Studi ini menganalisis penyebab kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau dan Indonesia pada tahun 2013-2015. Temuan menunjukkan bahwa banyak aktor mendapatkan keuntungan besar dari kebakaran hutan dan lahan melalui skema ekonomi politik. Solusi yang disarankan antara lain memberantas jaringan patronase antara oknum penguasa dan pengusaha, meningkatkan penegakan hukum, dan mengalokasikan anggaran untuk mencegah kebakaran.
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...
Ekonomi, jaringan dan politik kebakaran hutan dan lahan
1. THINKING beyond the canopy
Herry Purnomo, Bayuni Shantiko,
Ramadhani Achdiawan dan Harris Gunawan
Lokakarya Multipihak, Co-Ex Hotel, 19 November 2015, Pekanbaru, Riau
Ekonomi, Jaringan dan Politik
Kebakaran Hutan dan Lahan
2. THINKING beyond the canopy
Korban Kabut Asap
Kandungan asap beracun: gas karbon monoksida (CO), sulfur dioksida
(SO2), nitrogen dioksida (NO2), dan ozon (O3) dll..
Meninggal 19 orang
ISPA: 500 ribu
Terdampak >43 juta jiwa
Dari berbagai sumber
3. THINKING beyond the canopy
Studi Ekonomi Politik Karhutla
Provinsi Riau dan Indonesia
11 lokasi yang mewakili kebakaran skala besar
tahun 2013/14/15
Analisis spasial
Metode
• Survey, analisis spasial, review kebijakan,
analisis biaya manfaat dan jaringan sosial
Dukungan DfID-UK (2015-17)
4. THINKING beyond the canopy
Temuan
Situasi di lapangan sangat kompleks
Melibatkan banyak aktor
• Oknum pemerintah, swasta, masyakat dan pihak-
pihak lainnya
Berbagai tipe lahan
• Kawasan hutan negara, konsesi perusahaan lahan
komunitas dan perseorangan
• Gambut dan tanah mineral
Berbagai penyebab
• Ekonomi, politik, sosial dan iklim/cuaca
5. Harga lahan yang
sudah dibersihkan per
hektar (dalam ribuan
rupiah)
Rente Ekonomi Lahan
Oknum aparat
desa & kecamatan
Rp 1.150 (13%)
Pengklaim lahan ,
Rp 375 (4%)
Anggota klp tani, menebang
Rp 1.000 (12%)
Anggota klp tani, menebas
Rp 1.250 (14%)
Tim pemasar lahan ,
Biaya pemasaran
Rp 488 (6%)
Harga lahan
Tebas & Tebang
Rp 8.650
Pengurus klp tani,
Rp 4.388 (51%)
6. THINKING beyond the canopy
Harga lahan ‘Siap
Tanam’ per
hektar (dalam
ribuan rupiah)
Oknum Aparat
desa
& kecamatan
Rp 1.150 (10%)
Pengklaim lahan ,
Rp 500 (4%)
Anggota klp tani , menebang
Rp 1.000 (9%)
Anggota klp tani , menebas
Rp 1.250 (11%)
Tim pemasar lahan ,
biaya pemasaran ,
Rp 705 (6%)
Harga lahan
Rp 11.150
Pengurus klp tani ,
Rp 6.323 (57%)
Anggota klp tani , membakar
Rp 200 (2%)
Anggota klp tani ,
lahan gratis/ murah
Rp 22 (0.2%)
7. THINKING beyond the canopy
Harga lahan ‘Siap
Panen Sawit’ per
hektar (dalam
ribuan rupiah)
Oknum aparat desa& kecamatan
Rp 1.150 (3%)
Pengklaim lahan ,
Rp 500 (1%)
Anggota klp tani , menebang
Rp 1.000 (3%)
Anggota klp tani , menebas
Rp 1.250 (3%)
Tim pemasar lahan ,
Biaya pemasaran
Rp 705 (2%)
Harga lahan
Rp 40.000
Pengurus klp tani
Rp 20.374 (51%)
Anggota klp tani , membakar
Rp 200 (1%)
Anggota klp tani , lahan
murah /gratis
Rp 22 (0.1%)
Biaya pembuatan kebun
Rp 12.898 (32%)
Anggota klp tani ,
Upah perawatan kebun
Rp 1.900 (5%)
9. Betweenness – Peran aktor untuk menjadi jembatan
terpendek antara dua aktor lainnya
10. THINKING beyond the canopy
FIRMS NASA, 2015
Dimana kebakaran di Sumatra dan
Kalimantan?
11. Penggunaan lahan dan titik panas
Penggunaan lahan
Luas
Rerata titik
panas
Ha % Jumlah %
Di dalam konsesi dan
korporasi (34% luas
lahan; 45% titik panas)
IUPHHK-HA 12,501,285 12 545 4
HTI
8,443,633
8 3,297 23
Kebun kelapa
sawit (KKS)
Terletak di APL
8,951,386
9 1,589 11
Terletak di
kawasan
hutan
2,791,974
3 750 5
Tumpang-tindih
2,374,943
2 260 2
Di luar konsesi dan
korporasi (66% luas
lahan dan 55% titik
panas)
APL (di luar KKS)
29,876,742
29 4,963 21
Kawasan hutan (di luar konsesi
HTI dan KKS) 36,851,699
36 3,057 34
Jumlah total 101,791,661 100 14,459 100
12. THINKING beyond the canopy
-
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
HPH HTI KKS Overlapped Concessions Outside Concession
Sebaran Titik Panas (Korporat vs Non-korporat)
13. THINKING beyond the canopy
APL Vs. Kawasan hutan
-
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
APL Kawasan Hutan
14. Titik Panas dan PILKADA
0
20
40
60
80
100
120
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Titik Panas Pilkada Pemilu
15. THINKING beyond the canopy
Model Regresi
Log Yt = 0.937 log Yt-2 + 0.0219 Xt+1
Kebakaran tahun ke-t (Yt) merupakan fungsi dari
kebakaran sebelumnya (Yt-2) dan jelang Pilkada (Xt+1)
dengan rataan presentasi galat adalah 9%
Predictor Coef. SE Coef. T P
Noconstant
logYt-2 0.9372 0.04946 18.95 0.000
pilkadat+1 0.0219 0.00942 2.32 0.046
16. Lahan dan
hutan
Penggunaan
lahan dan
hutan
Tata kelola
dan institusi
Aktor
masyarakat
dan
korporasi
Interaksi
Asap
PILKADA
Ekonomi, ekosistem, kesehatan,
sosial dan politik
Memahami Social
Ecological System
(Ostrom, 2007)
17. THINKING beyond the canopy
Poin Kunci
Banyak pemain mendapat keuntungan besar dari
kebakaran dan pembakaran.
Pengembangan aternatif penghidupan tanpa membakar
harus signifikan.
Jaringan patronase antara oknum penguasa dan
pengusaha melemahkan penegakan hokum.
Pemain utama lapangan pembakaran bisa oknum-oknum
petani, politisi, pengusaha, pegawai pemerintah, peneliti
dll.
Keuntungan pembakaran yang dinikmati pelaku jauh lebih
kecil dari kerugian yang diderita oleh banyak orang
18. THINKING beyond the canopy
Solusi
Memberantas pemburu rente dan politik lahan (elit, cukong,
oknum) dan memutus jaringan sosial transaksi illegal –
patronage network and organized crimes
Penegakan hukum - Mengadili direktur, komisaris dan
kelompok usaha yang terlibat
Mengalokasikan anggaran negara yang signifikan untuk
kegiatan pencegahan kebakaran (APBN, APBD)
Memperkuat dukungan finansial organisasi akar rumput
seperti Masyarakat Peduli Api (MPA)
Konservasi dan restorasi rawa gambut – Surat Edaran Menteri
KLHK 3 November 2015.
19. THINKING beyond the canopy
Solusi
Harmonisasi rencana tata ruang dan menyelesaikan konflik
tenurial
Segera membuat PERGUB dan PERBUP atau PERDA Pencegahan
Karhutla sebagai tindak lanjut Inpres No 11/2015.
Peningkatan kapasitas
Aksi bersama ASEAN
20. THINKING beyond the canopy
Terima Kasih
Prof. Dr. Herry Purnomo
• Ilmuwan di Center for International Forestry Research
(CIFOR)
• Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB
• Email: h.purnomo@cgiar.org
• Skype: herry.purnomo77
• Cell: 62-811-9500641