1. Pengertian dan Definisi Sejarah Menurut Beberapa Ahli :
1. Menurut W.J.S Poerwodarminta dalam kamus umum bahasa Indonesia :
Sejarah mengandung 3 pengertian, yaitu :
* Kesusasteraan lama, sislsilah, dan asal usul
* Kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau
* Ilmu pengetahuan
2. Menurut Abramowitz (Burher, 1970:42)
"history as a chronology of events" yang berarti bahwa sejarah merupakan sebuah kronologi
atas suatu kejadian.
3. Menurut R. Moh Ali :
a). Sejarah adalah kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa seluruhnya yang berkaitan
dengan kehidupan manusia.
b). Sejarah adalah cerita yang tersusun secara sistematis (serba teratur dan rapi)
c). Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki perkembangan peristiwa dan kejadian-
kejadian pada masa lampau.
4. Menurut Patrick Gardiner
Sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.
5. Menurut Cleveland (Burger, 1970; 46)
"history is viewed as a mean by which to understand human life" yang berarti bahwa sejarah
itu dipandang sebagai maksud untuk memahami kehidupan manusia.
6. Menurut Bernheim (seorang sejarawan Jerman)
sejarah adalah sebuah ilmu yang menelusuri serta menempatkan peristiwa- peristiwa
tertentu dalam waktu dan ruang mengenai perkembangan manusia, baik secara perorangan
maupun kolektif, sebagai mahluk sosial dalam hubungan sebab dan akibat, lahir maupun
batin.
7. menurut henri Pirenne Iseorang sejarawan Perancis)
mengartikan sejarah sebagai cerita tentang peristiwa-peristiwa dan tindakan-tindakan
manusia yang hidup dalam masyarakat.
8. Menurut Sartono Kartodirdjo
sejarah dapat didefinisikan sebagai berbagai bentuk penggambaran pengalaman kolektif di
masa lampau. Menceritakan suatu kejadian ialah cara membuat hadir kembali (dalam
kesadaran) peristiwa tersebut dengan pengungkapan verbal.
9. Menurut Moh. Yamin
Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan
beberapa peristiwa yang dibuktikan dengan kenyataan.
10. Menurut J.V Brice
Sejarah adalah catatan-catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan dan
diperbuat oleh manusia.
2. D. Guna Sejarah
Keberadaan suatu ilmu yang ada di dunia ini tidak akan langgeng tanpa adanya kesadaran akan
manfaatnya bagi manusia. Demikian pula dengan ilmu sejarah. Dalam kaitannya dengan kehidupan
berbangsa dan bernegara, ilmu sejarah memiliki kegunaan sebagai berikut:
1. Guna Edukatif (memberi pendidikan)
Nilai sejarah terletak pada kenyataan, apa yang terjadi pada masa lalu memberikan pelajaran bagi
manusia yang telah melewatinya. Guna edukatif berarti sejarah bisa memberikan kearifan dan
kebijaksanaan bagi yang mempelajarinya karena semangat sebenarnya dari kepentingan
mempelajari sejarah adalah nilai kemasakiniannya.
2. Guna Instruktif (memberi pengajaran)
Guna Instruktif artinya sejarah dapat memberikan pelajaran mengenai sesuatu baik keterampilan
maupun pengetahuan.
3. Guna Inspiratif (memberi inspirasi)
Guna Inspiratif artinya kejadian dan peristiwa yang terjadi pada masa lalu dapat memberikan ilham,
ide-ide atau inspirasi bagi manusia pada masa sekarang.
Contoh: kebesaran kerajaan-kerajaan pada masa lalu di Nusantara memberikan ilham kepada para
pendiri bangsa untuk membangun kembali kebesaran masa lampau tersebut.
4. Guna Rekreatif (memberi kesenangan)
Sejarah merupakan suatu kreasi seni, sehingga dapat menghadirkan kesenangan batin.
Contoh: kita berkunjung ke Candi Borobudur, dengan berkunjung kesana kita bisa membayangkan
pembangunan pada masa itu. Dimulai dari jumlah pekerjanya, arsiteknya, lama pembangunan dan
tujuannya dan sebagainya sehingga dalam hati dan pikiran kita akan menembus dimensi waktu.
a) Sejarah Sebagai Peristiwa
Sejarah sebagai peristiwa adalah peristiwa yang terjadi di masa lampau,
dalam arti peristiwa sebagaimana terjadinya. Dengan kata lain, sejarah sebagai
peristiwa adalah proses sejarah dalam aktualitasnya (history as past actuality atau
histoire-realité). Hal itu berarti sejarah sebagai peristiwa bersifat obyektif, karena
peristiwa itu murni sebagaimana terjadinya.
Contoh:
*Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Peristiwa itu
obyektif sebagaimana terjadinya. Ir. Sukarno membacakan teks proklamasi di
halaman rumahnya, Jalan Pegangsaan Timur 56 (sekarang Jl. Proklamasi) Jakarta,
disaksikan oleh Moh. Hatta dan sejumlah pejuang kemerdekaan. Peristiwa itu
tidak dapat berulang kembali.
*Peristiwa Perlawanan Pattimura 1817, proklamasi 17 Agustus 1945 tidak akan terjadi dan
terulang lagi
*
b. Sejarah Sebagai Ilmu dan Seni
1. Sejarah sebagai Ilmu
Sejarah sebagai ilmu memiliki ciri-ciri sebagai berikut ;
a. Empiris
3. Empiris berasal dari bahasa Yunani empeiria yang berarti pengalaman. Sejarah sangat
bergantung pada pengalaman manusia. Pengalaman tersebut direkam dalam dokumen dan
peninggalan sejarah lainnya, kemudian diteliti oleh sejarawah untuk menemukan fakta.
b. Memiliki Objek
Kata Objek berasal dari Latin objectus artinya yang dihadapan, sasaran, tujuan. Objek yang
dipelajari oleh sejarah sebagai ilmu adalah manusia dan masyarakat yang menekankanpda
sudut pandang waktu.
c. Memiliki Teori
Dalam bahasaYunani theoria berarti renungan. Sama seperti ilmu sosia lainnya, sejarah
mempunyai teori yang berisi kumpulan kaidah-kaidah pokok suatu ilmu, seperti: teori
sosiologi, teori nasionalisme, teori konflik sosial, dsb.
d. Memiliki Metode
Methodos (Bahasa Yunani) berarti cara. Dalam rangka penelitian, sejarah mempunyai
metodologi penelitian sendiri yang menjadi patokan-patokan tradisi ilmiah yang senantiasa
dihayati.
2. Sejarah sebagai Seni
Sejarah sebagai seni, memerlukan :
a. Instuisi
Sejarawan memerlukan instuisi atau ilham, yaitu pemahaman langsung dan insting selama
masa penelitian berlangsung. Dalam hal ini cara kerja sejarawan sama dengan seniman.
b. Imajinasi
Dalam melakukan pekerjaannya seorang sejarawan harus dapat membayangkan apa yang
sebenarnya terjadi, apa yang sedang terjadi, dan apa yang terjadi seudah itu. Contohnya :
Sejarah Sagaranten, harus membayangkan keadaan geografis kota Sagaranten.
c. Emosi
Dalam penulisan sejarah harus ada keterlibatan emosi, dalam hal ini penulis sejarah harus
mempunyai empati yang tinggi (empatheia = perasaan) untuk menyatukan perasaan dengan
objeknya, seolah-olah mengalami sendiri.
d. Gaya Bahasa
Dalam penulisan sejarah gaya bahasa yang digunakan harus lugas atau tidak berbelit-belit,
sehingga kisah sejarah akan mudah dipahami oleh pembaca.
Sejarah sebagai seni memiliki kelemahan-kelemahan sebagai berikut :
4. a. BerkurangnyaKetetapan dan Objektivitas
Accuracy (ketepatan) dan objektivitas sangat diperlukan dalam penulisan sejarah. Penulisan
sejarah berdasarkan fakta, sedangkan seni merupakan hasil imajinasi.
b. Penulisan Sejarah akan Terbatas
Penulisan sejarah yang terlalu dekat dengan seni akan terbatas kepada objek-objek yang dapat
dideskripsikan . Penulisan sejarah akan penuh dengan gambaran tentang perang dan biografi
yang penuh sanjungan.
2. Sejarah sebagai Kisah
Sejarah sebagai kisah adalah cerita berupa narasi yang disusun berdasarkan pendapat seseorang,
memori, kesan atau tafsiran manusia terhadap suatu peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
Disebut sejarah sebagai subyek yang artinya sejarah tersebut telah mendapatkan penafsiran dari
penyusunan cerita sejarah. Dalam hal ini sejarawan mempunyai peran sebagai ”The Man Behind the
Gun”, artinya mereka menyusun cerita sejarah berdasarkan jejak-jejak sejarah (sejarah sebagai
peristiwa) namun tetap dipengaruhi oleh sudut pandang sejarawan itu sendiri.
3. Sejarah sebagai Ilmu
Sejarah sebagai ilmu adalah suatu susunan pengetahuan tentang peristiwa dan cerita yang terjadi di
dalam masyarakat manusia pada masa lalu yang disusun secara sistematis dan menggunakan
metode yang didasarkan atas asas-asas, prosedur dan metode serta teknik ilmiah yang diakui oleh
para pakar sejarah.
Syarat pokok sejarah disebut sebagai ilmu adalah:
a). Obyek yang definitif
b). Adanya formulasi kebenaran yang dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya
c). Metode yang efisien
d). Menggunakan sistem penyusunan tertentu
4. Sejarah sebagai Seni
Sejarah sebagai seni merupakan cara bagaimana membuat pembaca sejarah tertarik atas informasi
kejadian masa lalu yang disajikan karena unsur keindahan yang disertakan di dalam menyajikan
informasi sejarah di masa lalu sehingga akan mencapai sasaran penyampaian informasi sejarah.
Sejarah berperan sebagai seni sangat terkait sekali dengan cara penulisan sejarah itu sendiri.