2. i| P a g e
Daftar Isi
Daftar Isi...................................................................................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................................................................ ii
BAB I........................................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................................................3
1.5 Batasan Masalah..........................................................................................................................3
BAB II.......................................................................................................................................................4
2.1 Tanaman Pisang......................................................................................................................4
2.2 Daerah Penyebaran.................................................................................................................5
2.3 Prospek Baterai Pisang............................................................................................................6
2.4 Teori Dasar Sel Listrik..............................................................................................................6
2.5 Rumusan Hipotesis..................................................................................................................7
3.1 Subjek ,Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................................................8
3.1.1 Subjek Penelitian....................................................................................................................8
3.1.2 Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................................................8
3.2 Populasi Penelitian.......................................................................................................................8
3.3 Metode Penelitian........................................................................................................................8
3.4 Alat dan bahan.............................................................................................................................8
3.4.1 Alat........................................................................................................................................8
3.4.2 Bahan ....................................................................................................................................9
3.5 Prosuder Pembuatan Baterai Kering............................................................................................9
BAB IV....................................................................................................................................................10
BAB V.....................................................................................................................................................11
5.1 Kesimpulan.................................................................................................................................11
5.2 Saran ..........................................................................................................................................11
Daftar pustaka........................................................................................................................................ iii
3. ii| P a g e
Kata Pengantar
Penulis mengucapkan puji syukur kepada Allah swt. atas segala rahmat, taufiq, dan karunia-NYA,
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “ energi listrik dari kulit pisang ” dengan
baik. Karya ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik karena dukungan dan partisipasi berbagai pihak
Karya ilmiah ini merupakan hasil karya penulis dengan mengumpulkan data yang bersangkutan dan
melakukan uji coba secara sederhana untuk dapat menyelesaikannya. Karya ilmiah ini diajukan sebagai tugas
mandiri .Penulis menydari bahwa, penulisan karya ilmiah ini, masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik
dan saran yang konstruksif sangat diharapkan penulis.
4. 1| P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Saat ini, sebagian besar kebutuhan akan energi listrik dipenuhi oleh sumber energi yang kurang layak.
Sumber energi listrik yang berasal dari batu bara dan mesin disel dengan bahan bakar solar tidak layak
karena menimbulkan polusi udara, dan sumbernya bukanlah yang dapat diperbaharui dalam waktu singkat.
Kedua sumber energi tersebut dapat habis dalam jangka waktu yang mungkin tak lama lagi.
Alam semesta menyediakan berbagai kebutuhan manusia. Kebutuhan tersebut, dibutuhkan manusia
untuk melangsungkan dan memenuhi segala tuntutan hidup. Manusiapun mulai berpikir untuk
memanfaatkan kekayaan alam guna memenuhi kebutuhan hidup mereka. Seringnya manusia menggunakan
otaknya untuk berpikir, maka semakin cerdaslah pikiran manusia untuk mengolah dan memanfaatkan alam
semesta ini. Namun kecerdasan itu membuat manusia terlupa akan kebutuhan yang diberikan alam
terbatas, sedangkan manusia menggunakannya tanpa batas.
Kebanyakan manusia jarang berpikir untuk mendaur ulang (recycle) kebutuhan-kebutuhan yang sudah
mereka konsumsi, melainkan mereka hanya membuang limbahnya begitu saja,tanpa berfikir untuk
memanfaatkannya.Ibarat sebuah pepatah habis manis sepah dibuang. Ibarat tersebut tak jauh berbeda
ketika kita mengkonsumsi buah pisang,kemudian membuang limbah kulitnya disembarang tempat.Jarang
sekali berfikir untuk memanfaatkan kembali limbah kulit pisang tersebut ,padahal tanpa kita
sadari sebenarnya kulit pisang berpotensi menjadi baterai kering ramah lingkungan.
Kata baterai mungkin sudah tidak asing didengar,namun baterai dan kulit pisang mungkin baru sekali
didengar.Baterai adalah sebuah alat yang digunakan untuk menyimpan tenaga listrik.Baterai sebagai
sumber energi alat-alat elektronik seperti jam dinding,radio,senter dan alat-alat elektronik lainnya. Begitu
banyaknya peranan baterai bagi kehidupan manusia,namun tidak dapat dipungkiri juga bahwa baterai yang
kita gunakan sehari-hari sangat berbahaya baik untuk kita maupun alam sekitar.
Baterai mengandung berbagai macm logam berat seperti : merkuri,mangan, timbal,nikel,lithium dn
kadmium. Jika baterai dibuang sembarangan,maka logam berat yang terkandung didalamnya mencemari
air dan tanah serta membahayakan bagi kesehatan .
Limbah baterai tidak hanya berbahaya bagi manusia,tetapi juga membahayakan sumber daya
alam,karena mengandung logam berat dan elektrolit korosif yang dapat mencemari tanah dan air. Jika
limbah baterai dicampur dengan limbah padat lainnya dari waktu kewaktu kandungan berbahaya di
5. 2| P a g e
dalamnya dapat mengancam kehidupan ikan,tanaman,perusakkan lingkungan dan secara tidak langsung
mengancam kesehatan manusia.
Peristiwa seperti ini apabila dibiarkan berlarut-larut bukan hanya kesehatan kita yang dirugikan ,tetapi
alam juga ikut merasakan kerugian tersebut. Jadi harus ada pengganti bahan kimia gtersebut,salah satunya
pengembangan potensi-potensi kulit buah sebagai baterai ramah lingkungan.
Limbah kulit pisang memiliki banyak manfaat,seperti bahan pembuatan pasta pada baterai. Cara
membuat pasta dari kulit pisang cukup mudah dan pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai pengganti
pasta baterai sangat bermanfaat bagi masyarakat. Hal inilah yang melatar belakangi penelitian tentang
potensi kulit pisang (Musa paradisiaca) sebagai baterai kering ramah lingkungan dan untuk
memanfaatkan kekayaan alam disekitar untuk mengurangi dampak krisis energi, selain itu melimpahnya
pohon pisang di Barabai yang belum dimanfaatkan secara maksimal menarik penulis untuk melakunan
inovasi dengan memanfaatkan limbah kulit pisang sebagai bahan pengganti pasta dalam baterai.
1.2. Rumusan Masalah
Dari permasalahan tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah kulit pisang memiliki potensi menjadi baterai ramah lingkungan ?
2. Apakah jenis kulit pisang berpengaruh terhadap pembuatan bahan baku baterai
kering ?
3. Zat apa saja yang terkandung dalam kulit pisang ?
4. Apakah kulit pisang dapat diubah menjadi energi listrik?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui apakah kulit pisang memiliki potensi menjadi baterai ramah
lingkungan.
2. Mengetahui apakah jenis kulit pisang berpengaruh terhadap pembuatan bahan
baku baterai kering .
3. Mencari solusi dari sampah kulit pisang yang dibuang begitu saja.
4. Mencari energi alternatif dari kulit pisang.
6. 3| P a g e
1.4 Manfaat Penelitian
Karya tulis ilmiah yang dibuat dapat dimanfaatkan, sebagai :
1. Bagi penulis, untuk menambah pengalaman dalam membuat karya tulis.
2. Bagi institusi (sekolah), sebagai bahan referensi untuk perpustakaan sekolah.
3. Bagi masyarakat, sebagai pedoman atau ajakan untuk dapat mengelola limbah
kulit pisang menjadi baterai kering yang ramah lingkungan.
4. Mendaurulang limbah yang terbuang begitu saja.
5. Menciptakan energi yang ramah lingkungan.
1.5 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, masalah yang dibahas adalah seputar bagaimana memanfaatkan sumber daya
alam yang melimpah,khususnya sumber daya hasil olahan manusia saat ini hanya dianggap sebagai limbah
dapat dimanfaatkan menjadi sebuah teknologi yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia dalam
hal energi yang berkelanjutan.
Pokok dari permasalahan penelitian ini adalah cara pemanfaatan limbah kulit pisang yang apabila
isinya sudah habis dimakan,maka kulitnya dibuang. Oleh karena itu penulis melihat prosfek yang bagus
bagi limbah tersebut untuk dijadikan sebagai energi listrik pengganti baterai yang sudah yang sudah tidak
dapat difungsikan lagi atau mati . Untuk mendapatkan hasil penelitian yang bagus tentunya diperlukan riset
yang panjang,sehingga penulis membatasi pokok penelitian ini hanya sampai pada pembuatan bahan baku
baterai kering yang ramah lingkungan.
7. 4| P a g e
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Tanaman Pisang
Pohon pisang (Musa paradisiaca) merupakan tanaman yaang tidak mengenal musim, selalu
berkembang setiap waktu. Pohon pisang selalu melakukan regenerasi melalui tunas-tunas yang tumbuh
pada bonggolnya.Cara itulah pohon pisang mempertahankan eksitensinya untuk memberikan manfaat
kepada manusia. Hampir seluruh bagian dari tanaman pisang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan, mulai dari bonggol, batang, daun, buah, bunga sampai kekulit pisang. Berikut ini manfaat dari
setiap bagian pohon pisang :
- Bonggol (umbi batang pisang ).
Dibeberapa daerah, bonggol batang pisang yang muda dapat dimanfaatkan untuk sayur dan keripik pisang.
- Batang
Batang pisang banyak dimanfaatkan masyarakat,terutama pada bagian yang mengandung serat.Bagian ini
dimanfaatkan sebagai pembungkus untuk bibit tanaman sayur dan apabila dikeringkan dan diolah lebih
lanjut dapat digunakan sebagai tali pda pengolahan tembakau, untuk kompos dan dijadikan bahan baku
pembuat kertas.
- Daun
Masyarakat pedesaan memanfaatkan daun pisang sebagai pembungkus makanan,biasanya membungkus
kue-kue tradisional dan pembungkus nasi dan dimanfaatkan juga sebagai pakan ternak seperti sapi,
kambing dan kerbau.
- Buah
Buah pisang selain dimanfaatkan sebagai sumber vitamin dan mineral juga dapat dimanfaatkan menjadi
produk olahan antara lain pisang sale, tepung pisang, sari buah, buah dalam sirup, keripik pisang dan
berbagai olahan kue moderen dan tradisional. Buah pisang mengandung vitamin C, B kompleks, B6.
Pisang bisa menjadi pengganti makanan pokok, sehingga mengurangi ketergantungan rakyat Indonesia
terhadap beras.
- Bunga
8. 5| P a g e
Bunga pisang disebut juga jantung pisang, karena bentuknya seperti jantung. Biasanya dimanfaatkan untuk
membuat sayur,karena kandungan protein dan vitaminnya. Selain dibuat sebagai sayur bunga pisang dapat
juga dijadikan manisan dan acar.
- Kulit buah
Kulit buah ini biasanya digunakan senagai bahan pakan ternak, namun seiring berjalannya waktu limbah
kulit pisang ini tidak lagi digunakan sebagai pakan ternak melainkan sebagai energi listrik yang ramah
lingkungan.
Gambar : Tanaman pisang (Musa paradisiaca)
Pisang diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub Kingdom :Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi : Spermatophyta(menghasilkan biji)
Sub Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu/monokotil)
Ordo : Zingiberales
Family : Musaceae (suku pisang-pisangan)
Genus :Musa
Spesies : Musa paradisiaca
2.2 Daerah Penyebaran
Menurut ahli sejarah dan botani,bahwa asal mula tanaman pisang adalah Asia Tenggara yang oleh
penyebar agama Islam dsebarkan ke Afrika Barat, Amerika Selatan, dan Amerika Tengah.Asia Tenggara
termasuk Indonesia disebut sebagai sentral asaltanaman pisang. Selanjutnya pisang menyebar keseluruh
dunia, meliputi daerah teopis dan suptropis.Dimulai dari Asia Tenggara , ke Timur melalui Laut Teduh
sampai ke Hawai. Selain itu juga kebarat melalui Samudera Atlantik, kepulauan kenari sampai ke benua
Amerika. Tanaman pisang kini telah menjadi tanaman dunia karena terebar keseluruh penjuru
9. 6| P a g e
dunia.Negara-negara penghasil pisang yang terkenal diantarnya Brazil, Panama, Honduras, India, Equador,
Thailand, Karibia, Columbia, Meksiko, Venezuela, dan hawai. Indonesia merupakan negara
penghasil pisang nomor empat di dunia.
2.3Prospek Baterai Pisang
Pisang secara tradisional tidak dibudidayakan secara intensif,hanya sedikit yang dibudidayakan secara
insentif dan besar-besaran dalam perkebunan monokultur.
Potensi dari tanaman pisang ini terdapat hampir diseluruh bagian tanaman, namun potensi yang
terbesar ada pada bagian kulit pisang. Kulit pisang mempunyai potensi menjadi bahan dasar pembuatan
baterai ramah lingkungan. Setelah melalui proses panjang, kulit pisang ini akan menghasilkan mineral
yang berfungsi sebagi elektrolit (pengganti pasta pada baterai). Elektrolit inilah yang nantinya akan
menghasilkan arus listrik dalam batu baterai.
Menurut Sutikno (2008) elektrolit dalam batu baterai bersifat asam, sehingga buah yang bersifat asam
dapat menjadi elektrolit. Innocencio Kresna Pratama (2007) menembahkan, bahwa selain buah apel, jeruk
buah lain yang dapat menghasilkan listrik adalah kulit pisang, seperti percobaan yang dilakukan oleh wasis
Sucipto, S.Pd (2007)yang membuktikan bahwa kulit pisang dapat digunakan sebagai sumber arus listrik
searah.
2.4Teori Dasar Sel Listrik
Baterai merupakan sistem elektrokimia. Tiap sel baterai terdiri atas elektroda yang berbeda dipisah satu
sama lain dalam cairan penghantar yang disebut elektrolit. Masing-masing elektroda memiliki sistem
sendiri dan menghasilkan potensial yang beda. Perbedaan potensial di antara keduanya disebut
elektromotive force.
Energi kimia yang dihasilkan dari reaksi sel merupakan sumber listrik yang disuplai baterai ketika
digunakan. Zat-zat periaksi dalam sel sekunder secara lengkap dan efisen dapat dikembalikan ke keadaan
asalnya dengan memberkan arus listrik dengan arah yang berlawanan, tetapi dalam sel primer hal ini tidak
mungkin atau hanya sebagian saja. Hanya jenis tertentu saja dari baterai primer yang dapat diperbaharui,
yaitu dengan cara menggati elektroda dan slektrolotnya.
Ketika dua terminal sel dihubungkan dengan sirkuit luar dan kabel, arus yang mengalir proporsional
dengan besarnya emf dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan baterai dan sirkuit luar. Arus
mengalir melewati elektrolit oleh partikel muatan yang disebut ion dan melewati bagian logam dari sirkui
oleh elektron. Reaksi kimia terjadi pada permukaan elektroda di mana terjadi perubahan dari konduksi
elektronik menjadi konduksi ionik dan sebaliknya.
Material katodik biasanya terbuat dari senyawa kimia seperti, PbO2, MnO2,NiO2, CuCl, atau AgCl.
Mereka adalah agens depolarisasi. Dicirikan dengan mudahnyamenerima elektron, akibatnya tingkat
10. 7| P a g e
oksidasinya turun. Dilain pihak magterial anodik, biasanya logam seperti Pb, Fe, Cd, Mg atau Zn. Sifatnya
mudah melepas elektron membentuk ion positif dalam elektrolit. Reaksi ini disebut oksidasi.
Reaksi reduksi dan oksidasi disertai dengan perubahan kimia. Mungkin juga terdapat perubahan di
dalam elektrolit. Perubahan tersebut mengikuti hukum Faraday tentang elektrosis. Ketika baterai
mensuplai arus listrik dikatakan baterai tersebut sedang di-dicharge. Perubahan dari energi kimia ke energi
listrik berlangsung menurut hukum termodinamika.
Elektrolit yang menyediakan konduksi ionik antar elektroda harus disesuaikan dengan bahan katoda
adan anoda. Dalam elektrolot perlu adanya jumlah asam yang berlebihan dibandingkan jumlah yang
diperlukan secara teoritis, kalau tidak ada dia akan terlalu lrut dan terlalu risisten terhadap aliran arus
listrik. Perubahan yang tidak diinginkan juga bisa terjadi. Laju reaksi akan sebanding dengan pertukaran
elektron antar elektroda, hal ini tergantung pada difusi, suhu, permukaan efektif, dan kondisi dari sirkuit
listrik.
2.5Rumusan Hipotesis
Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
Hipotesis I
HA Kulit pisang dapat menghasilkan bahan baku baterai kering yang ramah lingkungan.
H0 Kulit pisang tidak dapat menghasilkan bahan baku baterai kering yang ramah
lingkungan
Hipotesis II
HA Jenis kulit pisang berpengaruh terhadap pembuatan bahan baku baterai kering
H0 Jenis kulit pisang tidak berpengaruh terhadap pembuatan bahan baku baterai kering
11. 8| P a g e
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Subjek ,Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Subjek Penelitian.
Subjek penelitian adalah kulit pisang Kepok
3.1.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Proses percobaan dilakukan dirumah
3.2 Populasi Penelitian.
Sampel penelitian ini adalah kulit PisangKepok.
3.3 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan ialah metode eksperimen dengan tujuan menguji
kebenaran dari hipotesa
3.4 Alat dan bahan
Dalam pembuatan baterai kering dari kulit pisang alat dan bahan yang digunakan
sebagai berikut :
3.4.1 Alat
1. Satu buah Basic meter
2. Dua buah pemegang lampu
3. Dua buah pemegang baterai
4. Dua buah bola lampu LED
5. Dua buah kabel penghubung hitam
6. Dua buah kabel penghubung merah
7. Satu buah pisau
8. Satu buah gunting
9. Satu batang lidi
12. 9| P a g e
3.4.2 Bahan
1. Dua buah baterai yang sudah mati
2. Kulit pisang Kepok
3.5 Prosuder Pembuatan Baterai Kering.
1. Membongkar 2 buah baterai bekas dengan gunting pada bagian penutup atas
(pada kutub positif baterai).
2. Mengeluarkan serbuk atau pasta eletrolit yang ada didalam baterai .
3. Memotong kecil-kecil kulit pisang Kepok.
4. Memasukan potongan kulit pisang kedalam baterai masing-masing.
5. Menutup kembali bagian penutup atas yang telah dibuka dengan rapat.
6. Menguji baterai yang telah diisi denga kulit pisang Ambon dan Kepok dengan
Basic meter dan lampu LED
7. Mengamati tegangan arus listrik pada baterai di Basic Meter
8. Mengamati lama kekuatan nyala lampu pada masing-masing baterai
13. 10| P a g e
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Darihasilpercobaanuntukmengetahuiapakahkulitpisangberpotensisebagaibaterai
ternyatabenar, bahwamemangkulitpisangberpotensimenjadibateraikeringramahlingkungan.
Percobaan yang penulislakukandapatmembuktikankalaubateraikulitpisang yang
dibuatolehpenulisdapatmenghasilkanlistrik. Untukkulitpisang Ambon menghasilkanlistrikselama 5 jam 17
menit dan untukkulitpisangKepokmenghasilkanlistrikselama 3 jam 31 menit.
Bateraikulitpisanghasilpercobaanpenulisdalammenghantarkanlistriktidaksesempurnasepertibaterai pada
umumnya. Halinikarenabanyakfaktor yang kurangmendukungpenelitian yang dilakukanolehpenulis.
Salahsatufaktortersebutadalahkurangnyasarana dan prasarana.
Data hasilpercobaan yang telahdiukurtegangannyaolehpenulis. Hasilpenelitiaanmenunjukanbahwa rata-
rata tegangan yang dihasilkanolehbateraikeringdarikulitpisang Ambon adalah 1,1 Volt .Sedangkan pada
pisangKepok rata-rata tegangan yang dihasilkanadalah 0,9 volt .Kontruksibateraikeringkulitpisang sama
denganbateraibiasa. Perbedaannyahanya pada elektrolitnya. Kulitpisangmengandungbeberapa mineral
yang dapatberfungsisebagaielektrolit. Mineral yang terdapat pada kulitpisangyang terbanyak
adalah Kalium (K+
). Kulit pisang juga mengandung garamsoddiumyang mengandung Klorida (Cl-
)dalam
jumlah sedikit.Reaksi antara Kalium dan garam Sodium dapat membentuk garam Kalium Klorida (KCl)
Menurut Drs,Asep Jamal (2008) KCl Merupakan elektrolit kuat yang mampu terionisasi dan mampu
menghantarkan arus listrik. Pisang juga mengandung mangnesium dan Seng. Mangnesium (Mg) dapat
bereaksi dengan Klorida menjadi elektrolit kuat.
Darikeduajenispisang,yaitupisang Ambon dan pisangKepok yang memilikiketahanan listrik yang
paling lama atautinggiadalahpisang Ambon. Pisang Ambon dilihatdarinyalalampulebih lama dan
lebihterangsertavoltasenyalebih besar dibandingpisangKepok. Perbedaantersebutmungkindisebabkan pada
kulitpisang Ambon lebihbanyakmengandungmeneralvalium dan
garamsodiumdibandingkankulitpisangKepok.
Dalampenelitianinipeneliti juga melakukanpercobaandenganbaterai yang
pastanyasudahdiambil dan dibiarkankosongsebagaikontrol, kemudiandilakukanpengujiannyalalampu,
ternyatalamputidakmenyala, inimembuktikanbahwabaterai yang tidakmempunyai pasta ( zatelektrolit )
tidakmampumenghantarkanaruslistri
14. 11| P a g e
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkanhasilpenelitiandiatas, dapatdisimpulkansebagaiberikut :
1. Kulit pisang dapat menghasilkan bahan baku baterai kering ramah lingkungan,
makahipotesis HA diterima dan hipótesis H0 ditolak.
2. Jeniskulitpisangberpengaruhterhadappembuatanbahanbakubaterai Bering,
makahipotesis HA diterima dan hipótesis H0 ditolak.
5.2 Saran
Penulis ingin memberikan saran atau masukan yaitu :
1. Kepada pembaca, untuk lebih menela’ah karya tulis ini dan mengembangkannya
menjadi sebuah karya tulis ilmiah yang lebih sempurna lagi nantinya.
2. Kepada sekolah, agar menjadikan karya tulis ini sebagai rujukan dalam
pengembangan penelitian yang berkenaan masalah diatas.
3. Kepada masyarakat, agar memanfaatkan karya tulis ini sebagai sumber informasi
untuk menggunakan kulit pisang sebagai baterai kering ramah lingkungan.
15. iii| P a g e
Daftar pustaka
http://smpn1baturaden.wordpress.com/2009/05/15/kir-pemanfaatan-kulit-pisang-sebagai-bahan-baku-
baterai-kering/
http://wacana24.blogspot.com/2008/05/baterai-dari-kulit-pisang.html
http://www.google.co.id/se
http://abycthong.blogspot.com/
http://cohesive98.wordpress.com/2011/11/23/arus-searah/
http://enokusuma.wordpress.com/ipa-3/63-2/
http://berbagisehatalami.blogspot.com/2011_03_01_archive.html
http://www.google.com
http://chaacin.wordpress.com/kandungan-manfaat-pisang/
http://adeerlin.blogspot.com/2011/06/bahaya-batu-baterai-bekas.html
http://carabudidaya.com/cara-budidaya-pisang