Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Apa yang kamu ketahui tentang hubungan imtaq dan
1. APA YANG KAMU KETAHUI TENTANG
HUBUNGAN IMTAQ DAN IMTEK DALAM
KEHIDUPAN MAHASISWA BESERTA
CONTOH TOKOH DAN KARYA CIPTANYA?
OLEH:
RIZKI AMALIA (133204079)
KELOMPOK:PLANARIA(22)
JURUSAN:BIOLOGI
2. HUBUNGAN IMTAQ DAN IPTEK
• IPTEK dan IMTAQ, keduanya memiliki nilai
penting dalam kehidupan kita karena membawa
banyak manfaat dan keduanya harus seimbang.
IPTEK tanpa IMTAQ akan kosong, begitu juga
sebaliknya, IMTAQ tanpa IPTEK akan buta. Jika
seseorang mampu menguasai IPTEK maka ia
akan mudah melakukan suatu hal karena
sebagaimana yang kita ketahui bahwa di era
moderen ini orang-orang sangat tergantung pada
teknologi dan IMTAQ disini memiliki peran untuk
membentengi hal-hal yang sifatnya negative
dalam penggunaan IPTEK tersebut.
3. Hubungan iptek dan imtaq dalam
kehidupan mahasiswa
• 1. berdasarkan seleksi Masuk PTN terdapat banyak bahkan
hampir semua berisi materi tentang IPTEK.kita tidak melihat
adanya Tes nilai-nilai agama atau semisalnya. Akhirnya banyak
mahasiswa yang secara intelektual terpilih yang terbaik
sedangkan secara rohani tidak demikian. Sekali lagi ini tidak
mutlak.
Kedua, hampir semua materi berorientasi IPTEK sedangkan
sangat sedikt yang berorientasi pada IMTAQ. Mengingat tujuan
pendidikan adalah mahasiswa dipersiapkan untuk menjadi
punggawa kemajuan negara. Namun posisi IMTAQ yang diwakili
mata kuliah agama yang hanya 3 SKS saja. Hal ini diperparah
lagi dengan sedikitnya pengajar yang memasukkan nilai-nilai
agama di setiap mata kuliah.
Akhirnya sistem ini menyuburkan pikiran dan bisa
menghampakan hati.
4. • 2.miskinya imtaq dalam diri mahasiswa dapat
menyebabkan hal-hal yang dapat merugikan
diri sendiri,orang lain,bahkan negara.
Contohnya: alumni STAN yang bekerja di
Dektorat Kementrian Pajak yang melakukan
pencucian uang.
5. Tokoh
• Mantan Presiden RI, Bapak B. J. Habibie pernah berkata,
“Sumber daya manusia yang mempunyai iman dan taqwa
harus serentak menguasai, mendalami, dan mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek),"
Kemudian beliau melanjutkan, "Seseorang tidak cukup
beragama atau berbudaya saja, karena hanya akan menjadi
orang yang baik. Sebaliknya, tidak cukup pula seseorang
mendalami ilmu pengetahuan saja, karena hanya akan
menjadikannya sosok yang menghalalkan segala cara dalam
mencapai tujuan," katanya.
Beliau juga mengatakan, ”selain berperilaku baik, sumber
daya manusia unggul harus juga bisa menguasai ilmu,
sehingga meningkatkan kualitas hidup di sekitarnya. Jika tidak
memiliki keterampilan atau uang, maka tidak bisa memberi
nilai tambah dan tidak bisa melakukan apa-apa.”
6. • Orang Indonesia pertama yang membuat
pesawat.
• Buku berjudul “Habibie Ainun”