Dokumen ini membahas 5 mitos yang sering ditemui mengenai bersepeda dan membandingkannya dengan fakta sebenarnya. Mitos pertama menyatakan bahwa bersepeda membuat betis besar, padahal sebenarnya hanya melatih otot menjadi kencang. Mitos kedua menyatakan sepeda akan tahan lama, padahal sepeda memiliki batas usia. Mitos ketiga menyatakan sepeda yang lebih mahal lebih ringan, padahal ber
3. Disusun Oleh :
Feldi Huda Yustian
Kelas :
XII-IPA 1
Madrasah Aliyah Negeri 2 Samarinda
4. 1. Mitos : Bersepeda membuat betis
menjadi besar.
Faktanya bersepeda bukan olahraga
angkat beban, melainkan olaharaga
kebugaran atau aerobik yang hanya
membuat otot mengencang.
5. 2. Mitos : Sepeda yang saya bangun
sekarang akan bertahan selamanya.
Faktanya semahal apapun sepeda, pasti
mempunyai batas usia dari segi
kekuatan, model, maupun teknologi.
6. 3. Mitos : Semakin bagus sepeda semakin
ringan pula bobotnya.
Faktanya untuk sepeda tertentu,
misalnya sepeda balap, hal ini mungkin
berlaku. Namun, tidak demikian dengan
sepeda gunung seperti sepeda downhill,
jika dibuat ringan justru menjadi tidak
stabil.
7. 4. Mitos : Apa pun sepedanya, sama saja,
yang penting orangnya.
Faktanya bagi pesepeda dengan skill
yang mumpuni, pernyataan itu bisa jadi
benar. Namun alangkah baiknya jika skill
juga didukung oleh sepeda yang sesuai,
apalgi untuk orang yang baru mulai
bersepeda.
8. 5. Mitos : Rem cakram (disc-brake) lebih
baik daripada rem v (v-brake).
Faktanya banyak produsen rem sepeda
seperti Shimano XTR (grade tertinggi di
Shimano) yang masih mengeluarkan dua
versi rem, disc-brake dan v-brake. V-
brake Shimano termurah pun lebih
pakem dibanding disc-brake mekanik
merek abal-abal. Selain itu v-brake lebih
ringan dan perawatan yang lebih mudah.