SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Tema :
Klasifikasi Laut dan Perairan Darat
Nama kelompok :
- Temi (28)
- Yoseph (34)
- Rino Tata (23)
- Kaleb (19)
Klasifikasi Laut
 Sebutan planet Bumi sebagai suatu wilayah daratan
yang kita diami selama ini sebenarnya kurang tepat,
karena kenyataannya luas daratan hanya sekitar 30%
dan sisanya 70% berupa lautan dan perairan.
Perbandingan laut dan daratan di Indonesia
diperkirakan juga 70% : 30%. Perairan di Bumi seolah
tampak menyatu. Meskipun demikian, bukan berarti
memiliki sifat yang sama antara bagian satu dengan
bagian lain. Dasar perairan maupun tempat bertemunya
dengan permukaan daratan penuh dengan lekukan,
tonjolan, dan cekungan. Akibatnya sifat-sifat yang
dimilikinya berbeda. Oleh karena itu pula ada
pembagian samudra dan laut. Berikut ini adalah
klasifikasi laut menurut proses terjadi dan letaknya -
Klasifikasi Laut Berdasarkan
Proses Terjadinya
 Berdasarkan proses terjadinya laut dibedakan menjadi: 1) Laut Ingresi Laut ingresi
merupakan laut yang disebabkan terjadinya penurunan dasar laut. Hal ini menyebabkan
laut semakin dalam. Contoh: Laut Banda (7.400 m), Laut Flores (5.590 m), Laut Sulawesi
(5.590 m), Laut Tengah (4.400 m), dan Laut Jepang (4.000 m).
2) Laut Regresi Laut regresi merupakan laut yang terbentuk karena penyempitan laut
atau pengangkatan daratan pada daerah yang luas. Proses tersebut terjadi pada zaman
Dilluvium. Akibat suhu Bumi yang dingin, menyebabkan air membeku dan permukaan air
laut turun sampai 60 m. Hal ini menyebabkan Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul
berubah menjadi daratan. Pulau Sumatra, Jawa, dan Kalimantan bersatu dengan Asia,
sedangkan Dangkalan Sahul dan pulau-pulau kecil di bagian timur Indonesia bersatu
dengan Australia.
3) Laut Transgresi Laut transgresi merupakan laut yang terbentuk karena kenaikan
permukaan air laut atau penurunan daratan secara perlahan sehingga luas laut
bertambah. Proses ini terjadi pada masa glasial. Pencairan es di kutub menyebabkan air
laut naik dan menggenangi daratan. Laut transgresi bersifat dangkal karena mempunyai
kedalaman sekitar 70 m. Contoh: Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul.
Menurut kedalamannya
 Laut menurut kedalamannyanya dapat dibedakan
menjadi beberapa zona :
1.Zona pesisir (littoral zone)
 2.Zona laut dangkal (neuritic zone)
 3. Zona laut dalam (bathyal zone)
 4.Zona laut sangat dalam (abyssal zone)
Zona pesisir (littoral zone)
 Wilayah laut antara garis batas air pasang naik
dengan garis batas air pasang surut. Wilayah ini
tergenang pada saat pasang naik sedangkan pada
surut wilayah ini tidak tergenang air laut.
Zona laut dangkal (neuritic zone)
 Wilayah laut yang dangkal antara batas pasang
surut sampai kedalaman 200 meter. Zona ini kaya
akan ikan dan tumbuh-tumbuhan laut, karena masih
terdapat sinar matahari yang menyebabkan
fotosintesis dapat berjalan baik (matahari dapat
menembus air laut hingga kedalaman 90 meter).
Pada zona ini pula plankton dapat tumbuh dengan
subur karena terdapat banyak oksigen, dan masih
terdapat ombak yang menyebabkan tersebarnya
plankton sebagai makanan utama ikan.
Zona laut dalam (bathyal zone)
 Wilayah laut yang dalam dengan kedalamannya
antara 200 meter hingga kedalaman 1.000 meter.
Karena sinar matahari sudah tidak dapat
menembus zona ini maka tumbuhan mulai
berkurang namun binatang masih banyak terdapat
di wilayah laut ini.
Zona laut sangat dalam (abyssal zone)
 Wilayah laut yang kedalamannya lebih dari 1.000
meter, zona ini merupakan zona yang sangat gelap
sehingga sudah tidak terdapat lagi tumbuh-
tumbuhan yang dapat hidup, namun masih ada
binatang - binatang yang dapat hidup pada wilayah
yang memiliki organ yang dapat menimbulkan
cahaya sendiri.
Klasifikasi Laut Berdasarkan
Letaknya
 Berdasarkan letaknya, laut dibedakan sebagai berikut.
1) Laut Tepi
Laut tepi adalah laut yang terletak di pinggir benua. Contoh: Laut
Bering yang dipisahkan oleh kepulauan Aleut, Laut Jepang yang
dipisahkan Kepulauan Jepang, Laut Koral di sebelah timur
Australia, dan Laut Cina Selatan yang dipisahkan oleh Kepulauan
Indonesia dan Filipina.
2) Laut Pertengahan
Laut pertengahan merupakan laut yang terletak di antara dua
benua atau lebih. Contoh: Laut Tengah, Laut Merah, dan lautlaut
di Indonesia yang terletak di antara Benua Asia dan Australia.
3) Laut Pedalaman
Laut pedalaman merupakan laut yang hampir seluruhnya dikelilingi
oleh daratan. Contoh: Laut Hitam, Laut Kaspia, dan Laut Mati.
Morfologi Dasar Laut
 Morfologi dasar laut terdiri atas :
Landas Kontinen (Continental Shelf)
Wilayah laut yang dangkal disepanjang pantai yang kedalamannya
kurang dari 200 meter dengan sudut kemiringan lereng kira-kira
0,4%
Dangkalan (Plat)
Merupakan perluasan dari landas kontinen dengan kedalam lebih
kurang 200 meter dan masih merupakan kelanjutan benua.
Lereng Benua (Continental Slope)
Merupakan kelanjutan dangkalan dengan sudut kemiringan lereng
4% hingga 6%
Dasar Samudera (Ocean Floor)
Dasar Samudera terdiri atas
1.Dasar Samudera Landai (Deep Sea Plain)
Dasar laut dengan kedalaman lebih dari 1000 meter, bentuk dasar laut landai.
2.Laut Dalam (The Deeps)
Dasar laut dalam yang berbentuk palung laut.
- Relief Dasar Samudera
Relief Dasar Samudera (Ocean Floor) membentuk pola dasar samudera dengan
berbagai macam tipe, yakni:
1.Gunung Laut
2.Gunung Dasar Laut
3.Guyot
4.Punggung Laut
5.Ambang Laut (Drempel)
6.Lubuk Laut (Bekken / Basin)
7.Palung Laut (Trog)
Pengukuran Kedalaman Laut
Pengukuran Kedalaman Laut dapat dilakukan dengan mudah. Para ahli oceanografi
mengukur kedalaman laut / samudera dengan menggunakan cara :
1.Draad Louding
2.Echo Louding
Susunan Sifat Air Laut
Suhu Air Laut pada Perairan Indonesia yang terletak di daerah tropik, maka
hampir sepanjang tahun suhu lapisan permukaan air lautnya tinggi, berkisar 26° C -
30° C. Perubahan temperatur (amplitudo) air laut, kecil karena air laut lambat
menjadi panas dan lambat menjadi dingin. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor:
1.Air laut selalu bergerak sehingga panas yang diterimanya dijalarkan dan disebar
kemana-mana.
2.Permukaan air laut bertindak sebagai cermin sehingga panas matahari yang
diterimanya dipantulkan kembali. Sedangkan panas yang diterima air sebagian
digunakan untuk penguapan.
3.Pada malam lambat menjadi dingin karena:
- Uap air di atas permukaan air laut yang telah menjadi dingin menghalangi
pelepasan panas.
- Permukaan air laut yang mengkilat menghalangi pelepasan panas.
 Suhu air laut makin ke dalam makin turun temperaturnya, pada
kedalaman lebih kurang 4.000 meter, temperaturnya antara 1° C -
2° C.
Kadar Garam Air Laut (Salinitas)
Kadar Garam Air Laut (Salinitas) adalah banyaknya garam (dalam
gram) yang terdapat pada 1 kilogram air laut. Kadar garam
tersebut dinyatakan dalam persen (%) atau permil (0/00).
Tinggi rendahnya kadar garam pada air laut sangat tergantung
kepada banyak sedikitnya :
1.Penguapan
2.Sungai yang bermuara ke laut tersebut
3.Curah hujan
4.Pemasukan air dari samudera di sekitarnya.
5.Air yang berasal dari gletser
Kepadatan
 Kepadatan air laut adalah 1,026 - 1,028. Jika dibandingkan dengan
air murni, air laut memiliki kepadatan yang lebih besar karena
mengandung banyak garam-garaman.
Tekanan
Tekanan air laut tidak sama besarnya pada kedalaman yang
berbeda, makin dalam tingkat kedalaman laut maka makin besar
tekanannya. Tekanan udara tiap m² permukaan air laut sebesar
10.000 kilogram harus diperhitungkan sebagai faktor penghitung
dalam mengukur tekanan air laut. Berat untuk 1 meter³ air laut
lebih kurang 1150 kilogram. Jadi tekanan air laut pada kedalaman
100 meter adalah: 100 x 1150 kg + 10.000 kg = 125.000 kg/m²
Perairan darat
 Contoh perairan darat diantaranya adalah :
1. Sungai
2. Danau
3. Telaga
4. Air tanah
5. Rawa
SUNGAI
 Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan menuju
dan bermuara di laut, danau atau sungai yang lebih besar, aliran sungai
merupakan aliran yang bersumber dari limpasan yaitu : limpasan yang
berasal dari hujan, gletser, limpasan dari anak-anak sungai dan limpasan
dari air tanah.
Adapun manfaat sungai bagi manusia adalah sebagai berikut :
a. Sumber air bagi pengairan wilayah pertanian atau irigasi dan usaha
perikanan darat
b. Sumber tenaga listrik untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
c. Tempat untuk mengembangbiakkan dan menangkap ikan guna memenuhi
kebutuhan manusia akan protein hewani
d. Tempat rekreasi, melihat keindahan air terjun
e. Tempat berolahraga seperti berperahu pada arus deras, lomba dayung
f. Tempat untuk memenuhi kebutuhan air untuk kehidupan sehari-hari
bagi penduduk yang tinggal di tepi sungai, seperti mencuci, mandi, dsb.
Masih ingatkah kalian tentang pembagian jenis-jenis sungai?
Jenis sungai
 Jenis sungai antara lain dibagi berdasarkan 2 hal yaitu :
 a. Berdasarkan pola alirannya sungai dibagi menjadi 7 yaitu :
Jenis sungai
 Pola radial sentripetal adalah pola aliran pada suatu kawah atau Crater dan suatu
kaldera dari gunung berapi atat defresi lainnya, yang pola alirannya ke pusat
depresi tersebut. Pola radial Sentrifugal adalah pola aliran pada kerucut gunung
beraoi atau dome yang baru mencapai stadium muda dan pola alirannya menuruni
lereng-lereng pegunungan.
Pola Trelis adalah pola aliran yang terbentuk seperti tralis. Disini sungai mengalir
sepanjang lembah dari suatu bentukan antiklinal dan sinklinal yang paralel. Pola
Rectangular adalah pola aliran yang terdapat pada daerah yang mempunyai
struktur patahan, baiknya berupa patahan sesungguhnya atau hanya joint
(retakan). Pola ini merupakan pola aliran siku-siku. Pola Anular adalah variasi dari
radial. terdapat pada suatu dome atau kaldera yang sudah mencapai stadium
dewasa dan sudah timbul konsekwen, subsekwen, resekwen dan obsekwen. Pola
Pinnate adalah aliran sungai yang mana muara anak sungai membentuk sudut lancip
dengan sungai induk. Sungai ini biasanya terdapat pada bukit yang lerengnya
terjal.
b. Berdasarkan genetiknya dibagi menjadi 5 yaitu :
1. Sungai Konsekwensi
2. Sungai Subsekwensi
3. Sungai Obsekwen
4. Sungai Resekwen
5. Sungai Insekwen
Danau
 Danau adalah sebuah cekungan di muka bumi dimana
jumlah air yang masuk lebih besar dari air yang keluar.
Danau mendapatkan air dari curahan hujan, sungai,
dan air tanah, ketiga sumber tersebut bersama-sama
dapat mengisi dan memberikan suplai air pada danau.
Adapun manfaat danau adalah untuk Irigasi,
Perikanan, PLTA, Rekreasi, Olahraga, Pelayaran, dan
penampungan air untuk mencegah banjir.
Penyebab
 Penyebab terjadinya danau adalah sebagai berikut :
 1. Danau Tektonik
 2. Danau Vulkanik
 3. Danau Vulkan-Tektonik
 4. Danau Gletser
 5. Danau Dolina
 6. Danau terbendung
TELAGA
 Telaga hampir sama dengan danau, hanya luasnyalebih sempit.
Pepohonan besar yg ada di tepi telaga masih bisa menutupi
sebagian besar permukaan telaga. Telaga tidak memiliki tingkatan
suhu pada ledalamannya dan belum ada gelombang yg mengabrasi.
Munculnya sebuah telaga sama dengan awal terjadinya sebuah
danau. Di Pulau Jawa telaga banyak dijumpai di daerah Gunung
Sewu. Telaga juga banyak dimanfaatkan bagi kehidupan manusia
antara lain sebagai sumber air bersih, daerah perikanan, da
tempat rekreasi.
Upaya-upaya melestarikan air telaga dapat dilakukan dengan jalan
sebagai berikut :

a. Konservasi tanah di sekitar telaga
b. Membuat sabuk hijau di sekitar tebing telaga
c. Tidak membuang limbah di telaga.
AIR TANAH
 Air tanah adalah air yang terdapat dalam pori-pori tanah atau pada celah-celah batuan.
Air tanah terbentuk dari air hujan. Pada saat turun hujan, sebagian titik-titik air meresap
ke dalam tanah (infiltrasi). Air hujan yang masuk itu yang menjadi adangan air tanah.
Volume air yang meresap ke dalam tanah tergantung pada jenis lapisan batuannya.
Berdasarkan kenyataan tersebut terdapat pula dua jenis batuan utama, yaitu lapisan
kedap (impermiable) dan lapisan tanah tidak kedap air (permeable)
Kadar pori lapisan kedap atau tak tembus air sangat kecil, sehingga kemampuan untuk
meneruskan air juga kecil. Contoh lapisan kedap, yaitu geluh, napal, dan lempung.
Sedangkan kadar pori lapisan tak kedap air atau tembus air cukup besar. Oleh karena itu,
kemampuan untuk meneruskan air juga besar. Contoh lapisan tembus air, yaitu pasir,
padas, krikil dan kapur. Kita akan lihat bersama gambar lapisan kedap dan lapisan tak
kedap pada air tanah di halaman berikutnya.
Rawa
 Rawa adalah daerah di sekitar sungai atau muara sungai
yang cukup besar yang merupakan tanah berlumpur
dengan kadar air relatif tinggi. Rawa juga dikatakan
sebagai genangan air di daratan pada cekungan yang relatif
dangkal. Genangan rawa bisa juga terjadi karena terjebak
pada suatu daerah cekungan dan lapisan batuan di bawah
rawa merupakan batuan yang impermiable.
Manfaat rawa diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Rawa yang terdapat pergantian air tawar dapat untuk
areal sawah
2. Rawa yang airnya tidak terlalu asam dapat untuk daerah
perikanan
3. Sebagai sumber pembangkit listrik
4. Sebagai objek pariwisata
Rawa
 Jenis-jenis rawa dibedakan menjadi :
 1.Berdasarkan sifat
 2. Berdasarkan keadaan airnya
 3. Berdasarkan letaknya
By :
-Temi
- Yoseph
- Rino
- Kaleb

More Related Content

What's hot

Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X) Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Verani Nurizki
 
Tugas ppt harningrum off k_100721407132
Tugas ppt harningrum off k_100721407132Tugas ppt harningrum off k_100721407132
Tugas ppt harningrum off k_100721407132
Arrizaqu Elsavitri
 
Geografi Zona Pesisir dan Pantai
Geografi Zona Pesisir dan PantaiGeografi Zona Pesisir dan Pantai
Geografi Zona Pesisir dan Pantai
cen27
 

What's hot (20)

Perairan Laut
Perairan LautPerairan Laut
Perairan Laut
 
Perairan laut, batas laut, dan pantai
Perairan laut, batas laut, dan pantaiPerairan laut, batas laut, dan pantai
Perairan laut, batas laut, dan pantai
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1
 
Klasifikasi laut 2
Klasifikasi laut 2Klasifikasi laut 2
Klasifikasi laut 2
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X) Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
 
Tugas ppt harningrum off k_100721407132
Tugas ppt harningrum off k_100721407132Tugas ppt harningrum off k_100721407132
Tugas ppt harningrum off k_100721407132
 
HIDROSFER Geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 firdyannisa
HIDROSFER Geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 firdyannisaHIDROSFER Geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 firdyannisa
HIDROSFER Geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 firdyannisa
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Dinamika hidrosfer
Dinamika hidrosferDinamika hidrosfer
Dinamika hidrosfer
 
Hidrosfer!
Hidrosfer!Hidrosfer!
Hidrosfer!
 
Perairan laut
Perairan lautPerairan laut
Perairan laut
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERHUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
 
Geografi Zona Pesisir dan Pantai
Geografi Zona Pesisir dan PantaiGeografi Zona Pesisir dan Pantai
Geografi Zona Pesisir dan Pantai
 
Relief Dasar Laut
Relief Dasar LautRelief Dasar Laut
Relief Dasar Laut
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 

Similar to Tugas geografi

perairan laut dan pemnafaatan gelombang.ppt
perairan laut dan pemnafaatan gelombang.pptperairan laut dan pemnafaatan gelombang.ppt
perairan laut dan pemnafaatan gelombang.ppt
Syahnul1
 
dinamika-hidrosfer-121220092651-phpapp02.pdf
dinamika-hidrosfer-121220092651-phpapp02.pdfdinamika-hidrosfer-121220092651-phpapp02.pdf
dinamika-hidrosfer-121220092651-phpapp02.pdf
AndiNurulFatma1
 
Badan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptBadan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi ppt
Sitimeymeii
 
Perairan laut geografi (revisi)
Perairan laut geografi (revisi) Perairan laut geografi (revisi)
Perairan laut geografi (revisi)
nathans_hansel
 

Similar to Tugas geografi (20)

Oceanografi
OceanografiOceanografi
Oceanografi
 
Geografi - Pantai
Geografi - PantaiGeografi - Pantai
Geografi - Pantai
 
Oseanografi Kelas X
Oseanografi Kelas XOseanografi Kelas X
Oseanografi Kelas X
 
Laut berdasarkan Proses terjadinya
Laut berdasarkan Proses terjadinyaLaut berdasarkan Proses terjadinya
Laut berdasarkan Proses terjadinya
 
perairan laut dan pemnafaatan gelombang.ppt
perairan laut dan pemnafaatan gelombang.pptperairan laut dan pemnafaatan gelombang.ppt
perairan laut dan pemnafaatan gelombang.ppt
 
Geografi nita tentang perairan-laut
Geografi nita tentang perairan-lautGeografi nita tentang perairan-laut
Geografi nita tentang perairan-laut
 
hidrosfer, Oke New......pdf
hidrosfer, Oke New......pdfhidrosfer, Oke New......pdf
hidrosfer, Oke New......pdf
 
BUMI.pptx
BUMI.pptxBUMI.pptx
BUMI.pptx
 
Novi
NoviNovi
Novi
 
Kelompok 4 geografi
Kelompok 4 geografiKelompok 4 geografi
Kelompok 4 geografi
 
dinamika-hidrosfer-121220092651-phpapp02.pdf
dinamika-hidrosfer-121220092651-phpapp02.pdfdinamika-hidrosfer-121220092651-phpapp02.pdf
dinamika-hidrosfer-121220092651-phpapp02.pdf
 
Geologi laut 1
Geologi laut 1Geologi laut 1
Geologi laut 1
 
Geografi Gian
Geografi Gian Geografi Gian
Geografi Gian
 
Biologi Laut_2
Biologi Laut_2Biologi Laut_2
Biologi Laut_2
 
Badan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptBadan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi ppt
 
Perairan laut geografi
Perairan laut geografiPerairan laut geografi
Perairan laut geografi
 
Perairan Laut
Perairan LautPerairan Laut
Perairan Laut
 
Ekosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power PointEkosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power Point
 
Buku laut biru: Samudera,Laut, Biota, Iklim, dan Cuaca. All a about the Ocean
Buku laut biru: Samudera,Laut, Biota, Iklim, dan Cuaca. All a about the OceanBuku laut biru: Samudera,Laut, Biota, Iklim, dan Cuaca. All a about the Ocean
Buku laut biru: Samudera,Laut, Biota, Iklim, dan Cuaca. All a about the Ocean
 
Perairan laut geografi (revisi)
Perairan laut geografi (revisi) Perairan laut geografi (revisi)
Perairan laut geografi (revisi)
 

Tugas geografi

  • 1. Tema : Klasifikasi Laut dan Perairan Darat Nama kelompok : - Temi (28) - Yoseph (34) - Rino Tata (23) - Kaleb (19)
  • 2. Klasifikasi Laut  Sebutan planet Bumi sebagai suatu wilayah daratan yang kita diami selama ini sebenarnya kurang tepat, karena kenyataannya luas daratan hanya sekitar 30% dan sisanya 70% berupa lautan dan perairan. Perbandingan laut dan daratan di Indonesia diperkirakan juga 70% : 30%. Perairan di Bumi seolah tampak menyatu. Meskipun demikian, bukan berarti memiliki sifat yang sama antara bagian satu dengan bagian lain. Dasar perairan maupun tempat bertemunya dengan permukaan daratan penuh dengan lekukan, tonjolan, dan cekungan. Akibatnya sifat-sifat yang dimilikinya berbeda. Oleh karena itu pula ada pembagian samudra dan laut. Berikut ini adalah klasifikasi laut menurut proses terjadi dan letaknya -
  • 3. Klasifikasi Laut Berdasarkan Proses Terjadinya  Berdasarkan proses terjadinya laut dibedakan menjadi: 1) Laut Ingresi Laut ingresi merupakan laut yang disebabkan terjadinya penurunan dasar laut. Hal ini menyebabkan laut semakin dalam. Contoh: Laut Banda (7.400 m), Laut Flores (5.590 m), Laut Sulawesi (5.590 m), Laut Tengah (4.400 m), dan Laut Jepang (4.000 m). 2) Laut Regresi Laut regresi merupakan laut yang terbentuk karena penyempitan laut atau pengangkatan daratan pada daerah yang luas. Proses tersebut terjadi pada zaman Dilluvium. Akibat suhu Bumi yang dingin, menyebabkan air membeku dan permukaan air laut turun sampai 60 m. Hal ini menyebabkan Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul berubah menjadi daratan. Pulau Sumatra, Jawa, dan Kalimantan bersatu dengan Asia, sedangkan Dangkalan Sahul dan pulau-pulau kecil di bagian timur Indonesia bersatu dengan Australia. 3) Laut Transgresi Laut transgresi merupakan laut yang terbentuk karena kenaikan permukaan air laut atau penurunan daratan secara perlahan sehingga luas laut bertambah. Proses ini terjadi pada masa glasial. Pencairan es di kutub menyebabkan air laut naik dan menggenangi daratan. Laut transgresi bersifat dangkal karena mempunyai kedalaman sekitar 70 m. Contoh: Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul.
  • 4. Menurut kedalamannya  Laut menurut kedalamannyanya dapat dibedakan menjadi beberapa zona : 1.Zona pesisir (littoral zone)  2.Zona laut dangkal (neuritic zone)  3. Zona laut dalam (bathyal zone)  4.Zona laut sangat dalam (abyssal zone)
  • 5. Zona pesisir (littoral zone)  Wilayah laut antara garis batas air pasang naik dengan garis batas air pasang surut. Wilayah ini tergenang pada saat pasang naik sedangkan pada surut wilayah ini tidak tergenang air laut.
  • 6. Zona laut dangkal (neuritic zone)  Wilayah laut yang dangkal antara batas pasang surut sampai kedalaman 200 meter. Zona ini kaya akan ikan dan tumbuh-tumbuhan laut, karena masih terdapat sinar matahari yang menyebabkan fotosintesis dapat berjalan baik (matahari dapat menembus air laut hingga kedalaman 90 meter). Pada zona ini pula plankton dapat tumbuh dengan subur karena terdapat banyak oksigen, dan masih terdapat ombak yang menyebabkan tersebarnya plankton sebagai makanan utama ikan.
  • 7. Zona laut dalam (bathyal zone)  Wilayah laut yang dalam dengan kedalamannya antara 200 meter hingga kedalaman 1.000 meter. Karena sinar matahari sudah tidak dapat menembus zona ini maka tumbuhan mulai berkurang namun binatang masih banyak terdapat di wilayah laut ini.
  • 8. Zona laut sangat dalam (abyssal zone)  Wilayah laut yang kedalamannya lebih dari 1.000 meter, zona ini merupakan zona yang sangat gelap sehingga sudah tidak terdapat lagi tumbuh- tumbuhan yang dapat hidup, namun masih ada binatang - binatang yang dapat hidup pada wilayah yang memiliki organ yang dapat menimbulkan cahaya sendiri.
  • 9. Klasifikasi Laut Berdasarkan Letaknya  Berdasarkan letaknya, laut dibedakan sebagai berikut. 1) Laut Tepi Laut tepi adalah laut yang terletak di pinggir benua. Contoh: Laut Bering yang dipisahkan oleh kepulauan Aleut, Laut Jepang yang dipisahkan Kepulauan Jepang, Laut Koral di sebelah timur Australia, dan Laut Cina Selatan yang dipisahkan oleh Kepulauan Indonesia dan Filipina. 2) Laut Pertengahan Laut pertengahan merupakan laut yang terletak di antara dua benua atau lebih. Contoh: Laut Tengah, Laut Merah, dan lautlaut di Indonesia yang terletak di antara Benua Asia dan Australia. 3) Laut Pedalaman Laut pedalaman merupakan laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contoh: Laut Hitam, Laut Kaspia, dan Laut Mati.
  • 10. Morfologi Dasar Laut  Morfologi dasar laut terdiri atas : Landas Kontinen (Continental Shelf) Wilayah laut yang dangkal disepanjang pantai yang kedalamannya kurang dari 200 meter dengan sudut kemiringan lereng kira-kira 0,4% Dangkalan (Plat) Merupakan perluasan dari landas kontinen dengan kedalam lebih kurang 200 meter dan masih merupakan kelanjutan benua. Lereng Benua (Continental Slope) Merupakan kelanjutan dangkalan dengan sudut kemiringan lereng 4% hingga 6% Dasar Samudera (Ocean Floor)
  • 11. Dasar Samudera terdiri atas 1.Dasar Samudera Landai (Deep Sea Plain) Dasar laut dengan kedalaman lebih dari 1000 meter, bentuk dasar laut landai. 2.Laut Dalam (The Deeps) Dasar laut dalam yang berbentuk palung laut. - Relief Dasar Samudera Relief Dasar Samudera (Ocean Floor) membentuk pola dasar samudera dengan berbagai macam tipe, yakni: 1.Gunung Laut 2.Gunung Dasar Laut 3.Guyot 4.Punggung Laut 5.Ambang Laut (Drempel) 6.Lubuk Laut (Bekken / Basin) 7.Palung Laut (Trog)
  • 12. Pengukuran Kedalaman Laut Pengukuran Kedalaman Laut dapat dilakukan dengan mudah. Para ahli oceanografi mengukur kedalaman laut / samudera dengan menggunakan cara : 1.Draad Louding 2.Echo Louding Susunan Sifat Air Laut Suhu Air Laut pada Perairan Indonesia yang terletak di daerah tropik, maka hampir sepanjang tahun suhu lapisan permukaan air lautnya tinggi, berkisar 26° C - 30° C. Perubahan temperatur (amplitudo) air laut, kecil karena air laut lambat menjadi panas dan lambat menjadi dingin. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor: 1.Air laut selalu bergerak sehingga panas yang diterimanya dijalarkan dan disebar kemana-mana. 2.Permukaan air laut bertindak sebagai cermin sehingga panas matahari yang diterimanya dipantulkan kembali. Sedangkan panas yang diterima air sebagian digunakan untuk penguapan. 3.Pada malam lambat menjadi dingin karena: - Uap air di atas permukaan air laut yang telah menjadi dingin menghalangi pelepasan panas. - Permukaan air laut yang mengkilat menghalangi pelepasan panas.
  • 13.  Suhu air laut makin ke dalam makin turun temperaturnya, pada kedalaman lebih kurang 4.000 meter, temperaturnya antara 1° C - 2° C. Kadar Garam Air Laut (Salinitas) Kadar Garam Air Laut (Salinitas) adalah banyaknya garam (dalam gram) yang terdapat pada 1 kilogram air laut. Kadar garam tersebut dinyatakan dalam persen (%) atau permil (0/00). Tinggi rendahnya kadar garam pada air laut sangat tergantung kepada banyak sedikitnya : 1.Penguapan 2.Sungai yang bermuara ke laut tersebut 3.Curah hujan 4.Pemasukan air dari samudera di sekitarnya. 5.Air yang berasal dari gletser
  • 14. Kepadatan  Kepadatan air laut adalah 1,026 - 1,028. Jika dibandingkan dengan air murni, air laut memiliki kepadatan yang lebih besar karena mengandung banyak garam-garaman. Tekanan Tekanan air laut tidak sama besarnya pada kedalaman yang berbeda, makin dalam tingkat kedalaman laut maka makin besar tekanannya. Tekanan udara tiap m² permukaan air laut sebesar 10.000 kilogram harus diperhitungkan sebagai faktor penghitung dalam mengukur tekanan air laut. Berat untuk 1 meter³ air laut lebih kurang 1150 kilogram. Jadi tekanan air laut pada kedalaman 100 meter adalah: 100 x 1150 kg + 10.000 kg = 125.000 kg/m²
  • 15. Perairan darat  Contoh perairan darat diantaranya adalah : 1. Sungai 2. Danau 3. Telaga 4. Air tanah 5. Rawa
  • 16. SUNGAI  Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan menuju dan bermuara di laut, danau atau sungai yang lebih besar, aliran sungai merupakan aliran yang bersumber dari limpasan yaitu : limpasan yang berasal dari hujan, gletser, limpasan dari anak-anak sungai dan limpasan dari air tanah. Adapun manfaat sungai bagi manusia adalah sebagai berikut : a. Sumber air bagi pengairan wilayah pertanian atau irigasi dan usaha perikanan darat b. Sumber tenaga listrik untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) c. Tempat untuk mengembangbiakkan dan menangkap ikan guna memenuhi kebutuhan manusia akan protein hewani d. Tempat rekreasi, melihat keindahan air terjun e. Tempat berolahraga seperti berperahu pada arus deras, lomba dayung f. Tempat untuk memenuhi kebutuhan air untuk kehidupan sehari-hari bagi penduduk yang tinggal di tepi sungai, seperti mencuci, mandi, dsb. Masih ingatkah kalian tentang pembagian jenis-jenis sungai?
  • 17. Jenis sungai  Jenis sungai antara lain dibagi berdasarkan 2 hal yaitu :  a. Berdasarkan pola alirannya sungai dibagi menjadi 7 yaitu :
  • 18. Jenis sungai  Pola radial sentripetal adalah pola aliran pada suatu kawah atau Crater dan suatu kaldera dari gunung berapi atat defresi lainnya, yang pola alirannya ke pusat depresi tersebut. Pola radial Sentrifugal adalah pola aliran pada kerucut gunung beraoi atau dome yang baru mencapai stadium muda dan pola alirannya menuruni lereng-lereng pegunungan. Pola Trelis adalah pola aliran yang terbentuk seperti tralis. Disini sungai mengalir sepanjang lembah dari suatu bentukan antiklinal dan sinklinal yang paralel. Pola Rectangular adalah pola aliran yang terdapat pada daerah yang mempunyai struktur patahan, baiknya berupa patahan sesungguhnya atau hanya joint (retakan). Pola ini merupakan pola aliran siku-siku. Pola Anular adalah variasi dari radial. terdapat pada suatu dome atau kaldera yang sudah mencapai stadium dewasa dan sudah timbul konsekwen, subsekwen, resekwen dan obsekwen. Pola Pinnate adalah aliran sungai yang mana muara anak sungai membentuk sudut lancip dengan sungai induk. Sungai ini biasanya terdapat pada bukit yang lerengnya terjal. b. Berdasarkan genetiknya dibagi menjadi 5 yaitu : 1. Sungai Konsekwensi 2. Sungai Subsekwensi 3. Sungai Obsekwen 4. Sungai Resekwen 5. Sungai Insekwen
  • 19. Danau  Danau adalah sebuah cekungan di muka bumi dimana jumlah air yang masuk lebih besar dari air yang keluar. Danau mendapatkan air dari curahan hujan, sungai, dan air tanah, ketiga sumber tersebut bersama-sama dapat mengisi dan memberikan suplai air pada danau. Adapun manfaat danau adalah untuk Irigasi, Perikanan, PLTA, Rekreasi, Olahraga, Pelayaran, dan penampungan air untuk mencegah banjir.
  • 20. Penyebab  Penyebab terjadinya danau adalah sebagai berikut :  1. Danau Tektonik  2. Danau Vulkanik  3. Danau Vulkan-Tektonik  4. Danau Gletser  5. Danau Dolina  6. Danau terbendung
  • 21. TELAGA  Telaga hampir sama dengan danau, hanya luasnyalebih sempit. Pepohonan besar yg ada di tepi telaga masih bisa menutupi sebagian besar permukaan telaga. Telaga tidak memiliki tingkatan suhu pada ledalamannya dan belum ada gelombang yg mengabrasi. Munculnya sebuah telaga sama dengan awal terjadinya sebuah danau. Di Pulau Jawa telaga banyak dijumpai di daerah Gunung Sewu. Telaga juga banyak dimanfaatkan bagi kehidupan manusia antara lain sebagai sumber air bersih, daerah perikanan, da tempat rekreasi. Upaya-upaya melestarikan air telaga dapat dilakukan dengan jalan sebagai berikut :  a. Konservasi tanah di sekitar telaga b. Membuat sabuk hijau di sekitar tebing telaga c. Tidak membuang limbah di telaga.
  • 22. AIR TANAH  Air tanah adalah air yang terdapat dalam pori-pori tanah atau pada celah-celah batuan. Air tanah terbentuk dari air hujan. Pada saat turun hujan, sebagian titik-titik air meresap ke dalam tanah (infiltrasi). Air hujan yang masuk itu yang menjadi adangan air tanah. Volume air yang meresap ke dalam tanah tergantung pada jenis lapisan batuannya. Berdasarkan kenyataan tersebut terdapat pula dua jenis batuan utama, yaitu lapisan kedap (impermiable) dan lapisan tanah tidak kedap air (permeable) Kadar pori lapisan kedap atau tak tembus air sangat kecil, sehingga kemampuan untuk meneruskan air juga kecil. Contoh lapisan kedap, yaitu geluh, napal, dan lempung. Sedangkan kadar pori lapisan tak kedap air atau tembus air cukup besar. Oleh karena itu, kemampuan untuk meneruskan air juga besar. Contoh lapisan tembus air, yaitu pasir, padas, krikil dan kapur. Kita akan lihat bersama gambar lapisan kedap dan lapisan tak kedap pada air tanah di halaman berikutnya.
  • 23. Rawa  Rawa adalah daerah di sekitar sungai atau muara sungai yang cukup besar yang merupakan tanah berlumpur dengan kadar air relatif tinggi. Rawa juga dikatakan sebagai genangan air di daratan pada cekungan yang relatif dangkal. Genangan rawa bisa juga terjadi karena terjebak pada suatu daerah cekungan dan lapisan batuan di bawah rawa merupakan batuan yang impermiable. Manfaat rawa diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Rawa yang terdapat pergantian air tawar dapat untuk areal sawah 2. Rawa yang airnya tidak terlalu asam dapat untuk daerah perikanan 3. Sebagai sumber pembangkit listrik 4. Sebagai objek pariwisata
  • 24. Rawa  Jenis-jenis rawa dibedakan menjadi :  1.Berdasarkan sifat  2. Berdasarkan keadaan airnya  3. Berdasarkan letaknya
  • 25. By : -Temi - Yoseph - Rino - Kaleb