Burung kecil ditengah badai
•Download as DOCX, PDF•
0 likes•414 views
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut berisi empat puisi pendek yang menceritakan tentang perjuangan manusia di tengah badai, kerinduan akan tanah air, ketidakadilan penguasa, dan peringatan untuk tidak menghancurkan lingkungan.
Recommended
More Related Content
Featured
Featured (20)
Burung kecil ditengah badai
- 1. Nama : AHLI MUSTAFA Ttl :PADANG,19 APRIL 1992 Burung kecil ditengah badai Disaat gerimis mengguyur disertai angin gelisah yang menyilaukan
- 2. terjangan badai menghujam mengusik meradang Kapan cobaan berlalu doa-doa layak mengadu rindu langit biru kilauan terik yang dahulu Menggigil sang kurcaci-kurcaci udara termanggu lesu mendarat di bangunan tua melipat sayap di hempasan angin merajut dedaunan kering selimut dingin ahliyunike19 Perantauan Mengusut arah seribu kisah termanggu di gelora iba sayup rintihan tangisan bertakhta merangkak perlahan lewati kisah beralaskan awan dari tanah pusaka Bertanyalah gerangan saat awan kembali dipijar mentari sekarung berlian pengobat letih seakan membalas cibiran dahulu ahliyunike19 Hidup ditanah Pertiwi Dihamparan bumi pertiwi yang indah menjulang bangunan-bangunan megah
- 3. tanah mengandung emas tembaga airpun melahirkan mutiara sangat kaya pertiwi ku Tapi penguasa menggila serakah memenuhi hasrat jiwa berlomba memusnahkan mereka yang mengais menghancurkan mereka yang mengemis bahagia mereka diperkosa serigala-serigala ber uang bahkan sedih mereka tiada arti air mata menjadi tradisi menyambut mereka si penguasa licik membangun sejahtera pro rakyat katanya mengumbar terhipnotis si jelata yang haus akan keadilan kesempatan menguras keringat mereka sampai kering sembari bersiul santai melenggang ditengah mereka yang perlahan binasa ahliyunike19 Jangan binasakan kami
- 4. Kami selalu dipuji kala hijau kami berbagi menghidupi kalian manusia-manusia kini mana hidup kami kalian jajah tanpa belas kasihan mengemis iba tiada guna mesin-mesin menggorok kehidupan kami api pun kalian nyalakan salahkah kami? apakah tidak cukup jutaan kubik tubuh kami yang kalian jadikan tual-tual papan? jangan binasakan kami tidak cukupkah banjir dan asap sebagai peringatan? Semua kalian yang akan menanggung saat kami tidak bisa lagi tumbuh ditanah kering dan tak ada lagi udara yang kalian hirup dan saat kami binasa binasa jugalah kalian ahliyunike19