SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
KODE ETIK IFJ
International Federation Journalist (IFJ)
pada 1954 menyetujui sebuah kode etik
jurnalistik. Kode etik itu kemudian
diamandemen dalam IFJ 1986 dan berlaku
sampai sekarang.
1. Respect for truth and for the right of the
public to truth is the 0first duty of the
journalist. (Menghormati kebenaran
dan hak publik untuk memperoleh
kebenaran adalah tugas pertama
seorang jurnalis).
 Tanggung jawab utama jurnalis adalah kepada
pembacanya, pendengarnya, dan penontonnya.
 Jurnalis harus bisa memberikan hak untuk
tahu bagi masyarakat (right to know).
 Periksa Pasal 4 (3) dan Pasal 6 (a) UU
 40/1999 tentang Pers.
> Periksa pembukaan Kode Etik
Jurnalistik (KEJ)
 Periksa Pasal 1 dan Pasal 3 Kode Etik AJI
 Elemen 1 Prinsip Elemen Jurnalisme Bill Kovach.
2. In pursuance of this duty, the journalist shall at
all times defend the principles of freedom in
the honest collection and publication of news,
and of the right of fair comment and criticism.
(Dalammelaksanakan tugas itu, jurnalis
dalam setiap saat harus membela
prinsip-prinsip kebebasan dalam
kejujuran pengumpulan dan penyiaran
berita, dan hak untuk komentar dan kritik
yang jujur).
>>Bandingkan dengan Pasal 6 (a), (c),
(d), dan (e); dan Pasal 18 UU Pers.
>>Bandingkan dengan Pasal 6 Kode Etik
AJI: “Jurnalis mempertahankan
prinsip-prinsip kebebasan dan
keberimbangan dalam peliputan,
pemberitaan serta kritik dan komentar.”
3. The journalist shall report only in
accordance with facts of which he/she
knows the origin. The journalist shall not
suppress essential information or falsify
documents. (Jurnalis harus selalu
melaporkan hanya sesuai dengan fakta
yang dia ketahui asalnya. Jurnalis
tidak boleh `
mendiamkan/mengabaikan informasi-
informasi penting atau memalsukan
dokumen).
>>> Jurnalis tidak boleh bertindak bertentangan
dengan keyakinannya atau praktik-praktik
kebiasaan jurnalistik yang baik. Jurnalis
boleh menolak penugasan yang tidak
sesuai dengan prinsip-prinsip jurnalistik.
>>> Fakta-fakta merugikan yang ada
hubungannya dengan kehidupan pribadi
seseorang atau keluarganya tidak
boleh disiarkan kecuali ada kepentingan
publik yang cukup besar.
>>> Lihat Pasal 5 (1) UU Pers.
4. The journalist shall use only fair
methods to obtain news, photographs and
documents. (Jurnalis hanya boleh
menggunakan metode-metode yang
jujur untuk memperoleh foto dan
dokumen).
>>>Informasi harus diperoleh secara
terbuka dan menggunakan cara-cara
yang jujur. Perkecualian hanya boleh
dilakukan jika informasi yang
menyangkut kepentingan umum/publik
tidak bisa diperoleh dengan cara-cara
normal.
>>> Lihat Pasal 4 (3) UU Pers
5.The journalist shall do the utmost to
rectify any published information which is
found to be harmfully inaccurate.
(Jurnalis harus berusaha sekuat
mungkin memperbaiki/meralat setiap
informasi yang diterbitkan bila
menemukan kesalahan yang
berbahaya).
>>Data atau informasi yang tidak
benar/salah harus segera dikoreksi tanpa
ditunda- tunda/tanpa menunggu
narasumber atau pihak yang bersangkutan
memintanya. Jurnalis harus
meminta/mendesak redaksi meralat
informasi yang salah itu.
>> Lihat Pasal 5 (2) dan (3)
>> Lihat Pasal 10 KEJ: “Wartawan Indonesia
segera mencabut, meralat, dan
memperbaiki berita yang keliru dan tidak
akurat disertai dengan permintaan maaf
kepada pembaca, pendengar, dan atau
pemirsa.”
>> Lihat Pasal 11 Kode Etik AJI: “Jurnalis
segera memperbaiki, meralat, atau mencabut
berita yang diketahuinya keliru atau tidak
akurat disertai dengan permintaan maaf
kepada publik.”
6. The journalist shall observe professional secrecy
regarding the source of information obtained in
confidence. (Jurnalis harus menaati
kerahasiaan profesional yang menyangkut
sumber informasi yang diperoleh atas dasar
kepercayaan).
>> Jurnalis harus menjaga kerahasiaan
narasumber jika narasumber itu minta namanya
dirahasiakan. Jurnalis harus menjaga
kepercayaan narasumber.
>>
>> Identitas orang yang memberikan
informasi tidak boleh diungkapkan
tanpa izinnya. Ini juga berlaku bagi
identitas orang yang menggunakan
nama samaran atau nama pena dalam
berita.
>> Lihat Pasal 4 (4) UU Pers
>> Lihat Pasal 17 Kode Etik AJI: “Jurnalis
menghormati hak narasumber untuk
memberikan informasi latar belakang,
off the record, dan embargo.”
7. The journalist shall be aware of the
danger of discrimination being furthered
by the media, and shall do the utmost to
avoid facilitating such discrimination based
on, among other things, race, sex, sexual
orientation, language, religion, political or
other opinions, and national or social
origins. (Jurnalis harus waspada
terhadap bahaya diskriminasi yang
didorongkan oleh media dan harus
berusaha sekuat tenaga untuk
menghindari pemberian
8. The journalist shall regard as grave
professional offences the following:
plagiarism; malicious misrepresentation;
calumny, slander, libel, unfounded
accusations; acceptance of a bribe in any form
in consideration of either publication or
suppression. (Jurnalis harus menganggap
sebagai pelanggaran profesional yang
sangat berat terhadap: plagiarisme;
salah pengertian yang didasari
dengki/kebencian
(maliciousmisinterpretation);
fitnah; pencemaran nama baik
(libel); tuduhan- tuduhan tak
berdasar; menerima sogokan
dalam bentuk apa pun sebagai
imbalan untuk mempublikasikan
atau sebaliknya, menekan atau
memberangus berita.
>>Praktik jurnalistik yang baik harus dittati
bila mengutip pekerjaan orang lain.
Meskipun hal ini mungkin tidak mencakup
materi yang berkaitan dengan
perlindungan hak cipta, adalah suatu
prkatik yang baik untuk menyebut
sumber bila menggunakan informasi dan
yang diterbitkan oleh pihak lain.
>> Pasal 7 (2) dan Pasal 17 (1)
9.Journalists worthy of the name shall deem it their duty to
observe faithfully the principles stated above. Within the
general law of each country the journalist shall recognise
inprofessional matters the jurisdiction of colleagues only, to
the exclusion of every kind of interference by governments
or others.
(Jurnalis menghormati namanya, karena itu harus
menganggap sebagai tugasnya untuk melaksanakan
secara jujur prinsip-prinsip di atas. Di dalam kerangka
hukum setiap negara, jurnalis harus menyadari soal- soal
profesional, masalah jurisdiksi kolega-koleganya saja,
untuk menolak setiap bentuk campur tangan pemerintah
atau lainnya.
>>Lihat Pasal 4 (1), (2), (3), (4), dan Pasal 8.
9. Journalists worthy of the name shall deem it their
duty to observe faithfully the principles stated above.
Within the general law of each country the journalist
shall recognise inprofessional matters the
jurisdiction of colleagues only, to the exclusion of
every kind of interference by governments or others.
(Jurnalis menghormati namanya, karena itu
harus menganggap sebagai tugasnya untuk
melaksanakan secara jujur prinsip-prinsip di
atas. Di dalam kerangka hukum setiap negara,
jurnalis harus menyadari soal-soal
profesional, masalah jurisdiksi kolega-
koleganya saja, untuk menolak setiap bentuk
campur tangan pemerintah atau lainnya.
>> Lihat Pasal 4 (1), (2), (3), (4), dan Pasal 8.
Kode etik jurnalistik ifj penafsiran dan praktik

More Related Content

Viewers also liked

So/such and double comparision
So/such and double comparisionSo/such and double comparision
So/such and double comparision
Sao Layhour
 
iNut Limited Leather Beani Tablet Range
iNut Limited Leather Beani Tablet RangeiNut Limited Leather Beani Tablet Range
iNut Limited Leather Beani Tablet Range
inutltd
 

Viewers also liked (19)

So/such and double comparision
So/such and double comparisionSo/such and double comparision
So/such and double comparision
 
Removal of Transformation Errors by Quarterion In Multi View Image Registration
Removal of Transformation Errors by Quarterion In Multi View Image RegistrationRemoval of Transformation Errors by Quarterion In Multi View Image Registration
Removal of Transformation Errors by Quarterion In Multi View Image Registration
 
iNut Limited Mi Gel
iNut Limited Mi GeliNut Limited Mi Gel
iNut Limited Mi Gel
 
Boe February 10 2009 Agenda
Boe February 10 2009 AgendaBoe February 10 2009 Agenda
Boe February 10 2009 Agenda
 
The Last Poets-JAZZOETRY & MADE IN AMERIKKKA
The Last Poets-JAZZOETRY & MADE IN AMERIKKKAThe Last Poets-JAZZOETRY & MADE IN AMERIKKKA
The Last Poets-JAZZOETRY & MADE IN AMERIKKKA
 
Fgcfg
FgcfgFgcfg
Fgcfg
 
BSidesNYC 2016 - An Adversarial View of SaaS Malware Sandboxes
BSidesNYC 2016 - An Adversarial View of SaaS Malware SandboxesBSidesNYC 2016 - An Adversarial View of SaaS Malware Sandboxes
BSidesNYC 2016 - An Adversarial View of SaaS Malware Sandboxes
 
Descobrindo a linguagem Perl
Descobrindo a linguagem PerlDescobrindo a linguagem Perl
Descobrindo a linguagem Perl
 
Daaaaaa
DaaaaaaDaaaaaa
Daaaaaa
 
스타토토⊙o⊙Wifi89,cOm(카톡: XaZa⊙o⊙ 실시간토토 실 시간배팅
스타토토⊙o⊙Wifi89,cOm(카톡: XaZa⊙o⊙  실시간토토  실  시간배팅스타토토⊙o⊙Wifi89,cOm(카톡: XaZa⊙o⊙  실시간토토  실  시간배팅
스타토토⊙o⊙Wifi89,cOm(카톡: XaZa⊙o⊙ 실시간토토 실 시간배팅
 
Zenoss Monitroing – zendmd Scripting Guide
Zenoss Monitroing – zendmd Scripting GuideZenoss Monitroing – zendmd Scripting Guide
Zenoss Monitroing – zendmd Scripting Guide
 
Versos
VersosVersos
Versos
 
Ashtavakra Gita Chapter 18 - Wonders of Patience
Ashtavakra Gita Chapter 18 - Wonders of PatienceAshtavakra Gita Chapter 18 - Wonders of Patience
Ashtavakra Gita Chapter 18 - Wonders of Patience
 
Managing the Risks - Sexual Assault Prevention - Presentation 6 of 9
Managing the Risks - Sexual Assault Prevention - Presentation 6 of 9Managing the Risks - Sexual Assault Prevention - Presentation 6 of 9
Managing the Risks - Sexual Assault Prevention - Presentation 6 of 9
 
iNut Limited Leather Beani Tablet Range
iNut Limited Leather Beani Tablet RangeiNut Limited Leather Beani Tablet Range
iNut Limited Leather Beani Tablet Range
 
Leitourgua
LeitourguaLeitourgua
Leitourgua
 
Bethany, The Girl Who Loved A Boy 001
Bethany, The Girl Who Loved A Boy 001Bethany, The Girl Who Loved A Boy 001
Bethany, The Girl Who Loved A Boy 001
 
Lesson #3
Lesson #3Lesson #3
Lesson #3
 
More Than Human - Personal Update Magazine - August 2011
More Than Human - Personal Update Magazine - August 2011More Than Human - Personal Update Magazine - August 2011
More Than Human - Personal Update Magazine - August 2011
 

Similar to Kode etik jurnalistik ifj penafsiran dan praktik

Pers bebas dan bertanggungjawab
Pers bebas dan bertanggungjawabPers bebas dan bertanggungjawab
Pers bebas dan bertanggungjawab
VJ Asenk
 
Uu 1999 nomor 40 pers
Uu 1999 nomor 40 persUu 1999 nomor 40 pers
Uu 1999 nomor 40 pers
Mystic333
 
Uu no. 40_tahun_1999_tentang_pers_
Uu no. 40_tahun_1999_tentang_pers_Uu no. 40_tahun_1999_tentang_pers_
Uu no. 40_tahun_1999_tentang_pers_
Danu Hibatullah
 
Uu no. 40 tahun 1999 tentang pers
Uu no. 40 tahun 1999 tentang persUu no. 40 tahun 1999 tentang pers
Uu no. 40 tahun 1999 tentang pers
beritasumsel
 

Similar to Kode etik jurnalistik ifj penafsiran dan praktik (20)

Kode etik
Kode etikKode etik
Kode etik
 
Kode Etik Wartawan Indonesia
Kode Etik Wartawan IndonesiaKode Etik Wartawan Indonesia
Kode Etik Wartawan Indonesia
 
Norma, Etika, dan Kasus Pers
Norma, Etika, dan Kasus PersNorma, Etika, dan Kasus Pers
Norma, Etika, dan Kasus Pers
 
KODE ETIK JURNALISTIK.pptx
KODE ETIK JURNALISTIK.pptxKODE ETIK JURNALISTIK.pptx
KODE ETIK JURNALISTIK.pptx
 
PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik
PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistikPKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik
PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik
 
KEMERDEKAAN PERS
KEMERDEKAAN PERSKEMERDEKAAN PERS
KEMERDEKAAN PERS
 
UU No. 40 Tahun 1999
UU No. 40 Tahun 1999UU No. 40 Tahun 1999
UU No. 40 Tahun 1999
 
Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang PersUndang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
 
Pers bebas dan bertanggungjawab
Pers bebas dan bertanggungjawabPers bebas dan bertanggungjawab
Pers bebas dan bertanggungjawab
 
Uu nomor 40_tahun_1999
Uu nomor 40_tahun_1999Uu nomor 40_tahun_1999
Uu nomor 40_tahun_1999
 
Uu 1999 nomor 40 pers
Uu 1999 nomor 40 persUu 1999 nomor 40 pers
Uu 1999 nomor 40 pers
 
Rambu jurnalistik indonesia ppt
Rambu jurnalistik indonesia pptRambu jurnalistik indonesia ppt
Rambu jurnalistik indonesia ppt
 
Kode Etik Jurnalistik (2008)
Kode Etik Jurnalistik (2008)Kode Etik Jurnalistik (2008)
Kode Etik Jurnalistik (2008)
 
Kode Etik Jurnalistik Wartawan.pdf
Kode Etik Jurnalistik Wartawan.pdfKode Etik Jurnalistik Wartawan.pdf
Kode Etik Jurnalistik Wartawan.pdf
 
Bab 3 kelas 3
Bab 3 kelas 3Bab 3 kelas 3
Bab 3 kelas 3
 
Uu no. 40_tahun_1999_tentang_pers_
Uu no. 40_tahun_1999_tentang_pers_Uu no. 40_tahun_1999_tentang_pers_
Uu no. 40_tahun_1999_tentang_pers_
 
PRESENTASI JURNALISTIK.pptx
PRESENTASI JURNALISTIK.pptxPRESENTASI JURNALISTIK.pptx
PRESENTASI JURNALISTIK.pptx
 
Uu no. 40 tahun 1999 tentang pers
Uu no. 40 tahun 1999 tentang persUu no. 40 tahun 1999 tentang pers
Uu no. 40 tahun 1999 tentang pers
 
UU No.40 Tahun 1999 Tentang Pers
UU No.40 Tahun 1999 Tentang PersUU No.40 Tahun 1999 Tentang Pers
UU No.40 Tahun 1999 Tentang Pers
 
7
77
7
 

Kode etik jurnalistik ifj penafsiran dan praktik

  • 1. KODE ETIK IFJ International Federation Journalist (IFJ) pada 1954 menyetujui sebuah kode etik jurnalistik. Kode etik itu kemudian diamandemen dalam IFJ 1986 dan berlaku sampai sekarang. 1. Respect for truth and for the right of the public to truth is the 0first duty of the journalist. (Menghormati kebenaran dan hak publik untuk memperoleh kebenaran adalah tugas pertama seorang jurnalis).
  • 2.  Tanggung jawab utama jurnalis adalah kepada pembacanya, pendengarnya, dan penontonnya.  Jurnalis harus bisa memberikan hak untuk tahu bagi masyarakat (right to know).  Periksa Pasal 4 (3) dan Pasal 6 (a) UU  40/1999 tentang Pers. > Periksa pembukaan Kode Etik Jurnalistik (KEJ)  Periksa Pasal 1 dan Pasal 3 Kode Etik AJI  Elemen 1 Prinsip Elemen Jurnalisme Bill Kovach.
  • 3. 2. In pursuance of this duty, the journalist shall at all times defend the principles of freedom in the honest collection and publication of news, and of the right of fair comment and criticism. (Dalammelaksanakan tugas itu, jurnalis dalam setiap saat harus membela prinsip-prinsip kebebasan dalam kejujuran pengumpulan dan penyiaran berita, dan hak untuk komentar dan kritik yang jujur).
  • 4. >>Bandingkan dengan Pasal 6 (a), (c), (d), dan (e); dan Pasal 18 UU Pers. >>Bandingkan dengan Pasal 6 Kode Etik AJI: “Jurnalis mempertahankan prinsip-prinsip kebebasan dan keberimbangan dalam peliputan, pemberitaan serta kritik dan komentar.”
  • 5. 3. The journalist shall report only in accordance with facts of which he/she knows the origin. The journalist shall not suppress essential information or falsify documents. (Jurnalis harus selalu melaporkan hanya sesuai dengan fakta yang dia ketahui asalnya. Jurnalis tidak boleh ` mendiamkan/mengabaikan informasi- informasi penting atau memalsukan dokumen).
  • 6. >>> Jurnalis tidak boleh bertindak bertentangan dengan keyakinannya atau praktik-praktik kebiasaan jurnalistik yang baik. Jurnalis boleh menolak penugasan yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip jurnalistik. >>> Fakta-fakta merugikan yang ada hubungannya dengan kehidupan pribadi seseorang atau keluarganya tidak boleh disiarkan kecuali ada kepentingan publik yang cukup besar. >>> Lihat Pasal 5 (1) UU Pers.
  • 7. 4. The journalist shall use only fair methods to obtain news, photographs and documents. (Jurnalis hanya boleh menggunakan metode-metode yang jujur untuk memperoleh foto dan dokumen). >>>Informasi harus diperoleh secara terbuka dan menggunakan cara-cara yang jujur. Perkecualian hanya boleh dilakukan jika informasi yang menyangkut kepentingan umum/publik tidak bisa diperoleh dengan cara-cara normal. >>> Lihat Pasal 4 (3) UU Pers
  • 8. 5.The journalist shall do the utmost to rectify any published information which is found to be harmfully inaccurate. (Jurnalis harus berusaha sekuat mungkin memperbaiki/meralat setiap informasi yang diterbitkan bila menemukan kesalahan yang berbahaya). >>Data atau informasi yang tidak benar/salah harus segera dikoreksi tanpa ditunda- tunda/tanpa menunggu narasumber atau pihak yang bersangkutan memintanya. Jurnalis harus meminta/mendesak redaksi meralat informasi yang salah itu.
  • 9. >> Lihat Pasal 5 (2) dan (3) >> Lihat Pasal 10 KEJ: “Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.” >> Lihat Pasal 11 Kode Etik AJI: “Jurnalis segera memperbaiki, meralat, atau mencabut berita yang diketahuinya keliru atau tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada publik.”
  • 10. 6. The journalist shall observe professional secrecy regarding the source of information obtained in confidence. (Jurnalis harus menaati kerahasiaan profesional yang menyangkut sumber informasi yang diperoleh atas dasar kepercayaan). >> Jurnalis harus menjaga kerahasiaan narasumber jika narasumber itu minta namanya dirahasiakan. Jurnalis harus menjaga kepercayaan narasumber. >>
  • 11. >> Identitas orang yang memberikan informasi tidak boleh diungkapkan tanpa izinnya. Ini juga berlaku bagi identitas orang yang menggunakan nama samaran atau nama pena dalam berita. >> Lihat Pasal 4 (4) UU Pers >> Lihat Pasal 17 Kode Etik AJI: “Jurnalis menghormati hak narasumber untuk memberikan informasi latar belakang, off the record, dan embargo.”
  • 12. 7. The journalist shall be aware of the danger of discrimination being furthered by the media, and shall do the utmost to avoid facilitating such discrimination based on, among other things, race, sex, sexual orientation, language, religion, political or other opinions, and national or social origins. (Jurnalis harus waspada terhadap bahaya diskriminasi yang didorongkan oleh media dan harus berusaha sekuat tenaga untuk menghindari pemberian
  • 13. 8. The journalist shall regard as grave professional offences the following: plagiarism; malicious misrepresentation; calumny, slander, libel, unfounded accusations; acceptance of a bribe in any form in consideration of either publication or suppression. (Jurnalis harus menganggap sebagai pelanggaran profesional yang sangat berat terhadap: plagiarisme; salah pengertian yang didasari dengki/kebencian
  • 14. (maliciousmisinterpretation); fitnah; pencemaran nama baik (libel); tuduhan- tuduhan tak berdasar; menerima sogokan dalam bentuk apa pun sebagai imbalan untuk mempublikasikan atau sebaliknya, menekan atau memberangus berita.
  • 15. >>Praktik jurnalistik yang baik harus dittati bila mengutip pekerjaan orang lain. Meskipun hal ini mungkin tidak mencakup materi yang berkaitan dengan perlindungan hak cipta, adalah suatu prkatik yang baik untuk menyebut sumber bila menggunakan informasi dan yang diterbitkan oleh pihak lain. >> Pasal 7 (2) dan Pasal 17 (1)
  • 16. 9.Journalists worthy of the name shall deem it their duty to observe faithfully the principles stated above. Within the general law of each country the journalist shall recognise inprofessional matters the jurisdiction of colleagues only, to the exclusion of every kind of interference by governments or others. (Jurnalis menghormati namanya, karena itu harus menganggap sebagai tugasnya untuk melaksanakan secara jujur prinsip-prinsip di atas. Di dalam kerangka hukum setiap negara, jurnalis harus menyadari soal- soal profesional, masalah jurisdiksi kolega-koleganya saja, untuk menolak setiap bentuk campur tangan pemerintah atau lainnya. >>Lihat Pasal 4 (1), (2), (3), (4), dan Pasal 8.
  • 17. 9. Journalists worthy of the name shall deem it their duty to observe faithfully the principles stated above. Within the general law of each country the journalist shall recognise inprofessional matters the jurisdiction of colleagues only, to the exclusion of every kind of interference by governments or others. (Jurnalis menghormati namanya, karena itu harus menganggap sebagai tugasnya untuk melaksanakan secara jujur prinsip-prinsip di atas. Di dalam kerangka hukum setiap negara, jurnalis harus menyadari soal-soal profesional, masalah jurisdiksi kolega- koleganya saja, untuk menolak setiap bentuk campur tangan pemerintah atau lainnya. >> Lihat Pasal 4 (1), (2), (3), (4), dan Pasal 8.