2. Mengetahui adanya kemungkinan
penyakit DBD di masyarakat sekitar
puskesmas Liwa;
Mengetahui epidemiologi DBD
berdasarkan tempat dan jenis kelamin,
serta untuk mencegah dan memutus
penyebaran penyakit DBD di Sekitar
Puskesmas Liwa;
3. Menentukan judul dan tujuan surveilans;
Mengumpulkan data;
Mengolah data agar lebih mudah dipahami;
Menyajikan data dalam bentuk diagram/ grafik;
Melakukan analisis data dan menetapkan
interpretasi;
Mendistribusikan informasi kepada petugas
kesehatan agar dapat dilakukan penanganan.
4. No Desa
Jenis Kelamin
Jumlah
Pria Wanita
1 HANAKAU 22 25 47
2
TANJUNG
RAYA
23 27 50
3 PARDASUKA 20 28 48
4 PASAR LIWA 17 18 35
JUMLAH 82 98 180
PENGUMPULAN DATA
DATA PENYAKIT DBD BULAN DESEMBER 2015 DI
PUSKESMAS LIWA
8. Berdasarkan data yang tersebut dapat ditarik
beberapa kesimpulan :
Jumlah terbanyak penderita DBD ada di desa
Tanjung Raya, dan yang paling sedikit terdapat di
desa Pasar Liwa ;
Dari 4 desa yang terserang DBD, kebanyakan yang
terjangkit adalah wanita;
Jumlah terbanyak wanita terjangkit DBD terdapat di
desa pardasuka;
9. Berdasarkan survey yang dilakukan di desa
Tanjung Raya, diketahui bahwa di desa tersebut
masih banyaknya genangan
air seperti selokan yang tidak mengalir, maupun
genangan di dalam rumah seperti bak kamar
mandi yang jarang dibersihkan. Dari 56 kepala
keluarga di desa Tanjung Raya, hanya 12 kepala
keluarga yang sudah menerapkan perilaku
hidup bersih dan memiliki saluran selokan yang
lancar.
10. Faktor risiko yang mungkin menyebabkan
lebih banyak penderita wanita daripada laki-
laki adalah karena di desa tersebut penduduk
wanita lebih banyak daripada pria. Selain itu,
wanita lebih banyak berada di sekitaran
rumah yang terdapat genangan air dimana itu
merupakan tempat berkembangnya virus
dengue, ditambah lagi wanita lebih rentan
dibandingkan pria. Sehingga wanita perlu
diutamakan dalam penanggulangannya.
11. Upaya pengendalian yang dapat dilakukan
untuk mencegah penularan kasus DBD
diantaranya :
Pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dengan
kegiatan 3M(menguras, menutup, mengubur);
Melakukan fogging;
Untuk pengendalian DBD pada tingkat klinis
dilaksanakan pada tingkat puskesmas dan Rumah
Sakit yang difokuskan pada deteksi dini dan
pencegahan kematian akibat DBD.
12. Data yang telah dibuat dan diolah
ini selanjutnya akan diinformasikan
atau didistribusikan ke Petugas
Kesehatan agar dapat dilakukan
penanganan lebih lanjut untuk
memutus rantai penyebaran penyakit
DBD.