SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Pertemuan ke-5
Sanitasi Pada Pengolahan
Limbah Industri
Pengertian
 Limbah adalah buangan yang dihasilkan
dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga). Di mana
masyarakat bermukim, di sanalah berbagai
jenis limbah akan dihasilkan.
Pengolahan limbah
 Beberapa faktor yang mempengaruhi
kualitas limbah adalah volume limbah,
kandungan bahan pencemar, dan frekuensi
pembuangan limbah.
Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat
dibedakan menjadi:
 pengolahan menurut tingkatan perlakuan
 pengolahan menurut karakteristik limbah
 Layanan persampahan. Layanan ini diawali dengan pewadahan
sampah dan pengumpulan sampah. Pengumpulan dilakukan
dengan menggunakan gerobak atau truk sampah. Layanan
sampah juga harus dilengkapi dengan tempat pembuangan
sementara (TPS), tempat pembuangan akhir (TPA), atau
fasilitas pengolahan sampah lainnya. Di beberapa wilayah
pemukiman, layanan untuk mengatasi sampah dikembangkan
secara kolektif oleh masyarakat. Beberapa ada yang melakukan
upaya kolektif lebih lanjut dengan memasukkan upaya
pengkomposan dan pengumpulan bahan layak daur-ulang.
 Layanan drainase lingkungan adalah penanganan limpasan air
hujan menggunakan saluran drainase (selokan) yang akan
menampung limpasan air tersebut dan mengalirkannya ke
badan air penerima. Dimensi saluran drainase harus cukup
besar agar dapat menampung limpasan air hujan dari wilayah
yang dilayaninya. Saluran drainase harus memiliki kemiringan
yang cukup dan terbebas dari sampah.
 Penyediaan air bersih dalam sebuah pemukiman perlu tersedia
secara berkelanjutan dalam jumlah yang cukup, karena air
bersih memang sangat berguna di masyarakat
Karakteristik limbah
 Berukuran mikro
 Dinamis
 Berdampak luas (penyebarannya)
 Berdampak jangka panjang
Limbah B3 industri
 Berdasarkan karakteristiknya limbah B3
industri dapat dibagi menjadi empat bagian,
yaitu:
 Limbah B3 cair biasanya dikenal sebagai
entitas pencemar air. Komponen pencemaran
air pada umumnya terdiri dari bahan buangan
padat, bahan buangan organik dan bahan
buangan anorganik
 Limbah B3 padat
 Limbah B3 gas
 Limbah B3 partikel yang tidak terdefinisi
Karakteristik limbah B3
 Limbah mudah meledak
Limbah yang pada suhu dan tekanan
standar (25 °C, 760 mmHg) dapat meledak
atau melalui reaksi kimia dan/atau fisika
dapat menghasilkan gas dengan suhu dan
tekanan tinggi yang dengan cepat dapat
merusak lingkungan sekitarnya.
Limbah Mudah Terbakar
 Limbah yang berupa cairan yang mengandung
alkohol kurang dari 24% volume dan/atau pada
titik nyala tidak lebih dari60 °c (140 OF) akan
menyala apabila terjadi kontak dengan api,
percikan api atau sumber nyala lain pada tekanan
udara 760 mmHg.
 Limbah yang bukan berupa cairan, yang pada
temperatur dan tekanan standar (25 C, 760
mmHg) dapat mudah menyebabkan kebakaran
melalui gesekan, penyerapan uap air atau
perubahan kimia secara spontan dan apabila
terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang
terus menerus.
 Limbah beracun
Limbah yang mengandung pencemar yang
bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang
dapat menyebabkan kematian atau sakit yang
serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui
pemafasan, kulit atau mulut. Penentuan sifat
racun untuk identifikasi limbah ini dapat
menggunakan baku mu tu konsentrasi TCLP
(Toxicity Characteristic Leaching Procedure)
pencemar organik dan anorganik dalam limbah.
Apabila limbah mengandung salah satu
pencemar yang terdapat, dengan konsentrasi
sama atau lebih besar dari nilai dalam Lampiran
II tersebut, maka limbah tersebut merupakan
limbah B3. Bila nilai ambang batas zat pencemar
Limbah yang menyebabkan infeksi.
 Bagian tubuh manusia yang diamputasi dan
cairan dari tubuh manusia yang terkena infeksi,
limbah dari laboratorium atau limbah lainnya yang
terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular
.Limbah ini berbahaya karena mengandung
kuman penyakit seperti hepatitis dan kolera yang
ditularkan pada pekerja, pembersih jalan, dan
masyarakat di sekitar lokasi pembuangan limbah
Limbah bersifat korosif
 Limbah yang mempunyai salah satu sifat
sebagai berikut :Menyebabkan iritasi
(terbakar) pada kulit.
 Menyebabkan proses pengkaratan pada
lempeng baja (SAE 1020) dengan laju
korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun
dengan temperatur pengujian 55 °C.
 Mempunyai pH sama atau kurang dari 2
untuk limbah bersifat asam dan sama atau
lebih besar dari 12.5 untuk yang bersifat
basa.
Limbah yang bersifat reaktif
 Limbah-limbah yang mempunyai salah satu sifat-sifat
sebagai berikut :Limbah yang pada keadaan normal
tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa
peledakan.
 Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air
 Limbah yang apabila bercampur dengan air berpotensi
menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap atau
asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi
kesehatan manusia dan lingkungan.
 Merupakan limbah Sianida, Sulfida atau Amoniak yang
pada kondisi pH antara 2 dan 12,5 dapat menghasi1kan
gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang
membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.
 Limbah yang dapat mudah meledak atau bereaksi pada
suhu dan tekanan standar (25 C, 760 mmHg).
Kegiatan Pengelolaan limbah B3
 Reduksi Limbah B3 : Suatu kegiatan pada penghasil untuk mengurangi
jumlah dan mengurangi sifat bahaya dan racun limbah B3, sebelum dihasilkan
dari suatu kegiatan
 Penyimpanan Limbah B3 : kegiatan menyimpan limbah B3 yang dilakukan
oleh penghasil dan/atau pengumpul dan/atau pemanfaat dan/atau pengolah
dan/atau penimbun limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara
 Pengumpulan Limbah B3 : kegiatan mengumpulkan limbah B3 dari
penghasil limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara sebelum
diserahkan kepada pemanfaat dan/atau pengolah dan/atau penimbun limbah
B3
 Pengangkutan Limbah B3 : kegiatan pemindahan limbah B3 dari penghasil
dan/atau dari pengumpul dan/atau dari pemanfaat dan/ atau dari pengolah ke
pengumpul dan/atau ke pemanfaat dan/atau ke pengolah dan/atau ke
penimbun limbah B3
 Pemanfaatan Limbah B3 : kegiatan perolehan kembali (recovery) dan/atau
penggunaan kembali (reuse) dan/atau daur ulang (recycle) yang bertujuan
untuk mengubah limbah B3 menjadi suatu produk yang dapat digunakan dan
harus juga aman bagi lingkungan dan kesehatan manusia
 Pengolahan Limbah B3 : proses untuk mengubah karakteristik dan
komposisi limbah B3 untuk menghilangkan dan/atau mengurangi sifat bahaya
dan/atau sifat racun
 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan pada Pasal 163 tentang Kesehatan
Lingkungan : Upaya kesehatan lingkungan ditujukan
untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat,
baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Pasal 69 : Setiap orang dilarang.
 melakukan perbuatan yang mengakibatkan
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup;
memasukkan B3 yang dilarang menurut peraturan
perundangundangan ke dalam wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia; memasukkan limbah
yang berasal dari luar wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia ke media lingkungan hidup
Negara Kesatuan Republik Indonesia; memasukkan
limbah B3 ke dalam wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia; membuang limbah ke media
lingkungan hidup;
 membuang B3 dan limbah B3 ke media lingkungan
hidup; melepaskan produk rekayasa genetik ke
media lingkungan hidup yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan atau izin
lingkungan; melakukan pembukaan lahan dengan
cara membakar; menyusun amdal tanpa memiliki
sertifikat kompetensi penyusun amdal; dan/
atau memberikan informasi palsu, menyesatkan,
menghilangkan informasi, merusak informasi, atau
memberikan keterangan yang tidak benar.
 Pada asal 88 : Setiap orang yang tindakannya,
usahanya, dan/atau kegiatannya menggunakan B3,
menghasilkan dan/atau mengelola limbah B3,
dan/atau yang menimbulkan ancaman serius
terhadap lingkungan hidup bertanggung jawab mutlak
atas kerugian yang terjadi tanpa perlu pembuktian
unsur kesalahan. Sedangkan pada Pasal 58 : Setiap
orang yang memasukkan ke dalam wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia, menghasilkan,
mengangkut, mengedarkan, menyimpan,
memanfaatkan, membuang, mengolah, dan/atau
menimbun B3 wajib melakukan pengelolaan B3.
 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah, pasal 22 tentang
Pengelolaan, Penanganan Sampah :
 Pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan
pemisahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau
sifat sampah.
 Pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan
pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat
penampungan sementara atau tempat pengolahan
sampah terpadu.
 Pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari
sumber dan/atau dari tempat penampungan sampah
sementara atau dari tempat pengolahan sampah terpadu
menuju ke tempat pemrosesan akhir.
 Pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik,
komposisi, dan jumlah sampah.
Kesepakatan internasional yang terkait dengan
pengelolaan limbah sebagai berikut (WHO, 2005):
 The Basel Convention, Konvensi ini membahas tentang
pergerakan limbah berbahya lintas negara. Hanya limbah
berbahaya resmi yang dapat diekspor dari negara yang tidak
memiliki fasilitas atau keahlian untuk memusnahkan limbah
tertentu secara aman ke negara lain
 The “populler pays” Principle, merupakan prinsip pencemar
yang membayar, dimana semua penghasil limbah secara
hukum dan finansial bertanggung jawab untuk menggunakan
metode yang aman dan ramah lingkungan di dalam
pembuangan limbah yang mereka hasilkan.
 The “precautionary” principle, merupakan sebuah prinsip
pencegahan, dimana prinsip kunci yang mengatur masalah
perlindungan kesehatan dan keselamatan.
 The “duty of care” principle, merupakan prinsip yang
Sanitasi &Higiene di tempat
Pengolahan limbah
 Kebersihan Air Pencuci
 Udara Bersih
 Kebersihan Personalia/pekerja
 Kebersihan Peralatan
 Kebersihan Lantai dan Dinding
 Lokasi Pabrik
 Bangunan dan tata letak
 Peralatan
 Instalasi Air
 Sisiem Pembuangan

More Related Content

What's hot

Sistem pengolahan air limbah setempat on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat   on-site systemSistem pengolahan air limbah setempat   on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site systemJoy Irman
 
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretPenentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretYahya M Aji
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...Joy Irman
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Joy Irman
 
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Joy Irman
 
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan Sampah
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan SampahPersyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan Sampah
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan SampahJoy Irman
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxEffrila Nita
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Joy Irman
 
Pengelolaan limbah pdil
Pengelolaan limbah pdilPengelolaan limbah pdil
Pengelolaan limbah pdilEko Supriyadi
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
 
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkunganTumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkunganAri Sugiarto
 
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase JepangStudi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase JepangNyak Nisa Ul Khairani
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Joy Irman
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
 
Pengelolaan limbah B3
Pengelolaan limbah B3Pengelolaan limbah B3
Pengelolaan limbah B3Instansi
 
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...Muhamad Imam Khairy
 
Sumber-Sumber Air Limbah
Sumber-Sumber Air LimbahSumber-Sumber Air Limbah
Sumber-Sumber Air LimbahTiara Arianti
 
Jenis jasa ekosistem
Jenis jasa ekosistemJenis jasa ekosistem
Jenis jasa ekosistemNur Baqin
 

What's hot (20)

Sistem pengolahan air limbah setempat on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat   on-site systemSistem pengolahan air limbah setempat   on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site system
 
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretPenentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
 
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
 
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan Sampah
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan SampahPersyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan Sampah
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan Sampah
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptx
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
 
Pengelolaan limbah pdil
Pengelolaan limbah pdilPengelolaan limbah pdil
Pengelolaan limbah pdil
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
 
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkunganTumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
 
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase JepangStudi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
 
PESTISIDA
PESTISIDAPESTISIDA
PESTISIDA
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
Pengelolaan limbah B3
Pengelolaan limbah B3Pengelolaan limbah B3
Pengelolaan limbah B3
 
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
 
Sumber-Sumber Air Limbah
Sumber-Sumber Air LimbahSumber-Sumber Air Limbah
Sumber-Sumber Air Limbah
 
pengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampahpengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampah
 
Jenis jasa ekosistem
Jenis jasa ekosistemJenis jasa ekosistem
Jenis jasa ekosistem
 

Similar to PPT_ Pengolahan limbah.pptx

10 limbah padat dan limbah berbahaya
10 limbah padat dan limbah berbahaya10 limbah padat dan limbah berbahaya
10 limbah padat dan limbah berbahayagio_simamora
 
limbahb3-170123125232 (1).pdf
limbahb3-170123125232 (1).pdflimbahb3-170123125232 (1).pdf
limbahb3-170123125232 (1).pdfKhoirudinZuhri3
 
Pengolahan limbah manufacturing
Pengolahan limbah manufacturingPengolahan limbah manufacturing
Pengolahan limbah manufacturingsonny hadikarta
 
Peraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdf
Peraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdfPeraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdf
Peraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdfAnggiesClara
 
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3sitialimahromadhoni
 
05.2 bab 2 (1).pdf
05.2 bab 2 (1).pdf05.2 bab 2 (1).pdf
05.2 bab 2 (1).pdfAhmadAryadi4
 
05.2 bab 2 (1).pdf
05.2 bab 2 (1).pdf05.2 bab 2 (1).pdf
05.2 bab 2 (1).pdfAhmadAryadi4
 
Rekling05 pengolahan
Rekling05 pengolahanRekling05 pengolahan
Rekling05 pengolahanArif Rahman
 
Makalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapraMakalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapraBudinta Lubizz
 
Makalah minimalisasi limbah industri
Makalah minimalisasi limbah industriMakalah minimalisasi limbah industri
Makalah minimalisasi limbah industriarrikhalu rosiyda
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbahkynz
 
PENGELOLAAN-LB3-INDUSTRI-SALATIGA.pdf
PENGELOLAAN-LB3-INDUSTRI-SALATIGA.pdfPENGELOLAAN-LB3-INDUSTRI-SALATIGA.pdf
PENGELOLAAN-LB3-INDUSTRI-SALATIGA.pdfAhmadFadhli38
 

Similar to PPT_ Pengolahan limbah.pptx (20)

10 limbah padat dan limbah berbahaya
10 limbah padat dan limbah berbahaya10 limbah padat dan limbah berbahaya
10 limbah padat dan limbah berbahaya
 
limbahb3-170123125232 (1).pdf
limbahb3-170123125232 (1).pdflimbahb3-170123125232 (1).pdf
limbahb3-170123125232 (1).pdf
 
Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3
 
Pengolahan limbah manufacturing
Pengolahan limbah manufacturingPengolahan limbah manufacturing
Pengolahan limbah manufacturing
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Panduan tentang b3 dan apd
Panduan tentang b3 dan apdPanduan tentang b3 dan apd
Panduan tentang b3 dan apd
 
Peraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdf
Peraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdfPeraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdf
Peraturan Menteri LHK No. 6 tahun 2021.pdf
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Hengkyprabowoirianto
HengkyprabowoiriantoHengkyprabowoirianto
Hengkyprabowoirianto
 
Limbah b3
Limbah b3Limbah b3
Limbah b3
 
Kuliah 10 & 11
Kuliah 10 & 11Kuliah 10 & 11
Kuliah 10 & 11
 
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
 
05.2 bab 2 (1).pdf
05.2 bab 2 (1).pdf05.2 bab 2 (1).pdf
05.2 bab 2 (1).pdf
 
05.2 bab 2 (1).pdf
05.2 bab 2 (1).pdf05.2 bab 2 (1).pdf
05.2 bab 2 (1).pdf
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
Rekling05 pengolahan
Rekling05 pengolahanRekling05 pengolahan
Rekling05 pengolahan
 
Makalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapraMakalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapra
 
Makalah minimalisasi limbah industri
Makalah minimalisasi limbah industriMakalah minimalisasi limbah industri
Makalah minimalisasi limbah industri
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
PENGELOLAAN-LB3-INDUSTRI-SALATIGA.pdf
PENGELOLAAN-LB3-INDUSTRI-SALATIGA.pdfPENGELOLAAN-LB3-INDUSTRI-SALATIGA.pdf
PENGELOLAAN-LB3-INDUSTRI-SALATIGA.pdf
 

Recently uploaded

Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptxESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptxadnijayautama
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madyadedekhendro370
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturAhmadAffandi36
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiIhsanGaffar3
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
MATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdf
MATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdfMATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdf
MATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdfHiburanEmail
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika3334230074
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptAchmadDwitamaKarisma
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxHeruHadiSaputro
 

Recently uploaded (20)

Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
 
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptxESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
MATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdf
MATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdfMATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdf
MATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdf
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
 

PPT_ Pengolahan limbah.pptx

  • 1. Pertemuan ke-5 Sanitasi Pada Pengolahan Limbah Industri
  • 2. Pengertian  Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan.
  • 3. Pengolahan limbah  Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi:  pengolahan menurut tingkatan perlakuan  pengolahan menurut karakteristik limbah
  • 4.  Layanan persampahan. Layanan ini diawali dengan pewadahan sampah dan pengumpulan sampah. Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak atau truk sampah. Layanan sampah juga harus dilengkapi dengan tempat pembuangan sementara (TPS), tempat pembuangan akhir (TPA), atau fasilitas pengolahan sampah lainnya. Di beberapa wilayah pemukiman, layanan untuk mengatasi sampah dikembangkan secara kolektif oleh masyarakat. Beberapa ada yang melakukan upaya kolektif lebih lanjut dengan memasukkan upaya pengkomposan dan pengumpulan bahan layak daur-ulang.  Layanan drainase lingkungan adalah penanganan limpasan air hujan menggunakan saluran drainase (selokan) yang akan menampung limpasan air tersebut dan mengalirkannya ke badan air penerima. Dimensi saluran drainase harus cukup besar agar dapat menampung limpasan air hujan dari wilayah yang dilayaninya. Saluran drainase harus memiliki kemiringan yang cukup dan terbebas dari sampah.  Penyediaan air bersih dalam sebuah pemukiman perlu tersedia secara berkelanjutan dalam jumlah yang cukup, karena air bersih memang sangat berguna di masyarakat
  • 5. Karakteristik limbah  Berukuran mikro  Dinamis  Berdampak luas (penyebarannya)  Berdampak jangka panjang
  • 6. Limbah B3 industri  Berdasarkan karakteristiknya limbah B3 industri dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu:  Limbah B3 cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air pada umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik dan bahan buangan anorganik  Limbah B3 padat  Limbah B3 gas  Limbah B3 partikel yang tidak terdefinisi
  • 7. Karakteristik limbah B3  Limbah mudah meledak Limbah yang pada suhu dan tekanan standar (25 °C, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan/atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.
  • 8. Limbah Mudah Terbakar  Limbah yang berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan/atau pada titik nyala tidak lebih dari60 °c (140 OF) akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg.  Limbah yang bukan berupa cairan, yang pada temperatur dan tekanan standar (25 C, 760 mmHg) dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air atau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus.
  • 9.  Limbah beracun Limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pemafasan, kulit atau mulut. Penentuan sifat racun untuk identifikasi limbah ini dapat menggunakan baku mu tu konsentrasi TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure) pencemar organik dan anorganik dalam limbah. Apabila limbah mengandung salah satu pencemar yang terdapat, dengan konsentrasi sama atau lebih besar dari nilai dalam Lampiran II tersebut, maka limbah tersebut merupakan limbah B3. Bila nilai ambang batas zat pencemar
  • 10. Limbah yang menyebabkan infeksi.  Bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan dari tubuh manusia yang terkena infeksi, limbah dari laboratorium atau limbah lainnya yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular .Limbah ini berbahaya karena mengandung kuman penyakit seperti hepatitis dan kolera yang ditularkan pada pekerja, pembersih jalan, dan masyarakat di sekitar lokasi pembuangan limbah
  • 11. Limbah bersifat korosif  Limbah yang mempunyai salah satu sifat sebagai berikut :Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit.  Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja (SAE 1020) dengan laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 55 °C.  Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12.5 untuk yang bersifat basa.
  • 12. Limbah yang bersifat reaktif  Limbah-limbah yang mempunyai salah satu sifat-sifat sebagai berikut :Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa peledakan.  Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air  Limbah yang apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.  Merupakan limbah Sianida, Sulfida atau Amoniak yang pada kondisi pH antara 2 dan 12,5 dapat menghasi1kan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.  Limbah yang dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar (25 C, 760 mmHg).
  • 13. Kegiatan Pengelolaan limbah B3  Reduksi Limbah B3 : Suatu kegiatan pada penghasil untuk mengurangi jumlah dan mengurangi sifat bahaya dan racun limbah B3, sebelum dihasilkan dari suatu kegiatan  Penyimpanan Limbah B3 : kegiatan menyimpan limbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan/atau pengumpul dan/atau pemanfaat dan/atau pengolah dan/atau penimbun limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara  Pengumpulan Limbah B3 : kegiatan mengumpulkan limbah B3 dari penghasil limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara sebelum diserahkan kepada pemanfaat dan/atau pengolah dan/atau penimbun limbah B3  Pengangkutan Limbah B3 : kegiatan pemindahan limbah B3 dari penghasil dan/atau dari pengumpul dan/atau dari pemanfaat dan/ atau dari pengolah ke pengumpul dan/atau ke pemanfaat dan/atau ke pengolah dan/atau ke penimbun limbah B3  Pemanfaatan Limbah B3 : kegiatan perolehan kembali (recovery) dan/atau penggunaan kembali (reuse) dan/atau daur ulang (recycle) yang bertujuan untuk mengubah limbah B3 menjadi suatu produk yang dapat digunakan dan harus juga aman bagi lingkungan dan kesehatan manusia  Pengolahan Limbah B3 : proses untuk mengubah karakteristik dan komposisi limbah B3 untuk menghilangkan dan/atau mengurangi sifat bahaya dan/atau sifat racun
  • 14.  Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada Pasal 163 tentang Kesehatan Lingkungan : Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
  • 15.  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 69 : Setiap orang dilarang.  melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup; memasukkan B3 yang dilarang menurut peraturan perundangundangan ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; memasukkan limbah yang berasal dari luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ke media lingkungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia; memasukkan limbah B3 ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; membuang limbah ke media lingkungan hidup;
  • 16.  membuang B3 dan limbah B3 ke media lingkungan hidup; melepaskan produk rekayasa genetik ke media lingkungan hidup yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan atau izin lingkungan; melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar; menyusun amdal tanpa memiliki sertifikat kompetensi penyusun amdal; dan/ atau memberikan informasi palsu, menyesatkan, menghilangkan informasi, merusak informasi, atau memberikan keterangan yang tidak benar.
  • 17.  Pada asal 88 : Setiap orang yang tindakannya, usahanya, dan/atau kegiatannya menggunakan B3, menghasilkan dan/atau mengelola limbah B3, dan/atau yang menimbulkan ancaman serius terhadap lingkungan hidup bertanggung jawab mutlak atas kerugian yang terjadi tanpa perlu pembuktian unsur kesalahan. Sedangkan pada Pasal 58 : Setiap orang yang memasukkan ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan, memanfaatkan, membuang, mengolah, dan/atau menimbun B3 wajib melakukan pengelolaan B3.
  • 18.  Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, pasal 22 tentang Pengelolaan, Penanganan Sampah :  Pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah.  Pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu.  Pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau dari tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir.  Pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah.
  • 19. Kesepakatan internasional yang terkait dengan pengelolaan limbah sebagai berikut (WHO, 2005):  The Basel Convention, Konvensi ini membahas tentang pergerakan limbah berbahya lintas negara. Hanya limbah berbahaya resmi yang dapat diekspor dari negara yang tidak memiliki fasilitas atau keahlian untuk memusnahkan limbah tertentu secara aman ke negara lain  The “populler pays” Principle, merupakan prinsip pencemar yang membayar, dimana semua penghasil limbah secara hukum dan finansial bertanggung jawab untuk menggunakan metode yang aman dan ramah lingkungan di dalam pembuangan limbah yang mereka hasilkan.  The “precautionary” principle, merupakan sebuah prinsip pencegahan, dimana prinsip kunci yang mengatur masalah perlindungan kesehatan dan keselamatan.  The “duty of care” principle, merupakan prinsip yang
  • 20. Sanitasi &Higiene di tempat Pengolahan limbah  Kebersihan Air Pencuci  Udara Bersih  Kebersihan Personalia/pekerja  Kebersihan Peralatan  Kebersihan Lantai dan Dinding
  • 21.  Lokasi Pabrik  Bangunan dan tata letak  Peralatan  Instalasi Air  Sisiem Pembuangan