SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
KUMPULAN TAFSIR TARBAWI
BAGIAN I (Al-Alaq: 1-5. Al-Ghasyiyah: 17-20)
Pada surat al-Alaq ayat1-5 merupakan ayat yang pertama diturunkan Allah Swt
kepada nabi Muhammad Saw, merupakan ayat yang berisi kewajiban belajar bagi
manusia sebagai makhluk ciptaannya yang mulia dikarenakan diberikannya akal dan
juga hina jikalau tidak berilmu oleh karena itu dalam ayat ini Allah menyuruh
Muhammad sebagai utusannya untuk membaca, membaca dan membaca sehingga
mengetahui apa-apa yang tidak diketahui oleh manusia. Maka dengan membaca
manusia dapat mengasah otak dan menjadikannya manusia yang pandai dan mampu
mengoptimalkan akalnya yang telah diberikan kepadanya, oleh karena itu manusia
wajib belajar untuk mengoptimalkan fungsi akalnya.
Pada surat al-Ghasyiyah ayat 17-20, Allah menciptakan segala sesuatu seperti unta
diciptakan, langit ditinggikan, gunung-gunung ditegakan dan bagaimana bumi
dihamparkan memiliki maksud dan tujuann. Oleh karena itu kita sebagai makhluk
ciptaannya yang telah dimuliakan dengan diberikan akal kepada kita hendaklah berpikir
tentang apa-apa yang disebutkan Allah didalam ayat ini untuk itulah Allah mewajibkan
kita untuk belajar menuntut ilmu agar dapat mengetahui maksud dari yang telah Allah
umpamakan pada ayat ini. Maka dari itu hendaklah kita terus dan terus belajar
sepanjang hayat yang merupakan kewajiban kita sebagai hambanya.
BAGIAN II (Al-Imran: 190-191. At-Taubah: 122. Al-Ankabut: 19-20)
Pada surat al-Imran ayat 190-191, menegaskan kepada orang-orang yang berakal
yaitu manusia untuk terus belajar dalam hidupnya baik melalui alam semesta seperti
yang tersirat di ayat ini maupun dari sumber yang lainnya dan sebagai makhluk
ciptaannya yang telah diberikan akal oleh Allah untuk berpikir hendaklah kita
senantiasa berasa di bawah ajarannya dan selalu mengingat kepada dzat yang memberi
kita kenikmatan akal untuk berpikir.
Pada surat attaubah 122, walaupun dalam keadaan darurat sepeti peperangan
hendaklah menuntut ilmu harus tetap dilakukan oleh sebagian orang, ini menunjukan
berjihad dalam menuntut ilmu sama dengaan berjihad melawan musuh Allah, jadi
menuntut ilmu sama pentingnya dengan perang melawan musuh Allah Swt.
Surat al-Ankabut ayat 19-20, adalah Allah menyerukan kepada manusia untuk
memperhatikan bagaimana penciptaan manusia yang menurut manusia itu sangat sulit
sedangkan bagi Allah adalah hal yang mudah baginya, jadi manusia sebagai makhluk
ciptaannya haruslah berusaha belajar melalui makhluk ciptaannya sehingga manusia
menjadi lebih berguna hidup dimuka bumi dengan terus belajar dan mengamalkan apaapa yang ia dapati dari makhluk ciptaan Allah yang maha segala-galanya.
TUJUAN PENDIDIKAN
BAGIAN I (Al-Imran 138-139. Fath: 29)
Pada surat al-Imran 138-139, tujuan dari pendidikan islam adalah insan kamil yakni
sebagai penerang dalam kegelapan bagi yang lainnya seperti yang tersurat pada ayat ini
yakni al-Quran sebagai penerang umat manusia, itulah tujuan pendidikan dalam islam
yakni orang yang sudah terdidik hendaklah mendidik orang lain yang masih tersesat,
dan juga tujuan pendidikan Islam adalah beriman yang merupakan bagian dari insan
kamil yang mana pada ayat ini orang yang beriman adalah memiliki derajat yang paling
tinggi.
Pada surat fath ayat 29, salah satu tujuan pendidikan adalah memiliki manfaat bagi
orang lain, walaupun hanya sedikit saja yang merupakan salah satu bagian dari insan
kamil yang merupakan tujuan umum atau lazim dalam Islam selain bermanfaat
hendaklah orang yang terdidik saling mengasihi, menyayangi, dan toleran terhadap
orang yang seiman maupun yang tidak, terhadap orang yang berbeda suku ras dan
bahasa hendaklah saling bertoleransi dalam kehidupan agar tercipta kedamaian yang
abadi di alam semesta.
BAGIAN II (Al-Hajj: 41. Al-Zarriyat: 56. Hud: 61)
Pada surat al-Imran ayat 138-139 adalah tujuan pendidikan yang terdapat pada ayat
ini adalah bahwasannya manusia sebagi makhluk Allah senantiasa menjalankan
perintahnya yakni menjalankan perintah yang telah ditetapknya dalam al-Quran dan
senantiasa menjauhi larangannya yakni senantiasa menjadi insan kamil dalam segi
aqidah dan akhlak.
Pada surat ad-Zariyat ayat 56, bahwasanya semua makhluk dimuka bumi baik yang
berwujud maupun yang tidak hendaklah mengabdi kepadanya yang merupakan
kewajiban kita sebagai makhluk ciptaannya. Hal ini merupakan perwujudan dari semua
pengabdian kita sebagai hambaNya dan merupakan ajaran kepada semua makhluk
hidup yag berakal yang merupakan makhluk yamg lemah dihadapanNya. Hal ini juga
merupakan tujuan dari pendidikan Islam yakni supaya kita lebih mengabdi kepada
Allah jikalau kita telah mengerti semua kewajiban hak kita kepadaNya.
Pada surat Hud ayat 61, Allah telah memenuhi hak kita sebagai mahkluk ciptaannya
sehingga kita harus menunaikan kewajiban kita sebagai makhluk ciptaannya, yakni
mengakui kebesaran dan keesaannya yang ia tunjukkan melalui semua ciptaannya
dimuka bumi yang kita tinggali, jadi tujuan pendidikan disini adalah kita harus
mengesakan Allah dan menjalani semua kewajibannya sebagai makhluk yang telah
terpenuhi semua hak-haknya.
SUBYEK PENDIDIKAN
BAGIAN I (Ar-Rahman: 1-4. Najm: 5-6)
Pada surat ar-Rahman ayat 1-4 ditegaskan disini bahwa yang menjadi subjek
pendidikan adalah seorang manusia yang merupakan makhluk ciptaan Allah yang
paling sempurna karena diberikan olehnya seseuatu yang tidak ia berikan kepada
makhluk ciptaannya yang lain yakni akal yang mengangkat derajat manusia sehingga
manusialah yang berhak menjadi subjek pendidikan baik bagi sesama ataupun bagi
makhluk ciptaan Allah yang lainnya.
Pada surat Najm ayat 5-6 ditegaskanya klasifikasi seorang pendidik atau siapa saja
yang berkompeten menjadi subjek pendidikan yakni seperti yang tersurat dalam ayat ini
adalah seperti halnya seorang malaikat jibril yang mana beliau digambarkan sebagai
berikut:
a.

Sangat kuat, maksudnya memiliki fisik dan psikis yang matang dan mampu
memecahkan masalah.

b.

Mempunyai akal yang cerdas, yakni seorang pendidik haruslah memiliki akal yang
mumpuni dalam bidangnya yakni berkompeten dalam mengajarkan apa yang
diajarkannya sebagai seorang subyek pendidikan.

c. Menampakan dengan rupanya yang asli, yakni seorang subyek pendidikan hendaklah
bersikap wajar yang tidak melebih-lebihkan segala sesuatu baik dari dirinya maupun
apa yang dilakoninya dalam bidangnya.
BAGIAN II (An-Nahl: 43-44. Al-Kahfi: 66)
Pada surat an-Nahl ayat 43-44 Allah Swt mengutus utusannya dengan terlebih
dahulu memberikannya wahyu kepada utusannya, ini dikarenakan agar segala bentuk
pertanyaan yang mungkin diajukan kepada utusannya dapat dijawab dan dipecahkan
sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh Allah dan tidak mungkin terjadi kedzaliman
dalam hal ini.
Di karenakan semua jawaban yang diberikan oleh utusannya adalah datang dari
tuhan, oleh karena itu, sebagai subyek pendidikan yang merupakan salah satu sumber
pendidikan hendaklah memiliki segala pengetahuan yang sesuai dengan kaidah ilmu
pengetahuan itu sendiri. Yakni sebagai seorang pendidik hendaklah mempersiapkan
segala sesuatu sebelum mengadakan proses pembelajaran yang mana jikalau terdapat
kasus-kasus pendidik dapat menyelesaikan apa yang muncul didalam proses
pembelajaran. Maka tidak salah jika salah satu syarat sebagai seorang pendidik adalah
memiliki kecerdasan pikiran mental dan juga spiritual yang digambarkan pada ayat ini.
Pada surat al-Kahfi ayat 66, subjek pendidikan bisa siapa saja yang berkompeten di
dalam bidangnya tanpa terkecuali dan tanpa pandang bulu seperti pada ayat ini, ketika
nabi Musa berguru kepada Khidir walaupun Khidir merupakan salah satu nabi
sedangkan Musa merupakan nabi dan rasul tetapi Allah menyuruhnya untuk berguru
atau menuntut ilmu kepada Khaidir dikarenakan Khaidir merupakan orang yang
berkompeten dalam rangka mengajarkan Musa. Jadi sebagai seorang pendidik atau
sebagai subjek pendidikan hendaklah menguasai seluk beluk bidang yang digelutinya
dalam hal yang akan diajarkannya kepada peserta didik.
OBJEK PENDIDIKAN
BAGIAN I (At-Tahrim: 6. As-Syu’ara: 214)
Pada surat at-Tahrim ayat 6, menyuruh kepada manusia agar menjaga keluarganya
dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, dan penjaganya juga malaikat
yang kasar dan keras yang tidak akan membantah perintah Allah Swt, jadi objek
pendidikan yang tersurat pada ayat ini adalah manusia sebagai makhluk ciptaan Allah
Swt,walaupun manusia sudah diberikan akal tetapi jikalau nafsunya yang lebih
dominan maka akalnya akan terpengaruh ke arah yang negatif, oleh karena itu Allah
Swt mewanti-wanti kepada makhluknya agar menjauhi segala sesuatu yang dapat
menjerumuskannya kedalam api neraka oleh karena itu manusia perlu di didik agar
tidak terjerumus dan melakukan hal-hal yang negatif melalui pendidikan.
Pada surat as-Syu’ara ayat 214, manusia sebagai subjek pendidikan hendaklah
memberi peringatan atau mengajak sesama manusia kepada kebaikan dikarenakan
manusia selain sebagai subjek pendidikan merupakan objek pendidikan juga.
BAGIAN II (At-Taubat: 122. An-Nissa: 170)
Pada surat at-Taubah ayat 122, Allah menyeru kepada kaum yang hendak berperang
untuk tidak semuanya pergi untuk berperang melainkan sebagian dari mereka
hendaknya menuntut ilmu agar mereka yang menuntut ilmu memberi peringatan
kepada yang lain, dalam hal ini yang menjadi objek pendidikan adalah manusia dan
manusia yang notabene merupakan makhluk yang berakal yang harus dididik dan
dilatih agar tidak terjerumus kehal yang negatif jikalau akalnya tidak digunakan untuk
hal yang positif.
Pada surat an-Nissa ayat 170, nabi Muhammad Saw diutus dengan membawa
kebenaran kepada manusia, jadi manusia disini merupakan objek yang hendak dituju
oleh Allah melalui rasulnya untuk diberikan kebenaran. Manusia sebagai tujuan dari
dakwah Muhammad yang diutus oleh Allah merupakan objek dari dakwah Muhammad,
dalam pendidikan manusia jugalah yang menjadi objek dikarenakan akal yang dimiliki
manusia hendaklah dioptimalkan dan diberdayakan sehingga menjadi sesuatu yang
baik dan terhindar dari kedzaliman .
METODE PENDIDIKAN
BAGIAN (Al-Maidah: 67. An-Nahl: 125)
Pada surah al-Maidah ayat 67, salah satu dari metode untuk menyampaikan ilmu
dalam proses pembelajaran adalah dengan menggunakan metode ceramah atau tabligh
semua ilmu yang diturunkan Allah dimuka bumi ini. Metode ini merupakan metode
yang paling sederhana dalam penyampaian informasi ilmu pengetahuan kepada semua
objek pendidikan.
Pada surat-Nahl ayat 125, cara menyampaikan suatu pengetahuan hendaklah
dilakukan dengan bijaksana dan terbuka bagi semua pendapat dan cara yang tersurat
dalam ayat ini adalah dengan metode Tanya jawab dan juga menggunakan metode
diskusi yang mana dapat membuka semua bentuk pemikiran yang berkembang agar
tidak terjadi perbedaan yang mencolok dalam hasil dari pemikiran yang berkembang
dalam suatu hal.
BAGIAN (Al-Araf: 176. Ibrahhim: 24-25
Pada surat al-Araf ayat 176, metode untuk menyampaikan suatu ilmu biasa
mengunakan metode perumpamaan atau yang menyamakan sesuatu dengan sesuatu
yang memiliki akibat yang sama-sama buruknya sehingga darinya dapat dipetik
pelajaran yang dapat memproteksi untuk melakukan tindakan tersebut sehingga
terhindar darinya, metode ini umum digunakan agar objek pendidikan dapat berfikir
dan dapat berempati terhadap akibatnya sehingga menjadi antipati terhadapnya.
Pada surat Ibrahim ayat 24-25, metode perumpamaan yang hendaklah digunakan
harus merupakan perumpamaan yang baik dalam segala hal seperti yang diisyaratkan
oleh ayat ini yaitu hendaklah membuat perumpamaan yang baik-baik saja agar
mendapakan contoh yang baik sehingga objek pendidikan dapat menirunya
dikarenakan perumpamannya baik-baik.

More Related Content

What's hot

Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...juniska efendi
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaBuyung Iskandar
 
Islam sebagai way of life
Islam sebagai way of lifeIslam sebagai way of life
Islam sebagai way of lifeRidwan Hidayat
 
Sejarah Dinasti Turki Usmani
Sejarah Dinasti Turki UsmaniSejarah Dinasti Turki Usmani
Sejarah Dinasti Turki UsmaniLuthfi Nk
 
AIKA "Islam Sebagai Way Of Life"
AIKA "Islam Sebagai Way Of Life"AIKA "Islam Sebagai Way Of Life"
AIKA "Islam Sebagai Way Of Life"Lia Herliana
 
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERNPERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERNarifah fadlilah
 
Bab 7 perkembangan islam pada masa daulah bani abbasyiyah
Bab 7 perkembangan islam pada masa daulah bani abbasyiyahBab 7 perkembangan islam pada masa daulah bani abbasyiyah
Bab 7 perkembangan islam pada masa daulah bani abbasyiyahhadisukmo
 
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidRoisMansur
 
Seni Rupa Zaman Hindu Buddha
Seni Rupa Zaman Hindu BuddhaSeni Rupa Zaman Hindu Buddha
Seni Rupa Zaman Hindu BuddhaRafly Safadanu
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanDewi Bahagia
 
PPT Pembaharuan Islam
PPT Pembaharuan IslamPPT Pembaharuan Islam
PPT Pembaharuan Islamnur azizah
 
Pengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islamPengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islamEdwarn Abazel
 
Nikmatnya menuntut ilmu dan berbagi ilmu pengetahuan
Nikmatnya menuntut ilmu dan berbagi ilmu pengetahuanNikmatnya menuntut ilmu dan berbagi ilmu pengetahuan
Nikmatnya menuntut ilmu dan berbagi ilmu pengetahuanFitriHastuti2
 
Tokoh-tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia Islam
Tokoh-tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia IslamTokoh-tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia Islam
Tokoh-tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia Islambulan purnama
 
Ruang lingkup pendidikan islam
Ruang lingkup pendidikan islamRuang lingkup pendidikan islam
Ruang lingkup pendidikan islamteguh ahmad
 
Konsep pendidikan islam
Konsep pendidikan islamKonsep pendidikan islam
Konsep pendidikan islamDozzo Morini
 

What's hot (20)

Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
 
Kebudayaan islam
Kebudayaan islamKebudayaan islam
Kebudayaan islam
 
Islam sebagai way of life
Islam sebagai way of lifeIslam sebagai way of life
Islam sebagai way of life
 
Sejarah Dinasti Turki Usmani
Sejarah Dinasti Turki UsmaniSejarah Dinasti Turki Usmani
Sejarah Dinasti Turki Usmani
 
AIKA "Islam Sebagai Way Of Life"
AIKA "Islam Sebagai Way Of Life"AIKA "Islam Sebagai Way Of Life"
AIKA "Islam Sebagai Way Of Life"
 
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAWPeradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
 
POWER POINT STUDI ISLAM
POWER POINT STUDI ISLAMPOWER POINT STUDI ISLAM
POWER POINT STUDI ISLAM
 
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERNPERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN
 
Bab 7 perkembangan islam pada masa daulah bani abbasyiyah
Bab 7 perkembangan islam pada masa daulah bani abbasyiyahBab 7 perkembangan islam pada masa daulah bani abbasyiyah
Bab 7 perkembangan islam pada masa daulah bani abbasyiyah
 
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
 
Seni Rupa Zaman Hindu Buddha
Seni Rupa Zaman Hindu BuddhaSeni Rupa Zaman Hindu Buddha
Seni Rupa Zaman Hindu Buddha
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikan
 
PPT Pembaharuan Islam
PPT Pembaharuan IslamPPT Pembaharuan Islam
PPT Pembaharuan Islam
 
Wali songo
Wali songoWali songo
Wali songo
 
Pengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islamPengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islam
 
Nikmatnya menuntut ilmu dan berbagi ilmu pengetahuan
Nikmatnya menuntut ilmu dan berbagi ilmu pengetahuanNikmatnya menuntut ilmu dan berbagi ilmu pengetahuan
Nikmatnya menuntut ilmu dan berbagi ilmu pengetahuan
 
Tokoh-tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia Islam
Tokoh-tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia IslamTokoh-tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia Islam
Tokoh-tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia Islam
 
Ruang lingkup pendidikan islam
Ruang lingkup pendidikan islamRuang lingkup pendidikan islam
Ruang lingkup pendidikan islam
 
Konsep pendidikan islam
Konsep pendidikan islamKonsep pendidikan islam
Konsep pendidikan islam
 

Similar to Tujuan, subjek, objek, metode pendidikan

Tugas tafsir
Tugas tafsirTugas tafsir
Tugas tafsir871939
 
Tujuan pencitaan manusia
Tujuan pencitaan manusiaTujuan pencitaan manusia
Tujuan pencitaan manusiaMurni Dinianti
 
TAFSIR TARBAWI SURAT AL-DZARIAT 56 By AGUS MUKHANDAR
TAFSIR TARBAWI SURAT AL-DZARIAT 56 By AGUS MUKHANDARTAFSIR TARBAWI SURAT AL-DZARIAT 56 By AGUS MUKHANDAR
TAFSIR TARBAWI SURAT AL-DZARIAT 56 By AGUS MUKHANDARAgus Mukhandar
 
Tafsirtarbawisuratadzariat56 150120052911-conversion-gate02
Tafsirtarbawisuratadzariat56 150120052911-conversion-gate02Tafsirtarbawisuratadzariat56 150120052911-conversion-gate02
Tafsirtarbawisuratadzariat56 150120052911-conversion-gate02ryanz ozuro
 
Pembahasan makalah agama islam tentang kedudukan akal dan wahyu
Pembahasan makalah  agama islam tentang kedudukan akal dan wahyuPembahasan makalah  agama islam tentang kedudukan akal dan wahyu
Pembahasan makalah agama islam tentang kedudukan akal dan wahyuPuji Winarni
 
5.haikiat tujuan pendidikan dalam islam.doc
5.haikiat tujuan pendidikan dalam islam.doc5.haikiat tujuan pendidikan dalam islam.doc
5.haikiat tujuan pendidikan dalam islam.docRiska Affriany
 
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)Novia Senja
 
analisis tujuan pendidikan nasional
analisis tujuan pendidikan nasionalanalisis tujuan pendidikan nasional
analisis tujuan pendidikan nasionalsofwan jamiel
 
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI&BP) SMP Kelas VII
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI&BP) SMP Kelas VIIRPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI&BP) SMP Kelas VII
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI&BP) SMP Kelas VIIDiva Pendidikan
 
Makalah potensi dasar manusia dan tugas manusia kel. 1
Makalah potensi dasar manusia dan tugas manusia kel. 1Makalah potensi dasar manusia dan tugas manusia kel. 1
Makalah potensi dasar manusia dan tugas manusia kel. 1Rakhmi Vegi Arizka
 
Alam Sebagai Media Belajar dan Pembentukan Karakter
Alam Sebagai Media Belajar dan Pembentukan KarakterAlam Sebagai Media Belajar dan Pembentukan Karakter
Alam Sebagai Media Belajar dan Pembentukan KarakterAnggi Hafiz
 
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'QuranHakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'QuranHery Kurniawan
 

Similar to Tujuan, subjek, objek, metode pendidikan (20)

Dasar2 islam
Dasar2 islamDasar2 islam
Dasar2 islam
 
Tugas tafsir
Tugas tafsirTugas tafsir
Tugas tafsir
 
Tujuan pencitaan manusia
Tujuan pencitaan manusiaTujuan pencitaan manusia
Tujuan pencitaan manusia
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
TAFSIR TARBAWI SURAT AL-DZARIAT 56 By AGUS MUKHANDAR
TAFSIR TARBAWI SURAT AL-DZARIAT 56 By AGUS MUKHANDARTAFSIR TARBAWI SURAT AL-DZARIAT 56 By AGUS MUKHANDAR
TAFSIR TARBAWI SURAT AL-DZARIAT 56 By AGUS MUKHANDAR
 
Tafsirtarbawisuratadzariat56 150120052911-conversion-gate02
Tafsirtarbawisuratadzariat56 150120052911-conversion-gate02Tafsirtarbawisuratadzariat56 150120052911-conversion-gate02
Tafsirtarbawisuratadzariat56 150120052911-conversion-gate02
 
Pembahasan makalah agama islam tentang kedudukan akal dan wahyu
Pembahasan makalah  agama islam tentang kedudukan akal dan wahyuPembahasan makalah  agama islam tentang kedudukan akal dan wahyu
Pembahasan makalah agama islam tentang kedudukan akal dan wahyu
 
Revisi tafsir tarbawi
Revisi tafsir tarbawiRevisi tafsir tarbawi
Revisi tafsir tarbawi
 
5.haikiat tujuan pendidikan dalam islam.doc
5.haikiat tujuan pendidikan dalam islam.doc5.haikiat tujuan pendidikan dalam islam.doc
5.haikiat tujuan pendidikan dalam islam.doc
 
Tugas agama islam hadist
Tugas agama islam hadistTugas agama islam hadist
Tugas agama islam hadist
 
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
 
analisis tujuan pendidikan nasional
analisis tujuan pendidikan nasionalanalisis tujuan pendidikan nasional
analisis tujuan pendidikan nasional
 
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI&BP) SMP Kelas VII
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI&BP) SMP Kelas VIIRPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI&BP) SMP Kelas VII
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI&BP) SMP Kelas VII
 
Makalah potensi dasar manusia dan tugas manusia kel. 1
Makalah potensi dasar manusia dan tugas manusia kel. 1Makalah potensi dasar manusia dan tugas manusia kel. 1
Makalah potensi dasar manusia dan tugas manusia kel. 1
 
Keutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuKeutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmu
 
Peranan n cabaran
Peranan n cabaranPeranan n cabaran
Peranan n cabaran
 
Akidah
AkidahAkidah
Akidah
 
Alam Sebagai Media Belajar dan Pembentukan Karakter
Alam Sebagai Media Belajar dan Pembentukan KarakterAlam Sebagai Media Belajar dan Pembentukan Karakter
Alam Sebagai Media Belajar dan Pembentukan Karakter
 
Tugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2A
Tugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2ATugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2A
Tugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2A
 
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'QuranHakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
 

More from Santi Susanti

Metode utama pengumpulan data kualitatif
Metode utama pengumpulan data kualitatifMetode utama pengumpulan data kualitatif
Metode utama pengumpulan data kualitatifSanti Susanti
 
Kematangan beragama, problem keimanan dan gangguan keberagamaan seseorang
Kematangan beragama, problem keimanan dan gangguan keberagamaan seseorangKematangan beragama, problem keimanan dan gangguan keberagamaan seseorang
Kematangan beragama, problem keimanan dan gangguan keberagamaan seseorangSanti Susanti
 
Tugas english group 4
Tugas english group 4Tugas english group 4
Tugas english group 4Santi Susanti
 
Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulumPengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulumSanti Susanti
 
makalah profesi keguruan
makalah profesi keguruanmakalah profesi keguruan
makalah profesi keguruanSanti Susanti
 
makalah netralitas sains
makalah netralitas sainsmakalah netralitas sains
makalah netralitas sainsSanti Susanti
 
makalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konselingmakalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konselingSanti Susanti
 

More from Santi Susanti (8)

Metode utama pengumpulan data kualitatif
Metode utama pengumpulan data kualitatifMetode utama pengumpulan data kualitatif
Metode utama pengumpulan data kualitatif
 
Kematangan beragama, problem keimanan dan gangguan keberagamaan seseorang
Kematangan beragama, problem keimanan dan gangguan keberagamaan seseorangKematangan beragama, problem keimanan dan gangguan keberagamaan seseorang
Kematangan beragama, problem keimanan dan gangguan keberagamaan seseorang
 
Tugas english group 4
Tugas english group 4Tugas english group 4
Tugas english group 4
 
Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulumPengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum
 
shalat berjamaah
shalat berjamaahshalat berjamaah
shalat berjamaah
 
makalah profesi keguruan
makalah profesi keguruanmakalah profesi keguruan
makalah profesi keguruan
 
makalah netralitas sains
makalah netralitas sainsmakalah netralitas sains
makalah netralitas sains
 
makalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konselingmakalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konseling
 

Tujuan, subjek, objek, metode pendidikan

  • 1. KUMPULAN TAFSIR TARBAWI BAGIAN I (Al-Alaq: 1-5. Al-Ghasyiyah: 17-20) Pada surat al-Alaq ayat1-5 merupakan ayat yang pertama diturunkan Allah Swt kepada nabi Muhammad Saw, merupakan ayat yang berisi kewajiban belajar bagi manusia sebagai makhluk ciptaannya yang mulia dikarenakan diberikannya akal dan juga hina jikalau tidak berilmu oleh karena itu dalam ayat ini Allah menyuruh Muhammad sebagai utusannya untuk membaca, membaca dan membaca sehingga mengetahui apa-apa yang tidak diketahui oleh manusia. Maka dengan membaca manusia dapat mengasah otak dan menjadikannya manusia yang pandai dan mampu mengoptimalkan akalnya yang telah diberikan kepadanya, oleh karena itu manusia wajib belajar untuk mengoptimalkan fungsi akalnya. Pada surat al-Ghasyiyah ayat 17-20, Allah menciptakan segala sesuatu seperti unta diciptakan, langit ditinggikan, gunung-gunung ditegakan dan bagaimana bumi dihamparkan memiliki maksud dan tujuann. Oleh karena itu kita sebagai makhluk ciptaannya yang telah dimuliakan dengan diberikan akal kepada kita hendaklah berpikir tentang apa-apa yang disebutkan Allah didalam ayat ini untuk itulah Allah mewajibkan kita untuk belajar menuntut ilmu agar dapat mengetahui maksud dari yang telah Allah umpamakan pada ayat ini. Maka dari itu hendaklah kita terus dan terus belajar sepanjang hayat yang merupakan kewajiban kita sebagai hambanya. BAGIAN II (Al-Imran: 190-191. At-Taubah: 122. Al-Ankabut: 19-20) Pada surat al-Imran ayat 190-191, menegaskan kepada orang-orang yang berakal yaitu manusia untuk terus belajar dalam hidupnya baik melalui alam semesta seperti yang tersirat di ayat ini maupun dari sumber yang lainnya dan sebagai makhluk ciptaannya yang telah diberikan akal oleh Allah untuk berpikir hendaklah kita senantiasa berasa di bawah ajarannya dan selalu mengingat kepada dzat yang memberi kita kenikmatan akal untuk berpikir. Pada surat attaubah 122, walaupun dalam keadaan darurat sepeti peperangan hendaklah menuntut ilmu harus tetap dilakukan oleh sebagian orang, ini menunjukan berjihad dalam menuntut ilmu sama dengaan berjihad melawan musuh Allah, jadi menuntut ilmu sama pentingnya dengan perang melawan musuh Allah Swt.
  • 2. Surat al-Ankabut ayat 19-20, adalah Allah menyerukan kepada manusia untuk memperhatikan bagaimana penciptaan manusia yang menurut manusia itu sangat sulit sedangkan bagi Allah adalah hal yang mudah baginya, jadi manusia sebagai makhluk ciptaannya haruslah berusaha belajar melalui makhluk ciptaannya sehingga manusia menjadi lebih berguna hidup dimuka bumi dengan terus belajar dan mengamalkan apaapa yang ia dapati dari makhluk ciptaan Allah yang maha segala-galanya. TUJUAN PENDIDIKAN BAGIAN I (Al-Imran 138-139. Fath: 29) Pada surat al-Imran 138-139, tujuan dari pendidikan islam adalah insan kamil yakni sebagai penerang dalam kegelapan bagi yang lainnya seperti yang tersurat pada ayat ini yakni al-Quran sebagai penerang umat manusia, itulah tujuan pendidikan dalam islam yakni orang yang sudah terdidik hendaklah mendidik orang lain yang masih tersesat, dan juga tujuan pendidikan Islam adalah beriman yang merupakan bagian dari insan kamil yang mana pada ayat ini orang yang beriman adalah memiliki derajat yang paling tinggi. Pada surat fath ayat 29, salah satu tujuan pendidikan adalah memiliki manfaat bagi orang lain, walaupun hanya sedikit saja yang merupakan salah satu bagian dari insan kamil yang merupakan tujuan umum atau lazim dalam Islam selain bermanfaat hendaklah orang yang terdidik saling mengasihi, menyayangi, dan toleran terhadap orang yang seiman maupun yang tidak, terhadap orang yang berbeda suku ras dan bahasa hendaklah saling bertoleransi dalam kehidupan agar tercipta kedamaian yang abadi di alam semesta. BAGIAN II (Al-Hajj: 41. Al-Zarriyat: 56. Hud: 61) Pada surat al-Imran ayat 138-139 adalah tujuan pendidikan yang terdapat pada ayat ini adalah bahwasannya manusia sebagi makhluk Allah senantiasa menjalankan perintahnya yakni menjalankan perintah yang telah ditetapknya dalam al-Quran dan senantiasa menjauhi larangannya yakni senantiasa menjadi insan kamil dalam segi aqidah dan akhlak. Pada surat ad-Zariyat ayat 56, bahwasanya semua makhluk dimuka bumi baik yang berwujud maupun yang tidak hendaklah mengabdi kepadanya yang merupakan kewajiban kita sebagai makhluk ciptaannya. Hal ini merupakan perwujudan dari semua
  • 3. pengabdian kita sebagai hambaNya dan merupakan ajaran kepada semua makhluk hidup yag berakal yang merupakan makhluk yamg lemah dihadapanNya. Hal ini juga merupakan tujuan dari pendidikan Islam yakni supaya kita lebih mengabdi kepada Allah jikalau kita telah mengerti semua kewajiban hak kita kepadaNya. Pada surat Hud ayat 61, Allah telah memenuhi hak kita sebagai mahkluk ciptaannya sehingga kita harus menunaikan kewajiban kita sebagai makhluk ciptaannya, yakni mengakui kebesaran dan keesaannya yang ia tunjukkan melalui semua ciptaannya dimuka bumi yang kita tinggali, jadi tujuan pendidikan disini adalah kita harus mengesakan Allah dan menjalani semua kewajibannya sebagai makhluk yang telah terpenuhi semua hak-haknya. SUBYEK PENDIDIKAN BAGIAN I (Ar-Rahman: 1-4. Najm: 5-6) Pada surat ar-Rahman ayat 1-4 ditegaskan disini bahwa yang menjadi subjek pendidikan adalah seorang manusia yang merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna karena diberikan olehnya seseuatu yang tidak ia berikan kepada makhluk ciptaannya yang lain yakni akal yang mengangkat derajat manusia sehingga manusialah yang berhak menjadi subjek pendidikan baik bagi sesama ataupun bagi makhluk ciptaan Allah yang lainnya. Pada surat Najm ayat 5-6 ditegaskanya klasifikasi seorang pendidik atau siapa saja yang berkompeten menjadi subjek pendidikan yakni seperti yang tersurat dalam ayat ini adalah seperti halnya seorang malaikat jibril yang mana beliau digambarkan sebagai berikut: a. Sangat kuat, maksudnya memiliki fisik dan psikis yang matang dan mampu memecahkan masalah. b. Mempunyai akal yang cerdas, yakni seorang pendidik haruslah memiliki akal yang mumpuni dalam bidangnya yakni berkompeten dalam mengajarkan apa yang diajarkannya sebagai seorang subyek pendidikan. c. Menampakan dengan rupanya yang asli, yakni seorang subyek pendidikan hendaklah bersikap wajar yang tidak melebih-lebihkan segala sesuatu baik dari dirinya maupun apa yang dilakoninya dalam bidangnya. BAGIAN II (An-Nahl: 43-44. Al-Kahfi: 66)
  • 4. Pada surat an-Nahl ayat 43-44 Allah Swt mengutus utusannya dengan terlebih dahulu memberikannya wahyu kepada utusannya, ini dikarenakan agar segala bentuk pertanyaan yang mungkin diajukan kepada utusannya dapat dijawab dan dipecahkan sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh Allah dan tidak mungkin terjadi kedzaliman dalam hal ini. Di karenakan semua jawaban yang diberikan oleh utusannya adalah datang dari tuhan, oleh karena itu, sebagai subyek pendidikan yang merupakan salah satu sumber pendidikan hendaklah memiliki segala pengetahuan yang sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan itu sendiri. Yakni sebagai seorang pendidik hendaklah mempersiapkan segala sesuatu sebelum mengadakan proses pembelajaran yang mana jikalau terdapat kasus-kasus pendidik dapat menyelesaikan apa yang muncul didalam proses pembelajaran. Maka tidak salah jika salah satu syarat sebagai seorang pendidik adalah memiliki kecerdasan pikiran mental dan juga spiritual yang digambarkan pada ayat ini. Pada surat al-Kahfi ayat 66, subjek pendidikan bisa siapa saja yang berkompeten di dalam bidangnya tanpa terkecuali dan tanpa pandang bulu seperti pada ayat ini, ketika nabi Musa berguru kepada Khidir walaupun Khidir merupakan salah satu nabi sedangkan Musa merupakan nabi dan rasul tetapi Allah menyuruhnya untuk berguru atau menuntut ilmu kepada Khaidir dikarenakan Khaidir merupakan orang yang berkompeten dalam rangka mengajarkan Musa. Jadi sebagai seorang pendidik atau sebagai subjek pendidikan hendaklah menguasai seluk beluk bidang yang digelutinya dalam hal yang akan diajarkannya kepada peserta didik. OBJEK PENDIDIKAN BAGIAN I (At-Tahrim: 6. As-Syu’ara: 214) Pada surat at-Tahrim ayat 6, menyuruh kepada manusia agar menjaga keluarganya dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, dan penjaganya juga malaikat yang kasar dan keras yang tidak akan membantah perintah Allah Swt, jadi objek pendidikan yang tersurat pada ayat ini adalah manusia sebagai makhluk ciptaan Allah Swt,walaupun manusia sudah diberikan akal tetapi jikalau nafsunya yang lebih dominan maka akalnya akan terpengaruh ke arah yang negatif, oleh karena itu Allah Swt mewanti-wanti kepada makhluknya agar menjauhi segala sesuatu yang dapat menjerumuskannya kedalam api neraka oleh karena itu manusia perlu di didik agar tidak terjerumus dan melakukan hal-hal yang negatif melalui pendidikan.
  • 5. Pada surat as-Syu’ara ayat 214, manusia sebagai subjek pendidikan hendaklah memberi peringatan atau mengajak sesama manusia kepada kebaikan dikarenakan manusia selain sebagai subjek pendidikan merupakan objek pendidikan juga. BAGIAN II (At-Taubat: 122. An-Nissa: 170) Pada surat at-Taubah ayat 122, Allah menyeru kepada kaum yang hendak berperang untuk tidak semuanya pergi untuk berperang melainkan sebagian dari mereka hendaknya menuntut ilmu agar mereka yang menuntut ilmu memberi peringatan kepada yang lain, dalam hal ini yang menjadi objek pendidikan adalah manusia dan manusia yang notabene merupakan makhluk yang berakal yang harus dididik dan dilatih agar tidak terjerumus kehal yang negatif jikalau akalnya tidak digunakan untuk hal yang positif. Pada surat an-Nissa ayat 170, nabi Muhammad Saw diutus dengan membawa kebenaran kepada manusia, jadi manusia disini merupakan objek yang hendak dituju oleh Allah melalui rasulnya untuk diberikan kebenaran. Manusia sebagai tujuan dari dakwah Muhammad yang diutus oleh Allah merupakan objek dari dakwah Muhammad, dalam pendidikan manusia jugalah yang menjadi objek dikarenakan akal yang dimiliki manusia hendaklah dioptimalkan dan diberdayakan sehingga menjadi sesuatu yang baik dan terhindar dari kedzaliman . METODE PENDIDIKAN BAGIAN (Al-Maidah: 67. An-Nahl: 125) Pada surah al-Maidah ayat 67, salah satu dari metode untuk menyampaikan ilmu dalam proses pembelajaran adalah dengan menggunakan metode ceramah atau tabligh semua ilmu yang diturunkan Allah dimuka bumi ini. Metode ini merupakan metode yang paling sederhana dalam penyampaian informasi ilmu pengetahuan kepada semua objek pendidikan. Pada surat-Nahl ayat 125, cara menyampaikan suatu pengetahuan hendaklah dilakukan dengan bijaksana dan terbuka bagi semua pendapat dan cara yang tersurat dalam ayat ini adalah dengan metode Tanya jawab dan juga menggunakan metode diskusi yang mana dapat membuka semua bentuk pemikiran yang berkembang agar tidak terjadi perbedaan yang mencolok dalam hasil dari pemikiran yang berkembang dalam suatu hal. BAGIAN (Al-Araf: 176. Ibrahhim: 24-25
  • 6. Pada surat al-Araf ayat 176, metode untuk menyampaikan suatu ilmu biasa mengunakan metode perumpamaan atau yang menyamakan sesuatu dengan sesuatu yang memiliki akibat yang sama-sama buruknya sehingga darinya dapat dipetik pelajaran yang dapat memproteksi untuk melakukan tindakan tersebut sehingga terhindar darinya, metode ini umum digunakan agar objek pendidikan dapat berfikir dan dapat berempati terhadap akibatnya sehingga menjadi antipati terhadapnya. Pada surat Ibrahim ayat 24-25, metode perumpamaan yang hendaklah digunakan harus merupakan perumpamaan yang baik dalam segala hal seperti yang diisyaratkan oleh ayat ini yaitu hendaklah membuat perumpamaan yang baik-baik saja agar mendapakan contoh yang baik sehingga objek pendidikan dapat menirunya dikarenakan perumpamannya baik-baik.