SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi




“Melalui utopia arsitektur berhenti
sebagai proyek rancangan pesanan
individual. Ia ingin berpikir “me-                                                                                       3




nyempurnakan” masa depan untuk
semua. Ia menjadi pemikiran”
(Marco Kusumawijaya, 2009)

                                          jongArsitek!
                                   jongarsitek@gmail.com
             Selamat menikmati.. Desain menginspirasi




    Except where otherwise noted, content on this magazine is                                   photo : kezia paramita
  licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License
JongEDITORIAL!




                                                                                                      Kontributor
                                                                                                                                         jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi
oleh : Danny Wicaksono


                                                                                                      tanpa basa basi, anda bisa mengecek profil mereka langsung ke
                                                                                                      Facebook dan media sosialweb lainnya.




                                                     bantuan berbagai pihak) di pamerkan den-
                                                     gan baik, di Galeri Salihara, Jakarta. Ke-
                                                     depannya kami berencana untuk membawa
                                                     materi ini untuk keliling Indonesia. Jadi jika
                                                     ada rekan-rekan yang ingin agar materi pa-
                                                     meran ini hadir di kotanya, bisa langsung
                                                     menghubungi kami.

                                                     Kembali ke edisi ini.                            Avianti Armand              Danny Wicaksono              Farid Rakun
jongEditorial                                                                                         http://www.facebook.com/pro-http://www.facebook.com/pro- http://fairdkun.multiply.com/
                                                 Seperti yang sudah-sudah, kami selalu                file.php?id=1375534065      file.php?id=537977711
Mohon maaf untuk absennya kami selama 4 bulan membawakan tulisan-tulisan dari para pe-
terakhir ini.                                    mikir muda arsitektur Indonesia. Edisi ini
                                                 pun tidak berbeda. Masih tetap segar, tetap
Tetapi bukan berarti dengan absen selama 4 bulan mentah, dan mudah-mudahan (bisa) tetap
ini, kami tidak produktif. ;)                    memprovokasi dan menginspirasi.

Selama 4 bulan kemarin, 2 editor jongArsitek! Setelah 4 bulan, selamat menikmati jongAr-
(Saya, dan Paskalis Khrisno Ayodyantoro) ber- sitek! lagi.
sama Avianti Armand, Marco Kusumawijaya, Jay
Subijakto, Adi Purnomo dan 81 arsitek muda in-
donesia lainnya, yang terbagi dalam 14 kelompok,                                                      lindung soemarhadi
terlibat dalam sebuah workshop untuk arsitek-ar-                                                      http://www.flickr.com/photos/
sitek muda. Workshopnya sendiri berjudul “Ruang                                                       lindung_soemarhadi/
Tinggal Dalam Kota”.                             Danny Wicaksono

Workshop yang di-inisiasi oleh jongArsitek! dan
Avianti Armand ini bertujuan untuk melihat kembali
kemungkinan-kemungkinan ruang tinggal yang
bisa hadir di dalam konteks urban, ketika pola ke-
hidupan berkota sudah berkembang sangat jauh.
Selain itu, workshop ini juga ingin mengajak arsi-
tek-arsitek muda untuk lebih dalam berpikir, dan
terlibat secara intelektual dalam perkembangan
budaya bangun kontemporer bangsa ini.
                                                                                                      Rafael Arsono                   Realrich Syarief            Paskalis Khrisno Ayodyantoro
Workshop yang juga diselenggarakan untuk mem-                                                         http://www.facebook.com/        http://www.facebook.com/re- http://www.facebook.com/
peringati 20 tahun AMI ini sendiri telah (dengan                                                      profile.php?id=1395037422       alrich                      profile.php?id=1395037422
jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi




p4                           p20                   p10                                     p30
jongEditorial                jongTulisan           jongTulisan
sambutan dari redaksi kita   “The Visionary” dan                                           jongTulisan
                             “The Builder”         Note of Respect!                        Arsitektur Nusantara




            p8               p14                       p24                                             p36
            jongFoto         jongKarya                 jongTulisan                                     jongKuratorial
                                                       Oxymoronic Geniuses                             Bengkel Kerja
                             Learning Paradise
jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi




8




                         Marina bay sands, singapore

                         Marina bay sands is a new type of urban place that integrates the waterfront promenade
                         with a grand, multi-leveled retail arcade combining civic space, shopping, indoor and out-
                         door spaces endowed with city skyline views, daylight and plant life, providing an abun-
                         dance and variety of activities. It is a place that is vibrant and dynamic, a place that trans-
                         forms from hour to hour, from day to night, and is evocative of the great urban places. It is
                         here that the imaginings of a global city become a reality. Marina bay sands, to be open in
                         2009, will feature three 50-story hotel towers containing 1,000 rooms each, crowned by a
                         two acre sky garden bridging across the towers, offering 360-degree views of the city and
                         the sea, outdoor amenities for the hotel such as jogging paths, swimming pools, spas, and
                         gardens; an iconic arts and sciences museum on the promontory; one-million square feet of
                         integrated waterside promenade and shopping arcade; a state-of-the art one-million square
                         foot convention center; two 2,000-seat theaters; a casino; and a 4,000 car garage.(Http://
                         www.Themarinabaysands.Com.Sg/)
    lindung soemarhadi
                         --
NOTES OF
                                                 jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi




     RESPECT!
                                                 Rafael Arsono




10
                      My journey now has come to a point where                                                       11
                     architecture is about character & personal-
                     ity. And moreover it is about the personality
                                    of the architect.


     As I’m writing now, I’m sitting in Plaza Fuente de       grandma & grandpa take a rest and have a chat
     las Batallas, a decent plaza couple blocks away          with neighbor which I suppose they live nearby.
     to the east from Granada Cathedral. It has foun-         The plaza covered by polished orange marble,
     tains designed in an antique style, the plaza sur-       which I guess came from around the town. The
     rounded by shops and restaurant with the coffee-         plaza opens to many points, at one side blend to
     table set sprawling the plaza. Hotel Zaida, which        another plaza, and underneath it there is a park-
     renovated by Portuguese respectable architect,           ing lot. It seems to me that the place became
     Alvaro Siza, seems to be the only newly refur-           a rendezvous spot. At 21.30 the lighting on the
     bished building in the background.                       fountains turns on, giving elegant and soft wel-
                                                              come to the night as the sun fade away.
     What an ordinary classical European plaza can
     offer in a bright summer evening anyway??                The key is, everything is working! Each element
                                                              in the location doesn’t act too much to speak
     The people like it. The fountain is visible from         for itself. The plaza, the shops, the fountains, the
     many directions, so it’s just at the right position to   benches, the hotel play they role in a very just-
     attract people in a terrific way. At the same time       enough part, together they define harmony. If you
     the splash coming out of it gives sort of comfort        cut the element piece by piece, if you see only the
     cooling for the 35 degrees summer weather.               buildings you directly say nothing special about
     Everybody gathers there, parents with their chil-        them. But if you see them as a whole, they just
     dren, couples, youngsters passing by, and mostly         work.
jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi


     It’s peaceful to enjoy a place with no elements
     overwhelming each others.

     Imagine for a while if the fountain designed with
     a fancy-red sculpture in the middle of it, the old
     people who gather there most of the time proba-
     bly won’t like it, people doesn’t feel familiar with it.
     Hence, they might look for another place to hang
     out. Hotel Zaida, by the way, renovated in a very
     modest way that you cannot see it was touched
     by Siza. Certainly not his best work, Siza’s stroke
     can be considered weak, nothing special. Lower
     part of the building is covered by grey stone, and
     the upper part paint in white, nothing fancy with
     the windows. Just the way it is. White modern-
     ist building often results a stand apart from the
     surrounding, especially in classical one. But this
     one is decent, seems fade away (or should I say
     blend), that when you are sitting there, you even
     didn’t notice the building. I assume Siza did real-
     ize he didn’t want to speak up loud. I appreciate
12   his humble approach as I enjoyed the plaza as                                                                                                                13
     a whole. You see the intention is not to draw at-          The value that we should learn is, architecture is
     tention.                                                   live by the surroundings. The identity of a design
                                                                comes from a collective way of understanding a
                                                                place. Sometime architecture demand features, a
                                                                newness. But never forget that most of the time
                                                                architecture is about being proper and respectful.
                                                                These are what we can and should learn from
                                                                vernaculars, making something that belongs and
                                                                has to work within an environment. An environ-
                                                                ment which particular and where ones obliged to
                                                                read and interpret by themselves.

                                                                Maybe I was over-rating, surely my justification
                                                                came out of a subjective matter, or because I am
                                                                growing older (?). But you can’t beat this enjoy-
                                                                able feeling. I’m pretty sure that we shall underline
                                                                ourselves when it comes to designing, that is, ar-
                                                                chitecture is about balancing oneself whether he/
                                                                she doing too much, too less, or just enough.

                                                                Granada 29 July 2009

                                                                Rafael Arsono
jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi




               LEARNING
                PARADISE
                        Desain
                   Kompleks
                        Vokasi
           Universitas Indonesia
14

                     Realrich                                                                                                                                                                        15




                       Syarief
         Konsep desain kompleks vokasi UI ini didasarkan pertimbangan            Ide perancangan dari kompleks Vokasi UI merupakan rangkaian          Konsep desain kompleks vokasi UI ini di-
                                                                                 dari 3 noda utama yaitu, - Kondisi eksisting yang berbatasan den-    dasarkan pertimbangan atas 3 aspek, per-
     atas 3 aspek, pertama, desain bangunan yang sesuai dengan iklim
                                                                                 gan sungai yang membelah dari utara ke selatan yang menjadi          tama, desain bangunan yang sesuai dengan
        tropis. Kedua, desain bangunan yang kontekstual dengan penci-            bagian interaksi dengan air, - Jalan disisi selatan yang merupakan   iklim tropis. Kedua, desain bangunan yang
     traan ui, dan ketiga, desain bangunan yang mampu memanfaatkan               titik pusat perhentian bus kampus dan - Jalan di sisi barat yang     kontekstual dengan pencitraan ui, dan ke-
      potensi lahan semaksimal mungkin. Penataan masterplan didasar-             merupakan area servis GKU dan parkir belakang.                       tiga, desain bangunan yang mampu meman-
                                                                                                                                                      faatkan potensi lahan semaksimal mungkin.
          kan dari penempatan ‘learning promenade’ di axis utama lahan
                                                                                 Pembagian ini didasarkan dari pembagian fungsi-fungsi terbesar       Penataan masterplan didasarkan dari pen-
     yang menghubungkan node potensial transit oriented development                                                                                   empatan ‘learning promenade’ di axis utama
                                                                                 dengan anggota terbesar, seperti kedokteran dengan p’rodi baru,
         dari Universitas Indonesia di titik selatan dengan node potensial       hokum, dan vokasi campuran. Hirarki ini juga didasarkan dari pen-    lahan yang menghubungkan node potensial
                        titik wisata air amphi teater yang ada di sisi utara .   gelompokkan dari ilmu manusia [kedokteran], ilmu etika [hukum],      transit oriented development dari Universi-
                                                                                 dan ilmu - ilmu umum dengan menghubungkan keseluruhan fungsi         tas Indonesia di titik selatan dengan node
                                                                                 dengan gedung kuliah umum. Susunan pengelompokkan diatur             potensial titik wisata air amphi teater yang
                                                                                 berdasarkan besaran ruang yang diestimasikan dengan jumlah ma-       ada di sisi utara. Di sepanjang learning
                                                                                 hasiswa di tahun 2013 sejumlah 11700 orang.                          promenade ini diletakkan fungsi – fungsi un-
jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi




     tuk mengaktifasi kehidupan kampus vokasi.        lahan melalui rangkaian jembatan untuk
     Di sini ada mahasiswa yang membaca buku          akses pejalan kaki. Lahan parkir diletakkan
     di perpustakaan linear sepanjang learning        di sisi barat kompleks Vokasi UI.
16                                                                                                                                                         17
     promenade, disini ada juga café untuk para
     mahasiswa dan dosen berinteraksi, potensi        ‘Bangunan - bangunan di kompleks Vokasi
     landsekap yang mengikuti kontur juga bisa        UI juga didesain dengan menggunakan arah
     di optimalkan.Daerah kompleks vokasi ini         orientasi bangunan Utara - Selatan yang se-
     juga akan rimbun akan pepohonan diantara         suai dengan iklim tropis. Keadaan ini memi-
     massa yang menghadap utara dan selatan           nimalisasi cahaya matahari langsung yang
     sehingga bayangan yang ada akan mereduk-         masuk ke bangunan. Bangunan ini meng-
     si panas dari sinar matahari di lantai dasar.    gunakan konstruksi baja, penggunaan solar
     Vista yang terbentuk ketika memasuki kom-        panel pada sisi atas bangunan, dan wind
     pleks vokasi dari arah selatan terbentuk dari    turbine di sisi dalam bangunan. Penggunaan
     3 elemen yaitu : vista menuju amphiteater air,   batu bata juga mendinginkan suhu bangu-
     vista transparansi massa gedung perpusta-        nan disamping meminimalisasi carbon foot
     kaan di sisi barat juga vista café menuju sun-   print dengan penggunaan bahan yang re-
     gai dengan wisata air, dan vista di sebelah      usable.
     barat berupa alokasi lahan untuk taman obat
     dari geprogram kedokteran.                       Glenn Murcutt pernah berkata “The light and
                                                      sounds of land are already there I just make
     Bangunan - bangunan penunjang seperti            the instrument make the instruments that al-
     massa lobby utama diletakkan sepanjang           low people to perceive these natural quali-
     boulevard yang diperuntukkan untuk galeri        ties.” Demikian juga perencanaan vokasi ini
     utama. Massa - massa dihubungkan den-            yaitu berusaha menjawab sebaik mungkin
     gan selasar yang dilengkapi dengan kanopi        apa yang dibutuhkan oleh program studi
     sedangkan di sisi selatan, diletakkan ako-       Vokasi UI dengan tepat melalui pengolahan
     modasi hunian mahasiswa berlantai tingkat        potensi konteks lingkungan yang ada.
     rendah dengan aksesibilitas menuju ke kam-
     pus vokasi UI. Daerah landsekap didesain         Ketua tim : Realrich Sjarief, ST. IAI.
     sesuai eksisting dari kampus UI dengan
     orientasi aktifitas terhadap sungai dengan       Anggota tim :
     menghubungkan sisi timur sungai dengan           Dicke Nazary Akbar Lubis, ST.
jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi




18                                                         19
jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi
                                                                                                               Sangat menyenangkan jika kita bisa
                                                                                                    menyadari keberadaan, banyaknya ragam




THE VISIONARY
                                                                                                    keyakinan arsitektur yang kemudian mewujud
                                                                                                    menjadi arsitektur yang terbangun. Mema-
                                                                                                    hami sikap-sikap desain, jauh lebih mendalam
                                                                                                    dari sekedar apa yang kasat mata. Mengerti




DAN
                                                                                                    maksud dari setiap langkah dan membaca
                                                                                                    latar belakang semua keputusan pengambilan
                                                                                                    langkah-langkah itu, lewat analisa kritis yang
                                                                                                    melatih rasionalitas arsitektur kita. Preseden-




THE BUILDER
                                                                                                    preseden yang, jika dapat kita kontrol, akan
                                                                                                    dapat membantu kita, menemukan arsitektur
                                                                                                    kita sendiri.
                                                                                                                Hal ini adalah sebuah perjalanan.
                                                                                                    Proses. Tidak akan pernah instan, dan
                                                                                                    memang tidak boleh instan. Biarkan semua
                                                                                                    peristiwa teralami lewat kegagalan dan seman-
                                                                                                    gat untuk tidak pernah menyerah. Renzo Piano
                                                                                                    pernah berkata, bahwa arsitek itu seharusnya
                                                                                                    hidup 200 tahun, karena mereka menghabis-
                                                                                                    kan 60 tahun pertama dalam hidup mereka
                                                                                                    untuk belajar.
                                                                                                               Proses ini (sampai titik ini) membawa
                                                                                                    saya untuk melihat 2 kutub besar dalam arsi-
                                                                                                    tektur. Mereka yang saya sebut “The Vision-
20                                                                                                  ary” dan “The Builder”. Mungkin Ini hal yang                                                          21
                                                                                                    agak terlalu tergesa, karena ada ribuan arsitek
                                                                                                    dan hampir mustahil mengeneralisir sesuatu
                                                                                                    yang seperti ini. Tapi saya akan mengambil
                                                                                                    kecendrungan arsitektur yang terjadi sejak
                                                                                                    awal abad ke-21, dan Pritzker Prize adalah
                                                                                                    shortlistnya.
                                                                                                               Pritzker Prize di periode 2000-2009
                                                                                                    memunculkan para arsitek terbaik dekade
                                                                                                    ini. Zaha Hadid, arsitek wanita pertama yang
                                                                                                    pernah memenangkan penghargaan ini.
                                                                                                    Paulo Mendes da Rocha, brutalis dari Brazil.
                                                                                                    Jacques Herzog & Pierre De Meuron, Thom
                                                                                                    Mayne, Jorn Utzon, Jean Nouvel, semua ada-
                                                                                                    lah yang terbaik. Tanpa sedikit pun ragu.
                                                                                                               Tapi saya tidak bisa menampik,
                                                                                                    bahwa yang paling menarik untuk saya pelajari
                                                                                                    adalah Rem Koolhaas (Pritzker Prize tahun
                                                                                                    2000) dan peraih Pritzker Prize tahun 2009,
     Danny Wicaksono                                                                                Peter Zumthor.
                                                                                                    kiri : bruderklaus, Peter Zumthor, diambil dari http://
     Keyakinan seorang arsitek terhadap arsitektur, pada satu titik krusial, akan mempengar-        www.flickr.com/photos/arnout-fonck/2919192019/in/pool-
     uhi sikap, jalan, jenis, dan kualitas arsitektur yang akan dihasilkan olehnya. Keyakinan ini   bruder-klaus-kapelle
     bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan oleh siapapun, melainkan datang lewat pema-              Atas: bruderklaus, Peter Zumthor, diambil dari http://www.
     haman atas banyak hal yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh arsitektur. Pemaha-               flickr.com/photos/thom_mckenzie/3262898219/in/pool-
     man tentang sejarah panjang perjalanan arsitektur, wawasan seni dan kebudayaan,                bruder-klaus-kapelle

     keberpihakan atas situasi sosial, maupun kepekaan dalam melihat hal-hal dalam                  Bawah: Thermal bath, Peter Zumthor
     keseharian, hanyalah sedikit dari banyak variabel kehidupan yang kemudian dapat
     membentuk keyakinan arsitektur seorang arsitek.
jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi
                 Rem Koolhaas, adalah arsitek          bisa melihat ke-Koolhaas-an dalam desain                                                                         dapat hadir melalui metode bangun yang bisa
     yang menurut saya bertanggung jawab untuk         mereka. Sebegitu besarnya pengaruh Rem                                                                           lebih efektif dan sederhana.
     semua revolusi arsitektur yang terjadi di abad    Koolhaas.
     ke-21. Visioner sejati yang karya arsitekturnya               Peter Zumthor adalah “The Builder”.   “The Visionary” and the “The Builder”, adalah dua kutub besar arsitektur. Kecendrungan desain yang mem-
     tidak hanya dalam bentuk bangunan. Pernah         Salah satu yang terbaik. Memiliki hanya satu      bentuk wajah arsitektur kontemporer. Yang satu adalah seorang akrobator, yang secara konstan jemu dengan
     masuk ke dalam daftar 100 orang paling            studio, di sebuah desa kecil bernama Halden-      kemonotonan, dan ingin selalu mendefinisi hal baru, lewat arsitektur yang menantang dan merekayasa mate-
     berpengaruh di dunia, Rem Koolhaas bisa jadi      stein, di kaki gunung alpen dan di jalankan       rial bangun, dan beberapa percaya bahwa arsitektur adalah jawaban untuk dunia yang lebih baik. The agent
     adalah seorang arsitek yang paling terkenal di    oleh tidak lebih dari 20 orang. Dia jauh dari     of architectural conflict and chaos.
     muka bumi ini, dengan bangunan-bangunan           hingar bingar publikasi dunia. Tidak banyak
     yang menentang konvensionalitas dan tercipta      media arsitektur dunia yang meliput karya-                   Yang satu lagi, berusaha untuk tetap pada keyakinan, bahwa arsitektur adalah ilmu membangun;
     lewat konflik atas ruang.                         karya nya, karena memang karya arsitekturnya      Konstalasi ruang yang tercipta melalui susunan material-material yang dirangkai dengan ketelitian tinggi, per-
                 Peter Zumthor adalah seorang          tidak pernah banyak. Jumlahnya sedikit, tapi      hitungan yang cermat dan efisiensi yang membuat semuanya terkontrol dengan baik. Mereka percaya bahwa
     arsitek rendah hati dari Swiss. Dengan ra-        kualitas arsitekturnya sangat tinggi.             di akhir hari, tugas seorang arsitek hanyalah menghasilkan sebuah bangunan, jadi fokuslah untuk membuat
     sionalitas arsitektur yang sangat terjaga, dan                Keyakinannya, bahwa inti dari arsi-   sebuah bangunan yang baik, dengan sebaik-baiknya.
     kemampuan diatas rata-rata untuk mengontrol       tektur terletak pada ruang dan material yang
     diri dan arsitekturnya. Beberapa menyebut-        membentuknya, membuat arsitekturnya terasa
     nya “The Hermit Architect from Haldenstein”       sangat sensitif, dan menggugah perasaan. Dia                                                                                Ini hanya dua tipe kecendrungan
     (Arsitek pertapa dari Haldenstein)                sangat memperhatikan hal-hal paling kecil dari                                                                   desain, yang teridentifikasi karena dominasi
                 Mengapa membandingkan mereka          material yang dipakainya, dan merangkainya                                                                       mereka lewat karya-karya yang lalu mendefini-
     menarik untuk dijadikan sebuah proses pem-        menjadi sebuah ruang dengan cerita dan                                                                           si arsitektur. Dengan luasnya dunia ini, banyak
     belajaran? Karena bagi saya, mereka adalah        pengalaman yang hanya bisa di rasakan ketika                                                                     kecendrungan lain yang ada, dan juga memiliki
     2 raksasa arsitektur, yang mewakili 2 kutub       kita mengalami ruangnya, bukan lewat dia-                                                                        kualitas desain yang sama. Kecendrungan-
     besar dalam arsitektur kontemporer. Rem ada-      gram atau gambar denah tampak potongan.                                                                          kecendrungan desain inilah yang sebaiknya
     lah “The Visionary”, seorang arsitek dengan                   Cara memotong, teknik mengecor,                                                                      dapat kita identifikasi dengan sensitivitas yang
     kemampuan melihat, apa yang tidak dilihat         pola rangkai, hingga urutan langkah merangkai                                                                    tinggi; Lalu dengan kritis menganalisanya,
22   orang lain, dan mendefinisi gejala kehidupan      material, yang di pelajari dan diterapkan den-                                                                   agar kita dapat belajar dari apa yang baik dan     23
     manusia modern yang teranggap sehari-hari         gan memperhatikan karakteristik khusus dan                                                                       buruk tentangnya, dengan tujuan besar, untuk
     oleh mayoritas orang. Memiliki ratusan proyek     membawa potensi guna material sampai di                                                                          menemukan kecendrungan arsitektur kita
     yang tersebar di 3 benua, dan kantor di 3         titik maksimal, adalah hal-hal yang membuat                                                                      sendiri.
     negara. Ia juga seorang pemikir dan penulis,      bangunan-bangunannya menjadi sangat spe-                                                                                    Saya rasa dan saya pikir, memiliki
     dengan pemikiran yang memprovokasi. Arsi-         sial. Kuntshaus di Bregenz, Jerman; Thermal                                                                      identitas desain yang berintegritas itu penting.
     tekturnya selalu berawal dari konsep-konsep       Bath di Vals, Swiss; dan Bruder Klauss Chapel                                                                    Budaya bangun kontemporer kita masih terlalu
     besar akan ruang, yang kemudian memberikan        di Wachendorf, Jerman adalah beberapa con-                                                                       seragam. Kita butuh lebih arsitek-arsitek dan
     definisi ulang terhadap tipologi bangunan yang    toh karyanya yang memperlihatkan keinginan                                                                       desainer-desainer dengan desain yang kental
     di kerjakannya. Seattle Public Library Amerika,   untuk mau mengenal material dan karakteris-                                                                      dalam ciri, kuat dalam karakter. Sesuatu yang
     CCTV Cina, Jussieu Library (tidak terbangun)      tiknya.                                                                                                          masih langka.
     adalah beberapa bangunan yang memberikan                      Kecendrungan desain ini terpen-                                                                                 Sangat langka.
     contoh nyata tentang argumen ini. Masing-         garuh oleh konsep Phenomenology Heidegger.
     masing tercipta dari proses riset mendalam        Sebuah konsepsi pemikiran untuk menge-
     mengenai ruang dan hubungan-hubungannya           nali identitas dan kesejatian karakter sebuah
     pada tiap fungsi bangunan. Dia adalah             benda, melalui proses mengenali, tanpa
     pendefinisi, seseorang yang selalu menantang      adanya upaya untuk melakukan rekayasa yang
     kemapanan, dan mencoba untuk menemukan            merubah karakteristik asli benda tersebut.
     definisi baru.                                    Dalam konteks Peter Zumthor, sebuah material
                 Yang rasanya paling hebat tentang     dicoba untuk dikenali kelebihan dan kekuran-
     Rem Koolhaas adalah pengaruh yang dia             gannya. Keaslian ekspresinya dan faktor-faktor
     berikan kepada mereka yang pernah bek-            apa yang dapat menutupinya. Kesejatiannya              Atas: Jussie Public Library / OMA. Diambil dari http://
     erja bersamanya. Winy Maas, Zaha Hadid,           di pelajari, untuk kemudian di gunakan dengan             www.flickr.com/photos/31177644@N04/3328618395/
     Alejandro Zaera Polo, Bjarke Ingles, Fernando     maksimal sebagai material pembentuk ruang
                                                                                                            Bawah: CCTV / OMA. Diambil dari http://www.flickr.com/
     Romero, Minsuk Cho, Ole Scheeren, REX,            dan arsitektur.
                                                                                                                             photos/22869081@N08/2919375630/
     adalah beberapa diantara mereka yang pernah                   Lewat pengenalan yang mendalam
     bekerja bersama Rem Koolhaas, kemudian            akan sebuah material, pemanfaatannya dalam
     muncul sebagai arsitek-arsitek muda dengan        sebuah desain akan menjadi lebih optimal;
     arsitektur yang menarik. Namun kita masih         sehingga sebuah arsitektur yang berkarakter
oxymoronic
                                   jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi




                                 geniuses


24                                                                                       25




  Not only emotion, material,
          atmosphere, spirit,
 memory, biography, history,
 essence, + texture; but also
  oxymoron + idiosyncrasy.
Either as a standalone, or combined to form a phrase [emotional materialism,                      does not make any difference to me, albeit his persistence of his presence for the present
spiritual texture, idiosyncratic oxymoron, etc.], these opening words are the ones                - while ‘buying back a number of [his own] older pieces on Ebay’, according to W.] To
that constantly ring in my head every time I hear either of these two following names.            push myself in this direction would be senseless. A pity, since the first collection of words
I still could not remember why I relate one name with the other, maybe they were                  written as the opening of this article could only be applied in this territory of conversation.
mentioned together in a sentence on one of the design/fashion/whatnot magazines I
read in my stolen time during work. You can consider me a master thief in that sense.             Instead, there is another side of their story that I could focus on: the similarities of how
26                                                                                                they react to the world at large, and how it would reflect on their so-called personalities.  27
I’m focusing on not only about two individuals right now, but also about two brands.              Zumthor is famous for being a recluse. A genius hermit, they say he is [I never got around
As every individual, they have names, + as every brand; they have carefully threaded              + deciphered the phrase actually, do they mean ‘a genius who happened to also be a
nuances about them. To be considered as something mysterious + cool as these                      hermit’ or ‘a genius in being a hermit’? Maybe both.] As for Lang, he’s known to ‘never been
two is never a given thing, it’s a product of total control. Considering that I’m writing         interested in the event when I’m the center of attention’, + would ‘rather have my work just be
for an architectural publication, I’m proud to mention that the first of the two is               there’, autobiographically, + known to be ‘shy, reticient + mysterious’, according to others
Peter Zumthor. Considering the high image [therefore fashion] consciousness                       [who happens to be the famous sculptor + Lang’s close collaborator, Louise Bourgeois.]
of my readers further, I can’t help but picking the other half to be Helmut Lang.
                                                                                                  Zumthor lives in a village near Chur, in the border of Germany + Swiss: not necessarily
It might be dubious to compare human beings with, say, Apple products or Lomo cameras,            the most convenient place to get to in order to know the man better or conducting an
but as corporations have succeeded to invade our everyday lives as individuals [according         interview. On the other case, by not showing to the 2ooo Fashion Awards, Lang insulted
to Adbusters, they apparently have ‘the right towards free speech, the ability to own property,   a lot of fashion insiders [Anna Wintour on the incident: ‘If I had known he wasn’t coming,
the right to lobby government officials and protection against self-incrimination’], why not      I would have called him. It was discourteous not to turn up’], but for the die-hard fans,
switch the position for awhile? Anyone’s name can be seen as a brand of a corporation too.        they always come up as extremist martyrs. It gives the image of an uninterrupted artist
                                                                                                  working on his studio, tune-crafting their pieces, for us the consumers to devour. Time is
As the core strength of any business, let’s begin with the products, the respective               no longer a well-guarded right + leisure is non-existent with these hard-working personas.
commodities being traded here: buildings, books + teaching positions for Zumthor;                 They sacrifice their pleasurable moments not caring about parties, celebrities’ events,
clothes, shoes + perfumes for Lang. Both of the mentioned parties’ works have received a          + other demanding festivities others see as a marketing tool. But is it fair to say that
lot of praise, and who could disagree with those fashion insiders, trend setters, architectural   they don’t do any marketing at all? And does this reclusiveness hurt or make the men?
critics + Pritzker Prize’s judges? As far as my abilities can go, as the rest of us regular
beings, I have to be content with what I read, watch or listen to. Quoting the parties’           ‘Image is all-important to the marketing side, because it is something you can control…
favorite words, in a sense: phenomenological. I have nothing to say about them in this            not totally creative--it is also managerial’, said Giacorno Santucci, the managing
proffesional realm anyway: I’ve never been to any of Zumthor’s buildings [he always insists       director of Helmut Lang for Prada. The hard-to-get image, in this sense, has paid off
on ‘experiencing the architecture first hand’, + to ‘never believe in photographs’] + never       big time. In Zumthor’s case, it has finally shown some results. Although he projected
owned any of Lang’s pieces [be it before or after his departure from his own label in 2oo5,       some humbleness in receiving the Pritzker – ‘That a body of work as small as ours is
recognized in the professional world makes us feel proud and should give much hope
to young professionals that if they strive for quality in their work it might become visible
without any special promotion’, he said in his infamous speech – he is still refusing to
reprint his earlier catalogue of publications. By not making these books available to the
demanding general public right after his big break, it could only make his persona more
mysterious, utilizing further the fact that we have obsession towards things we cannot
afford. Zumthor, as a consequence, increase in price [the latest news was that the used
copy of Thinking Architecture, first edition, has worn USD 2,ooo as its price tag.] For
Lang, on the other hand, it had rewarded him immensely from 1986, the first year he
showed his own collection in Paris, until 2oo5, the year he left the brand-name. His
decision to practice solely in the art world since then, will further demonstrate us the
strength of a marketing strategy. Anti-advertisement advertising is working on the field of
architecture and fashion, will it work also in art? Give the microphone to Banksy, please.

 Further, anti-advertisement as a promotion strategy is an aged worn-off oxymoronic idea.
 But maybe that is the only righteous option in this crisis-ridden financially-conscious age
 [proven that even the frivolous Pritzker judges could not escape this notion.] However
 we want to argue, we should not fail to see it as it is: a marketing scheme. An evolved,
 advanced form of it, maybe, but it still is a mere scheme. Seeing the method applied
 rigorously on Peter Zumthor, not only as a person but also as an architectural firm; as well
 on Helmut Lang, not only as a fashion-designer-cum-artist but also as a line-of-clothing-
28
 +-accessories-cum-collectibles, form my reason on insisting to call them trademarks. It’s
                                                                                                            additional
                                                                                                              notes                                 For those Zumthor +/or Lang wannabes:       29
 clear that they were born through a deliberate conscious action of branding. To call them      1.             Find your ivory tower + live in it. Not to be taken literally, but consider
 otherwise, as a lot of people tend to do, is an oxymoron. Other argument would be that it is   anything difficult to reach as a plus. Marginal but grounded, comfortable spacious cave-
 basically each of their idiosyncratic move, psychoanalyzing them as old-school European        like hideouts are the best. Example: the East Hampton Richard Gluckman-renovated
 intellectuals for whom no alternatives worth pursuing. Replying this notion, I’m borrowing     farmhouse for Lang; a self-renovated light-bathed den-like concrete-gated structure in a
 the words of the amazingly funny writer of ‘How to Become a Famous Architect’ blog, Conrad                                                      village near Chur, Switzerland, for Zumthor.
 Newel, on there is no exit strategy: ‘good work + good promotion = fame + recognition.’        2.    Develop your own style so people can call it YOUR uniform. Example: Zumthor’s
 Regardless what route being taken, a good promotion will end up in recognition.                dark-toned somber tops + Lang’s ‘casual elegance’ [in reality it’s crew neck shirt with
 Having the last two of the opening sentence explained, I rest my case over. For now.           washed out denim, combined with newest black patent-leather shoes. Important:
                                                                                                                                  sockless.] Wear your own brand every possible chance.
                                                                                                3.    Find simplicity in the essence of what you’re doing + flaunt it shamelessly. Be
 Text + Illustrations: farid rakun                                                              smart about it. Don’t be afraid if in the end of the day you found that you are useless.
 Original photos taken from Flickr. Links to the photos:                                        Even nothingness can be transformed into luxury these days. Example: PR agents for
 http://www.flickr.com/photos/superterrific/48389713/sizes/l/                                                                                                                         both men.
 http://www.flickr.com/photos/seier/3122721913/sizes/l/                                         4.    Be brave and say ‘no.’ Countless times to invitations, project proposals,
 http://www.flickr.com/photos/8718754@N02/533310153/sizes/l/                                    collaboration offers, etc. Example: Lang’s fall out with Prada group + Zumthor’s infamous
 http://www.flickr.com/photos/25405336@N05/2968979771/sizes/l/                                                                                                                hardheadedness.
 http://www.flickr.com/photos/avvocato/273171479/sizes/o/                                       5.    Give diplomatically vague answers. Be constant about it. Example: Lang, ‘My body
 http://www.flickr.com/photos/seier/3151935486/sizes/l/                                         of work in fashion will always stand on its own and will not go away—or it will go away—it
 http://www.flickr.com/photos/charlydiazazcue/3579244256/sizes/o/                               doesn’t matter.’ Zumthor, ‘Dreaming becomes even easier, and maybe I can be happy to
 http://www.flickr.com/photos/roryrory/2498171797/sizes/o/                                                                                                     go on dreaming even stronger.’
 http://www.flickr.com/photos/tonneti/3019353242/sizes/l/                                       6.    Don’t ever read design/architecture/fashion/style/whatnot magazines. By reading
 http://www.flickr.com/photos/kentwang/30782386/sizes/l/                                        the sentence, it’s a fact that you’re still reading. A sad fact: you’ll never be on the same
 http://www.flickr.com/photos/rufusknight/2993455890/sizes/l/                                          level as them. Accept it, + better still, flaunt it. Example: this article by yours truly.
 http://www.flickr.com/photos/ma79ia/431560723/sizes/o/                                         7.                           Insist on having the last words. Example: ‘Good luck trying!’
jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi




     Nusantara.
                                     A R S I T E K T U R




     menyelami kearifan lokal melalui bangunan tradisional
30                                                                                                                                                                                                             31




     Waitabula, sumba barat, 23 juli 2009               gan kain kain putih menggantung di luar rumah,     piri, menyabetkan goloknya ke kerbau, seh-         orang wisatawan dari Belanda bertanya
                                                        tampak pemuda menari, menarik golok nya            ingga beberapa kali kerbau memberontak, dan
     “Hey, pak, mari, lihat!                            dari sabuk, dan menari, di ikuti oleh 2 sampai 3   akhirnya perlahan tumbang.                         Jam 20.39 Wit waktu menunjukkan di rumah
     Kita akan potong kerbau dan babi!”                 orang. Mereka berjingkat, tersenyum, berputar                                                         bundar ini. Di pusat kampung. Rumah inang ini
                                                        putar, sesekali melihat ke arah kamera             Masih berusaha menggapai nyawanya.                 begitu sesak, dipadati oleh seluruh penduduk
     Beberapa orang bergegas gegas, beramai ra-                                                                                                               kampung dan 15 wisatawan dari belanda dan
     mai, pria pria kemudian berhamburan. Pikuk         Kerbau yang jauh sudah berada di pelataran         Setelah kerbau jatuh, masyarakat tergelak dan      Belgia berbadan bongsor. Walaupun mereka
     rasanya saat itu.                                  rumah sekarang. Satu pemuda berpenutup             bersorai.. Tarian semakin cepat, dan ibu ibu       masih lelah setelah mendaki, wisatawan yang
                                                        kepala kain berwarna kuning, dengan cepat          berteriak kencang. Demikian satu kerbau ber-       rata rata berumur 50 - 60 tahun ini masih mem-
     Ibu ibu berteriak teriak. Di sebelah jauh seekor   menghampiri kerbau yang masih bingung              lalu dan sekali lagi di laksanakan, bersama den-   perhatikan rumah inang ini. Satu alasan utama
     banteng di tarik dengan kedua tali panjang                                                            gan 5 ekor babi persembahan. Persembahan           kenapa mereka terbang sejauh puluhan ribu
     mengikat, membentang panjang dari sebe-            Syuuuuuttttttt!!!                                  dari masyarakat kepada empunya rumah baru.         kilometer dari negara mereka. Berkendara bis
     lah kiri tanduk kerbau berjejer orang menarik,                                                                                                           (truk) kayu berhempas debu sepanjang per-
     sekitar 10 hingga 15 orang, dan dari sebelah       Goloknya mengenai leher kerbau, lantas ker-        Kemudian setiap orang bersorak karena telah        jalanan mereka, dan mendaki sejauh 20 km
     kanan masih tidak kalah banyak, orang orang        bau jantan pun berontak. Mimik mimik orang         resminya sebuah rumah baru dan penghunin-          naik gunung berjalan selama 3.5 Jam.
     menarik.                                           kiri kanan tanduk kerbau langsung berparas         ya. Diterima dalam satu lingkungan kampung
     Beberapa meter tali yang tersisa menjuntai,        meringis serius menahan. Kerbau jantan itu         ini. Lebih tepatnya diterima oleh penduduk, da-    “Kami selalu memberikan kebebasan bagi
     dengan sigap diraih oleh pria penduduk desa        sekarang bergolak, hendak lari, kesakitan, hen-    lam hampir seluruh perbukitan.                     saudara kami disini, mereka bebas merantau,
     yang masih mengganggur menyaksikan saja.           dak menyeruduk siapa saja yang ada di dalam                                                           bersekolah dan bekerja keluar sana,namun
                                                        pandangannya.. Dari kerongkongan yang ter-         Waerebo, manggarai, 26 juli 2009                   satu, bahwa dalam setiap kesempatan malam,
     Pekik ibu ibu bertambah nyaring bertambah          putus, suara nafas kerbau jantan mengeras,                                                            setiap ibu bernyanyi, setiap malam kami pun
     banyak.                                            dan mengeluarkan darah ke sekitarnya.              “Are you not afraid that the young people will     bernyanyitentang tradisi dan asal usul budaya
                                                                                                           leave from their place now and not coming          kami, dan saya yakin, dalam setiap ikatan ke-
     Tiba tiba dari dalam rumah yang di hias den-       Pemuda pemuda yang menari terus mengham-           back? Leaving their culture now?” Salah se-        luarga ini, mereka akan kembali, baik singgah
jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi




                                       ataupun kembali menetap, meneruskan tradisi kami, tradisi sebagai orang
                                       waerebo”

                                       Sungguh, saat ini malu mendera, dari sekian jumlah pengunjung desa ini,
                                       sekian banyak hampir 80 persen adalah wisatawan mancanegara yang
                                       mengisi tiap minggu dari akhir mei hingga awal oktober. Bahkan tampak raut
                                       kekagetan yang masi kami ingat, ketika agustus tahun lalu, kami bertandang
                                       dan pak alexander sang ketua adat bertanya

                                       “Ada apa gerangan, saudara, ibu kami, datang jauh dari jakarta”

                                       Karena pak alex, begitu panggilnya seperti layaknya alexander the great
                                       yang bijak, merasa selama ini masyarakat indonesia yang berkunjung, da-
                                       tang ke desa bertujuan hanya karena ingin memberi bantuan atau penelitian.
                                       Berbeda dengan wisatawan mancanegara ini untuk berwisata, berplesir, dan
                                       mendaki gunung. Merasakan potensi budaya dan alam negara kita.

32                                     Labuhan bajo, 28 juli 2009                                                   33

                                       Lelah rasanya setelah duduk selama berjam jam, Terlebih setelah berjalan
                                       kaki menuruni gunung dari waerebo ke denge selama 2.5 Jam. Walaupun
                                       dalam mobil besar macam toyota land cruiser ber air conditioning ini, ras-
                                       anya lelah sekali, kami menerpa padang savana, dan jalan berbatu

                                       Masih segar dalam ingatan ini. Sepanjang perjalanan, pasir, tanah coklat,
                                       keringnya daun daun pepohonan. Pasir tandus sepanjang lintas selatan pu-
                                       lau flores, disertai dengan pemandangan memukau pantai selatannya, dita-
                                       mbah dengan kegagahan pemandangan pulau mulas.

                                       Handphone pun berbunyi, dengan susah menyerap daya baterai mencari
                                       sinyal miskin di pulau ini.

                                       Sebuah pesan singkat bertulis :
                                       “Terima kasih atas kesempatan untuk melihat kebudayaan kami di sumba,
                                       semoga baik baik di jalan” pesan singkat dari pastor robert, seorang re-
                                       demptoris dari sumba yang membantu kami menunjukkan seluruh Kekayaan
                                       budaya sumba barat dengan baik.”




     kiri : Tipikal rumah adat Sumba yang mencapai hingga 11 meter, dengan konstruksi knock down.
jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi




     “Dengan kain ini, berarti anak, akan menjadi                                                                                      komunitas dalam tatanan yang teratur, bagaimana menempatkan ketuhanan
     bagian dari sumba, kita telah terikat, sehingga                                                                                   dalam kepercayaan mereka, bagaimana rumah mengatur hubungan suami
     anak bisa datang kapan saja, menjadikan sum-                                                                                      istri, bagaimana rumah mengatur hubungan dengan masyarakat setempat,
     ba menjadi rumah kalian, dan kami akan selalu                                                                                     bagaimana rumah mengatur hubungan dengan lingkungan alam sekitar, dan
     menerima kalian sebagai satu saudara” sangat                                                                                      terlebih bagaimana rumah mengatur hubungan dengan masalah yang terjadi
     singkat, kali itu pastor robert dari suku kodi                                                                                    di sekitarnya seperti masalah gempa, dan angin kencang.
     membawa kami ke ketua suku laura dan mem-
     bawa kami melihat rumah adat di bakuregha.                                                                                        Jawaban jawaban seperti damper penahan gempa pada rumah nias, atap
     Bagaimana rasanya mengalami keramahan dan                                                                                         ijuk yang menahan cuaca setempat, dan menciptakan silang angin pada ru-
     persaudaraan dalam kunjungan singkat kami.                                                                                        mah dari rumah berpanggung yang berhembus menembus sela atap alang
     Dalam uma kalada (rumah utama) terbesar di                                                                                        dan ijuk. Dalam setiap kesempatan bertemu dengan penduduk setempat,
     sumba barat, yang setinggi pitu liku (7 hasta =                                                                                   di jelaskan bahwa penggunaan material bangunan haruslah berada dalam
     sekitar 10.5 Meter).                                                                                                              sekitar dan perlunya sebuah acara khusus untuk mengambil kayu dari hutan
                                                                                                                                       sekitar, dan bagaimana mengembalikan tumbuhan yang diambil itu kem-
     Setiap kunjungan ke rumah adat, masih ingat                                                                                       bali.
     bahwa selalu ada tradisi dan budaya. Budaya
     yang melekat dalam rumah yang telah terhim-                                                                 Rumah bukan lah hal yang mudah untuk dibangun, karena rumah adalah simbol kesucian,
34   pun ber ratus tahun. Bahwa rumah di indonesia                                                               sehingga tahapan tahapan pembangunan harus melalui pelbagai upacara. Di mulai dari                  35
     merupakan hasil trial dan error yang menakjub-                                                              pengambilan material, perletakan batu atau kayu utama, hingga tutup atap dan peresmi-
     kan, bersamaan dengan pendukung kegiatan                                                                    an sebelum digunakan
     budayanya.
                                                                                                                                       Manusia indonesia percaya, bahwa membuat rumah berarti kita meminta
     Baik dari perjalanan pulau nias, toraja, hingga                                                                                   ijin kepada alam, dengan mengambil material, berbicara dengan alam untuk
     ke sumba dan flores, rumah selalu menjadi                                                                                         membuat lingkungan binaan baru untuk manusia. Dari situlah kebijakan dan
     tempat yang suci. Bangunan yang didirikan                                                                                         kebajikan budaya menghasilkan manusia dan masyarakat yang sempurna.
     atas dasar kebutuhan primer. Bangunan ban-                                                                                        Sempurna dalam menata hubungan multi dimensinya.
     gunan yang terbentuk karena karakter budaya
     dan lingkungan setempat, menemani sebagai                                                                                         Sebentar lagi, dalam ke gegapgempitaan 64 tahun indonesia merdeka, keti-
     saksi masyarakat ber regenerasi, berkembang                                                                                       ka seluruh dunia berjuang dengan masalah iklim karena pemanasan global.
     berbudaya.
                                                                                                                                       Ternyata leluhur kita, menyebar di seluruh indonesia, telah lama mengajar-
     Bangunan tradisional indonesia, adalah bagian                                                                                     kan, bagaimana ber arsitektur dan tetap bersahabat dengan alam. Hidup
     dari usaha manusia pada satu jaman, Menjawab                                                                                      bersama dengan alam dan binaan nya.
     kebutuhan diri, komunitas dan masalah lingkun-
     gannya. Setiap berhadapan dengan bangunan                                                                                         Mari belajar kembali, dari kearifan budaya kita. Negeri yang sedang bertum-
     tradisional ini, kita mendapatkan ceritera, Ru-                                                                                   buh tetap berjuang dalam tradisi dan modernisasi.
     ang yang terbentuk karena kesucian, kebutuhan
     manusia beregenerasi. Bagaimana menghargai                                                                                        Bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya?

                                                       atas : rumah tradisional daerah manggarai, Flores barat
                                                       yang berbentuk bundar, digunakan sebagai rumah hingga                           Selamat ulang tahun, Indonesia.
                                                       8 keluarga.

                                                       bawah : struktur gempa pada rumah nias yang dibuat dari
                                                       kayu dengan sistem knock down                             Paskalis khrisno ayodyantoro
jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi
     bengkel kerja                                         dunia, tiba-tiba dilanda kegelisahan yang sama.     malas bergerak – karena itu besaran ruang           Dalam skala luas, masalah keberlanjutan di-
     avianti armand                                        Kita pelahan mengalami hal dan masalah-             menjadi bengkak. Suatu kualitas yang sering         angkat oleh kelompok “linear city”. Kelompok
                                                           masalah yang sama yang menuntut penyele-            dipendam di mana arsitektur dituntut untuk jadi     ini mengkonversi gelar kota dari horizontal




     PAMERAN
                                                           saian bersama. Tanpa itu, kita akan bersama-        sesuatu yang abadi – karena itu: mati.              menjadi vertikal. Seluruh fungsi ditumpuk dan
     Saya akan mulai dengan sekumpulan fakta:              sama pula menuju ke kepunahan yang cepat                                                                dijajarkan secara linear pada jalur utama, seh-
     Pembangunan kota jadi makin cepat dan                 dari ras manusia. Apakah kita peduli?               Hampir tak pernah terlibat dalam bengkel kerja,     ingga tercipta bentang hijau yang cukup luas
     nyaris tak terkendali, gempita – namun tung-                                                              proposal “ruang kembali” mengikat ruang ting-       di daerah yang ditinggalkan, yang bisa diman-
     gang langgang. Ada kepadatan yang menye-              Ya. Tentu dalam kapasitas kita masing-masing.       gal pada satu waktu di masa lalu sebagai tem-       faatkan sebagai area resapan, lahan pertanian,
     sakkan – di saat yang bersamaan, tak merata.          Tentu dalam cakupan ruang gerak dan dengan          pat ‘pulang’. Sebuah memori yang membuat            peternakan, rekreasi, hutan lindung, dan fung-
     Komodifikasi dari hampir segala hal membuat           keunikan masalah masing-masing. Dalam kon-          betah. Waktu diterjemahkan ke dalam lorong          si-fungsi lain yang bisa menjadikan kota satu
     harga tanah di tengah kota tak terjangkau.            teks ini: arsitek Indonesia – kota-kota di Indo-    serupa spiral yang merentang ‘kini’ dan ‘dulu’.     lembaga yang mampu menghidupi diri sendiri.




     WORKSHOP
     Terpinggirnya masyarakat menengah ke luar             nesia. Ruang tinggal dalam kota telah masuk         Mungkin juga ‘nanti’. Sama seperti ruang, wak-      Kegagalan kota menyediakan ruang tinggal
     kota. Suburbanisasi kian menjadi. Jarak antara        sebagai hal yang tak terhindarkan dalam kesa-       tu lalu tidak diperlakukan linear, melainkan par-   untuk semua, ditanggapi dengan simpatik
     rumah dan tempat kerja makin jauh. Kemac-             daran kita. Hal itu tak bisa lagi dipandang seba-   allel – bahkan acak.                                oleh kelompok “ruang mimpi”. Merefleksi kon-
     etan yang bertambah mengakibatkan pem-                gai masalah pemerintah, penyelenggara kota,                                                             disi masyarakat marjinal, usulan yang diajukan
     borosan energi, waktu dan tenaga. Tingginya           developer, atau institusi lain. Ia atelah menjadi   Dengan perhatian yang sama terhadap waktu,          sama sekali tidak konfrontatif terhadap kes-
     tingkat stres. Sistem angkutan umum yang              masalah kita bersama.                               kelompok “didedikasikan untuk komuter” me-          ewenang-wenangan yang biasa terjadi – me-
     buruk. Jumlah kendaraan pribadi bertambah                                                                 niadakan waktu tempuh yang melelahkan, juga         lainkan adaptif. Dengan rumah siap gusur, mer-
     secara drastis. Bertambahnya ruas jalan yang




     ARSITEK MUDA
                                                           Karena itu, bukan suatu hal yang mengherank-        ruang kosong yang membentang antara kota            eka menanggapi penggusuran dengan desain
     tak menyelesaikan apa-apa. Berkurangnya               an apabila workshop, atau lebih baik kita sebut     dan area suburban. Jalan tol, sebagai media         rumah beroda yang ringan dan murah. Dengan
     ruang hijau di dalam kota dengan kecepatan            bengkel kerja, yang diselenggarakan dalam           penghubung, tapi juga pemisah antar ruang           tak terjangkaunya harga rumah permanen di
     yang mencemaskan. Berkurangnya resapan                rangka merayakan ulang tahun kelompok Arsi-         di dalam kota, lalu diokupasi dengan beragam        tengah kota oleh masyarakat marjinal, kel-
     kota. Terjadi perluasan daerah reklamasi yang         tek Muda Indonesia yang ke 20, dengan tema          kegiatan yang mengembalikan ikatan antar ke-        ompok ini mengusulkan pemanfaatan tepi rel
     mengikis hutan bakau dan memprivatisasi pe-           Ruang Tinggal Dalam Kota, mendapat animo            pingan-kepingan kota, mengembalikan ruang-          kereta untuk jadi rumah sewa manusiawi yang
     sisir. Intrusi air laut ke tengah kota. Polusi yang   yang baik sekali. Pada tengat pengumpulan,          ruang premium kota kepada publik dan, yang          dikelola oleh Jawatan Kereta Api. Mungkin tak-
36   makin parah. Banjir tahunan makin lama makin          ada sekitar 40 proposal yang masuk. Sayang          terutama, mengembalikan para komuter ke             kan lagi jadi mimpi untuk punya hunian, di ping-   37




     INDONESIA
     tinggi. Kurangnya pasokan air bersih untuk se-        sekali, karena keterbatasan waktu, tempat,          dalam kota.                                         gir rel sekalipun.
     mua. Pemukiman kumuh dalam lipatan-lipatan            dan juga tenaga reviewer, penyelenggara harus
     kota: pinggir rel kereta api, bawah jembatan,         memilih 17 saja dari antaranya.                     Masalah waktu tempuh, yang secara drastis           Selain rel kereta api, kota penuh dengan “ruang
     pinggir sungai, dan lahan-lahan tidur. Penggu-                                                            mengurangi waktu yang berkualitas dari ban-         bayangan” – ruang-ruang sisa yang nyaris di-
     suran yang sewenang-wenang dan tak manu-              Menarik melihat bagaimana para arsitek muda         yak sekali keluarga yang bermukim di area           anggap tak ada: kolong jembatan, tepi sungai,
     siawi. Ketiadaan fasilitas sosial yang memadai.       dan mahasiswa-mahasiswa arsitektur ini me-          suburban, juga menjadi hal yang melandasi           belakang gedung tinggi. Ruang bayangan se-
     Sampah kota tidak tertangani dengan baik.             nanggapi tema yang cukup luas itu. Ada ke-          proposal “mobile house”. Kelompok ini lalu          lalu bersifat ambigu. Terabaikan oleh pengelola
     Bertambahnya jumlah kaum miskin kota. Gerak




     999
                                                           pekaan yang mengagumkan, hal penting yang           memisahkan hunian menjadi ‘kepompong’ dan           kota, ruang-ruang ini selalu dilihat sebagai pe-
     modal dan barang yang makin cepat. Kota yang          dibutuhkan oleh seorang arsitek untuk dapat         ‘inang’nya, atau yang mereka sebut core. Se-        luang oleh masyarakat pinggiran. Proposal ini
     terus bergerak dan tak pernah tidur. Kita, yang       menghasilkan karya yang berjiwa. Ada kebera-        cara sporadis, core disebar di berbagai tempat      mencermati beberapa titik di dalam kota dan
     bangun pagi dengan mata cemas. Selalu.                nian untuk keluar dari paradigma lama. Dari situ    yang potensial untuk menjadi magnet. Kepom-         mencoba mengolahnya untuk dimanfaatkan
                                                           lalu tercetus beragam cara pandang terhadap         pong memiliki kebebasan untuk melekat di            sebagai hunian yang layak. Bambu digunakan
     Kota, dengan segala kegairahan dan permasala-         ‘ruang tinggal’ dan terhadap ‘kota’. Juga cara      mana saja tergantung pada pilihan kegiatan-         sebagai katalis yang memungkinkan simbiose
     hannya, kini menjadi begitu hadir. Ia menderas        memaknainya. Pendekatan yang ditempuh,              nya. Dengan demikian, hunian bergeser dari          mutualisma antara ruang dan program yang
     masuk, kita tak lagi bisa mengelaknya. Ruang          walau tidak selalu baru, pun bermacam-macam         makna konvensionalnya, tidak lagi terikat oleh      ditawarkan.
     tinggal, tak bisa dilepas dari konteksnya, dipa-      dan menawarkan terobosan untuk perbaikan            tempat, melainkan program.
     gari dan dilabeli dengan sekedar ‘rumah’ atau         kualitas ruang tinggal dalam kota.                                                                      Kemampuan manusia untuk beradaptasi, teru-
     ‘apartemen’. Begitu banyak hal dan makna te-                                                              Kesementaraan dan fleksibilitas ruang dicerna       tama pada bencana, dijadikan ide dasar oleh
     lanjur terlekat padanya. Ia, juga arsitektur, tak     Salah satunya adalah tentang waktu – yang           kelompok “topical capsul bungalow” dengan           kelompok “nenek moyangku seorang pelaut”
     dapat dipandang sebagai satu entitas yang             dirasakan sebagai unsur yang begitu kuat            cara yang sedikit berbeda. Di sini hunian benar-    untuk menelurkan gagasan mereka tentang
     berdiri sendiri, melainkan terajut dalam lapis        bekerja dalam ruang. Dalam proposal “ruang.         benar dilepas dari anasirnya, jadi satu badan       rumah apung. Di sini, banjir tidak lagi dilihat
     demi lapis jaringan majemuk yang menyusun             waktu. tinggal.”, waktu digunakan untuk mend-       yang kompak dan lengkap hingga tak perlu            sebagai satu bencana yang menyedihkan, tapi
     kota, bahkan lebih luas lagi: dunia.                  efinisi penggunaan ruang, dari situ luasan dan      terikat tidak saja tempat, tapi juga program. Ia    ‘musim’ yang akan terus menerus datang. Ru-
                                                           bentuknya. Ruang terasa begitu hidup, ketika        bisa hinggap di mana saja dalam kondisi apa         mah apung, yang bisa mengakomodasi satu
     Sekarang, semenjak lebih dari 50 % populasi           waktu dihayati sebagai sebuah fenomena pe-          saja. Karena itu, material penyusun dan utilitas    atau lebih keluarga selama beberapa hari ada-
     manusia bermukim di kota, apa yang terjadi da-        rubahan. Ruang menjadi sangat sementara dan         pendukungnya menjadi sangat penting untuk           lah usulan mereka. Air, diakrabi – seperti nenek
     lamnya adalah gambaran dari apa yang terjadi          fleksibel. Suatu kualitas yang sering diabaikan     mempertahankan keberlanjutannya.                    moyang kita dulu ketika pertama datang ke
     di planet ini. Kita, juga umat manusia di seluruh     praktek professional arsitektur di dunia yang                                                           kepulauan ini.
jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi
                                                          Masih menggunakan ‘tubuh’ sebagai parame-
                                                          ter yang unik, kelompok “rumah ini tidak untuk
                                                          dijual” menolak komodifikasi dari hampir se-
                                                          gala sesuatu. Rumah, diretas jadi satu entitas
                                                          yang sangat personal, tapi juga sangat fleksi-
                                                          bel, hingga tak bisa dijual – sebelum dikem-
                                                          balikan ke kondisi generiknya. Ia bisa berdiri
                                                          sebagai satu unit tunggal, maupun majemuk,
                                                          dengan penyelenggaraan yang sangat mudah
     Kota, mungkin akan jadi ruang tinggal yang           – hampir seperti permainan anak-anak yang
     lebih baik jika segalanya dikembalikan pada          menyenangkan. Proposal ini menjadikan ruang
     tubuh – sebagai subyek – dalam mengalami             tinggal sebagai satu domain yang unik, dan
     ruang. Kurang lebih begitu yang diimplikasikan       pengalaman yang asyik.
     oleh kelompok “kota skala kita” dan “black out
     architecture”.                                       Fashion, juga digunakan sebagai satu bahasa
                                                          untuk mendekati arsitektur. Dalam “fashion,
     Bandung, khususnya daerah Dago ditelaah              Bandung, arsitektur”, Dago, sekali lagi, ditelaah
     dengan seksama, menggunakan tubuh se-                sebagai satu area yang mengalami perubahan
     bagai parameter, untuk mendeteksi masalah-           fungsi, dari hunian ke komersial. Perubahan
     masalahnya. Kesemrawutan, keberagaman                yang parsial mengakibatkan pengalaman ru-
     fungsi yang terkotak-kotak dan tidak saling          ang yang terpenggal-penggal. Kelompok ini
     berhubungan, mobil yang menciptakan jarak            berusaha mengaitkannya dengan fungsi-fungsi
     antara manusia dengan kotanya, ditera seba-          kecil yang diibaratkan sebagai aksesori dalam
     gai masalah di daerah ini. Kota lalu dipecah         fashion.
     menjadi serangkaian pengalaman sensorik
     yang menerus dan simultan dengan membagi             Dari 17 proposal yang terjaring, pada akhirnya
38                                                                                                                                                                   39
     dan menjalinnya ke dalam lapis demi lapis            memang tinggal 14 yang tersisa. Dalam bengkel
     ruang. Dago lalu menjadi sehimpunan ruang            kerja ini telah terjadi pergulatan pemikiran, kri-
     yang kaya, dengan sequence yang tak pernah           tik-kritik tajam dari reviewer tetap dan reviewer
     sama.                                                tamu, ide yang dikunyah dan diperdalam lagi,
                                                          masalah yang dipersempit, niat dan kesiapan
     Proposal “black out architecture”, secara            yang maju mundur, namun semangat yang tak
     sederhana mengingatkan kita pada satu fakta          pernah kendur. Bangkel kerja yang diselengga-
     yang sangat purba, bahwa Tuhan menciptakan           rakan dengan tanpa biaya (terima kasih untuk
     manusia tidak hanya untuk ‘melihat’ tapi juga        Komunitas Salihara yang dengan murah hati
     ‘mengalami’. Dalam melihat, selamanya ada            menyediakan tempat dan segala sarana kerja
     ‘jarak’. Mungkin itu yang mengakibatkan kega-        yang kami butuhkan) akhirnya berujung di pa-
     galan penataan kota kita. Mungkin itu alasan         meran ini. Saya berani berkata bahwa beng-
     kenapa ruang tinggal kita menjadi begitu asing.      kel kerja ini, pilot project dalam tradisi Arsitek
     Mungkin itu sebabnya kita, sebagai arsitek dan       Muda Indonesia, telah berjalan dengan baik.
     calon arsitek, harus belajar untuk menjadi lebih     Apa yang telah terjadi mungkin bisa dikemas
     peka. Dengan instalasinya, kelompok ini men-         dalam beberapa kalimat.
     gajak kita menajamkan indera dan menghayati
     pengalaman ruang.                                    Kita memiliki generasi arsitek muda yang ber-
                                                          pikiran terbuka, penuh semangat, berani men-
     Mengambil ‘tubuh’ sebagai analogi, kelompok          dobrak paradigma lama dan mengeksplorasi
     “metabolisme kota Jakarta” mencermati Jakar-         ide-ide baru – yang radikal sekalipun. Antusi-
     ta sebagai sebuah tubuh yang sakit. Masalah di       asme mereka menunjukkan kepedulian, bukan
     petakan ke dalam titik-titik, alur-alur, dan perg-   cuma untuk menguji diri, tapi untuk berbuat
     erakan. Seperti dokter, kelompok ini mengusul-       sesuatu bagi orang lain. Kota, bisa saja telah
     kan penguraian jaringan yang kusut, relokasi,        membuat kita menjadi sehimpunan orang yang
     dan rehabilitasi lingkungan yang bermasalah.         skeptis. Tapi workshop ini, mudah-mudahan,
     Sehat? Tak ada jaminan. Kita cuma ditantang          adalah sebutir garam dunia.
     untuk mencobanya.
jongArsitek! 2.3 2009

More Related Content

Similar to jongArsitek! 2.3 2009

-Jong28 Arsitek!-
-Jong28 Arsitek!--Jong28 Arsitek!-
-Jong28 Arsitek!-
jong arsitek
 
The Rising of Creative Indonesia
The Rising of Creative IndonesiaThe Rising of Creative Indonesia
The Rising of Creative Indonesia
Bukik Psikologi
 
Proposal kegitan kelompok 3
Proposal kegitan kelompok 3Proposal kegitan kelompok 3
Proposal kegitan kelompok 3
Retno Damayanti
 
#4 EDITION LIVE LIFE LIKE small
#4 EDITION LIVE LIFE LIKE small#4 EDITION LIVE LIFE LIKE small
#4 EDITION LIVE LIFE LIKE small
indra nugroho
 

Similar to jongArsitek! 2.3 2009 (12)

-Jong28 Arsitek!-
-Jong28 Arsitek!--Jong28 Arsitek!-
-Jong28 Arsitek!-
 
Proposal Indiepreneurship
Proposal IndiepreneurshipProposal Indiepreneurship
Proposal Indiepreneurship
 
Jong28 Arsitek!(Spoiler)
Jong28 Arsitek!(Spoiler)Jong28 Arsitek!(Spoiler)
Jong28 Arsitek!(Spoiler)
 
Jong Arsitek!Mei08
Jong Arsitek!Mei08Jong Arsitek!Mei08
Jong Arsitek!Mei08
 
Press Release Rci 1
Press Release Rci 1Press Release Rci 1
Press Release Rci 1
 
The Rising of Creative Indonesia
The Rising of Creative IndonesiaThe Rising of Creative Indonesia
The Rising of Creative Indonesia
 
Design report PAI4 -Hello Motion Animation
Design report PAI4 -Hello Motion AnimationDesign report PAI4 -Hello Motion Animation
Design report PAI4 -Hello Motion Animation
 
Proposal kegitan kelompok 3
Proposal kegitan kelompok 3Proposal kegitan kelompok 3
Proposal kegitan kelompok 3
 
e-magazine arsitektur. ruang 04|2011
e-magazine arsitektur. ruang 04|2011e-magazine arsitektur. ruang 04|2011
e-magazine arsitektur. ruang 04|2011
 
e-magazine arsitektur. ruang 06|2011
e-magazine arsitektur. ruang 06|2011e-magazine arsitektur. ruang 06|2011
e-magazine arsitektur. ruang 06|2011
 
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
 
#4 EDITION LIVE LIFE LIKE small
#4 EDITION LIVE LIFE LIKE small#4 EDITION LIVE LIFE LIKE small
#4 EDITION LIVE LIFE LIKE small
 

More from jong arsitek

Arieni Putri Lestari - UDUNproject
Arieni Putri Lestari - UDUNprojectArieni Putri Lestari - UDUNproject
Arieni Putri Lestari - UDUNproject
jong arsitek
 
I don-t-care-bogor-botanical-garden
I don-t-care-bogor-botanical-gardenI don-t-care-bogor-botanical-garden
I don-t-care-bogor-botanical-garden
jong arsitek
 
JongArsitek!Jul08
JongArsitek!Jul08JongArsitek!Jul08
JongArsitek!Jul08
jong arsitek
 

More from jong arsitek (16)

CVHK UDUNproject
CVHK UDUNprojectCVHK UDUNproject
CVHK UDUNproject
 
Arieni Putri Lestari - UDUNproject
Arieni Putri Lestari - UDUNprojectArieni Putri Lestari - UDUNproject
Arieni Putri Lestari - UDUNproject
 
Metamorphosa 2010
Metamorphosa 2010Metamorphosa 2010
Metamorphosa 2010
 
I don-t-care-bogor-botanical-garden
I don-t-care-bogor-botanical-gardenI don-t-care-bogor-botanical-garden
I don-t-care-bogor-botanical-garden
 
Agenda Tgl 14 April 2010
Agenda Tgl 14 April 2010Agenda Tgl 14 April 2010
Agenda Tgl 14 April 2010
 
Air Di Kota Jakarta - Bpk Fatchy @ jongForum!
Air Di Kota Jakarta - Bpk Fatchy @ jongForum!Air Di Kota Jakarta - Bpk Fatchy @ jongForum!
Air Di Kota Jakarta - Bpk Fatchy @ jongForum!
 
Proses Alami RTH & RTB - Ning Purnomohadi @ jongForum!
Proses Alami RTH & RTB - Ning Purnomohadi @ jongForum!Proses Alami RTH & RTB - Ning Purnomohadi @ jongForum!
Proses Alami RTH & RTB - Ning Purnomohadi @ jongForum!
 
Many Face House
Many Face HouseMany Face House
Many Face House
 
jongArsitek!2.1
jongArsitek!2.1jongArsitek!2.1
jongArsitek!2.1
 
Jong Arsitek Vol.10 (Edisi Foto)
Jong Arsitek Vol.10 (Edisi Foto)Jong Arsitek Vol.10 (Edisi Foto)
Jong Arsitek Vol.10 (Edisi Foto)
 
JongArsitek!Aug08
JongArsitek!Aug08JongArsitek!Aug08
JongArsitek!Aug08
 
JongArsitek!Jul08
JongArsitek!Jul08JongArsitek!Jul08
JongArsitek!Jul08
 
JongArsitek!Jun08
JongArsitek!Jun08JongArsitek!Jun08
JongArsitek!Jun08
 
Jong Arsitek Apr
Jong Arsitek AprJong Arsitek Apr
Jong Arsitek Apr
 
Jong Arsitek! Maret2008
Jong Arsitek!  Maret2008Jong Arsitek!  Maret2008
Jong Arsitek! Maret2008
 
Jong Arsitek! Feb08
Jong Arsitek! Feb08Jong Arsitek! Feb08
Jong Arsitek! Feb08
 

Recently uploaded

TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
Monhik1
 
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pillsAbortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvsagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
ademahdiyyah
 
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggiKEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
LookWWE
 
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
ahmadirhamni
 
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
achmadwalidi444
 
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
mcnoob1
 

Recently uploaded (10)

TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
 
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pillsAbortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
 
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvsagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
 
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhKELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
 
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggiKEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
 
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
 
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
 
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
 
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptPertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
 
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
2. perairan darat perairan laut subgai dan rawa
 

jongArsitek! 2.3 2009

  • 1.
  • 2. jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi “Melalui utopia arsitektur berhenti sebagai proyek rancangan pesanan individual. Ia ingin berpikir “me- 3 nyempurnakan” masa depan untuk semua. Ia menjadi pemikiran” (Marco Kusumawijaya, 2009) jongArsitek! jongarsitek@gmail.com Selamat menikmati.. Desain menginspirasi Except where otherwise noted, content on this magazine is photo : kezia paramita licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License
  • 3. JongEDITORIAL! Kontributor jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi oleh : Danny Wicaksono tanpa basa basi, anda bisa mengecek profil mereka langsung ke Facebook dan media sosialweb lainnya. bantuan berbagai pihak) di pamerkan den- gan baik, di Galeri Salihara, Jakarta. Ke- depannya kami berencana untuk membawa materi ini untuk keliling Indonesia. Jadi jika ada rekan-rekan yang ingin agar materi pa- meran ini hadir di kotanya, bisa langsung menghubungi kami. Kembali ke edisi ini. Avianti Armand Danny Wicaksono Farid Rakun jongEditorial http://www.facebook.com/pro-http://www.facebook.com/pro- http://fairdkun.multiply.com/ Seperti yang sudah-sudah, kami selalu file.php?id=1375534065 file.php?id=537977711 Mohon maaf untuk absennya kami selama 4 bulan membawakan tulisan-tulisan dari para pe- terakhir ini. mikir muda arsitektur Indonesia. Edisi ini pun tidak berbeda. Masih tetap segar, tetap Tetapi bukan berarti dengan absen selama 4 bulan mentah, dan mudah-mudahan (bisa) tetap ini, kami tidak produktif. ;) memprovokasi dan menginspirasi. Selama 4 bulan kemarin, 2 editor jongArsitek! Setelah 4 bulan, selamat menikmati jongAr- (Saya, dan Paskalis Khrisno Ayodyantoro) ber- sitek! lagi. sama Avianti Armand, Marco Kusumawijaya, Jay Subijakto, Adi Purnomo dan 81 arsitek muda in- donesia lainnya, yang terbagi dalam 14 kelompok, lindung soemarhadi terlibat dalam sebuah workshop untuk arsitek-ar- http://www.flickr.com/photos/ sitek muda. Workshopnya sendiri berjudul “Ruang lindung_soemarhadi/ Tinggal Dalam Kota”. Danny Wicaksono Workshop yang di-inisiasi oleh jongArsitek! dan Avianti Armand ini bertujuan untuk melihat kembali kemungkinan-kemungkinan ruang tinggal yang bisa hadir di dalam konteks urban, ketika pola ke- hidupan berkota sudah berkembang sangat jauh. Selain itu, workshop ini juga ingin mengajak arsi- tek-arsitek muda untuk lebih dalam berpikir, dan terlibat secara intelektual dalam perkembangan budaya bangun kontemporer bangsa ini. Rafael Arsono Realrich Syarief Paskalis Khrisno Ayodyantoro Workshop yang juga diselenggarakan untuk mem- http://www.facebook.com/ http://www.facebook.com/re- http://www.facebook.com/ peringati 20 tahun AMI ini sendiri telah (dengan profile.php?id=1395037422 alrich profile.php?id=1395037422
  • 4. jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi p4 p20 p10 p30 jongEditorial jongTulisan jongTulisan sambutan dari redaksi kita “The Visionary” dan jongTulisan “The Builder” Note of Respect! Arsitektur Nusantara p8 p14 p24 p36 jongFoto jongKarya jongTulisan jongKuratorial Oxymoronic Geniuses Bengkel Kerja Learning Paradise
  • 5. jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi 8 Marina bay sands, singapore Marina bay sands is a new type of urban place that integrates the waterfront promenade with a grand, multi-leveled retail arcade combining civic space, shopping, indoor and out- door spaces endowed with city skyline views, daylight and plant life, providing an abun- dance and variety of activities. It is a place that is vibrant and dynamic, a place that trans- forms from hour to hour, from day to night, and is evocative of the great urban places. It is here that the imaginings of a global city become a reality. Marina bay sands, to be open in 2009, will feature three 50-story hotel towers containing 1,000 rooms each, crowned by a two acre sky garden bridging across the towers, offering 360-degree views of the city and the sea, outdoor amenities for the hotel such as jogging paths, swimming pools, spas, and gardens; an iconic arts and sciences museum on the promontory; one-million square feet of integrated waterside promenade and shopping arcade; a state-of-the art one-million square foot convention center; two 2,000-seat theaters; a casino; and a 4,000 car garage.(Http:// www.Themarinabaysands.Com.Sg/) lindung soemarhadi --
  • 6. NOTES OF jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi RESPECT! Rafael Arsono 10 My journey now has come to a point where 11 architecture is about character & personal- ity. And moreover it is about the personality of the architect. As I’m writing now, I’m sitting in Plaza Fuente de grandma & grandpa take a rest and have a chat las Batallas, a decent plaza couple blocks away with neighbor which I suppose they live nearby. to the east from Granada Cathedral. It has foun- The plaza covered by polished orange marble, tains designed in an antique style, the plaza sur- which I guess came from around the town. The rounded by shops and restaurant with the coffee- plaza opens to many points, at one side blend to table set sprawling the plaza. Hotel Zaida, which another plaza, and underneath it there is a park- renovated by Portuguese respectable architect, ing lot. It seems to me that the place became Alvaro Siza, seems to be the only newly refur- a rendezvous spot. At 21.30 the lighting on the bished building in the background. fountains turns on, giving elegant and soft wel- come to the night as the sun fade away. What an ordinary classical European plaza can offer in a bright summer evening anyway?? The key is, everything is working! Each element in the location doesn’t act too much to speak The people like it. The fountain is visible from for itself. The plaza, the shops, the fountains, the many directions, so it’s just at the right position to benches, the hotel play they role in a very just- attract people in a terrific way. At the same time enough part, together they define harmony. If you the splash coming out of it gives sort of comfort cut the element piece by piece, if you see only the cooling for the 35 degrees summer weather. buildings you directly say nothing special about Everybody gathers there, parents with their chil- them. But if you see them as a whole, they just dren, couples, youngsters passing by, and mostly work.
  • 7. jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi It’s peaceful to enjoy a place with no elements overwhelming each others. Imagine for a while if the fountain designed with a fancy-red sculpture in the middle of it, the old people who gather there most of the time proba- bly won’t like it, people doesn’t feel familiar with it. Hence, they might look for another place to hang out. Hotel Zaida, by the way, renovated in a very modest way that you cannot see it was touched by Siza. Certainly not his best work, Siza’s stroke can be considered weak, nothing special. Lower part of the building is covered by grey stone, and the upper part paint in white, nothing fancy with the windows. Just the way it is. White modern- ist building often results a stand apart from the surrounding, especially in classical one. But this one is decent, seems fade away (or should I say blend), that when you are sitting there, you even didn’t notice the building. I assume Siza did real- ize he didn’t want to speak up loud. I appreciate 12 his humble approach as I enjoyed the plaza as 13 a whole. You see the intention is not to draw at- The value that we should learn is, architecture is tention. live by the surroundings. The identity of a design comes from a collective way of understanding a place. Sometime architecture demand features, a newness. But never forget that most of the time architecture is about being proper and respectful. These are what we can and should learn from vernaculars, making something that belongs and has to work within an environment. An environ- ment which particular and where ones obliged to read and interpret by themselves. Maybe I was over-rating, surely my justification came out of a subjective matter, or because I am growing older (?). But you can’t beat this enjoy- able feeling. I’m pretty sure that we shall underline ourselves when it comes to designing, that is, ar- chitecture is about balancing oneself whether he/ she doing too much, too less, or just enough. Granada 29 July 2009 Rafael Arsono
  • 8. jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi LEARNING PARADISE Desain Kompleks Vokasi Universitas Indonesia 14 Realrich 15 Syarief Konsep desain kompleks vokasi UI ini didasarkan pertimbangan Ide perancangan dari kompleks Vokasi UI merupakan rangkaian Konsep desain kompleks vokasi UI ini di- dari 3 noda utama yaitu, - Kondisi eksisting yang berbatasan den- dasarkan pertimbangan atas 3 aspek, per- atas 3 aspek, pertama, desain bangunan yang sesuai dengan iklim gan sungai yang membelah dari utara ke selatan yang menjadi tama, desain bangunan yang sesuai dengan tropis. Kedua, desain bangunan yang kontekstual dengan penci- bagian interaksi dengan air, - Jalan disisi selatan yang merupakan iklim tropis. Kedua, desain bangunan yang traan ui, dan ketiga, desain bangunan yang mampu memanfaatkan titik pusat perhentian bus kampus dan - Jalan di sisi barat yang kontekstual dengan pencitraan ui, dan ke- potensi lahan semaksimal mungkin. Penataan masterplan didasar- merupakan area servis GKU dan parkir belakang. tiga, desain bangunan yang mampu meman- faatkan potensi lahan semaksimal mungkin. kan dari penempatan ‘learning promenade’ di axis utama lahan Pembagian ini didasarkan dari pembagian fungsi-fungsi terbesar Penataan masterplan didasarkan dari pen- yang menghubungkan node potensial transit oriented development empatan ‘learning promenade’ di axis utama dengan anggota terbesar, seperti kedokteran dengan p’rodi baru, dari Universitas Indonesia di titik selatan dengan node potensial hokum, dan vokasi campuran. Hirarki ini juga didasarkan dari pen- lahan yang menghubungkan node potensial titik wisata air amphi teater yang ada di sisi utara . gelompokkan dari ilmu manusia [kedokteran], ilmu etika [hukum], transit oriented development dari Universi- dan ilmu - ilmu umum dengan menghubungkan keseluruhan fungsi tas Indonesia di titik selatan dengan node dengan gedung kuliah umum. Susunan pengelompokkan diatur potensial titik wisata air amphi teater yang berdasarkan besaran ruang yang diestimasikan dengan jumlah ma- ada di sisi utara. Di sepanjang learning hasiswa di tahun 2013 sejumlah 11700 orang. promenade ini diletakkan fungsi – fungsi un-
  • 9. jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi tuk mengaktifasi kehidupan kampus vokasi. lahan melalui rangkaian jembatan untuk Di sini ada mahasiswa yang membaca buku akses pejalan kaki. Lahan parkir diletakkan di perpustakaan linear sepanjang learning di sisi barat kompleks Vokasi UI. 16 17 promenade, disini ada juga café untuk para mahasiswa dan dosen berinteraksi, potensi ‘Bangunan - bangunan di kompleks Vokasi landsekap yang mengikuti kontur juga bisa UI juga didesain dengan menggunakan arah di optimalkan.Daerah kompleks vokasi ini orientasi bangunan Utara - Selatan yang se- juga akan rimbun akan pepohonan diantara suai dengan iklim tropis. Keadaan ini memi- massa yang menghadap utara dan selatan nimalisasi cahaya matahari langsung yang sehingga bayangan yang ada akan mereduk- masuk ke bangunan. Bangunan ini meng- si panas dari sinar matahari di lantai dasar. gunakan konstruksi baja, penggunaan solar Vista yang terbentuk ketika memasuki kom- panel pada sisi atas bangunan, dan wind pleks vokasi dari arah selatan terbentuk dari turbine di sisi dalam bangunan. Penggunaan 3 elemen yaitu : vista menuju amphiteater air, batu bata juga mendinginkan suhu bangu- vista transparansi massa gedung perpusta- nan disamping meminimalisasi carbon foot kaan di sisi barat juga vista café menuju sun- print dengan penggunaan bahan yang re- gai dengan wisata air, dan vista di sebelah usable. barat berupa alokasi lahan untuk taman obat dari geprogram kedokteran. Glenn Murcutt pernah berkata “The light and sounds of land are already there I just make Bangunan - bangunan penunjang seperti the instrument make the instruments that al- massa lobby utama diletakkan sepanjang low people to perceive these natural quali- boulevard yang diperuntukkan untuk galeri ties.” Demikian juga perencanaan vokasi ini utama. Massa - massa dihubungkan den- yaitu berusaha menjawab sebaik mungkin gan selasar yang dilengkapi dengan kanopi apa yang dibutuhkan oleh program studi sedangkan di sisi selatan, diletakkan ako- Vokasi UI dengan tepat melalui pengolahan modasi hunian mahasiswa berlantai tingkat potensi konteks lingkungan yang ada. rendah dengan aksesibilitas menuju ke kam- pus vokasi UI. Daerah landsekap didesain Ketua tim : Realrich Sjarief, ST. IAI. sesuai eksisting dari kampus UI dengan orientasi aktifitas terhadap sungai dengan Anggota tim : menghubungkan sisi timur sungai dengan Dicke Nazary Akbar Lubis, ST.
  • 10. jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi 18 19
  • 11. jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi Sangat menyenangkan jika kita bisa menyadari keberadaan, banyaknya ragam THE VISIONARY keyakinan arsitektur yang kemudian mewujud menjadi arsitektur yang terbangun. Mema- hami sikap-sikap desain, jauh lebih mendalam dari sekedar apa yang kasat mata. Mengerti DAN maksud dari setiap langkah dan membaca latar belakang semua keputusan pengambilan langkah-langkah itu, lewat analisa kritis yang melatih rasionalitas arsitektur kita. Preseden- THE BUILDER preseden yang, jika dapat kita kontrol, akan dapat membantu kita, menemukan arsitektur kita sendiri. Hal ini adalah sebuah perjalanan. Proses. Tidak akan pernah instan, dan memang tidak boleh instan. Biarkan semua peristiwa teralami lewat kegagalan dan seman- gat untuk tidak pernah menyerah. Renzo Piano pernah berkata, bahwa arsitek itu seharusnya hidup 200 tahun, karena mereka menghabis- kan 60 tahun pertama dalam hidup mereka untuk belajar. Proses ini (sampai titik ini) membawa saya untuk melihat 2 kutub besar dalam arsi- tektur. Mereka yang saya sebut “The Vision- 20 ary” dan “The Builder”. Mungkin Ini hal yang 21 agak terlalu tergesa, karena ada ribuan arsitek dan hampir mustahil mengeneralisir sesuatu yang seperti ini. Tapi saya akan mengambil kecendrungan arsitektur yang terjadi sejak awal abad ke-21, dan Pritzker Prize adalah shortlistnya. Pritzker Prize di periode 2000-2009 memunculkan para arsitek terbaik dekade ini. Zaha Hadid, arsitek wanita pertama yang pernah memenangkan penghargaan ini. Paulo Mendes da Rocha, brutalis dari Brazil. Jacques Herzog & Pierre De Meuron, Thom Mayne, Jorn Utzon, Jean Nouvel, semua ada- lah yang terbaik. Tanpa sedikit pun ragu. Tapi saya tidak bisa menampik, bahwa yang paling menarik untuk saya pelajari adalah Rem Koolhaas (Pritzker Prize tahun 2000) dan peraih Pritzker Prize tahun 2009, Danny Wicaksono Peter Zumthor. kiri : bruderklaus, Peter Zumthor, diambil dari http:// Keyakinan seorang arsitek terhadap arsitektur, pada satu titik krusial, akan mempengar- www.flickr.com/photos/arnout-fonck/2919192019/in/pool- uhi sikap, jalan, jenis, dan kualitas arsitektur yang akan dihasilkan olehnya. Keyakinan ini bruder-klaus-kapelle bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan oleh siapapun, melainkan datang lewat pema- Atas: bruderklaus, Peter Zumthor, diambil dari http://www. haman atas banyak hal yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh arsitektur. Pemaha- flickr.com/photos/thom_mckenzie/3262898219/in/pool- man tentang sejarah panjang perjalanan arsitektur, wawasan seni dan kebudayaan, bruder-klaus-kapelle keberpihakan atas situasi sosial, maupun kepekaan dalam melihat hal-hal dalam Bawah: Thermal bath, Peter Zumthor keseharian, hanyalah sedikit dari banyak variabel kehidupan yang kemudian dapat membentuk keyakinan arsitektur seorang arsitek.
  • 12. jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi Rem Koolhaas, adalah arsitek bisa melihat ke-Koolhaas-an dalam desain dapat hadir melalui metode bangun yang bisa yang menurut saya bertanggung jawab untuk mereka. Sebegitu besarnya pengaruh Rem lebih efektif dan sederhana. semua revolusi arsitektur yang terjadi di abad Koolhaas. ke-21. Visioner sejati yang karya arsitekturnya Peter Zumthor adalah “The Builder”. “The Visionary” and the “The Builder”, adalah dua kutub besar arsitektur. Kecendrungan desain yang mem- tidak hanya dalam bentuk bangunan. Pernah Salah satu yang terbaik. Memiliki hanya satu bentuk wajah arsitektur kontemporer. Yang satu adalah seorang akrobator, yang secara konstan jemu dengan masuk ke dalam daftar 100 orang paling studio, di sebuah desa kecil bernama Halden- kemonotonan, dan ingin selalu mendefinisi hal baru, lewat arsitektur yang menantang dan merekayasa mate- berpengaruh di dunia, Rem Koolhaas bisa jadi stein, di kaki gunung alpen dan di jalankan rial bangun, dan beberapa percaya bahwa arsitektur adalah jawaban untuk dunia yang lebih baik. The agent adalah seorang arsitek yang paling terkenal di oleh tidak lebih dari 20 orang. Dia jauh dari of architectural conflict and chaos. muka bumi ini, dengan bangunan-bangunan hingar bingar publikasi dunia. Tidak banyak yang menentang konvensionalitas dan tercipta media arsitektur dunia yang meliput karya- Yang satu lagi, berusaha untuk tetap pada keyakinan, bahwa arsitektur adalah ilmu membangun; lewat konflik atas ruang. karya nya, karena memang karya arsitekturnya Konstalasi ruang yang tercipta melalui susunan material-material yang dirangkai dengan ketelitian tinggi, per- Peter Zumthor adalah seorang tidak pernah banyak. Jumlahnya sedikit, tapi hitungan yang cermat dan efisiensi yang membuat semuanya terkontrol dengan baik. Mereka percaya bahwa arsitek rendah hati dari Swiss. Dengan ra- kualitas arsitekturnya sangat tinggi. di akhir hari, tugas seorang arsitek hanyalah menghasilkan sebuah bangunan, jadi fokuslah untuk membuat sionalitas arsitektur yang sangat terjaga, dan Keyakinannya, bahwa inti dari arsi- sebuah bangunan yang baik, dengan sebaik-baiknya. kemampuan diatas rata-rata untuk mengontrol tektur terletak pada ruang dan material yang diri dan arsitekturnya. Beberapa menyebut- membentuknya, membuat arsitekturnya terasa nya “The Hermit Architect from Haldenstein” sangat sensitif, dan menggugah perasaan. Dia Ini hanya dua tipe kecendrungan (Arsitek pertapa dari Haldenstein) sangat memperhatikan hal-hal paling kecil dari desain, yang teridentifikasi karena dominasi Mengapa membandingkan mereka material yang dipakainya, dan merangkainya mereka lewat karya-karya yang lalu mendefini- menarik untuk dijadikan sebuah proses pem- menjadi sebuah ruang dengan cerita dan si arsitektur. Dengan luasnya dunia ini, banyak belajaran? Karena bagi saya, mereka adalah pengalaman yang hanya bisa di rasakan ketika kecendrungan lain yang ada, dan juga memiliki 2 raksasa arsitektur, yang mewakili 2 kutub kita mengalami ruangnya, bukan lewat dia- kualitas desain yang sama. Kecendrungan- besar dalam arsitektur kontemporer. Rem ada- gram atau gambar denah tampak potongan. kecendrungan desain inilah yang sebaiknya lah “The Visionary”, seorang arsitek dengan Cara memotong, teknik mengecor, dapat kita identifikasi dengan sensitivitas yang kemampuan melihat, apa yang tidak dilihat pola rangkai, hingga urutan langkah merangkai tinggi; Lalu dengan kritis menganalisanya, 22 orang lain, dan mendefinisi gejala kehidupan material, yang di pelajari dan diterapkan den- agar kita dapat belajar dari apa yang baik dan 23 manusia modern yang teranggap sehari-hari gan memperhatikan karakteristik khusus dan buruk tentangnya, dengan tujuan besar, untuk oleh mayoritas orang. Memiliki ratusan proyek membawa potensi guna material sampai di menemukan kecendrungan arsitektur kita yang tersebar di 3 benua, dan kantor di 3 titik maksimal, adalah hal-hal yang membuat sendiri. negara. Ia juga seorang pemikir dan penulis, bangunan-bangunannya menjadi sangat spe- Saya rasa dan saya pikir, memiliki dengan pemikiran yang memprovokasi. Arsi- sial. Kuntshaus di Bregenz, Jerman; Thermal identitas desain yang berintegritas itu penting. tekturnya selalu berawal dari konsep-konsep Bath di Vals, Swiss; dan Bruder Klauss Chapel Budaya bangun kontemporer kita masih terlalu besar akan ruang, yang kemudian memberikan di Wachendorf, Jerman adalah beberapa con- seragam. Kita butuh lebih arsitek-arsitek dan definisi ulang terhadap tipologi bangunan yang toh karyanya yang memperlihatkan keinginan desainer-desainer dengan desain yang kental di kerjakannya. Seattle Public Library Amerika, untuk mau mengenal material dan karakteris- dalam ciri, kuat dalam karakter. Sesuatu yang CCTV Cina, Jussieu Library (tidak terbangun) tiknya. masih langka. adalah beberapa bangunan yang memberikan Kecendrungan desain ini terpen- Sangat langka. contoh nyata tentang argumen ini. Masing- garuh oleh konsep Phenomenology Heidegger. masing tercipta dari proses riset mendalam Sebuah konsepsi pemikiran untuk menge- mengenai ruang dan hubungan-hubungannya nali identitas dan kesejatian karakter sebuah pada tiap fungsi bangunan. Dia adalah benda, melalui proses mengenali, tanpa pendefinisi, seseorang yang selalu menantang adanya upaya untuk melakukan rekayasa yang kemapanan, dan mencoba untuk menemukan merubah karakteristik asli benda tersebut. definisi baru. Dalam konteks Peter Zumthor, sebuah material Yang rasanya paling hebat tentang dicoba untuk dikenali kelebihan dan kekuran- Rem Koolhaas adalah pengaruh yang dia gannya. Keaslian ekspresinya dan faktor-faktor berikan kepada mereka yang pernah bek- apa yang dapat menutupinya. Kesejatiannya Atas: Jussie Public Library / OMA. Diambil dari http:// erja bersamanya. Winy Maas, Zaha Hadid, di pelajari, untuk kemudian di gunakan dengan www.flickr.com/photos/31177644@N04/3328618395/ Alejandro Zaera Polo, Bjarke Ingles, Fernando maksimal sebagai material pembentuk ruang Bawah: CCTV / OMA. Diambil dari http://www.flickr.com/ Romero, Minsuk Cho, Ole Scheeren, REX, dan arsitektur. photos/22869081@N08/2919375630/ adalah beberapa diantara mereka yang pernah Lewat pengenalan yang mendalam bekerja bersama Rem Koolhaas, kemudian akan sebuah material, pemanfaatannya dalam muncul sebagai arsitek-arsitek muda dengan sebuah desain akan menjadi lebih optimal; arsitektur yang menarik. Namun kita masih sehingga sebuah arsitektur yang berkarakter
  • 13. oxymoronic jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi geniuses 24 25 Not only emotion, material, atmosphere, spirit, memory, biography, history, essence, + texture; but also oxymoron + idiosyncrasy.
  • 14. Either as a standalone, or combined to form a phrase [emotional materialism, does not make any difference to me, albeit his persistence of his presence for the present spiritual texture, idiosyncratic oxymoron, etc.], these opening words are the ones - while ‘buying back a number of [his own] older pieces on Ebay’, according to W.] To that constantly ring in my head every time I hear either of these two following names. push myself in this direction would be senseless. A pity, since the first collection of words I still could not remember why I relate one name with the other, maybe they were written as the opening of this article could only be applied in this territory of conversation. mentioned together in a sentence on one of the design/fashion/whatnot magazines I read in my stolen time during work. You can consider me a master thief in that sense. Instead, there is another side of their story that I could focus on: the similarities of how 26 they react to the world at large, and how it would reflect on their so-called personalities. 27 I’m focusing on not only about two individuals right now, but also about two brands. Zumthor is famous for being a recluse. A genius hermit, they say he is [I never got around As every individual, they have names, + as every brand; they have carefully threaded + deciphered the phrase actually, do they mean ‘a genius who happened to also be a nuances about them. To be considered as something mysterious + cool as these hermit’ or ‘a genius in being a hermit’? Maybe both.] As for Lang, he’s known to ‘never been two is never a given thing, it’s a product of total control. Considering that I’m writing interested in the event when I’m the center of attention’, + would ‘rather have my work just be for an architectural publication, I’m proud to mention that the first of the two is there’, autobiographically, + known to be ‘shy, reticient + mysterious’, according to others Peter Zumthor. Considering the high image [therefore fashion] consciousness [who happens to be the famous sculptor + Lang’s close collaborator, Louise Bourgeois.] of my readers further, I can’t help but picking the other half to be Helmut Lang. Zumthor lives in a village near Chur, in the border of Germany + Swiss: not necessarily It might be dubious to compare human beings with, say, Apple products or Lomo cameras, the most convenient place to get to in order to know the man better or conducting an but as corporations have succeeded to invade our everyday lives as individuals [according interview. On the other case, by not showing to the 2ooo Fashion Awards, Lang insulted to Adbusters, they apparently have ‘the right towards free speech, the ability to own property, a lot of fashion insiders [Anna Wintour on the incident: ‘If I had known he wasn’t coming, the right to lobby government officials and protection against self-incrimination’], why not I would have called him. It was discourteous not to turn up’], but for the die-hard fans, switch the position for awhile? Anyone’s name can be seen as a brand of a corporation too. they always come up as extremist martyrs. It gives the image of an uninterrupted artist working on his studio, tune-crafting their pieces, for us the consumers to devour. Time is As the core strength of any business, let’s begin with the products, the respective no longer a well-guarded right + leisure is non-existent with these hard-working personas. commodities being traded here: buildings, books + teaching positions for Zumthor; They sacrifice their pleasurable moments not caring about parties, celebrities’ events, clothes, shoes + perfumes for Lang. Both of the mentioned parties’ works have received a + other demanding festivities others see as a marketing tool. But is it fair to say that lot of praise, and who could disagree with those fashion insiders, trend setters, architectural they don’t do any marketing at all? And does this reclusiveness hurt or make the men? critics + Pritzker Prize’s judges? As far as my abilities can go, as the rest of us regular beings, I have to be content with what I read, watch or listen to. Quoting the parties’ ‘Image is all-important to the marketing side, because it is something you can control… favorite words, in a sense: phenomenological. I have nothing to say about them in this not totally creative--it is also managerial’, said Giacorno Santucci, the managing proffesional realm anyway: I’ve never been to any of Zumthor’s buildings [he always insists director of Helmut Lang for Prada. The hard-to-get image, in this sense, has paid off on ‘experiencing the architecture first hand’, + to ‘never believe in photographs’] + never big time. In Zumthor’s case, it has finally shown some results. Although he projected owned any of Lang’s pieces [be it before or after his departure from his own label in 2oo5, some humbleness in receiving the Pritzker – ‘That a body of work as small as ours is
  • 15. recognized in the professional world makes us feel proud and should give much hope to young professionals that if they strive for quality in their work it might become visible without any special promotion’, he said in his infamous speech – he is still refusing to reprint his earlier catalogue of publications. By not making these books available to the demanding general public right after his big break, it could only make his persona more mysterious, utilizing further the fact that we have obsession towards things we cannot afford. Zumthor, as a consequence, increase in price [the latest news was that the used copy of Thinking Architecture, first edition, has worn USD 2,ooo as its price tag.] For Lang, on the other hand, it had rewarded him immensely from 1986, the first year he showed his own collection in Paris, until 2oo5, the year he left the brand-name. His decision to practice solely in the art world since then, will further demonstrate us the strength of a marketing strategy. Anti-advertisement advertising is working on the field of architecture and fashion, will it work also in art? Give the microphone to Banksy, please. Further, anti-advertisement as a promotion strategy is an aged worn-off oxymoronic idea. But maybe that is the only righteous option in this crisis-ridden financially-conscious age [proven that even the frivolous Pritzker judges could not escape this notion.] However we want to argue, we should not fail to see it as it is: a marketing scheme. An evolved, advanced form of it, maybe, but it still is a mere scheme. Seeing the method applied rigorously on Peter Zumthor, not only as a person but also as an architectural firm; as well on Helmut Lang, not only as a fashion-designer-cum-artist but also as a line-of-clothing- 28 +-accessories-cum-collectibles, form my reason on insisting to call them trademarks. It’s additional notes For those Zumthor +/or Lang wannabes: 29 clear that they were born through a deliberate conscious action of branding. To call them 1. Find your ivory tower + live in it. Not to be taken literally, but consider otherwise, as a lot of people tend to do, is an oxymoron. Other argument would be that it is anything difficult to reach as a plus. Marginal but grounded, comfortable spacious cave- basically each of their idiosyncratic move, psychoanalyzing them as old-school European like hideouts are the best. Example: the East Hampton Richard Gluckman-renovated intellectuals for whom no alternatives worth pursuing. Replying this notion, I’m borrowing farmhouse for Lang; a self-renovated light-bathed den-like concrete-gated structure in a the words of the amazingly funny writer of ‘How to Become a Famous Architect’ blog, Conrad village near Chur, Switzerland, for Zumthor. Newel, on there is no exit strategy: ‘good work + good promotion = fame + recognition.’ 2. Develop your own style so people can call it YOUR uniform. Example: Zumthor’s Regardless what route being taken, a good promotion will end up in recognition. dark-toned somber tops + Lang’s ‘casual elegance’ [in reality it’s crew neck shirt with Having the last two of the opening sentence explained, I rest my case over. For now. washed out denim, combined with newest black patent-leather shoes. Important: sockless.] Wear your own brand every possible chance. 3. Find simplicity in the essence of what you’re doing + flaunt it shamelessly. Be Text + Illustrations: farid rakun smart about it. Don’t be afraid if in the end of the day you found that you are useless. Original photos taken from Flickr. Links to the photos: Even nothingness can be transformed into luxury these days. Example: PR agents for http://www.flickr.com/photos/superterrific/48389713/sizes/l/ both men. http://www.flickr.com/photos/seier/3122721913/sizes/l/ 4. Be brave and say ‘no.’ Countless times to invitations, project proposals, http://www.flickr.com/photos/8718754@N02/533310153/sizes/l/ collaboration offers, etc. Example: Lang’s fall out with Prada group + Zumthor’s infamous http://www.flickr.com/photos/25405336@N05/2968979771/sizes/l/ hardheadedness. http://www.flickr.com/photos/avvocato/273171479/sizes/o/ 5. Give diplomatically vague answers. Be constant about it. Example: Lang, ‘My body http://www.flickr.com/photos/seier/3151935486/sizes/l/ of work in fashion will always stand on its own and will not go away—or it will go away—it http://www.flickr.com/photos/charlydiazazcue/3579244256/sizes/o/ doesn’t matter.’ Zumthor, ‘Dreaming becomes even easier, and maybe I can be happy to http://www.flickr.com/photos/roryrory/2498171797/sizes/o/ go on dreaming even stronger.’ http://www.flickr.com/photos/tonneti/3019353242/sizes/l/ 6. Don’t ever read design/architecture/fashion/style/whatnot magazines. By reading http://www.flickr.com/photos/kentwang/30782386/sizes/l/ the sentence, it’s a fact that you’re still reading. A sad fact: you’ll never be on the same http://www.flickr.com/photos/rufusknight/2993455890/sizes/l/ level as them. Accept it, + better still, flaunt it. Example: this article by yours truly. http://www.flickr.com/photos/ma79ia/431560723/sizes/o/ 7. Insist on having the last words. Example: ‘Good luck trying!’
  • 16. jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi Nusantara. A R S I T E K T U R menyelami kearifan lokal melalui bangunan tradisional 30 31 Waitabula, sumba barat, 23 juli 2009 gan kain kain putih menggantung di luar rumah, piri, menyabetkan goloknya ke kerbau, seh- orang wisatawan dari Belanda bertanya tampak pemuda menari, menarik golok nya ingga beberapa kali kerbau memberontak, dan “Hey, pak, mari, lihat! dari sabuk, dan menari, di ikuti oleh 2 sampai 3 akhirnya perlahan tumbang. Jam 20.39 Wit waktu menunjukkan di rumah Kita akan potong kerbau dan babi!” orang. Mereka berjingkat, tersenyum, berputar bundar ini. Di pusat kampung. Rumah inang ini putar, sesekali melihat ke arah kamera Masih berusaha menggapai nyawanya. begitu sesak, dipadati oleh seluruh penduduk Beberapa orang bergegas gegas, beramai ra- kampung dan 15 wisatawan dari belanda dan mai, pria pria kemudian berhamburan. Pikuk Kerbau yang jauh sudah berada di pelataran Setelah kerbau jatuh, masyarakat tergelak dan Belgia berbadan bongsor. Walaupun mereka rasanya saat itu. rumah sekarang. Satu pemuda berpenutup bersorai.. Tarian semakin cepat, dan ibu ibu masih lelah setelah mendaki, wisatawan yang kepala kain berwarna kuning, dengan cepat berteriak kencang. Demikian satu kerbau ber- rata rata berumur 50 - 60 tahun ini masih mem- Ibu ibu berteriak teriak. Di sebelah jauh seekor menghampiri kerbau yang masih bingung lalu dan sekali lagi di laksanakan, bersama den- perhatikan rumah inang ini. Satu alasan utama banteng di tarik dengan kedua tali panjang gan 5 ekor babi persembahan. Persembahan kenapa mereka terbang sejauh puluhan ribu mengikat, membentang panjang dari sebe- Syuuuuuttttttt!!! dari masyarakat kepada empunya rumah baru. kilometer dari negara mereka. Berkendara bis lah kiri tanduk kerbau berjejer orang menarik, (truk) kayu berhempas debu sepanjang per- sekitar 10 hingga 15 orang, dan dari sebelah Goloknya mengenai leher kerbau, lantas ker- Kemudian setiap orang bersorak karena telah jalanan mereka, dan mendaki sejauh 20 km kanan masih tidak kalah banyak, orang orang bau jantan pun berontak. Mimik mimik orang resminya sebuah rumah baru dan penghunin- naik gunung berjalan selama 3.5 Jam. menarik. kiri kanan tanduk kerbau langsung berparas ya. Diterima dalam satu lingkungan kampung Beberapa meter tali yang tersisa menjuntai, meringis serius menahan. Kerbau jantan itu ini. Lebih tepatnya diterima oleh penduduk, da- “Kami selalu memberikan kebebasan bagi dengan sigap diraih oleh pria penduduk desa sekarang bergolak, hendak lari, kesakitan, hen- lam hampir seluruh perbukitan. saudara kami disini, mereka bebas merantau, yang masih mengganggur menyaksikan saja. dak menyeruduk siapa saja yang ada di dalam bersekolah dan bekerja keluar sana,namun pandangannya.. Dari kerongkongan yang ter- Waerebo, manggarai, 26 juli 2009 satu, bahwa dalam setiap kesempatan malam, Pekik ibu ibu bertambah nyaring bertambah putus, suara nafas kerbau jantan mengeras, setiap ibu bernyanyi, setiap malam kami pun banyak. dan mengeluarkan darah ke sekitarnya. “Are you not afraid that the young people will bernyanyitentang tradisi dan asal usul budaya leave from their place now and not coming kami, dan saya yakin, dalam setiap ikatan ke- Tiba tiba dari dalam rumah yang di hias den- Pemuda pemuda yang menari terus mengham- back? Leaving their culture now?” Salah se- luarga ini, mereka akan kembali, baik singgah
  • 17. jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi ataupun kembali menetap, meneruskan tradisi kami, tradisi sebagai orang waerebo” Sungguh, saat ini malu mendera, dari sekian jumlah pengunjung desa ini, sekian banyak hampir 80 persen adalah wisatawan mancanegara yang mengisi tiap minggu dari akhir mei hingga awal oktober. Bahkan tampak raut kekagetan yang masi kami ingat, ketika agustus tahun lalu, kami bertandang dan pak alexander sang ketua adat bertanya “Ada apa gerangan, saudara, ibu kami, datang jauh dari jakarta” Karena pak alex, begitu panggilnya seperti layaknya alexander the great yang bijak, merasa selama ini masyarakat indonesia yang berkunjung, da- tang ke desa bertujuan hanya karena ingin memberi bantuan atau penelitian. Berbeda dengan wisatawan mancanegara ini untuk berwisata, berplesir, dan mendaki gunung. Merasakan potensi budaya dan alam negara kita. 32 Labuhan bajo, 28 juli 2009 33 Lelah rasanya setelah duduk selama berjam jam, Terlebih setelah berjalan kaki menuruni gunung dari waerebo ke denge selama 2.5 Jam. Walaupun dalam mobil besar macam toyota land cruiser ber air conditioning ini, ras- anya lelah sekali, kami menerpa padang savana, dan jalan berbatu Masih segar dalam ingatan ini. Sepanjang perjalanan, pasir, tanah coklat, keringnya daun daun pepohonan. Pasir tandus sepanjang lintas selatan pu- lau flores, disertai dengan pemandangan memukau pantai selatannya, dita- mbah dengan kegagahan pemandangan pulau mulas. Handphone pun berbunyi, dengan susah menyerap daya baterai mencari sinyal miskin di pulau ini. Sebuah pesan singkat bertulis : “Terima kasih atas kesempatan untuk melihat kebudayaan kami di sumba, semoga baik baik di jalan” pesan singkat dari pastor robert, seorang re- demptoris dari sumba yang membantu kami menunjukkan seluruh Kekayaan budaya sumba barat dengan baik.” kiri : Tipikal rumah adat Sumba yang mencapai hingga 11 meter, dengan konstruksi knock down.
  • 18. jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi “Dengan kain ini, berarti anak, akan menjadi komunitas dalam tatanan yang teratur, bagaimana menempatkan ketuhanan bagian dari sumba, kita telah terikat, sehingga dalam kepercayaan mereka, bagaimana rumah mengatur hubungan suami anak bisa datang kapan saja, menjadikan sum- istri, bagaimana rumah mengatur hubungan dengan masyarakat setempat, ba menjadi rumah kalian, dan kami akan selalu bagaimana rumah mengatur hubungan dengan lingkungan alam sekitar, dan menerima kalian sebagai satu saudara” sangat terlebih bagaimana rumah mengatur hubungan dengan masalah yang terjadi singkat, kali itu pastor robert dari suku kodi di sekitarnya seperti masalah gempa, dan angin kencang. membawa kami ke ketua suku laura dan mem- bawa kami melihat rumah adat di bakuregha. Jawaban jawaban seperti damper penahan gempa pada rumah nias, atap Bagaimana rasanya mengalami keramahan dan ijuk yang menahan cuaca setempat, dan menciptakan silang angin pada ru- persaudaraan dalam kunjungan singkat kami. mah dari rumah berpanggung yang berhembus menembus sela atap alang Dalam uma kalada (rumah utama) terbesar di dan ijuk. Dalam setiap kesempatan bertemu dengan penduduk setempat, sumba barat, yang setinggi pitu liku (7 hasta = di jelaskan bahwa penggunaan material bangunan haruslah berada dalam sekitar 10.5 Meter). sekitar dan perlunya sebuah acara khusus untuk mengambil kayu dari hutan sekitar, dan bagaimana mengembalikan tumbuhan yang diambil itu kem- Setiap kunjungan ke rumah adat, masih ingat bali. bahwa selalu ada tradisi dan budaya. Budaya yang melekat dalam rumah yang telah terhim- Rumah bukan lah hal yang mudah untuk dibangun, karena rumah adalah simbol kesucian, 34 pun ber ratus tahun. Bahwa rumah di indonesia sehingga tahapan tahapan pembangunan harus melalui pelbagai upacara. Di mulai dari 35 merupakan hasil trial dan error yang menakjub- pengambilan material, perletakan batu atau kayu utama, hingga tutup atap dan peresmi- kan, bersamaan dengan pendukung kegiatan an sebelum digunakan budayanya. Manusia indonesia percaya, bahwa membuat rumah berarti kita meminta Baik dari perjalanan pulau nias, toraja, hingga ijin kepada alam, dengan mengambil material, berbicara dengan alam untuk ke sumba dan flores, rumah selalu menjadi membuat lingkungan binaan baru untuk manusia. Dari situlah kebijakan dan tempat yang suci. Bangunan yang didirikan kebajikan budaya menghasilkan manusia dan masyarakat yang sempurna. atas dasar kebutuhan primer. Bangunan ban- Sempurna dalam menata hubungan multi dimensinya. gunan yang terbentuk karena karakter budaya dan lingkungan setempat, menemani sebagai Sebentar lagi, dalam ke gegapgempitaan 64 tahun indonesia merdeka, keti- saksi masyarakat ber regenerasi, berkembang ka seluruh dunia berjuang dengan masalah iklim karena pemanasan global. berbudaya. Ternyata leluhur kita, menyebar di seluruh indonesia, telah lama mengajar- Bangunan tradisional indonesia, adalah bagian kan, bagaimana ber arsitektur dan tetap bersahabat dengan alam. Hidup dari usaha manusia pada satu jaman, Menjawab bersama dengan alam dan binaan nya. kebutuhan diri, komunitas dan masalah lingkun- gannya. Setiap berhadapan dengan bangunan Mari belajar kembali, dari kearifan budaya kita. Negeri yang sedang bertum- tradisional ini, kita mendapatkan ceritera, Ru- buh tetap berjuang dalam tradisi dan modernisasi. ang yang terbentuk karena kesucian, kebutuhan manusia beregenerasi. Bagaimana menghargai Bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya? atas : rumah tradisional daerah manggarai, Flores barat yang berbentuk bundar, digunakan sebagai rumah hingga Selamat ulang tahun, Indonesia. 8 keluarga. bawah : struktur gempa pada rumah nias yang dibuat dari kayu dengan sistem knock down Paskalis khrisno ayodyantoro
  • 19. jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi bengkel kerja dunia, tiba-tiba dilanda kegelisahan yang sama. malas bergerak – karena itu besaran ruang Dalam skala luas, masalah keberlanjutan di- avianti armand Kita pelahan mengalami hal dan masalah- menjadi bengkak. Suatu kualitas yang sering angkat oleh kelompok “linear city”. Kelompok masalah yang sama yang menuntut penyele- dipendam di mana arsitektur dituntut untuk jadi ini mengkonversi gelar kota dari horizontal PAMERAN saian bersama. Tanpa itu, kita akan bersama- sesuatu yang abadi – karena itu: mati. menjadi vertikal. Seluruh fungsi ditumpuk dan Saya akan mulai dengan sekumpulan fakta: sama pula menuju ke kepunahan yang cepat dijajarkan secara linear pada jalur utama, seh- Pembangunan kota jadi makin cepat dan dari ras manusia. Apakah kita peduli? Hampir tak pernah terlibat dalam bengkel kerja, ingga tercipta bentang hijau yang cukup luas nyaris tak terkendali, gempita – namun tung- proposal “ruang kembali” mengikat ruang ting- di daerah yang ditinggalkan, yang bisa diman- gang langgang. Ada kepadatan yang menye- Ya. Tentu dalam kapasitas kita masing-masing. gal pada satu waktu di masa lalu sebagai tem- faatkan sebagai area resapan, lahan pertanian, sakkan – di saat yang bersamaan, tak merata. Tentu dalam cakupan ruang gerak dan dengan pat ‘pulang’. Sebuah memori yang membuat peternakan, rekreasi, hutan lindung, dan fung- Komodifikasi dari hampir segala hal membuat keunikan masalah masing-masing. Dalam kon- betah. Waktu diterjemahkan ke dalam lorong si-fungsi lain yang bisa menjadikan kota satu harga tanah di tengah kota tak terjangkau. teks ini: arsitek Indonesia – kota-kota di Indo- serupa spiral yang merentang ‘kini’ dan ‘dulu’. lembaga yang mampu menghidupi diri sendiri. WORKSHOP Terpinggirnya masyarakat menengah ke luar nesia. Ruang tinggal dalam kota telah masuk Mungkin juga ‘nanti’. Sama seperti ruang, wak- Kegagalan kota menyediakan ruang tinggal kota. Suburbanisasi kian menjadi. Jarak antara sebagai hal yang tak terhindarkan dalam kesa- tu lalu tidak diperlakukan linear, melainkan par- untuk semua, ditanggapi dengan simpatik rumah dan tempat kerja makin jauh. Kemac- daran kita. Hal itu tak bisa lagi dipandang seba- allel – bahkan acak. oleh kelompok “ruang mimpi”. Merefleksi kon- etan yang bertambah mengakibatkan pem- gai masalah pemerintah, penyelenggara kota, disi masyarakat marjinal, usulan yang diajukan borosan energi, waktu dan tenaga. Tingginya developer, atau institusi lain. Ia atelah menjadi Dengan perhatian yang sama terhadap waktu, sama sekali tidak konfrontatif terhadap kes- tingkat stres. Sistem angkutan umum yang masalah kita bersama. kelompok “didedikasikan untuk komuter” me- ewenang-wenangan yang biasa terjadi – me- buruk. Jumlah kendaraan pribadi bertambah niadakan waktu tempuh yang melelahkan, juga lainkan adaptif. Dengan rumah siap gusur, mer- secara drastis. Bertambahnya ruas jalan yang ARSITEK MUDA Karena itu, bukan suatu hal yang mengherank- ruang kosong yang membentang antara kota eka menanggapi penggusuran dengan desain tak menyelesaikan apa-apa. Berkurangnya an apabila workshop, atau lebih baik kita sebut dan area suburban. Jalan tol, sebagai media rumah beroda yang ringan dan murah. Dengan ruang hijau di dalam kota dengan kecepatan bengkel kerja, yang diselenggarakan dalam penghubung, tapi juga pemisah antar ruang tak terjangkaunya harga rumah permanen di yang mencemaskan. Berkurangnya resapan rangka merayakan ulang tahun kelompok Arsi- di dalam kota, lalu diokupasi dengan beragam tengah kota oleh masyarakat marjinal, kel- kota. Terjadi perluasan daerah reklamasi yang tek Muda Indonesia yang ke 20, dengan tema kegiatan yang mengembalikan ikatan antar ke- ompok ini mengusulkan pemanfaatan tepi rel mengikis hutan bakau dan memprivatisasi pe- Ruang Tinggal Dalam Kota, mendapat animo pingan-kepingan kota, mengembalikan ruang- kereta untuk jadi rumah sewa manusiawi yang sisir. Intrusi air laut ke tengah kota. Polusi yang yang baik sekali. Pada tengat pengumpulan, ruang premium kota kepada publik dan, yang dikelola oleh Jawatan Kereta Api. Mungkin tak- 36 makin parah. Banjir tahunan makin lama makin ada sekitar 40 proposal yang masuk. Sayang terutama, mengembalikan para komuter ke kan lagi jadi mimpi untuk punya hunian, di ping- 37 INDONESIA tinggi. Kurangnya pasokan air bersih untuk se- sekali, karena keterbatasan waktu, tempat, dalam kota. gir rel sekalipun. mua. Pemukiman kumuh dalam lipatan-lipatan dan juga tenaga reviewer, penyelenggara harus kota: pinggir rel kereta api, bawah jembatan, memilih 17 saja dari antaranya. Masalah waktu tempuh, yang secara drastis Selain rel kereta api, kota penuh dengan “ruang pinggir sungai, dan lahan-lahan tidur. Penggu- mengurangi waktu yang berkualitas dari ban- bayangan” – ruang-ruang sisa yang nyaris di- suran yang sewenang-wenang dan tak manu- Menarik melihat bagaimana para arsitek muda yak sekali keluarga yang bermukim di area anggap tak ada: kolong jembatan, tepi sungai, siawi. Ketiadaan fasilitas sosial yang memadai. dan mahasiswa-mahasiswa arsitektur ini me- suburban, juga menjadi hal yang melandasi belakang gedung tinggi. Ruang bayangan se- Sampah kota tidak tertangani dengan baik. nanggapi tema yang cukup luas itu. Ada ke- proposal “mobile house”. Kelompok ini lalu lalu bersifat ambigu. Terabaikan oleh pengelola Bertambahnya jumlah kaum miskin kota. Gerak 999 pekaan yang mengagumkan, hal penting yang memisahkan hunian menjadi ‘kepompong’ dan kota, ruang-ruang ini selalu dilihat sebagai pe- modal dan barang yang makin cepat. Kota yang dibutuhkan oleh seorang arsitek untuk dapat ‘inang’nya, atau yang mereka sebut core. Se- luang oleh masyarakat pinggiran. Proposal ini terus bergerak dan tak pernah tidur. Kita, yang menghasilkan karya yang berjiwa. Ada kebera- cara sporadis, core disebar di berbagai tempat mencermati beberapa titik di dalam kota dan bangun pagi dengan mata cemas. Selalu. nian untuk keluar dari paradigma lama. Dari situ yang potensial untuk menjadi magnet. Kepom- mencoba mengolahnya untuk dimanfaatkan lalu tercetus beragam cara pandang terhadap pong memiliki kebebasan untuk melekat di sebagai hunian yang layak. Bambu digunakan Kota, dengan segala kegairahan dan permasala- ‘ruang tinggal’ dan terhadap ‘kota’. Juga cara mana saja tergantung pada pilihan kegiatan- sebagai katalis yang memungkinkan simbiose hannya, kini menjadi begitu hadir. Ia menderas memaknainya. Pendekatan yang ditempuh, nya. Dengan demikian, hunian bergeser dari mutualisma antara ruang dan program yang masuk, kita tak lagi bisa mengelaknya. Ruang walau tidak selalu baru, pun bermacam-macam makna konvensionalnya, tidak lagi terikat oleh ditawarkan. tinggal, tak bisa dilepas dari konteksnya, dipa- dan menawarkan terobosan untuk perbaikan tempat, melainkan program. gari dan dilabeli dengan sekedar ‘rumah’ atau kualitas ruang tinggal dalam kota. Kemampuan manusia untuk beradaptasi, teru- ‘apartemen’. Begitu banyak hal dan makna te- Kesementaraan dan fleksibilitas ruang dicerna tama pada bencana, dijadikan ide dasar oleh lanjur terlekat padanya. Ia, juga arsitektur, tak Salah satunya adalah tentang waktu – yang kelompok “topical capsul bungalow” dengan kelompok “nenek moyangku seorang pelaut” dapat dipandang sebagai satu entitas yang dirasakan sebagai unsur yang begitu kuat cara yang sedikit berbeda. Di sini hunian benar- untuk menelurkan gagasan mereka tentang berdiri sendiri, melainkan terajut dalam lapis bekerja dalam ruang. Dalam proposal “ruang. benar dilepas dari anasirnya, jadi satu badan rumah apung. Di sini, banjir tidak lagi dilihat demi lapis jaringan majemuk yang menyusun waktu. tinggal.”, waktu digunakan untuk mend- yang kompak dan lengkap hingga tak perlu sebagai satu bencana yang menyedihkan, tapi kota, bahkan lebih luas lagi: dunia. efinisi penggunaan ruang, dari situ luasan dan terikat tidak saja tempat, tapi juga program. Ia ‘musim’ yang akan terus menerus datang. Ru- bentuknya. Ruang terasa begitu hidup, ketika bisa hinggap di mana saja dalam kondisi apa mah apung, yang bisa mengakomodasi satu Sekarang, semenjak lebih dari 50 % populasi waktu dihayati sebagai sebuah fenomena pe- saja. Karena itu, material penyusun dan utilitas atau lebih keluarga selama beberapa hari ada- manusia bermukim di kota, apa yang terjadi da- rubahan. Ruang menjadi sangat sementara dan pendukungnya menjadi sangat penting untuk lah usulan mereka. Air, diakrabi – seperti nenek lamnya adalah gambaran dari apa yang terjadi fleksibel. Suatu kualitas yang sering diabaikan mempertahankan keberlanjutannya. moyang kita dulu ketika pertama datang ke di planet ini. Kita, juga umat manusia di seluruh praktek professional arsitektur di dunia yang kepulauan ini.
  • 20. jongArsitek! Edisi 2.3, 2009 | desain menginspirasi Masih menggunakan ‘tubuh’ sebagai parame- ter yang unik, kelompok “rumah ini tidak untuk dijual” menolak komodifikasi dari hampir se- gala sesuatu. Rumah, diretas jadi satu entitas yang sangat personal, tapi juga sangat fleksi- bel, hingga tak bisa dijual – sebelum dikem- balikan ke kondisi generiknya. Ia bisa berdiri sebagai satu unit tunggal, maupun majemuk, dengan penyelenggaraan yang sangat mudah Kota, mungkin akan jadi ruang tinggal yang – hampir seperti permainan anak-anak yang lebih baik jika segalanya dikembalikan pada menyenangkan. Proposal ini menjadikan ruang tubuh – sebagai subyek – dalam mengalami tinggal sebagai satu domain yang unik, dan ruang. Kurang lebih begitu yang diimplikasikan pengalaman yang asyik. oleh kelompok “kota skala kita” dan “black out architecture”. Fashion, juga digunakan sebagai satu bahasa untuk mendekati arsitektur. Dalam “fashion, Bandung, khususnya daerah Dago ditelaah Bandung, arsitektur”, Dago, sekali lagi, ditelaah dengan seksama, menggunakan tubuh se- sebagai satu area yang mengalami perubahan bagai parameter, untuk mendeteksi masalah- fungsi, dari hunian ke komersial. Perubahan masalahnya. Kesemrawutan, keberagaman yang parsial mengakibatkan pengalaman ru- fungsi yang terkotak-kotak dan tidak saling ang yang terpenggal-penggal. Kelompok ini berhubungan, mobil yang menciptakan jarak berusaha mengaitkannya dengan fungsi-fungsi antara manusia dengan kotanya, ditera seba- kecil yang diibaratkan sebagai aksesori dalam gai masalah di daerah ini. Kota lalu dipecah fashion. menjadi serangkaian pengalaman sensorik yang menerus dan simultan dengan membagi Dari 17 proposal yang terjaring, pada akhirnya 38 39 dan menjalinnya ke dalam lapis demi lapis memang tinggal 14 yang tersisa. Dalam bengkel ruang. Dago lalu menjadi sehimpunan ruang kerja ini telah terjadi pergulatan pemikiran, kri- yang kaya, dengan sequence yang tak pernah tik-kritik tajam dari reviewer tetap dan reviewer sama. tamu, ide yang dikunyah dan diperdalam lagi, masalah yang dipersempit, niat dan kesiapan Proposal “black out architecture”, secara yang maju mundur, namun semangat yang tak sederhana mengingatkan kita pada satu fakta pernah kendur. Bangkel kerja yang diselengga- yang sangat purba, bahwa Tuhan menciptakan rakan dengan tanpa biaya (terima kasih untuk manusia tidak hanya untuk ‘melihat’ tapi juga Komunitas Salihara yang dengan murah hati ‘mengalami’. Dalam melihat, selamanya ada menyediakan tempat dan segala sarana kerja ‘jarak’. Mungkin itu yang mengakibatkan kega- yang kami butuhkan) akhirnya berujung di pa- galan penataan kota kita. Mungkin itu alasan meran ini. Saya berani berkata bahwa beng- kenapa ruang tinggal kita menjadi begitu asing. kel kerja ini, pilot project dalam tradisi Arsitek Mungkin itu sebabnya kita, sebagai arsitek dan Muda Indonesia, telah berjalan dengan baik. calon arsitek, harus belajar untuk menjadi lebih Apa yang telah terjadi mungkin bisa dikemas peka. Dengan instalasinya, kelompok ini men- dalam beberapa kalimat. gajak kita menajamkan indera dan menghayati pengalaman ruang. Kita memiliki generasi arsitek muda yang ber- pikiran terbuka, penuh semangat, berani men- Mengambil ‘tubuh’ sebagai analogi, kelompok dobrak paradigma lama dan mengeksplorasi “metabolisme kota Jakarta” mencermati Jakar- ide-ide baru – yang radikal sekalipun. Antusi- ta sebagai sebuah tubuh yang sakit. Masalah di asme mereka menunjukkan kepedulian, bukan petakan ke dalam titik-titik, alur-alur, dan perg- cuma untuk menguji diri, tapi untuk berbuat erakan. Seperti dokter, kelompok ini mengusul- sesuatu bagi orang lain. Kota, bisa saja telah kan penguraian jaringan yang kusut, relokasi, membuat kita menjadi sehimpunan orang yang dan rehabilitasi lingkungan yang bermasalah. skeptis. Tapi workshop ini, mudah-mudahan, Sehat? Tak ada jaminan. Kita cuma ditantang adalah sebutir garam dunia. untuk mencobanya.