2. 1.1 PENGERTIAN AUDITING
Auditing adalah proses pengumpulan dan
pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang
dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang
dilakukan seorang yang kompeten dan idependent untuk
dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi
dengan kriteria yang telah ditetapkan.
3. 1.2 PEMAHAMAN AUDITING
Untuk melaksanakan audit, diperlukan informasi
yang dapat diverifikasi dan sejumlah kriteria yang dapat
digunakan sebagai pegangan pegevaluasian informasi.
Kriteria untuk mengevaluasi informasi kuantitafif
beragam. Misalnya dalam audit laporan keuangan
historis oleh kantor akuntan publik. Entitas ekonomi
dalam perseroan terbatas, bahan bukti informasi, auditor
harus mempunyai kemampuan memahami kriteria, dan
yang terakhir menyusun laporan audit kepada pemakai
laporan keuangan.
4. 1.3 PERBEDAAN AUDITING DENGAN
AKUNTANSI
Akuntansi merupakan proses pencatatan,
pengelompokan dan pengikthisaran kejadian-kejadian
ekonomi dalam bentuk yang teratur dan logis dengan
tujuan menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan
untuk mengambil keputusan. Fungsi akuntansi bagi
badan usaha dan masyarakat adalah menyajikan
informasi kuantitatif tertentu yang digunakan oleh
pimpinan entitas ekonomi maupun pihak lainnya untuk
mengambil keputusan.
5. Perbedaan antara akuntansi dengan
auditing
Proses Akuntansi
Proses Auditing
Source
Document
journal
General
ledger
Financial
statements
6. 1.4 JENIS AUDIT
Audit Laporan Keuangan
Audit ini bertujuan menentukan apakah laporan
keuangan secara keseluruhan yang merupakan informasi
yang terukur yang dapat di fetivikasi telah disajikan
sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu. Asumsi dasar
audit laporan keuangan ini adalah bahwa laporan
tersebut akan dimanfaatkan kelompok-kelompok
berbeda untuk maksud berbeda.
7. Audit Operasional
Audit ini merupakan penelaahan atas bagian
maupun dari prosedur dan metode operasi suatu
organisasi untuk menilai efisiensi dan efektifitasnya.
Pelaksanaan audit ini dan hasil yang dilaporkan lebih
sulit untuk didefinisikan daripada jenis audit alinnya.
Kriteria yang digunakan untuk evaluasi informasi
terukur dalam audit opersional cenderung subjektif.
8. Audit Ketaatan
audit ini bertujuan mempertimbangkan apakah
auditi ( klien) telah mengikuti prosedur atau aturan yang
telah ditetapkan pihak yang memiliki otoritas lebih
tinggi.
9. 1.5 PERLUNYAAUDIT
a. Risiko Informasi
-Hubungan yang tidak dekat antara penerima dan
pemberi informasi
-Sikap memihak dan motif yang melatarbelakangi
pemberi informasi
-Data yang berlebihan
-Transaksi pertukaran yang kompleks
10. b. Pengurangan Risiko Informasi
-verivikasi informasi oleh pihak pemakai
-pemakai menanggung risiko informasi bersama-
sama dengan manajemen
-dilakukan audit atas laporan keuangan