1. From Zero to Hero
(Essay Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori Bilangan)
Dosen Pembimbing Eko Yulianto, M.Pd.
Oleh,
Desarah Nur Azizah 142151206
Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Siliwangi
2015
2. From Zero to Hero
(Dari Sejarah Hingga Makna)
ampir tak ada negara di
dunia yang tak mengenal
angka dan bilangan.
Semuanya mengenal angka 1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8, 9, dan 0. Angka-angka itu
menjadi roh dalam ilmu matematika.
Sulit dibayangkan, andai tak
ditemukan angka-angka tersebut.
Dalam berbagai literatur yang ada,
tak disebutkan siapa orang yang
pertama kali menemukan angka-
angka atau bilangan tersebut, yang
pasti sejarah perkembangannya
sangat panjang dan rumit. Namun,
jika kita berbicara tentang sejarah
angka maka bangsa yang paling kita
kenal dengan keilmuannya antara
lain adalah bangsa romawi, yunani
dan arab.
Bangsa Roma menggunakan tujuh
tanda untuk mewakili angka, yaitu
I,V, X, L, C, D, dan M, yang dikenal
dengan angka Romawi. Angka ini
digunakan diseluruh Eropa hingga
abad pertengahan. Sementara itu,
angka modern saat ini, berasal dari
simbol yang digunakan oleh para ahli
matematika Hindu India sekitar
tahun 200 SM, yang kemudian
dikembangkan oleh orang Arab.
Sehingga, angka tersebut disebut
dengan angka Arab. Dibandingkan
dari seluruh angka yang ada (1-9),
angka 0 (nol) merupakan angka yang
paling terakhir kemunculannya.
Bahkan, angka nol pernah ditolak
keberadaannya dan menjadi
perdebatan oleh beberapa kalangan.
Angka nol ditemukan
sekurang-kurangnya 3 kali secara
terpisah. Saat itu, kegunaannya
adalah sebagi pengisi kedudukan
dalam sistem perhitungan. Pada
awalnya, bangsa Babilonia tidak
memiliki simbol untuk nol, karena
ruang kosong antara bilangan-
bilangan dianggap cukup sebagi
pembatas. Tetapi, ruang kosong
tersebut dapat dengan mudah
terabaikan atau disalah tafsirkan
H
3. sehingga mereka membuat simbol
nol untuk yang pertama kali.
Bentuknya sedikit menyerupai
dengan nol sekarang. Namun,
peradaban Babilonia mengalami
kemunduran, begitu pula dengan
bilangan nol.
Bangsa Yunani kuno
memiliki sistem bilangan yang lebih
rumit dibanding bangsa Babilonia.
Namun, mereka tidak mempunyai
simbol untuk nol dalam sistem
bilangannya. Justru bagi mereka, nol
cenderung menimbulkan masalah.
Konsep bilangan nol dan sifat-
sifatnya terus berkembang. Hingga
pada abad ke-7, Brahmagupta,
seorang matematikawan India
memperkenalkan beberapa sifat
bilangan nol, seperti suatu bilangan
dijumlahkan dengan nol akan
menghasilkan bilagan itu sendiri,
demikian pula jika sebuah bilangan
dikalikan dengan nol hasilnya nol.
Namun, Brahmagupta mengalami
kesulitan dan cenderung kearah yang
salah ketika berhadapan dengan
pembagian oleh nol. Dia menyatakan
bahwa „sebuah bilangan jika dibagi
nol adalah tetap‟.
Kesalahan ini kemudian
diperbaiki oleh Bhaskara, seorang
ahli matematika paling terkenal dari
India kuno, yang membuat buku
„Leelavati‟ menyatakan bahwa
„pembagian sebuah bilangan oleh nol
adalah jumlah yang tak terhingga‟.
Dalam suku Indian Kuno, nol
disimbolkan dengan sebuah
lingkaran serta titik didalamnya. Nol
berasal dari bahasa Sansekerta
„soonya‟ yang berarti tidak ada atau
kosong.
Al-Khawarizmi, seorang
matematikawan muslim dari Arab
kemudian meneliti sistem
perhitungan Hindu (India). Dia
menulis dalam bukunya Hisab Al-
Jabr wa Muqabala Khowarizmi,
„soonya‟ sebagai „al-sifr' atau „sifr‟
dan membuat angka-angka india
populer. Al-Khawarizmi adalah yang
pertama kali memperkenalkan
penggunaan bilangan nol sebagai
nilai tempat dalam basis sepuluh.
Sistem ini disebut sistem bilangan
desimal.
Nol memang memiliki makna
yang sangat khas dan unik. Namun,
ada kala keberadaanya menimbulkan
4. kekacauan logika. Jika suatu
bilangan dibagi dengan nol,hasilnya
tidak dapat didefinisikan. Bahkan,
alat hitung elektronik sekalipun akan
mati mendadak (error) jika bertemu
dengan pembagi angka nol.
Komputer diperintahkan berhenti
berpikir bila bertemu dengan sang
divisor nol. Hasil yang tertera pada
komputer atau kalkulator angka
menunjukkan #DIV/0!, begitupun
pada kalkulator menunjukkan error.
Begitu panjangnya sejarah
perkembangan bilangan nol dan
kehebatan yang dimiliki oleh
bilangan nol. Namun pada
kenyataannya dalam kehidupan
sehari-hari apapun yang dianggap
“nol” tidak bermakna atau bisa
dikatakan tak punya apa-apa.
Sebagai contoh orang miskin yang
tidak memiliki pekerjaan akan
dianggap “nol” oleh kebanyakan
orang dan keberadaannya jarang di
perdulikan. Atau contoh lain adalah
seseorang yang belum mengetahui
kelebihannya (sebagian orang
menyebutnya bodoh) akan dianggap
sebagai “nol” atau tidak berarti.
Seharusnya setiap orang
melihat “nol” dari sudut pandang
yang berbeda kini, siapapun yang
menganggap dirinya “nol” misalnya,
cobalah berpikir positif dan
menyadari betapa berharganya
dirinya dengan segala kekurangan
yang dimilikinya. Lihatlah “nol”
sebagai potensi, memang dalam
matematika angka 0,00001 tidak
lebih besar dari angka 1 namun
apabila “nol” sudah diberada
disebelah kanan angka 1 maka
bilanngan itu menjadi 100.000 yang
mana jauh lebih besar nilainya
dibandingkan angka 1.
Begitu ajaib dan hebatnya
angka nol, selain dengan penempatan
posisi yang tepat akan
mempengaruhi nilainya, angka nol
juga merupakan pembatas antara
bilangan positif dan negatif. Angka
apa saja jika ditambah atau dikurang
bilangan nol, maka hasilnya sama
dengan bilangan yang ditambahkan
atau dikurangkan tersebut. Bilangan
apa saja dikalikan angka nol maka
hasilnya nol. Dan bilangan apa saja
apabila dipangkatkan nol hasilnya
adalah satu.
5. Siapapun, apapun, dan
dimanapun orangnya jika telah
menemukan potensi yang dimiliki
pada segala kekurangannya maka ia
akan menemukan nilai dan makna
hidup yang lebih berarti dan
bermanfaat bagi orang lain.
Belajarlah dari angka nol walaupun
angka nol lahir jauh dari bilangan
lain dengan segala kekurangannya,
namun keberadaannya membawa
dampak yang besar dan membuat
perkembangan matematika semakin
hebat. From Zero to Hero.
DAFTAR PUSTAKA
Didno. (2013). Ahli Matematika
Terbesar Sepanjang Masa.
[Online]. Tersedia:
www.didno76.com/2013/07/7
-ahli-matematika-terbesar-
sepanjang.html. [13 maret
2015]
Kompasiana.com. (2013). Sejarah
Perkembangan Angka di
Dunia. [Online]. Tersedia:
m.kompasiana.com/post/read/
540876/sejarah-
perkembangan-angka-
didunia.html. [2 Maret 2015]
Yudhi. (2015). Asal Mula Bilangan
Nol,Bilangan Prima dan
Aljabar Matematika.
[Online]. Tersedia:
Akuyudhipblg.blogspot.com/
2012/03/asal-mula-bilangan-
nol-bilangan-prima.html. [2
Maret 2015]
Yusdja, Y. (2011) Muhammad Bin
Musa Al-khawarizmi: Sang
Penemu Angka 0(Nol).
[Online]. Tersedia:
https://saripedia.wordpress.co
m/tag/sang-penemu-bilangan-
0. [2 Maret 2015]