Pengerjaan dan design Lighting design pada canisius college chapel jakarta meliputi aspek pencahayaan rumah ibadah, penggunaan, waktu, dan skenario pencahayaan
4. Aspek Pencahayaan Rumah Ibadah
Area Umat
Warna tampilan dan kontras
Cahaya Langsung
Kedip
Area Altar
Warna tampilan dan kontras
Tampilan Ruang dan Luminair
Integrasi Daylighting
Cahaya Langsung
Kedip
Pencahayaan Vertikal
Tampilan Wajah atau Objek
Bayangan
Sumber Cahaya / Tugas / Geometri penglihatan
Kilau / Pantulan Highlight
Karakteristik Cahaya Interior Surface
5. Penggunaan dan Waktu
Misa Regular
Misa Khusus
Latihan Paduan Suara
Waktu penggunaan 90% mulai dari jam 6.00 – 20.00
8. Permasalahan Daylighting
Tingkat pencahayaan Daylighting
Area umat di bawah standard IESNA untuk melakukan kegiatan membaca
Area altar sudah sesuai dengan standar IESNA
Uniformity kurang baik
Terdapat bagian ruangan yang terlalu terang dan terdapat pula bagian
ruangan yang terlalu gelap.
Cahaya matahari dari pada bagian utara menyilaukan mata
10. Konsep Design
Untuk mengurangi intensitas cahaya yang masuk ditambahkan teritisan dan sun
shading pada bukaan bagian utara
Penambahan teritisan dan sun shading akan mengurangi cahaya yang masuk pada
bagian altar
Menambahkan lightself, plafon (reflektor), dan skylight pada bagian altar sehingga
memperbanyak intensitas cahaya yang masuk pada bagian altar.
11. Sasaran
Tingkat iluminasi
pada bagian altar
adalah sekitar300
lux
Ringkat iluminasi
pada bagian
tempat duduk 100-
200 lux
± 300 lux
100-200 lux
12. Referensi Teori
Berdasarkan The Chartered Institution of Building Services Engineers (CIBSE), pencahayaan
untuk sebuah kapel adalah sebagai berikut :
Pencahayaan adalah faktor utama dalam menentukan bagaimana seseorang merasakan
ruang bagaimana mereka dapat melaksanakan aktivitas atas pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Pencahayaan Alami, jika dirancang dengan benar dan terkendali dengan bailk membantu
mengurangi konsumsi energy
Pencahayaan alami yang baik dalam suatu kapel dapat meningkatkan kenyamanan atmosfir
bagi pengguna kapel itu sendiri
Sebuah kapel memiliki kriteria ruang yang berfokus pada bagian altar.
Oleh karena itu tingkat cahaya pada bagian altar harus lebih tinggi dibandingkan dengan
bagian lainnya dalam sebuah kapel
Besarnya intensitas cahaya untuk area duduk adalah sekitar 100-200 lux
Besar untensitas cahaya pada area sekitar altar adalah kurang lebih 300 lux
20. Tabel horizontal lighting
Jam Area A Area B Area C Area D
Illum Uni Illum Uni Illum Uni Illum Uni
10.00 203 lux 0.50 302 lux 0.6 359 lux 0.7 308 lux 0.5
12.00 329 lux 0.50 326 lux 0.6 378 lux 0.7 325 lux 0.5
14.00 380 lux 0.50 392 lux 0.6 380 lux 0.7 390 lux 0.5
16.00 388 lux 0.55 425 lux 0.6 388 lux 0.6 415 lux 0.4
21. Tabel Vertikal Lighting
Jam Area A Area B Area C Area D
Illum Uni Illum Uni Illum Uni Illum Uni
10.00 204 lux 0.5 250 lux 0.5 234 lux 0.5 350 lux 0.3
12.00 330 lux 0.5 310lux 0.5 303 lux 0.5 365 lux 0.4
14.00 350 lux 0.5 340 lux 0.5 310 lux 0.5 380 lux 0.3
16.00 388 lux 0.5 450 lux 0.5 350 lux 0.5 480 lux 0.3
23. Cahaya matahari
pukul 16:00 pada
bagian bukaan
Perspektif tritisan dan
sun shading
Desain Tritisan dan Sun shading pada
bukaan bagian utara
Tanam
an
rambat
1
24. Desain Tritisan dan Sun shading pada bukaan
bagian utara
Perspektif tritisan
dan sun shading
Cahaya matahari pukul
16:00 pada bagian
bukaan
Tana
man
ramb
at
1
25. Desain Tritisan dan Sun shading pada bukaan
bagian Barat
Perspektif tritisan dan
sun shading
Cahaya
matahari pukul
16:00 pada
bagian bukaan
Tanama
n
rambat
2
31. Tabel horizontal lighting
Jam Area A Area B Area C Area D
Illum Uni Illum Uni Illum Uni Illum Uni
10.00 43.4 lux 0.7 117 lux 0.7 313 lux 0.8 149 lux 0.8
12.00 102 lux 0.8 165 lux 0.8 235 lux 0.8 220 lux 0.8
14.00 350 lux 0.85 222 lux 0.85 232 lux 0.85 179 lux 0.85
16.00 110 lux 0.85 155 lux 0.85 232 lux 0.85 190 lux 0.85
32. Tabel vertical lighting
Jam Area A Area B Area C Area D
Illum Uni Illum Uni Illum Uni Illum Uni
10.00 60 lux 0.6 232 lux 0.6 153 lux 0.6 190 lux 0.5
12.00 110 lux 0.7 208 lux 0.7 222 lux 0.7 230 lux 0.5
14.00 170 lux 0.65 210 lux 0.7 225 lux 0.7 220 lux 0.5
16.00 135 lux 0.65 232 lux 0.65 209 lux 0.65 208 lux 0.5
33. Kesimpulan
1. Menambahkan teritisan dan sun shading berupa tanaman rambat
pada bukaan bagian utara sehingga intensitas cahaya yang masuk
dapat berkurang
2. Menambahkan teritisan dan sun shading berupa tanaman rambat
pada bukaan bagian barat dan barat sehingga intensitas cahaya
yang masuk dapat berkurang
3. Menambahkan sky light pada bagian altar sehingga intensitas
cahaya yang masuk dapat ditingkatkan
36. Sasaran
Perbedaan warna tampilan dan kontras antara area altar dan area umat
Aksen pada elemen pemimpin ibadah, objek religi, dan objek arsitektural
37. Untuk mencapai lighting design dalam sebuah house of worship perlu diperhatikan
pengkombinasian antara design dari artificial lighting dan daylighting
Design interior lighting sebuah rumah ibadah dapat dibagi kedalam beberapa
komponen, yaitu:
Pencahayaan untuk pembaca (umat)
Pencahayaan aksen : pencahayaan yang fokus kepada pemimpin ibadah, penceramah,
dan objek-objek religi
General ambient lighting: pencahayaan yang untuk menambahkan aksen dari interior
yang besifat religius dan elemen-elemen arsitektur (lengkungan dan kolom)
Celebration lighting: pencahayaan yang berhubungan dengan lilin, besi yang dipoles, dan
chandelier dengan tingkat keterangan yang rendah
38. Kontrol dari pencahayaan dapat mengubah penampilan dari worship area.
Kontrol dari pencahayaan terbagi kedalam:
Simple switch untuk menyala matikan pencahayaan
Pengaturan waktu untuk mengatur pencahayaan interior dan eksterior secara otomatis
Sensor yang merespon sesuatu yang bergerak
Kontrol dimmers
39. Sistem pencahayaan dalam bangunan harus dapat mendukung berbagai jenis
kegiatan, yaitu:
Visiting hours
Ruang Ibadah
Sermon atau khotbah
Service pada focal point
Pesta utama dan konser
Pernikaan dan pemakaman
Manual atau maintenance
40. Kemungkinan sistem pencahayaan
pada modified traditional curch
1. Pencahayaan untuk pembaca
2. Aksen pencahayaan menggunakan
bracketed spotlight
3. Pencahayaan arsitektural
menggunakan chandelier dan side-
asle wall washers
4. Celebration light dengan chandelier
yang dapat diatur
41. Memberikan kesan kontras pada bagian altar dan umat dengan cara
membedakan warna lighting dan perbedaan level lighting yang digunakan
Menambahkan reading light pada area membaca umat
Memberikan spotlight untuk area membaca pemimpin umat
Menonjolkan aksen arsitektural dengan cara:
Memberikan floodlight pada lengkungan antar kolom, area bagian pinggir kapel, bagian
kolom dan langit-langit kapel
Memberikan spotlight untuk elemen patung dan salib
Wall washer light untuk menonjolkan elemen dinding pada altar.
42. Kode Penempatan Titik Lampu
Task Lighting (Reading): Umat dan Pemimpin Ibadah
Aksen Lighting: Objek Religi, Pemimpin Ibadah
Architecture Element Lighting: Plafon, Dinding, Pilar, Lengkungan
Festive Lighting: Lilin, Lantern, Chandelier, Kilau
43. Penempatan titik lampu
Task lighting
LED Strip
Reading light umat
Reading light pemimpin ibadah
Aksen lighting
Spotlight objek patung dan salib
Spotlight pemimpin ibadah
Pencahayaan tabernakel
Architecture element lighting
Flood light lengkungan
Flood light plafon
Wall washer dinding altar
Flood light elemen kolom
44. Skenario 1: sebelum/ setelah ibadah
Jam 14:00
Reading light umat (off)
Reading light pemimpin ibadah (off)
Spotlight objek patung dan salib (on)
Spotlight pemimpin ibadah (off)
Pencahayaan tabernakel (off)
Flood light lengkungan (on)
Flood light plafon (on)
Wall washer dinding altar (off)
Flood light elemen kolom (on)
LED Strip (on)
45. Skenario 2: pembukaan/penutup
Reading light umat (on)
Reading light pemimpin ibadah (on)
Spotlight objek patung dan salib (off)
Spotlight pemimpin ibadah (on)
Pencahayaan tabernakel (on)
Flood light lengkungan (off)
Flood light plafon (off)
Wall washer dinding altar (on)
Flood light elemen kolom (off)
LED Strip (on) Jam 14:00
46. Skenario 3: pembacaan dan homili
Reading light umat (off)
Reading light pemimpin ibadah (on)
Spotlight objek patung dan salib (on)
Spotlight pemimpin ibadah (on)
Pencahayaan tabernakel (on)
Flood light lengkungan (on)
Flood light plafon (on)
Wall washer dinding altar (on)
Flood light elemen kolom (off)
LED Strip (on) Jam 14:00
47. Skenario 4: komuni
Reading light umat (off)
Reading light pemimpin ibadah (on)
Spotlight objek patung dan salib (on)
Spotlight pemimpin ibadah (on)
Pencahayaan tabernakel (on)
Flood light lengkungan (on-dikurangi)
Flood light plafon (on-dikurangi)
Wall washer dinding altar (on)
Flood light elemen kolom (off)
LED Strip (on) Jam 14:00
48. Artificial Lighting pada Detail arsitektural
Flood light pada lengkungan
antar kolom
Flood light pada langit-langit
kapel
49. Kesimpulan Ambient Lighting Design
Telah dilakukan beberapa simulasi atas beberapa konsep ambient lighting design
Ambient Lighting Design memberikan efek religi yang tepat sesuai dengan jalannya
kebaktian
Ambient Lighting Design membantu umat untuk lebih fokus kepada jalannya
kebaktian
50. Penutup
Pengerjaan telah dilakukan dengan sempurna dan berjalan dengan baik.
Terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca slide ini.
Jl. Hayam Wuruk no 2R-S
Jakarta Pusat, 10120
Telp : 021 351 3 351
Fax: 021 345 8 143