Sistem kelistrikan mobil berfungsi untuk menjamin keamanan dan kenyamanan saat berkendara. Jaringan kabel dan komponen penghubung seperti junction block dan relay digunakan untuk menghubungkan komponen-komponen listrik dan melindungi sirkuitnya. Diagram kelistrikan mobil berisi informasi tentang lokasi dan sambungan komponen, simbol-simbol, dan cara membacanya untuk memahami aliran listrik dalam mobil.
1. KELISTRIKAN BODY
Uraian :
Semua sistim kelistrikan pada body kendaraan, tujuannya untuk menjamin keamanan dan
kenikmatan saat berkendara.
Jaringan kabel :
Untuk menghubungkan komponen – konponen kelistrikan dan melindungi sirkuit lekistrikan.
Wirring harnes terdiri dari :
• Kabel
• Komponen – komponen penghubung
a. Junction blok
b. Relay block
c. Konector
d. Baut massa
• Komponen – komponen pelindung
a. Sekring ( fuse )
b. Fusible link
c. Circuit breaker
Wirring harnes terdiri dari :
• Kabel
• Komponen – komponen penghubung
a. Junction blok
b. Relay block
c. Konector
d. Baut massa
• Komponen – komponen pelindung
a. Sekring ( fuse )
b. Fusible link
c. Circuit breaker
2. CONNECTING PARTS
Junction blocks Rellays
Fuse and fuse blink
Junction blocks
Tempat dimana sekumpulan sambungan kabel kelistrikan mobil ditempatkan
9. SAKLAR TUAS ( lever switch ) REED SWITCH
TEMPERATUR SWITCH
10. RELAY
• Untuk memperpanjang umur switch
• memperkecil voltage drop karena circuit dapat diperpendek
Ada 3 tipe relay.
Relay 4 kaki normally open
Relay 4 kaki normally closed
Relay double throw ( engsel )
11. SISTEM PENERANGAN
Untuk keselamatan berkendara dimalam hari
Terdiri dari :
• Lampu kepala ( Head Lamp )
• Front combination light ( lampu jarak, lampu samping )
- Clearance light ( lampu jarak )
- Turn signal & hazard warning light
• Rear combination light
- Tail light & stop light
- Turn signal & hazard warning light
- Back up light
• Dome light
• Licence plate light
• Meter combination light
Terdiri dari :
• Lampu kepala ( Head Lamp )
• Front combination light ( lampu jarak, lampu samping )
- Clearance light ( lampu jarak )
- Turn signal & hazard warning light
• Rear combination light
- Tail light & stop light
- Turn signal & hazard warning light
- Back up light
• Dome light
• Licence plate light
• Meter combination light
13. HEAD LAMP
Ada 2 tipe head lamp
Lampu menjadi satu dengan rumahnya
Penggantian berikut rumah - rumahnya
SEALED BEAM
14. SEMI SEALED - BEAM
Lampu semi-sealed beam ada beberapa macam
• Conventional type
• HID ( High Intensity Discharge ) Head Light system
• Multi – Reflector Head Light
• Projector Headlight
15. LAMPU SIGN DAN HAZARD
Saat lampu sign dihidupkan maka lampu akan berkedip dengan interval 60 – 120 kali per
menit hal ini disebabkan oleh adanya flasher.
I C
17. CARA KERJA MOTOR WIPER
A
B
C
A
B
C
Pada saat posisi switch off :
Camswitch masih menghubungkan contactor A dan B maka arus dari baterai masih
mengalir sebagai berikut :
Baterai – contactor A – cam switch – contactor B – switch wiper – motor – massa .
Sehingga motor masih dapat berputar sampai coakan pada cam switch memutuskan
hubungan antara contactor A dan B
19. CARA KERJA WIPER CONTROL RELAY
Wiper switch pada posisi Intermittent .
Arus i1 akan mengalir melalui R2 ke condensor C1 sampai C1 penuh dan basis transistor
( Tr ON ) , karena transistor ON arus i2 megalir melalui gulungan L pada relay, akibatnya
platina P tertarik dan pindah posisi.
Pada kondisi ini motor wiper mendapatkan arus ( i3 ) dari relay melaui platina P – pin no 2
– motor wiper, sehingga motor wiper berputar pada kecepatan rendah
20. CARA KERJA WIPER CONTROL RELAY
Setelah motor berputar maka kontaktor M akan berhubungan dengan Ss, akibatnya
condensor C1 akan membuang arus ( i5 ) melalui R1 – basis transistor Tr.
Arus dari baterai ke – B – Ss – pin no 3 akan mulai mengisi C1, dengan arah yang
berlawanan
21. CARA KERJA WIPER CONTROL RELAY
Setelah motor berputar satu putaran, kontak M dilepaskan dari Ss, terminal 3 dihubungkan
dengan masa melaui Ss akibatnya hubungan ke motor wiper adalah Motor – terminal 2 –
kontaktor P – terminal 3 – Ss – masa putaran motor di rem.
22. CARA KERJA WIPER CONTROL RELAY
Pada bagian lain, C1 mulai membuang arus melalui terminal 3 – Ss – masa. Setelah isi
condensor habis arus dari baterai melalui R2 untuk mengisi C1 ( i6 ) sampai condensor penuh
yang mengakibatkan tegangan pada titik A mencapai tegangan kerja transistor Tr dan arus i7
dapat mengalir melalui basis transistor Tr dan menjadikan transistor ON.
Pada saat C1 diisi dengan arus i6 transistor OFF, Lamanya pengisian C1 ( i6 ) berkisar 3 – 5
detik.
30. GROUNDING POINTS
Jika kita menemukan symbol masa yang seperti
gambar disebelah ini, artinya masa dari
komponen tersebut dihubungkan ke body
dengan menggunakan kabel
Jika kita menemukan symbol masa yang seperti
gambar disebelah ini, artinya masa dari komponen
tersebut dihubungkan langsung ke body
31. PIN NUMBERS
Sistim penomoran pin untuk soket perempuan dan laki adalah
berbeda
Untuk soket perempuannya nomor dimulai dari kiri atas
kekanan bawah,
Untuk soket yang lakinya nomor dimulai dari kanan
atas kekiri bawah,
Catatan :
Kondisinya socket tersebut menhadap kita
32. WIRING COLORS
Warna kabel ditunjukkan dengan kode warna menggunakan huruf alphabet
B = Black
BR = Brown
G = Green
GR = Gray
L = Blue
LG = Light Green
O = Orange
P = Pink
R = Red
V = Violet
W = White
Y = Yellow
Untuk menjelaskan kabel yang mempunyai tanda garis :
Kode warna yang didepan adalah warna dominannya, kode warna yang dituliskan
setelah tanda penghubung adalah kode warna untuk strip pada kabel
Untuk menjelaskan kabel yang mempunyai tanda garis :
Kode warna yang didepan adalah warna dominannya, kode warna yang dituliskan
setelah tanda penghubung adalah kode warna untuk strip pada kabel
Contoh
34. LOKASI KOMPONEN
POSITION OF PARTS
A 1 A/C Magnetic Clutch
A 2 A/C Pressure Switch
A 3 Alternator
A 4 Alternator
B 1 Brake Fluid Warning Switch
C 1 Camshaft Position Sensor
C 2 Cranksahaft position Sensor
F 1 Front Clearance Light LH
F 2 Front Clearance Light RH
F 5 Front Turn Signal Light LH
F 6 Front Turn Signal Light RH
F 7 Front Whaser Pump
F 8 Fuel Injector No 1
F 9 Fuel Injector No 2
F 10 Fuel Injector No 3
H 1 Head Light LH
H 2 Head Light RH
H 5 Horn ( Low )
H 6 Horn ( High )
I 1 Idle Speed Control Actuator
I 2 Ignition Coil No 1
I 3 Ignition Coil No 2
I 4 Ignition Coil No 3
K 1 Knock Control Sensor
O 1 Oil Pressure Switch
R 1 Radiator Fan Motor
R 2 Rear Washer Pump
S 1 Starter
S 2 Starter
T 1 Throtlle Position Sensor
V 1 Cavuum Sensor
V 2 Variable resistor
W 1 Water Temperature Sensor
W 2 Windshield Wiper Motor
A 1 A/C Magnetic Clutch
A 2 A/C Pressure Switch
A 3 Alternator
A 4 Alternator
B 1 Brake Fluid Warning Switch
C 1 Camshaft Position Sensor
C 2 Cranksahaft position Sensor
F 1 Front Clearance Light LH
F 2 Front Clearance Light RH
F 5 Front Turn Signal Light LH
F 6 Front Turn Signal Light RH
F 7 Front Whaser Pump
F 8 Fuel Injector No 1
F 9 Fuel Injector No 2
F 10 Fuel Injector No 3
H 1 Head Light LH
H 2 Head Light RH
H 5 Horn ( Low )
H 6 Horn ( High )
I 1 Idle Speed Control Actuator
I 2 Ignition Coil No 1
I 3 Ignition Coil No 2
I 4 Ignition Coil No 3
K 1 Knock Control Sensor
O 1 Oil Pressure Switch
R 1 Radiator Fan Motor
R 2 Rear Washer Pump
S 1 Starter
S 2 Starter
T 1 Throtlle Position Sensor
V 1 Cavuum Sensor
V 2 Variable resistor
W 1 Water Temperature Sensor
W 2 Windshield Wiper Motor
38. CARA MEMBACA GAMBAR
ARTI KODE
Perhatian :
Tidak semua kode yang ada pada wiring diagram dapat kita ingat dengan
baik, agar jangan sampai kita salah, lihatlah tabel kode didalam katalognya
Contoh :
Kode seperti gb 1 artinya adalah Fuseblink
Kode seperti gb 1 artinya adalah Fuseblink
gb. 1
Kode pada gamabar gb 2 yang diberi
lingkaran warna merah artinya adalah
Warna kabel “ B “ adalah Black ( hitam )
gb. 2
39. CARA MEMBACA GAMBAR
ARTI KODE
Kode 1B adalah kode
connector seperti gambar
disamping ( lih connector list )
Kode relay empat kaki
Kode 1D 1 adalah kode
connector , huruf dan angka yang
berada didalam adalah kode
connector, sedangkan angka yang
ada diluar adalah nomor pin.
40. CARA MEMBACA GAMBAR
ARTI KODE
Kode adalah kode
terminal kabel masa,
gabungan dari beberapa
kabel ( JB / junction block )
BENTUK CONNECTOR
BENTUK CONNECTOR
Bentuk connector
Bentuk conector dapat dilihat dalam
connector list
Pada gambar disamping ditunjukkan
bentuk connector ID 1 beserta urutan
nomor pinnya
41. BENTUK CONNECTOR
Pada gambar disamping ditunjukkan bentuk connector H1 & H2 beserta urutan nomor
pinnya
Connector H1 & H2 bentuk dan warnanya sama hanya posisi letaknya saja yang
berbeda
Jadi ada kalanya kita akan menemukan connector yang warna dan bentuknya sama
tetapi lokasinya berbeda, ini dimaksudkan agar kita menjadi lebih mudah dalam
mencari lokasinya
Pada gambar disamping ditunjukkan bentuk connector H1 & H2 beserta urutan nomor
pinnya
Connector H1 & H2 bentuk dan warnanya sama hanya posisi letaknya saja yang
berbeda
Jadi ada kalanya kita akan menemukan connector yang warna dan bentuknya sama
tetapi lokasinya berbeda, ini dimaksudkan agar kita menjadi lebih mudah dalam
mencari lokasinya