Dokumen tersebut membahas tentang DevOps, CI/CD, dan Kubernetes. DevOps adalah filosofi yang mengintegrasikan proses pengembangan perangkat lunak dan operasi IT untuk mengirimkan aplikasi dan layanan secara lebih cepat. CI/CD merupakan proses otomatisasi untuk membangun, menguji, dan menerapkan perubahan kode ke produksi. Kubernetes digunakan untuk mengelola kontainer aplikasi secara otomatis dan deklaratif.
4. DevOps
DevOps adalah kombinasi dari filosofi budaya, penerapan, dan peralatan yang
meningkatkan kemampuan organisasi untuk memberikan aplikasi dan layanan dalam
waktu lebih cepat dari organisasi yang menggunakan pengembangan perangkat lunak
dan proses pengelolaan infrastruktur tradisional.
Kecepatan
Pengiriman yang Cepat
Keandalan
Keamanan
12. Pre Kubernetes - Docker
Docker adalah platform perangkat lunak yang mengemas perangkat
lunak ke dalam unit standar yang disebut kontainer yang memiliki
semua yang diperlukan perangkat lunak agar dapat berfungsi
termasuk library.
docker run -d -p 80:80 docker/getting-started
14. Kubernetes
Kubernetes (K8s) merupakan platform open-source yang digunakan
untuk melakukan manajemen workloads aplikasi yang
dikontainerisasi, serta menyediakan konfigurasi dan otomatisasi secara
deklaratif.
15. Kubernetes - Rancher
Rancher adalah platform pengelolaan container opensource. Ini
memungkinkan kamu untuk menjalankan dan mengelola Docker dan
Kubernetes dengan mudah. Rancher menyediakan layanan
infrastruktur seperti jaringan multi-host, load balancing, dan snapshot
volume.
CI/CD adalah akronim yang sering digunakan dalam praktik pengembangan software modern dan DevOps. CI/CD menerapkan budaya, prinsip dan kumpulan praktik yang memungkinkan tim developer mengirimkan perubahan kode lebih sering kepada penggunanya.
CI (Continuous Integration) merupakan praktik engineering dimana tim developer melakukan serangkaian proses dari perubahan kode, dari proses integrasi dan validasi ke kode utama pada kode repositori.
CD (Continuous Delivery) merupakan ekstensi dari CI karena secara otomatis menerapkan semua perubahan kode ke testing / staging / production stage.
CI/CD adalah akronim yang sering digunakan dalam praktik pengembangan software modern dan DevOps. CI/CD menerapkan budaya, prinsip dan kumpulan praktik yang memungkinkan tim developer mengirimkan perubahan kode lebih sering kepada penggunanya.
CI (Continuous Integration) merupakan praktik engineering dimana tim developer melakukan serangkaian proses dari perubahan kode, dari proses integrasi dan validasi ke kode utama pada kode repositori.
CD (Continuous Delivery) merupakan ekstensi dari CI karena secara otomatis menerapkan semua perubahan kode ke testing / staging / production stage.
CI/CD adalah akronim yang sering digunakan dalam praktik pengembangan software modern dan DevOps. CI/CD menerapkan budaya, prinsip dan kumpulan praktik yang memungkinkan tim developer mengirimkan perubahan kode lebih sering kepada penggunanya.
CI (Continuous Integration) merupakan praktik engineering dimana tim developer melakukan serangkaian proses dari perubahan kode, dari proses integrasi dan validasi ke kode utama pada kode repositori.
CD (Continuous Delivery) merupakan ekstensi dari CI karena secara otomatis menerapkan semua perubahan kode ke testing / staging / production stage.
CI/CD adalah akronim yang sering digunakan dalam praktik pengembangan software modern dan DevOps. CI/CD menerapkan budaya, prinsip dan kumpulan praktik yang memungkinkan tim developer mengirimkan perubahan kode lebih sering kepada penggunanya.
CI (Continuous Integration) merupakan praktik engineering dimana tim developer melakukan serangkaian proses dari perubahan kode, dari proses integrasi dan validasi ke kode utama pada kode repositori.
CD (Continuous Delivery) merupakan ekstensi dari CI karena secara otomatis menerapkan semua perubahan kode ke testing / staging / production stage.
CI/CD adalah akronim yang sering digunakan dalam praktik pengembangan software modern dan DevOps. CI/CD menerapkan budaya, prinsip dan kumpulan praktik yang memungkinkan tim developer mengirimkan perubahan kode lebih sering kepada penggunanya.
CI (Continuous Integration) merupakan praktik engineering dimana tim developer melakukan serangkaian proses dari perubahan kode, dari proses integrasi dan validasi ke kode utama pada kode repositori.
CD (Continuous Delivery) merupakan ekstensi dari CI karena secara otomatis menerapkan semua perubahan kode ke testing / staging / production stage.
Dengan menggunakan Docker, Anda dapat dengan cepat menerapkan dan menskalakan aplikasi ke lingkungan apa pun dan yakin bahwa kode Anda akan berjalan.
Konfigurasi Sederhana: Konfigurasi yang diterapkan cukup sederhana dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi yang sedang dikembangkan. Hanya dengan beberapa baris kode, Docker sudah bisa membuat lingkungan (environment) sendiri yang berbeda dengan lingkungan server utama. Ini akan memisahkan kebutuhkan infrastruktur dari lingkungan aplikasi
Platform Multi-Cloud: Tidak hanya berjalan pada satu platform cloud saja, Docker bisa dijalankan di berbagai platform cloud sehingga membuat Docker cukup fleksibel. Ini adalah kelebihan dan manfaat Docker yang bisa menjadi alasan utama developer menggunakan Docker.
Standarisasi Lingkungan: Saat melakukan upgrade komponen biasanya seluruh lingkungan akan dipecah. Jika terjadi masalah pada proses tersebut, Docker mempunysi fitur agr bisa langsung melakukan roolback ke versi sebelumnya melalui image Docker. Contoh penggunaan Docker ini bekerja lebih cepat dibandingkan dengan Virtual Machine. Hal ini dikarenakan Docker melakukan standarisasi lingkungan dengan memastikan konsistensi di beberapa proses pengembangan dan pembaruan versi.
Isolasi: Sumber daya pada setiap aplikasi dipastikan terisolasi secara terpisah oleh Docker. Jadi user dapat menyesuaikan kebutuhan pada setiap aplikasi tanpa harus mempengaruhi konfigurasi pada aplikasi yang lain.