SlideShare a Scribd company logo
1 of 108
Download to read offline
PEDOMAN
Konstruksi dan Bangunan
No:003- 01I BM/ 2006
Pekerjaan
TanahDasar
Buku1
Umum
DEPARTEMENPEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT
JENDERAL
BINAMARGA
Prakata
Salah satu aspek penting untuk menunjang keberhasilanpembinaanjalan adalah
tersedianya
Norma,Standar,
Pedomandan Manual(NSPM)yangdapatditerapkan
dengan
mudahdidalam
penerapannya.
Untuk mengatasipermasalahan
di atas, DirektoratBina Teknik,Direktorat
JenderalBina
Marga,Departemen
Pekerjaan
Umum,menyusun
PedomanPekerjaan
TanahDasar.
Pedomandisusundengan memperhatikan
beberapa
spesifikasi
dan penyusunan
pedoman
ini mengacupula pada standaryang berlaku,terutamaStandarNasional
lndonesia
(SNl).
Sumber lain yang digunakandalam penyusunanpedomanini adalahtulisan-tulisan
dan
buku-bukuyang diterbitkan
oleh Bina Marga,Pusat Penelitian
dan Pengembangan
Jalan
dan Jembatan, Asphalt lnstitute, Transport and Road Research Laboratory,American
Association of State Highway and Transportation Officials, Japan Road Assocalion serta
penerbit-penerbit
lain.
Tata cara penulisan
pedomanini disusunmengikutiPedoman BSN (BadanStandardisasi
Nasional)
No.I tahun2000.
Apabiladalampenerapannya
dijumpai
kekurangan
ataukekeliruan
padapedomanini,akan
dilakukan
perbaikan
dan penyempurnaan
di kemudian
hari.
Jakarta, Desember
2oo6
DifefCWJenderal Bina Marga
Hendrianto
N.
Daftarisi
Prakata
Daftar
isi.............
Daftar
gambar
Pendahuluan
1 Ruanglingkup 1-100
2 Acuannormatif
..:: ...........:
... .... 1-100
3 lstilah
dandefinisi
............... 3-100
4 Simbol ...........4-100
5 Sifatalamitanah(thanatureof soi/s) 13-100
5.1 Definisidan
asaltanah ........13-100
5.2 Tekstur
tanah ....
13-100
5.3 Struktur
tanah ....14-100
5.4 Horizon
tanah ....15-100
5.5 Bahan
induk....... 16-100
Batuan
sedimen ..16-100
Batuan
beku........ 16-100,
Batuan
metamorf .17-100
5.6 Komponen
tanah 17-100
5.7 Hubungan
air,bahanpadatdanudara
dalamtanah........ 18-100
Sifatsifatdasartanah ...19-100
6.1 Kadarair,beratjenis,beratisi,angkapori,porositas
dan
derajat
kejenuhan. 19-100
6.3 Elastisitas ...........21-10Q
6.4 Prastisitas
........
........:...
.. ... .. . .... ........... ... ....:...:.:..:.:....
...........2t-too
6.5 Kohesidan
kekuatan
geser... .................22-100
6.6 Pemampatan
(compresibility)...... ...........22-1OO
6.7 Penyusutan
dan pemuaian(shrinkage
andswelling).. .. .. ...23-100
6.8 Aktifitas(activity) .23-100
6.9 Konsistensi
tanahasli........... .................24-100
6.10 Sensitifitas
(sensitivity) .........25-100
6.11 Dayakapiler
(capillarity)
danpengisapan
(suction)........... ........26-100
6.12 Dilatansi .............27-100
Udara
dalamtanah ........27-100
7.1 Bakteri
erobik
danjamur ......27-100
7.2 Pergerakan
airdalambentuk
uap........... .................27-100
Airdalamtanah .. . ......28-100
8.1 Pengaruh
airsebagaibahancairterhadap
sifat-sifat
tanah ......28-100
5.5.1
5.5.2
5.5.3
8.1
.1
8.1.2
8.1.3
8.1.4
8.1.5
8.1.6
8.1.7
Pengaruh
terhadap
kohesi ....28-100
Pengaruh
terhadap
pengisapan
tanah(soilsuction) ......30-100
Pengaruh
terhadappemuaian
(swelling) .32-100
Pengaruhterhadappenyusutan
(shrinkage) 32-100
Pengaruh
terhadap
konsistensi................. 33-100
Pengaruh
terhadap
kepadatan. ................36-100
Pengaruh
terhadap
permeabilitas............. 37-100
8.2 Pengaruh
airsebagaibahanpelarut
terhadap
sifafsifattanah .37-100
Bahanpadatdalamtanah 38-100
9.1 Bahan
organik ....38-100
10
9.2 Bahan
anorganik .................39-100
9.2.1 Kerikil 40-100
9.2.2 Pasir......... .... ...40-100
9.2.3 Lanau 41-100
9.2.4 Lempung ........
.....41-100
Klasifikasi
tanah ............43-100
10.1 Pendahuluan............ ...........43-100
10.2 SistemKlasifikasiAASHTO .43-100
10.2.1 Riwayat
perkembangan.......... .................43-100
10.2.2 Prosedur
pengujian ...............43-100
10.2.3 Penentuan
kelas/kelompok
tanah ...........44-100
10.2.4 Fraksi
tanah ........44-100
10.2.5 Deskripsi
kelompok
dansubkelompok ...45-100
10.2.5.1 Tanahgranular/berbutir
........ 45-100
10.2.5.2 Tanahlanau-lempung
.......... .47-100
10.2.6 Indekskelompok .49-100
10.2.7 Prosedur
pengklasifikasian ...50-100
10.3 Sistem
Klasifikasi
Unified .....51-100
'10.3.1 Riwayat
perkembangan........... 51-100
10.3.2 Dasarpengklasifikasian 51-100
10.3.3 Definisifraksi
tanah 52-1OO
10.3.4 Pembagian
kelompok
dansimbulkelompok 53-100
10.3.5 Tanahberbutir
kasar 53-100
10.3.6 Tanahberbutir
halus....... ......54-100
10.3.7 Tanahyangmengandung
banyak
bahanorganik .....55-100
10.3.8 Karakteristik
yangterkait
dengan
jalanrayadan lapang
terbang
55-100
10.3.9 Pengklasifikasian
di lapangan .................63-100
10.3.9.1 Pengujian
di lapangan ..........63-100
10.3.9.2 Prosedur
klasifikasi ...............64-100
10.3.10 Pengklasifikasian
di laboratorium
......... ...65-100
10.3.10.1Umum . , . ,. ......65-100
10.3.10.2Prosedur
pengujian ...............65-100
10.3.10.3Prosedur
klasifikasi ...............66-100
10.3.
11 Daftar
parameter
untukkeperluan
rekayasa .............69-1
00
Pekerjaan
tanahdasar ...72-100
11.1 Umum....... 72-100
11.2 Persyaratan
danpengendalian
............. .72-100
11.3 Pekerjaan
tanahdasar 73-100
11.3.1 Pekerjaan
pendahuluan
............... 73-100
11.3.2 Bahan .73-100
11.3.3 Pemadatan 74-100
11.3.3.1 Peralatan
pemadatan 74-100
11.3.3.2 Teballapisan
danjumlahlintasan 74-100
11.3.3.3 Kadar
airpemadatan
............ .74-1A0
11.3.3.4 Carapemadatan ..75-100
11.3.3.5 Kepadatan 75-100
11.3.4 Kemiringan
melintang
dankerataan
permukaan
.........................76-100
11.3.5 Perlindungan
tanahdasar ......76-100
11.3.6 Tanahdasarpadagalian
tanahbiasa......... 77-100
11.3.7 Tanah
dasarpadagalian
batu.......... .......77-100
11.3.8 Tanah
dasarpadatimbunan
........... .........77-1OO
11.4 Penetapan
seksidisain ........77-100
11.5 Profil
tanahdanjalan
11.6 Penentuan
CBRtanahdasaruntukdisain 80-100
11.6.1 Penentuan
CBRtanahyangterdiri
atasbeberapa
lapis 80-100
11
12
11.6.2 Penentuan
CBRpadasuatuseksi......... ..80-100
11.6.3 Estimasi
nilai
CBR.. 81-100
11.7 Perapihan 83-100
Perencanaan
pekerjaan
tanah(planning
of earthworks) 84-100
12.1 Umum....... ..........84-100
12.2 Faktor-faktor
yangmempengaruhi
perencanaan
danpelaksanaan
pemindahan
tanah ...............85-100
12.3 Jenisperalatan
untukpekerjaan
tanah ..91-100
12.4 Peralatan
yanghanyaberfungsi
menggali
saja.......... ...............92-1OO
12.5 Peralatan
yangberfungsi
untuk
menggali
danmemuat...............................93-10
12.6 Peralatan
yangberfungsi
untukmengangkut
danmengurug
.......... 95-100
12.7 Peralatan
yangberfungsi
untukmenggali,
memuat,
mengangkut
danmen9uru9............ 95-100
Penyelidikan
dan pemantauan
lapangan(siteinvestigation
andmonitoring) 99-100
13
tv
Tabel1.
Tabel2.
Tabel3.
Tabel4.
Tabel5.
Tabel6.
Tabel7.
Tabel8.
Tabel9.
Tabel10.
Tabel11.
Tabel12.
Tabel13.
Tabel14.
Tabel15.
Tabel16.
Tabel17.
Tabel18.
Tabel19.
Tabel20.
abel21.
Tabel22.
Tabel23.
Daftartabel
Ukuran
teksturtanah
(Sumber:
Yoder,1975)........ 14-1OO
Perki
raankoefisien
permeabi
Iitasdan karakteristik
drainase
(Sumber:
Merrit,
1976)......... ................21-100
Klasifikasi
aktifitas
lempung .................24-100
Konsistensi
tanahkohesif
aslidancarapengujian
praktis .....25-100
Deskripsi
khususuntukkonsistensi
tanahberbutir
ha|us........ 25-100
Klasifikasi
sensitifitas
lempung ............26-100
Beberapa
nilaitipikal
kenaikan
airkapiler.. ............27-100
Hubungan
antaranilaipF dengantinggikolomairdantegangan
(Sumber:
TRRL,1952) ......31-100
Derajat
plastisitas ..............35-100
Hubungan
umumbatasAtterberg,
indeksplastis
dansifat-sifat
teknis.....36-100
Pengaruhion-ionyangdapatditukar(exchangeable
ions)terhadap
sifattanahPutnam
(Sumber:
TRRL,1952) ...........43-100
Klasifikasi
tanahmenurut
AASHTO(Sumber:
Yoder,1975) ...46-100
Klasifikiasitanah
dancampuran
tanahdenganagregat
(Sumber:
Asphalt
Institute,
1993) ........46-100
Sistem
Klasifikasi
Unified,
termasuk
identifikasi
dandeskripsi
.................57-100
Karakteristik
tanahuntukperkerasan
jalanrayadanlapang
terbang
.......60-100
Daftarparameter
untukkeperluan
rekayasa ........70-100
Tingkatkekcocokan
jenis-jenis
tanahmenurut
klasifikasiAASHTO
dan
Unified
sebagai
tanahdasar........ . .....73-100
Contohurutanpenentuan
seksidisain 78-100
Rentang
CR untukbeberapa
kelas
jalan(Sumber:
Yoder,1975).............81-100
llustrasi
untukmenentukan
CBRyangmewaki|i............. .........82-100
Tahananpular (rollingresistance)*berbagaikondisipermukaan
(Sumber:
Horner,
1988)........ 86-100
Beratisitipikal
tanahaslidanfaktorpengembangan
(Sumber:
Horner,
1988)........ ...............89-100
Jenisperalatan
menurut
fungsinya
.............. .........91-100
Gambar
1.
Gambar2.
Gambar3.
Gambar
4.
Gambar5.
Gambar6.
Gambar7.
Gambar8.
Gambar9.
Gambar
10.
Gambar
11.
Gambar
12.
Gambar
13.
Gambar
14.
Gambar
15.
Gambar
16.
Gambar
17.
Gambar
18.
Gambar
19.
Gambar
20.
Gambar21.
Gambar22.
Gambar23.
Gambar24.
Gambar25.
Gambar26.
Gambar27.
Gambar
28.
Gambar
29.
Gambar30.
Gambar
31.
Gambar
32.
Daftargambar
Tigajenisstruktur
primertanah .....
15-100
Profiltipikaltanah
(Sumber:
Yoder,1975) .......15-100
Grafiksegitigauntukmenyatakan
komposisi
tanah
(Sumber:
TRRL,1952) .18-100
Diagram
komponen
tanah 18-100
Kohesiantaraduabutirbulat(Sumber:
TRRL,1952) ........29-100
Kohesisebagai
akibathidrasi
partikel
(Sumber:
Russel
dalam
TRRL,1952)........ .......30-100
Hubungan
pengisapan
dankadarair(kondisi
pengeringan)
(Sumber:
Krebs,1971) .31-100
Perkiraan
hubunganstabilitas
relatif(CBR)dengan pengisapan
(Sumber:Krebs,1971) 32-100
Hubungan
volumedengankadarair(Sumber:
TRRL,1952) 33-100
Konsistensi
tanahyangdibentuk
kembali
(Sumber:
Krebs,197
1).......
34-1
00
Hubungan
kepadatan
dengan
kadarair............ 36-100
Orentasi
butirsehingga
tanahmenjadi
plastis
(Sumber:
BaverdalamTRRL,1952) ................41-100
Grafikuntukmenentukan
IndeksKelompok
(Sumber:
Yoder,1975)...50-100
Rentang
batascairdan indeksplastis
untuktanahlanaulempung
(Sumber:
Asphalt
Institute,
1993) ...51-100
Grafikplastisitas
untukklasifikasi
tanah
(Sumber:
Asphalt
lnstitute,
1993) ...52-100
Contoh
tanahtipikal
GWdanSW ... .... ..........66-100
Diagram
bantuuntukidentifikasi
tanahdi laboratorium
(Sumber:
AsphaltInstitute,
1993) ..68-100
Mistar
meterdansegitigapengukur
kemiringan
............. ...76-1
00
Contoh
seksidisain .......79-100
Contoh
profiltanah .......79-100
Sketsa
disain
tanahdasarpadadaerah
batuan .................80-100
Nilaipersentil
hasilpengujian
untukdisainpalingmurah
(Sumber:
Yoder,1975) .82-100
Persentil
CBRsebagaiilustrasi ......83-100
Ripperperformancechart for CaterpilarD9H dozer with multisingle
Shank9D ripper(sumber:
Horner,
1988) ........88-100
Diagram
sebagaipedoman
untukmenentukan
metodapenggalian
danpengangkutan
(Sumber:
Horner,
1988) ....92-100
CaterpillarD9H dozer withsingleshankripper 97-100
AtlasCopcoROC 601 rotarypercussiondrillrig 97-100
Hymac590Ctrackedback-acter ...97-100
Caterpilar
980Cwheeledforwardloader .........98-100
NCKRapier406 crawlerdraglinedishargingto tipper .......98-100
VolvoBM 53508 (6x6) articulateddump truck loaded by
a trackedbackacter ....98-100
Caterpilar631Csingleenginedscraper 99-100
vl
Pendahuluan
Tanahdasarmerupakanpondasibagiperkerasan,
baikperkerasan
yangterdapatpadajalur
lalu-lintas
maupunbahu.Dengandemikian,
tanahdasarmerupakan
konstruksi
terakhir
yang
menerima
bebankendaraan
yangdisalurkan
olehperkerasan.
Pada kasus yang sederhana,
tanah dasar dapat terdiriatas tanah asli tanpa perlakuan;
sedangkan
padakasuslainyanglebihumum,tanahdasarterdiriatastanahaslipadagalian
ataubagianatastimbunan
yangdipadatkan.
Sebagaipondasiperkerasan,
disampingharus mempunyaikekuatanatau daya dukung
terhadapbeban kendaraan,
maka tanah dasarjuga harus mempunyaistabilitas
volume
akibat pengaruhlingkungan,
terutamaair. Tanah dasar yang mempunyaikekuatandan
stabilitas
volumeyangrendahakanmengakibatkan
perkerasan
mudahmengalami
deformasi
(misalgelombang
ataualur)dan retak.Dengandemikian,
makaperkerasan
yangdibangun
pada tanahdasaryang lemahdan mudahdipengaruhi
lingkungan
akan mempunyai
umur
pelayanan
yangpendek.
Sehubungan
denganhal di atas,pada pedomanini diuraikan
aspek-aspek
yang berkaitan
denganpekerjaan
tanahdasaryang diharapkan
mampumenahanbebankendaraan
serta
tidak mudah terpengaruh
oleh cuaca atau lingkungan.
Dengandemikian,pedomanini
diharapkan
menjadipedomanbagi pembinajalan,terutamapelaksana
di lapangan,
yang
menjadikesatuandenganSpesifikasi.
Buku PedomanPekerjaan
Tanah Dasarini disajikan
dalam3 buku,denganruanglingkup
sebagaiberikut:
. Buku1.Umum
Menguraikantentangsifat alami tanah, sifat-sifatdasar tanah, udara dalam tanah, air
dalam tanah, klasifikasitanah, persyaratandan pengendalianpekerjaantanah, serta
perencanaan
pekerjaan
tanah.
. Buku 2. PedomanPekerjaan
TanahDasaruntuk Pekerjaan
Jalan
Menguraikantentangtata cara pekerjaangalian tanah, tata cara pekerjaantimbunan
tanah,tatacarapekerjaan
pemadatan
tanah,permasalahan
dalampekerjaan
tanah,serta
keselamatan kerja, pengendalian lingkungan pada pelaksanaan pekerjaan tanah,
permasalahan
tanahdasarsertacontohperencanaan
dan proyekpekerjaan
tanah.
' Buku 3. PedomanPenyelidikan
dan PengujianTanahDasaruntuk Pekerjaan
Jalan
Menguraikantentang tata cara penyelidikan
dan pengambilancontoh tanah, serta
pengujian
tanah.
vtl
Pedomanpekerjaan
tanahdasar
Buku1
Umum
1. Ruanglingkup
Tanahdasarmerupakan
tanahdimanaperkerasan
dibangun,
sebagaimana
halnyadengan
bangunansipillainnya.Pada kasusyangsederhana,
tanahdasardapatterdiriatastanah
aslitanpaperlakuan;
sedangkan
padakasuslainyanglebihumum,tanahdasarterdiriatas
tanahaslipadagalianataubagianatastimbunan
yangdipadatkan.
Sebagai prasaranatransportasi
darat, perkerasanharus mempunyaipermukaanyang
selaluratadan kesat,agar para pengguna
jalan dapatmerasanyamandan aman (safe).
Karenadibangunpada tanah dasar, maka kinerjaperkerasan
akan sangatdipengaruhi
olehmututanahdasar.
Dengandituntutnya
perkerasan
yangharusselalumempunyai
permukaan
yangrata,maka
persyaratanutama yang harus dipenuhitanah dasar adalah tidak mudah mengalami
perubahanbentuk.Tanah dasar yang mengalamiperubahanbentuk,baik akibatbeban
lalu-lintas
maupuncuaca,akan mengakibatkan
perkerasan
mengaiami
kerusakan
(misal,
gelombang,
alur,penurunan)
yangkemungkinan
diikutidenganterjadinya
retak.
Perubahanbentuktanahdasardapatdiakibatkan
oleh kekuatanatau daya dukungyang
rendah(tanahmudah runtuh),pengembangan,
penyusutandan densifikasi
tanah dasar
sertakonsolidasi
tanahdi bawahtanahdasar.Lebihjauh lagi,faktor-faktor
tersebutakan
tergantung
padajenistanah,beratisikeringdan kadarair.
Pedomanini padadasarnyamenguraikan
tentangpengetahuan
dasartanahbaikitu sifat-
sifat tanah, klasifikasi
tanah, serta dilengkapidengan pelaksanaanpekerjaantanah,
perencanaan
pekerjaan
tanahdasar.
Diharapkan
pedomanini ini dapatdijadikan
acuandalammenerapkan
(ataumenyiapkan)
Spesifikasi,
terutamabagi perencana(desrgrner)
dan pelaksana,dalam membanguntanah
dasaryangmemenuhi
tuntutan
lalu-lintas
danlingkungan
di Indonesia.
Acuannormatif
Penulisan
manualyang menyangkut
standar,terutamametodapengujian
dan spesifikasi,
menggunakan
acuansebagaiberikut:
sNl 03-1742-1989
sNl 03-1743-1989
sNt03-1744-1989
sNr03-1966-1989
sNr03-1967-1990
sNt03-1976-1990
sNl 03-2828-1992
sNt03-3423-1994
: MetodePengujian
Kepadatan
RinganUntukTanah
: MetodePengujian
Kepadatan
BeratUntukTanah
: MetodePengujian
CBRLaboratorium
: MetodePengujian
BatasPlastis
: MetodePengujian
BatasCairdenganAlatCasagrande
: MetodeKoreksiuntukPengujian
Pemadatan
Tanahyangmengandung
ButirKasar
: MetodePengujian
Kepadatan
Lapangan
Dengan
AlatKonusPasir
: Metode Pengujian Analisis Ukuran Butir Tanah Dengan Alat
Hidrometer
1-100
sNl 03-3637-1994
.
PdM-29-1998-03
:
PdT-03-1998-03
:
sNl 03-3437-1994:
sNl 03-3438-1994
:
sNr03-3439-1994
:
sNt03-3440-1994
:
sNr03-4147-1996
:
PdM-07-1998-03
:
PdT-03-1998-03
:
sNt03-1966-1990
:
sNr03-1967-1990
:
sNl 03-2417-1991
.
sNt03-4141-1996
:
sNt03-2828-1992
:
sNl 03-3423-1994
:
sNl 03-6412-2000
:
sNl 13-6427-2000
.
sNl 19-6426-2000
:
sNl 03-6798-2002:
sNl03-6817-2002.
sNl 03-6886-2Q02
.
sNt 03-6887-2002
sNl03-1966-1990
sNr03-1967-1990
sNt03-1968-1990
sNt03-1976-1990
sNl 03-2417-1991
sNt15-2049-1994
sNl 03-3407-1994
sNt03-4141-1996
sNt03-6388-2000
sNl 03-6412-2000
sNr19-6413-2000
Metode PengujianBerat lsi Tanah BerbutirHalus denganCetakan
BendaUji
MetodePengujian
untukmenentukan
tanahekspansif
Tata cara KlassifikasiTanah dan campuran tanah agregat untuk
konstruksijalan
TataCaraPembuatan
RencanaStabilisasi
TanahdenganKapuruntuk
Jalan
Tata Cara PembuatanRencanaStabilisasi
Tanah dengan Semen
Portland
untukJalan
TataCaraPelaksanaan
Stabilisasi
TanahdenganKapuruntukJalan
Tata Cara Pelaksanaan
Stabilisasi
Tanahdengan Semen Portland
untukJalan
Spesifikasi
KapurUntukStabilisasi
Tanah
Metode PengujianKadar Semen pada CampuranSemen Tanah
denganAnalisis
Kimia
Tata Cara KlasifikasiTanah dan Campuran Tanah Agregat untuk
Konstruksi
Jalan
MetodePengujian
BatasPlastis
MetodePengujian
BatasCairdenganAlatCassagrande
MetodePengujian
KeausanAgregatdenganMesinAbrasiLosAngeles
MetodePengujian
GumpalanLempungdan Butir-butir
MudahPecah
dalamAgregat
MetodePengujian
Kepadatan
Lapangan
denganAlatKonusPasir.
Metode Pengujian Analisis Ukuran Butir Tanah Dengan Alat
Hidrometer
Metode PengujianKadar Semen Dalam CampuranSegar Semen-
Tanah
Metode PengujianUji Basah dan Kering CampuranTanah-Semen
Dipadatkan
Metode Pengujian Pengukuran pH Pasta Tanah-Semenuntuk
Stabilisasi
Tata Cara Pembuatandam PerawatanBenda Uji Kuat Tekan dan
LenturTanah-Semen
di Laboratorium
MetodePengujian
MutuAir untukDigunakan
DalamBeton
MetodePengujian
HubunganAntaraKadarAir dan Kepadatan
pada
Campuran
Tanah-Semen
MetodePengujian
KuatTekanBebasCampuran
Tanah-Semen
MetodePengujian
BatasPlastis
MetodePengujian
BatasCairDengan
AlatCassagrande
MetodePengujian
Tentang
Analisis
Saringan
AgregatHalusdanKasar
MetodeKoreksiuntukPengujian
Pemadatan
TanahyangMengandung
ButirKasar
Metode PengujianKeausan Aggregat dengan Mesin Abrasi Los
Angeles
SemenPortland
MetodePengujianSifat KekekalanBentukAgregatTerhadapLarutan
Natrium
SulfatdanMagnesium
Sulfat
MetodePengujian
GumpalanLempungdan Butir-Butir
MudahPecah
dalamAgregat
Spesifikasi
AgregatLapis PondasiBawah,Lapis PondasiAtas dan
LapisPermukaan
Metode PengujianKadar Semen dalam CampuranSegar Semen-
Tanah
MetodePengujianKepadatanBerat lsi Tanah di Lapangandengan
BalonKaret
2-100
SNI03-6429-2000
: Metode
Pengujian
KuatTekanBeton
Silinder
dengan
Cetakan
Silinder
didalam
Tempat
Cetakan
SNI03-6817-2002
: Metode
Pengujian
Mutu
Airuntuk
Digunakan
dalam
Beton
SNI03-6886-2002:
Metode
Pengujian
Hubungan
AntaraKadarAir dan Kepadatan
pada
Campuran
Tanah-Semen
3. lstilahdandefinisi
3.1.
airkapiler
airyangdipengaruhi
olehaksikapiler.
3.2.
aktifitas
perbandingan
antara
indeks
plastis
dengan
persentase
beratbutiryanglebihkecildari0,002
mm.
3.3.
angkapoisson
perbandingan
antara regangandalam arah lateral terhadapregangandalam arah
longitudinal,
sesuai
dengan
arahbeban.
3.4.
angkapori
perbandingan
antaravolumeudaraterhadap
volumebahanpadattanahyang biasa
dinyatakan
dalam
persen.
3.5.
angkastabilitas
perbandingan
antarakohesi
dengan
hasilperkalian
faktorkeamanan,
baratisitanahdan
tinggi
lereng.
3.6.
batasatterberg
empattingkat
konsistensi
tanahsebagaimana
yangdidefinisikan
melalui
pengujian
batas
cair,batasplastis
danbatassusut.
3.7.
batascair
kadar
airdimana
konsistensi
tanah
berubah
daricairmenjadi
plastis.
3.8.
batasplastis
kadar
airdimana
konsistensi
tanah
berubah
dariplastis
menjadi
semipadat.
3.9.
batassusut
kadarair tertinggi
dimanapengeringan
mulaikadarair tersebut,
tanahtidakmengalami
penyusutan.
3.10.
batuan
bagiahligeologi,
batuanberarti
semuaendapat
alamiyangmembentuk
kulitbumi,baik
dalambentuk
padat(misal
granit),
butiran
(misalpasirdan kerikil)
maupun
dalambentuk
3-100
tanah (misal lempung);bagi ahli teknik sipil, batuan berartibahan padat (solid)yang
biasanya
tidakdapatdigalidengancaramanual.
3.11.
batuanbeku
batuanyangberasal
darimagmacairyangmendingin
danmembeku.
3.12.
batuan metamorf
batuansedimenatau batuanbeku yang telah mengalamiperubahan
akibattekanandan
panasdalambumisertareaksikimia.
3.13.
batuansedimen
batuanyangterbentuk
melalui
akumulasi
sedimen
(butir-butir
halus)dalamair.
3.14.
berat isi
perbandingan
antaraberatdenganvolumesuatumasatanah.
3.15.
berat isi basah
perbandingan
antaraberatbahanpadatdanairterhadap
volumemasatanah.
3.16.
berat isi kering
perbandingan
antaraberatkeringterhadap
volumemasatanah.
3.17.
beratisi keringmaksimum
beratisikeringpadakadarairoptimum.
3.18.
beratjenis
perbandingan
antaraberatisisuatubahanterhadapberatisiair padasuhutertentu.
3.19.
bongkah
butiran
tanahyangmempunyai
ukuranlebihdari75 mm.
3.20.
california bearing ratio (CBRI
kekuatanrelatiftanahterhadapkekuatanagregatstandar.
3.21.
difatansi (reaction to shaking)
sifattanahdimanaapabila
contohtanahdiguncang-guncang
(shaking)
padatelapak
tangan,
air yang terkandungnya
dapat muncul di permukaandan apabilacontoh tanah dipijit
(squeezing),
airyangmunculdi permukaan
akanhilangkembali.
3.22.
derajat kejenuhan
perbandingan
antaravolumeronggayangterisiair denganvolumeronggatotalyangbiasa
dinyatakan
dalampersen.
4-100
3.23.
elastisitas
sifattanahuntukkembali
ke bentukasal setelahmengalami
perubahan
bentukakibat
pembebanan
sesaat.
3.24.
faktorkeamanan
perbandingan
antara
kekuatan
geseryangdimobilisasi
tanahdengan
kekuatan
geser
yang
ditimbulkan
masa
tanah.
3.25.
faktorwaktu
perbandingan
antarahasilperkalian
koefisien
konsolidasi
lamanya
konsolidasi
terhadap
kuadrat
jaraktempuh
air.
3.26.
gambut
tanahbenruarna
gelap,
berbentuk
serat,
menyerupai
busadanberasal
daritumbuhan.
3.27.
geofisika
hal-halyang berkaitan
denganfisik bumi,terutama
dalampenggunaan
peralatan
atau
metoda
(misal
seismograff)
untuk
menyelidiki
bagian
bumi
yangtidak
dapat
diakses.
3.28.
geologi
ilmuyangmempelajari
komposisi
dansusunan
elemen-elemen
kulitbumi,
termasuk
formasi,
struktur,
posisi
dansejarahnya.
3.29.
geoteknik
ilmuyangmenganalisis
perilaku
tanahsertadisaindan pembangunan
bangunan
bawah,
yaitu
bagian
bangunan
yangmenyalurkan
langsung
beban
ketanah.
3.30.
horizon"A"
lapisan
teratastanahdimanakoloidanorganik
dan bahanlarutlaintelahterbilas
dan
biasanya
terdiri
atassisa-sisa
bahan
organik.
3.31.
horizon"B"
lapisan
tanah
sebagai
akumulasi
bahan
hasil
pembilasan
Horizon
"A".
3.32.
horion"C"
lapisan
tanah
yangbelum
terganggu,
yangmembentuk
Horizon
"A"dan"B".
3.33.
horizon"D"
lapisan
tanah
di bawah
Horizon
"C"atau"8"(apabila
tidak
adaHorion
"C")yangkurang
mirip
dengan
horizon
lapisan
diatasnya.
5-100
3.34.
horizontanah
lapisan-lapisan
yangterdapatpadaprofiltanah,yangpadadasarnyadibedakan
berdasarkan
tekstur,
warna,struktur
dankandungan
bahankimia.
3.35.
indeks plastis
selisihantarabatascairdenganbatasplastis.
3.36.
indekskelompok
angkayangmenunjukkan
kelompok(group)padasuatukelastanahmenurutAASHTO.
3.37.
indekspemampatan
kemiringan
grafikyang menunjukkan
hubunganantaraangka pori (dalamskala linier)
danganteganganefektif(dalamskalalogaritma).
3.38.
kadarair
perbandingan
antara berat air dengan berat keringatau bahan padat contohtanah,yang
biasanya
dinyatakan
dalampersen.
3.39.
kadarair optimum
kadarairyangmenghasilkan
beratisikeringmaksimum.
3.40.
kerikil
butiran
tanahyangberukuran
antara75 mm dan4,75mm,menurut
ASTMD 422.
3.41.
kepadatan
kadang-kadang
disebut derajat kepadatan,yaitu perbandingan
antara berat isi kering
dengan berat isi kering maksimumtanah, yang biasa dinyatakandalam persen.
Kepadatan
kadang-kadang
diartikan
pulasebagaiberatisi keringtanah.
3.42.
kepadatanrelatif
perbandingan
antaraberatisi keringlapangan
dikurangi
beratisi keringlepasterhadap
beratisikeringmaksimum
laboratorium
dikurangi
beratisikeringlepas.
3.43.
koefisienkonsolidasi
perbandingan antara koefisien permeabilitas terhadap hasil perkalian koefisien
perubahan
volumedenganberatisiair.
3.44.
koefisien pemampatan
perbandingan
antaraperubahan
angka terhadap
perubahan
tegangan.
3.45.
koefisien permeabilitas
kecepatan
aliranair dalamtanahdi bawahpengaruh
satuangradienhidrolik,
dinyatakan
dalamsatuanpanjangpersatuanwaktu.
pon
6-100
3.46.
koefisien perubahanvolume
perubahan
volumeper satuanvolumepersatuanpeningkatan
teganganefektif.
3.47.
kohesi
kekuatan
gesertanahyangdakibatkan
olehbukantahanan
gesek.
3.48.
koloid
butiran
halusyangberukuran
kurangdari0,001mm.
3.49.
konsistensi
sifattanahyangmenunjukkan
kemudahan
relatifuntukdirubahbentuknya.
3.50.
konsolidasi
proses keluarnyaair dari masa tanah sebagaiakibat pembebananyang terus menerus
dalamsuatuperiodetertentusehinggabutir-butir
tanahmenjadilebihkompak.
3.51.
kuat geser
ketahanan
maksimum
tanah (gabungan
antarakohesidan tahanangesek)akibattekanan
geser.
3.52.
lanau
butirantanahyang berukuran
antara0,075mm dan 0,005mm (menurut
ASTMD 422),atau
antara0,075mm dan 0,002mm (menurtAASHTOT 88).
3.53.
lempung
butiranhalus berukurankurangdari 0,005 mm (menurutASTM D 422), atau kurangdari
0,002mm (menurutAASHTOT 88).
3.54.
lendutan
penurunan
permukaan
sebagai
akibatpembebanan.
3.55.
longsor rotasi
longsoryang mempunyaibidanglongsorberbentuk
padalerengyangpanjangnya
terbatas.
3.56.
garis lengkungdan biasanyaterjadi
longsortranslasi
longsoryang mempunyai
bidanglongsorberbentuk
garislurusdan biasanya
terjadipada
lerengyangpanjangnya
"tidakterbatas".
3.57.
mekanikatanah
penerapan
hukum-hukum
mekanika
dan hidrolika
terhadap
masalah
teknikyangberkaitan
dengansedimenatau akumulasibutir-butir
padat lain yang tidak terkonsolidasi
sebagai
7-100
hasil proses penghancuran
secara
apakahbahantersebut
mengandung
3.58.
mukaairtanah
horizon
permukaan
air tanahdimana
tekanan
padapermukaan
air adalah
samadengan
tekanan
atmosfir.
3.59.
pasir
butiran
tanahberukuran
antara
4,75mm dan0,425mm(menurut
ASTM
D 422),atauantara
2 mmdan0,075mm(menurut
AASHTO
T 88).
3.60.
pasir halus
butirantanahyangberukuran
antara2,00mm dan
antara0,425mm dan0,075mm (menurut
AASHTO
3.61.
pasir kasar
butirantanahberukuran
antara4,75mm dan 2,00mm (menurut
ASTM D 422),atauantara2
mm dan0,425mm (menurut
AASHTOT 88).
3.62.
pasirsedang
butirantanahyangberukuran
antara2,00mm dan0,425mm (menurut
ASTMD 422).
3.63.
pedologi
ilmupengetahuan
tentangcaramemperlakukan
tanah,yangmencakuppenentuan
sifat-sifat
alami (nature), sifat-sifat,formasi, fungsi, perilaku dan pengaruh pemanfaatandan
penataannya
(manajemen).
3.64.
pekerjaantanah
kegiatan
dimanatanahataubatuandigali,diangkut
danditempatkan
sebagai
timbunan
atau
bahanbuangansertakemudian
dipadatkan.
Meskipun
pemadatan
dapattermasuk
sebagai
bagianpekerjaan
tanah,namunpekerjaan
tersebut
dapatditinjau
secaraterpisah.
3.65.
pemampatan (com pressibity)
sifatyangmemungkinkan
tanahdapatmenurun
volumenya
apabila
dikenai
beban.
3.66.
pemadatan (compaction)
proseskeluarnya
udaradari masatanahsebagaiakibatkekuatanmekanissehinggabutir-
butirtanahmenjadi
lebihkompak.
3.67.
pembilasan (leaching)
prosesdimanakoloidataubahanlarutyangterdapat
dalamtanahterbawaolehair.
mekanisdan kimia daripadabatuan,terlepasdari
atautidakmengandung
bahanorganik.
0,425mm (menurut
ASTMD 422),atau
T 88).
8-100
3.68.
pemompaan (pumping)
proses terbawanyabutir-butirhalus (di bawah perkerasan)oleh air yang tertekanakibat
bebanyangdisalurkan
melalui
perkerasan.
3.69.
pemuaian (bulking)
perbandinganantara volume tanah lepas dengan volume tanah asli sebelum digali,
biasanya
digunakan
padapekerjaan
tanah.
3.70.
pemuaian (swelling)
peningkatan
volumetanahakibatpenambahan
kadarair, biasadigunakan
padamekanika
tanah.
3.71.
pengisapantanah (soil suction)
pengurangan
tekanan(di bawahtekananatmosfer)yang mengakibatkan
naiknyaair di
antarabutir-butir
tanah (pengisapan
disebabkanoleh daya kapilerdan faktor-faktor
lain
sertaseringdigunakan
secarabergantian
denganistilahpotensikapiler).
3.72.
penurunan(settlement)
pergerakanke bawah timbunanatau struktursebagaiakibat penguranganronggadalam
tanahdi bawahtimbunanatau strukturatau dalam tanah timbunan,atau kedua-duanya.
Pengurangan
ronggaterjadisebagaiakibatdensifikasi
(keluarnya
udara)ataukonsolidasi
(keluarnya
air).
penyusuta n (shrinkage)
perbandingan
antaravolumetanahlepasdenganvolumetanahsetelahdipadatkan,
biasa
digunakan
padapekerjaan
tanah.
3.73.
permeabilitas
sifatyang menunjukkan
kemampuan
tanah untukmengalirkan
air melaluipori-pori
dalam
tanah.
3.74.
pF
nilai ekivalenpengisapantanah, yaitu sebagailogaritmatinggi kolom air kapileryang
dinyatakan
dalamcentimeter.
3.75.
pH
nilainegatif
logaritma
konsentrasi
ionhidrogen
dalambentuksuspensi
dalamtanah.
3.76.
plastisitas
sifat yang memungkinkan
tanah berubahbentuktanpa retakatau mengalamiperubahan
volumeyangberarti
3.77.
porositas
perbandingan
antaravolume udara denganvolume masa tanah yang biasa dinyatakan
dalampersen.
9-100
3.78.
profil tanah
potonganvertikaltanah yang menunjukkansifat-sifatalami dan urutan berbagailapisan,
sebagai
hasilpengendapan
ataupelapukan,
ataukedua-duanya.
3.79.
sensitivitas
perbandingan
antarakuat tekan bebastanah asli dengankuat tekan bebastanah yang
benar-benarterganggu(remolded),
tetapi pada kadar dan angka pori, atau berat isi
kering,
yangsama.
3.80.
strukturtanah
susunan
butir-butir
tanah.
3.81.
sudut geser
kekuatan
gesertanahyangdakibatkan
olehtahanan
gesekbutir-butir
tanah.
3.82.
tanah
bahan lepasatau endapanlunak (di luar batuan)yang terdapatpada permukaanbumi
sebagai
hasilpelapukan
ataupenghancuran
batuan,
ataupembusukan
tumbuhan.
3.83.
tanahdasar
tanah(galian
atautimbunan)
yangterdapat
di bawahperkerasan.
3.84.
tanahjenuh
tanahyangseluruh
rongganya
terisiair(tidakmengandung
ronggaudara).
3.85.
tanah laterit
tanahdi daerahtropisdimanaprosespelapukan
telahmenimbulkan
akumulasi
sesguioxrdes
(bahangabunganyang terdiriatas dua per tiga bagianoksida dan satu per-tigabagian
bahanlain,terutama
besi).
3.86.
tanah penutup
lapisan
atastanahyangmenunjang
kehidupan
tumbuhan.
3.87.
tanah residual
tanahyangterbentuk
di tempatdaribatuanataubahaninduk.
3.88.
tanah terpindahkan (transported soi/s)
tanahresidual
yangtelahdipindahkan
danditempatkan
kembali
olehangin,airataues.
3.89.
tekananair tanah
tekanan
airdalamronggapadatanahjenuh.
10-100
3.90.
tekstur tanah (distribusi butir, gradasi)
proporsi
masing-masing
butirataukelompok
butiryangmembentuk
tanah.
4. Simbol
a = jari-jari
butirtanah
A = luaspermukaan
= luasseksiyangberurutan,
untukmenghitung
volumegalian/timbunan
AASHTO = AmericanAssociation
of StateHighwayand Transpoftation
Officials
ASTM = American Societyfor Testingand Materials
av = koefisien
pemampatan
tanah
B
- sudutkemiringan
lereng
c = konstanta
padapenentuan
gayatarikairterhadapbutirtanah
= koreksipembacaan
letakhidrometer
akibatminiskus
air
= kohesitanah
= satuanbiayaoperasialat
C = biayatotaloperasialat
CBR = CaliforniaBearing Ratio
C" = indekspemampatan
tanah
= koefisien
lengkungan
C, = koefisien
keseragaman
Cu = koefisenkonsolidasi
d - jarakantaraduabutirtanah
= diameter
butirtanah
= lenganmomenpadaanalisis
stabilitas
lereng
D = diameter
butirtanah
= kedalaman
bidanglongsor
= kedalaman
retak
= teballapisan
yangdipadatkan
Dro = ukuranpada10%beratbutiryanglolos
Doo = ukuranpada30% beratbutiryanglolos
Doo = ukuranpada60% beratbutiryanglolos
Di = faktorletakvertikalpermukaan
lapisankerasdaripermukaan
tanah
e = angkapori
= biayapenggalian
tanah
f = gayatarikairterhadap
duabutirtanah
F = persentase
beratbutiryang lolossaringanNo. 200 pada perhitungan
indeks
kelompok
tanah
= faktorkeamanan
stabilitas
lereng
q = sudutgesertanah
g = gravitasi
y = beratisitanah
y" = beratisibahanpadatataubutir-butir
tanah
yw = beratisiair
gc = beratjenisbutirkasar
gf = beratjenisbutirhalus
Gl = indekskelompok(Grouplndex)
G" = beratjenistanah
G* = beratjenisair
[ = letaktitikberathidrometer
daripermukaan
air
= teballapisan
tanahpadapenentuan
CBR
= jarakpengangkutan
di luarjarakbebas
11-100
N"
o
p
JRA
k
K
I
L
LI
LL
m
mv
n
n
N
pc
pf
pF
pH
PI
PL
r
Rr-'
S
SL
S,
SNI
o
t
Tu
TW
t
e
U
= tinggilereng
= teballapisan
tanahpadaanalisis
konsolidasi
= Japan RoadAssocaition
= koefisien
permeabilitas
= faktorkoreksivolumetabunguntukpengujian
beratisitanah
= panjang
busurpadabidanglongsor
= jarakantara2 seksiyangberurutan,
untukmenghitung
volumegalian/timbunan
= panjanggorong-gorong
= batascair
= koreksi
suhuterhadap
keenceran
air
= koefisien
perubahan
volume
= viskositas
air
= porositas
= faktorletakhorizontal
bidanglongsordaritumitlereng
= bilanganbulat(integer)
padaperhitungan
penurunan
= jumlahalatpadapekerjaan
tanah
= jumlahlintasan
pemadatan/penumbukan
= angkastabilitas
lereng
= biayapengangkutan
padajaraktambahan
= beban
= tegangan
awalyangbekerja
padapermukaan,
untukhitungpenurunan
tanah
= persentase
fraksikasarpadaperhitungan
beratjenis
= persentase
fraksihaluspadaperhitungan
beratjenis
= angkaekivalen
tinggiair kapiler,
yaitusebagailogaritma
tinggiair kapiler
dalam
satuancentimeter
= skalayangmenyatakan
tingkatkeasaman
tanah
= indeksplastis
= batasplastis
= jari-jari
bidanglongsor
= pembacaan
hidrometer
= jari-jari
hidrolis
= pembacaan
hidrometer
yangtelahdikoreksi
= penurunan
= persentase
beratbutirpadaanalisis
butirdenganhidrometer
= batassusut
= derajatkejenuhan
= Standar
Nasional
lndonesia
= tegangan
tekannormal
= lamapengendapan
butirpadaanalisis
butirdenganhidrometer
= waktukonsolidasi
= waktuyangdiperlukan
untukpemadatan
= waktuyangtersedia
untukpelaksanaan
pekerjaan
= tegangan
tarikpermukaan
butir
= faktorwaktupadaanalisis
konsolidasi
= kedalaman
airdi sebelah
hilirgorong-gorong
= tegangan
geser
= sudutuntukmenghitung
gayatarikantaraduabutirtanah
= sudutbidanglongsor
denganbidanghorizontal
= derajatkonsolidasi
= volumecontohtanah
= volume
galian/timbunan
= volumeudaradalamcontohtanah
= volumecontohkeringtanah
= volumebahanpadatdalamcontohtanah
= volumeairdalamcontohtanah
vu
vo
V,
12-100
w
W
w*
w"
z
volumeronggadalamcontohtanah
kadarair contohtanah
berattanah
beratcontohtanah
berattanah
beratair padacontohtanah
beratbahanpadatpadacontohtanah
teballapisan
tanahpadaanalisis
atabilitas
lereng
5. Sifat alami tanah (the nature of sails)
5.1. Definisidan asaltanah
Kata tanah mempunyaibanyak arti dan konotasibagi berbagaikelompokkeahlianyang
berkepentinganterhadap bahan tersebut. Insinyur pertanian (agronomist)terutama
berkepentingan
terhadaplapistipistanahyangtebalnyasekitar15 sampai30 atau60 cm;
insinyurgeologiberkepentingan
terhadapsemua aspekyang menyangkut
komposisi
kulit
bumidan menganggap
tanahsebagaibatuanterdisintegrasi
yangterletakpada permukaan
bumi.
Ahli geologimembagitanah menjaditanah residualdan tanah terpindahkan(transpofted
so,/t. Tanahresidualadalahtanahyangterbentukdi tempatdari batuanataubahaninduk;
sedangkantanah terpindahkanadalah tanah residual yang telah dipindahkandan
ditempatkan
kembali
olehangin,es atauair.
Insinyursipillebihberkepentingan
terhadapkekuatantanahdan biasanyamendefinisikan
tanah sebagaisemua bahan pada kulit bumi yang tidak terkonsolidasi
(unconsolidated).
Merekamenganggap
bahwa batuanmerupakanmineralagregatyang dihubungkan
oleh
berbagaikekuatanyang besar, sedangkantanah merupakanpartikel-partikel
alam yang
dapat dihancurkan
dengan kekuatanrendah.Denganperkataanlain, tanah merupakan
bahanlepasdi luar lapisanbatuan,yangterdiriatas kumpulanbutir-butir
mineraldengan
berbagai
ukurandanbentuksertakandungan
bahanorganik,
airdanudara.
Padasebagianbesartanah,ikatanantarabutir-butir
adalahrelatiflemahbiladibandingkan
denganikatanpadasebagian
besarbatuanutuh.Olehkarenaitu,apabila
contohtanahyang
dikeringkan
pada udaraterbukadimasukkan
ke dalam air dan dikocoksecaraperlahan-
lahan,makadalamtempoyangsingkat,
contohtersebut
akanhancur.
Partikelpadat yang membentuktanah biasanya merupakanproduk fisik dan kimia
(pelapukan).
Sebagaiprodukpelapukan,
endapanpartikel
padatdapatdijumpai
dekatatau
langsung
di atasbatuandasar(disebut
tanahresidual)
ataudalambentukendapanorganik
(disebuttanah kumulus).Di sisi lain,banyakendapantanahyang telahdipindahkan
dari
lokasi asalnya ke lokasi lain oleh air, angin, es atau tenaga vulkanik.Tanah yang
dipindahkan
olehairdisebutaluvial(diendapkan
oleharusairdi cekungan,
deltaataumuara
sungai),
marin(diendapkan
dalamair garam)dan lakustrin
(diendapkan
di danauair tawar).
Tanah yang dipindahkanoleh es umumnyadisebutdrift atauglacialfll/,sedangkantanah
yangdipindahkan
olehangindapatdisebut
sebagai
tanahaeolian.
5.2. Teksturtanah
Tekstur, atau ukuran butir, seringkali mempunyai peranan yang penting dalam
pengklasifikasian
tanahsertamempengaruhi
sifat-sifat
teknistanah.Secaraumum,tekstur
telah digunakan
untukmembagitanah menjadidua kelompokbesar,yaitutanah berbutir
kasardantanahberbutir
halus.Ukurandan distribusi
butir-butir
mineral
yangterdapatpada
13-100
Tabel1. Ukuran
tekstur
tanah(Sumber:
Yoder,1975)
TEKSTUR
TANAH UKURAN
. Bongkah(cobbles)
'Kerikil
. Kerikilkasar
. Kerikil
halus
. Pasir
. Pasirkasar
. Pasirsedang
. Pasirhalus
. Tanahberbutir
halus(lanauataulempung)
Lebihbesardari75 mm (3 in)
75 mm (3 in)sampai4,76mm (No.4)
75 mm (3 inci)sampai19mm(%in)
19mm(%in)sampai
4,476mm(No.4)
4,76mm (No.a) sampai0,074mm (No.200)
4,76mm(No.a) sampai
2mm (No.10)
2 mm (No.10)sampai
0,42mm(No. 0)
0,42mm (No.a0) samapi0,074mm (No.200)
Lebihkecildari0,074mm(No.200)
suatutanahtergantung
pada banyakfaktor,termasukkomposisi
mineral,cuaca,lamanya
pelapukan
dancarapemindahan.
Sesuai dengan ukuran butirnya,tanah berbutirkasar dibagi menjadibongkah(boulder),
kerikil(gravel)dan pasir.Sifat-sifat
teknistanahberbutirkasarseringkali
sangatdipengaruhi
olehtekstur
dangradasinya.
Tanahberbutir
halusdibagimenjadilanaudan lempung.
Butir-butir
yangmembentuk
lanau
dan lempungmempunyai
ukuranyangsangatkecilsehingga
tidakbisadibedakan
dengan
mata telanjang.Sifatsifat teknis lanau dan lempung lebih dipengaruhi
oleh kekuatan
permukaan
dan kekuatan
listrikbutirandaripada
olehkekuatan
gravitasi
sebagaimana
yang
berlakupadatanahberbutir
kasar.Olehkarenaitu,teksturtanahberbutir
halusmempunyai
pengaruhyang lebihkecilterhadapsifat-sifat
teknisdaripadateksturtanah berbutirkasar.
Lanau biasanyamempunyaiplastisitas
yang lebih rendahdaripadalempungdan dalam
keadaankering mempunyaikekuatanyang rendahatau sama sekalitidak mempunyai
kekuatan.
SesuaidenganKlasifikasi
Unified,
ukurantekstur
tanahditunjukkan
padaTabel1. Meskipun
ukuranbutir yang ditunjukkan
pada Tabel t hanyalahpilihan,namun nilai-nilai
tersebut
diusulkan
dalamrangkamenyeragamkan
definisi.Perbedaan
utamaantaralanaudengan
lempung
adalahplastisitasnya.
Lanaupadadasarnya
terbentuk
melaluipelapukan
mekanis,
sehinggasebagianbesar sifat-sifatnya
menyerupaisifat-sifatbahan induknya,sedangkan
lempungdihasilkan
melaluipelapukanmekanisdan kimiadan pada dasarnyaberukuran
kolodial.
Untuk membedakanlempung dari lanau di lapangan,terdapat beberapa pengujian
sederhana.Dalam keadaan kering, lanau mempunyaikekuatanyang sangat rendah,
sehinggasegumpallanau mudahdihancurkan
denganjari tangan.Di sisi lain,segumpal
lempungyang keringsulitdihancurkan
denganjari tangan.Apabilasegumpallanauyang
ditambahair ditempatkan
pada telapaktangandan digoyang-goyang,
maka permukaan
lanau tersebutakan mengkilap(ada lapisanair) dan apabila lanau tersebutdiremas
(squeeze),
maka lapisanair akan hilang.Pada lempungberairyang digoyang-goyang,
air
tidakmunculke permukaan
sehingga
permukaannya
tidakmengkilap.
5.3. Strukturtanah
Pola dimana individubutir dalam masa tanah tersusundisebutstrukturprimer(primary
structure).
Untuktanahberbutir
kasar,struktur
primerseringkalidapatdilihatdenganmata
telanjangataudenganbantuankaca pembesar(hand lens).Cara untukmengamati
struktur
tanahberbutir
halus(lanaudan lempung)
sejauhini berkembang
lambat.Namundemikian,
teknologi
di bidangmikroskop
elektron
yangdikembangkan
akhir-akhir
ini memberi
harapan
untukmemudahkan
pengamatan
struktur
tanahberbutir
halus.
14-'100
Meskipun
dalambanyakkasusstruktur
primertidakdapatdiamati
dan mungkin
sangat
bervariasi,
namunparaahlitelahberusaha
menetapkan
dan mengklasifikasikan
berbagai
strukturprimertanah.Sebagaimana
ditunjukkan
pada Gambar1, beberapa
kelompok
struktur
primer
tersebut
adalah:
a. Butirtunggal(single-grained).
b. Saranglebah(honeycomb).
c. Flokulen
(flocculent).
a.Butir
tunggal b. Saranglebah
Gambar1.Tigajenisstruktur
primertanah
Sering kali tanah menunjukkan
strukturjenis yang lain, yang dikenaldengan struktur
sekunder.lstilahtersebutmenggambarkan
pola retak,patahanatau bentukkerenggangan
lainyangterjadipadaformasitanah.
Baik strukturprimermaupunstruktursekunderseringmempunyaipengaruhyang besar
terhadapsifat-sifat
teknistanah(permeabilitas,
elastisitas,
kompresibilitas,
kekuatan
geser).
5.4. Horizontanah
Pedologi merupakanilmu mengenai proses pelapukantanah serta pembentukanprofil
tanah.Faktorcuacayangterutamamempengaruhi
pembentukan
profiltanahadalahtingkat
aliranpermukaan
(suffacerunoff)dan suhu.
Profiltanah merupakan
hasilpelapukan
alamiahyang merubahtanah induk.Profiltipikal
tanah,sebagaimana
yang berlakupada bidangtekniksipil, terdiriatastiga lapisatautiga
horizonsebagaimana
ditunjukkan
pada Gambar2.
Horizonpaling bawah,disebutbahan induk (parentmaterial)atau HorizonC, terdiriatas
tanahasliyangbelummengalami
pelapukan.
HorizonC dapatmerupakan
bahanpindahan
atau bahan endapan, sedangkan Horizon A dan B merupakanzona-zonayang telah
mengalami pelapukan. Horizon yang ditunjukkan pada Gambar 2 merupakan
penyederhanaan
daripadahorizonmenurutpedologi(pedologimembagihorizonmenjadi
horizon-horizon
yanglebihkecil).
H,)rizon
A
H,)rizon
B
Pelapukan-dalam
padacekungan
(deeperweatheringin depressions)
Horizon
C -bahan induk
(C horizon- parent material)
Gambar2. Profiltipikaltanah
(Sumber:
Yoder,1975)
Adanyaprofiltanah merupakanhasilpenghancuran
dan penempatan
kembalikomponen
tanaholeh air yang meresap(waterseeping)ke dalamtanah.Dalambentukyang paling
sederhana,
kandungan
lempungpadaHorizon
A akanmakinmenurun,
karenalempung
dari
c. Flokulen
Horizon
A organik
(OrganicA hoizon)
15-100
horizontersebutakan terendapkanpada HorizonB. Oleh karenaitu, HorizonA terutama
terdiri atas lanau nonplastis,sedangkanHorizon B terdiri atas lempungkelanauanatau
lempung.
Kedalamandan karakter profiltanah sangatdipengaruhi
oleh cuaca,topografidan waktu.
Pada daerah-daerahyang curah hujannya rendah, terjadinya profil tanah kurang
berkembang,sebagaimanahalnya pada lereng terjal. Kedalamanpelapukansangat
dipengaruhi
olehumurdantopgrafi.
Perludiingatbahwa profilyang disebutkan
di atas hanyaterjadiapabilaair mengalirke
bawah melaluitanah.Dalam hal tersebut,perkembangan
karakterdan kedalaman
profil
tergantung
padajumlahair yangmelewati
tanah.Tanahmudadan tanahyangterjadipada
lerengterjal akan membentukprofilyang dangkal,sedangkantanah tua dan tanah yang
terjadipadacekungan
akanmembentuk
horizon
yangdalam.
5.5. Bahaninduk
Dalampraktekrekayasajalan rayadan lapangterbang,kegiatandalambidanggeologidan
pedologi
tidakbisadipisahkan
satusamalain.Paraahligeologi
dan pedologi
biasanya
telah
membuatpeta daerah-daerah
yang dapat memberikaninformasirinci mengenaijenis-jenis
tanah dan konsistensinya.
Meskipuninformasiyang diperolehdari peta tanah menurut
geologidan pertaniansering kali tidak memberikangambaranyang tepat tentangkasus-
kasus rekayasa (engineeringproblems),namun apabila seseorangtelah memiliki latar
belakang
yangcukuptentangprosesgeologidan mekanikapembentukan
tanah,makadia
dapat memperolehdata dengancara menafsirkaninformasigeologidan pedologi.Tanah
yang berasaldari bahanindukyang identikserta di bawah pengaruhkondisicuacadan
pelapukan
yangjuga identik,
akanterbentukmenjaditanahyangsama.Namundemikian,
tanah yang terbentuktersebutjangan diharapkan
selaluseragam.Masing-masing
kasus
hendaknya
diselidiki
secararinci,dimanasemuaketidakkonsistenan
mengenai
profiltanah,
mukaairtanahdanjenisbahanindukharusdiselidiki.
Untukkeperluan
tersebut,
seseorang
harusmemiliki
pengetahuan
tentanggeologisertamemahami
distribusi
tanahdan kelompok
tanah.
Berdasarkan
proses pembentukannya,
bahan atau batuan induk dapat dibagi menjadi
batuansedimen,batuanbekudan batuanmetamorf.
5.5.1. Batuansedimen
Batuansedimenterbentuk
melalui
akumulasi
sedimen(butir-butir
halus)dalamair.Sedimen
dapatterdiriataspartikel-partikel
ataufragmenmineral(sebagaimana
padakasusbatupasir
(sandstone)
atau batu serpih (shale)),sisa-sisabinatang(beberapabatu kapur),sisa-sisa
tumbuhan(batu bara dan gambut),produk ahir proses kimia atau penguapan(garam,
gipsum),
ataukombinasi
bahan-bahan
tersebut.
Disamping
itu,batuansedimenseringdisebutjuga batuansedimenbersifatsilika(s/iceous)
atau gampingan(calcareous),
dimana batuansedimenbersifatsilikaadalahbatuanyang
mengandung
banyaksilika.
Batuanyangmengandung
banyakkalsium
karbonat
(batukapur)
disebut
batuanbersifat
gampingan.
5.5.2. Batuanbeku
Batuanbekuterdiriatasbahancair(magma)
yangtelahmendingan
dan memadat.
Terdapat
dua jenis batuanbeku,yaitu batuanekstrusifdan batuanintrusif.
Batuanbeku ekstrusif
terbentuk
darimagmayangtertumpah
ke permukaan
bumipadasaatletusan
vulkanik
atau
kegiatangeologiyang sejenis.Karena pada saat tumpah magma bersentuhan
dengan
16-100
atmosfiryang memungkinkan
cepat mendingin,
maka batuanyang terbentukmempunyai
penampilan
dan strukturyangmenyerupai
kaca.Riolit,andesitdan basalmerupakan
contoh
batuanekstrusif.
Batuanbeku intrusifterbentuk
jauh di bawah permukaanbumi. Karenaterperangkap
di
bawah permukaan,
maka magma mendingin
dan mengerassecaraperlahan-lahan
yang
memungkinkanterbentuknyastruktur kristal. Oleh karena itu, batuan beku intrusif
mempunyai
penampilan
dan strukturspertikristal;contoh,granit,dioritdan gabro.Akibat
prosespergerakan
dan erosikulitbumi,batuanbeku intrusifdapatmunculke permukaan
sehingga
dapatditambang.
5.5.3. Batuanmetamorf
Batuan metamorf umumnya merupakanbatuan sedimen atau batuan beku yang telah
mengalamiperubahan
akibattekanandan panasdalam bumi serta reaksikimia.Karena
prosespembentukan
tersebutkompleks,
makabatuanmetamorfsulitditentukan
secarapasti
asalkejadiannya.
Beberapajenis batuan metamorfmempunyaiciri yang nyata, yaitu mineralnyatersusun
dalambidangataulapisanyangsejajar.Pemisahan
batuanpadabidangtersebutakan lebih
mudahdaripada
pemisahan
padaarahlain.Batuanmetamorf
yangmempunyai
ciritersebut
disebutbatuanpipih(foliated);contoh, geneis (gnelsses,)
dan sekis (schisfs)(terbentukdari
batuanbeku)dan s/afe(terbentuk
dari batuansedimen,yaitu batuanserpih).Tidak semua
batuanmetamorfberbentukpipih;marmer(terbentuk
dari batukapur)dan kuarsit(terbentuk
daribatupasir)merupakan
batuanmetamorf
tanpaprosespemipihan.
5.6. Komponentanah
Tanahterdiriatas partikel-partikel
padatyang membentuk
strukturporus(mengandung
pori-
pori).Tergantung
padakondisinya,
pori-pori
dapatberisiair atauudaraataukedua-duanya.
Denganmenggunakan
grafik-segi
tiga yang ditunjukkan
pada Gambar3, komposisi
suatu
tanah dapat ditunjukkanoleh suatu titik, dimana koordinattitik tersebutmenyatakan
persentasevolume ketiga komponen.Dengan Gambar 3, dapat ditelusuri
juga setiap
perubahankomposisi;
Garis A menunjukkan
perubahankomponenpada saat pengujian
pemadatan,Garis B menunjukkan
perubahankomponenpada saat pengujianpenyusutan
(shrinkage
test) dan Garis C menunjukkan
perubahankomponenpada saat pengujian
konsolidasi.
Meskipungrafikpada Gambar3 dapat menunjukkan
komposisi
tanah dalam persentase
volume,namundalampraktekpartikelmineral(bahanpadat)den air biasanya
dinyatakan
denganberatdalamsuatusatuanvolume,misallb/ft"ataugr/cm",karenaberatlebihmudah
diukurdaripadavolume.Beratbahan padatyang terkandung
dalam satu satuanvolume
tanahbiasanya
dikenaldengankepadatan
keringdan haltersebutberbedadenganvolume
suatuberattanahsetelah
dikeringkan.
Kepadatan
keringmerupakan
beratbahanpadatyang
terdapatpada satuanvolumetanahdimanasetelahair secarahipotetis
terbuangvolume
tersebut
tidakmengalami
perubahan.
17-100
A. PENGUJIAN
PEMADATAN
q
{?
s
nv
"
C. PENGUJIAN
KONSOLIDASI
voLUME
AtR
(%)
Gambar3. Grafiksegitigauntukmenyatakan
komposisi
tanah
(Sumber:TRRL,1952)
5.7. Hubunganair, bahanpadatdan udaradalamtanah
Keberadaan
struktur
tanahsekunder
yangluarbiasabiasanya
hanyadapatdiditeksi
melalui
pengamatan
visual.Pada kasusstrukturprimer,pengamatan
visualbiasanya
tidakcukup;
oleh karenaitu, untukmengevaluasi
hal tersebutsecarakasartelahdikembangkan
cara
tidak langsung,dimanatanah dipandangselaluterdiriatas tiga komponen,
yaitu bahan
padat,airdan udara.
Meskipundalam praktektidak mungkinmemisahkan
ketigabagiantanah,namunsecara
diagram,ketiga bagiantanah tersebutditunjukkanpada Gambar4. Apabilatanah benar-
benarkering(misalsetelahdikeringkan
dalamoven),makatanahhanyaterdiriatasbahan
padatdan udara;sedangkan
dalamkeadaanjenuh,tanahhanyaterdiriatas bahanpadat
danair.
VOLUME BERAT
Gambar4. Diagram
komponen
tanah
Hubunganantarakomponen-komponen
tanah pada Gambar4 yang telahdikembangkan
dalammekanika
tanah,tidakhanyauntukmendapatkan
gambaran
tidaklangsung
mengenai
strukturtanah,tetapijuga dapatdigunakan
untukmemperkirakan
penurunan
(settlement),
permeabilitas
dan derajatkepadatan.
Beberapa
hubungan
antarakomponen-komponen
tanahyangdipandang
penting
adalah:
100
10
a. Kadarair(w),
%=
k
x 100
18-100
5.1
b. Kandungan
udara
(V"),
% =
f
xfOO
c. Angka
pori(e)= Yu=u",1u*
V" Vs
d. Porositas
(n),
%= $xtgg = V"
l,V**100
VV
e. Derajatkejenuhan(S..),
% = Xo*169
5.2
5.3
5.4
5.5
Secara umum, nilai-nilai
di atas serta parameter-parameter
lain tanah dapat diperoleh
denganmengukur
beratdanvolumecontohtanahyangmewakili.
6. Sifat-sifatdasar tanah
Bahaninduk,komposisi
mineral,
kandungan
bahanorganik,
cuaca,umur,caraperpindahan,
letak endapan,cara pemadatandan derajatkepadatan,teksturtanah, gradasibutir serta
strukturtanah merupakan
faktor-faktor
yang salingberhubungan
dan mempunyaipengaruh
yang besarterhadapsifat-sifat
dasartanah.Namundemikian,sifatdasartanahtidakhanya
dipengaruhioleh faktor-faktortersebut, tetapi juga oleh kondisi pada saat pengujian
dilakukan.
Karena tanah merupakanbahan yang mempunyaikarakteristik
sangat heterogin,maka
untuk mendapatkan gambaran tentang "perilakunya"serta untuk memudahkan
penanganannya,
terlebih
dahuluperludipahami
sifat-sifat
dasartanah.Beberapa
sifatdasar
tanahyangdipandang
penting
adalah:
a. Kadarair.
b. Angkapori.
c. Beratisi.
d. Beratjenis.
e. Permeabilitas.
f. Elastisitas.
g Plastisitas.
h. Delatansi.
i. Sensitivitas.
j. Kohesidan kekuatangeser.
k. Pemampatan(compressibility).
L Penyusutandan pemuaian(shrinkageand swelling).
m. Aktifitas.
n. Konsistensi.
o. Dayakapiler.
6.1. Kadarair, beratjenis, beratisi, angka pori,porositasdan derajatkejenuhan
Kadarair, beratjenis, berat isi, angka pori, porositas
dan derajatkejenuhan
merupakan
parameter
yangbiasadigunakan
untukmenunjukkan
hubungan
antaraberatdenganvolume
komponen-komponen
tanah.
Sebagaimana
telahditunjukkan
padaPersamaan
5.1,kadarair adalahperbandingan
antara
beratair yang terkandung
dalamtanahdenganberatkeringtanahyang biasadinyatakan
dalampersen.
Di laboratorium,
kadarair biasanya
ditentukan
denganmenempatkan
contohtanahdalam
wadah(container)
dan kemudian
menimbang
contohbasah,mengeringkan
dan menimbang
contohkeringtanah. Dengandemikian,maka beratcontohkeringdan beratair (selisih
19-100
antara berat contohbasah dengan berat contoh kering).Pengeringan
biasanyadilakukan
dalamtungku(oven)padasuhu 100-105oCdalamwaktusampaiberatcontohtetap.
Beratjenis tanah (biasadinyatakan
dengansimbolG) adalahperbandingan
antaraberat
bahanpadatdenganberatair padasuhutertentu
(biasanya
4 uC),untukvolumeyangsama.
Beratjenistanah biasanyaberkisarantara2,60 sampai2,80,dimanasecaraumum,nilai
yang rendahadalahuntukbahanberbutir
kasar,sedangkan
nilaiyangtinggiadalahuntuk
tanah berbutirhalus. Meskipundemikian,kadang-kadang
dijumpaijenis tanah yang
mempunyai
beratjenisdi luarrentangyangdisebutkan,
yaitujenistanahyangberasaldari
batuaninduksangatringanatausangatberat.Penentuan
beratjenisdi laboratorium
biasa
dlakukan
denganmenggunakan
piknometer.
Beratisi tanahdidefinisikan
sebagaiberatmasa tanah per satuanvolume.Dalamteknik
jalanraya,dikenalistilah
"beratisibasah",
yaitusatuanberatmasatanahyangmengandung
berbagaitingkatkadarair, serta "berat isi kering",yaitu satuan berat masa tanah setelah
dikeringkan
dalamtungku(tidakmengandung
air).Beratisi keringdapatdiperoleh
dengan
membagi
beratisibasaholehkadarair.
Angkaporididefinisikan
sebagai
perbandingan
antaravolumerongga(udara
danair)dengan
volume bahan padat; porositasadalah istilah yang mirip dengan angka pori, yaitu
perbandingan
antaravolumeronggadenganvolumetotal;sedangkan
derajatkejenuhan
merupakan
perbandingan
antaravolumeair terhadap
volumetotal(biasadinyatakan
dalam
persen).
6.2. Permeabilitas
Dalamtekniksipil,permeabilitas
biasanyamenunjukkan
kemampuan
(tingkatkemudahan
ataukesulitan)
air untukmengalir
dalampori-pori
tanah,baiksebagai
akibatpengaruh
gaya
gravitasimaupun kekuatanlain. Tekstur,gradasi,derajat kepadatandan strukturprimer
tanahsangatmempengaruhi
permeabilitas.
Tanahberbutir
kasarmempunyai
permeabilitas
yangjauh lebihbesardaripada
tanahberbutir
halus.Meskipundemikian,
kandungan
yang
rendahbahanhalusataubahanperekatpadatanahberbutirkasarsertaretak,patahandan
lubang pada tanah berbutir halus kadang-kadangmerubah permeabilitas
tersebut.
Permeabilitas
tanah berbutirlebih kasar dapat ditentukandengan cukup teliti melalui
pengujian,
baikdi laboratorium
maupundi lapangan.
Dalammekanikatanah,permeabilitas
biasadinyatakan
dengan"koefisien
permeabilitas",
yang sering didefinisikan
sebagai kecepatanaliran air melalui masa tanah di bawah
pengaruh satu satuan gradien hidrolik. Faktor-faktoryang mempengaruhikoefisien
permeabilitasadalah sama dengan faktor-faktoryang mempengaruhipermeabilitas.
Pengujian
permeabilitas
di laboratorium
dapatdilakukan
denganpermeameter,
baik yang
mempunyaitinggiair berubah(falling-head
permeater),
maupunyang mempunyai
tinggiair
tetap (constant-head permeameter).
Tanahberbutir
kasar(misalpasirdan kerikil)
mempunyai
koefisien
permeabilitas
yangbesar
dan dapatdisebutsebagaitanahporus,sedangkan
lempungdan tanahberbutir
haluslain
mempunyai
koefisien
permeabilitas
yang kecildan dapatdikatakan
sebagaitanahkedap.
Pada Tabel 2 ditunjukkan
perkiraankoefisiendan karakteristik
drainaseberbagaijenis
bahan.
20-100
Tabel2. Perkiraan
koefisien
permeabilitas
dankarakteristik
drainase
(Sumber.
Merrit,
1976)
JENISTANAH KOEF.PERMEABILITAS
(cm/detik)
KARAKTERISTIK
DRAINASE
o Kerikil
basah
. Pasirkasarbersih
. Pasirmediumbersih
. Pasirhalusbersih
. Pasirdankerikil
kelanauan
o Pasirkelanauan
. Pasirkelempungan
. Lempung
kelanauan
. Lempung
. Lempunq
koloid
5-1
0
0,4-3
0,05-0,15
0,004-0,02
10-5-104
10-6-10-s
10-6
1A7
10-8
10-s
Baik
Baik
Baik
Jeleksampaibaik
Jelek
Jelek
Jelek
Jelek
Jelek
Jelek
6.3. Elastisitas
Elastisitas
menggambarkan
kemampuan
tanah untuk kembalike bentukaslinyasetelah
tanahmelendut
akibatpembebanan
singkat.
Deformasi
elastisataulendutan
balikyangmengikuti
pembebanan
ringanmerupakan
akibat
dari deformasi elastis masing-masingpartikel mineral dan sampai tingkat tertentu,
merupakansumbangandari deformasielastisstrukturtanah yang menyerupaibusa karet
("spongerubber-like").
Pada sebagianbesar tanah dan untuk sebagianbesar keperluan
rekayasa,
deformasi
tersebutsangatkecildan seringdiabaikan.
Namundemikian,
dalam
rekayasa
jalanraya,deformasi
elastisdisadarimakinpenting.
6.4. Plastisitas
Plastisitas
mengandung
arti kemampuan
tanah untuk berubahbentuktanpa mengalami
retak atau hancur serta setelah beban lepas, perubahan bentuk tersebut tetap
dipertahankan.
Perubahan
bentukyang tidakkembaliatau deformasi
plastiskemungkinan
merupakan gabungan daripada sejumlah besar pergeseran kecil antara butir serta
keruntuhan
kecil strukturlokal pada masa tanah. Menurutteori Goldschmidt,
plastisitas
merupakanakibat kehadiran partikel-partikel
pada muatan elektro-magnetik,
dimana
molekul-molekul
air mempunyaisifat bi-polaryang mengaturdirinyamiripmagnit-magnit
kecildalamdaerahmagnetik
yangberdampingan
denganpermukaan
butir-butir
tanah.Pada
jarakyangsangatdekatdenganpermukaan,
air menjadi
sangatkentaldan apabila
jaraknya
bertambah,maka viksositasair menurunsampai pada jarak tertentumenjadiair normal.
Apabilaair hadirdalamjumlahyang cukup,maka pertikel-partikel
tanahterpisahkan
oleh
tetes-tetesair kentalyang memungkinkan
partikelbergesersatu sama lain ke posisiyang
baru tanpaada kecenderungan
untukkembalike posisiawal,tanpaada perubahan
pada
ronggaserta tanpa mengganggu
kohesi.Kebenaranteori Goldschmidt
ditunjukkan
oleh
kenyataanbahwa lempungtidak menjadiplastisapabiladicampurdengancairanyang
mempunyai
molekul
tidakberpolarisasi,
missalminyaktanah.
Dalam pekerjaanrekayasajalan raya dan pondasi,deformasiplastisdapat menjadifaktor
yangbesardan penting.
Mudahdipahami
bahwaapabila
deformasi
plastis
makinmembesar
akibatpembebanan
yangmakinmeningkat,
makabutir-butir
tanahmulaiberorentasi
kembali
padasuatuzonakritisdi dalammasatanah.Apabilabebancukupbesardanbutir-butir
tanah
(mungkin
terorentasi
sejajarsatusama lain)padazona kritisjumlahnyacukupbesarpula,
maka masa tanah akan mengalamikeruntuhan
geser. Pada atau dekat zona tersebut,
tahanan
geserataukekuatan
tanahdapatdikatakan
telahdilampaui.
21-100
6.5. Kohesi dan kekuatangeser
Telahdiketahui
bahwaapabiladeformasi
plastisdalamtanahberbutirhalusmenjadilebih
besar akibatpembebananyang makin besar,maka dalamzona kritistertentupada tanah
akanterjadireorentasi
butir.
Apabilabebancukupbesardanbutir-butir
tanah(dengan
jumlah
yang cukup)dalamzona kritismengalamiorentasiyangsejajarsatu sama lain,maka pada
zona kritistersebut,
tanah akan mulai mengalamikeruntuhan
geser.Pada atau di dekat
daerahtersebut,
tahanan
geserataukekuatan
tanahdikatakan
telahdilampaui.
Kekuatangeser tanah merupakansumbangandari friksiantara butir serta kohesi(kohesi
merupakan
kekuatan
geserdi luarsumbangan
friksibutir).Olehkarenaitu,kohesi(dengan
demikiankekuatangeser)tidaklahtetap,tetapi berubah-ubah
sesuaidenganperubahan
kadar air, tingkatdan lama pembebanan,
tegangantidak bebas (confining
pressure)serta
beberapafaktor lain. Namundemikian,tanah yang dipadatkan
pada kadarair optimum
biasanyamempunyaikekuatangeser yang lebih besardaripadatanah yang dipadatkan
padakadarairdi atasoptimum.
Kekuatan
gesertanahmerupakan
persoalan
yangrumitdan
telah banyakpenelitian
untuk merumuskan
prosedurpalingbaik untuk menentukan
sifat
tersebut.
Menurut definisi, bahan yang mengalamideformasiakibat beban tanpa mengalami
perubahanvolume mempunyaiAngka Poissonsama dengan setengah;sedanganbahan
yang mengalamideformasisemata-mata
akibat perubahanvolume mempunyaiAngka
Poissonsama dengan nol. Angka Poissontanah yang dapat dipercaya,
sejauhini sulit
ditentukan.
Namundemikian,
AngkaPoissonuntuksebagian
besartanahberkisar
antara0
dan 0,5. Hal tersebut mengandungpengertianbahwa deformasiyang terjadi akibat
pembebanan
terdiriatasdua bagian,yaitudeformasi
elastis-plastis
dan perubahan
volume.
6.6. Pemampatan(compressibilityl
Karenabutir-butir
mineraldan air dalam masa tanahrelatiftidakdapatmemampat,
maka
sebagian
besarperubahan
volumepadatanahmerupakan
akibatperubahan
struktur
tanah
yang diikuti dengan keluarnya(expulsion)air atau udara atau kedua-duanya
dari masa
tanah. Pemampatanatau perubahanbentuk sebagai akibat keruntuhangeser tidak
dimasukkan
dalamkategori
ini.lstilah"konsolidasi"
biasadigunakan
untukmenyatakan
porsi
deformasiperubahanvolume yang semata-matadiakibatkanoleh keluarnyaair pori;
sedangkan
istilah"densifikasi"
merupakan
istilahyangseringdigunakan
untukmenyatakan
perubahan
volumeyangdiakibatkan
olehkeluarnya
udaradarimasatanah.
Sehubungan
denganhaldi atas,makapemampatan
sangatdipengaruhi
olehstruktur
tanah
dan sejarahteganganyang pernahbekerjapada endapan.Endapanyangterjadisebagai
akibatprosessedimentasi
biasanya
mempunyai
kompresibilitas
yang lebihbesardaripada
tanah residualatau endapanyang dipindahkan
oleh angin.Pemampatan
pada sebagian
besartanahtelahdapatditentukan
denganmenggunakan
beberapametodapengujian
di
laboratorium.
Deformasiperubahanvolume sering kali terjadi pada masa tanah, meskipuntanpa
pemberian
ataupelepasan
bebanluar.Haltersebut
dapatterjadiakibatsekurang-kurangnya
duafenomena
yangberbeda;
misalnya,
penurunan
mukaairtanahpadasuatudaerahakan
mengakibatkan
peningkatan
tegangan
tanahsehingga
efektifuntukmenimbulkan
perubahan
volumepadalapisan
kompresibel
di bawahpermukaan
airtanahawaldanselanjutnya
terjadi
penurunan(settlement)pada timbunan atau bangunanyang terletak pada atau dekat
permukaan.
Padakasusyanglain,perubahan
volumedalambentukdeformasi
padatanah
(tidaktergantung
padabebanluar)dapatterjadisebagaiakibatfenomenapenyusutan
atau
pemuaian.
22-100
Dalam keadaan normalnya,semua jenis tanah dapat memampat.Namun demikian,
pemampatanpada tanah jenuh lebih merupakanakibat penguranganvolume
rongga
daripada
pemampatan
butir-butir
tanahdan air dalamrongga.
Apabila
tanahjenuhdibebani,
maka sebelumpemampatan
terjadi,air yang mengisironggaakan terlebihdahuluharus
terdorongkeluar.Besarnyapemampatan
pada suatujenis tanahtergantungpada berbagai
faktor,diantaranya
adalah:besarbeban,angkapori,struktur
dan sejarah
tanah;sedangkan
besarnya
konsolidasi
padatanahjenuhmerupakan
fungsipermeabilitas.
6.7. Penyusutandan pemuaian(shrinkageand swellingl
Penyusutan
dan pemuaian
lebihnyataterjadipadatanahberbutir
halus,terutama
lempung.
Penyusutan
dan pemuaian
terjadisebagaiakibatterbentuk
dan terlepasnya
tegangan
tarik
kapiler pada air pori tanah serta tingkat penyerapanair (thirst for water) oleh mineral
lempung
yangterdapat
padatanah.
Apabila memungkinkan,
penggunaantanah yang mempunyaiperubahanvolume besar
untukpembangunan
jalan raya hendaknya
dihindarkan.
Pada kasusdimanapenggunaan
tanah tersebut tidak dapat dihindarkan,maka perlu dilakukan upaya-upayauntuk
mengurangi
potensipemuaian,atau mengurangi
fluktuasikandungan
air. Lempungyang
mempunyai
perubahan
volumebesarseringkali
mempunyai
batascair dan indeksplastis
yang tinggi. Pengujiandi laboratorium
dapat membantudalam mengidentifikasi
dan
menentukan
pemuaian
tanah.
lstilahpenyusutan
danpemuaian
yangmempunyai
pengertian
berbeda
denganpengertian
di
atas dikenalpula pada pekerjaantanah. Pada pekerjaantersebut,penyusutandikaitkan
dengan volume tanah dalam keadaan lepas dan volume tanah setelah dipadatkan,
sedangkanpemuaiandiartikandikaitkandenganvolumetanah dalam keadaanasli dan
volumesetelah
digali(dalamkeadaan
lepas).
6.8. Aktifitas (activity)
Meskipunindeksplastisdan batas cair sangat bermanfaat
dalam mendeskripsikan
dan
mengklasifikasikan
tanahberbutirhalussertamempunyai
hubungan
eratdengansifat-sifat
dasarfraksilempung,
namunkegunaannya
akanmakinmeningkat
apabilamenghubungkan
plastisitas
dengangradasibutir.Diketahui
bahwa berbagai
jenis lempungdenganjumlah
yang sama,mempunyai
kemampuan
yang berbedauntukmerubahtanahmenjadiplastis;
misalnya,
kaolindan monmorilonit
dalamtakaranyang sama akan mempunyai
pengaruh
yang berbeda.Demikianpula, dua tanah yang mempunyaiindeks plastisdan batas cair
samakemungkinan
mempunyai
kandungan
lempungyangsangatberbeda,
apabilaaktifitas
secarafisikokimia
daripadacampuranlempung-air
berbeda.Sebagaiupayamendapatkan
ukuranrelatiftentangaktifitaslempungdalamtanahberbutirhalus,Skempton(Krebs,1971)
mendefinisikan
aktifitassebagai perbandinganantara indeks plastisdengan persentase
beratbutiryang lebihkecildari 0,002mm. Aktifitaslempungberkisarmulaidari 0,4 untuk
kaolinsampai5 untuk monmorilonit.
Aktifitaslempungdapatdikelompokkan
menjaditiga
kelassebagaimana
ditunjukkan
padaTabel3.
Dibandingkan
dengansifafsifatyanglain,aktifitas
merupakan
konsepyangbaru.Salahsatu
penggunaanya
adalahuntukrnengidentifikasi
lempungyang mempunyai
potensipemuaian
tinggi.Dengan
diketahuinya
aktifitas,
makadengancepatakandapatdiketahui
aktiftidaknya
lempung,karenakarakterisasi
berdasarkan
plastistas
sajatidakcukup.
23-100
abel3. Klasifikasaktifitas
AKTIVITAS KLASIFIKASI
< 0,75
0,75
- 1,25
>1,25
Lempung
tidak
aktif
Lempung
norma
Lempunq
aktif
*Sumber:
Krebs,
1971
6.9. Konsistensitanahasli
Tanah akan tetap dalam keadaankeseimbangan
alami untuk beberapalama, apabila
strukturyang telahterbentukdan tersusunoleh air tidak diganggu.
Tanah berbutirhalus
yang dibebani,digeser,dimanipulasi
atau dikerjakanakan terganggu,setidak{idaknya
sebagian.
Penggangguan
dapatterjadisecaraalami(misallongsorpadatanahtidakstabil),
namundemikian,
sebagianbesartanahakantetapdalamkeadaanasli,sampai kegiatan
manusia
merubahnya.
Meskipun
sebagian
besarpembangunan
jalanmenyangkut
bahanterganggu,
namuntanah
asli akan dijumpaipada galiandan seringdigunakansebagaipondasibagi tanahdasar,
timbunan
danstruktur
(misal
jembatan).
Apabiladikaitkandengantanah asli, konsistensi
mengandung
arti sebagaibesar relatif
kohesiantarapartikel-partikel
tanahsertatahanantanahterhadapgayayangakan berubah
bentukataumeruntuhkan
tanah.Denganperkataan
lain,konsistensi
dapatdiartikan
sebagai
sifattanahyang menunjukkan
kemudahan
relatifuntukdirubahbentuknya.
lstilahtersebut
biasa digunakanterhadaptanah berbutirhalus. Contoh beberapaistilahyang dapat
digunakan
konsistensi
tanahadalah:lunak(soft),kokoh(firm),teguh(stiff),
keras(hard).
Meskipunkonsistensi
seringdihubungkan
dengankuattekan bebas,namunkarenapada
saat pengujian,contoh biasanyaterganggu,maka korelasikonsistensi
dengankuat tekan
bebas kurangdapatdipercaya.Disampingitu, hasil pengujianpenetrasistandar(standard
penetratin fesf) juga dapat digunakan untuk menyatakankonsitensi.Cara lain untuk
memperkirakan
konsistensi
adalahberdasarkan
perilakunya
apabiladimanipulasi
dengan
tangan.
Pada Tabel4 ditunjukkankonsistensi
tanah kohesifasli berdasarkanbeberapaparameter
sertacara pengujian
praktis.Padasetiapkonsistensi,
jumlahtumbukanadalahlebihkecil
untuklempung
plastisitas
tinggidanlebihbesaruntuklempung
kelanauan
plastisitas
rendah.
Untuk menunjukkan
karakteristik
kondisikhususyang dipandangpenting,mungkinperlu
ditambah
penjelasan
(deskripsi)
sebagaimana
ditunjukkan
padaTabel5. Haltersebut
sangat
bergunadalammelukiskan
kondisiyangtidakbiasa.Tanahberbutirhalusdapatterbentuk
pada hampirsemuatingkatkonsistensi,
tergantung
padamoduspembentukannya,
sejarah
geologi dan kadar air. Tanah keras dapat terbentukmelaluipemadatan,pengawetan
(desiccation),
sementasipartikel,
ataumelaluipembebanan
yangbesar.Tanahsangatlunak
seringdijumpaipada sedimenbaru yang terkaitdenganmuka air tinggi.Tanah residual
jarangmempunyai
konsitensi
lunak.
T
24-100
Tabel4. Konsistensi
tanahkohesif
aslidancarapengujian
praktis*
KONSISTENSI
KUATTEKAN
BEBAS
(ko/cm2)
PENETRASI
(TUMBUKAN/ft) PENGUJIAN
PRAKTlS
. Sangatlunak
(verysoft)
<0,27 0-1
oContoh (tinggi = 2 x diameter)
melorotakibatberatsendiri.
o Mudahditembus
kepal.
. Lunak(soff) 0.27
- 0.55 2-4
o Mudahdicuildenganibu jari dan
telunjuk.
o Mudah ditembus beberapa cm
denqanibuiari.
. Teguh
(mediumfirm)
0,55- 1,09 5-8 o
o Mudahdigores
olehjari,atau
Mudah ditembus ibu jari yang
diberikekuatanmoderat.
. Kokoh(sfifl 1,09- 2,19 9-15
o Dapat digoresjari, tapi dengan
tenagacukupbesar.
o Dapat ditembusdengan ibu jari,
taoidenoantenaoabesar.
. Sangat kokoh
(verv stiff)
2,19- 4,38 16- 30
o Sulitdigores
dengan
jari.
o Dapatditembus
dengankuku.
o Keras(hard) > 4,38 >30
Tidak
dapat
digores
jari.
Dapat digores kuku ibu jari
denqan
susah.
o
o
DESKRIPSI KONDISI
TANAH
. Rapuh(brittle)
a
a
Runtuhdengansedikit
deformasi.
Merupakan
karakteristik
tanahtersementasi.
. Sangatkeras
(indurated)
. Sangat
keras;
tersementasi
sangat
kuat;tidaklunakmelalui
pembasahan
lama.
. Membentuk
lapisan
dandisebut
harapan.
. Mudahhancur(friable)
Pada keadaan lembab, mudah dihancurkanibu jari dan
telunjuk dengan kekuatan lemah sampai moderat dan
menyatukembalibila ditekanbersama;bila kering,mudah
dijadikan
serbukataudihancurkan
dengantangan.
Seringberlakupada tanahkohesifyang lekatannya
kurang,
bersifatsepertimika, atau mempunyaigugus strukturyang
terbentuk
akibatsementasi
lemahdenqanbahanorqanik.
Elastis(elastic)
a
. Bilabebandilepas,mudahmelendut
balik(rebound);
kembali
ke bentukasalsetelah
dilendutkan
kecil.
. Merupakan
karakteristik
lanaudenqankandunqan
tinqoimika.
. Keropos
(spongy)
o Porus,lepas-lepas
dan elastis.,
mempunyai
kandungan
tinggi
bahanorqanik
danbahanberserat.
*Sumber:
Krebs.
1971
Tabel5. Deskripsi
khususuntukkonsistensitanah
berbutir
halus*
*Sumber:
Krebs,
1971
6.10. Sensitifitas(sensitivity)
Tanahberbutir
halusdapatkehilangan
kekuatannya
dankekakuannya
apabila
diganggu
dan
dibentukkembafi(remolded)pada kadar air dan kepadatanatau angka pori yang tetap,
terutamapada kadar air tinggi. Fenomenatersebutdisebutsensitivitas,
dimana untuk
lempung,
sensitifitas
merupakan
perbandingan
antarakuattekanbebaspadakeadaanasli
dengankuattekanbebassetelah
dibentuk
kembali.
25-l00
Sensitifitasbiasa dikelompokkan
menjadibeberapakelas sebagaimanayang ditunjukkan
pada Tabel 6. Pada tabel tersebutterlihatbahwa lempungdapat kehilangan
setengah
kekuatannyadan masih dikatagorikansebagai lempung tidak sensistif,atau dapat
kehilangan
hampirseluruhkekuatannya
sehinggadikatagorikan
sebagailempung"hidup"
(quick).Dalam praktek,lempunghidup akan menjadiencer apabiladibentukkembali.
Apabila lempungsensitifdiganggu,stabilitasnya
dapat menurunyang disertadengan
deformasigeser progresifyang kemudiandiikutidengan terjadinyalongsor.Gangguan
umumnyamerupakanutah manusia.Sebagaiprinsipdasar kiranyaperlu diingatbahwa
pelemahan
progresif
bersamadeformasi
terjadipadatanahberbutir
halusyangbasah.Hal
tersebutmengakibatkan
sangatsulitnyarehabilitasi
lerenggaliandan timbunan,pondasi
timbunan
dantanahdasarsetelah
longsor.
Tabel6. Klasifikasi
sensitifitas
lempung"
SENSITIFITAS KELAS
<2
2-4
4-8
8-16
16-32
32-64
>64
Tidaksensitif(insensitive)
Sensitifmoderat(moderatesensifive)
Sensitif(sensitive)
Sangatsensitif(verysensitive)
Hjduprjngan(slightlyquick)
Hidupmedium(mediumquick)
Hiduotuuick)
611 o
","
*"o,']':,^;::,::':::;"nl
"l,o", nisapan(su cti
on)
Apabilatabung gelas bersih yang mempunyailubangsangat kecil ditempatkan
secara
vertikal
padapermukaan
alr,makaakibatdayakapiler,
airakannaikmelalui
tabung.Dengan
demikian,maka daya kapilerdalam tanah umumnyadikaitkandengan naiknyaair dari
permukaan
air bebas,meskipundalam kenyataan,
pergerakan
air dapat ke semuaarah.
Dengandayakapiler,padatanah(terutama
tanahberbutirhalus)dapatterbentuk
suatuzona
'jenuh
secarakapiler"
yangletaknya
cukupjauh daripermukaan
air bebas.Meskipun
tanah
pada zona tersebuttidak perlu benar-benar
jenuh, karenasejumlahudarakemungkinan
akantetapmengisironggadi sekitarpartikel
tanah,tetapiderajatkejenuhan
yangtinggiakan
bertahanuntukjangkawaktuyangcukuplama.Di ataszonajenuhsecarakapiler,tanahada
kemungkinan
jenuhsebagian.
Terjadinyaair kapilerdiakibatkan
oleh dua fenomena,yaitu pertama,gaya tarik antara
molekul-molekul
air dimanapada perbatasan
denganudara,gayatariktersebutmeningkat
(tegangan
tarikmembentuk
meniskus);
fenomena
yangke dua adalahgayatarikantaraair
dengandindingtabungsehinggaterjadipembasahan.
Untukair yang mempunyai
suhu 15
'C, tegangantarik permukaan
adalahsekitar0,075gram/cm,dimananilaitersebutakan
agak menurun sesuai dengan meningkatnyasuhu air. Derajat pembasahandapat
dinyatakandengan istilah"sudut kontak"(contactangle).Sudut kontak 0" menunjukkan
pembasahan
sempurna,
sedangkan
sudutkontakyang lebihbesardari 90' menunjukkan
tidakterjadipembasahan,
sebagaimana
yangterjadi
antaraairraksadengandinding
gelas.
Ditinjau
darisegi pengaruh
jelekair kapiler,
kondisipalingkritisdijumpai
padalanauhalus.
Meskipun
lempung
mempunyai
kenaikan
air kapiler
yanglebihbesardaripada
lanau,namun
kenaikan
air kapiler
padalempung
berjalan
jauh lebihlambat.
Olehkarenaitu,pembentukan
daerahkejenuhan
tinggipada lempungakanjauh lebihlamadaripadapembentukan
pada
lanau.Hasilpercobaan
(Krebs,1971)menunjukkan
bahwakenaikan
maksimum
selama24
jam terjadipadacontohtanahyangmempunyai
ukuranbutir0,02mm.
26-100
Meskipun
pemodelan
daya kapiler
berguna
untukmemahami
naiknya
air, namunperlu
diingat
bahwa
tertahannya
airdalamtanah(lempung)
tidaksemata-mata
akibat
fenomena
tegangan
tarikpermukaan
saja,tetapimerupakan
cerminan
daripada
gabungan
potensi
daya kapiler,penyerapan
dan osmotik.Pengaruh
tersebutseringdisebutpenyerapan
(suction).
Oleh karena itu, pengaruhair terhadapsifat-sifat
tanah yang lain sering
dihubungkan
puladengan
pengisapan,
disamping
dengan
dayaKapiler.
Nilai
tipikal
kenaikan
airkapiler
untuk
beberapa
jenistanah
ditunjukkan
pada
Tabel
7.
Tabel7. Beberapa
nilaitipikalkenaikan
airkapiler*
JENISTANAH KENAIKAN
AIR KAPILER
(cm)
o Pasirkasar
. Pasir
. Pasirhalus
o Lanau
o Lempuno
2-5
12-35
35-70
70- 150
200- >400
*Sumber:
Krebs,
1971
6.12. Dilatansi
Dilatansimerupakansifat tanah dimana apabilacontoh tanah diletakkanpada telapak
tangandan kemudiandiguncang-guncang
(shaking),
makaair yangterkandung
padacontoh
tanah akan naik ke permukaansehinggapermukaantersebutnampakmengkilap,
dan
apabilacontohtanahditekan(squeezed),
rnakaair di perrnukaan
akan hilangkernbalidan
pada contoh tanah dapat terjadi retak. Pengujian dilatansi sangat berguna untuk
membedakan
lanaudarilempung.
7. Udaradalamtanah
Meskipunudaradalam tanah pentingbagi pertanian(karenadiperlukan
oleh tanaman),
namun untuk kepentinganrekayasa,sejauh mungkinudara perlu dikurangi(karenatidak
menyumbang
apapunterhadap
kekuatan
tanah).
7.1. Bakterierobikdan jamur
Dalamtanahterdapat
berbagai
mikroorganisme
yanghiduppadabahanorganik
(berkumpul
pada bagianpermukaan
tanah).Bagianterbesarmahluktersebut(disebutbakteriaerobik
danjamur)memerlukan
oksigen
dannitrogen
yangterdapat
dalamudaratanah.
Dalamtekniksipil,bakteriaerobikdan jamur perlu mendapatperhatian,
karenamereka
dapatmenyerang
dan menghancurkan
bahanorganikyangterdapat
padatanahdasaratau
bagianperkerasan
lain.Contoh,mikrobiologiakan membusukkan
yute (jutehessran)
yang
terdapatpadalapispermukaanberaspalprapabrikasi;
halyangsamaakanterjadipulapada
beberapa
jenis resin (misal"vinsol")
yang dicampurkan
sebagaibahan pengedaptanah.
Jones (yangmelakukanpenelitian
untukthe Road ResearchLaboratory
terhadapkasus
yangterakhir)
mempercayai
bahwaserangan
mikroorganisme
dapatdikurangi
dengancara
mengeluarkan
udaradaritanah.
7.2. Pergerakan
air dalam bentukuap
Padakadarairdi bawahkondisijenuh,
ruangudaradalamtanahdapatmenjadijalan
bagiair
untukbergerak
dalambentukuap.Oleh karenaitu,pergerakan
uap air darisatu posisike
posisiyanglaindapatmerubahkadarairtanah.Pergerakan
tersebut
merupakan
akibatdari
27-100
adanyaperbedaankelembabanrelatifantarabagian-bagian
tanah (kelembaban
relatifuap
air didefinisikan
sebagaitekananuap air dalamtanahyang dinyatakansebagaipersentase
terhadap
tekananuapjenuhpadasuhuyangsama).
Secararingkasdapatdikatakanbahwaperbedaankelembaban
relatifterkaitdenganvariasi
jenistanah,kadarairdansuhu.Di beberapa
negarabercuaca
dingin,
suhumerupakan
satu-
satunyafaktor yang dipandangpentingdalam hubungannya
dengan kondisijalan raya,
karenavariasikadarair lokalhanyaakanmengakibatkan
perbedaan
kelembaban
relatifyang
nyataapabilatanahmempunyai
kadarair (lebihkecildarisekitar4 persenuntukpasirdan
lebihkecildari 10 persenuntuklempung).
Gradiensuhu yang terjadidalamtanahakibat
siklussuhu hariandan tahunandapat menimbulkan
perbedaannyatatekananuap pada
beberapa
feetlapisan
atastanah;apabilaterdapat
lintasan
bebasyangmemungkinkan
uap
airmengalir,
makaakanterjadiperpindahan
kadarair.
Di bawahkondisicuacatertentu(dingin),pergerakan
bebasuap air padatanahyanghampir
jenuh dapat dicegahsehinggaperubahankadar air yang cukup nyata dipandangtidak
terjadi.Di sisi lain,pergerakan
uap air mungkinperlumendapatperhatian
yang besardi
daerahtropisdan keringdimanatanahnyamempunyaikadar air yang sangatrendahdan
variasisuhu yang sangatbesar.Hal tersebutkemungkinan
merupakan
alasanterjadinya
kadar air yang besar pada tanah di bawah beberapa perkerasandi daerah kering.
Pemasangan
lapispermukaan
yangkedapdapatmencegah
penguapan.
8. Air dalamtanah
Air mempunyaipengaruhbesarterhadapsifat-sifat
fisiktanah.Sebagianbesarstudi klasik
dalam mekanikatanah, yaitu tentang konsolidasi,
stabilitasdan pemadatan,menaruh
perhatian
terhadaphubungan
antaraair dan bahanpadattanah.Air berperan
juga sebagai
pelarut
garamyangterdapat
dalamtanah.
8.1. Pengaruhair sebagaibahancair terhadapsifat-sifattanah
8.1.1 Pengaruhterhadapkohesi
Tanah berbutirhalus(lanaudan lempung)mempunyai
kohesimekanisyang lebihbesar,
karenapartikel-partikel
tanahterikatolehfilmair.Kekuatankohesiyangditimbulkan
olehfilm
air terdiriatas dua jenis;pertama,kekuatanyang ditimbulkan
oleh adanyategangantarik
permukaan
padabidangpertemuan
udaradan air,ke dua,kekuatan
yangditimbulkan
oleh
interaksi
antarapartikel-partikel
tanahatauantarapartikel-partikeltanah
denganmolekulair.
Kohesiakibatgayatarikpermukaan
terjadipadakadarairyangrendahdimanatanahmasih
mengandungudara yang cukup. Konsep teoritis kohesi pada kondisitersebuttelah
dirumuskan
oleh Hainessebagaimana
ditunjukkan
padaGambar5 (dua butirtanah"ideal"
yang mempunyai
diametersama dihubungkan
oleh film air). Gaya tarik permukaan
yang
bekerjasecara tangensial
terhadappermukaanbutir menarikkedua butir tersebutdan
penurunan
tekananpadafilmairjuga menarikkeduabutir.Kekuatan
total(f)yangmenarik
keduabutirdapatdinyatakan
denganpersamaan
sebagai
berikut:
2naT
A
1+tan:
2
dimana:
T = gayatarikpermukaan.
s = jari_jari
butir.
0 = sudutsebagaimana
ditunjukkan
padaGambar5.
f=
28-l00
8.1
Padapersamaan
di atasterlihat
bahwakohesimeningkat
apabilasudut0 menurun(sejalan
denganpenurunan
film air). Hal tersebutmerupakan
alasanmeningkatnya
kohesiakibat
gayatarikapabila
tanahdikeringkan.
Gambar5. Kohesiantaraduabutirbulat(Sumber:
TRRL,1952)
Apabilagaya kohesifper satuanluasdihitungdari persamaan
di atas,maka nilatersebut
proporsional
denganT/a (tekanankohesifmakin meningkatsejalandenganmeningkatnya
gaya tarik permukaandan menurunnyaukuran butir). Oleh karena itu, pengalaman
menunjukkan bahwa kohesi yang besar terjadi pada lempung, karena buti-butirnya
berukuran
butiryangsangatkecil.
Meskipun
teoriHainesberlakuuntukbutirtanahyang idealbulat,namundiketahui
bahwa
bentukbutirlempungadalahpipih.Pada kasustersebut,Nicholstelah mengembangkan
persamaan
sebagaiberikut:
4cnrT
8.2
dimana:
c = adalahkonstanta
d = adalah
jarakantaraduabutirberbentuk
pelat.
Ternyatabahwapartikelpipihmempunyai
kohesiyanglebihbesardaripadapartikelbulat.
Konsepteoritismengenaikohesiyangterkaitdenganion bermuatan
listrikdalamair telah
dikembangkan
oleh Russel dimanaair tanahberperan
sebagaibahanpengikat.
Di dalam
tanahterdapation bermuatan
positif(kation)sepertiNa*,Ca**dan Al***yangjumlahnya
cukup untuk mengimbangi
muatannegatifpada partikeltanah,sehinggasistemmenjadi
netral. Dalam berbagaitingkat, kation juga dapat terhidrasisehingga meningkatkan
pembentukanmata rantai molekul-molekul
air yang terorentasi.
Apabila kation yang
terhidrasitersebutterletakdekat dengan partikeltanah, maka dua set molekulair akan
membentuk
rantaiyangmengikat
iondan permukaan
partikel
tanah.Hubungan
silangjuga
dapat terjadi,dimanasuatu ion yang terletakantaradua partikeltanah yang berdekatan
dapat berperansebagaijembatan antara kedua partikelsebagaimanaditunjukkanpada
Gambar6.
Akan terlihatbahwajenis kohesiyang digambarkan
oleh Russelmerupakanpengaruh
permukaan.
Oleh karenaitu, hal tersebutterutamadijumpaipada lempungdimanaluas
permukaan
butirpersatuanberatsangatbesar.Kohesijugatergantung
padajenisionyang
terdapatdalamtanahsertakarakteristik
elektrikpermukaan
partikel,
yaitukomposisi
kimia
danstruktur
partikel.
f=
29-100
Sejauh ini, kekuatankohesiyang diuraikandi atas dianggapbekerjapada tanah yang
mempunyaikadar air rendah.Meskipundiketahuibahwa kohesimenuruncepat sejalan
denganmeningkatnya
kadarair, namuntabiatkekuatanantarapartikelpadakadarair yang
tinggi masih merupakanspekulasi. Meskipundemikian,diyakinibahwa hal tersebut
merupakan
fungsikekuatanVan der Waal mengenaitarikan(atrraction)
antarapartikelserta
kekuatanelektrostatikmengenaitolakan (repulsion)yang diakibatkanoleh muatan yang
terkait
denganpartikel.
[
Gambar6. Kohesisebagaiakibathidrasipartikel(Sumber:RusseldalamTRRL,1952)
8.1.2 Pengaruhterhadap pengisapantanah (soil suction)
lstilahpengisapan
tanahseringdigunakan
secarabergantian
denganistilahpotensikapiler.
Secarasederhanadapatdiartikanbahwapengisapan
tanahadalahkekuatanyangmenahan
airpadalingkaran
pinggir
pembuluh
kapiler
di ataspermukaan
air.
Padauraianterdahulu
disebutkan
bahwamolekulair dapatbergabung
denganpermukaan
partikel
tanah.Dalamhal tersebut,
molekulair pada umumnyadipandang
dalamkeadaan
terserap,yaitu terhidrasinya
permukaanpartikel.Kekuatanyang menyebabkan
terjadinya
hidrasibersama-sama
dengankekuatantarik permukaan(yangterjadipada bidangkontak
antaraair dan udarasebagaimana
yang telah diuraikan)
bergabunguntukmenghasilkan
suatukondisitekananyangmenurunataupengisapan
dalamair yangbesarnya
tergantung
padakadarairtanah.Menurutpercobaan,
hubungan
antarapengisapan
dan kadarair untuk
semua jenis tanah ternyatabersifatmenerus,yaitu pengisapanmeningkatcepat sesuai
denganmenurunnya
kadarair.
Pada lempungyang biasanya
jenuh pada kadarair di atas sekitar15 persen, diketahui
bahwa pengisapanterutamamerupakanakibat hidrasipartikel,sedangkanpada tanah
berbutir,
kekuatan
tarikmempunyai
peranan
yanglebihpenting.
Hasilpercobaan
menunjukkan
bahwapeningkatan
pengisapan
tanahyangsejalandengan
penurunankadarair berlangsung
meneruspada seluruhrentangkadarair. Nilaitersebut
mulaidari nol untuktanahjenuh sampaibeberaparatuskilogramper centimeter
persegi
untuktanahyang keringoven.Variasiyangbesartersebutmemerlukan
penggunaan
skala
logaritma,
apabilasedangmeninjau
seluruhhubungan
antarapengisapan
dengankadarair.
Apabilapengisapan
tanahdinyatakan
dengantingginyakolomair, logaritma
tinggikolom
tersebut
yangdinyatakan
dalam centimeterbiasaadalahekivalen
dengannilaipF kadarair;
contoh,
airkapiler
yangtingginya
30,5cm (10ft) setaradenganpF2,48(= log30,5).
30-l00
Pada Tabel 8 ditunjukkanhubunganantara nilai pF dengan pengisapantanah
dinyatakan
dengantinggikolomair dan tegangan.Sebagaiakibatskala logaritma,
Tabel8 terlihat
bahwapF = 0 tidaksejalan
denganpengisapan
yangbernilai
nol.
Terjadinyapengisapan
tidak memerlukan
air tanah.Apabilacontohjenuh dikeringkan
di
laboratorium,
pengisapan
akanterjadibersamaan
denganterbentuknya
meniskus
padapori
(pore entrances).Denganpengeringanterus,jari-jarimeniskusakan makin mengecildan
pengisapan
makinmembesarsehinggamenghasilkan
teganganefektifpositifyang besar
dantanahyangtertekan
akanterlihat
menyusut.
Akibatpengeringan
terus,jari-jari
meniskus
dan jari-jaripori akan mencapai batas terendah,dan pengeringanselanjutnyaakan
mengakibatkan pori menjadi kosong dengan sedikit peningkatan pengisapan atau
penyusutan.
Padakadarairyangsangatrendah,
hilangnya
sudutkontakdanair higroskopik
mengakibatkan
peningkatan
pengisapan
lebihlanjutsampaimencapai
tingkatyangsangat
tinggi.Apabilasemuaporimempunyai
ukuranyangsama,penurunan
sedikitkadarair akan
mengakibatkan
peningkatan
pengisapan
yang tiba{iba sampaimeniskuspenuhterbentuk
dan porimulaikosong.
Peningkatan
pengisapan
yangcuramadalahtidakbiasauntuktanah,
tetapidiilustrasikan
oleh kapur lunak(softchalk)sebagaimana
ditunjukkan
padaGambar7
sehubungan
denganhaltersebut,
sebaiknya
tanahmempunyai
ukuranporiyangbermacam-
macam,yaituagar pengurangan
kadarair dapat berlangsung
sedikitdemi sedikitsesuai
denganpeningkatan
pengisapan,
sebagaimana
yangditunjukkan
oleh lempungberatpada
Gambar7.
Stabilitas
tanahdapatdipengaruhi
oleh pengisapan
sebagaimana
yangdiilustrasikan
pada
Gambar8. dimanapadapengisapan
yangrendah,perubahan
kekuatan
relatif
adalahcukup
nyata.Untuktanahyang plastisitasnya
rendahatau tidak plastis,kekuatanterkaitlangsung
dengantegangan
efektif
dan kemudian
dengankenaikan
pengisapan
(tegangan
kapiler
pada
air).Olehkarenaitu,peningkatan
kekuatan
akibatpengisapan
adalahdramatis,
sepanjang
kelembaban
kapiler
tetapberlangsung.
Tabel8. HubunganantaranilaipF dengantinggikolom
airdan tegangan(Sumber:TRRL, 1952)
yang
pada
pF PENGISAPAN
KOLOMAIR(cm) TEGANGAN(kq/cm')
0
1
2
3
4
5
6
1
10
100
1000
10000
100000
1000000
0,000999256
0,00999256
0,0999256
0,999256
9,99256
99,9256
999.256
n
U
Gambar
7.
5 10 .1
5 20 25
KADAR AIR (%)
Hubungan pengisapandan kadar
(Sumber:
Krebs,
1971)
31-100
air (kondisi pengeringan)
'*Y'^.^f
LEMPUNG
BERAT
10
I
B
7
6
E.
m
o 4
LL
tr
J
u J a
t _ u
U)
F
=
m
F 1
(/)
0 60 120 180 240 300 360
PENGISAPAN
(cmair)
Gambar8. Perkiraan
hubungan
stabilitas
relatif
(CBR)dengan pengisapan
(Sumber:
Krebs,1971)
8.1.3 Pengaruhterhadappemuaian(swelling)
Dampakdaripadahidrasipartikel
adalahpemuaianpadatanahlempung.Padajarakyang
pendekdari permukaanpartikellempung,kekuatanpengorentasian
dan penyerapanyang
bekerjapada molekulair adalahsangatkuat dan air dipandanglebihmenyerupai
bahan
padatdaripada
sebagaibahancair(airserapan).
Apabilalapisair serapanterbentukpada
saatpembasahan
lempung,
makavolumeefektifbahanpadat(yangterkaitdenganmasing-
masingpartikel)
meningkat;
apabilalapisair serapanberhubungan
satu sama lain,maka
pemuaianmasing-masing
lapisanakan ditunjukkandengan peningkatanvolume total
struktur
tanah.
Dalam praktek,tebal air serapan pada lempung akan makin tebal, sampai tekanan
penyerapanpada air sama dengantekananbeban(overburdenpressure)
pada permukaan
tanah,baik sebagaiakibatpembebanan
tanahsendirimaupunakibatbebanluar.Apabila
bebanmeningkat
pada saat kesimbangan
dicapai,makatebalfilm air serapanberkurang
sehingga
terjadipenurunan.
Penomena
tersebut
disebutkonsolidasi.
Struktur
yangterbentuk
dalam lempung mudah mengalamiperubahankadar air, bertambahatau berkurang,
tergantung
padakondisi
perubahan
kadarairtersebut.
8.1.4 Pengaruhterhadappenyusutan (shrinkage)
Meskipun penyusutanpada lempung mungkin merupakan akibat dari beban luar
(konsolidasi),
namunhaltersebut
seringterkaitdenganhilangnya
air akibatpenguapan
atau
penyerapan
olehtumbuhan.
Grafiktipikalyangmenunjukkan
hubungan
antaravolumetanah
dengankadarairditunjukkan
padaGambar9.
32-100
Pada gambar9 terlihatbahwagrafikterdiriatas dua bagian;bagianpertamaadalahgaris
linear,sedangkan
bagianke dua adalahgarisnon-linear
dimanauntukpenurunan
kadarair
yang sama denganpenurunan
kadarair pada bagianpertama,penurunan
volumeadalah
lebihkecil.
./
BATASSUSUT
0
Gambar
9.
KADARAIR (%)
Hubungan
volumedengankadarair
(Sumber:
TRRL, 1952)
E
o
I
z
E
(5
o)
Y
l
-
z
:)
uJ
f
J
o
40
1 5
1 0
Pada bagianpertama,penurunan
volumetanahadalahekivalendenganvolumeair yang
hilang,namuntanahtetap dalamkeadaanjenuh;sedangkanpada bagianke dua, udara
mulaimemasuki
tanahsehingga
penurunan
volumetanahmenjadi
relatif
kecil.
Apabilagarispertamadiperpanjang
sehingga
memotong
garismendatar
yangmelewati
titik
volumepadakadarair nol,makakadarair pada perpotongan
keduagaristersebut
dikenal
denganbatassusut(SL),yaitukadarair dimanapada kadarair dibawahnya,
tanahhanya
mengalami
penyusutan
yangkecil.
8.1.5 Pengaruhterhadapkonsistensi
Padasaat suatumasatanahdiberitegangandi atas bataselastisnya,
makatanahtersebut
akan berubahbentukdan runtuh.Apabilatanah bersifatkohesifdan kadarairnyacukup
tinggi,makaterjadinya
deformasi
tidakdiikutidenganpemisahan
struktur,
tetapiakandiikuti
dengan pengaliranplastis.Dengandemikian,plastisitas
merupakankarakteristik
tanah
dimana hubungannya
dengan sifat-sifat
fisik dan kinerjamekanissangatpentingdalam
klasifikasi
tanah.
Terjadinya
plastisitas
tanah disebabkan
oleh pengaruhpelumasan
oleh film air terhadap
butir-butir
tanah yang berdekatan.
Oleh karena itu, plastistisitas
tanah tergantungpada
faktor-faktor
yang mempengaruhi
luasdan tebalfilm air, yaituukurandan bentukmasing-
masing butir serta sifat-sifatkimia permukaanbutir-butirtersebut.Karena tebal film air
terutamatergantung
pada kadarair, maka karakteristik
plastisitas
tanah biasanyaditeliti
melaluipenentuankadar air yang diperlukanuntuk menjadikantanah dalam keadaan
berbagai
tingkatplastisitas.
Meskipun
metodapenentuan
kadarair tersebutberbedauntuk
setiapcabangteknologi
tanah,namunmetodayang semuladikembangkan
oleh Atterberg
untukpertanian
telahdigunakan
secaraluasdalamrekayasa
tanah.
33-100
Pengkajian
sifatsifattanahyangdibentukkembalidalamkaitannya
dengankadarair telah
menghasilkan
hubunganantarakonsistensi
dengankadar air yang menjadidasar untuk
berbagai
kepentingan
yangterkaitdengantanahberbutir
halus,yaituklasifikasi,
identifikasi,
pendeskripsian,pengecekan keseragaman persediaan bahan serta untuk penilaian
kecocokan
penggunaan
danpenanganan
sebagaibahanjalan.
Konsistensi
pada kondisiterganggu
tergantung
pada kadarair. Denganpenambahan
air
secukupnya,lempung yang dalam keadaan aslinya kokoh (stiff) dapat dijadikanbubur
(melaluipengadukan).
Apabilabuburtanah dikeringkan
melaluipenguapan,
maka tanah
akanmakinkentalsampaipadasuatutingkatdimanasifatkeencerannya
hilang
danberubah
menjadiplastis.Denganmelanjutkan
pengeringan,
plastisitas
tanahakan hilang,meskipun
tanah masih dapat dibentuk dengan jari tangan. Pengeringanlebih lanjut akan
mengakibatkan
retaknya"benang"
tanahpada saat digulung.
Pada kondisitersebuttanah
dalamkeadaansemi padatdan pengeringan
seterusnya
menjadikan
tanahdalamkeadaan
keringdan padat (solid).Sebagaimana
ditunjukkan
pada Gambar 10, konsistensi
tanah
dapatdibagimenjadiempattingkat,
yaitucair,plastis,
semipadatdan padat.Padagambar
tersebut,ditunjukkanbahwa melalui penambahan/pengurangan
air dan pembentukan
kembali,secaraperlahan-lahan
atnahdapatberubahdarisatutingkatkonsistensi
ke tingkat
konsistensi
yanglain.
Berdasarkanmetode pengujianstandar,kadar air yang menjadibatas konsistensiperlu
ditentukan.
Oleh karenaitu, batas-batas
kadarair yangditetapkan
adalahbatascair (kadar
air yang menjadibatasantarakondisicair dan plastisdan batasplastis(kadarair yang
menjadibatasantarakondisiplastisdan semi padat).Disamping
itu,terdapatkadarair di
bawah batas plastisdimana pengeringanmulai kadar air tersebut,penyusutantanah
berhenti.
Kadar air tersebutdisebutbatas susut,yaitu kadarair terendahdimanatanah
masihdalamkeadaansemi padat.Pada batassusut,film air menghilang
dari butirtanah
sehinggatanah menjadikusam (tone).Perbedaanantarabatas cair denganbatas plastis
dikenaldenganindeksplastis,
sedangkan
batascairdan batasplastisdikenalpulasebagai
batasAttenberg.
40 50 60
KADARAIR (%)
Gambar10.Konsistensitanah
yangdibentuk
kembali
(Sumber:
Kerbs,1971)
Baik batascair maupunbatasplastistergantung
pada kandungan
lempungdalamtanah.
Tanahyangmengandung
banyaklempung
biasanya
mempunyai
batascairdanbatasplastis
yang tinggi,sedangkantanah kurangkohesifberpasirmempunyaibatas cair dan batas
plastisyang lebih rendah.Sebagianbesarlempungmempunyai
batascair yang berkisar
antara50 sampai90 persen.Batascairyangnilainya
lebihkecildari20 persenmerupakan
batascairyangluarbiasadansulitditentukan
secaraeksperimen.
Tanahyangmengandung
banyakbahanorganikmempunyai
batascair dan batasplastisyang lebihtinggidaripada
(,
z
E
tu
v
u-r 300
3
J
o
s
: 200
ul
J
o
1 0 0
PADAr
-t^t#t, pLAsrrs tt$*
:l
a
l
U)
a
q
6 - -
9
F-
a
J
a
F
rr
O
a
at)
34-100
Tabel9. Derajat
plastisitas*
TINGKAT
PLASTISITAS
INDEKS
PLASTIS
KEKUATANKERING PENGUJIAN
LAPANGAN-*
. Tidakplastis 0-5 Sangatrendah;
terlekat
lemahdan
getas(fragile);
mudahdihancurkan
denqan
ibuiaridanteluniuk.
Masatanahmudah
dirubah
bentuk;
bentuk
bolasulit
mempertahankan.
o Plastis
moderat
5 - 15 Rendah
sampai
m6dium;
dapat
dihancurkan
dengan
tangan
tanpa
kesulitan,
tetapi
sulitdipecahkan
denqan
ibuiaridanteluniuk.
Untuk
merubah
bentuk
diperlukan
tekanan
ringan;
mempunyai
kohesi
moderat.
o Plastas 16- 35 M6dium
sampai
tinggi;
dapat
dipecahkan
dengan
tangan
bertenaga;
dapatdipecahkan
di
bawah
telapak
tangan
yang
dibebani
dengan
badan.
Untukmerubah
bentuk
diperlukan
tekanan
agak
besar;biladigores
dengan
matapisauataukukuakan
mengkilap;
biladiremas-
remasakanmengering
secara
perlahan-lahan.
. Sangat
plastis
>35 Sangat
tinggi;
tidakdapat
dipecahkan
di bawah
telapak
tangan.
Untuk
merubah
bentuk
diperlukan
tekanan
besar;
ulet;mempunyai
kohesi
tinggi;
hilangnya
airsangat
lambat
tanahyangsamatetapitidakmengandung
bahanorganik,meskipunkeduatanahtersebut
mempunyai
indeksplastis
yangsama.
Secaraumumdapatdikatakan
bahwaindeksplastismerupakan
fungsikandungan
lempung,
sedangkan
batascair dan batasplastismerupakan
fungsikandungan
dan jenis lempung.
Sehubungan
denganhal tersebut,
apabilabatascair dihubungkan
denganindeksplastis,
perbedaanhubungantersebutakan merupakan
akibatperbedaan
jenis lempung,kecuali
untuktanahyang mengandung
banyakbahanorganikdan tanahyang partikel-partikelnya
porusdan berongga,
dimanakeduajenistanahtersebutmempunyai
batascairyangrelatif
tinggiuntukindeksplastistertentu.
Berdasarkan
batascairnya,
tanahdapatdibagimenjadilimakelompoksebagaiberikut:
I Batascairrendah : batascair20- 25 persen
r Batascairmenengah : batascair25- 50persen
I Batascairtinggi : batas
cair50- 70persen
I Batascairsangattinggi : batascair70 - 90 persen
r Batascairekstratinggi : batascair>90 persen
Untuk menyatakanplastisitastanah kadang-kadang
digunakanistilahgemuk (faf,),kurus
(lean),ptastisdan lunak(soft).Namundemikianistilahtersebutkurangbergunaapabitatidak
disertai
dengandefinisi
yangjelastentangcaramengukurnya.
Meskipun
sejauhinitidakada
standar,namun definisiplastisitas
yang ditunjukkanpada Tabel 9 umum digunakan.
Prosedurtersebutsangat bergunaterutama pada saat pencatatan(ogged) contoh hasil
pemboran
mungkin
tidaksampaike labaratorium.
*Sumber:
Kerbs,
1971 **kadar
aircontohmendekati
batasplastis
Meskipunindeksplastistidak selaluberkorelasi
langsungdengansifat-sifat
teknistanah,
tetapiuntuktanahanorganik
hal tersebutumumnyabenar,yaituindeksplastisyangmakin
meningkat
akanmeningkatkan
kekuatan
geserpadabatasplastis,
pemampatan
padabatas
cairdanpotensi
perubahan
volumesesuaidenganperubahan
kadarair.
35-100
Pengkajian
hubungan
antarabatasplastisdenganbatascairtelahmemberikan
gambaran
yang lebih baik tentangderajatplastisitas.
Tehah terbuktibahwa dengan bantuangrafik
beberapasifatlempungdantanaudapatdikorelasikan
denganbatasAtterberg
sebagaimana
ditunjukkan
padaTabel10.
Tabel10.Hubungan
umumbatasAtterberg,
indeksplastis
dansifat-sifat
teknisl)
t)Sumber:
Kerbs.
1971
')Batas
cairsama,
indeks
plastis
meningkat;
')lndeks
plastis
sama,
batas
cairmeningkat
8.1.6 Pengaruhterhadapkepadatan
Sifat lain tanah yang dipengaruhioleh pelumasanbutir-butirtanah oleh air adalah
kepadatan,
dimanabutir-butir
tanah merapatlebihdekatsebagaiakibatkeluarnya
udara.
Apabilatanahdipadatkan
(denganmenggunakan
dayapemadatan
tertentu)
padaberbagai
kadarairyangmakinmeningkat,
makakepadatan
tanahakanmencapai
nilaimaksimum
dan
kemudian
menurun
sebagaimana
ditunjukkan
padaGambar11.
Apabilatanah keringdipadatkan,
maka gesekanantarabutirakan menahanpergeseran
antara butir-butirtersebut sehingga perubahn volume tanah menjadi kecil. Apabila
pemadatan
dilakukan
padatanahyang telahditambah
air, maka air akan melumasi
butir-
butirtanahsehingga
butir-butir
tersebut
akanmerapatlebihdekatdan tanahmenjadi
padat.
Apabilatanahterusditambah
air,makamulaikadarair tertentu,
tanahakanmenjadi
jenuh
sehingga
pemadatan
akanmenghasilkan
kepadatan
yanglebihrendah.
t.. cARrsJENUH
 (RoNGGA
= 0)


0 5 1 0 1 5 2 0 2 5 3 0
KADAR
AIR(%)
Gambar11. Hubungan
kepadatan
dengankadar
1, 95
t r { o n
5 """
E
o)
I a A
o
z
t
ul
Y 1 - o
z
F
o
I
TU
Y
1, 60
KARAKTERISTIK PERBANDINGAN
DUA
KELOMPOK
TANAH2)
PERBANDINGAN
DUA
KELOMPOK
TANAH3)
o Pemampatan
. Permeabilitas
o Perubahan
volume
r Keuletan(toughness)
dekatPL
o Kekuatankerinq
Kira-kira
sama
Menurun
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
36-100
atr
8.1.7 Pengaruhterhadappermeabilitas
Disampingpenyerapan(suction),
gaya hidrostatis
lain mungkinakan timbulsebagaiakibat
gravitasi,
tekananluar dan pembentukan
es sehinggamenambahpergerakan
air dalam
tanah.Peningkatan
pergerakan
tersebut,sebagiantergantungpada besarnyaketigagaya
yang telah disebutkan,
sedangkansebagianlagi tergantungpada tahanantanah untuk
mengalirkan
air,yaitupermeabilitas;
dimanapermeabilitas
mempengaruhi
sifat-sifat
drainase
dankonsolidasi.
8.2 Pengaruhair sebagai bahan pelarutterhadapsifat-sifattanah
Disampingmemilikisifat-sifat
fisik murni,air dalam tanah juga memilikisifat lain yang
dipandangpentingdalambidangrekayasa,
yaitusifatnyasebagaipelarut.
Sifatair sebagaipelarutditunjukkan
padasaat pembentukan
tanahdari batuaninduknya.
Penghancuran
batuanindukmenjadifragmen-fragmen
merupakan
tahapawalpembentukan
tanahsecarafisik,sedangkanpelapukan
fragmen-fragmen
dan pemindahan
elemen-elemen
merupakan
tahapselanjutnya
pembentukan
tanahmelaluiproseskimiaolehair. Padasaat
elemen-elemen
tanahterkenaair, makasebagianelementersebutberubahmenjadilarutan
yangsecarakasardapatdibagimenjadi
duakelompok,
yaitugaramdanbahanorganik.
Garam yang larut dalam pelarutakan memperbesarion bermuatanpositif(kation)yang
terdapatpada logam,yaitu sodium,magnesium,
kalsiumdan almuniumdimana ion-ion
tersebutmempunyaisifat yang mudah diserapoleh permukaanpartikeltanah. lon-ion
tersebutseringdisebutsebagaibasayangdapatditukar(exchangeable
bases)dan sifatnya
dalamtanahmempunyai
pengaruhyangbesarterhadapsifat-sifat
tanah.
lonhidrogen
(H-)jugaterbentuk
padasemualarutan
yangbiasanya
dikaitkan
denganjumlah
ion hidroxil(OH-),karena kedua ion tersebutmerupakanhasil penguraian
air menurut
persamaan
sebagaiberikut:
HrO5 H'+ OH-
Pada air yang benar-benar
netral,ion hidrogen
dan hidroxilmempunyai
konsentrasi
yang
samadan larutandisebutmempunyai
reaksi"netral".
Namundemikian,
apabilakonsentrasi
ionhidrogenlebihbesardarikonsentrasi
ionhidroxil,
makalarutanbersifat
asam.
Untuk menyatakan
secara kuantitatif
keasamandan alkalinitas
suatu larutandigunakan
skalapH, dimananilaipH merupakan
kebalikan
konsentrasi
ion hidrogen
yangdinyatakan
dalamskalalogaritma
berbasis10. Padaskalatersebut,
larutannetralmempunyai
pH = 7,
sedangkan
asam mempunyai
pH yang lebihrendahdan alkalinmempunyai
pH yang lebih
tinggi.SkalapH dapatdigunakanuntukmenilaireaksiair dalamtanah.Dewasaini telah
dikembangkan
banyakmetodauntukkeperluan
tersebut,
diantaranya
adalahyangdilakukan
melaluipengukuran
potensiallistrikyang terjadiantaraelektrodayang dicelupkan
dalam
campuran
yangterdiri
atas1 bagian
tanahdan3 bagianair.
Disamping
meningkatkan
ion metalik,
juga garamdapatmempengaruhi
struktur
tanahatau
bangunan
teknikmelalui
carasebagai
berikut:
a. Penyerangan/penghancuran
betondanbahanlainyangmengandung
semen.
b. Pembubaran/pemisahan
bahanporus,termasuk
tanah,melalui
pembentukan
kristal.
c. Pembentukan
karatlogam,misalpipabesi.
Garam yang biasanyaperlu diperhatikan
adalahberbagaijenis sulfat,terutamasodium,
magnesium
dan kalsium.
Sulfatkalsium
terjadisecaraalamipadatanah(biasanya
lempung)
dalambentukgipsumkristalin.
Di beberapa
wailayah,
sulfatsodiumdan magnesium
terjadi
padatingkatyanglebihrendahpadatanah,tetapikarenalebihmudahlarutdaripada
garam
kalsium,
makakeduasulfattersebut
mempunyai
petensi
yanglebihberbahaya.
0.3
37-100
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf
Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf

More Related Content

Similar to Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf

Modul pelatihan studi kelayakan pembangunan mikrohidro
Modul pelatihan studi kelayakan pembangunan mikrohidroModul pelatihan studi kelayakan pembangunan mikrohidro
Modul pelatihan studi kelayakan pembangunan mikrohidroDede Heryadi
 
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udara
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udaraMemperkirakan dampak lingkungan kualitas udara
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udaraFurqaan Hamsyani
 
Kata pengantar daftar isi
Kata pengantar daftar isiKata pengantar daftar isi
Kata pengantar daftar isiIdhol Abdullah
 
Pengantar standardisasi-edisi-2-tahun-2014-28-mb (1)
Pengantar standardisasi-edisi-2-tahun-2014-28-mb (1)Pengantar standardisasi-edisi-2-tahun-2014-28-mb (1)
Pengantar standardisasi-edisi-2-tahun-2014-28-mb (1)Clara Veranita
 
3. DATA PENDUKUNG AKREDITASI SMK
3. DATA PENDUKUNG AKREDITASI SMK3. DATA PENDUKUNG AKREDITASI SMK
3. DATA PENDUKUNG AKREDITASI SMKasep mulyana
 

Similar to Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf (6)

Modul pelatihan studi kelayakan pembangunan mikrohidro
Modul pelatihan studi kelayakan pembangunan mikrohidroModul pelatihan studi kelayakan pembangunan mikrohidro
Modul pelatihan studi kelayakan pembangunan mikrohidro
 
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udara
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udaraMemperkirakan dampak lingkungan kualitas udara
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udara
 
Kata pengantar daftar isi
Kata pengantar daftar isiKata pengantar daftar isi
Kata pengantar daftar isi
 
Sni 2827 2008
Sni 2827 2008Sni 2827 2008
Sni 2827 2008
 
Pengantar standardisasi-edisi-2-tahun-2014-28-mb (1)
Pengantar standardisasi-edisi-2-tahun-2014-28-mb (1)Pengantar standardisasi-edisi-2-tahun-2014-28-mb (1)
Pengantar standardisasi-edisi-2-tahun-2014-28-mb (1)
 
3. DATA PENDUKUNG AKREDITASI SMK
3. DATA PENDUKUNG AKREDITASI SMK3. DATA PENDUKUNG AKREDITASI SMK
3. DATA PENDUKUNG AKREDITASI SMK
 

Recently uploaded

Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturAhmadAffandi36
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madyadedekhendro370
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxssuserdfcb68
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxHeruHadiSaputro
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptAchmadDwitamaKarisma
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiIhsanGaffar3
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika3334230074
 

Recently uploaded (19)

Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
 

Buku1 - Pekerjaan Tanah Dasar.pdf

  • 1. PEDOMAN Konstruksi dan Bangunan No:003- 01I BM/ 2006 Pekerjaan TanahDasar Buku1 Umum DEPARTEMENPEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINAMARGA
  • 2. Prakata Salah satu aspek penting untuk menunjang keberhasilanpembinaanjalan adalah tersedianya Norma,Standar, Pedomandan Manual(NSPM)yangdapatditerapkan dengan mudahdidalam penerapannya. Untuk mengatasipermasalahan di atas, DirektoratBina Teknik,Direktorat JenderalBina Marga,Departemen Pekerjaan Umum,menyusun PedomanPekerjaan TanahDasar. Pedomandisusundengan memperhatikan beberapa spesifikasi dan penyusunan pedoman ini mengacupula pada standaryang berlaku,terutamaStandarNasional lndonesia (SNl). Sumber lain yang digunakandalam penyusunanpedomanini adalahtulisan-tulisan dan buku-bukuyang diterbitkan oleh Bina Marga,Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan, Asphalt lnstitute, Transport and Road Research Laboratory,American Association of State Highway and Transportation Officials, Japan Road Assocalion serta penerbit-penerbit lain. Tata cara penulisan pedomanini disusunmengikutiPedoman BSN (BadanStandardisasi Nasional) No.I tahun2000. Apabiladalampenerapannya dijumpai kekurangan ataukekeliruan padapedomanini,akan dilakukan perbaikan dan penyempurnaan di kemudian hari. Jakarta, Desember 2oo6 DifefCWJenderal Bina Marga Hendrianto N.
  • 3. Daftarisi Prakata Daftar isi............. Daftar gambar Pendahuluan 1 Ruanglingkup 1-100 2 Acuannormatif ..:: ...........: ... .... 1-100 3 lstilah dandefinisi ............... 3-100 4 Simbol ...........4-100 5 Sifatalamitanah(thanatureof soi/s) 13-100 5.1 Definisidan asaltanah ........13-100 5.2 Tekstur tanah .... 13-100 5.3 Struktur tanah ....14-100 5.4 Horizon tanah ....15-100 5.5 Bahan induk....... 16-100 Batuan sedimen ..16-100 Batuan beku........ 16-100, Batuan metamorf .17-100 5.6 Komponen tanah 17-100 5.7 Hubungan air,bahanpadatdanudara dalamtanah........ 18-100 Sifatsifatdasartanah ...19-100 6.1 Kadarair,beratjenis,beratisi,angkapori,porositas dan derajat kejenuhan. 19-100 6.3 Elastisitas ...........21-10Q 6.4 Prastisitas ........ ........:... .. ... .. . .... ........... ... ....:...:.:..:.:.... ...........2t-too 6.5 Kohesidan kekuatan geser... .................22-100 6.6 Pemampatan (compresibility)...... ...........22-1OO 6.7 Penyusutan dan pemuaian(shrinkage andswelling).. .. .. ...23-100 6.8 Aktifitas(activity) .23-100 6.9 Konsistensi tanahasli........... .................24-100 6.10 Sensitifitas (sensitivity) .........25-100 6.11 Dayakapiler (capillarity) danpengisapan (suction)........... ........26-100 6.12 Dilatansi .............27-100 Udara dalamtanah ........27-100 7.1 Bakteri erobik danjamur ......27-100 7.2 Pergerakan airdalambentuk uap........... .................27-100 Airdalamtanah .. . ......28-100 8.1 Pengaruh airsebagaibahancairterhadap sifat-sifat tanah ......28-100 5.5.1 5.5.2 5.5.3 8.1 .1 8.1.2 8.1.3 8.1.4 8.1.5 8.1.6 8.1.7 Pengaruh terhadap kohesi ....28-100 Pengaruh terhadap pengisapan tanah(soilsuction) ......30-100 Pengaruh terhadappemuaian (swelling) .32-100 Pengaruhterhadappenyusutan (shrinkage) 32-100 Pengaruh terhadap konsistensi................. 33-100 Pengaruh terhadap kepadatan. ................36-100 Pengaruh terhadap permeabilitas............. 37-100 8.2 Pengaruh airsebagaibahanpelarut terhadap sifafsifattanah .37-100 Bahanpadatdalamtanah 38-100 9.1 Bahan organik ....38-100
  • 4. 10 9.2 Bahan anorganik .................39-100 9.2.1 Kerikil 40-100 9.2.2 Pasir......... .... ...40-100 9.2.3 Lanau 41-100 9.2.4 Lempung ........ .....41-100 Klasifikasi tanah ............43-100 10.1 Pendahuluan............ ...........43-100 10.2 SistemKlasifikasiAASHTO .43-100 10.2.1 Riwayat perkembangan.......... .................43-100 10.2.2 Prosedur pengujian ...............43-100 10.2.3 Penentuan kelas/kelompok tanah ...........44-100 10.2.4 Fraksi tanah ........44-100 10.2.5 Deskripsi kelompok dansubkelompok ...45-100 10.2.5.1 Tanahgranular/berbutir ........ 45-100 10.2.5.2 Tanahlanau-lempung .......... .47-100 10.2.6 Indekskelompok .49-100 10.2.7 Prosedur pengklasifikasian ...50-100 10.3 Sistem Klasifikasi Unified .....51-100 '10.3.1 Riwayat perkembangan........... 51-100 10.3.2 Dasarpengklasifikasian 51-100 10.3.3 Definisifraksi tanah 52-1OO 10.3.4 Pembagian kelompok dansimbulkelompok 53-100 10.3.5 Tanahberbutir kasar 53-100 10.3.6 Tanahberbutir halus....... ......54-100 10.3.7 Tanahyangmengandung banyak bahanorganik .....55-100 10.3.8 Karakteristik yangterkait dengan jalanrayadan lapang terbang 55-100 10.3.9 Pengklasifikasian di lapangan .................63-100 10.3.9.1 Pengujian di lapangan ..........63-100 10.3.9.2 Prosedur klasifikasi ...............64-100 10.3.10 Pengklasifikasian di laboratorium ......... ...65-100 10.3.10.1Umum . , . ,. ......65-100 10.3.10.2Prosedur pengujian ...............65-100 10.3.10.3Prosedur klasifikasi ...............66-100 10.3. 11 Daftar parameter untukkeperluan rekayasa .............69-1 00 Pekerjaan tanahdasar ...72-100 11.1 Umum....... 72-100 11.2 Persyaratan danpengendalian ............. .72-100 11.3 Pekerjaan tanahdasar 73-100 11.3.1 Pekerjaan pendahuluan ............... 73-100 11.3.2 Bahan .73-100 11.3.3 Pemadatan 74-100 11.3.3.1 Peralatan pemadatan 74-100 11.3.3.2 Teballapisan danjumlahlintasan 74-100 11.3.3.3 Kadar airpemadatan ............ .74-1A0 11.3.3.4 Carapemadatan ..75-100 11.3.3.5 Kepadatan 75-100 11.3.4 Kemiringan melintang dankerataan permukaan .........................76-100 11.3.5 Perlindungan tanahdasar ......76-100 11.3.6 Tanahdasarpadagalian tanahbiasa......... 77-100 11.3.7 Tanah dasarpadagalian batu.......... .......77-100 11.3.8 Tanah dasarpadatimbunan ........... .........77-1OO 11.4 Penetapan seksidisain ........77-100 11.5 Profil tanahdanjalan 11.6 Penentuan CBRtanahdasaruntukdisain 80-100 11.6.1 Penentuan CBRtanahyangterdiri atasbeberapa lapis 80-100 11
  • 5. 12 11.6.2 Penentuan CBRpadasuatuseksi......... ..80-100 11.6.3 Estimasi nilai CBR.. 81-100 11.7 Perapihan 83-100 Perencanaan pekerjaan tanah(planning of earthworks) 84-100 12.1 Umum....... ..........84-100 12.2 Faktor-faktor yangmempengaruhi perencanaan danpelaksanaan pemindahan tanah ...............85-100 12.3 Jenisperalatan untukpekerjaan tanah ..91-100 12.4 Peralatan yanghanyaberfungsi menggali saja.......... ...............92-1OO 12.5 Peralatan yangberfungsi untuk menggali danmemuat...............................93-10 12.6 Peralatan yangberfungsi untukmengangkut danmengurug .......... 95-100 12.7 Peralatan yangberfungsi untukmenggali, memuat, mengangkut danmen9uru9............ 95-100 Penyelidikan dan pemantauan lapangan(siteinvestigation andmonitoring) 99-100 13 tv
  • 6. Tabel1. Tabel2. Tabel3. Tabel4. Tabel5. Tabel6. Tabel7. Tabel8. Tabel9. Tabel10. Tabel11. Tabel12. Tabel13. Tabel14. Tabel15. Tabel16. Tabel17. Tabel18. Tabel19. Tabel20. abel21. Tabel22. Tabel23. Daftartabel Ukuran teksturtanah (Sumber: Yoder,1975)........ 14-1OO Perki raankoefisien permeabi Iitasdan karakteristik drainase (Sumber: Merrit, 1976)......... ................21-100 Klasifikasi aktifitas lempung .................24-100 Konsistensi tanahkohesif aslidancarapengujian praktis .....25-100 Deskripsi khususuntukkonsistensi tanahberbutir ha|us........ 25-100 Klasifikasi sensitifitas lempung ............26-100 Beberapa nilaitipikal kenaikan airkapiler.. ............27-100 Hubungan antaranilaipF dengantinggikolomairdantegangan (Sumber: TRRL,1952) ......31-100 Derajat plastisitas ..............35-100 Hubungan umumbatasAtterberg, indeksplastis dansifat-sifat teknis.....36-100 Pengaruhion-ionyangdapatditukar(exchangeable ions)terhadap sifattanahPutnam (Sumber: TRRL,1952) ...........43-100 Klasifikasi tanahmenurut AASHTO(Sumber: Yoder,1975) ...46-100 Klasifikiasitanah dancampuran tanahdenganagregat (Sumber: Asphalt Institute, 1993) ........46-100 Sistem Klasifikasi Unified, termasuk identifikasi dandeskripsi .................57-100 Karakteristik tanahuntukperkerasan jalanrayadanlapang terbang .......60-100 Daftarparameter untukkeperluan rekayasa ........70-100 Tingkatkekcocokan jenis-jenis tanahmenurut klasifikasiAASHTO dan Unified sebagai tanahdasar........ . .....73-100 Contohurutanpenentuan seksidisain 78-100 Rentang CR untukbeberapa kelas jalan(Sumber: Yoder,1975).............81-100 llustrasi untukmenentukan CBRyangmewaki|i............. .........82-100 Tahananpular (rollingresistance)*berbagaikondisipermukaan (Sumber: Horner, 1988)........ 86-100 Beratisitipikal tanahaslidanfaktorpengembangan (Sumber: Horner, 1988)........ ...............89-100 Jenisperalatan menurut fungsinya .............. .........91-100
  • 7. Gambar 1. Gambar2. Gambar3. Gambar 4. Gambar5. Gambar6. Gambar7. Gambar8. Gambar9. Gambar 10. Gambar 11. Gambar 12. Gambar 13. Gambar 14. Gambar 15. Gambar 16. Gambar 17. Gambar 18. Gambar 19. Gambar 20. Gambar21. Gambar22. Gambar23. Gambar24. Gambar25. Gambar26. Gambar27. Gambar 28. Gambar 29. Gambar30. Gambar 31. Gambar 32. Daftargambar Tigajenisstruktur primertanah ..... 15-100 Profiltipikaltanah (Sumber: Yoder,1975) .......15-100 Grafiksegitigauntukmenyatakan komposisi tanah (Sumber: TRRL,1952) .18-100 Diagram komponen tanah 18-100 Kohesiantaraduabutirbulat(Sumber: TRRL,1952) ........29-100 Kohesisebagai akibathidrasi partikel (Sumber: Russel dalam TRRL,1952)........ .......30-100 Hubungan pengisapan dankadarair(kondisi pengeringan) (Sumber: Krebs,1971) .31-100 Perkiraan hubunganstabilitas relatif(CBR)dengan pengisapan (Sumber:Krebs,1971) 32-100 Hubungan volumedengankadarair(Sumber: TRRL,1952) 33-100 Konsistensi tanahyangdibentuk kembali (Sumber: Krebs,197 1)....... 34-1 00 Hubungan kepadatan dengan kadarair............ 36-100 Orentasi butirsehingga tanahmenjadi plastis (Sumber: BaverdalamTRRL,1952) ................41-100 Grafikuntukmenentukan IndeksKelompok (Sumber: Yoder,1975)...50-100 Rentang batascairdan indeksplastis untuktanahlanaulempung (Sumber: Asphalt Institute, 1993) ...51-100 Grafikplastisitas untukklasifikasi tanah (Sumber: Asphalt lnstitute, 1993) ...52-100 Contoh tanahtipikal GWdanSW ... .... ..........66-100 Diagram bantuuntukidentifikasi tanahdi laboratorium (Sumber: AsphaltInstitute, 1993) ..68-100 Mistar meterdansegitigapengukur kemiringan ............. ...76-1 00 Contoh seksidisain .......79-100 Contoh profiltanah .......79-100 Sketsa disain tanahdasarpadadaerah batuan .................80-100 Nilaipersentil hasilpengujian untukdisainpalingmurah (Sumber: Yoder,1975) .82-100 Persentil CBRsebagaiilustrasi ......83-100 Ripperperformancechart for CaterpilarD9H dozer with multisingle Shank9D ripper(sumber: Horner, 1988) ........88-100 Diagram sebagaipedoman untukmenentukan metodapenggalian danpengangkutan (Sumber: Horner, 1988) ....92-100 CaterpillarD9H dozer withsingleshankripper 97-100 AtlasCopcoROC 601 rotarypercussiondrillrig 97-100 Hymac590Ctrackedback-acter ...97-100 Caterpilar 980Cwheeledforwardloader .........98-100 NCKRapier406 crawlerdraglinedishargingto tipper .......98-100 VolvoBM 53508 (6x6) articulateddump truck loaded by a trackedbackacter ....98-100 Caterpilar631Csingleenginedscraper 99-100 vl
  • 8. Pendahuluan Tanahdasarmerupakanpondasibagiperkerasan, baikperkerasan yangterdapatpadajalur lalu-lintas maupunbahu.Dengandemikian, tanahdasarmerupakan konstruksi terakhir yang menerima bebankendaraan yangdisalurkan olehperkerasan. Pada kasus yang sederhana, tanah dasar dapat terdiriatas tanah asli tanpa perlakuan; sedangkan padakasuslainyanglebihumum,tanahdasarterdiriatastanahaslipadagalian ataubagianatastimbunan yangdipadatkan. Sebagaipondasiperkerasan, disampingharus mempunyaikekuatanatau daya dukung terhadapbeban kendaraan, maka tanah dasarjuga harus mempunyaistabilitas volume akibat pengaruhlingkungan, terutamaair. Tanah dasar yang mempunyaikekuatandan stabilitas volumeyangrendahakanmengakibatkan perkerasan mudahmengalami deformasi (misalgelombang ataualur)dan retak.Dengandemikian, makaperkerasan yangdibangun pada tanahdasaryang lemahdan mudahdipengaruhi lingkungan akan mempunyai umur pelayanan yangpendek. Sehubungan denganhal di atas,pada pedomanini diuraikan aspek-aspek yang berkaitan denganpekerjaan tanahdasaryang diharapkan mampumenahanbebankendaraan serta tidak mudah terpengaruh oleh cuaca atau lingkungan. Dengandemikian,pedomanini diharapkan menjadipedomanbagi pembinajalan,terutamapelaksana di lapangan, yang menjadikesatuandenganSpesifikasi. Buku PedomanPekerjaan Tanah Dasarini disajikan dalam3 buku,denganruanglingkup sebagaiberikut: . Buku1.Umum Menguraikantentangsifat alami tanah, sifat-sifatdasar tanah, udara dalam tanah, air dalam tanah, klasifikasitanah, persyaratandan pengendalianpekerjaantanah, serta perencanaan pekerjaan tanah. . Buku 2. PedomanPekerjaan TanahDasaruntuk Pekerjaan Jalan Menguraikantentangtata cara pekerjaangalian tanah, tata cara pekerjaantimbunan tanah,tatacarapekerjaan pemadatan tanah,permasalahan dalampekerjaan tanah,serta keselamatan kerja, pengendalian lingkungan pada pelaksanaan pekerjaan tanah, permasalahan tanahdasarsertacontohperencanaan dan proyekpekerjaan tanah. ' Buku 3. PedomanPenyelidikan dan PengujianTanahDasaruntuk Pekerjaan Jalan Menguraikantentang tata cara penyelidikan dan pengambilancontoh tanah, serta pengujian tanah. vtl
  • 9. Pedomanpekerjaan tanahdasar Buku1 Umum 1. Ruanglingkup Tanahdasarmerupakan tanahdimanaperkerasan dibangun, sebagaimana halnyadengan bangunansipillainnya.Pada kasusyangsederhana, tanahdasardapatterdiriatastanah aslitanpaperlakuan; sedangkan padakasuslainyanglebihumum,tanahdasarterdiriatas tanahaslipadagalianataubagianatastimbunan yangdipadatkan. Sebagai prasaranatransportasi darat, perkerasanharus mempunyaipermukaanyang selaluratadan kesat,agar para pengguna jalan dapatmerasanyamandan aman (safe). Karenadibangunpada tanah dasar, maka kinerjaperkerasan akan sangatdipengaruhi olehmututanahdasar. Dengandituntutnya perkerasan yangharusselalumempunyai permukaan yangrata,maka persyaratanutama yang harus dipenuhitanah dasar adalah tidak mudah mengalami perubahanbentuk.Tanah dasar yang mengalamiperubahanbentuk,baik akibatbeban lalu-lintas maupuncuaca,akan mengakibatkan perkerasan mengaiami kerusakan (misal, gelombang, alur,penurunan) yangkemungkinan diikutidenganterjadinya retak. Perubahanbentuktanahdasardapatdiakibatkan oleh kekuatanatau daya dukungyang rendah(tanahmudah runtuh),pengembangan, penyusutandan densifikasi tanah dasar sertakonsolidasi tanahdi bawahtanahdasar.Lebihjauh lagi,faktor-faktor tersebutakan tergantung padajenistanah,beratisikeringdan kadarair. Pedomanini padadasarnyamenguraikan tentangpengetahuan dasartanahbaikitu sifat- sifat tanah, klasifikasi tanah, serta dilengkapidengan pelaksanaanpekerjaantanah, perencanaan pekerjaan tanahdasar. Diharapkan pedomanini ini dapatdijadikan acuandalammenerapkan (ataumenyiapkan) Spesifikasi, terutamabagi perencana(desrgrner) dan pelaksana,dalam membanguntanah dasaryangmemenuhi tuntutan lalu-lintas danlingkungan di Indonesia. Acuannormatif Penulisan manualyang menyangkut standar,terutamametodapengujian dan spesifikasi, menggunakan acuansebagaiberikut: sNl 03-1742-1989 sNl 03-1743-1989 sNt03-1744-1989 sNr03-1966-1989 sNr03-1967-1990 sNt03-1976-1990 sNl 03-2828-1992 sNt03-3423-1994 : MetodePengujian Kepadatan RinganUntukTanah : MetodePengujian Kepadatan BeratUntukTanah : MetodePengujian CBRLaboratorium : MetodePengujian BatasPlastis : MetodePengujian BatasCairdenganAlatCasagrande : MetodeKoreksiuntukPengujian Pemadatan Tanahyangmengandung ButirKasar : MetodePengujian Kepadatan Lapangan Dengan AlatKonusPasir : Metode Pengujian Analisis Ukuran Butir Tanah Dengan Alat Hidrometer 1-100
  • 10. sNl 03-3637-1994 . PdM-29-1998-03 : PdT-03-1998-03 : sNl 03-3437-1994: sNl 03-3438-1994 : sNr03-3439-1994 : sNt03-3440-1994 : sNr03-4147-1996 : PdM-07-1998-03 : PdT-03-1998-03 : sNt03-1966-1990 : sNr03-1967-1990 : sNl 03-2417-1991 . sNt03-4141-1996 : sNt03-2828-1992 : sNl 03-3423-1994 : sNl 03-6412-2000 : sNl 13-6427-2000 . sNl 19-6426-2000 : sNl 03-6798-2002: sNl03-6817-2002. sNl 03-6886-2Q02 . sNt 03-6887-2002 sNl03-1966-1990 sNr03-1967-1990 sNt03-1968-1990 sNt03-1976-1990 sNl 03-2417-1991 sNt15-2049-1994 sNl 03-3407-1994 sNt03-4141-1996 sNt03-6388-2000 sNl 03-6412-2000 sNr19-6413-2000 Metode PengujianBerat lsi Tanah BerbutirHalus denganCetakan BendaUji MetodePengujian untukmenentukan tanahekspansif Tata cara KlassifikasiTanah dan campuran tanah agregat untuk konstruksijalan TataCaraPembuatan RencanaStabilisasi TanahdenganKapuruntuk Jalan Tata Cara PembuatanRencanaStabilisasi Tanah dengan Semen Portland untukJalan TataCaraPelaksanaan Stabilisasi TanahdenganKapuruntukJalan Tata Cara Pelaksanaan Stabilisasi Tanahdengan Semen Portland untukJalan Spesifikasi KapurUntukStabilisasi Tanah Metode PengujianKadar Semen pada CampuranSemen Tanah denganAnalisis Kimia Tata Cara KlasifikasiTanah dan Campuran Tanah Agregat untuk Konstruksi Jalan MetodePengujian BatasPlastis MetodePengujian BatasCairdenganAlatCassagrande MetodePengujian KeausanAgregatdenganMesinAbrasiLosAngeles MetodePengujian GumpalanLempungdan Butir-butir MudahPecah dalamAgregat MetodePengujian Kepadatan Lapangan denganAlatKonusPasir. Metode Pengujian Analisis Ukuran Butir Tanah Dengan Alat Hidrometer Metode PengujianKadar Semen Dalam CampuranSegar Semen- Tanah Metode PengujianUji Basah dan Kering CampuranTanah-Semen Dipadatkan Metode Pengujian Pengukuran pH Pasta Tanah-Semenuntuk Stabilisasi Tata Cara Pembuatandam PerawatanBenda Uji Kuat Tekan dan LenturTanah-Semen di Laboratorium MetodePengujian MutuAir untukDigunakan DalamBeton MetodePengujian HubunganAntaraKadarAir dan Kepadatan pada Campuran Tanah-Semen MetodePengujian KuatTekanBebasCampuran Tanah-Semen MetodePengujian BatasPlastis MetodePengujian BatasCairDengan AlatCassagrande MetodePengujian Tentang Analisis Saringan AgregatHalusdanKasar MetodeKoreksiuntukPengujian Pemadatan TanahyangMengandung ButirKasar Metode PengujianKeausan Aggregat dengan Mesin Abrasi Los Angeles SemenPortland MetodePengujianSifat KekekalanBentukAgregatTerhadapLarutan Natrium SulfatdanMagnesium Sulfat MetodePengujian GumpalanLempungdan Butir-Butir MudahPecah dalamAgregat Spesifikasi AgregatLapis PondasiBawah,Lapis PondasiAtas dan LapisPermukaan Metode PengujianKadar Semen dalam CampuranSegar Semen- Tanah MetodePengujianKepadatanBerat lsi Tanah di Lapangandengan BalonKaret 2-100
  • 11. SNI03-6429-2000 : Metode Pengujian KuatTekanBeton Silinder dengan Cetakan Silinder didalam Tempat Cetakan SNI03-6817-2002 : Metode Pengujian Mutu Airuntuk Digunakan dalam Beton SNI03-6886-2002: Metode Pengujian Hubungan AntaraKadarAir dan Kepadatan pada Campuran Tanah-Semen 3. lstilahdandefinisi 3.1. airkapiler airyangdipengaruhi olehaksikapiler. 3.2. aktifitas perbandingan antara indeks plastis dengan persentase beratbutiryanglebihkecildari0,002 mm. 3.3. angkapoisson perbandingan antara regangandalam arah lateral terhadapregangandalam arah longitudinal, sesuai dengan arahbeban. 3.4. angkapori perbandingan antaravolumeudaraterhadap volumebahanpadattanahyang biasa dinyatakan dalam persen. 3.5. angkastabilitas perbandingan antarakohesi dengan hasilperkalian faktorkeamanan, baratisitanahdan tinggi lereng. 3.6. batasatterberg empattingkat konsistensi tanahsebagaimana yangdidefinisikan melalui pengujian batas cair,batasplastis danbatassusut. 3.7. batascair kadar airdimana konsistensi tanah berubah daricairmenjadi plastis. 3.8. batasplastis kadar airdimana konsistensi tanah berubah dariplastis menjadi semipadat. 3.9. batassusut kadarair tertinggi dimanapengeringan mulaikadarair tersebut, tanahtidakmengalami penyusutan. 3.10. batuan bagiahligeologi, batuanberarti semuaendapat alamiyangmembentuk kulitbumi,baik dalambentuk padat(misal granit), butiran (misalpasirdan kerikil) maupun dalambentuk 3-100
  • 12. tanah (misal lempung);bagi ahli teknik sipil, batuan berartibahan padat (solid)yang biasanya tidakdapatdigalidengancaramanual. 3.11. batuanbeku batuanyangberasal darimagmacairyangmendingin danmembeku. 3.12. batuan metamorf batuansedimenatau batuanbeku yang telah mengalamiperubahan akibattekanandan panasdalambumisertareaksikimia. 3.13. batuansedimen batuanyangterbentuk melalui akumulasi sedimen (butir-butir halus)dalamair. 3.14. berat isi perbandingan antaraberatdenganvolumesuatumasatanah. 3.15. berat isi basah perbandingan antaraberatbahanpadatdanairterhadap volumemasatanah. 3.16. berat isi kering perbandingan antaraberatkeringterhadap volumemasatanah. 3.17. beratisi keringmaksimum beratisikeringpadakadarairoptimum. 3.18. beratjenis perbandingan antaraberatisisuatubahanterhadapberatisiair padasuhutertentu. 3.19. bongkah butiran tanahyangmempunyai ukuranlebihdari75 mm. 3.20. california bearing ratio (CBRI kekuatanrelatiftanahterhadapkekuatanagregatstandar. 3.21. difatansi (reaction to shaking) sifattanahdimanaapabila contohtanahdiguncang-guncang (shaking) padatelapak tangan, air yang terkandungnya dapat muncul di permukaandan apabilacontoh tanah dipijit (squeezing), airyangmunculdi permukaan akanhilangkembali. 3.22. derajat kejenuhan perbandingan antaravolumeronggayangterisiair denganvolumeronggatotalyangbiasa dinyatakan dalampersen. 4-100
  • 13. 3.23. elastisitas sifattanahuntukkembali ke bentukasal setelahmengalami perubahan bentukakibat pembebanan sesaat. 3.24. faktorkeamanan perbandingan antara kekuatan geseryangdimobilisasi tanahdengan kekuatan geser yang ditimbulkan masa tanah. 3.25. faktorwaktu perbandingan antarahasilperkalian koefisien konsolidasi lamanya konsolidasi terhadap kuadrat jaraktempuh air. 3.26. gambut tanahbenruarna gelap, berbentuk serat, menyerupai busadanberasal daritumbuhan. 3.27. geofisika hal-halyang berkaitan denganfisik bumi,terutama dalampenggunaan peralatan atau metoda (misal seismograff) untuk menyelidiki bagian bumi yangtidak dapat diakses. 3.28. geologi ilmuyangmempelajari komposisi dansusunan elemen-elemen kulitbumi, termasuk formasi, struktur, posisi dansejarahnya. 3.29. geoteknik ilmuyangmenganalisis perilaku tanahsertadisaindan pembangunan bangunan bawah, yaitu bagian bangunan yangmenyalurkan langsung beban ketanah. 3.30. horizon"A" lapisan teratastanahdimanakoloidanorganik dan bahanlarutlaintelahterbilas dan biasanya terdiri atassisa-sisa bahan organik. 3.31. horizon"B" lapisan tanah sebagai akumulasi bahan hasil pembilasan Horizon "A". 3.32. horion"C" lapisan tanah yangbelum terganggu, yangmembentuk Horizon "A"dan"B". 3.33. horizon"D" lapisan tanah di bawah Horizon "C"atau"8"(apabila tidak adaHorion "C")yangkurang mirip dengan horizon lapisan diatasnya. 5-100
  • 14. 3.34. horizontanah lapisan-lapisan yangterdapatpadaprofiltanah,yangpadadasarnyadibedakan berdasarkan tekstur, warna,struktur dankandungan bahankimia. 3.35. indeks plastis selisihantarabatascairdenganbatasplastis. 3.36. indekskelompok angkayangmenunjukkan kelompok(group)padasuatukelastanahmenurutAASHTO. 3.37. indekspemampatan kemiringan grafikyang menunjukkan hubunganantaraangka pori (dalamskala linier) danganteganganefektif(dalamskalalogaritma). 3.38. kadarair perbandingan antara berat air dengan berat keringatau bahan padat contohtanah,yang biasanya dinyatakan dalampersen. 3.39. kadarair optimum kadarairyangmenghasilkan beratisikeringmaksimum. 3.40. kerikil butiran tanahyangberukuran antara75 mm dan4,75mm,menurut ASTMD 422. 3.41. kepadatan kadang-kadang disebut derajat kepadatan,yaitu perbandingan antara berat isi kering dengan berat isi kering maksimumtanah, yang biasa dinyatakandalam persen. Kepadatan kadang-kadang diartikan pulasebagaiberatisi keringtanah. 3.42. kepadatanrelatif perbandingan antaraberatisi keringlapangan dikurangi beratisi keringlepasterhadap beratisikeringmaksimum laboratorium dikurangi beratisikeringlepas. 3.43. koefisienkonsolidasi perbandingan antara koefisien permeabilitas terhadap hasil perkalian koefisien perubahan volumedenganberatisiair. 3.44. koefisien pemampatan perbandingan antaraperubahan angka terhadap perubahan tegangan. 3.45. koefisien permeabilitas kecepatan aliranair dalamtanahdi bawahpengaruh satuangradienhidrolik, dinyatakan dalamsatuanpanjangpersatuanwaktu. pon 6-100
  • 15. 3.46. koefisien perubahanvolume perubahan volumeper satuanvolumepersatuanpeningkatan teganganefektif. 3.47. kohesi kekuatan gesertanahyangdakibatkan olehbukantahanan gesek. 3.48. koloid butiran halusyangberukuran kurangdari0,001mm. 3.49. konsistensi sifattanahyangmenunjukkan kemudahan relatifuntukdirubahbentuknya. 3.50. konsolidasi proses keluarnyaair dari masa tanah sebagaiakibat pembebananyang terus menerus dalamsuatuperiodetertentusehinggabutir-butir tanahmenjadilebihkompak. 3.51. kuat geser ketahanan maksimum tanah (gabungan antarakohesidan tahanangesek)akibattekanan geser. 3.52. lanau butirantanahyang berukuran antara0,075mm dan 0,005mm (menurut ASTMD 422),atau antara0,075mm dan 0,002mm (menurtAASHTOT 88). 3.53. lempung butiranhalus berukurankurangdari 0,005 mm (menurutASTM D 422), atau kurangdari 0,002mm (menurutAASHTOT 88). 3.54. lendutan penurunan permukaan sebagai akibatpembebanan. 3.55. longsor rotasi longsoryang mempunyaibidanglongsorberbentuk padalerengyangpanjangnya terbatas. 3.56. garis lengkungdan biasanyaterjadi longsortranslasi longsoryang mempunyai bidanglongsorberbentuk garislurusdan biasanya terjadipada lerengyangpanjangnya "tidakterbatas". 3.57. mekanikatanah penerapan hukum-hukum mekanika dan hidrolika terhadap masalah teknikyangberkaitan dengansedimenatau akumulasibutir-butir padat lain yang tidak terkonsolidasi sebagai 7-100
  • 16. hasil proses penghancuran secara apakahbahantersebut mengandung 3.58. mukaairtanah horizon permukaan air tanahdimana tekanan padapermukaan air adalah samadengan tekanan atmosfir. 3.59. pasir butiran tanahberukuran antara 4,75mm dan0,425mm(menurut ASTM D 422),atauantara 2 mmdan0,075mm(menurut AASHTO T 88). 3.60. pasir halus butirantanahyangberukuran antara2,00mm dan antara0,425mm dan0,075mm (menurut AASHTO 3.61. pasir kasar butirantanahberukuran antara4,75mm dan 2,00mm (menurut ASTM D 422),atauantara2 mm dan0,425mm (menurut AASHTOT 88). 3.62. pasirsedang butirantanahyangberukuran antara2,00mm dan0,425mm (menurut ASTMD 422). 3.63. pedologi ilmupengetahuan tentangcaramemperlakukan tanah,yangmencakuppenentuan sifat-sifat alami (nature), sifat-sifat,formasi, fungsi, perilaku dan pengaruh pemanfaatandan penataannya (manajemen). 3.64. pekerjaantanah kegiatan dimanatanahataubatuandigali,diangkut danditempatkan sebagai timbunan atau bahanbuangansertakemudian dipadatkan. Meskipun pemadatan dapattermasuk sebagai bagianpekerjaan tanah,namunpekerjaan tersebut dapatditinjau secaraterpisah. 3.65. pemampatan (com pressibity) sifatyangmemungkinkan tanahdapatmenurun volumenya apabila dikenai beban. 3.66. pemadatan (compaction) proseskeluarnya udaradari masatanahsebagaiakibatkekuatanmekanissehinggabutir- butirtanahmenjadi lebihkompak. 3.67. pembilasan (leaching) prosesdimanakoloidataubahanlarutyangterdapat dalamtanahterbawaolehair. mekanisdan kimia daripadabatuan,terlepasdari atautidakmengandung bahanorganik. 0,425mm (menurut ASTMD 422),atau T 88). 8-100
  • 17. 3.68. pemompaan (pumping) proses terbawanyabutir-butirhalus (di bawah perkerasan)oleh air yang tertekanakibat bebanyangdisalurkan melalui perkerasan. 3.69. pemuaian (bulking) perbandinganantara volume tanah lepas dengan volume tanah asli sebelum digali, biasanya digunakan padapekerjaan tanah. 3.70. pemuaian (swelling) peningkatan volumetanahakibatpenambahan kadarair, biasadigunakan padamekanika tanah. 3.71. pengisapantanah (soil suction) pengurangan tekanan(di bawahtekananatmosfer)yang mengakibatkan naiknyaair di antarabutir-butir tanah (pengisapan disebabkanoleh daya kapilerdan faktor-faktor lain sertaseringdigunakan secarabergantian denganistilahpotensikapiler). 3.72. penurunan(settlement) pergerakanke bawah timbunanatau struktursebagaiakibat penguranganronggadalam tanahdi bawahtimbunanatau strukturatau dalam tanah timbunan,atau kedua-duanya. Pengurangan ronggaterjadisebagaiakibatdensifikasi (keluarnya udara)ataukonsolidasi (keluarnya air). penyusuta n (shrinkage) perbandingan antaravolumetanahlepasdenganvolumetanahsetelahdipadatkan, biasa digunakan padapekerjaan tanah. 3.73. permeabilitas sifatyang menunjukkan kemampuan tanah untukmengalirkan air melaluipori-pori dalam tanah. 3.74. pF nilai ekivalenpengisapantanah, yaitu sebagailogaritmatinggi kolom air kapileryang dinyatakan dalamcentimeter. 3.75. pH nilainegatif logaritma konsentrasi ionhidrogen dalambentuksuspensi dalamtanah. 3.76. plastisitas sifat yang memungkinkan tanah berubahbentuktanpa retakatau mengalamiperubahan volumeyangberarti 3.77. porositas perbandingan antaravolume udara denganvolume masa tanah yang biasa dinyatakan dalampersen. 9-100
  • 18. 3.78. profil tanah potonganvertikaltanah yang menunjukkansifat-sifatalami dan urutan berbagailapisan, sebagai hasilpengendapan ataupelapukan, ataukedua-duanya. 3.79. sensitivitas perbandingan antarakuat tekan bebastanah asli dengankuat tekan bebastanah yang benar-benarterganggu(remolded), tetapi pada kadar dan angka pori, atau berat isi kering, yangsama. 3.80. strukturtanah susunan butir-butir tanah. 3.81. sudut geser kekuatan gesertanahyangdakibatkan olehtahanan gesekbutir-butir tanah. 3.82. tanah bahan lepasatau endapanlunak (di luar batuan)yang terdapatpada permukaanbumi sebagai hasilpelapukan ataupenghancuran batuan, ataupembusukan tumbuhan. 3.83. tanahdasar tanah(galian atautimbunan) yangterdapat di bawahperkerasan. 3.84. tanahjenuh tanahyangseluruh rongganya terisiair(tidakmengandung ronggaudara). 3.85. tanah laterit tanahdi daerahtropisdimanaprosespelapukan telahmenimbulkan akumulasi sesguioxrdes (bahangabunganyang terdiriatas dua per tiga bagianoksida dan satu per-tigabagian bahanlain,terutama besi). 3.86. tanah penutup lapisan atastanahyangmenunjang kehidupan tumbuhan. 3.87. tanah residual tanahyangterbentuk di tempatdaribatuanataubahaninduk. 3.88. tanah terpindahkan (transported soi/s) tanahresidual yangtelahdipindahkan danditempatkan kembali olehangin,airataues. 3.89. tekananair tanah tekanan airdalamronggapadatanahjenuh. 10-100
  • 19. 3.90. tekstur tanah (distribusi butir, gradasi) proporsi masing-masing butirataukelompok butiryangmembentuk tanah. 4. Simbol a = jari-jari butirtanah A = luaspermukaan = luasseksiyangberurutan, untukmenghitung volumegalian/timbunan AASHTO = AmericanAssociation of StateHighwayand Transpoftation Officials ASTM = American Societyfor Testingand Materials av = koefisien pemampatan tanah B - sudutkemiringan lereng c = konstanta padapenentuan gayatarikairterhadapbutirtanah = koreksipembacaan letakhidrometer akibatminiskus air = kohesitanah = satuanbiayaoperasialat C = biayatotaloperasialat CBR = CaliforniaBearing Ratio C" = indekspemampatan tanah = koefisien lengkungan C, = koefisien keseragaman Cu = koefisenkonsolidasi d - jarakantaraduabutirtanah = diameter butirtanah = lenganmomenpadaanalisis stabilitas lereng D = diameter butirtanah = kedalaman bidanglongsor = kedalaman retak = teballapisan yangdipadatkan Dro = ukuranpada10%beratbutiryanglolos Doo = ukuranpada30% beratbutiryanglolos Doo = ukuranpada60% beratbutiryanglolos Di = faktorletakvertikalpermukaan lapisankerasdaripermukaan tanah e = angkapori = biayapenggalian tanah f = gayatarikairterhadap duabutirtanah F = persentase beratbutiryang lolossaringanNo. 200 pada perhitungan indeks kelompok tanah = faktorkeamanan stabilitas lereng q = sudutgesertanah g = gravitasi y = beratisitanah y" = beratisibahanpadatataubutir-butir tanah yw = beratisiair gc = beratjenisbutirkasar gf = beratjenisbutirhalus Gl = indekskelompok(Grouplndex) G" = beratjenistanah G* = beratjenisair [ = letaktitikberathidrometer daripermukaan air = teballapisan tanahpadapenentuan CBR = jarakpengangkutan di luarjarakbebas 11-100
  • 20. N" o p JRA k K I L LI LL m mv n n N pc pf pF pH PI PL r Rr-' S SL S, SNI o t Tu TW t e U = tinggilereng = teballapisan tanahpadaanalisis konsolidasi = Japan RoadAssocaition = koefisien permeabilitas = faktorkoreksivolumetabunguntukpengujian beratisitanah = panjang busurpadabidanglongsor = jarakantara2 seksiyangberurutan, untukmenghitung volumegalian/timbunan = panjanggorong-gorong = batascair = koreksi suhuterhadap keenceran air = koefisien perubahan volume = viskositas air = porositas = faktorletakhorizontal bidanglongsordaritumitlereng = bilanganbulat(integer) padaperhitungan penurunan = jumlahalatpadapekerjaan tanah = jumlahlintasan pemadatan/penumbukan = angkastabilitas lereng = biayapengangkutan padajaraktambahan = beban = tegangan awalyangbekerja padapermukaan, untukhitungpenurunan tanah = persentase fraksikasarpadaperhitungan beratjenis = persentase fraksihaluspadaperhitungan beratjenis = angkaekivalen tinggiair kapiler, yaitusebagailogaritma tinggiair kapiler dalam satuancentimeter = skalayangmenyatakan tingkatkeasaman tanah = indeksplastis = batasplastis = jari-jari bidanglongsor = pembacaan hidrometer = jari-jari hidrolis = pembacaan hidrometer yangtelahdikoreksi = penurunan = persentase beratbutirpadaanalisis butirdenganhidrometer = batassusut = derajatkejenuhan = Standar Nasional lndonesia = tegangan tekannormal = lamapengendapan butirpadaanalisis butirdenganhidrometer = waktukonsolidasi = waktuyangdiperlukan untukpemadatan = waktuyangtersedia untukpelaksanaan pekerjaan = tegangan tarikpermukaan butir = faktorwaktupadaanalisis konsolidasi = kedalaman airdi sebelah hilirgorong-gorong = tegangan geser = sudutuntukmenghitung gayatarikantaraduabutirtanah = sudutbidanglongsor denganbidanghorizontal = derajatkonsolidasi = volumecontohtanah = volume galian/timbunan = volumeudaradalamcontohtanah = volumecontohkeringtanah = volumebahanpadatdalamcontohtanah = volumeairdalamcontohtanah vu vo V, 12-100
  • 21. w W w* w" z volumeronggadalamcontohtanah kadarair contohtanah berattanah beratcontohtanah berattanah beratair padacontohtanah beratbahanpadatpadacontohtanah teballapisan tanahpadaanalisis atabilitas lereng 5. Sifat alami tanah (the nature of sails) 5.1. Definisidan asaltanah Kata tanah mempunyaibanyak arti dan konotasibagi berbagaikelompokkeahlianyang berkepentinganterhadap bahan tersebut. Insinyur pertanian (agronomist)terutama berkepentingan terhadaplapistipistanahyangtebalnyasekitar15 sampai30 atau60 cm; insinyurgeologiberkepentingan terhadapsemua aspekyang menyangkut komposisi kulit bumidan menganggap tanahsebagaibatuanterdisintegrasi yangterletakpada permukaan bumi. Ahli geologimembagitanah menjaditanah residualdan tanah terpindahkan(transpofted so,/t. Tanahresidualadalahtanahyangterbentukdi tempatdari batuanataubahaninduk; sedangkantanah terpindahkanadalah tanah residual yang telah dipindahkandan ditempatkan kembali olehangin,es atauair. Insinyursipillebihberkepentingan terhadapkekuatantanahdan biasanyamendefinisikan tanah sebagaisemua bahan pada kulit bumi yang tidak terkonsolidasi (unconsolidated). Merekamenganggap bahwa batuanmerupakanmineralagregatyang dihubungkan oleh berbagaikekuatanyang besar, sedangkantanah merupakanpartikel-partikel alam yang dapat dihancurkan dengan kekuatanrendah.Denganperkataanlain, tanah merupakan bahanlepasdi luar lapisanbatuan,yangterdiriatas kumpulanbutir-butir mineraldengan berbagai ukurandanbentuksertakandungan bahanorganik, airdanudara. Padasebagianbesartanah,ikatanantarabutir-butir adalahrelatiflemahbiladibandingkan denganikatanpadasebagian besarbatuanutuh.Olehkarenaitu,apabila contohtanahyang dikeringkan pada udaraterbukadimasukkan ke dalam air dan dikocoksecaraperlahan- lahan,makadalamtempoyangsingkat, contohtersebut akanhancur. Partikelpadat yang membentuktanah biasanya merupakanproduk fisik dan kimia (pelapukan). Sebagaiprodukpelapukan, endapanpartikel padatdapatdijumpai dekatatau langsung di atasbatuandasar(disebut tanahresidual) ataudalambentukendapanorganik (disebuttanah kumulus).Di sisi lain,banyakendapantanahyang telahdipindahkan dari lokasi asalnya ke lokasi lain oleh air, angin, es atau tenaga vulkanik.Tanah yang dipindahkan olehairdisebutaluvial(diendapkan oleharusairdi cekungan, deltaataumuara sungai), marin(diendapkan dalamair garam)dan lakustrin (diendapkan di danauair tawar). Tanah yang dipindahkanoleh es umumnyadisebutdrift atauglacialfll/,sedangkantanah yangdipindahkan olehangindapatdisebut sebagai tanahaeolian. 5.2. Teksturtanah Tekstur, atau ukuran butir, seringkali mempunyai peranan yang penting dalam pengklasifikasian tanahsertamempengaruhi sifat-sifat teknistanah.Secaraumum,tekstur telah digunakan untukmembagitanah menjadidua kelompokbesar,yaitutanah berbutir kasardantanahberbutir halus.Ukurandan distribusi butir-butir mineral yangterdapatpada 13-100
  • 22. Tabel1. Ukuran tekstur tanah(Sumber: Yoder,1975) TEKSTUR TANAH UKURAN . Bongkah(cobbles) 'Kerikil . Kerikilkasar . Kerikil halus . Pasir . Pasirkasar . Pasirsedang . Pasirhalus . Tanahberbutir halus(lanauataulempung) Lebihbesardari75 mm (3 in) 75 mm (3 in)sampai4,76mm (No.4) 75 mm (3 inci)sampai19mm(%in) 19mm(%in)sampai 4,476mm(No.4) 4,76mm (No.a) sampai0,074mm (No.200) 4,76mm(No.a) sampai 2mm (No.10) 2 mm (No.10)sampai 0,42mm(No. 0) 0,42mm (No.a0) samapi0,074mm (No.200) Lebihkecildari0,074mm(No.200) suatutanahtergantung pada banyakfaktor,termasukkomposisi mineral,cuaca,lamanya pelapukan dancarapemindahan. Sesuai dengan ukuran butirnya,tanah berbutirkasar dibagi menjadibongkah(boulder), kerikil(gravel)dan pasir.Sifat-sifat teknistanahberbutirkasarseringkali sangatdipengaruhi olehtekstur dangradasinya. Tanahberbutir halusdibagimenjadilanaudan lempung. Butir-butir yangmembentuk lanau dan lempungmempunyai ukuranyangsangatkecilsehingga tidakbisadibedakan dengan mata telanjang.Sifatsifat teknis lanau dan lempung lebih dipengaruhi oleh kekuatan permukaan dan kekuatan listrikbutirandaripada olehkekuatan gravitasi sebagaimana yang berlakupadatanahberbutir kasar.Olehkarenaitu,teksturtanahberbutir halusmempunyai pengaruhyang lebihkecilterhadapsifat-sifat teknisdaripadateksturtanah berbutirkasar. Lanau biasanyamempunyaiplastisitas yang lebih rendahdaripadalempungdan dalam keadaankering mempunyaikekuatanyang rendahatau sama sekalitidak mempunyai kekuatan. SesuaidenganKlasifikasi Unified, ukurantekstur tanahditunjukkan padaTabel1. Meskipun ukuranbutir yang ditunjukkan pada Tabel t hanyalahpilihan,namun nilai-nilai tersebut diusulkan dalamrangkamenyeragamkan definisi.Perbedaan utamaantaralanaudengan lempung adalahplastisitasnya. Lanaupadadasarnya terbentuk melaluipelapukan mekanis, sehinggasebagianbesar sifat-sifatnya menyerupaisifat-sifatbahan induknya,sedangkan lempungdihasilkan melaluipelapukanmekanisdan kimiadan pada dasarnyaberukuran kolodial. Untuk membedakanlempung dari lanau di lapangan,terdapat beberapa pengujian sederhana.Dalam keadaan kering, lanau mempunyaikekuatanyang sangat rendah, sehinggasegumpallanau mudahdihancurkan denganjari tangan.Di sisi lain,segumpal lempungyang keringsulitdihancurkan denganjari tangan.Apabilasegumpallanauyang ditambahair ditempatkan pada telapaktangandan digoyang-goyang, maka permukaan lanau tersebutakan mengkilap(ada lapisanair) dan apabila lanau tersebutdiremas (squeeze), maka lapisanair akan hilang.Pada lempungberairyang digoyang-goyang, air tidakmunculke permukaan sehingga permukaannya tidakmengkilap. 5.3. Strukturtanah Pola dimana individubutir dalam masa tanah tersusundisebutstrukturprimer(primary structure). Untuktanahberbutir kasar,struktur primerseringkalidapatdilihatdenganmata telanjangataudenganbantuankaca pembesar(hand lens).Cara untukmengamati struktur tanahberbutir halus(lanaudan lempung) sejauhini berkembang lambat.Namundemikian, teknologi di bidangmikroskop elektron yangdikembangkan akhir-akhir ini memberi harapan untukmemudahkan pengamatan struktur tanahberbutir halus. 14-'100
  • 23. Meskipun dalambanyakkasusstruktur primertidakdapatdiamati dan mungkin sangat bervariasi, namunparaahlitelahberusaha menetapkan dan mengklasifikasikan berbagai strukturprimertanah.Sebagaimana ditunjukkan pada Gambar1, beberapa kelompok struktur primer tersebut adalah: a. Butirtunggal(single-grained). b. Saranglebah(honeycomb). c. Flokulen (flocculent). a.Butir tunggal b. Saranglebah Gambar1.Tigajenisstruktur primertanah Sering kali tanah menunjukkan strukturjenis yang lain, yang dikenaldengan struktur sekunder.lstilahtersebutmenggambarkan pola retak,patahanatau bentukkerenggangan lainyangterjadipadaformasitanah. Baik strukturprimermaupunstruktursekunderseringmempunyaipengaruhyang besar terhadapsifat-sifat teknistanah(permeabilitas, elastisitas, kompresibilitas, kekuatan geser). 5.4. Horizontanah Pedologi merupakanilmu mengenai proses pelapukantanah serta pembentukanprofil tanah.Faktorcuacayangterutamamempengaruhi pembentukan profiltanahadalahtingkat aliranpermukaan (suffacerunoff)dan suhu. Profiltanah merupakan hasilpelapukan alamiahyang merubahtanah induk.Profiltipikal tanah,sebagaimana yang berlakupada bidangtekniksipil, terdiriatastiga lapisatautiga horizonsebagaimana ditunjukkan pada Gambar2. Horizonpaling bawah,disebutbahan induk (parentmaterial)atau HorizonC, terdiriatas tanahasliyangbelummengalami pelapukan. HorizonC dapatmerupakan bahanpindahan atau bahan endapan, sedangkan Horizon A dan B merupakanzona-zonayang telah mengalami pelapukan. Horizon yang ditunjukkan pada Gambar 2 merupakan penyederhanaan daripadahorizonmenurutpedologi(pedologimembagihorizonmenjadi horizon-horizon yanglebihkecil). H,)rizon A H,)rizon B Pelapukan-dalam padacekungan (deeperweatheringin depressions) Horizon C -bahan induk (C horizon- parent material) Gambar2. Profiltipikaltanah (Sumber: Yoder,1975) Adanyaprofiltanah merupakanhasilpenghancuran dan penempatan kembalikomponen tanaholeh air yang meresap(waterseeping)ke dalamtanah.Dalambentukyang paling sederhana, kandungan lempungpadaHorizon A akanmakinmenurun, karenalempung dari c. Flokulen Horizon A organik (OrganicA hoizon) 15-100
  • 24. horizontersebutakan terendapkanpada HorizonB. Oleh karenaitu, HorizonA terutama terdiri atas lanau nonplastis,sedangkanHorizon B terdiri atas lempungkelanauanatau lempung. Kedalamandan karakter profiltanah sangatdipengaruhi oleh cuaca,topografidan waktu. Pada daerah-daerahyang curah hujannya rendah, terjadinya profil tanah kurang berkembang,sebagaimanahalnya pada lereng terjal. Kedalamanpelapukansangat dipengaruhi olehumurdantopgrafi. Perludiingatbahwa profilyang disebutkan di atas hanyaterjadiapabilaair mengalirke bawah melaluitanah.Dalam hal tersebut,perkembangan karakterdan kedalaman profil tergantung padajumlahair yangmelewati tanah.Tanahmudadan tanahyangterjadipada lerengterjal akan membentukprofilyang dangkal,sedangkantanah tua dan tanah yang terjadipadacekungan akanmembentuk horizon yangdalam. 5.5. Bahaninduk Dalampraktekrekayasajalan rayadan lapangterbang,kegiatandalambidanggeologidan pedologi tidakbisadipisahkan satusamalain.Paraahligeologi dan pedologi biasanya telah membuatpeta daerah-daerah yang dapat memberikaninformasirinci mengenaijenis-jenis tanah dan konsistensinya. Meskipuninformasiyang diperolehdari peta tanah menurut geologidan pertaniansering kali tidak memberikangambaranyang tepat tentangkasus- kasus rekayasa (engineeringproblems),namun apabila seseorangtelah memiliki latar belakang yangcukuptentangprosesgeologidan mekanikapembentukan tanah,makadia dapat memperolehdata dengancara menafsirkaninformasigeologidan pedologi.Tanah yang berasaldari bahanindukyang identikserta di bawah pengaruhkondisicuacadan pelapukan yangjuga identik, akanterbentukmenjaditanahyangsama.Namundemikian, tanah yang terbentuktersebutjangan diharapkan selaluseragam.Masing-masing kasus hendaknya diselidiki secararinci,dimanasemuaketidakkonsistenan mengenai profiltanah, mukaairtanahdanjenisbahanindukharusdiselidiki. Untukkeperluan tersebut, seseorang harusmemiliki pengetahuan tentanggeologisertamemahami distribusi tanahdan kelompok tanah. Berdasarkan proses pembentukannya, bahan atau batuan induk dapat dibagi menjadi batuansedimen,batuanbekudan batuanmetamorf. 5.5.1. Batuansedimen Batuansedimenterbentuk melalui akumulasi sedimen(butir-butir halus)dalamair.Sedimen dapatterdiriataspartikel-partikel ataufragmenmineral(sebagaimana padakasusbatupasir (sandstone) atau batu serpih (shale)),sisa-sisabinatang(beberapabatu kapur),sisa-sisa tumbuhan(batu bara dan gambut),produk ahir proses kimia atau penguapan(garam, gipsum), ataukombinasi bahan-bahan tersebut. Disamping itu,batuansedimenseringdisebutjuga batuansedimenbersifatsilika(s/iceous) atau gampingan(calcareous), dimana batuansedimenbersifatsilikaadalahbatuanyang mengandung banyaksilika. Batuanyangmengandung banyakkalsium karbonat (batukapur) disebut batuanbersifat gampingan. 5.5.2. Batuanbeku Batuanbekuterdiriatasbahancair(magma) yangtelahmendingan dan memadat. Terdapat dua jenis batuanbeku,yaitu batuanekstrusifdan batuanintrusif. Batuanbeku ekstrusif terbentuk darimagmayangtertumpah ke permukaan bumipadasaatletusan vulkanik atau kegiatangeologiyang sejenis.Karena pada saat tumpah magma bersentuhan dengan 16-100
  • 25. atmosfiryang memungkinkan cepat mendingin, maka batuanyang terbentukmempunyai penampilan dan strukturyangmenyerupai kaca.Riolit,andesitdan basalmerupakan contoh batuanekstrusif. Batuanbeku intrusifterbentuk jauh di bawah permukaanbumi. Karenaterperangkap di bawah permukaan, maka magma mendingin dan mengerassecaraperlahan-lahan yang memungkinkanterbentuknyastruktur kristal. Oleh karena itu, batuan beku intrusif mempunyai penampilan dan strukturspertikristal;contoh,granit,dioritdan gabro.Akibat prosespergerakan dan erosikulitbumi,batuanbeku intrusifdapatmunculke permukaan sehingga dapatditambang. 5.5.3. Batuanmetamorf Batuan metamorf umumnya merupakanbatuan sedimen atau batuan beku yang telah mengalamiperubahan akibattekanandan panasdalam bumi serta reaksikimia.Karena prosespembentukan tersebutkompleks, makabatuanmetamorfsulitditentukan secarapasti asalkejadiannya. Beberapajenis batuan metamorfmempunyaiciri yang nyata, yaitu mineralnyatersusun dalambidangataulapisanyangsejajar.Pemisahan batuanpadabidangtersebutakan lebih mudahdaripada pemisahan padaarahlain.Batuanmetamorf yangmempunyai ciritersebut disebutbatuanpipih(foliated);contoh, geneis (gnelsses,) dan sekis (schisfs)(terbentukdari batuanbeku)dan s/afe(terbentuk dari batuansedimen,yaitu batuanserpih).Tidak semua batuanmetamorfberbentukpipih;marmer(terbentuk dari batukapur)dan kuarsit(terbentuk daribatupasir)merupakan batuanmetamorf tanpaprosespemipihan. 5.6. Komponentanah Tanahterdiriatas partikel-partikel padatyang membentuk strukturporus(mengandung pori- pori).Tergantung padakondisinya, pori-pori dapatberisiair atauudaraataukedua-duanya. Denganmenggunakan grafik-segi tiga yang ditunjukkan pada Gambar3, komposisi suatu tanah dapat ditunjukkanoleh suatu titik, dimana koordinattitik tersebutmenyatakan persentasevolume ketiga komponen.Dengan Gambar 3, dapat ditelusuri juga setiap perubahankomposisi; Garis A menunjukkan perubahankomponenpada saat pengujian pemadatan,Garis B menunjukkan perubahankomponenpada saat pengujianpenyusutan (shrinkage test) dan Garis C menunjukkan perubahankomponenpada saat pengujian konsolidasi. Meskipungrafikpada Gambar3 dapat menunjukkan komposisi tanah dalam persentase volume,namundalampraktekpartikelmineral(bahanpadat)den air biasanya dinyatakan denganberatdalamsuatusatuanvolume,misallb/ft"ataugr/cm",karenaberatlebihmudah diukurdaripadavolume.Beratbahan padatyang terkandung dalam satu satuanvolume tanahbiasanya dikenaldengankepadatan keringdan haltersebutberbedadenganvolume suatuberattanahsetelah dikeringkan. Kepadatan keringmerupakan beratbahanpadatyang terdapatpada satuanvolumetanahdimanasetelahair secarahipotetis terbuangvolume tersebut tidakmengalami perubahan. 17-100
  • 26. A. PENGUJIAN PEMADATAN q {? s nv " C. PENGUJIAN KONSOLIDASI voLUME AtR (%) Gambar3. Grafiksegitigauntukmenyatakan komposisi tanah (Sumber:TRRL,1952) 5.7. Hubunganair, bahanpadatdan udaradalamtanah Keberadaan struktur tanahsekunder yangluarbiasabiasanya hanyadapatdiditeksi melalui pengamatan visual.Pada kasusstrukturprimer,pengamatan visualbiasanya tidakcukup; oleh karenaitu, untukmengevaluasi hal tersebutsecarakasartelahdikembangkan cara tidak langsung,dimanatanah dipandangselaluterdiriatas tiga komponen, yaitu bahan padat,airdan udara. Meskipundalam praktektidak mungkinmemisahkan ketigabagiantanah,namunsecara diagram,ketiga bagiantanah tersebutditunjukkanpada Gambar4. Apabilatanah benar- benarkering(misalsetelahdikeringkan dalamoven),makatanahhanyaterdiriatasbahan padatdan udara;sedangkan dalamkeadaanjenuh,tanahhanyaterdiriatas bahanpadat danair. VOLUME BERAT Gambar4. Diagram komponen tanah Hubunganantarakomponen-komponen tanah pada Gambar4 yang telahdikembangkan dalammekanika tanah,tidakhanyauntukmendapatkan gambaran tidaklangsung mengenai strukturtanah,tetapijuga dapatdigunakan untukmemperkirakan penurunan (settlement), permeabilitas dan derajatkepadatan. Beberapa hubungan antarakomponen-komponen tanahyangdipandang penting adalah: 100 10 a. Kadarair(w), %= k x 100 18-100 5.1
  • 27. b. Kandungan udara (V"), % = f xfOO c. Angka pori(e)= Yu=u",1u* V" Vs d. Porositas (n), %= $xtgg = V" l,V**100 VV e. Derajatkejenuhan(S..), % = Xo*169 5.2 5.3 5.4 5.5 Secara umum, nilai-nilai di atas serta parameter-parameter lain tanah dapat diperoleh denganmengukur beratdanvolumecontohtanahyangmewakili. 6. Sifat-sifatdasar tanah Bahaninduk,komposisi mineral, kandungan bahanorganik, cuaca,umur,caraperpindahan, letak endapan,cara pemadatandan derajatkepadatan,teksturtanah, gradasibutir serta strukturtanah merupakan faktor-faktor yang salingberhubungan dan mempunyaipengaruh yang besarterhadapsifat-sifat dasartanah.Namundemikian,sifatdasartanahtidakhanya dipengaruhioleh faktor-faktortersebut, tetapi juga oleh kondisi pada saat pengujian dilakukan. Karena tanah merupakanbahan yang mempunyaikarakteristik sangat heterogin,maka untuk mendapatkan gambaran tentang "perilakunya"serta untuk memudahkan penanganannya, terlebih dahuluperludipahami sifat-sifat dasartanah.Beberapa sifatdasar tanahyangdipandang penting adalah: a. Kadarair. b. Angkapori. c. Beratisi. d. Beratjenis. e. Permeabilitas. f. Elastisitas. g Plastisitas. h. Delatansi. i. Sensitivitas. j. Kohesidan kekuatangeser. k. Pemampatan(compressibility). L Penyusutandan pemuaian(shrinkageand swelling). m. Aktifitas. n. Konsistensi. o. Dayakapiler. 6.1. Kadarair, beratjenis, beratisi, angka pori,porositasdan derajatkejenuhan Kadarair, beratjenis, berat isi, angka pori, porositas dan derajatkejenuhan merupakan parameter yangbiasadigunakan untukmenunjukkan hubungan antaraberatdenganvolume komponen-komponen tanah. Sebagaimana telahditunjukkan padaPersamaan 5.1,kadarair adalahperbandingan antara beratair yang terkandung dalamtanahdenganberatkeringtanahyang biasadinyatakan dalampersen. Di laboratorium, kadarair biasanya ditentukan denganmenempatkan contohtanahdalam wadah(container) dan kemudian menimbang contohbasah,mengeringkan dan menimbang contohkeringtanah. Dengandemikian,maka beratcontohkeringdan beratair (selisih 19-100
  • 28. antara berat contohbasah dengan berat contoh kering).Pengeringan biasanyadilakukan dalamtungku(oven)padasuhu 100-105oCdalamwaktusampaiberatcontohtetap. Beratjenis tanah (biasadinyatakan dengansimbolG) adalahperbandingan antaraberat bahanpadatdenganberatair padasuhutertentu (biasanya 4 uC),untukvolumeyangsama. Beratjenistanah biasanyaberkisarantara2,60 sampai2,80,dimanasecaraumum,nilai yang rendahadalahuntukbahanberbutir kasar,sedangkan nilaiyangtinggiadalahuntuk tanah berbutirhalus. Meskipundemikian,kadang-kadang dijumpaijenis tanah yang mempunyai beratjenisdi luarrentangyangdisebutkan, yaitujenistanahyangberasaldari batuaninduksangatringanatausangatberat.Penentuan beratjenisdi laboratorium biasa dlakukan denganmenggunakan piknometer. Beratisi tanahdidefinisikan sebagaiberatmasa tanah per satuanvolume.Dalamteknik jalanraya,dikenalistilah "beratisibasah", yaitusatuanberatmasatanahyangmengandung berbagaitingkatkadarair, serta "berat isi kering",yaitu satuan berat masa tanah setelah dikeringkan dalamtungku(tidakmengandung air).Beratisi keringdapatdiperoleh dengan membagi beratisibasaholehkadarair. Angkaporididefinisikan sebagai perbandingan antaravolumerongga(udara danair)dengan volume bahan padat; porositasadalah istilah yang mirip dengan angka pori, yaitu perbandingan antaravolumeronggadenganvolumetotal;sedangkan derajatkejenuhan merupakan perbandingan antaravolumeair terhadap volumetotal(biasadinyatakan dalam persen). 6.2. Permeabilitas Dalamtekniksipil,permeabilitas biasanyamenunjukkan kemampuan (tingkatkemudahan ataukesulitan) air untukmengalir dalampori-pori tanah,baiksebagai akibatpengaruh gaya gravitasimaupun kekuatanlain. Tekstur,gradasi,derajat kepadatandan strukturprimer tanahsangatmempengaruhi permeabilitas. Tanahberbutir kasarmempunyai permeabilitas yangjauh lebihbesardaripada tanahberbutir halus.Meskipundemikian, kandungan yang rendahbahanhalusataubahanperekatpadatanahberbutirkasarsertaretak,patahandan lubang pada tanah berbutir halus kadang-kadangmerubah permeabilitas tersebut. Permeabilitas tanah berbutirlebih kasar dapat ditentukandengan cukup teliti melalui pengujian, baikdi laboratorium maupundi lapangan. Dalammekanikatanah,permeabilitas biasadinyatakan dengan"koefisien permeabilitas", yang sering didefinisikan sebagai kecepatanaliran air melalui masa tanah di bawah pengaruh satu satuan gradien hidrolik. Faktor-faktoryang mempengaruhikoefisien permeabilitasadalah sama dengan faktor-faktoryang mempengaruhipermeabilitas. Pengujian permeabilitas di laboratorium dapatdilakukan denganpermeameter, baik yang mempunyaitinggiair berubah(falling-head permeater), maupunyang mempunyai tinggiair tetap (constant-head permeameter). Tanahberbutir kasar(misalpasirdan kerikil) mempunyai koefisien permeabilitas yangbesar dan dapatdisebutsebagaitanahporus,sedangkan lempungdan tanahberbutir haluslain mempunyai koefisien permeabilitas yang kecildan dapatdikatakan sebagaitanahkedap. Pada Tabel 2 ditunjukkan perkiraankoefisiendan karakteristik drainaseberbagaijenis bahan. 20-100
  • 29. Tabel2. Perkiraan koefisien permeabilitas dankarakteristik drainase (Sumber. Merrit, 1976) JENISTANAH KOEF.PERMEABILITAS (cm/detik) KARAKTERISTIK DRAINASE o Kerikil basah . Pasirkasarbersih . Pasirmediumbersih . Pasirhalusbersih . Pasirdankerikil kelanauan o Pasirkelanauan . Pasirkelempungan . Lempung kelanauan . Lempung . Lempunq koloid 5-1 0 0,4-3 0,05-0,15 0,004-0,02 10-5-104 10-6-10-s 10-6 1A7 10-8 10-s Baik Baik Baik Jeleksampaibaik Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek 6.3. Elastisitas Elastisitas menggambarkan kemampuan tanah untuk kembalike bentukaslinyasetelah tanahmelendut akibatpembebanan singkat. Deformasi elastisataulendutan balikyangmengikuti pembebanan ringanmerupakan akibat dari deformasi elastis masing-masingpartikel mineral dan sampai tingkat tertentu, merupakansumbangandari deformasielastisstrukturtanah yang menyerupaibusa karet ("spongerubber-like"). Pada sebagianbesar tanah dan untuk sebagianbesar keperluan rekayasa, deformasi tersebutsangatkecildan seringdiabaikan. Namundemikian, dalam rekayasa jalanraya,deformasi elastisdisadarimakinpenting. 6.4. Plastisitas Plastisitas mengandung arti kemampuan tanah untuk berubahbentuktanpa mengalami retak atau hancur serta setelah beban lepas, perubahan bentuk tersebut tetap dipertahankan. Perubahan bentukyang tidakkembaliatau deformasi plastiskemungkinan merupakan gabungan daripada sejumlah besar pergeseran kecil antara butir serta keruntuhan kecil strukturlokal pada masa tanah. Menurutteori Goldschmidt, plastisitas merupakanakibat kehadiran partikel-partikel pada muatan elektro-magnetik, dimana molekul-molekul air mempunyaisifat bi-polaryang mengaturdirinyamiripmagnit-magnit kecildalamdaerahmagnetik yangberdampingan denganpermukaan butir-butir tanah.Pada jarakyangsangatdekatdenganpermukaan, air menjadi sangatkentaldan apabila jaraknya bertambah,maka viksositasair menurunsampai pada jarak tertentumenjadiair normal. Apabilaair hadirdalamjumlahyang cukup,maka pertikel-partikel tanahterpisahkan oleh tetes-tetesair kentalyang memungkinkan partikelbergesersatu sama lain ke posisiyang baru tanpaada kecenderungan untukkembalike posisiawal,tanpaada perubahan pada ronggaserta tanpa mengganggu kohesi.Kebenaranteori Goldschmidt ditunjukkan oleh kenyataanbahwa lempungtidak menjadiplastisapabiladicampurdengancairanyang mempunyai molekul tidakberpolarisasi, missalminyaktanah. Dalam pekerjaanrekayasajalan raya dan pondasi,deformasiplastisdapat menjadifaktor yangbesardan penting. Mudahdipahami bahwaapabila deformasi plastis makinmembesar akibatpembebanan yangmakinmeningkat, makabutir-butir tanahmulaiberorentasi kembali padasuatuzonakritisdi dalammasatanah.Apabilabebancukupbesardanbutir-butir tanah (mungkin terorentasi sejajarsatusama lain)padazona kritisjumlahnyacukupbesarpula, maka masa tanah akan mengalamikeruntuhan geser. Pada atau dekat zona tersebut, tahanan geserataukekuatan tanahdapatdikatakan telahdilampaui. 21-100
  • 30. 6.5. Kohesi dan kekuatangeser Telahdiketahui bahwaapabiladeformasi plastisdalamtanahberbutirhalusmenjadilebih besar akibatpembebananyang makin besar,maka dalamzona kritistertentupada tanah akanterjadireorentasi butir. Apabilabebancukupbesardanbutir-butir tanah(dengan jumlah yang cukup)dalamzona kritismengalamiorentasiyangsejajarsatu sama lain,maka pada zona kritistersebut, tanah akan mulai mengalamikeruntuhan geser.Pada atau di dekat daerahtersebut, tahanan geserataukekuatan tanahdikatakan telahdilampaui. Kekuatangeser tanah merupakansumbangandari friksiantara butir serta kohesi(kohesi merupakan kekuatan geserdi luarsumbangan friksibutir).Olehkarenaitu,kohesi(dengan demikiankekuatangeser)tidaklahtetap,tetapi berubah-ubah sesuaidenganperubahan kadar air, tingkatdan lama pembebanan, tegangantidak bebas (confining pressure)serta beberapafaktor lain. Namundemikian,tanah yang dipadatkan pada kadarair optimum biasanyamempunyaikekuatangeser yang lebih besardaripadatanah yang dipadatkan padakadarairdi atasoptimum. Kekuatan gesertanahmerupakan persoalan yangrumitdan telah banyakpenelitian untuk merumuskan prosedurpalingbaik untuk menentukan sifat tersebut. Menurut definisi, bahan yang mengalamideformasiakibat beban tanpa mengalami perubahanvolume mempunyaiAngka Poissonsama dengan setengah;sedanganbahan yang mengalamideformasisemata-mata akibat perubahanvolume mempunyaiAngka Poissonsama dengan nol. Angka Poissontanah yang dapat dipercaya, sejauhini sulit ditentukan. Namundemikian, AngkaPoissonuntuksebagian besartanahberkisar antara0 dan 0,5. Hal tersebut mengandungpengertianbahwa deformasiyang terjadi akibat pembebanan terdiriatasdua bagian,yaitudeformasi elastis-plastis dan perubahan volume. 6.6. Pemampatan(compressibilityl Karenabutir-butir mineraldan air dalam masa tanahrelatiftidakdapatmemampat, maka sebagian besarperubahan volumepadatanahmerupakan akibatperubahan struktur tanah yang diikuti dengan keluarnya(expulsion)air atau udara atau kedua-duanya dari masa tanah. Pemampatanatau perubahanbentuk sebagai akibat keruntuhangeser tidak dimasukkan dalamkategori ini.lstilah"konsolidasi" biasadigunakan untukmenyatakan porsi deformasiperubahanvolume yang semata-matadiakibatkanoleh keluarnyaair pori; sedangkan istilah"densifikasi" merupakan istilahyangseringdigunakan untukmenyatakan perubahan volumeyangdiakibatkan olehkeluarnya udaradarimasatanah. Sehubungan denganhaldi atas,makapemampatan sangatdipengaruhi olehstruktur tanah dan sejarahteganganyang pernahbekerjapada endapan.Endapanyangterjadisebagai akibatprosessedimentasi biasanya mempunyai kompresibilitas yang lebihbesardaripada tanah residualatau endapanyang dipindahkan oleh angin.Pemampatan pada sebagian besartanahtelahdapatditentukan denganmenggunakan beberapametodapengujian di laboratorium. Deformasiperubahanvolume sering kali terjadi pada masa tanah, meskipuntanpa pemberian ataupelepasan bebanluar.Haltersebut dapatterjadiakibatsekurang-kurangnya duafenomena yangberbeda; misalnya, penurunan mukaairtanahpadasuatudaerahakan mengakibatkan peningkatan tegangan tanahsehingga efektifuntukmenimbulkan perubahan volumepadalapisan kompresibel di bawahpermukaan airtanahawaldanselanjutnya terjadi penurunan(settlement)pada timbunan atau bangunanyang terletak pada atau dekat permukaan. Padakasusyanglain,perubahan volumedalambentukdeformasi padatanah (tidaktergantung padabebanluar)dapatterjadisebagaiakibatfenomenapenyusutan atau pemuaian. 22-100
  • 31. Dalam keadaan normalnya,semua jenis tanah dapat memampat.Namun demikian, pemampatanpada tanah jenuh lebih merupakanakibat penguranganvolume rongga daripada pemampatan butir-butir tanahdan air dalamrongga. Apabila tanahjenuhdibebani, maka sebelumpemampatan terjadi,air yang mengisironggaakan terlebihdahuluharus terdorongkeluar.Besarnyapemampatan pada suatujenis tanahtergantungpada berbagai faktor,diantaranya adalah:besarbeban,angkapori,struktur dan sejarah tanah;sedangkan besarnya konsolidasi padatanahjenuhmerupakan fungsipermeabilitas. 6.7. Penyusutandan pemuaian(shrinkageand swellingl Penyusutan dan pemuaian lebihnyataterjadipadatanahberbutir halus,terutama lempung. Penyusutan dan pemuaian terjadisebagaiakibatterbentuk dan terlepasnya tegangan tarik kapiler pada air pori tanah serta tingkat penyerapanair (thirst for water) oleh mineral lempung yangterdapat padatanah. Apabila memungkinkan, penggunaantanah yang mempunyaiperubahanvolume besar untukpembangunan jalan raya hendaknya dihindarkan. Pada kasusdimanapenggunaan tanah tersebut tidak dapat dihindarkan,maka perlu dilakukan upaya-upayauntuk mengurangi potensipemuaian,atau mengurangi fluktuasikandungan air. Lempungyang mempunyai perubahan volumebesarseringkali mempunyai batascair dan indeksplastis yang tinggi. Pengujiandi laboratorium dapat membantudalam mengidentifikasi dan menentukan pemuaian tanah. lstilahpenyusutan danpemuaian yangmempunyai pengertian berbeda denganpengertian di atas dikenalpula pada pekerjaantanah. Pada pekerjaantersebut,penyusutandikaitkan dengan volume tanah dalam keadaan lepas dan volume tanah setelah dipadatkan, sedangkanpemuaiandiartikandikaitkandenganvolumetanah dalam keadaanasli dan volumesetelah digali(dalamkeadaan lepas). 6.8. Aktifitas (activity) Meskipunindeksplastisdan batas cair sangat bermanfaat dalam mendeskripsikan dan mengklasifikasikan tanahberbutirhalussertamempunyai hubungan eratdengansifat-sifat dasarfraksilempung, namunkegunaannya akanmakinmeningkat apabilamenghubungkan plastisitas dengangradasibutir.Diketahui bahwa berbagai jenis lempungdenganjumlah yang sama,mempunyai kemampuan yang berbedauntukmerubahtanahmenjadiplastis; misalnya, kaolindan monmorilonit dalamtakaranyang sama akan mempunyai pengaruh yang berbeda.Demikianpula, dua tanah yang mempunyaiindeks plastisdan batas cair samakemungkinan mempunyai kandungan lempungyangsangatberbeda, apabilaaktifitas secarafisikokimia daripadacampuranlempung-air berbeda.Sebagaiupayamendapatkan ukuranrelatiftentangaktifitaslempungdalamtanahberbutirhalus,Skempton(Krebs,1971) mendefinisikan aktifitassebagai perbandinganantara indeks plastisdengan persentase beratbutiryang lebihkecildari 0,002mm. Aktifitaslempungberkisarmulaidari 0,4 untuk kaolinsampai5 untuk monmorilonit. Aktifitaslempungdapatdikelompokkan menjaditiga kelassebagaimana ditunjukkan padaTabel3. Dibandingkan dengansifafsifatyanglain,aktifitas merupakan konsepyangbaru.Salahsatu penggunaanya adalahuntukrnengidentifikasi lempungyang mempunyai potensipemuaian tinggi.Dengan diketahuinya aktifitas, makadengancepatakandapatdiketahui aktiftidaknya lempung,karenakarakterisasi berdasarkan plastistas sajatidakcukup. 23-100
  • 32. abel3. Klasifikasaktifitas AKTIVITAS KLASIFIKASI < 0,75 0,75 - 1,25 >1,25 Lempung tidak aktif Lempung norma Lempunq aktif *Sumber: Krebs, 1971 6.9. Konsistensitanahasli Tanah akan tetap dalam keadaankeseimbangan alami untuk beberapalama, apabila strukturyang telahterbentukdan tersusunoleh air tidak diganggu. Tanah berbutirhalus yang dibebani,digeser,dimanipulasi atau dikerjakanakan terganggu,setidak{idaknya sebagian. Penggangguan dapatterjadisecaraalami(misallongsorpadatanahtidakstabil), namundemikian, sebagianbesartanahakantetapdalamkeadaanasli,sampai kegiatan manusia merubahnya. Meskipun sebagian besarpembangunan jalanmenyangkut bahanterganggu, namuntanah asli akan dijumpaipada galiandan seringdigunakansebagaipondasibagi tanahdasar, timbunan danstruktur (misal jembatan). Apabiladikaitkandengantanah asli, konsistensi mengandung arti sebagaibesar relatif kohesiantarapartikel-partikel tanahsertatahanantanahterhadapgayayangakan berubah bentukataumeruntuhkan tanah.Denganperkataan lain,konsistensi dapatdiartikan sebagai sifattanahyang menunjukkan kemudahan relatifuntukdirubahbentuknya. lstilahtersebut biasa digunakanterhadaptanah berbutirhalus. Contoh beberapaistilahyang dapat digunakan konsistensi tanahadalah:lunak(soft),kokoh(firm),teguh(stiff), keras(hard). Meskipunkonsistensi seringdihubungkan dengankuattekan bebas,namunkarenapada saat pengujian,contoh biasanyaterganggu,maka korelasikonsistensi dengankuat tekan bebas kurangdapatdipercaya.Disampingitu, hasil pengujianpenetrasistandar(standard penetratin fesf) juga dapat digunakan untuk menyatakankonsitensi.Cara lain untuk memperkirakan konsistensi adalahberdasarkan perilakunya apabiladimanipulasi dengan tangan. Pada Tabel4 ditunjukkankonsistensi tanah kohesifasli berdasarkanbeberapaparameter sertacara pengujian praktis.Padasetiapkonsistensi, jumlahtumbukanadalahlebihkecil untuklempung plastisitas tinggidanlebihbesaruntuklempung kelanauan plastisitas rendah. Untuk menunjukkan karakteristik kondisikhususyang dipandangpenting,mungkinperlu ditambah penjelasan (deskripsi) sebagaimana ditunjukkan padaTabel5. Haltersebut sangat bergunadalammelukiskan kondisiyangtidakbiasa.Tanahberbutirhalusdapatterbentuk pada hampirsemuatingkatkonsistensi, tergantung padamoduspembentukannya, sejarah geologi dan kadar air. Tanah keras dapat terbentukmelaluipemadatan,pengawetan (desiccation), sementasipartikel, ataumelaluipembebanan yangbesar.Tanahsangatlunak seringdijumpaipada sedimenbaru yang terkaitdenganmuka air tinggi.Tanah residual jarangmempunyai konsitensi lunak. T 24-100
  • 33. Tabel4. Konsistensi tanahkohesif aslidancarapengujian praktis* KONSISTENSI KUATTEKAN BEBAS (ko/cm2) PENETRASI (TUMBUKAN/ft) PENGUJIAN PRAKTlS . Sangatlunak (verysoft) <0,27 0-1 oContoh (tinggi = 2 x diameter) melorotakibatberatsendiri. o Mudahditembus kepal. . Lunak(soff) 0.27 - 0.55 2-4 o Mudahdicuildenganibu jari dan telunjuk. o Mudah ditembus beberapa cm denqanibuiari. . Teguh (mediumfirm) 0,55- 1,09 5-8 o o Mudahdigores olehjari,atau Mudah ditembus ibu jari yang diberikekuatanmoderat. . Kokoh(sfifl 1,09- 2,19 9-15 o Dapat digoresjari, tapi dengan tenagacukupbesar. o Dapat ditembusdengan ibu jari, taoidenoantenaoabesar. . Sangat kokoh (verv stiff) 2,19- 4,38 16- 30 o Sulitdigores dengan jari. o Dapatditembus dengankuku. o Keras(hard) > 4,38 >30 Tidak dapat digores jari. Dapat digores kuku ibu jari denqan susah. o o DESKRIPSI KONDISI TANAH . Rapuh(brittle) a a Runtuhdengansedikit deformasi. Merupakan karakteristik tanahtersementasi. . Sangatkeras (indurated) . Sangat keras; tersementasi sangat kuat;tidaklunakmelalui pembasahan lama. . Membentuk lapisan dandisebut harapan. . Mudahhancur(friable) Pada keadaan lembab, mudah dihancurkanibu jari dan telunjuk dengan kekuatan lemah sampai moderat dan menyatukembalibila ditekanbersama;bila kering,mudah dijadikan serbukataudihancurkan dengantangan. Seringberlakupada tanahkohesifyang lekatannya kurang, bersifatsepertimika, atau mempunyaigugus strukturyang terbentuk akibatsementasi lemahdenqanbahanorqanik. Elastis(elastic) a . Bilabebandilepas,mudahmelendut balik(rebound); kembali ke bentukasalsetelah dilendutkan kecil. . Merupakan karakteristik lanaudenqankandunqan tinqoimika. . Keropos (spongy) o Porus,lepas-lepas dan elastis., mempunyai kandungan tinggi bahanorqanik danbahanberserat. *Sumber: Krebs. 1971 Tabel5. Deskripsi khususuntukkonsistensitanah berbutir halus* *Sumber: Krebs, 1971 6.10. Sensitifitas(sensitivity) Tanahberbutir halusdapatkehilangan kekuatannya dankekakuannya apabila diganggu dan dibentukkembafi(remolded)pada kadar air dan kepadatanatau angka pori yang tetap, terutamapada kadar air tinggi. Fenomenatersebutdisebutsensitivitas, dimana untuk lempung, sensitifitas merupakan perbandingan antarakuattekanbebaspadakeadaanasli dengankuattekanbebassetelah dibentuk kembali. 25-l00
  • 34. Sensitifitasbiasa dikelompokkan menjadibeberapakelas sebagaimanayang ditunjukkan pada Tabel 6. Pada tabel tersebutterlihatbahwa lempungdapat kehilangan setengah kekuatannyadan masih dikatagorikansebagai lempung tidak sensistif,atau dapat kehilangan hampirseluruhkekuatannya sehinggadikatagorikan sebagailempung"hidup" (quick).Dalam praktek,lempunghidup akan menjadiencer apabiladibentukkembali. Apabila lempungsensitifdiganggu,stabilitasnya dapat menurunyang disertadengan deformasigeser progresifyang kemudiandiikutidengan terjadinyalongsor.Gangguan umumnyamerupakanutah manusia.Sebagaiprinsipdasar kiranyaperlu diingatbahwa pelemahan progresif bersamadeformasi terjadipadatanahberbutir halusyangbasah.Hal tersebutmengakibatkan sangatsulitnyarehabilitasi lerenggaliandan timbunan,pondasi timbunan dantanahdasarsetelah longsor. Tabel6. Klasifikasi sensitifitas lempung" SENSITIFITAS KELAS <2 2-4 4-8 8-16 16-32 32-64 >64 Tidaksensitif(insensitive) Sensitifmoderat(moderatesensifive) Sensitif(sensitive) Sangatsensitif(verysensitive) Hjduprjngan(slightlyquick) Hidupmedium(mediumquick) Hiduotuuick) 611 o "," *"o,']':,^;::,::':::;"nl "l,o", nisapan(su cti on) Apabilatabung gelas bersih yang mempunyailubangsangat kecil ditempatkan secara vertikal padapermukaan alr,makaakibatdayakapiler, airakannaikmelalui tabung.Dengan demikian,maka daya kapilerdalam tanah umumnyadikaitkandengan naiknyaair dari permukaan air bebas,meskipundalam kenyataan, pergerakan air dapat ke semuaarah. Dengandayakapiler,padatanah(terutama tanahberbutirhalus)dapatterbentuk suatuzona 'jenuh secarakapiler" yangletaknya cukupjauh daripermukaan air bebas.Meskipun tanah pada zona tersebuttidak perlu benar-benar jenuh, karenasejumlahudarakemungkinan akantetapmengisironggadi sekitarpartikel tanah,tetapiderajatkejenuhan yangtinggiakan bertahanuntukjangkawaktuyangcukuplama.Di ataszonajenuhsecarakapiler,tanahada kemungkinan jenuhsebagian. Terjadinyaair kapilerdiakibatkan oleh dua fenomena,yaitu pertama,gaya tarik antara molekul-molekul air dimanapada perbatasan denganudara,gayatariktersebutmeningkat (tegangan tarikmembentuk meniskus); fenomena yangke dua adalahgayatarikantaraair dengandindingtabungsehinggaterjadipembasahan. Untukair yang mempunyai suhu 15 'C, tegangantarik permukaan adalahsekitar0,075gram/cm,dimananilaitersebutakan agak menurun sesuai dengan meningkatnyasuhu air. Derajat pembasahandapat dinyatakandengan istilah"sudut kontak"(contactangle).Sudut kontak 0" menunjukkan pembasahan sempurna, sedangkan sudutkontakyang lebihbesardari 90' menunjukkan tidakterjadipembasahan, sebagaimana yangterjadi antaraairraksadengandinding gelas. Ditinjau darisegi pengaruh jelekair kapiler, kondisipalingkritisdijumpai padalanauhalus. Meskipun lempung mempunyai kenaikan air kapiler yanglebihbesardaripada lanau,namun kenaikan air kapiler padalempung berjalan jauh lebihlambat. Olehkarenaitu,pembentukan daerahkejenuhan tinggipada lempungakanjauh lebihlamadaripadapembentukan pada lanau.Hasilpercobaan (Krebs,1971)menunjukkan bahwakenaikan maksimum selama24 jam terjadipadacontohtanahyangmempunyai ukuranbutir0,02mm. 26-100
  • 35. Meskipun pemodelan daya kapiler berguna untukmemahami naiknya air, namunperlu diingat bahwa tertahannya airdalamtanah(lempung) tidaksemata-mata akibat fenomena tegangan tarikpermukaan saja,tetapimerupakan cerminan daripada gabungan potensi daya kapiler,penyerapan dan osmotik.Pengaruh tersebutseringdisebutpenyerapan (suction). Oleh karena itu, pengaruhair terhadapsifat-sifat tanah yang lain sering dihubungkan puladengan pengisapan, disamping dengan dayaKapiler. Nilai tipikal kenaikan airkapiler untuk beberapa jenistanah ditunjukkan pada Tabel 7. Tabel7. Beberapa nilaitipikalkenaikan airkapiler* JENISTANAH KENAIKAN AIR KAPILER (cm) o Pasirkasar . Pasir . Pasirhalus o Lanau o Lempuno 2-5 12-35 35-70 70- 150 200- >400 *Sumber: Krebs, 1971 6.12. Dilatansi Dilatansimerupakansifat tanah dimana apabilacontoh tanah diletakkanpada telapak tangandan kemudiandiguncang-guncang (shaking), makaair yangterkandung padacontoh tanah akan naik ke permukaansehinggapermukaantersebutnampakmengkilap, dan apabilacontohtanahditekan(squeezed), rnakaair di perrnukaan akan hilangkernbalidan pada contoh tanah dapat terjadi retak. Pengujian dilatansi sangat berguna untuk membedakan lanaudarilempung. 7. Udaradalamtanah Meskipunudaradalam tanah pentingbagi pertanian(karenadiperlukan oleh tanaman), namun untuk kepentinganrekayasa,sejauh mungkinudara perlu dikurangi(karenatidak menyumbang apapunterhadap kekuatan tanah). 7.1. Bakterierobikdan jamur Dalamtanahterdapat berbagai mikroorganisme yanghiduppadabahanorganik (berkumpul pada bagianpermukaan tanah).Bagianterbesarmahluktersebut(disebutbakteriaerobik danjamur)memerlukan oksigen dannitrogen yangterdapat dalamudaratanah. Dalamtekniksipil,bakteriaerobikdan jamur perlu mendapatperhatian, karenamereka dapatmenyerang dan menghancurkan bahanorganikyangterdapat padatanahdasaratau bagianperkerasan lain.Contoh,mikrobiologiakan membusukkan yute (jutehessran) yang terdapatpadalapispermukaanberaspalprapabrikasi; halyangsamaakanterjadipulapada beberapa jenis resin (misal"vinsol") yang dicampurkan sebagaibahan pengedaptanah. Jones (yangmelakukanpenelitian untukthe Road ResearchLaboratory terhadapkasus yangterakhir) mempercayai bahwaserangan mikroorganisme dapatdikurangi dengancara mengeluarkan udaradaritanah. 7.2. Pergerakan air dalam bentukuap Padakadarairdi bawahkondisijenuh, ruangudaradalamtanahdapatmenjadijalan bagiair untukbergerak dalambentukuap.Oleh karenaitu,pergerakan uap air darisatu posisike posisiyanglaindapatmerubahkadarairtanah.Pergerakan tersebut merupakan akibatdari 27-100
  • 36. adanyaperbedaankelembabanrelatifantarabagian-bagian tanah (kelembaban relatifuap air didefinisikan sebagaitekananuap air dalamtanahyang dinyatakansebagaipersentase terhadap tekananuapjenuhpadasuhuyangsama). Secararingkasdapatdikatakanbahwaperbedaankelembaban relatifterkaitdenganvariasi jenistanah,kadarairdansuhu.Di beberapa negarabercuaca dingin, suhumerupakan satu- satunyafaktor yang dipandangpentingdalam hubungannya dengan kondisijalan raya, karenavariasikadarair lokalhanyaakanmengakibatkan perbedaan kelembaban relatifyang nyataapabilatanahmempunyai kadarair (lebihkecildarisekitar4 persenuntukpasirdan lebihkecildari 10 persenuntuklempung). Gradiensuhu yang terjadidalamtanahakibat siklussuhu hariandan tahunandapat menimbulkan perbedaannyatatekananuap pada beberapa feetlapisan atastanah;apabilaterdapat lintasan bebasyangmemungkinkan uap airmengalir, makaakanterjadiperpindahan kadarair. Di bawahkondisicuacatertentu(dingin),pergerakan bebasuap air padatanahyanghampir jenuh dapat dicegahsehinggaperubahankadar air yang cukup nyata dipandangtidak terjadi.Di sisi lain,pergerakan uap air mungkinperlumendapatperhatian yang besardi daerahtropisdan keringdimanatanahnyamempunyaikadar air yang sangatrendahdan variasisuhu yang sangatbesar.Hal tersebutkemungkinan merupakan alasanterjadinya kadar air yang besar pada tanah di bawah beberapa perkerasandi daerah kering. Pemasangan lapispermukaan yangkedapdapatmencegah penguapan. 8. Air dalamtanah Air mempunyaipengaruhbesarterhadapsifat-sifat fisiktanah.Sebagianbesarstudi klasik dalam mekanikatanah, yaitu tentang konsolidasi, stabilitasdan pemadatan,menaruh perhatian terhadaphubungan antaraair dan bahanpadattanah.Air berperan juga sebagai pelarut garamyangterdapat dalamtanah. 8.1. Pengaruhair sebagaibahancair terhadapsifat-sifattanah 8.1.1 Pengaruhterhadapkohesi Tanah berbutirhalus(lanaudan lempung)mempunyai kohesimekanisyang lebihbesar, karenapartikel-partikel tanahterikatolehfilmair.Kekuatankohesiyangditimbulkan olehfilm air terdiriatas dua jenis;pertama,kekuatanyang ditimbulkan oleh adanyategangantarik permukaan padabidangpertemuan udaradan air,ke dua,kekuatan yangditimbulkan oleh interaksi antarapartikel-partikel tanahatauantarapartikel-partikeltanah denganmolekulair. Kohesiakibatgayatarikpermukaan terjadipadakadarairyangrendahdimanatanahmasih mengandungudara yang cukup. Konsep teoritis kohesi pada kondisitersebuttelah dirumuskan oleh Hainessebagaimana ditunjukkan padaGambar5 (dua butirtanah"ideal" yang mempunyai diametersama dihubungkan oleh film air). Gaya tarik permukaan yang bekerjasecara tangensial terhadappermukaanbutir menarikkedua butir tersebutdan penurunan tekananpadafilmairjuga menarikkeduabutir.Kekuatan total(f)yangmenarik keduabutirdapatdinyatakan denganpersamaan sebagai berikut: 2naT A 1+tan: 2 dimana: T = gayatarikpermukaan. s = jari_jari butir. 0 = sudutsebagaimana ditunjukkan padaGambar5. f= 28-l00 8.1
  • 37. Padapersamaan di atasterlihat bahwakohesimeningkat apabilasudut0 menurun(sejalan denganpenurunan film air). Hal tersebutmerupakan alasanmeningkatnya kohesiakibat gayatarikapabila tanahdikeringkan. Gambar5. Kohesiantaraduabutirbulat(Sumber: TRRL,1952) Apabilagaya kohesifper satuanluasdihitungdari persamaan di atas,maka nilatersebut proporsional denganT/a (tekanankohesifmakin meningkatsejalandenganmeningkatnya gaya tarik permukaandan menurunnyaukuran butir). Oleh karena itu, pengalaman menunjukkan bahwa kohesi yang besar terjadi pada lempung, karena buti-butirnya berukuran butiryangsangatkecil. Meskipun teoriHainesberlakuuntukbutirtanahyang idealbulat,namundiketahui bahwa bentukbutirlempungadalahpipih.Pada kasustersebut,Nicholstelah mengembangkan persamaan sebagaiberikut: 4cnrT 8.2 dimana: c = adalahkonstanta d = adalah jarakantaraduabutirberbentuk pelat. Ternyatabahwapartikelpipihmempunyai kohesiyanglebihbesardaripadapartikelbulat. Konsepteoritismengenaikohesiyangterkaitdenganion bermuatan listrikdalamair telah dikembangkan oleh Russel dimanaair tanahberperan sebagaibahanpengikat. Di dalam tanahterdapation bermuatan positif(kation)sepertiNa*,Ca**dan Al***yangjumlahnya cukup untuk mengimbangi muatannegatifpada partikeltanah,sehinggasistemmenjadi netral. Dalam berbagaitingkat, kation juga dapat terhidrasisehingga meningkatkan pembentukanmata rantai molekul-molekul air yang terorentasi. Apabila kation yang terhidrasitersebutterletakdekat dengan partikeltanah, maka dua set molekulair akan membentuk rantaiyangmengikat iondan permukaan partikel tanah.Hubungan silangjuga dapat terjadi,dimanasuatu ion yang terletakantaradua partikeltanah yang berdekatan dapat berperansebagaijembatan antara kedua partikelsebagaimanaditunjukkanpada Gambar6. Akan terlihatbahwajenis kohesiyang digambarkan oleh Russelmerupakanpengaruh permukaan. Oleh karenaitu, hal tersebutterutamadijumpaipada lempungdimanaluas permukaan butirpersatuanberatsangatbesar.Kohesijugatergantung padajenisionyang terdapatdalamtanahsertakarakteristik elektrikpermukaan partikel, yaitukomposisi kimia danstruktur partikel. f= 29-100
  • 38. Sejauh ini, kekuatankohesiyang diuraikandi atas dianggapbekerjapada tanah yang mempunyaikadar air rendah.Meskipundiketahuibahwa kohesimenuruncepat sejalan denganmeningkatnya kadarair, namuntabiatkekuatanantarapartikelpadakadarair yang tinggi masih merupakanspekulasi. Meskipundemikian,diyakinibahwa hal tersebut merupakan fungsikekuatanVan der Waal mengenaitarikan(atrraction) antarapartikelserta kekuatanelektrostatikmengenaitolakan (repulsion)yang diakibatkanoleh muatan yang terkait denganpartikel. [ Gambar6. Kohesisebagaiakibathidrasipartikel(Sumber:RusseldalamTRRL,1952) 8.1.2 Pengaruhterhadap pengisapantanah (soil suction) lstilahpengisapan tanahseringdigunakan secarabergantian denganistilahpotensikapiler. Secarasederhanadapatdiartikanbahwapengisapan tanahadalahkekuatanyangmenahan airpadalingkaran pinggir pembuluh kapiler di ataspermukaan air. Padauraianterdahulu disebutkan bahwamolekulair dapatbergabung denganpermukaan partikel tanah.Dalamhal tersebut, molekulair pada umumnyadipandang dalamkeadaan terserap,yaitu terhidrasinya permukaanpartikel.Kekuatanyang menyebabkan terjadinya hidrasibersama-sama dengankekuatantarik permukaan(yangterjadipada bidangkontak antaraair dan udarasebagaimana yang telah diuraikan) bergabunguntukmenghasilkan suatukondisitekananyangmenurunataupengisapan dalamair yangbesarnya tergantung padakadarairtanah.Menurutpercobaan, hubungan antarapengisapan dan kadarair untuk semua jenis tanah ternyatabersifatmenerus,yaitu pengisapanmeningkatcepat sesuai denganmenurunnya kadarair. Pada lempungyang biasanya jenuh pada kadarair di atas sekitar15 persen, diketahui bahwa pengisapanterutamamerupakanakibat hidrasipartikel,sedangkanpada tanah berbutir, kekuatan tarikmempunyai peranan yanglebihpenting. Hasilpercobaan menunjukkan bahwapeningkatan pengisapan tanahyangsejalandengan penurunankadarair berlangsung meneruspada seluruhrentangkadarair. Nilaitersebut mulaidari nol untuktanahjenuh sampaibeberaparatuskilogramper centimeter persegi untuktanahyang keringoven.Variasiyangbesartersebutmemerlukan penggunaan skala logaritma, apabilasedangmeninjau seluruhhubungan antarapengisapan dengankadarair. Apabilapengisapan tanahdinyatakan dengantingginyakolomair, logaritma tinggikolom tersebut yangdinyatakan dalam centimeterbiasaadalahekivalen dengannilaipF kadarair; contoh, airkapiler yangtingginya 30,5cm (10ft) setaradenganpF2,48(= log30,5). 30-l00
  • 39. Pada Tabel 8 ditunjukkanhubunganantara nilai pF dengan pengisapantanah dinyatakan dengantinggikolomair dan tegangan.Sebagaiakibatskala logaritma, Tabel8 terlihat bahwapF = 0 tidaksejalan denganpengisapan yangbernilai nol. Terjadinyapengisapan tidak memerlukan air tanah.Apabilacontohjenuh dikeringkan di laboratorium, pengisapan akanterjadibersamaan denganterbentuknya meniskus padapori (pore entrances).Denganpengeringanterus,jari-jarimeniskusakan makin mengecildan pengisapan makinmembesarsehinggamenghasilkan teganganefektifpositifyang besar dantanahyangtertekan akanterlihat menyusut. Akibatpengeringan terus,jari-jari meniskus dan jari-jaripori akan mencapai batas terendah,dan pengeringanselanjutnyaakan mengakibatkan pori menjadi kosong dengan sedikit peningkatan pengisapan atau penyusutan. Padakadarairyangsangatrendah, hilangnya sudutkontakdanair higroskopik mengakibatkan peningkatan pengisapan lebihlanjutsampaimencapai tingkatyangsangat tinggi.Apabilasemuaporimempunyai ukuranyangsama,penurunan sedikitkadarair akan mengakibatkan peningkatan pengisapan yang tiba{iba sampaimeniskuspenuhterbentuk dan porimulaikosong. Peningkatan pengisapan yangcuramadalahtidakbiasauntuktanah, tetapidiilustrasikan oleh kapur lunak(softchalk)sebagaimana ditunjukkan padaGambar7 sehubungan denganhaltersebut, sebaiknya tanahmempunyai ukuranporiyangbermacam- macam,yaituagar pengurangan kadarair dapat berlangsung sedikitdemi sedikitsesuai denganpeningkatan pengisapan, sebagaimana yangditunjukkan oleh lempungberatpada Gambar7. Stabilitas tanahdapatdipengaruhi oleh pengisapan sebagaimana yangdiilustrasikan pada Gambar8. dimanapadapengisapan yangrendah,perubahan kekuatan relatif adalahcukup nyata.Untuktanahyang plastisitasnya rendahatau tidak plastis,kekuatanterkaitlangsung dengantegangan efektif dan kemudian dengankenaikan pengisapan (tegangan kapiler pada air).Olehkarenaitu,peningkatan kekuatan akibatpengisapan adalahdramatis, sepanjang kelembaban kapiler tetapberlangsung. Tabel8. HubunganantaranilaipF dengantinggikolom airdan tegangan(Sumber:TRRL, 1952) yang pada pF PENGISAPAN KOLOMAIR(cm) TEGANGAN(kq/cm') 0 1 2 3 4 5 6 1 10 100 1000 10000 100000 1000000 0,000999256 0,00999256 0,0999256 0,999256 9,99256 99,9256 999.256 n U Gambar 7. 5 10 .1 5 20 25 KADAR AIR (%) Hubungan pengisapandan kadar (Sumber: Krebs, 1971) 31-100 air (kondisi pengeringan)
  • 40. '*Y'^.^f LEMPUNG BERAT 10 I B 7 6 E. m o 4 LL tr J u J a t _ u U) F = m F 1 (/) 0 60 120 180 240 300 360 PENGISAPAN (cmair) Gambar8. Perkiraan hubungan stabilitas relatif (CBR)dengan pengisapan (Sumber: Krebs,1971) 8.1.3 Pengaruhterhadappemuaian(swelling) Dampakdaripadahidrasipartikel adalahpemuaianpadatanahlempung.Padajarakyang pendekdari permukaanpartikellempung,kekuatanpengorentasian dan penyerapanyang bekerjapada molekulair adalahsangatkuat dan air dipandanglebihmenyerupai bahan padatdaripada sebagaibahancair(airserapan). Apabilalapisair serapanterbentukpada saatpembasahan lempung, makavolumeefektifbahanpadat(yangterkaitdenganmasing- masingpartikel) meningkat; apabilalapisair serapanberhubungan satu sama lain,maka pemuaianmasing-masing lapisanakan ditunjukkandengan peningkatanvolume total struktur tanah. Dalam praktek,tebal air serapan pada lempung akan makin tebal, sampai tekanan penyerapanpada air sama dengantekananbeban(overburdenpressure) pada permukaan tanah,baik sebagaiakibatpembebanan tanahsendirimaupunakibatbebanluar.Apabila bebanmeningkat pada saat kesimbangan dicapai,makatebalfilm air serapanberkurang sehingga terjadipenurunan. Penomena tersebut disebutkonsolidasi. Struktur yangterbentuk dalam lempung mudah mengalamiperubahankadar air, bertambahatau berkurang, tergantung padakondisi perubahan kadarairtersebut. 8.1.4 Pengaruhterhadappenyusutan (shrinkage) Meskipun penyusutanpada lempung mungkin merupakan akibat dari beban luar (konsolidasi), namunhaltersebut seringterkaitdenganhilangnya air akibatpenguapan atau penyerapan olehtumbuhan. Grafiktipikalyangmenunjukkan hubungan antaravolumetanah dengankadarairditunjukkan padaGambar9. 32-100
  • 41. Pada gambar9 terlihatbahwagrafikterdiriatas dua bagian;bagianpertamaadalahgaris linear,sedangkan bagianke dua adalahgarisnon-linear dimanauntukpenurunan kadarair yang sama denganpenurunan kadarair pada bagianpertama,penurunan volumeadalah lebihkecil. ./ BATASSUSUT 0 Gambar 9. KADARAIR (%) Hubungan volumedengankadarair (Sumber: TRRL, 1952) E o I z E (5 o) Y l - z :) uJ f J o 40 1 5 1 0 Pada bagianpertama,penurunan volumetanahadalahekivalendenganvolumeair yang hilang,namuntanahtetap dalamkeadaanjenuh;sedangkanpada bagianke dua, udara mulaimemasuki tanahsehingga penurunan volumetanahmenjadi relatif kecil. Apabilagarispertamadiperpanjang sehingga memotong garismendatar yangmelewati titik volumepadakadarair nol,makakadarair pada perpotongan keduagaristersebut dikenal denganbatassusut(SL),yaitukadarair dimanapada kadarair dibawahnya, tanahhanya mengalami penyusutan yangkecil. 8.1.5 Pengaruhterhadapkonsistensi Padasaat suatumasatanahdiberitegangandi atas bataselastisnya, makatanahtersebut akan berubahbentukdan runtuh.Apabilatanah bersifatkohesifdan kadarairnyacukup tinggi,makaterjadinya deformasi tidakdiikutidenganpemisahan struktur, tetapiakandiikuti dengan pengaliranplastis.Dengandemikian,plastisitas merupakankarakteristik tanah dimana hubungannya dengan sifat-sifat fisik dan kinerjamekanissangatpentingdalam klasifikasi tanah. Terjadinya plastisitas tanah disebabkan oleh pengaruhpelumasan oleh film air terhadap butir-butir tanah yang berdekatan. Oleh karena itu, plastistisitas tanah tergantungpada faktor-faktor yang mempengaruhi luasdan tebalfilm air, yaituukurandan bentukmasing- masing butir serta sifat-sifatkimia permukaanbutir-butirtersebut.Karena tebal film air terutamatergantung pada kadarair, maka karakteristik plastisitas tanah biasanyaditeliti melaluipenentuankadar air yang diperlukanuntuk menjadikantanah dalam keadaan berbagai tingkatplastisitas. Meskipun metodapenentuan kadarair tersebutberbedauntuk setiapcabangteknologi tanah,namunmetodayang semuladikembangkan oleh Atterberg untukpertanian telahdigunakan secaraluasdalamrekayasa tanah. 33-100
  • 42. Pengkajian sifatsifattanahyangdibentukkembalidalamkaitannya dengankadarair telah menghasilkan hubunganantarakonsistensi dengankadar air yang menjadidasar untuk berbagai kepentingan yangterkaitdengantanahberbutir halus,yaituklasifikasi, identifikasi, pendeskripsian,pengecekan keseragaman persediaan bahan serta untuk penilaian kecocokan penggunaan danpenanganan sebagaibahanjalan. Konsistensi pada kondisiterganggu tergantung pada kadarair. Denganpenambahan air secukupnya,lempung yang dalam keadaan aslinya kokoh (stiff) dapat dijadikanbubur (melaluipengadukan). Apabilabuburtanah dikeringkan melaluipenguapan, maka tanah akanmakinkentalsampaipadasuatutingkatdimanasifatkeencerannya hilang danberubah menjadiplastis.Denganmelanjutkan pengeringan, plastisitas tanahakan hilang,meskipun tanah masih dapat dibentuk dengan jari tangan. Pengeringanlebih lanjut akan mengakibatkan retaknya"benang" tanahpada saat digulung. Pada kondisitersebuttanah dalamkeadaansemi padatdan pengeringan seterusnya menjadikan tanahdalamkeadaan keringdan padat (solid).Sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 10, konsistensi tanah dapatdibagimenjadiempattingkat, yaitucair,plastis, semipadatdan padat.Padagambar tersebut,ditunjukkanbahwa melalui penambahan/pengurangan air dan pembentukan kembali,secaraperlahan-lahan atnahdapatberubahdarisatutingkatkonsistensi ke tingkat konsistensi yanglain. Berdasarkanmetode pengujianstandar,kadar air yang menjadibatas konsistensiperlu ditentukan. Oleh karenaitu, batas-batas kadarair yangditetapkan adalahbatascair (kadar air yang menjadibatasantarakondisicair dan plastisdan batasplastis(kadarair yang menjadibatasantarakondisiplastisdan semi padat).Disamping itu,terdapatkadarair di bawah batas plastisdimana pengeringanmulai kadar air tersebut,penyusutantanah berhenti. Kadar air tersebutdisebutbatas susut,yaitu kadarair terendahdimanatanah masihdalamkeadaansemi padat.Pada batassusut,film air menghilang dari butirtanah sehinggatanah menjadikusam (tone).Perbedaanantarabatas cair denganbatas plastis dikenaldenganindeksplastis, sedangkan batascairdan batasplastisdikenalpulasebagai batasAttenberg. 40 50 60 KADARAIR (%) Gambar10.Konsistensitanah yangdibentuk kembali (Sumber: Kerbs,1971) Baik batascair maupunbatasplastistergantung pada kandungan lempungdalamtanah. Tanahyangmengandung banyaklempung biasanya mempunyai batascairdanbatasplastis yang tinggi,sedangkantanah kurangkohesifberpasirmempunyaibatas cair dan batas plastisyang lebih rendah.Sebagianbesarlempungmempunyai batascair yang berkisar antara50 sampai90 persen.Batascairyangnilainya lebihkecildari20 persenmerupakan batascairyangluarbiasadansulitditentukan secaraeksperimen. Tanahyangmengandung banyakbahanorganikmempunyai batascair dan batasplastisyang lebihtinggidaripada (, z E tu v u-r 300 3 J o s : 200 ul J o 1 0 0 PADAr -t^t#t, pLAsrrs tt$* :l a l U) a q 6 - - 9 F- a J a F rr O a at) 34-100
  • 43. Tabel9. Derajat plastisitas* TINGKAT PLASTISITAS INDEKS PLASTIS KEKUATANKERING PENGUJIAN LAPANGAN-* . Tidakplastis 0-5 Sangatrendah; terlekat lemahdan getas(fragile); mudahdihancurkan denqan ibuiaridanteluniuk. Masatanahmudah dirubah bentuk; bentuk bolasulit mempertahankan. o Plastis moderat 5 - 15 Rendah sampai m6dium; dapat dihancurkan dengan tangan tanpa kesulitan, tetapi sulitdipecahkan denqan ibuiaridanteluniuk. Untuk merubah bentuk diperlukan tekanan ringan; mempunyai kohesi moderat. o Plastas 16- 35 M6dium sampai tinggi; dapat dipecahkan dengan tangan bertenaga; dapatdipecahkan di bawah telapak tangan yang dibebani dengan badan. Untukmerubah bentuk diperlukan tekanan agak besar;biladigores dengan matapisauataukukuakan mengkilap; biladiremas- remasakanmengering secara perlahan-lahan. . Sangat plastis >35 Sangat tinggi; tidakdapat dipecahkan di bawah telapak tangan. Untuk merubah bentuk diperlukan tekanan besar; ulet;mempunyai kohesi tinggi; hilangnya airsangat lambat tanahyangsamatetapitidakmengandung bahanorganik,meskipunkeduatanahtersebut mempunyai indeksplastis yangsama. Secaraumumdapatdikatakan bahwaindeksplastismerupakan fungsikandungan lempung, sedangkan batascair dan batasplastismerupakan fungsikandungan dan jenis lempung. Sehubungan denganhal tersebut, apabilabatascair dihubungkan denganindeksplastis, perbedaanhubungantersebutakan merupakan akibatperbedaan jenis lempung,kecuali untuktanahyang mengandung banyakbahanorganikdan tanahyang partikel-partikelnya porusdan berongga, dimanakeduajenistanahtersebutmempunyai batascairyangrelatif tinggiuntukindeksplastistertentu. Berdasarkan batascairnya, tanahdapatdibagimenjadilimakelompoksebagaiberikut: I Batascairrendah : batascair20- 25 persen r Batascairmenengah : batascair25- 50persen I Batascairtinggi : batas cair50- 70persen I Batascairsangattinggi : batascair70 - 90 persen r Batascairekstratinggi : batascair>90 persen Untuk menyatakanplastisitastanah kadang-kadang digunakanistilahgemuk (faf,),kurus (lean),ptastisdan lunak(soft).Namundemikianistilahtersebutkurangbergunaapabitatidak disertai dengandefinisi yangjelastentangcaramengukurnya. Meskipun sejauhinitidakada standar,namun definisiplastisitas yang ditunjukkanpada Tabel 9 umum digunakan. Prosedurtersebutsangat bergunaterutama pada saat pencatatan(ogged) contoh hasil pemboran mungkin tidaksampaike labaratorium. *Sumber: Kerbs, 1971 **kadar aircontohmendekati batasplastis Meskipunindeksplastistidak selaluberkorelasi langsungdengansifat-sifat teknistanah, tetapiuntuktanahanorganik hal tersebutumumnyabenar,yaituindeksplastisyangmakin meningkat akanmeningkatkan kekuatan geserpadabatasplastis, pemampatan padabatas cairdanpotensi perubahan volumesesuaidenganperubahan kadarair. 35-100
  • 44. Pengkajian hubungan antarabatasplastisdenganbatascairtelahmemberikan gambaran yang lebih baik tentangderajatplastisitas. Tehah terbuktibahwa dengan bantuangrafik beberapasifatlempungdantanaudapatdikorelasikan denganbatasAtterberg sebagaimana ditunjukkan padaTabel10. Tabel10.Hubungan umumbatasAtterberg, indeksplastis dansifat-sifat teknisl) t)Sumber: Kerbs. 1971 ')Batas cairsama, indeks plastis meningkat; ')lndeks plastis sama, batas cairmeningkat 8.1.6 Pengaruhterhadapkepadatan Sifat lain tanah yang dipengaruhioleh pelumasanbutir-butirtanah oleh air adalah kepadatan, dimanabutir-butir tanah merapatlebihdekatsebagaiakibatkeluarnya udara. Apabilatanahdipadatkan (denganmenggunakan dayapemadatan tertentu) padaberbagai kadarairyangmakinmeningkat, makakepadatan tanahakanmencapai nilaimaksimum dan kemudian menurun sebagaimana ditunjukkan padaGambar11. Apabilatanah keringdipadatkan, maka gesekanantarabutirakan menahanpergeseran antara butir-butirtersebut sehingga perubahn volume tanah menjadi kecil. Apabila pemadatan dilakukan padatanahyang telahditambah air, maka air akan melumasi butir- butirtanahsehingga butir-butir tersebut akanmerapatlebihdekatdan tanahmenjadi padat. Apabilatanahterusditambah air,makamulaikadarair tertentu, tanahakanmenjadi jenuh sehingga pemadatan akanmenghasilkan kepadatan yanglebihrendah. t.. cARrsJENUH (RoNGGA = 0) 0 5 1 0 1 5 2 0 2 5 3 0 KADAR AIR(%) Gambar11. Hubungan kepadatan dengankadar 1, 95 t r { o n 5 """ E o) I a A o z t ul Y 1 - o z F o I TU Y 1, 60 KARAKTERISTIK PERBANDINGAN DUA KELOMPOK TANAH2) PERBANDINGAN DUA KELOMPOK TANAH3) o Pemampatan . Permeabilitas o Perubahan volume r Keuletan(toughness) dekatPL o Kekuatankerinq Kira-kira sama Menurun Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat 36-100 atr
  • 45. 8.1.7 Pengaruhterhadappermeabilitas Disampingpenyerapan(suction), gaya hidrostatis lain mungkinakan timbulsebagaiakibat gravitasi, tekananluar dan pembentukan es sehinggamenambahpergerakan air dalam tanah.Peningkatan pergerakan tersebut,sebagiantergantungpada besarnyaketigagaya yang telah disebutkan, sedangkansebagianlagi tergantungpada tahanantanah untuk mengalirkan air,yaitupermeabilitas; dimanapermeabilitas mempengaruhi sifat-sifat drainase dankonsolidasi. 8.2 Pengaruhair sebagai bahan pelarutterhadapsifat-sifattanah Disampingmemilikisifat-sifat fisik murni,air dalam tanah juga memilikisifat lain yang dipandangpentingdalambidangrekayasa, yaitusifatnyasebagaipelarut. Sifatair sebagaipelarutditunjukkan padasaat pembentukan tanahdari batuaninduknya. Penghancuran batuanindukmenjadifragmen-fragmen merupakan tahapawalpembentukan tanahsecarafisik,sedangkanpelapukan fragmen-fragmen dan pemindahan elemen-elemen merupakan tahapselanjutnya pembentukan tanahmelaluiproseskimiaolehair. Padasaat elemen-elemen tanahterkenaair, makasebagianelementersebutberubahmenjadilarutan yangsecarakasardapatdibagimenjadi duakelompok, yaitugaramdanbahanorganik. Garam yang larut dalam pelarutakan memperbesarion bermuatanpositif(kation)yang terdapatpada logam,yaitu sodium,magnesium, kalsiumdan almuniumdimana ion-ion tersebutmempunyaisifat yang mudah diserapoleh permukaanpartikeltanah. lon-ion tersebutseringdisebutsebagaibasayangdapatditukar(exchangeable bases)dan sifatnya dalamtanahmempunyai pengaruhyangbesarterhadapsifat-sifat tanah. lonhidrogen (H-)jugaterbentuk padasemualarutan yangbiasanya dikaitkan denganjumlah ion hidroxil(OH-),karena kedua ion tersebutmerupakanhasil penguraian air menurut persamaan sebagaiberikut: HrO5 H'+ OH- Pada air yang benar-benar netral,ion hidrogen dan hidroxilmempunyai konsentrasi yang samadan larutandisebutmempunyai reaksi"netral". Namundemikian, apabilakonsentrasi ionhidrogenlebihbesardarikonsentrasi ionhidroxil, makalarutanbersifat asam. Untuk menyatakan secara kuantitatif keasamandan alkalinitas suatu larutandigunakan skalapH, dimananilaipH merupakan kebalikan konsentrasi ion hidrogen yangdinyatakan dalamskalalogaritma berbasis10. Padaskalatersebut, larutannetralmempunyai pH = 7, sedangkan asam mempunyai pH yang lebihrendahdan alkalinmempunyai pH yang lebih tinggi.SkalapH dapatdigunakanuntukmenilaireaksiair dalamtanah.Dewasaini telah dikembangkan banyakmetodauntukkeperluan tersebut, diantaranya adalahyangdilakukan melaluipengukuran potensiallistrikyang terjadiantaraelektrodayang dicelupkan dalam campuran yangterdiri atas1 bagian tanahdan3 bagianair. Disamping meningkatkan ion metalik, juga garamdapatmempengaruhi struktur tanahatau bangunan teknikmelalui carasebagai berikut: a. Penyerangan/penghancuran betondanbahanlainyangmengandung semen. b. Pembubaran/pemisahan bahanporus,termasuk tanah,melalui pembentukan kristal. c. Pembentukan karatlogam,misalpipabesi. Garam yang biasanyaperlu diperhatikan adalahberbagaijenis sulfat,terutamasodium, magnesium dan kalsium. Sulfatkalsium terjadisecaraalamipadatanah(biasanya lempung) dalambentukgipsumkristalin. Di beberapa wailayah, sulfatsodiumdan magnesium terjadi padatingkatyanglebihrendahpadatanah,tetapikarenalebihmudahlarutdaripada garam kalsium, makakeduasulfattersebut mempunyai petensi yanglebihberbahaya. 0.3 37-100