Bahan pelatihan ini membahas tentang tulang-tulang penyusun rangka manusia, termasuk tulang tengkorak, tulang belakang, tulang dada, rusuk, gelang bahu, gelang panggul, lengan atas, dan lengan bawah. Tulang-tulang tersebut dibahas berdasarkan bagian, fungsi, dan gambarnya.
1. (BAHAN MICRO TEACHING)
1. RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT
2. RENCANA PEMBELAJARAN
3. BAHAN AJAR
4. COPY SLIDE
DISUSUN OLEH
YETTY FATRI DEWI,S.Pd
LPMP PROVINSI JAMBI
DIKLAT CALON WIDYAISWARA ANGKATAN III
DITBINA DIKLAT DITJEN PMPTK
BEKERJASAMA DENGAN
DITBINA WIDYAISWARA LAN – RI
TAHUN 2010
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis berupa kesehatan dan segala
kemudahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan bahan ajar yang
berjudul “ Rangka Manusia”.
Bahan ajar ini sangat diperlukan dalam pelaksanaan Diklat Teknis
Peningkatan Kompetensi Guru IPA SMP yang bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi pendidik sehingga dapat meningkatkan
profesionalisme sebagai guru mata pelajaran IPA SMP.
Bahan ajar ini disusun secara sistematis sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan. Bahan ajar ini sebagai bahan acuan bagi guru dalam proses
pembelajaran di sekolah dan sebagai bahan acuan bagi peserta diklat.
Bahan ajar ini masih terbuka untuk mendapat masukan baru yang sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu
masukan yang relevan untuk menyempurnakan bahan ajar ini pada masa
yang akan datang dari semua pihak sangat kami butuhkan.
Sawangan, 27 Juli 2010
Penyusun
Yetty Fatri Dewi, S.Pd
i
3. DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR . ................................................................ i
DAFTAR ISI . .............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. ................................................................. 1
B. Deskripsi Singkat .............................................................. 1
C. Pentingnya mempelajari Rangka Manusia. ....................... 1
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar ....................................................... 2
2. Indikator Keberhasilan .................................................. 2
E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ................................. 2
F. Petunjuk Belajar ................................................................ 3
BAB II TULANG-TULANG PENYUSUN RANGKA MANUSIA
A. Tengkorak . ...................................................................... 4
B. Badan . .............................................................................. 5
C. Anggota Gerak ................................................................. 9
D. Rangkuman ....................................................................... 14
E. Latihan .............................................................................. 14
BAB III MACAM – MACAM TULANG PENYUSUN RANGKA
A. Berdasarkan Bentuk tulang .............................................. 15
B. Berdasarkan Arah Gerakan.............................................. 17
C. Rangkum .......................................................................... 18
D. Latihan ............................................................................. 18
BAB IV HUBUNGAN ANTAR TULANG
A. Berdasarkan sifat gerakannya .......................................... 19
B. Berdasarkan arah gerakannya ......................................... 21
C. Rangkuman ...................................................................... 23
D. Latihan ............................................................................. 24
ii
4. BAB V KELAINAN PADA TULANG
A. Kelainan pada rangka manusi dan factor penyebabnya... 25
B. Rangkuman ...................................................................... 28
C. Latihan ............................................................................. 28
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................... 29
B. Implikasi .......................................................................... 29
C. Tindaklanjut ..................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS
iii
5. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat tubuh manusia mencapai akhir masa hidupnya dagingnya
akan membusuk. Yang tertinggal adalah satu set objek yang kaku
dan pucat yang merupakan kerangka dalam. Rangka manusia
tersusun atas berbagai bentuk tulang yang saling berhubungan.
Tulang-tulang yang berhubungan tersebut memiliki fungsi yang
sangat penting bagi tubuh manusia, dan masing-masing tulang
tersebut memiliki bagain-bagian yang lebih khusus serta bentuk yang
bermacam-macam. Tak jarang pula terjadi kelainan – kelainan pada
tulang penyusun rangka manusia yang disebabkan oleh berbagai
faktor.
B. Deskripsi Singkat
Mata Diklat ini membahas tentang tulang penyusun rangka manusia,
macam- macam tulang penyusun rangka manusia, hubungan antara
tulang, dan kelainan pada rangka manusia, dengan menggunakan
metode pelatihan orang dewasa melalui ceramah, tanya jawab dan
diskusi kelompok serta demonstarsi.
C. Pentingnya Mempelajari Rangka Tubuh Manusia
Bahan pelatihan ini penting dipelajari oleh peserta pelatihan , karena
melalui penguasaan pengetahuan tentang rangka manusia, peserta
pelatihan dapat meningkat kompetensi tentang tulang-tulang
penyusun rangka manusia , bentuk tulang penyusun rangka manusia,
hubungan antar tulang penyusun rangka manusia dan kelainan-
kelainan yang terjadi pada tulang penyususn rangka manusia yang
akan diterapkan dalam proses pembelajaran
1
6. D. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta mampu mengidentifikasi
tulang penyususn rangka manusia , menjelaskan macam-macam
tulang penyusun rangka manusia, hubungan antar tulang
penyusun rangka manusia dan kelainan pada rangka manusia
secara keseluruhan dan dapat menerapkannya dalam proses
pembelajaran di sekolah.
2. Indikator Keberhasilan
a. Memahami tentang rangka manusia
b. Menjelaskan hubungan antar tulang penyusun rangka manusia
c. Menjelaskan kelainan pada rangka manusia
E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok :
a. Materi Pokok
1. Tulang penyusun rangka manusia
2. Macam – macam tulang penyusun rangka manusia
3. Hubungan antar tulang penyusun rangka manusia (sendi)
4. Kelainan pada rangka manusia
b. Sub Materi Pokok
1.1. Tengkorak
1.2. Badan
1.3. Anggota gerak
1.4. Macam tulang berdasarkan bentuknya
1.5. Macam tulang berdasarkan zat penyusunnya
1.6. Sendi berdasarkan sifat gerakannya
1.7. Sendi berdasarkan arah gerakannya
1.8. Faktor penyebab kelainan pada rangka manusia
2
7. F. Petunjuk Belajar
Bahan ajar ini merupakan merupakan pokok-pokok mengenai konsep-
konsep yang berkaitan dengan rangka manusia. Untuk mempelajari modul
ini beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Membaca dengan seksama setiap bab dan menjawab pertanyaan atau
latihan dalam setiap bab. Apabila ada hal-hal yang belum dipahami
dengan jelas dapat ditanyakan pada fasilitatornya atau mendiskusikan
dengan peserta yang lain.
2. Perbanyak membaca referensi lain yang terkait dengan materi ini agar
pemahaman anda lebih mendalam.
3
8. BAB II
TULANG PENYUSUN RANGKA MANUSIA
Indikator Keberhasilan : setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat
mengidentifikasi tulang penyusun rangka manusia
A. TENGKORAK
Tengkorak disebut juga rangka sumbu yang sebagian besar tersusun
atas tulang-tulang pipih. Tulang tersebut bersambung sedemikian
rupa sehingga berbentuk bola berongga. Di dalam rongga itulah
tersimpan otak. Tengkorak berfungsi untuk melindungi otak, dan
organ-organ penglihatan, pengecap, pendengar, keseimbangan dan
pencium. Tulang tengkorak dapat dibedakan menjadi dua bagian,
yaitu:
1. Tengkorak Pelindung Otak / Tulang Kepala
Kepala disusun oleh tulang meliputi :
a. 1 tulang dahi
b. 2 tulang ubun-ubun
c. 1 tulang kepala belakang
d. 2 tulang baji
e. 2 tulang tapis
f. 2 tulang pelipis
Sambungan antar tulang kepala adalah hubungan yang tidak dapat
digerakkan yang disebut dengan sutura. Lihat gambar 1.1
2. Tengkorak Pelindung Wajah / Tulang Muka
Wajah disusun oleh tulang yang terdiri dari :
a. 2 tulang rahang atas
b. 2 tulang rahang bawah
c. 2 tulang langit-langit
d. 2 tulang hidung
4
9. e. 2 tulang air mata
f. 2 tulang pipi
g. 1 tulang vomer,
h. 2 tulang rongga mata
Secara rinci dan jelas dapat dilihat pada gambar 1.2 berikut :
Tulang Tapis
Tulang Rongga Mata
Tulang Air Mata
Tulang Pipi
Gambar 1.2 : Tengkorak Manusia (kepala dan wajah)
B. BADAN
Sama halnya dengan tengkorak badan juga termasuk pada rangka
sumbu yang disusun oleh tulang-tulang sebagai berikut :
1. Tulang belakang
Tulang belakang adalah sebuah struktur lentur yang dibentuk oleh
sejumlah tulang yang disebut vetebra atau ruas tulang belakang.
Tulang belakang bersifat fleksibel (tidak kaku) karena bersigmen.
Bentuk tulang belakang secara keseluruhan melengkung untuk
menguatkan dan menyeimbangkan tubuh saat berdiri. Tulang
belakang terdiri dari :
5
10. a. 7 ruas tulang leher,
b. 12 ruas tulang punggung,
c. 5 ruas tulang pinggang,
d. 5 ruas tulang kelangkang, dan
e. 4 ruas tulang ekor.
Secara jelas dapat di lihat pada gambar 1.3 berikut :
Gambar 1.3 : Tulang belakang
2. Tulang dada
Tulang dada berbentuk seperti pisau belati. Terdiri dari tiga bagian
yaitu hulu, badan, dan taju pedang. Seperti pada gambar 1.4
3. Tulang rusuk
Tulang rusuk terdiri dari:
a. 7 pasang tulang rusuk sejati yang melekat langsung pada
tulang dada ,
b. 5 pasang tulang rusuk palsu yaitu 3 pasang tulang rusuk yang
melekat pada tulang rusuk di atasnya dan 2 pasang tulang
rusuk melayang. Lihat gambar 1.4.
6
11. Gambar.1.4. Tulang dada dan rusuk
4. Gelang bahu
Setiap gelang bahu terdiri atas dua jenis tulang yaitu:
1. 2 selangka yang berbentuk S
2. 2 tulang belikat berbentuk segi tiga.
Tulang selangka bersendi dengan tulang dada dan tulang belikat.
Tulang belikat bersendi dengan tulang pangkal lengan. Klavikula
atau tulang selangka adalah tulang yang melengkung yang
membentuk bagian-bagian anterior dari gelang bahu. Klavikula
berfungsi memberikan kaitan kepada beberapa otot dari leher dan
bahu dengan demikian bekerja sebagai penopang lengan.
Skapula atau tulang belikat membentuk bagian belakang dari
gelang bahu. Bentuknya segitiga pipih dan memperlihatkan dua
permukaan, tiga sudut dan tiga sisi. Lihat gambar 1.5.
7
12. Gambar 1.5. Gelang Bahu
5. Gelang panggul
Gelang panggul adalah penghubung antara badan dan anggota
bawah. Gelang panggul terdiri dari 1 pasang tulang koksa yang
masing – masing mengandung tiga gabungan tulang yaitu tulang
usus, tulang duduk dan tulang kemaluan . Bersama – sama
dengan tulang kelangkang dan tulang ekor, gelang panggul
membentuk daerah seperti mangkok yaitu pelvis, yang melindungi
organ reproduksi dalam, kandung kemih dan saluran pencernaan
bagian bawah. Lihat gambar 1.6.
Gambar : 1.6. Gelang Panggul
8
13. C. ANGGOTA GERAK
Anggota gerak disebut juga rangka apendiks yaitu rangka yang
menempel pada rangka sumbu di bagi 2 bagian yaitu anggota gerak
atas dan anggota gerak bawah
1. Anggota Gerak Atas
a. 2 tulang lengan atas
Tulang lengan atas adalah tulang terpanjang dari anggota atas.
Sepertiga dari atas tulang lengan terdiri atas sebuah kepala
yang membuat sendi dengan glenoid dari skapula dan
merupakan bangunan dari sendi bahu. Pada bagian batang
semakin kebawah semakin pipih di sebelah belakang melintas
suatu celah sebagai tempat jalanya saraf radial atau saraf
muskulo – spiralis. Maka celah itu disebut celah spiral atau
celah radialis. Bagian bawah humerus lebar dan agak pipih.
Pada bagian paling bawah terdapat permukaan sendi yang
dibentuk bersama tulang lengan bawah. Lihat Gambar 1.7
Gambar.1.7. Tulang Lengan Atas
b. 2 tulang hasta
Tulang hasta adalah sebuah tulang pipa yang mempunyai
sebuah batang dan ujung. Ujung atas ulna kuat dan tebal, dan
9
14. masuk pada formasi sendi siku. Bagian batang ulna makin
mendekati ujung bawah makin mengecil. Memberikan kaitan
kepada otot yang mengendalikan gerakan dari pergelangan
tangan dan jari. Ujung bawah ulna kecil dibandingkan ujung
atasnya. Lihat Gambar 1.8.
c. 2 tulang pengumpil
Radius adalah tulang di sisi lateral lengan bawah. Merupakan
tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung. Ukurannya
lebih pendek dari pada Ulna. Lihat Gambar 1.8.
HASTA
HASTA
RADIUS
Gambar.1.8. Tulang Hasta dan Pengumpil
d. 2 X 8 tulang pergelangan tangan
pergelangan tangan terdiri dari delapan tulang tersusun dalam
dua baris. Empat tulang dalam setiap baris. Lihat gambar 1.9.
e. 2 X 5 tulang telapak tangan
Tulang telapak tangan tersusun oleh lima tulang. Setiap tulang
mempunyai batang dan dua ujung. Ujung yang bersendi dengan
tulang kapal disebut ujung karpal dan sendi yang dibentuknya
adalah sendi karpo-metakarpal. Ujung distal bersendi dengan
10
15. falanx dan disebut kepala. Batang dari tulang ini adalah
prismodial (seperti prisma), dan permukaannya yang terbesar
menghadap posterior (ke arah belakang tangan). Lihat gambar
1.9.
f. 2 x 14 ruas tulang jari tangan
Falanx juga tulang panjang, mempunyai batang dan dua ujung.
Batangnya mengecil di arah ujung distal. Terdapat empat belas
falanx, tiga pada tiap jari dan dua pada ibu jari. Lihat gambar
1.9.
Gambar.1.9. Tulang pergelangan, telapak dan Jari
Tangan
2. Tulang anggota gerak bawah
Tulang anggota gerak bawah dikaitkan kepada batang tubuh
dengan perantara gelang panggul. Aggota gerak bawah terdiri dari:
a. 2 tulang paha
Tulang paha adalah tulang terpanjang dari tubuh yang memiliki
sebuah batang dan dua ujung.
11
16. Ujung atas memperlihatkan sebuah kepala, di bawah kepala
ada leher yang panjang dan gepeng terdapat trokhanter mayor
dan trokhanter minor.
Batang femur berbentuk silinder, halus dan bundar di depan dan
di sisi-sisinya. Ujung bawah lebar dan memperlihatkan dua
kondil. Kedua kondilnya sangat jelas menonjol, yang medial
lebih rendah dari yang lateral. Kedua – duanya masuk dalam
formasi persendian lutut. Lihat gambar 1.10.
b. 2 tulang kering
Tulang kering merupakan yang utama dari tungkai bawah .
Tulang kering adalah tulang pipa dengan sebuah batang dan
dua ujung. Lihat gambar 1.10.
c. 2 tulang betis
Tulang betis adalah tulang sebelah lateral tungkai bawah.
Tulang itu adalah tulang pipa dengan sebuah batang dan dua
ujung. Ujung atas berbentuk kepala dan bersendi dengan
bagian belakang luar dari tibia. Batangnya ramping dan
terbenam dalam otot tungkai dan memberi banyak kaitan.
Ujung bawah disebelah bawah memanjang.Lihat gambar 1.10.
d. 2 tulang tempurung lutut
Tempurung lutut terletak di depan sendi lutut. Permukaan
anteriornya kasar dan permukaan posteriornya halus dan
bersendi dengan bagian pateler dari ujung bawah tulang paha
paha. Lihat Gambar 1.10.
12
17. Gambar.1.10. Tulang Paha, Betis, Kering dan Tempurung
lutut
e. 2 x 7 tulang pergelangan kaki
Ada tujuh buah tulang yang secara kolektif dinamakan tarsus.
Tulang – tulang ini adalah tulang pendek, terbuat dari jaringan
tulang berbentuk jala. Tulang-tulang ini mendukung berat
badan kalau berdiri .
f. 2 x 5 tulang telapak kaki
Terdapat lima tulang telapak kaki. Tulang-tulang ini tulang pipa
dengan sebuah batang dan dua ujung. Metatarsal pertama
adalah gemuk dan pendek, metatarsal kedua terpanjang.
g. 2 x 14 ruas jari kaki
Tiap jari kaki 3 ruas kecuali ibu jari 2 ruas
Gambar.1.11. Tulang Pergelanagn kaki, telapak kaki dan
jari kaki
13
18. D. RANGKUMAN
2 bagia rangka manusia rangka sumbu dan rangka apendiks. Rangka
sumbu meliputi tengkorak dan badan sedangkan rangka apendik
meliputi anggota gerak yaitu anggota gerak atas dan anggota gerak
bawah. Tengkorak disusun oleh tengkorak kepala dan wajah.
Tengkorak kepala teridi dari tulang dahi, tulang ubun-ubun, tulang
kepala belakang, tulang baji, tulang tapis dan tulang pelipis,
sedangkan tengkorak wajah meliputi tulang rahang atas, rahang
bawah, tulang langit-langit, tulang hidung, tulang air mata, tulang
vomer dan rongga mata. Badan disusun oleh tulang belakang, tulang
dada, tulang rusuk, gelang bahu dan gelang panggul. Tulang
belakang meliputi tulang leher, tulang punggung, tulang pinggang,
tulang kelangkang dan tulang ekor. Tulang dada terdiri atas 3 bagian
yaitu hulu badan dan taju. Tulang rusuk meliputi tulang rusuk sejati
dan tulang rusuk palsu. Gelang bahu terdiri dari tulang selangka dan
tulang belikat. Gelang panggul disusun oleh tulang usus, tulang duduk
dan tulang kemaluan. Tulang anggota gerak atas meliputi tulang
lengan atas, tulang hasta, tulang pengumpil, tulang pergelangan
tangan, tulang telapak tangan dan tulang jari tangan. Sedangkan
anggota gerak bawah disusun oleh tulang pangkal paha, tempurung
lutut, tulang kering, tulang betis, tulang pergelangan kaki, tulang
telapak kaki dan tulang jari kaki.
E. LATIHAN
1. Buatlah secara skematis tulang penyusun rangka manusia !
2. Apa yang terjadi pada tubuh manusia jika tidak mempunyai
rangka?
14
19. BAB III
MACAM – MACAM TULANG PENYUSUN RANGKA MANUSIA
Indikator Keberhasilan : setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat
menjelaskan macam – macam tulang penyusun rangka manusia
A. BERDASARKAN BENTUK TULANGNYA
Tulang penyusun rangka manusia berdasarkan bentuk tulangnya
dibagi tiga yaitu tulang pipa, tulang pipih dan tulang pendek.
1. Tulang Pipa
Disebut tulang pipa karena bentuknya seperti pipa, yaitu bulat,
memanjang dan bagian tengahnya berlubang. Contonya tulang
lengan, tulang paha, tungkai, dan ruas-ruas tulang jari. Di bagian
dalam ujung tulang pipa berisi sumsum merah yang berperan
sebagai tempat pembentukan sel darah merah.
Tulang pipa di bagi menjadi 3 bagian yaitu kedua ujung yang
bersendi dengan tulang lain yang disebut epifisis, bagian tengah
disebut diafisis dan antara epifisis dan diafisis adalah cakra epifisis
Pada anak-anak, cakra epifisis berupa tulang rawan yang
mengandung osteoblas karena masih mengalami pertumbuhan
pemanjangan tulang. Pada orang dewasa yang sudah berhenti
pertumbuhannya, cakra epifisis sudah berupa tulang keras
sehingga epifisis dan diafisisnya menyatu.
Gambar 1.12 : Tulang pipa
15
20. 2. Tulang Pipih
Tulang pipih bentunya pipih, terdiri atas lempengan tulang kompak
dan tulang spons. Di dalamnya berisi sumsum merah yang
berfungsi sebagai tempat pembuatan sel-sel darah merah dan sel
darah putih. Contohnya tulang rusuk, tulang dada, tulang belikat,
tulang panggul dan tulang dahi.
Gambar 1.13. Tulang Pipih
3. Tulang Pendek
Karena bulat dan pendek, tulang pendek sering disebut sebagai
ruas tulang. Di dalamnya berisi susum merah yang berfungsi
sebagai tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih.
Contoh tulang pendek adalah tulang-tulang pada pergelangan
tangan, pergelangan kaki, telapak tangan dan telapak kaki serta
ruas-ruas tulang belakang
Gambar 1.14:Tulang Pendek
16
21. B. BERDASARKAN ZAT PENYUSUN TULANG
Berdasarkan zat penyusun tulang, tulang dibedakan menjadi tulang
keras dan tulang rawan.
1. Tulang keras
Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas).
Osteoblas menghasilkan sel-sel tulang keras yang disebut oeteosit.
Selain terdapat osteoblas, terdapat pula osteoklas yang bersifat
mengikis tulang. Osteoklas adalah sel berinti banyak dak
berukuran besar. Osteoklas melubangi tulang yang kemudian
dimasukkan oleh kapiler darah dan osteoblas baru sehingga
terbentuk matrik tulang yang baru. Matrik ini terletak dalam
lingkaran membentuk sistem havers.
2. Tulang rawan
Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan yang disebut
kondrosit, yang menhasilkan matrik berupa kondrin. Ada tiga tipe
tulang rawan yaitu hialin. serat dan elastik.
a. Tulang rawan healin
Tulang rawan healin merupakan tulang rawan yang paling
banyak terdapat dalam tubuh manusia. Matriksnya transparan
bila dilihat dengan mikroskop. Tulang rawan healin merupakan
penyusun rangka embrio yang kemudian akan berkembang
menjadi tulang keras.
Pada orang dewasa tulang rawan hialin terdapat pada sendi
gerak sebagai pelicin permukaan tulang dan sendi, ujung
tulang rusuk, hidung, laring, trakea dan bronkus.
b. Tulang rawan serat
Tulang rawan serat memiliki matriks yang berisi berkas serabut
kolagen. Karena kandungan matriknya tulang rawan serat
bersifat kuat dan kaku serta mampu menahan goncangan.
17
22. Tulang rawan serat terdapat pada antar ruas tulang belakang
dan cakram sendi lutut.
c. Tulang rawan elastik
Tulang elastik mengandung serabut elastik. Tulang rawan ini
terdapat pada daun telinga dan epiglotis
Pada masa pertumbuhan, terutama saat masih bayi tulang-
tulang manusia masih berupa tulang rawan. Dibeberapa bagian
misalnya ditilang ubun-ubun, hubungan antar tulang masih
belum menutup. Semakin lama ruang antar sel terisi zat kapur
sehingga semakin bertambah keras. Namun pada bagian
tertentu tulang itutetap sebagai tulang rawan. Misalnya pada
daun telinga, kuping, hidung, sendi dan antar ruas tulang
belakang.
C. RANGKUMAN
Tulang penyusun rangka manusia dibagi 2 yaitu berdasarkan bentuk
dan zat penyusunnya. Berdasarkan bentuknya terdiri dari tulang pipa,
tulang pipih, dan tulang pendek. Sedangkan berdasarkan zat
penyususnnya terdiri dari tulang keras dan tulang rawan. Tulang
rawan dibagi menjadi tulang rawan healin, tulang rawan serat dan
tulang rawan
D. LATIHAN
1. Jelaskan macam tulang penyusun rangka manusia baik
berdasarkan bentuknya maupun berdasarkan zat penyusunnya!
18
23. BAB IV
HUBUNGAN ANTAR TULANG (SENDI)
Indikator Keberhasilan : setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat
menjelaskan hubungan antar tulang penyususn rangka manusia
A. BERDASARKAN SIFAT GERAKANNYA SENDI
Berdasarkan sifat gerakannya sendi dapat dibedakan atas sendi mati /
tak bergerak (Sinartrosis), sendi kaku / sedikit bergerak (Amfiartrosis),
dan sendi gerak / bergerak luas (Diartrosis).
1. Sendi mati / tak bergerak (Sinartrosis)
Sinartrosis adalah hubungan antara kedua ujung tulang yang
direkatkan oleh suatu jaringan ikat , yang kemudian mengalami
osifikasi (penulangan), sehingga tidak memungkinkan adanya
gerakan. Sebagai contoh adalah hubungan antar tulang – tulang
tengkorak. Ada dua jenis Sinartrosis yaitu sinkondrosis dan sutura.
Sinkondrosis adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh
kartolago hialin. Sutura adalah hubungan antar tulang yang
dihubungkan oleh jaringan ikat serabut padat
Gambar.2.1. Sendi Mati /tak bergerak (Sinartrosis)
2. Sendi kaku / sedikit bergerak (Amfiartrosis)
Amfiartrosis adalah bentuk hubungan antara kedua ujung tulang
yang dihubungkan oleh jaringan jaringan kartilago (tulang rawan),
19
24. sehingga memungkinkan tetap adanya gerakan. Amfiartrosis dibagi
menjadi dua yaitu simfisis dan sindesmosis. Pada sinfisis sendi
dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih. Sebagai contoh
adalah hubungan antara ruas-ruas tulang belakang dengan tulang
rusuk. Pada sindesmisis sendi dihubungkan oleh jaringan ikat
serabut dan ligamen, contohnya sendi antara tulang rangkan dan
tulang belakang.
Gambar.2.2. Sendi kaku / sedikit bergerak (Amfiartrosis)
3. Sendi gerak / bergerak luas (Diartrosis)
Diartrosis adalah hubungan antar tulang yang satu dengan yang lain
yang tidak dihubungkan oleh jaringan, sehingga memungkinkan
terjadinya gerakan tulang secara lebuh bebas. Terjadinya gerakan
yang bebas pada persendian dimungkinkan oleh adanya suatu
susunan / struktur khusus yang dibangun oleh ligamen, kapsul,
cairan sinovial, membran sinovial dan tulang rawan hialin.
Gambar.2.3. Sendi gerak / bergerak luas (Diartrosis)
20
25. B. BERDASARKAN ARAH GERAKKNYA
Berdasarkan arah gerakannya sendi dibedakan menjadi sendi peluru,
sendi engsel, sendi putar dan sendi pelana, sendi luncur dan sendi
kondoloid.
1. Sendi peluru
Disebut sendi peluru karena dari hubungan dua tulang tersebut
dapat terjadi gerakan kesegala arah. Hal ini disebabkan bagian
bonggol sendi yang bentunya seperti bola /peluru masuk kedalam
cawan sendi dari tulang yang lain. Misalnya hubungan antara
tulang gelang bahu dengan tulang lengan atas dan hubungan
antara gelang panggul dengan tulang paha.
Gambar.2.4. Sendi Peluru
2. Sendi engsel
Disebut sendi engsel karena arah gerakannya hanya satu arah,
seperti engsel pintu. Hal ini terjadi karena hubungan antara
bonggol tulang yang masuk ke dalam mangkok tulang yang tidak
terlalu dalam, dan juga adanya bagian pengganjal. Misalnya
hubungan tulang atau sendi pada siku dan pada lutut.
21
26. Gambar.2.5. Sendi Engsel
3. Sendi putar
Disebut sendi putar karena dari hubungan dua tulang tersebut,
tulang yang satu dapat berputar mengitari tulang yang lain.
Misalnya hubungan antara tulang atlas dan tulang pemutar (tulang
aksis) sehingga kepala kita dapat bergerak dan juga hubungan
antara tulang hasta dan pengumpil.
Gambar.2.6. Sendi Putar
4. Sendi pelana
Disebut sendi pelana karena dari hubungan dua tulang tersebut,
tulang yang satu dapat bergerak kedua arah seperti orang yang
naik kuda di atas pelana. Contohnya hubungan antara ruas jari
tangan dengan telapak tangan, antar tulang-tulang jari kaki dan
telapak kaki.
22
27. Gambar.2.7. Sendi Pelana
5. Sendi luncur / geser
Disebut sendi luncur / geser karena dari hubungan dua tulang
tersebut hanya terjadi sedikit gerak pergeseran. Permukaan
kedua tulang yang berhubungan rata. Contohnya adalah sendi
pada tulang-tulang telapak tangan dan telapak kaki
6. Sendi kondoloid
Sendi terjadi di antara dua tulang yang permukaannya berbentuk
oval. Gerakan yang dihasilkan berupa gerak ke samping dan
gerak maju mundur tapi tidak mengintari poros. Contohnya adalah
sendi pada pergelangan tangan .
C. RANGKUMAN
Tulang penyusun rangka manusia salin berhubungan satu dengan
yang lainnya. Hubungan antar tulang disebut juga dengan sendi.
Sendi di bagi menjadi dua, yaitu berdasarkan sifat gerakannya dan
berdasarkan arah gerakannya. Berdasarkan sifat gerakannnya sendi
terdiri dari sendi mati/ tidak bergerak (Sinartrosis), sendi kaku / sedikit
bergerak (Amfiartrosis), sendi gerak / bergerak luas (Diartrosis).
Sedangkan berdasarkan arah gerakannya terdiri dari sendi peluru,
sendi engsel, sendi putar, sendi pelana, sendi luncur / geser, dan
sendi kondoloid.
23
28. D. LATIHAN
1. Jelaskan macam-macam sendi beserta contohnya !
2. Apa beda sendi sinartrosis, amfiartrosis dan diartrosis
3. Apa yang terjadi jika manusia tidak memiliki sendi?
24
29. BAB V
KELAINAN PADA TULANG
Indikator Keberhasilan : setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat
memahami tentang kelainan tulang penyusun rangka manusia
A. KELAIANAN PADA RANGKA MANUSIA BERDASARKAN FAKTOR
PENYEBABNYA
Sering kali kita temui adanya kelainan-kelainan dan gangguan yang
terjadi pada rangka tubuh. Gangguan dan kelainan tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor , misalnya karena kelainan yang
dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, karena makanan atau posisi tubuh
yang salah.
1. Kelainan sejak lahir
Kelainan sejak lahir artinya kelainan yang dibawa sejak dalam
kandungan. Ketika dilahirkan orang tersebut telah mengalami
kelainan tulang. Penyebabnya memungkinkan karena si ibu
terjatuh atau makanannya kurang vit D dan zat kapur, atau karena
faktor keturunan (genetik). Bentuk kelainan itu misalnya ketika
dilahirkan anak tersebut kakinya berbentuk X atau O atau sejajar.
2. Infeksi
Infeksi penyakit dapat mengakibatkan gangguan pada tulang.
Gangguan tulang akibat infeksi antara lain :
a. Artrisis eksudatif, rasa nyeri pada tulang bila digerakkan akibat
peradangan pada selaput sendi
b. Artrisis sika, rasa nyeri pada tulang sewaktu digerakkan akibat
kekurangan minyak sinovial (pelumas sendi)
25
30. c. Rasa sakit sendi pada lutut dan pangkal paha berupa infeksi
yang menghasilkan nanah akibat serangn penyakit kelamin
gonorea dan siphilis.
d. Sendi terasa kaku akibat infeksi yang kronis oleh beberapa
penyakit
e. Tulang yang mengecil dan abnormal akibat serangan penyakit
polio pada anak-anak yang disebabkan oleh virus.
3. Kerusakan atau kelainan tulang pada persendian
Kelainan tulang pada sistem persendian antara lain :
a. Selaput tulang rusak, sobek atau memar
b. Lepasnya ujung tulang dari bongkol sendi
c. Patah tulang (fraktura), baik patah tulang terbuka (tulang
mencuat keluar) maupun patah tulang tertutup (tulang tidak
mencuat ke luar)
d. Retak tulang atau fisura
4. Nekrosis
Nekrosis adalah matinya sel-sel tulang. Di bagian luar tulang
terdapat selaput tulang yang berfungsi dalam pertumbuhan tulang,
terutama untuk mensuplai makanan dan menyambungkan tulang-
tulang yang patah Atau retak. Jika selaput tulang rusak maka
suplai makanan terhenti dan sel-sel akan mati
5. Defisiensi
Kekurangan vitamin D dan juga kalsium (zat kapur) dapat
mengakibatkan gangguan proses penulangan sehingga tulang
menjadi bengkok dan kropos. Cukup minum susu untuk
kesehatan tulang karena susu banyak mengandung zat kapur
yang dubuthkan tulang.
26
31. 6. Kebiasan posisi tubuh yang salah
Kelainan tulang tulang juga bisa disebabkan oleh kebiasaan posisi
tubuh atau posisi duduk yang kurang tepat pada waktu yang lama
sewaktu masa pertumbuhan anak. Kelainannya meliputi :
a. Lordrosis, tulang belakang melengkung ke depan
b. Kifosis, tulang belakang melengkung ke belakang
c. Sikoliosis, tulang belakang melengkung ke samping
7. Layuh semu
Layu semu disebabkan oleh rusaknya cakra epifisis akibat infeksi
sifilis pada anak sejak dalam kandungan. Cakra epifisis adalah
daerah pertumbuhan pada tulang panjang. Akibat rusaknya cakra
epifisis menyebabkan tulang tidak bertenaga atau layuh.
8. Osteoporosis
Osteoporosis adalah suatu keadaan di mana kemampuan tulang
mulai berkurang dan disertai kerusakan struktur sehingga tulang
menjadi rapuh dan mudah patah. Osteoporosis dialami oleh pria
atau wanita diusia tua. Hal ini disebabkan oleh gangguan
metabolisme tulang, yaitu jika kerja sel penghancur tulang
melebihi kerja sel pembentukan tulang. Lama kelamaan tulang
menjadi keropos. Gangguan ini dapat terjadi secara fisiologis
karena proses penuaan yang disertai menurunnya hormon,
kurang asupan kalsium dan vitamin D.
9. Kanker tulang
Kanker tulang adalah terjadi pertumbuhan jaringan abnormal pada
tulang. Ada dua jenis kanker tulang yaitu kanker tulang primer
dan sekunder. Pada kanker tulang sekunder, sel kanker berasal
atau menyebar dari sumber lain atau bukan dari sel tulang. Pada
kanker tulang primer sel yang menjadi kanker berasal dari sel
tulang.
27
32. B. RANGKUMAN
Ada beberapa kelainan yang sering ditemukan pada tulang
penyusun rangka manusia. Baik yang dibawa sejak lahir, infeksi
penyakit maupu makanan atau posisi tubuh yang salah.
C. LATIHAN
1. Sebutkan contoh-contoh kelainan pada tulang yang ditemukan
dalam kehidupan sehari - hari.
28
33. BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia disusun oleh tulang-tulang. Tulang – tulang tersebut
berfungsi untuk memberi bentuk tubuh, menahan dan menegakkan
tubuh, melindungi tubuh, sebagai tempat melekatnya otot rangka,
sebagai alat gerak pasif, dan tempat pembentukan sel-sel darah.
Tulang – tulang yang menyusun tubuh manusia terdapat pada 3
bagian yaitu bagian sumbu (tengkorak dan badan), dan bagian
apendiks (anggota gerak atas/bawah). Tulang- tulang penyusun
tubuh manusia memiliki bermacam-macam tulang baik berdasarkan
bentuknya maupun berdasarkan zat penyusun tulangnya. Tulang –
tulang terangkai dengan adanya hubungan antar tulang yang
disebut juga sendi. Sendi dibagi berdasarkan sifat sendinya dan
berdasarkan arah gerakannya. Pada tulang – tulang penyusun
tubuh manusia tak jarang pula di jumpai kelainan – kelainan.
Kelainan – kelainan ini disebabkan karena faktor bawaan, infeksi
penyakit, makanan dan posisi tubuh yang salah
B. Implikasi
Setelah membaca bahan ajar ini guru lebih memahami konsep
rangka manusia, sehingga guru tidak menemui masalah pada saat
membelajarkan materi tersebut kepada siswa. Guru mampu
mengatasi permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan berbagai variasi metode pembelajaran
sehingga tidak hanya monoton menggunakan metode ceramah dan
lebih konkrit dalam memberikan materi kepada siswa.
29
34. C. Tindak Lanjut
Untuk lebih meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang
rangka manusia. Sebaiknya guru membaca referensi lain yang
berkaitan dengan konsep rangka manusia, karena banyak hal yang
perlu diketahui oleh guru dan belum tertuang dalam bahan ajar ini.
Referensi yang dapat dibaca tidak hanya dari buku cetak tetapi
dapat juga dari hasil penelusuran melalui internet.
30