2. Tujuan Pembelajaran
• Memahami asumsi dasar Pendekatan Dukungan Sosial terhadap
Pembangunan Kesehatan dan Isu Umum yang Berkaitan
• Menjelaskan tentang penggalangan dukungan sosial
• Melakukan identifikasi dalam rangka menggalang dukungan sosial
• Menyusun perencanaan untuk melaksanakan penggalangan
dukungan sosial
• Mengenal efek dukungan sosial terhadap kesehatan
4. Asumsi-asumsi Yang Mendasari Dukungan Sosial
Dalam Bidang Kesehatan
• Status kesehatan masyarakat, pola-pola penyakit dan reaksi orang
terhadap penyakit, sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial,
budaya dan ekonomi masyarakat setempat.
• Sakit dan penyakit sangat berkaitan erat dengan perilaku manusia.
• Akses orang terhadap sumber pelayanan kesehatan merupakan
masalah yang endemik.
• Penanganan medis yang dilakukan oleh dokter saja sering tidak
komprehensif dan tuntas.
• Penanganan medis yang dilakukan secara interdisipliner, seringkali
menunjukkan hasil yang lebih efektif.
5. Isu Umum Yang Terjadi
• Peningkatan tuntutan kebutuhan akan
pelayanan kesehatan jauh melebihi
kemampuan sistem pelayanan kesehatan
• Ketidaktahuan masyarakat tentang cara
pemeliharaan kesehatan
• Ketidaktahuan tentang sumber pelayanan
• Ketidakmampuan masyarakat dalam
menjangkau sumber pelayanan dan
pemenuhan fisik/kesehatan (biaya
perawatan)
• Masalah relasi interpersonal pasien,
pemberi pelayanan kesehatan dan
keluarga
• Responsivitas masih rendah thdp
kebutuhan pasien/masyarakat
termasuk berbagai perubahan pola
penyakit.
• Gaya hidup yang membahayakan
masyarakat
• Kecemasan yang dialami pasien dan
keluarga dalam proses penyembuhan
• Sistem nilai masyarakat yg kurang
mendukung kesehatan
• Kepedulian dan tingkat partisipasi
masyarakat yang kurang
7. Pengertian dan Proses Konstruksi Sosial
Masyarakat
Kelompok
Keluarga
Individu
Upaya menciptakan
lingkungan sosial yang
mendukung perilaku
individu (sadar, mau, dan
mampu)
Individu
- Persepsi
- Nilai
- Keyakinan
-
Pengalaman,
dll
Masyarakat
- Norma
Kelembagaan
- Kebijakan
-
Dukungan atau bantuan
yang berasal dari orang
yang memiliki hubungan
sosial akrab dengan
individu yang menerima
bantuan. Bentuk
dukungan ini dapat
berupa infomasi, tingkah
laku tertentu, ataupun
materi yang dapat
menjadikan individu yang
menerima bantuan
merasa disayangi,
diperhatikan dan
bernilai.
9. Bridging Aktivity: Bina Suasana
Pelaksana
BINA SUASANA
DUKUNGAN SOSIAL
• Forum komunikasi
• Dokumen data up to date
• Mengikuti perkembangan kebutuhan
• Hubungan yang terbuka, serasi dan
dinamis dengan mitra
• Menumbuhkan keciptaan terhadap
kesehatan
• Memanfatkan kegiatan dan sumber
sumber dana yang mendukung
• Adanya umpan balik dan penghargaan
10. Komponen Dukungan Sosial
• Kerekatan Emosional
• Integrasi Sosial
• Adanya Pengakuan
• Ketergantungan yang dapat diandalkan
• Bimbingan
• Kesempatan untuk Terlibat
• Aspek Hubungan Sosial
12. Siapa Mitra Potensial/Stakeholders
Stakeholder kunci – mereka yang dapat mempengaruhi secara
significant atau mereka yang memiliki wewenang langsung untuk
merubah atau mengambil kebijakan yang penting bagi
keberhasilan sebuah kegiatan
Stakeholder primer/utama – individu dan kelompok-kelompok yang
mendapatkan pengaruh atau dampak sebuah kegiatan, baik
menguntungkan (dampak positif) maupun merugikan (dampak
negatif)
Stakeholder sekunder – semua individu atau institusi dengan
pengaruh, minat dan peran terhadap keberhasilan kegiatan
13. Siapa Mitra Potensial/Stakeholders?
Unsur landasan
Kemitraan
Pihak yg
Berinisiatif
Pihak yang
diajak Bermitra
Gagasan
Kemitraan
Media
Penyampai
Gagasan
Saling hubung
Struktur
Keterbukaan
Kapasitas
Imbalan
Kedekatan
Sinergi
14. MENGAPA Melakukan IDENTIFIKASI MITRA
Untuk mengidentifikasi individu, kelompok dan lembaga yang akan
mempengaruhi kerja/kegiatan baik positif maupun negatif
Untuk mengantisipasi bentuk pengaruh positif atau negatif dari
program
Untuk membangun strategi mendapatkan dukungan yang sepositif
mungkin dan mengurangi rintangan keberhasilan pelaksanaan
program
15. Langkah-Langkah Identifikasi Mitra Potensial
• Kenali orang dan lembaga dengan baik
• Sesuaikan calon mitra dengan kriteria yang diinginkan
• Kenali potensi yang ada dalam masyarakat
• Undang mereka dalam pertemuan
• Buat matriks siapa mitra potensial dan perannya
• Persiapan advokasi
16. Metode Dan Alat Yang Membantu
Brainstorming kelompok sebagai awal
Analisa SWOT
Tabel stakeholder
Matriks kepentingan / pengaruh
Matriks partisipasi
17. BRAINSTORMING KELOMPOK
Meningkatkan berfikir kreatif
Dapat dilakukan dalam kelompok atau individual – kelompok
seringkali lebih efektif (moderator diperlukan)
Setiap pemikiran berharga ditarik sebagai kesimpulan, perbaikan
dapat dilakukan kemudian
Membangun ide-ide dan pemikiran orang lain diperbolehkan dan
didukung
19. TABEL MATRIKS STAKEHOLDER
Gunakan daftar sederhana sebagai suatu permulaan
Membagi kelompok stakeholder kedalam bagian yang lebih kecil
(kelompok atau individu dapat lebih membantu)
Menandai penilaian apakah dampak stakeholder positif atau
negatif
Membantu pengumpulan informasi dan data
20. CONTOH TABEL STAKEHOLDER
MINAT DAMPAK
HUBUNGAN
PRIORITAS MINAT
Stakeholder Utama
Stakeholder A
Minat 1
Minat 2
+
?
1
Stakeholder B Minat 1
- 2
Stakeholder Sekunder
Stakeholder C Minat 1
+ 3
24. Kriteria Rencana DS yang Baik
• Sesuai dengan kebutuhan masyarakat
• Diterima oleh masyarakat
• Sesuai dengan kebutuhan program
• Didukung kebijakan yang ada
• Bersifat praktis
26. Manfaat Perencanaan DS
1. Mengurangi resiko ketidakpastian
2. Memusatkan perhatian pada khalayak sasaran
3. Menjadi dasar bagi fungsi-fungsi manajemen yang lain
If you fail to plan, you plan to
failed….....
27. Ciri Perencanaan yang Baik
• Ada pengetahuan yang mantap tentang tupoksi
• Ada batas toleransi atas penyimpangan
• Memperhatikan sumber daya
• Fleksibilitas
• Melihat kemungkinan adaptasi
• Memperhatikan kendala-kendala
Memenuhi kriteria SMART
28. Contoh Rancangan Mobilisasi Sosial
Tujuan
Mobilisasi
Sosial
Sasaran
Bentuk
Upaya
Mobsos
Langkah
Kegiatan
SD yang
dibutuhkan
Waktu
dan T4
Mitra
Potensial
Peran
Mitra
Hasil yang
Diharapkan
29. Komponen Pelaksanaan Dukungan Sosial
• Membangun forum komunikasi
• Menyajikan data dan informasi
• Saling berbagi peran dan tanggungjawab
• Melakukan kegiatan sesuai kesepakatan
• Fokus kegiatan yang sesuai kebutuhan masyarakat
• Menjalin hubungan kemitraan
• Tidak meracuni komitmen
• Menggalang sumber daya
32. Efek Menurut Tingkatan Layanan
Promotif •
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
• Pemulihan
yang cepat
Motivasi kuat untuk
perilaku sehat
Buffering effect
Kepatuhan aturan
medik
33. Efek Dukungan Sosial terhadap
Kesehatan
Studi menunjukkan DS memiliki efek positif terhadap
kesehatan:
Mengurangi resiko kematian akibat serangan jantung
Mengurangi resiko kanker
Pemulihan penyakit lebih cepat
Lebih sedikit komplikasi selama kehamilan
Kepatuhan minum obat.
Peningkatan harga diri
Kemampuan adaptasi terhadap perubahan
Mengurangi tingkat kecemasan
Secara keseluruhan, peningkatan kepuasan hidup
Dibawakan pada Pelatihan Jafung Promosi Kesehatan di Bapelkes pada tanggal 21 Maret 2016
1. Kerekatan emosional (Emotional Attachment)
Merupakan perasaan akan kedekatan emosional dan dan rasa aman. Jenis dukungan sosial semacam ini memungkinkan seseorang memperoleh kerekatan emosional sehingga menimbulkan rasa aman bagi yang menerima. Sumber dukungan sosial semacam ini yang paling sering dan umum adalah diperoleh dari pasangan hidup atau anggota keluarga atau teman dekat atau sanak saudara yang akrab dan memiliki hubungan yang harmonis.
2. Integrasi sosial (social integrasion)
Merupakan perasaan menjadi bagian dari keluarga, tempat seseorang berada dan tempat saling berbagi minat dan aktivitas. Jenis dukungan sosial semacam ini memungkinkan seseorang untuk memperoleh perasaan memiliki suatu keluarga yang memungkinkanya untuk membagi minat, perhatian serta melakukan kegiatan yang sifatnya rekreatif atau secara bersamaan. Sumber dukungan semacam ini memungkinkan mendapat rasa aman, nyaman serta memiliki dan dimilki dalam kelompok.
3. Adanya pengakuan (Reanssurance of Worth)
Meliputi pengakuan akan kompetensi dan kemampuan seseorang dalam keluarga. Pada dukungan sosial jenis ini seseorang akan mendapat pengakuan atas kemampuan dan keahliannya serta mendapat penghargaan dari orang lain atau lembaga. Sumber dukungan semacam ini dapat berasal dari keluarga atau lembaga atau instansi atau perusahaan atau organisasi dimana seseorang bekerja.
4. Ketergantungan yang dapat diandalkan (Reliable alliance)
Meliputi kepastian atau jaminan bahwa seseorang dapat mengharapkan keluarga untuk membantu semua keadaan. Dalam dukungan sosial jenis ini, seseorang akan mendapatkan dukungan sosial berupa jaminan bahwa ada orang yang dapat diandalkan bantuannya ketika sseorang membutuhkan bantuan tersebut. Jenis dukungan sosial ini pada umunya berasal dari keluarga.
5. Bimbingan (Guidance)
Dukungan sosial jenis ini adalah adanya hubungan kerja ataupun hubungan sosial yang dapat memungkinkan seseorang mendapat informasi, saran, atau nasehat yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan dan mangatasi permasalahan yang dihadapi. Jenis dukungan sosial ini bersumber dari guru, alim ulama, pamong dalam masyarakat, dan juga figur yang dituakan dalam keluarga.
6. Kesempatan untuk mengasuh (Opportunity for Nurturance)
Suatu aspek penting dalam hubungan interpersonal akan perasaan yang dibutuhkan oleh orang lain. Jenis dukungan sosial ini memungkinkan seseorang untuk memperoleh perasaan bahwa orang lain tergantung padanya untuk memperoleh kesejahteraan. Sumber dukungan sosial ini adalah keturunan (anak- anaknya) dan pasangan hidup.
7. Aspek hubungan sosial pada pasien
Seseorang yang hubungannya dekat dengan keluarganya akan mempunyai kecenderungan lebih sedikit untuk stres dibandingkan seseorang yang hubungannya jauh dengan keluarga