SlideShare a Scribd company logo
1 of 130
Hobi-Hobi
   Buruk
     Orang Kita                                         ,

(alias siapapun yang punya KTP
Indonesia atau tinggal di Indonesia!)

Isi buku ini akan mengingatkan anda pada banyak kejadian
yang anda alami dan lihat sehari-hari di Indonesia. Hobi-hobi
ini sudah saatnya tidak lagi diterima dan harus dibasmi dari
budaya, perilaku, dan gaya hidup kita, agar bangsa kita
menjadi bangsa beradab dan manusiawi. Mulailah dari diri
sendiri tetapi jangan lupa untuk beritahu orang lain, keluarga,
teman, pasangan, tetangga. Jadilah agen kebaikan sekarang dan
selamanya. Ayo maju Indonesia!

      PENTING DIKONSUMSI UNTUK PERTUMBUHAN
                AKAL DAN JIWA ANDA
Pendahuluan


Judul orisinal buku ini adalah Hobi-Hobi Buruk Orang Kita hasil tulisan
Aidil Rizali. Diterbitkan pertama kali bulan Agustus tahun 2007 oleh
Pustaka Antimalas (no. Anggota KDT 978-979-16899) dengan ISBN 978-
979-16899-0-8.
   Aidil Rizali membuat, mempublikasikan, dan menjual buku ini nyaris
sendirian. Dana didapat dari ayahnya, ia lalu pergi ke percetakan tingkat teri
di bilangan Depok dimana ia bisa mencetak 1000 buku dengan harga 2-3
juta, dibantu oleh seorang layouter.
   Ia kemudian menjual buku ini di bus, di jalanan, menjual kepada polisi,
anak SD, SMP, SMA, mahasiswa, hasilnya ternyata mengejutkan. Banyak
yang suka dari mulai anak SD kelas 6 di Labschool sampai guru di SMAN 2
di Kota, sampai nenek-nenek di sekolah Al-Fikri Depok yang beli untuk
dikasihliat ke cucunya. Ia dan istrinya, Wahyunda Septikarini, juga menjual
HBOK di Book Fair Jakarta 2008, Islamic Book Fair 2008, dan di acara
Tung Desem di Mal Mangga Dua.
   Hobi-Hobi Buruk Orang Kita disebarkan sendiri oleh Aidil lewat
program Libraries and School Tours 2007 ke lusinan institusi pendidikan
negeri dan swasta dari tingkat SD sampai universitas diberbagai kota dan
provinsi di Indonesia, termasuk: Perpustakaan Pusat Kota Malang, Koran
Pendidikan Malang, SD-SMP-SMA di Bali, Universitas Brawijaya,
Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, UIN
Malang, Perpustakaan Pondok Modern Gontor Darussalam Ponorogo,
SMAN 3 Malang, MAN 3 Malang, SMP Negeri 1 Malang, SMK Negeri 4
Malang, SD Siemens Pulomas Jakarta, SMP-SMA Labschool Jakarta Timur,
SMAN 1 Jakarta, SMAN 2 Jakarta, SMAN 3 Jakarta, SMAN 4 Jakarta,
SMAN 5 Jakarta, SMAN 6 Jakarta, SMUN 8 Jakarta, SMAN 21 Jakarta,
SMAN 22 Jakarta, SMA 26 Jakarta, SMAN 27 Jakarta, SMAN 30 Jakarta,
SMAN 31 Jakarta, SMAN 36 Jakarta, SMAN 38 Jakarta, SMAN 42 Jakarta,
SMAN 54 Jakarta, SMAN 68 Jakarta, SMAN 70 Jakarta, SMAN 77 Jakarta,
SMAN 82 Jakarta, SMAN 109 Jakarta, SMA Kanisius Jakarta Pusat, SMA
Fons Vitae 1, SMK Negeri 1 Jakarta, SMPN 2 Jakarta, SD-SMP Perguruan
Cikini Jakarta Pusat, SMP 115 Tebet Jakarta, Perpustakaan Pascasarjana
UHAMKA Jakarta Pusat, Perpustakan Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus
Huis, Perpustakaan Pusat Kebudayaan Perancis CCF Salemba, Perpustakaan
The Japan Foundation, Perpustakaan Pusat Kebudayaan Jerman Goethe
Institut Jakarta, Perpustakaan Kotamadya Jakarta Timur, dan Perpustakaan
Nasional RI. (Tanda Terima Buku berikut Stempel dan Tanda Tangan
Penerima ada pada Aidil Rizali sebagai arsip.)
    Selain itu buku ini juga diberikan kepada Koran Tempo, Tempo, Radio
Hard Rock Cafe Kuta Bali, Radio Prambors Jakarta, TVRI Lombok, Filsuf
Donny Gharal Adian, Sejarahwan Anhar Gonggong, Bapak Puisi Sapardi
Djoko Damono, Komedian Dik Doank, Rumah Produksi Kalyana Shira
Teteh Nia Dinata, Asisten Deputi Pengembangan Fasilitator Kepemimpinan
Pemuda Menpora Zulkifli Akbar, dan Kepala Pusat Keberbakatan
Universitas Indonesia Prof.Dr.Lydia Freyani Hawadi serta beberapa
komunitas dan media di Bali, Lombok, Surabaya, Malang, Yogya, dan
Bandung yang namanya tidak bisa disebutkan satu per satu.


Sebenarnya ambisi penulis adalah memberikan satu kopi HBOK kepada
setiap institusi apapun di Indonesia mengingat betapa dasar dan urgen isi
buku kecil ini. Font di HBOK sengaja dibuat besar-besar agar dapat dibaca
dari anak yang baru bisa baca hingga kakek-kakek atau nenek-nenek yang
sudah mulai kesulitan baca, biar aksesnya terbuka seluas mungkin.


Sambutan untuk buku ini umumnya positif. Bapak Ricky Aprijoso dari
Perpustakaan Pusat Malang terkesan sekali dengan isi HBOK sehingga
beliau berkomentar, ‘Jika saja satu dari setiap sepuluh orang yang baca buku
ini berubah, wah, Indonesia bisa sangat luar biasa. Ini buku penting, bagus
untuk dibaca semua orang.’ Kesan itu menyenangkan hati saya dan saya lega
ada orang yang mengerti mengapa buku ini dibuat. Karena tidak semua
orang terkesan, ada yang malah berpikir negatif pada mulanya, seperti
seorang tentara yang merasa saya menjelekkan bangsa Indonesia. Saya
bilang, ini kenyataannya, kita musti sadari dulu bahwa nggak semua
kebiasaan kita bagus baru kita bisa berubah. Kalau kita malu mengakui
kebiasaan-kebiasaan buruk lalu bagaimana kita bisa berubah? Akhirnya
tentara itu mengerti dan mendukung, bahkan meminta saya agar terus
menulis. Ada juga sepasang pembaca yang mengirim SMS,’Mas Aidil
bukunya bagus buanget dan ngebuat kita ketawa-tawa. Bikin buku lagi
dong.’ Komentar-komentar seperti ini membuat saya merasa terdorong
untuk mempublikasikan buku ini gratis, dipersembahkan kepada setiap
orang Indonesia dimanapun mereka berada di dunia.


Begitu seriusnya Aidil untuk menyebarluaskan buku ini sehingga dia pergi
ke toko buku terbesar seperti Gramedia (Gramedia Mal Kelapa Gading,
Gramedia Mal Artha Gading, Gramedia ITC Cempaka Mas, Gramedia
Matraman, Gramedia Depok), ke Gunung Agung , sampai ke toko buku-toko
buku kecil. Gunung Agung menolak mentah-mentah. Gramedia lebih baik,
mereka menerima, walaupun ada saja pegawai Gramedia yang sinis dan
skeptis, tetapi saya teringat ucapan salah satu pegawai Gramedia yang baik
hati dan ramah, ’Buku ini bagus, mas.’ Sayangnya perusahaan sebesar
Gramedia punya aturan keuangan yang terlalu kompleks untuk penerbit one
man publisher seperti Aidil, maka ia menarik semua bukunya tanpa
mendapat bayaran yang semestinya. Ia ikhlaskan saja karena melihat ini
adalah suatu pelajaran lapangan mengenai dunia publikasi dan distribusi
buku, suatu pelajaran yang tidak bisa ditemukan di ruang kelas atau teks
buku manapun, sesuatu yang hanya bisa diketahui jika kita lakukan sendiri.
HBOK dijual seharga Rp.10.000 oleh Gramedia, Rp.5.000 untuk penulis
(Aidil), Rp.5.000 untuk distributor (Gramedia). Yang mengharukan adalah
ketika Ayah penulis membeli buku HBOK di Gramedia Kelapa Gading.
Ketika ditanya kenapa ia membelinya padahal dirumah ada, beliau
menjawab, ’Rasanya beda.’ Rasanya tentu beda ada karya anak yang dijual
secara sah di toko buku terkemuka dan ternyata cukup laris. Dari 25 buku
HBOK di Gramedia MKG, 10 terjual pada minggu pertama. Menjelang
pernikahannya pada tanggal 22 Maret 2008, Aidil Rizali memutari kompleks
rumahnya dan memberi sekitar 50 kopi HBOK kepada 50 tetangga terdekat
utara, selatan, barat dan timur baik ia kenal atau tidak karena teringat kata
Rasulullah: Sebaik-baik orang adalah yang berbuat baik pada tetangganya,
atau seperti itulah intinya jadilah orang yang bermanfaat bagi tetangga.
  Saking niatnya membuat buku ini tersebar luas, hadiah untuk para tamu
pernikahannya bukanlah pernak-pernik lucu yang artifisial seperti di
kebanyakan pernikahan tetapi buku HBOK ini yang bila dihayati dan
dilaksanakan akan memicu revolusi personal dan sosial yang progresif,
produktif dan positif.
   Itulah sekelumit sejarah HBOK yang bisa jadi merupakan buku kecil
sejarah perilaku bangsa Indonesia, yang semoga ketika anak cucu kita
membacanya 50-100 tahun mendatang akan bingung karena ternyata kita
sudah jauh berubah lebih baik sehingga semua hobi-hobi buruk ini sekedar
nostalgia saja.
   Bagi pembaca non-Indonesia, sebenarnya buku ini diperuntukkan untuk
semua manusia, semua orang, karena yang namanya kebiasaan buruk seperti
‘melanggar aturan’ baik di Jakarta atau di London atau di Tokyo sama
buruknya. Walaupun ada kebiasaan buruk regional, atau tradisional,
umumnya kebiasaan buruk ini universal, it applies to me, you, everyone.
    Begitulah sejarah buku ini.
    Buku mungil kecil yang singkat tetapi membawa misi sejarah yang luas
dan panjang.
!
 Walaupun buku ini terdaftar resmi di Perpustakaan Nasional RI dengan
ISBN 978-979-16899 dan dengan demikian dilindungi undang-undang hak
                                  cipta,
                                 tetapi,
Saya, Aidil Rizali, sebagai penulis dan pemilik penerbit Pustaka Antimalas
   dengan ini mempersilahkan siapapun, dimanapun, kapanpun, untuk
   memperbanyak buku ini melalu PDF, Text, Word, atau apapun juga
dan diterjemahkan dalam bahasa dan aksara apapun serta ditafsirkan secara
                             bagaimanapun.


                       Saya mendukung Copyleft




            dan Knowledge Should Be Free Movement seperti
                 yang diadvokasikan oleh Komisi Eropa.
Prakata


Bangsa Indonesia membanggakan diri mereka sebagai bangsa yang sopan
dan mencintai kebersihan. Alangkah nyamannya tinggal di Indonesia apabila
pernyataan itu benar-benar merupakan kenyataan.
  Sayangnya, pengalaman dan pengamatan saya selama 24 tahun tinggal,
sekolah, dan hidup di Jakarta –sang ibukota negara- justru membuktikan
bangsa kita ini sebagai bangsa yang tidak sopan, egois, dan mencintai
kejorokan dan kesemrawutan..
   Terbitnya buku ini ditujukan untuk merangkum ’hobi-hobi’ kita yang
sebenarnya sangat buruk, dan merugikan kita semua.
   Saya harap para pembaca akan turut serta membuat bangsa ini bangsa
yang minimal berperilaku ramah kepada sesama warganya dan menjaga
keasrian tanah airnya.




                                                                Penulis
Daftar Isi


Bab 1. Hobi Buruk di Rumah
Bab 2. Hobi Buruk di Sekolah
Bab 3. Hobi Buruk di Kampus
Bab 4. Hobi Buruk di Kantor
Bab 5. Hobi Buruk di Jalan
Bab 6. Hobi Buruk pada umumnya




     Format tata bahasa buku ini dirubah lebih santai...
I
  Hobi Buruk di Rumah
Punya buku untuk dipajang aja, jarang amat
dibaca... Sekalinya baca, cuman sebentar....


Kebanyakan beli kaset, DVD, CD, padahal
didengarnya hanya sekali...


Masak nasi dan lauk pauk berlebihan,
akibatnya makan berlebihan dan sakit perut
atau tuh makanan pada basi, mubazir deh...
Nggak memperhatikan sudut-sudut ruang
yang gelap dan tersembunyi sehingga
nyamuk, kecoa, dan semut betah menghuni
rumah...
Barang-barang yang udah rusak, gak
kepake, jadul, dibiarin aja digudang nggak
diurus, tau-tau udah ada yang jamuran, dsb...


Menyalakan TV terlalu keras...Kalau
rumahnya gede sih nggak pa-pa, kalau
nggak ya ganggu tetangga...


Terlalu banyak menyuruh pembantu untuk
hal-hal yang bisa dan sewajarnya dilakukan
sendiri...
Malas mengerjakan PR...


Males matiin lampu pas keluar kamar
padahal nggak ke kamar itu lagi sampe
lamaa banget... (Mubazir listrik)


Lupa matiin keran bak mandi... (Mubazir
air)


Punya buku tulis baru dipake seperempatnya
udah gak dipake... (Mubazir kertas)
II
  Hobi Buruk di Sekolah

Hobi telat... Kok seumur sekolah telat mulu
sih?...


Hobi ngehukum murid dengan hukuman
yang bodoh, tidak berguna, dan sia-sia...
(Guru macam apa yang kayak gitu ya? Guru
ganjen bin guoblog...)


Bapak dan ibu guru yang suka berbicara
ngalur ngidul pas jam pelajaran (apalagi
saking suka ngomong jam istirahat
kepotong, aduh...Kalau saya ingin tahu kisah
hidup bapak/ibu saya pasti bilang...)


Murid suka ngobrol ketika guru
menerangkan...(Apa susahnya diam ketika
guru bicara? Kita bayar guru lho untuk
bicara...)
Suka mencontek dan memberi contekan (ini
tandanya orang pemalas dan calon
koruptor...hati-hati lho, dari yang kecil bisa
ke hal besar, dari yang nggak penting bisa
ke hal sangat penting....)


Mengerjakan PEKERJAAN RUMAH di
SEKOLAH....


WC jorok bin najis....


Ada aja guru atau karyawan atau satpam
atau murid yang ngerokok di dalam
sekolah... Go, go...
Si Bully, najis abis.... Jangan pernah
ngebully dengan mengecilkan orang lain,
meremehkan, berkata kasar, membentak,
mengambil mainan, menyentuh, karena hal
itu akan membuat luka yang mendalam dan
susah bahkan tidak pernah akan hilang dan
kelak yang dibully bakal jadi bully baru....


Kakak kelas yang ngerasa ’punya’ adik
kelas dan bebas gencat gencot junior
mereka... Kita semua sekolah bayar man,
bayarannya sama lagi, jadi jangan sok lah…


Tawuran… (Masih jaman nggak?)
III
 Hobi Buruk di Kampus

Masa orientasi adalah masa tololisasi dan
buang-buang waktu… Siapapun kamu,
dimanapun kamu berada, jangan pernah ikut
kegiatan seperti ini, bahkan galang kekuatan
biar ngelawan orang-orang yang hanya
karena lebih lama disitu sok ngebentak-
bentak dan merintah kamu semua….


Dosen yang tidak menguasai mata kuliah
apalagi yang suka goda mahasiswi (atau
mahasiswa, ih serem...) ke laut aja deh...


Mahasiswa yang nggak serius ikut
perkuliahan....Ganggu mata orang-orang
aja...


Mahasiswa yang ngerasa nggak berdosa
ngerokok di kantin pada waktu istirahat
dimana orang pada kelaparan....Kalau kita
mau minta bumbu rokok, pasti bilang deh...


Mahasiswa yang masih aja buang sampah
disembarang tempat, ini mahasiswa atau
mahabodoh sih?...


Mahasiswa yang masih mengharapkan
contekan…Mahatolol sekali…

                    IV
  Hobi Buruk di Kantor

Telat mulu...Hobi dari sejak sekolah ya...?
Memanfaatkan fasilitas kantor untuk
kepentingan pribadi, terlalu sering, terlalu
berlebihan....


Tidak optimal mengerjakan tugas kantor...


Tidak ramah melayani klien... Atau malah
terlalu ramah....?
Menahan KTP tamu,... buat apa sih?


Memeriksa barang bawaan dan bagasi mobil
tamu...kalo gedung ’penting’ sih bisa
maklum, tapi banyak banget gedung biasa
yang rada parno dan sok penting... Lagipula
kalo emang meriksa yang serius lah...




                    V
    Hobi Buruk di Jalan
Lihat lampu udah mau merah, malah
diterobos...


Lampu belum hijau, udah jalan...


Berlambat-lambat di jalur cepat...


Bercepat-cepat di jalur lambat...


Motor enak aja naik jalur pejalan kaki...
Supir bus merokok... mengalihkan
penumpang ke bus lain... tidak sampai
tujuan akhir…
‘Pengamen’ , ‘Parkiran Liar’ yang maksa
minta duit…


Pengamen yang menyanyikan lagu agama
tertentu di bus umum...padahal bukan dekat-
dekat hari raya tertentu...


Suka tidak kasih jalan...


Motor berjalan di jalur mobil...


Orang yang karena kesal dibentak
bosnya/dipecat/habis diputus pacar/habis
kena tilang/nggak ada uang/ngiri sama
mobil orang cari gara-gara buat
melampiaskan amarahnya pada orang lain
yang sama sekali nggak dikenal...(najis
orang begini, insaflah kau...)


Mengebut dan menyalip....berulang-ulang...


Menggunakan pengawalan polisi
motor/mobil untuk keperluan pribadi yang
nggak penting-penting amat...


Markir di sisi jalan yang bukan buat parkir
(ini salah lho, salah lho ini...)
Tukang parkir liar yang makin tajir karena
tuh duit bukan ke pemda tapi ke dompet dia
sendiri, Rp.2000x100 per hari mantep juga...


Mobil dan motor muter bukan di puteran
yang benar...


Mobil dan motor masuk busway... (tapi
kadang apes busway lagi berhenti di depan
jadinya malah lebih lama deh...)
VI
 Hobi
 Buruk
 Pada
Umumnya
Korupsi
(korupsi waktu: harusnya ngajar
         nggak ngajar
      korupsi uang: jelas!
korupsi tenaga: nggak kerja tapi
          catut nama)
Curang
 (nyelak ngantrian: curang waktu.
nggak ikut bantu-bantu waktu banjir:
           curang tenaga
        nilep: curang uang)
Munafik
(Jangan korupsi ya, eh malah dia yang
         koruptor kakap...)


  (Jangan mukul dan berkata kasar
 anak-anak, eh malah si guru yang
 suka mukul dan bentak-bentak...)
Tidak menepati janji


 (Hadiah ultahnya nanti
   ya...nanti kapan?)


(Nanti gue telepon lagi...
        Kapan?)
Menghakimi
           +
  Main Hakim Sendiri
           +
Merendahkan Orang Lain


Padahal nggak tahu urusan
   yang sebenarnya...
Nggak bayar hutang!
(Ada orang yang beli buku ini karena pas
dia buka, ternyata halaman ini dan dia pas
       suka nggak bayar hutang...)


   Nggak balikin pinjeman!
    (gue pinjem ya, nanti gue
 balikin... nanti 100 tahun lagi!)
Menipu
(jangan kau menipu
Jangan kau ditipu)
Suka cari alasan
(anu saya korupsi karena uang
gaji saya nggak cukup buat beli
    BMW ke-3....) Ueeek!
Suka
      Lepas
Tanggungjawab

 (bertanggungjawablah)
Suka dendam,
lupa balas budi...
Asal ada uang semua beres
Nggak ada uang, nggak ada
       yang beres




Suka menyogok dan disogok
Melanggar aturan

 (Aturan bukan buat dilanggar, dan
  kalau dilanggar fatal akibatnya.
Jangan masukkan api ke liang bensin
  mobil, nah coba deh langgar....)
Menutup jalan untuk
        main bola

(Sori, main apapun kalau di jalan
      umum tetap salah....)



   Main petasan

         (ngapain sih?)
Mengukur segalanya
           dengan uang

(uang bukan segalanya, uang tidak bisa membeli
 rasa hormat, rasa persahabatan, rasa bahagia,
  bahkan orang yang punya banyak uang lalu
    songong bisa dibenci banyak orang dan
          hidupnya penuh ketakutan)


 Lagipula lo nggak bakalan pernah jadi orang
  terkaya di dunia...Lo akan selalu haus akan
            uang, uang, dan uang...
Boros
(hanya karena kita punya uang
 bukan berarti uang itu harus
 dihabiskan. Tabung dong!)
Jarang banget
     Menabung
(jangan bilang nabung kalau
belum 5 tahun udah diambil
untuk kebutuhan non-pokok)
Keseringan pake
    kartu kredit


 (Ehm, kartu kredit itu =
kartu ngutang, jangan jadi
  pengutang permanen)
Hobi nonton
  film kacangan

(entah film horor kek, cinta kek,
sinetron kek, ente tahulah yang
mana yang berkualitas dan yang
mana yang cuma jual muka dan
           emosi....)
Tidak mengakui
         kesalahan
      (Saya tidak pernah
        berbuat salah!)


Tidak mengakui kesalahan adalah
 tanda paling pasti seseorang itu
tolol. Karena semua manusia pasti
    pernah berbuat kesalahn.
Suka memfitnah

(ini kerjaan orang-orang
jahat, janganlah kau jadi
     orang jahat!)
Berat minta maaf
(Oh, keinjek ya ....?
Mana maafnya go!)
Sulit memaafkan
(Saya tidak akan memaafkan
 perkataanmu kepadaku 55
    tahun yang lalu...)


   Serius? Buat apa sih
  nyimpen sampah orang?
Mudah menyerah
  (coba lagi dong! x 10000)
Pasrah
(pas dan terserah?)
     Jangan dong…
Gampang putus asa
(Lebih baik gampang
   sambung asa!)
Hobi bohong….


setengah jujur….


menutup-nutupi…
Maksa
Malas
Mengeluh
 tanpa
 berbuat
Berdoa
 tanpa
bekerja
Hangat-hangat
    tahi ayam...
tekunilah sesuatu sampai jadi ahli!
Kurang olahraga.....


  Jarang olahraga...


     Nggak pernah
        olahraga...
Nanti kerasanya di hari tua lho...
Terlalu sering

    Main game...
      Ngenet...
    Baca komik...
 Baca tabloid gosip...
      Makan...
Suka


   j
men ilat
Suka
Menjatuhkan
Terburu-buru
Menunda-nunda
Hobi terlambat
     dan
 menghambat
Nggak cuci tangan
 sehabis pipis...
     Iiiih….
Siapapun diatas 12
tahun yang nggak
 pake deodoran,
   ketahuilah, Anda
menyengsarakan banyak
       orang!!!
Tidak suka
    bersih-bersih....
Hidup nggak bersih kurang baik
lho, nggak bagus, kurang benar...
Tidak punya
   pendirian
     alias
Suka ikut-ikutan
     aja...
Jadi
korban
mode
  ...
Teledor
    (Yahhh, HP gue
  ketinggalan di bajaj!)


(Yahhh, dompet gue masih
      di rumah…)
Kurang
Perencanaan...
Kurang
      Teliti....
    Fatal akibatnya...
Apa jadinya kontrol kalau
      kelupaan ‘r’?
Kurang percaya diri
               dan
 kurang percaya negeri!
(Percayalah makanan Indonesia ini
  lezat! Minumannya lezat! dan
banyak banget perusahaan sepatu
  dan baju Barat yang pabriknya
 disini... Baju distro keren-keren,
film, buku, dan musik pun banyak
          yang keren...)
Les bahasa Inggris
           tapi
 nggak latihan di
       rumah...
begitu juga dengan les lain
   (padahal les itu butuh
 pengulangan lagi lho....)
Sok
Sok kaya…
Sok pinter…
Sok cakep...
Sok bak sok...
Gagap Teknologi...
(banyak banget kasus bapak-
bapak dan ibu-ibu yang nggak
    bisa buka website....)
Gagap Inggris
(ini karena belajar tapi
enggan/sungkan/malu
  mempraktekkan)
Bersikap
      ’semau gue’
Jika ingin dihormati, hormatilah
          orang lain...
Tidak memberi
kesempatan bagi
  yang lain...
Aji mumpung...
Hobi ingat yang
tidak perlu diingat,
 lupa yang perlu
     diingat...
Hobi melakukan
yang tidak penting,
yang penting tidak
   dilakukan...
Nyari-nyari
Kambing hitam
Ngadu Domba
Suka gertak


Suka bentak


Suka nyentak
Jagoan kandang
Yang salah yang
 marah-marah
Hobi kurang tidur...
       atau
kebanyakan tidur...
Hobi kurang makan....
    atau kebanyakan
            makan...
Jika sudah kenyang, jangan dipaksa makan,
 bisa sakit di usus, ginjal, atau lambung!
Imitasi karya luar
    negeri...
      Males!
Cinta
bajakan
(salahkah?)
Ya salahlah.
Bajak film dan kaset
buatan bangsa sendiri...
       (salahkah?)
          Yup.
Coret-coret di dinding
      umum...
dirambu lalu lintas...
di kendaraan umum...
   di pagar rumah
       orang...
      Go, go...
Rakus, ngambil
    makanan terlalu
banyak di pesta kawin
terus nggak abis kan?
Banyak yang hanya makan kurang
dari setengah makanan yang ada di
            piring…
Sembarangan…
   Mengupil…
   Meludah…
     Pipis…
    Kentut…
   Menempel...
    Ngetem...
     Parkir...
   Berjualan...
Berpikiran
   Sempit
  Berpikir
Jangka pendek
Membuat serius
 hal-hal remeh


Membuat remeh
 hal-hal serius
Bercanda tidak pada
   tempatnya...


 Nggak lucu tahu!
Kurang
Tanggap
Melecekkan buku...


Membuka halaman buku
(bukan milik pribadi/di
toko buku) dengan ludah
dari lidah.... jorok tahu!
Membuka plastik
 buku mahal tanpa
     bermaksud
membeli...cuma lihat-
    lihat doang...
Memberi teladan
  yang buruk
Mengikuti teladan
  yang buruk,
teladan yang baik
   dicuekin...
memelihara anjing
 yang suka gonggong
 di waktu pagi, siang,
      sore dan malam!
Bagi para pemilik anjing, tolong hargai perasaan
  tetangga-tetanggamu...Bagimu suara anjing
  merdu, bagi kami yang lain, suara anjing ya
                    anjing!
Suka mengganggu
       perempuan
Ingat mereka adalah pacar
 orang, istri orang, anak
 orang, dan ibu orang...


 Jadi kalian lelaki jaga mulut dan
   matamu! Yang sopan dikit...
Hobi banget nebar
  racun asap rokok...
      sampah...
      masalah...
  sumpah serapah...
Suka ke dukun....


      nyantet...


       melet...


  minta tolong jin...


minta tolong makam...
Nongkrong!
  Ngapain?
Nggak Green!
Nggak tahu diri....
   suka ngobrol / nelpon
 saat konser musik klasik +
bioskop + pertunjukan teater
 + lagi shalat di mesjid +
         lagi rapat
   emang penting banget ya?
Suka tidur
     /
bersolek di
 mesjid...
Nyuci piring
      di
tempat wudhu!
Membersihkan alat
kerja di toilet umum!
Udah tau bau badan
 nggak mau pake
   deodoran...
Udah tau bau mulut
males sikat gigi lagi...
Udah tau ketombean
  malas keramas!
Menggunakan minyak
 kayu putih/bebauan
kuat di tempat umum!
 Apalagi lagi di pesawat terbang,
           pusing gue!
Suka pamer!
Salah prioritas!
Bayar listrik dulu baru makan-makan,
jangan punya uang makan-makan buat
      bayar listrik nggak ada...
Gengsian...
Malas nutup pintu...
   Banyak nyamuk tahu!
Salah minum obat!
        Fatal akibatnya!
Perhatikan sesudah atau sebelum makan,
         Berapa kali sehari...
Membuat sulit
sesuatu yang
  mudah…
Membuat lama
sesuatu yang
  singkat…
Suka ngomong jorok,
 ngomong kosong,
  janji kosong…
Menusuk
dari belakang (oleh anak buah)
 dari depan (oleh pimpinan)
   dari atas (oleh orangtua)
    dari bawah (oleh anak)
    dari kiri (oleh musuh)
   dari kanan (oleh teman)
 dari dalam (oleh diri sendiri)
    Musuh bisa jadi siapa saja,
       termasuk diri sendiri!
Selebor
Ngurusin urusan
 orang, urusan
 sendiri nggak
    diurus.
Suka mencela
Suka menyelak
Suka keselek
Senang menjelekkan
  bangsa sendiri...
Indonesia, Indonesia...

More Related Content

Similar to Hobi hobiburukorangkita-100322063042-phpapp01

Koki Otonomi.pptx
Koki Otonomi.pptxKoki Otonomi.pptx
Koki Otonomi.pptxJoseRizal53
 
Karya sastera kanak kanak,remaja,dewasa & popular
Karya sastera kanak kanak,remaja,dewasa & popular Karya sastera kanak kanak,remaja,dewasa & popular
Karya sastera kanak kanak,remaja,dewasa & popular Antasha Kamaruzzaman
 
Muslimin-Buku-Menumbuhkan-budaya-literasi-dan-minat-baca-dari-kampong (1).pdf
Muslimin-Buku-Menumbuhkan-budaya-literasi-dan-minat-baca-dari-kampong (1).pdfMuslimin-Buku-Menumbuhkan-budaya-literasi-dan-minat-baca-dari-kampong (1).pdf
Muslimin-Buku-Menumbuhkan-budaya-literasi-dan-minat-baca-dari-kampong (1).pdfDikaNovaningtyasPuji
 
Resensi Novel "LEFT HANDED GIRL"
Resensi Novel "LEFT HANDED GIRL"Resensi Novel "LEFT HANDED GIRL"
Resensi Novel "LEFT HANDED GIRL"Lathifah Nuraini
 
Teknik penulisan bukan fiksyen
Teknik penulisan bukan fiksyenTeknik penulisan bukan fiksyen
Teknik penulisan bukan fiksyenAdam Zainuddin
 
Warta Pustaka MPR RI November 2013
Warta Pustaka MPR RI November 2013 Warta Pustaka MPR RI November 2013
Warta Pustaka MPR RI November 2013 wartapustaka
 
Pantun tradisional tema nasihat dan motivasi
Pantun tradisional tema nasihat dan motivasiPantun tradisional tema nasihat dan motivasi
Pantun tradisional tema nasihat dan motivasi CIKGU NAZARINANAWAWI
 
Koran sindo literasi demi masyarakat yang mandiri
Koran sindo literasi demi masyarakat yang mandiriKoran sindo literasi demi masyarakat yang mandiri
Koran sindo literasi demi masyarakat yang mandiriJamaluddin Dg Abu
 
Kemah Literasi Bumi Anoa
Kemah Literasi Bumi AnoaKemah Literasi Bumi Anoa
Kemah Literasi Bumi AnoaRAHMATADIANTO
 
Game is-over
Game is-overGame is-over
Game is-overonessfee
 
53. Isi dan Sampul Menyeruit Yuk.pdf
53. Isi dan Sampul Menyeruit Yuk.pdf53. Isi dan Sampul Menyeruit Yuk.pdf
53. Isi dan Sampul Menyeruit Yuk.pdfSuriskaDestriyanti
 
Buku Back To Masjid
Buku Back To Masjid Buku Back To Masjid
Buku Back To Masjid rendravisua
 
Hunter bulletin july editon
Hunter bulletin july editonHunter bulletin july editon
Hunter bulletin july editon9900990099
 
Perahu Kertas [Ali D. Nobilem]
Perahu Kertas [Ali D. Nobilem]Perahu Kertas [Ali D. Nobilem]
Perahu Kertas [Ali D. Nobilem]Ali Nobilem
 

Similar to Hobi hobiburukorangkita-100322063042-phpapp01 (20)

Koki Otonomi.pptx
Koki Otonomi.pptxKoki Otonomi.pptx
Koki Otonomi.pptx
 
Edisi 2
Edisi 2Edisi 2
Edisi 2
 
Karya sastera kanak kanak,remaja,dewasa & popular
Karya sastera kanak kanak,remaja,dewasa & popular Karya sastera kanak kanak,remaja,dewasa & popular
Karya sastera kanak kanak,remaja,dewasa & popular
 
Muslimin-Buku-Menumbuhkan-budaya-literasi-dan-minat-baca-dari-kampong (1).pdf
Muslimin-Buku-Menumbuhkan-budaya-literasi-dan-minat-baca-dari-kampong (1).pdfMuslimin-Buku-Menumbuhkan-budaya-literasi-dan-minat-baca-dari-kampong (1).pdf
Muslimin-Buku-Menumbuhkan-budaya-literasi-dan-minat-baca-dari-kampong (1).pdf
 
Bm
BmBm
Bm
 
Resensi Novel "LEFT HANDED GIRL"
Resensi Novel "LEFT HANDED GIRL"Resensi Novel "LEFT HANDED GIRL"
Resensi Novel "LEFT HANDED GIRL"
 
Teknik penulisan bukan fiksyen
Teknik penulisan bukan fiksyenTeknik penulisan bukan fiksyen
Teknik penulisan bukan fiksyen
 
Warta Pustaka MPR RI November 2013
Warta Pustaka MPR RI November 2013 Warta Pustaka MPR RI November 2013
Warta Pustaka MPR RI November 2013
 
Pantun tradisional tema nasihat dan motivasi
Pantun tradisional tema nasihat dan motivasiPantun tradisional tema nasihat dan motivasi
Pantun tradisional tema nasihat dan motivasi
 
(mr) culture by rofiq
(mr) culture by rofiq(mr) culture by rofiq
(mr) culture by rofiq
 
Koran sindo literasi demi masyarakat yang mandiri
Koran sindo literasi demi masyarakat yang mandiriKoran sindo literasi demi masyarakat yang mandiri
Koran sindo literasi demi masyarakat yang mandiri
 
LITERASI MELAYU KELOMPOK 1.pptx
LITERASI MELAYU KELOMPOK 1.pptxLITERASI MELAYU KELOMPOK 1.pptx
LITERASI MELAYU KELOMPOK 1.pptx
 
Kemah Literasi Bumi Anoa
Kemah Literasi Bumi AnoaKemah Literasi Bumi Anoa
Kemah Literasi Bumi Anoa
 
Game is-over
Game is-overGame is-over
Game is-over
 
53. Isi dan Sampul Menyeruit Yuk.pdf
53. Isi dan Sampul Menyeruit Yuk.pdf53. Isi dan Sampul Menyeruit Yuk.pdf
53. Isi dan Sampul Menyeruit Yuk.pdf
 
Buku Back To Masjid
Buku Back To Masjid Buku Back To Masjid
Buku Back To Masjid
 
Hunter bulletin july editon
Hunter bulletin july editonHunter bulletin july editon
Hunter bulletin july editon
 
Resensi buku
Resensi bukuResensi buku
Resensi buku
 
Perahu Kertas [Ali D. Nobilem]
Perahu Kertas [Ali D. Nobilem]Perahu Kertas [Ali D. Nobilem]
Perahu Kertas [Ali D. Nobilem]
 
Buka buku
Buka bukuBuka buku
Buka buku
 

Hobi hobiburukorangkita-100322063042-phpapp01

  • 1. Hobi-Hobi Buruk Orang Kita , (alias siapapun yang punya KTP Indonesia atau tinggal di Indonesia!) Isi buku ini akan mengingatkan anda pada banyak kejadian yang anda alami dan lihat sehari-hari di Indonesia. Hobi-hobi ini sudah saatnya tidak lagi diterima dan harus dibasmi dari budaya, perilaku, dan gaya hidup kita, agar bangsa kita menjadi bangsa beradab dan manusiawi. Mulailah dari diri sendiri tetapi jangan lupa untuk beritahu orang lain, keluarga, teman, pasangan, tetangga. Jadilah agen kebaikan sekarang dan selamanya. Ayo maju Indonesia! PENTING DIKONSUMSI UNTUK PERTUMBUHAN AKAL DAN JIWA ANDA
  • 2. Pendahuluan Judul orisinal buku ini adalah Hobi-Hobi Buruk Orang Kita hasil tulisan Aidil Rizali. Diterbitkan pertama kali bulan Agustus tahun 2007 oleh Pustaka Antimalas (no. Anggota KDT 978-979-16899) dengan ISBN 978- 979-16899-0-8. Aidil Rizali membuat, mempublikasikan, dan menjual buku ini nyaris sendirian. Dana didapat dari ayahnya, ia lalu pergi ke percetakan tingkat teri di bilangan Depok dimana ia bisa mencetak 1000 buku dengan harga 2-3 juta, dibantu oleh seorang layouter. Ia kemudian menjual buku ini di bus, di jalanan, menjual kepada polisi, anak SD, SMP, SMA, mahasiswa, hasilnya ternyata mengejutkan. Banyak yang suka dari mulai anak SD kelas 6 di Labschool sampai guru di SMAN 2 di Kota, sampai nenek-nenek di sekolah Al-Fikri Depok yang beli untuk dikasihliat ke cucunya. Ia dan istrinya, Wahyunda Septikarini, juga menjual HBOK di Book Fair Jakarta 2008, Islamic Book Fair 2008, dan di acara Tung Desem di Mal Mangga Dua. Hobi-Hobi Buruk Orang Kita disebarkan sendiri oleh Aidil lewat program Libraries and School Tours 2007 ke lusinan institusi pendidikan negeri dan swasta dari tingkat SD sampai universitas diberbagai kota dan provinsi di Indonesia, termasuk: Perpustakaan Pusat Kota Malang, Koran Pendidikan Malang, SD-SMP-SMA di Bali, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, UIN Malang, Perpustakaan Pondok Modern Gontor Darussalam Ponorogo, SMAN 3 Malang, MAN 3 Malang, SMP Negeri 1 Malang, SMK Negeri 4 Malang, SD Siemens Pulomas Jakarta, SMP-SMA Labschool Jakarta Timur,
  • 3. SMAN 1 Jakarta, SMAN 2 Jakarta, SMAN 3 Jakarta, SMAN 4 Jakarta, SMAN 5 Jakarta, SMAN 6 Jakarta, SMUN 8 Jakarta, SMAN 21 Jakarta, SMAN 22 Jakarta, SMA 26 Jakarta, SMAN 27 Jakarta, SMAN 30 Jakarta, SMAN 31 Jakarta, SMAN 36 Jakarta, SMAN 38 Jakarta, SMAN 42 Jakarta, SMAN 54 Jakarta, SMAN 68 Jakarta, SMAN 70 Jakarta, SMAN 77 Jakarta, SMAN 82 Jakarta, SMAN 109 Jakarta, SMA Kanisius Jakarta Pusat, SMA Fons Vitae 1, SMK Negeri 1 Jakarta, SMPN 2 Jakarta, SD-SMP Perguruan Cikini Jakarta Pusat, SMP 115 Tebet Jakarta, Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA Jakarta Pusat, Perpustakan Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis, Perpustakaan Pusat Kebudayaan Perancis CCF Salemba, Perpustakaan The Japan Foundation, Perpustakaan Pusat Kebudayaan Jerman Goethe Institut Jakarta, Perpustakaan Kotamadya Jakarta Timur, dan Perpustakaan Nasional RI. (Tanda Terima Buku berikut Stempel dan Tanda Tangan Penerima ada pada Aidil Rizali sebagai arsip.) Selain itu buku ini juga diberikan kepada Koran Tempo, Tempo, Radio Hard Rock Cafe Kuta Bali, Radio Prambors Jakarta, TVRI Lombok, Filsuf Donny Gharal Adian, Sejarahwan Anhar Gonggong, Bapak Puisi Sapardi Djoko Damono, Komedian Dik Doank, Rumah Produksi Kalyana Shira Teteh Nia Dinata, Asisten Deputi Pengembangan Fasilitator Kepemimpinan Pemuda Menpora Zulkifli Akbar, dan Kepala Pusat Keberbakatan Universitas Indonesia Prof.Dr.Lydia Freyani Hawadi serta beberapa komunitas dan media di Bali, Lombok, Surabaya, Malang, Yogya, dan Bandung yang namanya tidak bisa disebutkan satu per satu. Sebenarnya ambisi penulis adalah memberikan satu kopi HBOK kepada setiap institusi apapun di Indonesia mengingat betapa dasar dan urgen isi buku kecil ini. Font di HBOK sengaja dibuat besar-besar agar dapat dibaca
  • 4. dari anak yang baru bisa baca hingga kakek-kakek atau nenek-nenek yang sudah mulai kesulitan baca, biar aksesnya terbuka seluas mungkin. Sambutan untuk buku ini umumnya positif. Bapak Ricky Aprijoso dari Perpustakaan Pusat Malang terkesan sekali dengan isi HBOK sehingga beliau berkomentar, ‘Jika saja satu dari setiap sepuluh orang yang baca buku ini berubah, wah, Indonesia bisa sangat luar biasa. Ini buku penting, bagus untuk dibaca semua orang.’ Kesan itu menyenangkan hati saya dan saya lega ada orang yang mengerti mengapa buku ini dibuat. Karena tidak semua orang terkesan, ada yang malah berpikir negatif pada mulanya, seperti seorang tentara yang merasa saya menjelekkan bangsa Indonesia. Saya bilang, ini kenyataannya, kita musti sadari dulu bahwa nggak semua kebiasaan kita bagus baru kita bisa berubah. Kalau kita malu mengakui kebiasaan-kebiasaan buruk lalu bagaimana kita bisa berubah? Akhirnya tentara itu mengerti dan mendukung, bahkan meminta saya agar terus menulis. Ada juga sepasang pembaca yang mengirim SMS,’Mas Aidil bukunya bagus buanget dan ngebuat kita ketawa-tawa. Bikin buku lagi dong.’ Komentar-komentar seperti ini membuat saya merasa terdorong untuk mempublikasikan buku ini gratis, dipersembahkan kepada setiap orang Indonesia dimanapun mereka berada di dunia. Begitu seriusnya Aidil untuk menyebarluaskan buku ini sehingga dia pergi ke toko buku terbesar seperti Gramedia (Gramedia Mal Kelapa Gading, Gramedia Mal Artha Gading, Gramedia ITC Cempaka Mas, Gramedia Matraman, Gramedia Depok), ke Gunung Agung , sampai ke toko buku-toko buku kecil. Gunung Agung menolak mentah-mentah. Gramedia lebih baik, mereka menerima, walaupun ada saja pegawai Gramedia yang sinis dan
  • 5. skeptis, tetapi saya teringat ucapan salah satu pegawai Gramedia yang baik hati dan ramah, ’Buku ini bagus, mas.’ Sayangnya perusahaan sebesar Gramedia punya aturan keuangan yang terlalu kompleks untuk penerbit one man publisher seperti Aidil, maka ia menarik semua bukunya tanpa mendapat bayaran yang semestinya. Ia ikhlaskan saja karena melihat ini adalah suatu pelajaran lapangan mengenai dunia publikasi dan distribusi buku, suatu pelajaran yang tidak bisa ditemukan di ruang kelas atau teks buku manapun, sesuatu yang hanya bisa diketahui jika kita lakukan sendiri. HBOK dijual seharga Rp.10.000 oleh Gramedia, Rp.5.000 untuk penulis (Aidil), Rp.5.000 untuk distributor (Gramedia). Yang mengharukan adalah ketika Ayah penulis membeli buku HBOK di Gramedia Kelapa Gading. Ketika ditanya kenapa ia membelinya padahal dirumah ada, beliau menjawab, ’Rasanya beda.’ Rasanya tentu beda ada karya anak yang dijual secara sah di toko buku terkemuka dan ternyata cukup laris. Dari 25 buku HBOK di Gramedia MKG, 10 terjual pada minggu pertama. Menjelang pernikahannya pada tanggal 22 Maret 2008, Aidil Rizali memutari kompleks rumahnya dan memberi sekitar 50 kopi HBOK kepada 50 tetangga terdekat utara, selatan, barat dan timur baik ia kenal atau tidak karena teringat kata Rasulullah: Sebaik-baik orang adalah yang berbuat baik pada tetangganya, atau seperti itulah intinya jadilah orang yang bermanfaat bagi tetangga. Saking niatnya membuat buku ini tersebar luas, hadiah untuk para tamu pernikahannya bukanlah pernak-pernik lucu yang artifisial seperti di kebanyakan pernikahan tetapi buku HBOK ini yang bila dihayati dan dilaksanakan akan memicu revolusi personal dan sosial yang progresif, produktif dan positif. Itulah sekelumit sejarah HBOK yang bisa jadi merupakan buku kecil sejarah perilaku bangsa Indonesia, yang semoga ketika anak cucu kita
  • 6. membacanya 50-100 tahun mendatang akan bingung karena ternyata kita sudah jauh berubah lebih baik sehingga semua hobi-hobi buruk ini sekedar nostalgia saja. Bagi pembaca non-Indonesia, sebenarnya buku ini diperuntukkan untuk semua manusia, semua orang, karena yang namanya kebiasaan buruk seperti ‘melanggar aturan’ baik di Jakarta atau di London atau di Tokyo sama buruknya. Walaupun ada kebiasaan buruk regional, atau tradisional, umumnya kebiasaan buruk ini universal, it applies to me, you, everyone. Begitulah sejarah buku ini. Buku mungil kecil yang singkat tetapi membawa misi sejarah yang luas dan panjang.
  • 7. ! Walaupun buku ini terdaftar resmi di Perpustakaan Nasional RI dengan ISBN 978-979-16899 dan dengan demikian dilindungi undang-undang hak cipta, tetapi, Saya, Aidil Rizali, sebagai penulis dan pemilik penerbit Pustaka Antimalas dengan ini mempersilahkan siapapun, dimanapun, kapanpun, untuk memperbanyak buku ini melalu PDF, Text, Word, atau apapun juga dan diterjemahkan dalam bahasa dan aksara apapun serta ditafsirkan secara bagaimanapun. Saya mendukung Copyleft dan Knowledge Should Be Free Movement seperti yang diadvokasikan oleh Komisi Eropa.
  • 8. Prakata Bangsa Indonesia membanggakan diri mereka sebagai bangsa yang sopan dan mencintai kebersihan. Alangkah nyamannya tinggal di Indonesia apabila pernyataan itu benar-benar merupakan kenyataan. Sayangnya, pengalaman dan pengamatan saya selama 24 tahun tinggal, sekolah, dan hidup di Jakarta –sang ibukota negara- justru membuktikan bangsa kita ini sebagai bangsa yang tidak sopan, egois, dan mencintai kejorokan dan kesemrawutan.. Terbitnya buku ini ditujukan untuk merangkum ’hobi-hobi’ kita yang sebenarnya sangat buruk, dan merugikan kita semua. Saya harap para pembaca akan turut serta membuat bangsa ini bangsa yang minimal berperilaku ramah kepada sesama warganya dan menjaga keasrian tanah airnya. Penulis
  • 9. Daftar Isi Bab 1. Hobi Buruk di Rumah Bab 2. Hobi Buruk di Sekolah Bab 3. Hobi Buruk di Kampus Bab 4. Hobi Buruk di Kantor Bab 5. Hobi Buruk di Jalan Bab 6. Hobi Buruk pada umumnya Format tata bahasa buku ini dirubah lebih santai...
  • 10. I Hobi Buruk di Rumah Punya buku untuk dipajang aja, jarang amat dibaca... Sekalinya baca, cuman sebentar.... Kebanyakan beli kaset, DVD, CD, padahal didengarnya hanya sekali... Masak nasi dan lauk pauk berlebihan, akibatnya makan berlebihan dan sakit perut atau tuh makanan pada basi, mubazir deh...
  • 11. Nggak memperhatikan sudut-sudut ruang yang gelap dan tersembunyi sehingga nyamuk, kecoa, dan semut betah menghuni rumah... Barang-barang yang udah rusak, gak kepake, jadul, dibiarin aja digudang nggak diurus, tau-tau udah ada yang jamuran, dsb... Menyalakan TV terlalu keras...Kalau rumahnya gede sih nggak pa-pa, kalau nggak ya ganggu tetangga... Terlalu banyak menyuruh pembantu untuk hal-hal yang bisa dan sewajarnya dilakukan sendiri...
  • 12. Malas mengerjakan PR... Males matiin lampu pas keluar kamar padahal nggak ke kamar itu lagi sampe lamaa banget... (Mubazir listrik) Lupa matiin keran bak mandi... (Mubazir air) Punya buku tulis baru dipake seperempatnya udah gak dipake... (Mubazir kertas)
  • 13. II Hobi Buruk di Sekolah Hobi telat... Kok seumur sekolah telat mulu sih?... Hobi ngehukum murid dengan hukuman yang bodoh, tidak berguna, dan sia-sia...
  • 14. (Guru macam apa yang kayak gitu ya? Guru ganjen bin guoblog...) Bapak dan ibu guru yang suka berbicara ngalur ngidul pas jam pelajaran (apalagi saking suka ngomong jam istirahat kepotong, aduh...Kalau saya ingin tahu kisah hidup bapak/ibu saya pasti bilang...) Murid suka ngobrol ketika guru menerangkan...(Apa susahnya diam ketika guru bicara? Kita bayar guru lho untuk bicara...)
  • 15. Suka mencontek dan memberi contekan (ini tandanya orang pemalas dan calon koruptor...hati-hati lho, dari yang kecil bisa ke hal besar, dari yang nggak penting bisa ke hal sangat penting....) Mengerjakan PEKERJAAN RUMAH di SEKOLAH.... WC jorok bin najis.... Ada aja guru atau karyawan atau satpam atau murid yang ngerokok di dalam sekolah... Go, go...
  • 16. Si Bully, najis abis.... Jangan pernah ngebully dengan mengecilkan orang lain, meremehkan, berkata kasar, membentak, mengambil mainan, menyentuh, karena hal itu akan membuat luka yang mendalam dan susah bahkan tidak pernah akan hilang dan kelak yang dibully bakal jadi bully baru.... Kakak kelas yang ngerasa ’punya’ adik kelas dan bebas gencat gencot junior mereka... Kita semua sekolah bayar man, bayarannya sama lagi, jadi jangan sok lah… Tawuran… (Masih jaman nggak?)
  • 17. III Hobi Buruk di Kampus Masa orientasi adalah masa tololisasi dan buang-buang waktu… Siapapun kamu, dimanapun kamu berada, jangan pernah ikut
  • 18. kegiatan seperti ini, bahkan galang kekuatan biar ngelawan orang-orang yang hanya karena lebih lama disitu sok ngebentak- bentak dan merintah kamu semua…. Dosen yang tidak menguasai mata kuliah apalagi yang suka goda mahasiswi (atau mahasiswa, ih serem...) ke laut aja deh... Mahasiswa yang nggak serius ikut perkuliahan....Ganggu mata orang-orang aja... Mahasiswa yang ngerasa nggak berdosa ngerokok di kantin pada waktu istirahat
  • 19. dimana orang pada kelaparan....Kalau kita mau minta bumbu rokok, pasti bilang deh... Mahasiswa yang masih aja buang sampah disembarang tempat, ini mahasiswa atau mahabodoh sih?... Mahasiswa yang masih mengharapkan contekan…Mahatolol sekali… IV Hobi Buruk di Kantor Telat mulu...Hobi dari sejak sekolah ya...?
  • 20. Memanfaatkan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi, terlalu sering, terlalu berlebihan.... Tidak optimal mengerjakan tugas kantor... Tidak ramah melayani klien... Atau malah terlalu ramah....? Menahan KTP tamu,... buat apa sih? Memeriksa barang bawaan dan bagasi mobil tamu...kalo gedung ’penting’ sih bisa maklum, tapi banyak banget gedung biasa
  • 21. yang rada parno dan sok penting... Lagipula kalo emang meriksa yang serius lah... V Hobi Buruk di Jalan
  • 22. Lihat lampu udah mau merah, malah diterobos... Lampu belum hijau, udah jalan... Berlambat-lambat di jalur cepat... Bercepat-cepat di jalur lambat... Motor enak aja naik jalur pejalan kaki... Supir bus merokok... mengalihkan penumpang ke bus lain... tidak sampai tujuan akhir…
  • 23. ‘Pengamen’ , ‘Parkiran Liar’ yang maksa minta duit… Pengamen yang menyanyikan lagu agama tertentu di bus umum...padahal bukan dekat- dekat hari raya tertentu... Suka tidak kasih jalan... Motor berjalan di jalur mobil... Orang yang karena kesal dibentak bosnya/dipecat/habis diputus pacar/habis kena tilang/nggak ada uang/ngiri sama mobil orang cari gara-gara buat
  • 24. melampiaskan amarahnya pada orang lain yang sama sekali nggak dikenal...(najis orang begini, insaflah kau...) Mengebut dan menyalip....berulang-ulang... Menggunakan pengawalan polisi motor/mobil untuk keperluan pribadi yang nggak penting-penting amat... Markir di sisi jalan yang bukan buat parkir (ini salah lho, salah lho ini...)
  • 25. Tukang parkir liar yang makin tajir karena tuh duit bukan ke pemda tapi ke dompet dia sendiri, Rp.2000x100 per hari mantep juga... Mobil dan motor muter bukan di puteran yang benar... Mobil dan motor masuk busway... (tapi kadang apes busway lagi berhenti di depan jadinya malah lebih lama deh...)
  • 26. VI Hobi Buruk Pada Umumnya
  • 27. Korupsi (korupsi waktu: harusnya ngajar nggak ngajar korupsi uang: jelas! korupsi tenaga: nggak kerja tapi catut nama)
  • 28. Curang (nyelak ngantrian: curang waktu. nggak ikut bantu-bantu waktu banjir: curang tenaga nilep: curang uang)
  • 29. Munafik (Jangan korupsi ya, eh malah dia yang koruptor kakap...) (Jangan mukul dan berkata kasar anak-anak, eh malah si guru yang suka mukul dan bentak-bentak...)
  • 30. Tidak menepati janji (Hadiah ultahnya nanti ya...nanti kapan?) (Nanti gue telepon lagi... Kapan?)
  • 31. Menghakimi + Main Hakim Sendiri + Merendahkan Orang Lain Padahal nggak tahu urusan yang sebenarnya...
  • 32. Nggak bayar hutang! (Ada orang yang beli buku ini karena pas dia buka, ternyata halaman ini dan dia pas suka nggak bayar hutang...) Nggak balikin pinjeman! (gue pinjem ya, nanti gue balikin... nanti 100 tahun lagi!)
  • 34. Suka cari alasan (anu saya korupsi karena uang gaji saya nggak cukup buat beli BMW ke-3....) Ueeek!
  • 35. Suka Lepas Tanggungjawab (bertanggungjawablah)
  • 37. Asal ada uang semua beres Nggak ada uang, nggak ada yang beres Suka menyogok dan disogok
  • 38. Melanggar aturan (Aturan bukan buat dilanggar, dan kalau dilanggar fatal akibatnya. Jangan masukkan api ke liang bensin mobil, nah coba deh langgar....)
  • 39. Menutup jalan untuk main bola (Sori, main apapun kalau di jalan umum tetap salah....) Main petasan (ngapain sih?)
  • 40. Mengukur segalanya dengan uang (uang bukan segalanya, uang tidak bisa membeli rasa hormat, rasa persahabatan, rasa bahagia, bahkan orang yang punya banyak uang lalu songong bisa dibenci banyak orang dan hidupnya penuh ketakutan) Lagipula lo nggak bakalan pernah jadi orang terkaya di dunia...Lo akan selalu haus akan uang, uang, dan uang...
  • 41. Boros (hanya karena kita punya uang bukan berarti uang itu harus dihabiskan. Tabung dong!)
  • 42. Jarang banget Menabung (jangan bilang nabung kalau belum 5 tahun udah diambil untuk kebutuhan non-pokok)
  • 43. Keseringan pake kartu kredit (Ehm, kartu kredit itu = kartu ngutang, jangan jadi pengutang permanen)
  • 44. Hobi nonton film kacangan (entah film horor kek, cinta kek, sinetron kek, ente tahulah yang mana yang berkualitas dan yang mana yang cuma jual muka dan emosi....)
  • 45. Tidak mengakui kesalahan (Saya tidak pernah berbuat salah!) Tidak mengakui kesalahan adalah tanda paling pasti seseorang itu tolol. Karena semua manusia pasti pernah berbuat kesalahn.
  • 46. Suka memfitnah (ini kerjaan orang-orang jahat, janganlah kau jadi orang jahat!)
  • 47. Berat minta maaf (Oh, keinjek ya ....? Mana maafnya go!)
  • 48. Sulit memaafkan (Saya tidak akan memaafkan perkataanmu kepadaku 55 tahun yang lalu...) Serius? Buat apa sih nyimpen sampah orang?
  • 49. Mudah menyerah (coba lagi dong! x 10000)
  • 50. Pasrah (pas dan terserah?) Jangan dong…
  • 51. Gampang putus asa (Lebih baik gampang sambung asa!)
  • 53. Maksa
  • 54. Malas
  • 57. Hangat-hangat tahi ayam... tekunilah sesuatu sampai jadi ahli!
  • 58. Kurang olahraga..... Jarang olahraga... Nggak pernah olahraga... Nanti kerasanya di hari tua lho...
  • 59. Terlalu sering Main game... Ngenet... Baca komik... Baca tabloid gosip... Makan...
  • 60. Suka j men ilat
  • 64. Hobi terlambat dan menghambat
  • 65. Nggak cuci tangan sehabis pipis... Iiiih….
  • 66. Siapapun diatas 12 tahun yang nggak pake deodoran, ketahuilah, Anda menyengsarakan banyak orang!!!
  • 67. Tidak suka bersih-bersih.... Hidup nggak bersih kurang baik lho, nggak bagus, kurang benar...
  • 68. Tidak punya pendirian alias Suka ikut-ikutan aja...
  • 70. Teledor (Yahhh, HP gue ketinggalan di bajaj!) (Yahhh, dompet gue masih di rumah…)
  • 72. Kurang Teliti.... Fatal akibatnya... Apa jadinya kontrol kalau kelupaan ‘r’?
  • 73. Kurang percaya diri dan kurang percaya negeri! (Percayalah makanan Indonesia ini lezat! Minumannya lezat! dan banyak banget perusahaan sepatu dan baju Barat yang pabriknya disini... Baju distro keren-keren, film, buku, dan musik pun banyak yang keren...)
  • 74. Les bahasa Inggris tapi nggak latihan di rumah... begitu juga dengan les lain (padahal les itu butuh pengulangan lagi lho....)
  • 75. Sok Sok kaya… Sok pinter… Sok cakep... Sok bak sok...
  • 76. Gagap Teknologi... (banyak banget kasus bapak- bapak dan ibu-ibu yang nggak bisa buka website....)
  • 77. Gagap Inggris (ini karena belajar tapi enggan/sungkan/malu mempraktekkan)
  • 78. Bersikap ’semau gue’ Jika ingin dihormati, hormatilah orang lain...
  • 81. Hobi ingat yang tidak perlu diingat, lupa yang perlu diingat...
  • 82. Hobi melakukan yang tidak penting, yang penting tidak dilakukan...
  • 87. Yang salah yang marah-marah
  • 88. Hobi kurang tidur... atau kebanyakan tidur...
  • 89. Hobi kurang makan.... atau kebanyakan makan... Jika sudah kenyang, jangan dipaksa makan, bisa sakit di usus, ginjal, atau lambung!
  • 90. Imitasi karya luar negeri... Males!
  • 92. Bajak film dan kaset buatan bangsa sendiri... (salahkah?) Yup.
  • 93. Coret-coret di dinding umum... dirambu lalu lintas... di kendaraan umum... di pagar rumah orang... Go, go...
  • 94. Rakus, ngambil makanan terlalu banyak di pesta kawin terus nggak abis kan? Banyak yang hanya makan kurang dari setengah makanan yang ada di piring…
  • 95. Sembarangan… Mengupil… Meludah… Pipis… Kentut… Menempel... Ngetem... Parkir... Berjualan...
  • 96. Berpikiran Sempit Berpikir Jangka pendek
  • 97. Membuat serius hal-hal remeh Membuat remeh hal-hal serius
  • 98. Bercanda tidak pada tempatnya... Nggak lucu tahu!
  • 100. Melecekkan buku... Membuka halaman buku (bukan milik pribadi/di toko buku) dengan ludah dari lidah.... jorok tahu!
  • 101. Membuka plastik buku mahal tanpa bermaksud membeli...cuma lihat- lihat doang...
  • 102. Memberi teladan yang buruk
  • 103. Mengikuti teladan yang buruk, teladan yang baik dicuekin...
  • 104. memelihara anjing yang suka gonggong di waktu pagi, siang, sore dan malam! Bagi para pemilik anjing, tolong hargai perasaan tetangga-tetanggamu...Bagimu suara anjing merdu, bagi kami yang lain, suara anjing ya anjing!
  • 105. Suka mengganggu perempuan Ingat mereka adalah pacar orang, istri orang, anak orang, dan ibu orang... Jadi kalian lelaki jaga mulut dan matamu! Yang sopan dikit...
  • 106. Hobi banget nebar racun asap rokok... sampah... masalah... sumpah serapah...
  • 107. Suka ke dukun.... nyantet... melet... minta tolong jin... minta tolong makam...
  • 110. Nggak tahu diri.... suka ngobrol / nelpon saat konser musik klasik + bioskop + pertunjukan teater + lagi shalat di mesjid + lagi rapat emang penting banget ya?
  • 111. Suka tidur / bersolek di mesjid...
  • 112. Nyuci piring di tempat wudhu!
  • 113. Membersihkan alat kerja di toilet umum!
  • 114. Udah tau bau badan nggak mau pake deodoran...
  • 115. Udah tau bau mulut males sikat gigi lagi...
  • 116. Udah tau ketombean malas keramas!
  • 117. Menggunakan minyak kayu putih/bebauan kuat di tempat umum! Apalagi lagi di pesawat terbang, pusing gue!
  • 119. Salah prioritas! Bayar listrik dulu baru makan-makan, jangan punya uang makan-makan buat bayar listrik nggak ada...
  • 121. Malas nutup pintu... Banyak nyamuk tahu!
  • 122. Salah minum obat! Fatal akibatnya! Perhatikan sesudah atau sebelum makan, Berapa kali sehari...
  • 125. Suka ngomong jorok, ngomong kosong, janji kosong…
  • 126. Menusuk dari belakang (oleh anak buah) dari depan (oleh pimpinan) dari atas (oleh orangtua) dari bawah (oleh anak) dari kiri (oleh musuh) dari kanan (oleh teman) dari dalam (oleh diri sendiri) Musuh bisa jadi siapa saja, termasuk diri sendiri!
  • 128. Ngurusin urusan orang, urusan sendiri nggak diurus.
  • 130. Senang menjelekkan bangsa sendiri... Indonesia, Indonesia...