SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
MENTERIKEUANGAN
                               REPUBLIK INDONESIA
                                   SALINAN

                     PERATURAN MENTERI KEUANGAN
                        NOMOR 49/PMK.Oll/2010

                                 TENTANG
                BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH
  ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KABEL SERAT OPTIK
                   UNTUK TAHUN ANGGARAN 2010

              DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

                           MENTERI KEUANGAN,

Menimbang       a.    bahwa dalam rangka meningkatkan daya saing industri
                      pembuatan kabeI serat optik di dalam negeri, perIu mem~erikan
                      insentif fiskaI berupa bea masuk ditanggung pemerintah atas
                      impor barang dan bahan guna pembuatan kabeI serat optik;
                b.   bahwa terhadap impor barang dan bahan oIeh industri
                     pembuatan kabeI serat optik telah memenuhi kriteria dan
                     ketentuan untuk dapat diberikan bea masuk ditanggung
                     pemerintah sesuai ketentuan PasaI 2 Peraturan Menteri
                     Keuangan Nomor 07/PMK.Oll/2010 tentang Bea Masuk
                     Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang dan Bahan Untuk
                     Memproduksi Barang dan/atau Jasa Guna Kepentingan Umum
                     dan Peningkatan Daya Saing Indush'i Sektor Tertentu Untuk
                     Tahun Anggaran 2010;
                c.   bahwa berdasarkan hasil rapat koordinasi antara unit-unit
                     terkait dengan Kementerian Perindustrian selaku pembina
                     sektor industri pembuatan kabel serat optik, terhadap impor
                     barang dan bahan oleh industri pembuatan kabel serat optik
                     diperIukan pagu anggaran untuk bea masuk ditanggung
                     pemerintah tahun anggaran 2010 sebesar Rp26.154.000.000,00
                     (dua puluh enam miliar seratus lima puluh empat juta rupiah);
                d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
                   hurut a, hurut b, dan hurut c, serta dalam rangka melaksanakan
                   ketentuan Pasal 3 ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan
                   Nomor 07/PMK.Oll/2010 tentang Bea Masuk Ditanggung
                   Pemerintah Atas Impor Barang dan Bahan Untuk Memproduksi
                   Barang dan/ atau Jasa Guna Kepentingan Umum dan
                   Peningkatan Daya Saing lndustri Sektor Tertentu Untuk Tahun
                   Anggaran 2010, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan
                   tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang
                   dan Bahan Guna Pembuatan Kabel Serat Optik Untuk Tahun
                   Ariggaran 2010;
.......
                                   ,       ,~."'".,   ....




                                       -2-

Mengingat     1.    Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan
                    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75,
                    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612)
                    sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17
                    Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
                    Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
                    Nomor 4661);
              2.    Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
                    Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
                    Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
                    Nomor 4286);
              3.    Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
                    Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
                    Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
                    Nomor 4355);
              4.   Undang-Undang Nomor 47 Tahun 2009 tentang Anggaran
                   Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2010 (Lembaran Negara
                   Republik Indonesia Tahun 2009 N6mor 156, Tambahan
                   Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5075);
              5.   Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009;
              6.   Peraturan Menteri Keuangan Nomor 07/PMK.Oll/2010 tentang
                   Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang dan
                   Bahan Untuk Memproduksi Barang dan/ atau Jasa Guna
                   Kepentingan Umum dan Peningkatan Daya Saing Industri
                   Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2010;

                                                      MEMUTUSKAN:

Menetapkan   PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG BEA MASUK
             DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN
             BAHAN GUNA PEMBUATAN KABEL SERAT OPTIK UNTUK
             TAHUN ANGGARAN 2010.

                                                             Pasall
             Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan:
             1.    Perusahaan adalah perusahaan yang termasuk dalam industri
                   dengan kegiatan utama membuat kabel serat optik.
             2.    Barang dan bahan untuk industri pembuatan kabel serat optik
                   yang selanjutnya disebut barang dan bahan adalah barang dan
                   bahan tanpa melihat jenis dan komposisinya termasuk suku
                   cadang dan komponen un~uk diolah, dirakit, atau dipasang, oleh
                   perusahaan.
....
                  '",      ,.~,'   .........




                        -3-
                                               Pasal2
(1) Atas impor barang dan bahan sebagaimana ditetapkan dalam
    Lampiran Peraturan Menteri Keuangan ini yang merupakan
    bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Keuangan ini,
    diberikan bea masuk ditanggung pemerintah.
(2) Bea masuk ditanggung pemerintah sebagaimana dimaksud pada
    ayat (1), diberikan dengan pagu anggaran sebesar
    Rp26.154.000.000,OO (dua puluh enam miliar seratus lima puluh
    empat juta rupiah).
(3) Alokasi anggaran bea masuk ditanggung pemerintah dengan
    pagu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk perusahaan,
    ditetapkan oleh Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi Dan
    Telematika, selaku kuasa pengguna anggaran.

                                               Pasal3
(1) Untuk mendapatkan bea masuk ditanggung pemerintah
    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, perusahaan mengajukan
    permohonan kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai dengan
    dilampiri Rencana Impor Barang (RIB) yang telah disetujui dan
    ditandasahkan oleh Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi
    Dan Telematika.
(2) Rencana Impor Barang (RIB) sebagaimana dimaksud pada
    ayat (1), paling sedikit memuat elemen data sebagai berikut:
    a. nomor dan tanggal RIB;
    b. nama perusahaan;
    c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
    d. alamat;
   e. kantor pabean tempat pemasukan barang;
   f. uraian, jenis dan spesifikasi teknis barang;
   g.   pos tarif (HS);
   h.   jumlah/satuan barang;
   i.   perkiraan harga impor;
   j.   negara asal;
   k.   perkiraan bea masuk yang ditanggung pemerintah; dan
   1.   pimpinan perusahaan.

                                               Pasal4
(1) Atas permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,
    Direktur Jenderal Bea dan Cukai memberikan persetujuan atau
    penolakan dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari
   terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap.
-4-
(2) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
    disetujui, Direktur Jenderal Bea dan Cukai atas nama Menteri
    Keuangan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan mengenai
    bea masuk ditanggung pemerintah atas impor barang dan bahan
    untuk industri pembuatan kabel serat optik untuk perusahaan
    tertentu.
(3) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
    tidak disetujui, Direktur Jenderal Bea dan Cukai atas nama
    Menteri Keuangan menerbitkan surat penolakan.

                              Pasal5
(1) Atas realisasi impor bea masuk ditanggung pemerintah
    berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana
    dimaksud dalamPasal 4 ayat (2), Kantor Pengawasan dan
    Pelayanan Bea dan Cukai atau Kantor Pelayanan Utama Bea dan
    Cukai    setempat membubuhkan cap           "BEA   MASUK
    DlTANGGUNG PEMERINTAH BERDASARKAN PERATURAN
    MENTERI KEUANGAN NOMOR 49 !PMKOll! 2010" pada
    semua lembar Pemberitahuan Pabean lmpor.
(2) Pemberitahuan Pabean lmpor sebagaimana dimaksud pada
    ayat (1), dipakai sebagai dasar untuk pencatatan penerimaan bea
    masuk ditanggung pemerintah dan dialokasikan sebagai belanja
    subsidi pajak dalam jumlah yang sarna.

                              Pasal6
Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan bea masuk
ditanggung pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri
Keuangan yang mengatur mengenai sistem akuntansi dan pelaporan
keuangan pemerintah pusat.

                             Pasal7
(1) Terhadap barang dan bahan yang diimpor oleh perusahaan
    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), wajib digunakan
    oleh perusahaan yang bersangkutan guna pembuatan kabel
    serat optik dan tidak dapat dipindahtangankan kepada pihak
    lain.
(2)   Penyalahgunaan terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud
      pada ayaf (1), diwajibkan membayar bea masuk yang
      seharusnya dibayar ditambah bunga sebesar 2% (dua persen)
      per bulan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan sejak
      realisasi impor sebagaimana dimaksud dalam Pasal5 ayat (1).
MENTERIKEUANGAN
                             REPUBLIK INDONESIA



                                  -5-
                                             Pasal8
              Direktur Jenderai Bea dan Cukai diinstruksikan untuk melaksanakan
              ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan ini.

                                             Pasal9
              Pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan ini dievaluasi dalam
              jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak Peraturan
              Menteri Keuangan ini diundangkan.

                                            Pasal10
              Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal
              diundangkan sampai dengan tangga131 Desember 2010.

              Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
              Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam
              Berita Negara Republik Indonesia.



                                                  Ditetapkan di Jakarta
                                                  pada tanggal 24 Februari 2010
                                                  MENTERl KEUANGAN
                                                         ttd.
                                                  SRI MULYANI INDRAWATI
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal 24 Februari 2010
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA,
       ttd.
PATRIALIS AKBAR
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2010 NOMOR 108
               Salinan sesuai dengan aslmya,
               Kepala Biro Umum ._ _......~
                      u.b.
                    la Bagian T
LAMPIRAN
                                                          PERATURAN    MENTERI   KEUANGAN
                                                          NOMOR    49 /PMK.Oll/2010 TENTANG
                                                          BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH
                                                          ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA
                                                          PEMBUATAN KABEL SERAT OPTIK UNTUK
                                  MENTERIKEUANGAN         TAHUN ANGGARAN 2010
                                  REPUBLIK INDONESIA


                                        - 6-
 DAFfAR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KABEL SERAT OPTIK
     YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH
                UNTUK TAHUN ANGGARAN 2010

                                                                          TERMASUK
NO.      URAIAN BARANG                  SPESIFlKASI TEKNIS                  DALAM
                                                                           POSTARIF
 1.    Serat optik (single mode) Serat yang terbuat dari kaca murni 9001.10.10.00
                                   sebagai media transmisi (inti kabel)
                                   yang berfungsi membawa data
                                   informasi dalam bentuk cahaya yang
                                   memandu dalam satu mode (SMF)
 2.    Serat optik (multi mode)    Serat yang terbuat daTi kaca murni 9001.10.10.00
                                   sebagai media transmisi (inti kabel)
                                   yang berfungsi membawa data
                                   informasi dalam bentuk cahaya yang
                                   memandu dalam banyak mode (MM)
3.     Aramidyam                   Untuk strength member dan ripcord 5402.11.00.00
                                   pada kabel fiber optik, high modulus
                                   high tensile strength pada kabel fiber
                                   optik, yang terbuat dati aramid
4.     Benang filamen sintetis     Untuk strength member dan ripcord 5402.19.00.00
                                   pada kabel fiber optik, high modulus
                                  high tensile strength pada kabel fiber
                                  optik, yang terbuat dari nilon atau
                                  poliamida lainnya selain aramid
5.     Mono fiiamen sintetis      Untuk strength member dan ripcord 5404.12.00.00
                                  pada kabel fiber optik, high modulus
                                  high tensile strength pada kabel fiber
                                  optik, yang terbuat dari polipropilena
                                  dengan ukuran 67 desiteks atau lebih
6.     Polyester binder yam       Benang berkekuatan tinggi dari 5402.20.00.00
                                  poliester
7.    High densihJ polyethylene Polymer dengan berat jenis tinggi yang 3901.20.00.00
      (HDPE)                      tahan sinar Uti berwarna hitam yang
                                  sesuai untuk selubung kabel serat
                                  optik dalam bentuk butiTan
8.    UV colour ink               Bahan lapisan serat optik berupa tinta 3215.90.90.00
                                  warna
9.    Poly              buthylene Bahan plastik olahan panas sebagai 3907.99.90.00
      terepht/alate (PBT)         pelindung serat optik yang memiliki
                                  viskositas tinggi dalam bentuk butiran
MENTERIKEUANGAN
                                  REPUBLIK INDONESIA


                                        - 7-
                                                                          TERMASUK'
NO.      URAIAN BARANG                    SPESIFIKASI TEKNIS               DALAM
                                                                          POSTARIF
 10.  Compound                   Jeli petroleum yang berwarna natural, 2712.10.00.00
                                 tidak beracun, tidak berbau, tidak leleh
                                 pada 100ยฐ C dan tidak beku pada
                                 -10ยฐC
 11.  Swell yarn                 Benang yang mengandung super 5604.90.00.00
                                 absorber     polymer     yang     dapat
                                 mengembang jika terkena air sebagai
                                 penahan resapan air ke dalam kabel
 12.  Copper tape                Berupa      pita    tembaga     dengan 7410.11.00.00
                                 kandungan tembaga 99,8% sebagai
                                 pelindung kabel sera.t optik
 13.  Steel                      Produk canai lantaian dari baja paduan 7226.99.10.00
                                 lainnya, dengan lebar tidak melebihi
                                 400mm
14:  Water blocking tape         Pita yang mengandung serbuk yang 5603.13.00.00
                                 dapat mengembang jika terkena air
                                 sebagai penahan resapan air ke dalam
                                kabel
15.  Melt glue                  Lem berwarna natural, tidak beracun, 3505.20.00.00
                                sebagai bahan perekat komponen-
                                komponen pelindung kabel serat optik
16.  Anti      tracking   poly- ~olymer dengan berat jenis tinggi yang 3901.20.0.0.00
     ethyelene                  tahan sinar UV & semburan ion listrik .
                                berwarna hitam yang sesuai untuk
                                selubung kabel serat optik jenis ADSS
                                dalam bentuk butiran
17.  Flame retardant poly- Polymer dengan berat jenis tinggi yang 3901.20.00.00
     ethylene                   tahan sinar UV & tidak merambatkan
                                api berwarna hitam yang sesuai untuk
                                kabel dalam gedung pengganti PVC
                                dalam bentuk butiran       .


18.  Natural polyethylene       Polymer dengan berat jenis tinggi yang 3901.20.00.00
                                berwarna natural yang sesuai untuk
                                selubung kabel serat optik dalam
                                bentuk butiran
19.  Marking tape               Pita plastik yang berlapis serbuk 3919.10.21.00
                                sebagai pita untuk penulisan kabel
20.  Aluminium tape             Berupa pita aluminium yang dilapis 7606.12.39.10
                                pada kedua sisinya dengan bahan
                                polymer sebagai pelindung kabel serat
                                optik dari kelembaban dan panas
MENTERIKEUANGAN
                                  REPUBLIK INDONESIA




                                    .
                                        - 8-
                                                                       TERMASUK
NO.     URAIAN BARANG                    SPESIFlKASI TEKNIS              DALAM
                                                                .
                                                                        POSTARIF
21.   Glass yarn                 Benang polyester yang berlapis serbuk 7019.19.10.00
                                 kaca sebagai penahan beban tarik
22.   Fiber reinforced plastic   Batangan polyester diperkuat serbuk 3916.90.90.00
                                 kaca sebagai penahan beban tarik
                                 dengan diameter> 1 mm



                                                  MENTERI KEUANGAN,
                                                         ttd.
                                                  SRI MDLYANI INDRAWATI .




               .. .

More Related Content

More from Badan Kebijakan Fiskal

Recent Economic Development: August 2010
Recent Economic Development: August 2010Recent Economic Development: August 2010
Recent Economic Development: August 2010
Badan Kebijakan Fiskal
ย 
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2011
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2011Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2011
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2011
Badan Kebijakan Fiskal
ย 
Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011
Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011
Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011
Badan Kebijakan Fiskal
ย 

More from Badan Kebijakan Fiskal (20)

Indonesia oecd
Indonesia   oecdIndonesia   oecd
Indonesia oecd
ย 
Rekonstruksi Kebijakan P3B Indonesia
Rekonstruksi Kebijakan P3B IndonesiaRekonstruksi Kebijakan P3B Indonesia
Rekonstruksi Kebijakan P3B Indonesia
ย 
Communique
CommuniqueCommunique
Communique
ย 
Pelantikan Eselon II
Pelantikan Eselon IIPelantikan Eselon II
Pelantikan Eselon II
ย 
Recent Economic Development: August 2010
Recent Economic Development: August 2010Recent Economic Development: August 2010
Recent Economic Development: August 2010
ย 
PMK Nomor 144/PMK.011/2010
PMK Nomor 144/PMK.011/2010PMK Nomor 144/PMK.011/2010
PMK Nomor 144/PMK.011/2010
ย 
PMK Nomor 131/PMK.011/2010
PMK Nomor 131/PMK.011/2010PMK Nomor 131/PMK.011/2010
PMK Nomor 131/PMK.011/2010
ย 
PMK Nomor 128/PMK.011/2010
PMK Nomor 128/PMK.011/2010PMK Nomor 128/PMK.011/2010
PMK Nomor 128/PMK.011/2010
ย 
Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Penyerapan Belanja Kementerian / Lembaga 2010
Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Penyerapan Belanja Kementerian / Lembaga 2010Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Penyerapan Belanja Kementerian / Lembaga 2010
Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Penyerapan Belanja Kementerian / Lembaga 2010
ย 
Policy Paper Nomor 1 Agustus 2010
Policy Paper Nomor 1 Agustus 2010Policy Paper Nomor 1 Agustus 2010
Policy Paper Nomor 1 Agustus 2010
ย 
Studi Manajemen Utang LN & DN Pemerintah & Assessment Terhadap Optimal Borrowing
Studi Manajemen Utang LN & DN Pemerintah & Assessment Terhadap Optimal BorrowingStudi Manajemen Utang LN & DN Pemerintah & Assessment Terhadap Optimal Borrowing
Studi Manajemen Utang LN & DN Pemerintah & Assessment Terhadap Optimal Borrowing
ย 
Permen ESDM Nomor 07 Tahun 2010
Permen ESDM Nomor 07 Tahun 2010Permen ESDM Nomor 07 Tahun 2010
Permen ESDM Nomor 07 Tahun 2010
ย 
PMK Nomor 44 Tahun 2008
PMK Nomor 44 Tahun 2008PMK Nomor 44 Tahun 2008
PMK Nomor 44 Tahun 2008
ย 
Perpres Nomor 91 Tahun 2007
Perpres Nomor 91 Tahun 2007Perpres Nomor 91 Tahun 2007
Perpres Nomor 91 Tahun 2007
ย 
PMK Nomor 30 Tahun 2007
PMK Nomor  30 Tahun 2007PMK Nomor  30 Tahun 2007
PMK Nomor 30 Tahun 2007
ย 
PP Nomor 1 Tahun 2007
PP Nomor 1 Tahun 2007PP Nomor 1 Tahun 2007
PP Nomor 1 Tahun 2007
ย 
Perpres Nomor 103 Tahun 2006
Perpres Nomor 103 Tahun 2006Perpres Nomor 103 Tahun 2006
Perpres Nomor 103 Tahun 2006
ย 
Keppres Nomor 104 Tahun 2003
Keppres Nomor 104 Tahun 2003Keppres Nomor 104 Tahun 2003
Keppres Nomor 104 Tahun 2003
ย 
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2011
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2011Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2011
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2011
ย 
Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011
Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011
Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011
ย 

Recently uploaded

presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
HALIABUTRA1
ย 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
armanamo012
ย 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
ย 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
ย 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
ย 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
ChairaniManasye1
ย 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
Frida Adnantara
ย 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
GustiAdityaR
ย 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
langkahgontay88
ย 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
tami83
ย 

Recently uploaded (20)

PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
ย 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
ย 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
ย 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
ย 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
ย 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
ย 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
ย 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
ย 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
ย 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
ย 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
ย 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
ย 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
ย 
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausahaCara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
ย 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
ย 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
ย 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
ย 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
ย 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
ย 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
ย 

PMK Nomor 49/PMK.011/2010

  • 1. MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49/PMK.Oll/2010 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KABEL SERAT OPTIK UNTUK TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang a. bahwa dalam rangka meningkatkan daya saing industri pembuatan kabeI serat optik di dalam negeri, perIu mem~erikan insentif fiskaI berupa bea masuk ditanggung pemerintah atas impor barang dan bahan guna pembuatan kabeI serat optik; b. bahwa terhadap impor barang dan bahan oIeh industri pembuatan kabeI serat optik telah memenuhi kriteria dan ketentuan untuk dapat diberikan bea masuk ditanggung pemerintah sesuai ketentuan PasaI 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 07/PMK.Oll/2010 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang dan Bahan Untuk Memproduksi Barang dan/atau Jasa Guna Kepentingan Umum dan Peningkatan Daya Saing Indush'i Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2010; c. bahwa berdasarkan hasil rapat koordinasi antara unit-unit terkait dengan Kementerian Perindustrian selaku pembina sektor industri pembuatan kabel serat optik, terhadap impor barang dan bahan oleh industri pembuatan kabel serat optik diperIukan pagu anggaran untuk bea masuk ditanggung pemerintah tahun anggaran 2010 sebesar Rp26.154.000.000,00 (dua puluh enam miliar seratus lima puluh empat juta rupiah); d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada hurut a, hurut b, dan hurut c, serta dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 07/PMK.Oll/2010 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang dan Bahan Untuk Memproduksi Barang dan/ atau Jasa Guna Kepentingan Umum dan Peningkatan Daya Saing lndustri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2010, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang dan Bahan Guna Pembuatan Kabel Serat Optik Untuk Tahun Ariggaran 2010;
  • 2. ....... , ,~."'"., .... -2- Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 47 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 N6mor 156, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5075); 5. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009; 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 07/PMK.Oll/2010 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang dan Bahan Untuk Memproduksi Barang dan/ atau Jasa Guna Kepentingan Umum dan Peningkatan Daya Saing Industri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2010; MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KABEL SERAT OPTIK UNTUK TAHUN ANGGARAN 2010. Pasall Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahaan yang termasuk dalam industri dengan kegiatan utama membuat kabel serat optik. 2. Barang dan bahan untuk industri pembuatan kabel serat optik yang selanjutnya disebut barang dan bahan adalah barang dan bahan tanpa melihat jenis dan komposisinya termasuk suku cadang dan komponen un~uk diolah, dirakit, atau dipasang, oleh perusahaan.
  • 3. .... '", ,.~,' ......... -3- Pasal2 (1) Atas impor barang dan bahan sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Menteri Keuangan ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Keuangan ini, diberikan bea masuk ditanggung pemerintah. (2) Bea masuk ditanggung pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan dengan pagu anggaran sebesar Rp26.154.000.000,OO (dua puluh enam miliar seratus lima puluh empat juta rupiah). (3) Alokasi anggaran bea masuk ditanggung pemerintah dengan pagu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk perusahaan, ditetapkan oleh Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi Dan Telematika, selaku kuasa pengguna anggaran. Pasal3 (1) Untuk mendapatkan bea masuk ditanggung pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, perusahaan mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai dengan dilampiri Rencana Impor Barang (RIB) yang telah disetujui dan ditandasahkan oleh Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi Dan Telematika. (2) Rencana Impor Barang (RIB) sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling sedikit memuat elemen data sebagai berikut: a. nomor dan tanggal RIB; b. nama perusahaan; c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); d. alamat; e. kantor pabean tempat pemasukan barang; f. uraian, jenis dan spesifikasi teknis barang; g. pos tarif (HS); h. jumlah/satuan barang; i. perkiraan harga impor; j. negara asal; k. perkiraan bea masuk yang ditanggung pemerintah; dan 1. pimpinan perusahaan. Pasal4 (1) Atas permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Direktur Jenderal Bea dan Cukai memberikan persetujuan atau penolakan dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap.
  • 4. -4- (2) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetujui, Direktur Jenderal Bea dan Cukai atas nama Menteri Keuangan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan mengenai bea masuk ditanggung pemerintah atas impor barang dan bahan untuk industri pembuatan kabel serat optik untuk perusahaan tertentu. (3) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak disetujui, Direktur Jenderal Bea dan Cukai atas nama Menteri Keuangan menerbitkan surat penolakan. Pasal5 (1) Atas realisasi impor bea masuk ditanggung pemerintah berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (2), Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai atau Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai setempat membubuhkan cap "BEA MASUK DlTANGGUNG PEMERINTAH BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49 !PMKOll! 2010" pada semua lembar Pemberitahuan Pabean lmpor. (2) Pemberitahuan Pabean lmpor sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipakai sebagai dasar untuk pencatatan penerimaan bea masuk ditanggung pemerintah dan dialokasikan sebagai belanja subsidi pajak dalam jumlah yang sarna. Pasal6 Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan bea masuk ditanggung pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai sistem akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah pusat. Pasal7 (1) Terhadap barang dan bahan yang diimpor oleh perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), wajib digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan guna pembuatan kabel serat optik dan tidak dapat dipindahtangankan kepada pihak lain. (2) Penyalahgunaan terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayaf (1), diwajibkan membayar bea masuk yang seharusnya dibayar ditambah bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan sejak realisasi impor sebagaimana dimaksud dalam Pasal5 ayat (1).
  • 5. MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -5- Pasal8 Direktur Jenderai Bea dan Cukai diinstruksikan untuk melaksanakan ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan ini. Pasal9 Pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan ini dievaluasi dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak Peraturan Menteri Keuangan ini diundangkan. Pasal10 Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan sampai dengan tangga131 Desember 2010. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 24 Februari 2010 MENTERl KEUANGAN ttd. SRI MULYANI INDRAWATI Diundangkan di Jakarta Pada tanggal 24 Februari 2010 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA, ttd. PATRIALIS AKBAR BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2010 NOMOR 108 Salinan sesuai dengan aslmya, Kepala Biro Umum ._ _......~ u.b. la Bagian T
  • 6. LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49 /PMK.Oll/2010 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KABEL SERAT OPTIK UNTUK MENTERIKEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2010 REPUBLIK INDONESIA - 6- DAFfAR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KABEL SERAT OPTIK YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2010 TERMASUK NO. URAIAN BARANG SPESIFlKASI TEKNIS DALAM POSTARIF 1. Serat optik (single mode) Serat yang terbuat dari kaca murni 9001.10.10.00 sebagai media transmisi (inti kabel) yang berfungsi membawa data informasi dalam bentuk cahaya yang memandu dalam satu mode (SMF) 2. Serat optik (multi mode) Serat yang terbuat daTi kaca murni 9001.10.10.00 sebagai media transmisi (inti kabel) yang berfungsi membawa data informasi dalam bentuk cahaya yang memandu dalam banyak mode (MM) 3. Aramidyam Untuk strength member dan ripcord 5402.11.00.00 pada kabel fiber optik, high modulus high tensile strength pada kabel fiber optik, yang terbuat dati aramid 4. Benang filamen sintetis Untuk strength member dan ripcord 5402.19.00.00 pada kabel fiber optik, high modulus high tensile strength pada kabel fiber optik, yang terbuat dari nilon atau poliamida lainnya selain aramid 5. Mono fiiamen sintetis Untuk strength member dan ripcord 5404.12.00.00 pada kabel fiber optik, high modulus high tensile strength pada kabel fiber optik, yang terbuat dari polipropilena dengan ukuran 67 desiteks atau lebih 6. Polyester binder yam Benang berkekuatan tinggi dari 5402.20.00.00 poliester 7. High densihJ polyethylene Polymer dengan berat jenis tinggi yang 3901.20.00.00 (HDPE) tahan sinar Uti berwarna hitam yang sesuai untuk selubung kabel serat optik dalam bentuk butiTan 8. UV colour ink Bahan lapisan serat optik berupa tinta 3215.90.90.00 warna 9. Poly buthylene Bahan plastik olahan panas sebagai 3907.99.90.00 terepht/alate (PBT) pelindung serat optik yang memiliki viskositas tinggi dalam bentuk butiran
  • 7. MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 7- TERMASUK' NO. URAIAN BARANG SPESIFIKASI TEKNIS DALAM POSTARIF 10. Compound Jeli petroleum yang berwarna natural, 2712.10.00.00 tidak beracun, tidak berbau, tidak leleh pada 100ยฐ C dan tidak beku pada -10ยฐC 11. Swell yarn Benang yang mengandung super 5604.90.00.00 absorber polymer yang dapat mengembang jika terkena air sebagai penahan resapan air ke dalam kabel 12. Copper tape Berupa pita tembaga dengan 7410.11.00.00 kandungan tembaga 99,8% sebagai pelindung kabel sera.t optik 13. Steel Produk canai lantaian dari baja paduan 7226.99.10.00 lainnya, dengan lebar tidak melebihi 400mm 14: Water blocking tape Pita yang mengandung serbuk yang 5603.13.00.00 dapat mengembang jika terkena air sebagai penahan resapan air ke dalam kabel 15. Melt glue Lem berwarna natural, tidak beracun, 3505.20.00.00 sebagai bahan perekat komponen- komponen pelindung kabel serat optik 16. Anti tracking poly- ~olymer dengan berat jenis tinggi yang 3901.20.0.0.00 ethyelene tahan sinar UV & semburan ion listrik . berwarna hitam yang sesuai untuk selubung kabel serat optik jenis ADSS dalam bentuk butiran 17. Flame retardant poly- Polymer dengan berat jenis tinggi yang 3901.20.00.00 ethylene tahan sinar UV & tidak merambatkan api berwarna hitam yang sesuai untuk kabel dalam gedung pengganti PVC dalam bentuk butiran . 18. Natural polyethylene Polymer dengan berat jenis tinggi yang 3901.20.00.00 berwarna natural yang sesuai untuk selubung kabel serat optik dalam bentuk butiran 19. Marking tape Pita plastik yang berlapis serbuk 3919.10.21.00 sebagai pita untuk penulisan kabel 20. Aluminium tape Berupa pita aluminium yang dilapis 7606.12.39.10 pada kedua sisinya dengan bahan polymer sebagai pelindung kabel serat optik dari kelembaban dan panas
  • 8. MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA . - 8- TERMASUK NO. URAIAN BARANG SPESIFlKASI TEKNIS DALAM . POSTARIF 21. Glass yarn Benang polyester yang berlapis serbuk 7019.19.10.00 kaca sebagai penahan beban tarik 22. Fiber reinforced plastic Batangan polyester diperkuat serbuk 3916.90.90.00 kaca sebagai penahan beban tarik dengan diameter> 1 mm MENTERI KEUANGAN, ttd. SRI MDLYANI INDRAWATI . .. .