Ringkasan dokumen tersebut adalah: 1) Dokumen tersebut membahas tentang rasa syukur dan kemurahan hati kepada Tuhan atas segala karunia-Nya. 2) Menjelaskan pentingnya memiliki sikap syukur dan berbagi karunia yang dimiliki kepada orang lain. 3) Mengembangkan sikap syukur dan kemurahan hati memerlukan usaha untuk menyadari berkat-berkat Tuhan secara terus menerus.

1. RASA SYUKUR DAN
KEMURAHAN HATI
• Ia sangat royal
dalam kasih karunia-
Nya.
• Kitamelihatkemurahan
hatiTuhansetiapharidi
duniayangadadisekitar
kita,
Rasa syukur adalah pola pikir yang memungkinkan bagi kita untuk melihat
keadaan melalui lensa rasa syukur kepada Tuhan dan untuk berbuat dengan
tata cara yang mencerminkan rasa syukur tersebut. Apabila kita berpikir
tentang Tuhan dalam konteks kemurahan hati, kita sadar betapa royalnya
Tuhan dalam memberi:
dalamkeindahanalamciptaan,warna-
warniyangindahluarbiasa,
terbenamnyamatahariyangindah,
melodikicauanburing-burung,dan
masihbanyaklagi.Belumlagikarya
penciptaan.

2. KEMURAHAN HATI ADALAH
SEBAGIAN DARI HASIL KEPUASAN.
Apabila kita pahambahwasecaraalami Tuhanitu murahhati,bahwasegalayangtelah
diberikan-Nyaitu berhargadantidaksemestinyadiberikan,kemudianhendaknyakitajuga
bersikapmurahhati kepadaoranglain.
Ketikakemurahanhati melihat
adanyakebutuhan,ia mengatakan:
Lebihmudahuntukbersikapmurahhatijika kita mempunyai
sikapbahwaTuhantelahcukup peduli untukmemeliharadan
memenuhikebutuhankita.
Saya memiliki cukup,
sedangkan Anda tidak, jadi
saya ingin berbagi apa yang
saya miliki dengan Anda.

3. MEMBERI TIDAK HANYA TERBATAS
PADA UANG SAJA.
Secara murah hati kita bisa memakai kemampuan, waktu, talenta, karunia yang
dianugerahkan Tuhan kepada kita untuk membantu orang lain.
Ketikakitamemakaikarunia,talenta,keterampilan,dankeuanganyangsejalan
dengankemurahanhatiTuhan,kita menghormatiDia.

4. Mengembangkan kemurahan hati mengharuskan untuk percaya bahwa kita adalah pengurus
dari barang-barang materi yang kita miliki—bukan yang empunya—dan ekspektansinya
adalah kita harus menjadi pengurus yang baik atas apa yang dipercayakan kepada kita.
Kita dapat menemukan banyak pengarahan tersebut di dalam nas Kitab Suci. Kita tahu
bahwa kita dimaksudkan untuk:
Apabila kita bersyukur kepada Tuhan, ini memperlihatkan kepada-Nya bahwa kita
menyadari kebaikan-Nya dan kesetiaan-Nya untuk menyediakan dan memelihara kita. Ini
menyampaikan kepada-Nya bahwa kita tahu kita sepenuhnya bergantung pada-Nya, dan
bahwa segala yang kita miliki berasal dari tangan-Nya.
Mengembangkan rasa syukur memerlukan usaha. Mudah sekali menjadi terbiasa dengan
berkat-berkat kita, atau bahkan tidak mempertimbangkan adanya campur tangan Tuhan
dalam berkat-berkat kita. Kita harus berusaha untuk menjadikan diri kita jauh lebih sadar
akan berlimpahnya berkat Tuhan dalam hidup kita dengan mengembangkan kebiasaan untuk
mengakui berkat-berkat kita, entah itu besar atau kecil, dan secara teratur memuji dan
mengucap syukur kepada-Nya.
berbelas kasihan,2
melakukan sedapat mungkin untuk
membantu mereka yang membutuhkan, 1
memberi kepada Tuhan,3
untuk hidup sesuai
dengan pendapatan
kita,4
merasa cukup,5
memiliki hikmat,6
dan agar berdoa
senantiasa.7
Kita dimaksudkan untuk percaya bahwa Tuhan
akan menyediakan bagi kita dan bersyukur
kepada-Nya baik dalam kekurangan atau pun
dalam kelimpahan.8
1 Ulangan 15:11; Efesus 4:28; Ibrani 13:16;
Matius 5:42; Amsal 3:27; Roma 12:13.
2 Matius 9:36; Kolose 3:12.
3 Amsal 3:9; Ulangan 14:22; 2 Tawarikh 31:6.
4 Amsal 22:7, 26–27.
5
Ibrani 13:5; 1 Timotius 6:6.
6 Amsal 2:1–15; Mazmur 111:10.
7 1 Tesalonika 5:17; Mazmur 105:4.
8 Filipi 4:12.
This article is excerpted from “More Like Jesus: Gratitude.” Directors’ Corner. January 31st, 2017.
S&S link: Character Building: Values and Virtues: Generosity-2c and Gratitude-2a
Authored by Peter Amsterdam. Illustrated and designed by Jeremy.
Published by My Wonder Studio. Copyright © 2019 by The Family International