SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
(BAHAN MICRO TEACHING)
1. RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT
          2. RENCANA PEMBELAJARAN
                3. BAHAN AJAR
                 4. COPY SLIDE




             DISUSUN OLEH
          YETTY FATRI DEWI,S.Pd
          LPMP PROVINSI JAMBI




 DIKLAT CALON WIDYAISWARA ANGKATAN III
       DITBINA DIKLAT DITJEN PMPTK
          BEKERJASAMA DENGAN
      DITBINA WIDYAISWARA LAN – RI
               TAHUN 2010
KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis berupa kesehatan dan segala

kemudahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan bahan ajar yang

berjudul “ Rangka Manusia”.


Bahan ajar ini sangat diperlukan dalam pelaksanaan Diklat Teknis

Peningkatan    Kompetensi     Guru   IPA    SMP   yang    bertujuan    untuk

meningkatkan    kompetensi    pendidik     sehingga   dapat   meningkatkan

profesionalisme sebagai guru mata pelajaran IPA SMP.


Bahan ajar ini disusun secara sistematis sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan. Bahan ajar ini sebagai bahan acuan bagi guru dalam proses

pembelajaran di sekolah dan sebagai bahan acuan bagi peserta diklat.


Bahan ajar ini masih terbuka untuk mendapat masukan baru yang sesuai

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu

masukan yang relevan untuk menyempurnakan bahan ajar ini pada masa

yang akan datang dari semua pihak sangat kami butuhkan.


                                              Sawangan, 27 Juli 2010
                                              Penyusun


                                              Yetty Fatri Dewi, S.Pd




                                     i
DAFTAR ISI
                                                                                           Halaman
KATA PENGANTAR . ................................................................               i
DAFTAR ISI . ..............................................................................     ii

BAB I PENDAHULUAN
    A. Latar Belakang. .................................................................        1
    B. Deskripsi Singkat ..............................................................         1
    C. Pentingnya mempelajari Rangka Manusia. .......................                           1
    D. Tujuan Pembelajaran
         1. Kompetensi Dasar .......................................................            2
         2. Indikator Keberhasilan ..................................................           2
    E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok .................................                      2
    F. Petunjuk Belajar ................................................................        3

BAB II TULANG-TULANG PENYUSUN RANGKA MANUSIA
    A. Tengkorak . ......................................................................       4
    B. Badan . ..............................................................................   5
    C. Anggota Gerak .................................................................          9
    D. Rangkuman .......................................................................        14
    E. Latihan ..............................................................................   14

BAB III MACAM – MACAM TULANG PENYUSUN RANGKA
    A. Berdasarkan Bentuk tulang ..............................................                 15
    B. Berdasarkan Arah Gerakan..............................................                   17
    C. Rangkum ..........................................................................       18
    D. Latihan .............................................................................    18
BAB IV HUBUNGAN ANTAR TULANG
    A. Berdasarkan sifat gerakannya ..........................................                  19
    B. Berdasarkan arah gerakannya .........................................                    21
    C. Rangkuman ......................................................................         23
    D. Latihan .............................................................................    24


                                                     ii
BAB V KELAINAN PADA TULANG
  A. Kelainan pada rangka manusi dan factor penyebabnya...                                   25
  B. Rangkuman ......................................................................        28
  C. Latihan .............................................................................   28
BAB VI PENUTUP
  A. Kesimpulan ....................................................................         29
  B. Implikasi ..........................................................................    29
  C. Tindaklanjut .....................................................................      30

DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS




                                                  iii
BAB I
                           PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

   Pada saat tubuh manusia mencapai akhir masa hidupnya dagingnya
   akan membusuk. Yang tertinggal adalah satu set objek yang kaku
   dan pucat yang merupakan kerangka dalam.            Rangka manusia
   tersusun atas berbagai bentuk tulang yang saling berhubungan.
   Tulang-tulang yang     berhubungan tersebut memiliki fungsi yang
   sangat penting bagi tubuh manusia, dan masing-masing tulang
   tersebut memiliki bagain-bagian yang lebih khusus serta bentuk yang
   bermacam-macam. Tak jarang pula terjadi kelainan – kelainan pada
   tulang penyusun rangka manusia yang disebabkan oleh berbagai
   faktor.

B. Deskripsi Singkat

   Mata Diklat ini membahas tentang tulang penyusun rangka manusia,
   macam- macam tulang penyusun rangka manusia, hubungan antara
   tulang, dan kelainan pada rangka manusia, dengan menggunakan
   metode pelatihan orang dewasa melalui ceramah, tanya jawab dan
   diskusi kelompok serta demonstarsi.

C. Pentingnya Mempelajari Rangka Tubuh Manusia

   Bahan pelatihan ini penting dipelajari oleh peserta pelatihan , karena
   melalui penguasaan pengetahuan tentang rangka manusia, peserta
   pelatihan   dapat   meningkat   kompetensi    tentang    tulang-tulang
   penyusun rangka manusia , bentuk tulang penyusun rangka manusia,
   hubungan antar tulang penyusun rangka manusia dan kelainan-
   kelainan yang terjadi pada tulang penyususn rangka manusia yang
   akan diterapkan dalam proses pembelajaran



                                                                       1
D. Tujuan Pembelajaran

  1. Kompetensi Dasar

     Setelah mengikuti mata diklat ini peserta mampu mengidentifikasi
     tulang penyususn rangka manusia , menjelaskan macam-macam
     tulang   penyusun rangka    manusia,       hubungan   antar   tulang
     penyusun rangka manusia dan kelainan pada rangka manusia
     secara keseluruhan dan dapat menerapkannya dalam proses
     pembelajaran di sekolah.
  2. Indikator Keberhasilan

     a. Memahami tentang rangka manusia
     b. Menjelaskan hubungan antar tulang penyusun rangka manusia
     c. Menjelaskan kelainan pada rangka manusia

E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok        :

   a. Materi Pokok

      1. Tulang penyusun rangka manusia
      2. Macam – macam tulang penyusun rangka manusia
      3. Hubungan antar tulang penyusun rangka manusia (sendi)
      4. Kelainan pada rangka manusia

   b. Sub Materi Pokok

      1.1. Tengkorak
      1.2. Badan
      1.3. Anggota gerak
      1.4. Macam tulang berdasarkan bentuknya
      1.5. Macam tulang berdasarkan zat penyusunnya
      1.6. Sendi berdasarkan sifat gerakannya
      1.7. Sendi berdasarkan arah gerakannya
      1.8. Faktor penyebab kelainan pada rangka manusia




                                                                        2
F. Petunjuk Belajar
   Bahan ajar    ini merupakan merupakan pokok-pokok mengenai konsep-
   konsep yang berkaitan dengan rangka manusia. Untuk mempelajari modul
   ini beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

   1. Membaca dengan seksama setiap bab dan menjawab pertanyaan atau
       latihan dalam setiap bab. Apabila ada hal-hal yang belum dipahami
       dengan jelas dapat ditanyakan pada fasilitatornya atau mendiskusikan
       dengan peserta yang lain.
   2. Perbanyak membaca referensi lain yang terkait dengan materi ini agar
       pemahaman anda lebih mendalam.




                                                                         3
BAB II
               TULANG PENYUSUN RANGKA MANUSIA


Indikator Keberhasilan : setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat
 mengidentifikasi tulang penyusun rangka manusia


A. TENGKORAK
  Tengkorak disebut juga rangka sumbu yang sebagian besar tersusun
  atas tulang-tulang pipih.      Tulang tersebut bersambung sedemikian
  rupa sehingga berbentuk bola berongga.           Di dalam rongga itulah
  tersimpan otak.        Tengkorak berfungsi untuk melindungi otak, dan
  organ-organ penglihatan, pengecap, pendengar, keseimbangan dan
  pencium. Tulang tengkorak dapat dibedakan menjadi dua bagian,
  yaitu:

  1. Tengkorak Pelindung Otak / Tulang Kepala
      Kepala disusun oleh tulang meliputi :
      a. 1 tulang dahi
      b. 2 tulang ubun-ubun
      c. 1 tulang kepala belakang
      d. 2 tulang baji
      e. 2 tulang tapis
      f. 2 tulang pelipis
      Sambungan antar tulang kepala adalah hubungan yang tidak dapat
      digerakkan yang disebut dengan sutura. Lihat gambar 1.1

   2. Tengkorak Pelindung Wajah / Tulang Muka
       Wajah disusun oleh tulang yang terdiri dari :
       a. 2 tulang rahang atas
       b. 2 tulang rahang bawah
       c. 2 tulang langit-langit
       d. 2 tulang hidung


                                                                        4
e. 2 tulang air mata
      f. 2 tulang pipi
      g. 1 tulang vomer,
      h. 2 tulang rongga mata
           Secara rinci dan jelas dapat dilihat pada gambar 1.2 berikut :
                                          Tulang Tapis




                                                            Tulang Rongga Mata


                                                                 Tulang Air Mata

                                                                  Tulang Pipi




               Gambar 1.2 : Tengkorak Manusia (kepala dan wajah)

B. BADAN
  Sama halnya dengan tengkorak badan juga termasuk pada rangka
  sumbu yang disusun oleh tulang-tulang sebagai berikut :
  1. Tulang belakang
     Tulang belakang adalah sebuah struktur lentur yang dibentuk oleh
     sejumlah tulang yang disebut vetebra atau ruas tulang belakang.
     Tulang belakang bersifat fleksibel (tidak kaku) karena bersigmen.
     Bentuk tulang belakang secara keseluruhan melengkung untuk
     menguatkan dan menyeimbangkan tubuh saat berdiri. Tulang
     belakang terdiri dari :




                                                                            5
a. 7 ruas tulang leher,
   b. 12 ruas tulang punggung,
   c. 5 ruas tulang pinggang,
   d. 5 ruas tulang kelangkang, dan
   e. 4 ruas tulang ekor.
   Secara jelas dapat di lihat pada gambar 1.3 berikut :




           Gambar 1.3 : Tulang belakang
2. Tulang dada
   Tulang dada berbentuk seperti pisau belati. Terdiri dari tiga bagian
   yaitu hulu, badan, dan taju pedang. Seperti pada gambar 1.4

3. Tulang rusuk
   Tulang rusuk terdiri dari:
   a. 7 pasang tulang rusuk sejati yang melekat langsung pada
       tulang dada ,
   b. 5 pasang tulang rusuk palsu yaitu 3 pasang tulang rusuk yang
       melekat pada tulang rusuk di atasnya dan 2 pasang tulang
       rusuk melayang. Lihat gambar 1.4.


                                                                      6
Gambar.1.4. Tulang dada dan rusuk

4. Gelang bahu
  Setiap gelang bahu terdiri atas dua jenis tulang yaitu:
   1. 2 selangka yang berbentuk S
   2. 2 tulang belikat berbentuk segi tiga.
  Tulang selangka bersendi dengan tulang dada dan tulang belikat.
  Tulang belikat bersendi dengan tulang pangkal lengan. Klavikula
  atau tulang selangka adalah tulang yang melengkung yang
  membentuk bagian-bagian anterior dari gelang bahu.        Klavikula
  berfungsi memberikan kaitan kepada beberapa otot dari leher dan
  bahu dengan demikian bekerja sebagai penopang lengan.
  Skapula atau tulang belikat membentuk bagian belakang dari
  gelang bahu. Bentuknya segitiga pipih dan memperlihatkan dua
  permukaan, tiga sudut dan tiga sisi. Lihat gambar 1.5.




                                                                    7
Gambar 1.5. Gelang Bahu


5. Gelang panggul
  Gelang panggul adalah penghubung antara badan dan anggota
  bawah. Gelang panggul terdiri dari 1 pasang tulang koksa yang
  masing – masing mengandung tiga gabungan tulang yaitu tulang
  usus, tulang duduk dan tulang kemaluan .    Bersama – sama
  dengan tulang kelangkang dan tulang ekor, gelang panggul
  membentuk daerah seperti mangkok yaitu pelvis, yang melindungi
  organ reproduksi dalam, kandung kemih dan saluran pencernaan
  bagian bawah. Lihat gambar 1.6.




          Gambar : 1.6. Gelang Panggul




                                                               8
C. ANGGOTA GERAK

  Anggota gerak disebut juga rangka apendiks yaitu rangka yang
  menempel pada rangka sumbu di bagi 2 bagian yaitu anggota gerak
  atas dan anggota gerak bawah

  1. Anggota Gerak Atas

     a. 2 tulang lengan atas

        Tulang lengan atas adalah tulang terpanjang dari anggota atas.
        Sepertiga dari atas tulang lengan terdiri atas sebuah kepala
        yang membuat sendi dengan glenoid dari skapula dan
        merupakan bangunan dari sendi bahu.      Pada bagian batang
        semakin kebawah semakin pipih di sebelah belakang melintas
        suatu celah sebagai tempat jalanya saraf radial atau saraf
        muskulo – spiralis. Maka celah itu disebut celah spiral atau
        celah radialis. Bagian bawah humerus lebar dan agak pipih.
        Pada bagian paling bawah terdapat permukaan sendi yang
        dibentuk bersama tulang lengan bawah. Lihat Gambar 1.7




             Gambar.1.7. Tulang Lengan Atas

     b. 2 tulang hasta

        Tulang hasta adalah sebuah tulang pipa yang mempunyai
        sebuah batang dan ujung. Ujung atas ulna kuat dan tebal, dan


                                                                     9
masuk pada formasi sendi siku.     Bagian batang ulna makin
   mendekati ujung bawah makin mengecil. Memberikan kaitan
   kepada otot yang mengendalikan gerakan dari pergelangan
   tangan dan jari. Ujung bawah ulna kecil dibandingkan ujung
   atasnya. Lihat Gambar 1.8.

c. 2 tulang pengumpil
   Radius adalah tulang di sisi lateral lengan bawah. Merupakan
   tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung. Ukurannya
   lebih pendek dari pada Ulna. Lihat Gambar 1.8.




                                 HASTA
                                 HASTA
         RADIUS




        Gambar.1.8. Tulang Hasta dan Pengumpil

d. 2 X 8 tulang pergelangan tangan
   pergelangan tangan terdiri dari delapan tulang tersusun dalam
   dua baris. Empat tulang dalam setiap baris. Lihat gambar 1.9.

e. 2 X 5 tulang telapak tangan
   Tulang telapak tangan tersusun oleh lima tulang. Setiap tulang
   mempunyai batang dan dua ujung. Ujung yang bersendi dengan
   tulang kapal disebut ujung karpal dan sendi yang dibentuknya
   adalah sendi karpo-metakarpal. Ujung distal bersendi dengan



                                                               10
falanx dan disebut kepala.       Batang dari tulang ini adalah
        prismodial (seperti prisma), dan permukaannya yang terbesar
        menghadap posterior (ke arah belakang tangan). Lihat gambar
        1.9.

   f.   2 x 14 ruas tulang jari tangan
        Falanx juga tulang panjang, mempunyai batang dan dua ujung.
        Batangnya mengecil di arah ujung distal. Terdapat empat belas
        falanx, tiga pada tiap jari dan dua pada ibu jari. Lihat gambar
        1.9.




                   Gambar.1.9. Tulang pergelangan, telapak dan Jari
                             Tangan


2. Tulang anggota gerak bawah
   Tulang anggota gerak bawah dikaitkan kepada batang tubuh
   dengan perantara gelang panggul. Aggota gerak bawah terdiri dari:

   a. 2 tulang paha
        Tulang paha adalah tulang terpanjang dari tubuh yang memiliki
        sebuah batang dan dua ujung.




                                                                    11
Ujung atas memperlihatkan sebuah kepala, di bawah kepala
   ada leher yang panjang dan gepeng terdapat trokhanter mayor
   dan trokhanter minor.
   Batang femur berbentuk silinder, halus dan bundar di depan dan
   di sisi-sisinya.   Ujung bawah lebar dan memperlihatkan dua
   kondil.   Kedua kondilnya sangat jelas menonjol, yang medial
   lebih rendah dari yang lateral. Kedua – duanya masuk dalam
   formasi persendian lutut. Lihat gambar 1.10.

b. 2 tulang kering
   Tulang kering merupakan yang utama dari tungkai bawah .
   Tulang kering adalah tulang pipa dengan sebuah batang dan
   dua ujung. Lihat gambar 1.10.
c. 2 tulang betis
   Tulang betis adalah tulang sebelah lateral tungkai bawah.
   Tulang itu adalah tulang pipa dengan sebuah batang dan dua
   ujung.    Ujung atas berbentuk kepala dan bersendi dengan
   bagian belakang luar dari tibia.      Batangnya ramping dan
   terbenam dalam otot tungkai dan memberi banyak kaitan.
   Ujung bawah disebelah bawah memanjang.Lihat gambar 1.10.

d. 2 tulang tempurung lutut
   Tempurung lutut terletak di depan sendi lutut.    Permukaan
   anteriornya kasar dan permukaan posteriornya halus dan
   bersendi dengan bagian pateler dari ujung bawah tulang paha
   paha. Lihat Gambar 1.10.




                                                              12
Gambar.1.10. Tulang Paha, Betis, Kering dan Tempurung
         lutut

e. 2 x 7 tulang pergelangan kaki
   Ada tujuh buah tulang yang secara kolektif dinamakan tarsus.
   Tulang – tulang ini adalah tulang pendek, terbuat dari jaringan
   tulang berbentuk jala.      Tulang-tulang ini mendukung berat
   badan kalau berdiri .

f. 2 x 5 tulang telapak kaki
   Terdapat lima tulang telapak kaki. Tulang-tulang ini tulang pipa
   dengan sebuah batang dan dua ujung.             Metatarsal pertama
   adalah gemuk dan pendek, metatarsal kedua terpanjang.

g. 2 x 14 ruas jari kaki
   Tiap jari kaki 3 ruas kecuali ibu jari 2 ruas




         Gambar.1.11. Tulang Pergelanagn kaki, telapak kaki dan
         jari kaki


                                                                   13
D. RANGKUMAN
  2 bagia rangka manusia rangka sumbu dan rangka apendiks. Rangka
  sumbu meliputi tengkorak dan badan sedangkan rangka apendik
  meliputi anggota gerak yaitu anggota gerak atas dan anggota gerak
  bawah.     Tengkorak disusun oleh tengkorak kepala dan wajah.
  Tengkorak kepala teridi dari tulang dahi, tulang ubun-ubun, tulang
  kepala belakang, tulang baji, tulang tapis dan tulang pelipis,
  sedangkan tengkorak wajah meliputi tulang rahang atas, rahang
  bawah, tulang langit-langit, tulang hidung, tulang air mata, tulang
  vomer dan rongga mata. Badan disusun oleh tulang belakang, tulang
  dada, tulang rusuk, gelang bahu dan gelang panggul.           Tulang
  belakang meliputi tulang leher, tulang punggung, tulang pinggang,
  tulang kelangkang dan tulang ekor. Tulang dada terdiri atas 3 bagian
  yaitu hulu badan dan taju. Tulang rusuk meliputi tulang rusuk sejati
  dan tulang rusuk palsu. Gelang bahu terdiri dari tulang selangka dan
  tulang belikat. Gelang panggul disusun oleh tulang usus, tulang duduk
  dan tulang kemaluan. Tulang anggota gerak atas meliputi tulang
  lengan atas, tulang hasta, tulang pengumpil, tulang pergelangan
  tangan, tulang telapak tangan dan tulang jari tangan.    Sedangkan
  anggota gerak bawah disusun oleh tulang pangkal paha, tempurung
  lutut, tulang kering, tulang betis, tulang pergelangan kaki, tulang
  telapak kaki dan tulang jari kaki.

E. LATIHAN
  1. Buatlah secara skematis tulang penyusun rangka manusia !
  2. Apa yang terjadi pada tubuh manusia jika tidak mempunyai
     rangka?




                                                                    14
BAB III
     MACAM – MACAM TULANG PENYUSUN RANGKA MANUSIA


Indikator Keberhasilan : setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat
 menjelaskan macam – macam tulang penyusun rangka manusia

A. BERDASARKAN BENTUK TULANGNYA
  Tulang penyusun rangka manusia berdasarkan bentuk tulangnya
  dibagi tiga yaitu tulang pipa, tulang pipih dan tulang pendek.
  1. Tulang Pipa
     Disebut tulang pipa karena bentuknya seperti pipa, yaitu bulat,
     memanjang dan bagian tengahnya berlubang.             Contonya tulang
     lengan, tulang paha, tungkai, dan ruas-ruas tulang jari. Di bagian
     dalam ujung tulang pipa berisi sumsum merah yang berperan
     sebagai tempat pembentukan sel darah merah.
     Tulang pipa di bagi menjadi 3 bagian yaitu kedua ujung yang
     bersendi dengan tulang lain yang disebut epifisis, bagian tengah
     disebut diafisis dan antara epifisis dan diafisis adalah cakra epifisis
     Pada anak-anak, cakra epifisis berupa tulang rawan yang
     mengandung osteoblas        karena masih mengalami pertumbuhan
     pemanjangan tulang.      Pada orang dewasa yang sudah berhenti
     pertumbuhannya, cakra epifisis sudah berupa tulang keras
     sehingga epifisis dan diafisisnya menyatu.




                      Gambar 1.12 : Tulang pipa




                                                                           15
2. Tulang Pipih
   Tulang pipih bentunya pipih, terdiri atas lempengan tulang kompak
   dan tulang spons.     Di dalamnya berisi sumsum merah yang
   berfungsi sebagai tempat pembuatan sel-sel darah merah dan sel
   darah putih. Contohnya tulang rusuk, tulang dada, tulang belikat,
   tulang panggul dan tulang dahi.




   Gambar 1.13. Tulang Pipih

3. Tulang Pendek
   Karena bulat dan pendek, tulang pendek sering disebut sebagai
   ruas tulang.    Di dalamnya berisi susum merah yang berfungsi
   sebagai tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih.
   Contoh tulang pendek adalah tulang-tulang pada pergelangan
   tangan, pergelangan kaki, telapak tangan dan telapak kaki serta
   ruas-ruas tulang belakang




   Gambar 1.14:Tulang Pendek



                                                                  16
B. BERDASARKAN ZAT PENYUSUN TULANG
  Berdasarkan zat penyusun tulang, tulang dibedakan menjadi tulang
  keras dan tulang rawan.
  1. Tulang keras
     Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas).
     Osteoblas menghasilkan sel-sel tulang keras yang disebut oeteosit.
     Selain terdapat osteoblas, terdapat pula osteoklas yang bersifat
     mengikis tulang.       Osteoklas adalah sel berinti banyak dak
     berukuran besar.       Osteoklas melubangi tulang yang kemudian
     dimasukkan oleh kapiler darah dan osteoblas baru sehingga
     terbentuk matrik tulang yang baru.         Matrik ini terletak dalam
     lingkaran membentuk sistem havers.

  2. Tulang rawan
     Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan yang disebut
     kondrosit, yang menhasilkan matrik berupa kondrin. Ada tiga tipe
     tulang rawan yaitu hialin. serat dan elastik.

     a. Tulang rawan healin
        Tulang rawan healin merupakan tulang rawan yang paling
        banyak terdapat dalam tubuh manusia. Matriksnya transparan
        bila dilihat dengan mikroskop. Tulang rawan healin merupakan
        penyusun rangka embrio yang kemudian akan berkembang
        menjadi tulang keras.
        Pada orang dewasa tulang rawan hialin terdapat pada sendi
        gerak sebagai pelicin permukaan tulang dan sendi,          ujung
        tulang rusuk, hidung, laring, trakea dan bronkus.

     b. Tulang rawan serat
        Tulang rawan serat memiliki matriks yang berisi berkas serabut
        kolagen.    Karena kandungan matriknya tulang rawan serat
        bersifat kuat dan kaku serta mampu menahan goncangan.




                                                                       17
Tulang rawan serat terdapat pada antar ruas tulang belakang
       dan cakram sendi lutut.
    c. Tulang rawan elastik
       Tulang elastik mengandung serabut elastik. Tulang rawan ini
       terdapat pada daun telinga dan epiglotis
       Pada masa pertumbuhan, terutama saat masih bayi tulang-
       tulang manusia masih berupa tulang rawan. Dibeberapa bagian
       misalnya ditilang ubun-ubun, hubungan antar tulang masih
       belum menutup. Semakin lama ruang antar sel terisi zat kapur
       sehingga semakin bertambah keras.          Namun pada bagian
       tertentu tulang itutetap sebagai tulang rawan. Misalnya pada
       daun telinga, kuping, hidung, sendi dan antar ruas tulang
       belakang.


C. RANGKUMAN

  Tulang penyusun rangka manusia dibagi 2 yaitu berdasarkan bentuk
  dan zat penyusunnya. Berdasarkan bentuknya terdiri dari tulang pipa,
  tulang pipih, dan tulang pendek. Sedangkan berdasarkan zat
  penyususnnya terdiri dari tulang keras dan tulang rawan.     Tulang
  rawan dibagi menjadi tulang rawan healin, tulang rawan serat dan
  tulang rawan


D. LATIHAN
 1. Jelaskan     macam   tulang   penyusun    rangka   manusia   baik
    berdasarkan bentuknya maupun berdasarkan zat penyusunnya!




                                                                   18
BAB IV
                  HUBUNGAN ANTAR TULANG (SENDI)


Indikator Keberhasilan : setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat
 menjelaskan hubungan antar tulang penyususn rangka manusia


A. BERDASARKAN SIFAT GERAKANNYA SENDI

  Berdasarkan sifat gerakannya sendi dapat dibedakan atas sendi mati /
  tak bergerak (Sinartrosis), sendi kaku / sedikit bergerak (Amfiartrosis),
  dan sendi gerak / bergerak luas (Diartrosis).

  1. Sendi mati / tak bergerak (Sinartrosis)
      Sinartrosis adalah hubungan antara kedua ujung tulang yang
      direkatkan oleh suatu jaringan ikat , yang kemudian mengalami
      osifikasi (penulangan), sehingga tidak memungkinkan adanya
      gerakan. Sebagai contoh adalah hubungan antar tulang – tulang
      tengkorak. Ada dua jenis Sinartrosis yaitu sinkondrosis dan sutura.
      Sinkondrosis adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh
      kartolago hialin.   Sutura adalah hubungan antar tulang yang
      dihubungkan oleh jaringan ikat serabut padat




                  Gambar.2.1. Sendi Mati /tak bergerak (Sinartrosis)



 2. Sendi kaku / sedikit bergerak (Amfiartrosis)
     Amfiartrosis adalah bentuk hubungan antara kedua ujung tulang
     yang dihubungkan oleh jaringan jaringan kartilago (tulang rawan),


                                                                        19
sehingga memungkinkan tetap adanya gerakan. Amfiartrosis dibagi
   menjadi dua yaitu simfisis dan sindesmosis.       Pada sinfisis sendi
   dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih.       Sebagai contoh
   adalah hubungan antara ruas-ruas tulang belakang dengan tulang
   rusuk.    Pada sindesmisis sendi dihubungkan oleh jaringan ikat
   serabut dan ligamen, contohnya sendi antara tulang rangkan dan
   tulang belakang.




            Gambar.2.2. Sendi kaku / sedikit bergerak (Amfiartrosis)

3. Sendi gerak / bergerak luas (Diartrosis)
   Diartrosis adalah hubungan antar tulang yang satu dengan yang lain
   yang tidak dihubungkan oleh jaringan, sehingga memungkinkan
   terjadinya gerakan tulang secara lebuh bebas. Terjadinya gerakan
   yang bebas pada persendian dimungkinkan oleh adanya suatu
   susunan / struktur khusus yang dibangun oleh ligamen, kapsul,
   cairan sinovial, membran sinovial dan tulang rawan hialin.




               Gambar.2.3. Sendi gerak / bergerak luas (Diartrosis)


                                                                       20
B. BERDASARKAN ARAH GERAKKNYA

  Berdasarkan arah gerakannya sendi dibedakan menjadi sendi peluru,
  sendi engsel, sendi putar dan sendi pelana, sendi luncur dan sendi
  kondoloid.

  1. Sendi peluru
      Disebut sendi peluru karena dari hubungan dua tulang tersebut
      dapat terjadi gerakan kesegala arah. Hal ini disebabkan bagian
      bonggol sendi yang bentunya seperti bola /peluru masuk kedalam
      cawan sendi dari tulang yang lain.    Misalnya hubungan antara
      tulang gelang bahu dengan tulang lengan atas dan hubungan
      antara gelang panggul dengan tulang paha.




                     Gambar.2.4. Sendi Peluru




  2. Sendi engsel
      Disebut sendi engsel karena arah gerakannya hanya satu arah,
      seperti engsel pintu.   Hal ini terjadi karena hubungan antara
      bonggol tulang yang masuk ke dalam mangkok tulang yang tidak
      terlalu dalam, dan juga adanya bagian pengganjal.      Misalnya
      hubungan tulang atau sendi pada siku dan pada lutut.




                                                                   21
Gambar.2.5. Sendi Engsel

3. Sendi putar
   Disebut sendi putar karena dari hubungan dua tulang tersebut,
   tulang yang satu dapat berputar mengitari tulang yang lain.
   Misalnya hubungan antara tulang atlas dan tulang pemutar (tulang
   aksis) sehingga kepala kita dapat bergerak dan juga hubungan
   antara tulang hasta dan pengumpil.




                     Gambar.2.6. Sendi Putar




4. Sendi pelana
   Disebut sendi pelana karena dari hubungan dua tulang tersebut,
   tulang yang satu dapat bergerak kedua arah seperti orang yang
   naik kuda di atas pelana. Contohnya hubungan antara ruas jari
   tangan dengan telapak tangan, antar tulang-tulang jari kaki dan
   telapak kaki.


                                                                 22
Gambar.2.7. Sendi Pelana

  5. Sendi luncur / geser
     Disebut sendi luncur / geser karena dari hubungan dua tulang
     tersebut hanya terjadi sedikit gerak pergeseran.           Permukaan
     kedua tulang yang berhubungan rata. Contohnya adalah sendi
     pada tulang-tulang telapak tangan dan telapak kaki

  6. Sendi kondoloid
     Sendi terjadi di antara dua tulang yang permukaannya berbentuk
     oval.   Gerakan yang dihasilkan berupa gerak ke samping dan
     gerak maju mundur tapi tidak mengintari poros. Contohnya adalah
     sendi pada pergelangan tangan .


C. RANGKUMAN

  Tulang penyusun rangka manusia salin berhubungan satu dengan
  yang lainnya.      Hubungan antar tulang disebut juga dengan sendi.
  Sendi di bagi menjadi dua, yaitu berdasarkan sifat gerakannya dan
  berdasarkan arah gerakannya. Berdasarkan sifat gerakannnya sendi
  terdiri dari sendi mati/ tidak bergerak (Sinartrosis), sendi kaku / sedikit
  bergerak (Amfiartrosis), sendi gerak / bergerak luas (Diartrosis).
  Sedangkan berdasarkan arah gerakannya terdiri dari sendi peluru,
  sendi engsel, sendi putar, sendi pelana, sendi luncur / geser, dan
  sendi kondoloid.




                                                                          23
D. LATIHAN

  1. Jelaskan macam-macam sendi beserta contohnya !

  2. Apa beda sendi sinartrosis, amfiartrosis dan diartrosis

  3. Apa yang terjadi jika manusia tidak memiliki sendi?




                                                               24
BAB V
                     KELAINAN PADA TULANG


Indikator Keberhasilan : setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat
memahami tentang kelainan tulang penyusun rangka manusia


A. KELAIANAN PADA RANGKA MANUSIA BERDASARKAN FAKTOR
  PENYEBABNYA

  Sering kali kita temui adanya kelainan-kelainan dan gangguan yang
  terjadi pada rangka tubuh.         Gangguan dan kelainan tersebut
  disebabkan oleh beberapa faktor , misalnya karena kelainan yang
  dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, karena makanan atau posisi tubuh
  yang salah.

   1. Kelainan sejak lahir
      Kelainan sejak lahir artinya kelainan yang dibawa sejak dalam
      kandungan.     Ketika dilahirkan orang tersebut telah mengalami
      kelainan tulang.       Penyebabnya memungkinkan karena si ibu
      terjatuh atau makanannya kurang vit D dan zat kapur, atau karena
      faktor keturunan (genetik).   Bentuk kelainan itu misalnya ketika
      dilahirkan anak tersebut kakinya berbentuk X atau O atau sejajar.

   2. Infeksi
      Infeksi penyakit dapat mengakibatkan gangguan pada tulang.
      Gangguan tulang akibat infeksi antara lain :

       a. Artrisis eksudatif, rasa nyeri pada tulang bila digerakkan akibat
          peradangan pada selaput sendi
       b. Artrisis sika, rasa nyeri pada tulang sewaktu digerakkan akibat
          kekurangan minyak sinovial (pelumas sendi)




                                                                        25
c. Rasa sakit sendi pada lutut dan pangkal paha berupa infeksi
       yang menghasilkan nanah akibat serangn penyakit kelamin
       gonorea dan siphilis.
   d. Sendi terasa kaku akibat infeksi yang kronis oleh beberapa
       penyakit
   e. Tulang yang mengecil dan abnormal akibat serangan penyakit
       polio pada anak-anak yang disebabkan oleh virus.

3. Kerusakan atau kelainan tulang pada persendian
   Kelainan tulang pada sistem persendian antara lain :
   a. Selaput tulang rusak, sobek atau memar
   b. Lepasnya ujung tulang dari bongkol sendi
   c. Patah tulang (fraktura), baik patah tulang terbuka (tulang
       mencuat keluar) maupun patah tulang tertutup (tulang tidak
       mencuat ke luar)
   d. Retak tulang atau fisura

4. Nekrosis
   Nekrosis adalah matinya sel-sel tulang.    Di bagian luar tulang
   terdapat selaput tulang yang berfungsi dalam pertumbuhan tulang,
   terutama untuk mensuplai makanan dan menyambungkan tulang-
   tulang yang patah Atau retak. Jika selaput tulang rusak maka
   suplai makanan terhenti dan sel-sel akan mati

5. Defisiensi
   Kekurangan vitamin D dan juga kalsium (zat kapur) dapat
   mengakibatkan gangguan proses penulangan sehingga tulang
   menjadi bengkok dan kropos.         Cukup minum susu untuk
   kesehatan tulang karena susu banyak mengandung zat kapur
   yang dubuthkan tulang.




                                                                 26
6. Kebiasan posisi tubuh yang salah
   Kelainan tulang tulang juga bisa disebabkan oleh kebiasaan posisi
   tubuh atau posisi duduk yang kurang tepat pada waktu yang lama
   sewaktu masa pertumbuhan anak. Kelainannya meliputi :
   a. Lordrosis, tulang belakang melengkung ke depan
   b. Kifosis, tulang belakang melengkung ke belakang
   c. Sikoliosis, tulang belakang melengkung ke samping
7. Layuh semu
   Layu semu disebabkan oleh rusaknya cakra epifisis akibat infeksi
   sifilis pada anak sejak dalam kandungan. Cakra epifisis adalah
   daerah pertumbuhan pada tulang panjang. Akibat rusaknya cakra
   epifisis menyebabkan tulang tidak bertenaga atau layuh.

8. Osteoporosis
   Osteoporosis adalah suatu keadaan di mana kemampuan tulang
   mulai berkurang dan disertai kerusakan struktur sehingga tulang
   menjadi rapuh dan mudah patah. Osteoporosis dialami oleh pria
   atau wanita diusia tua.     Hal ini disebabkan oleh gangguan
   metabolisme tulang, yaitu jika kerja sel penghancur tulang
   melebihi kerja sel pembentukan tulang. Lama kelamaan tulang
   menjadi keropos.   Gangguan ini dapat terjadi secara fisiologis
   karena proses penuaan yang disertai menurunnya hormon,
   kurang asupan kalsium dan vitamin D.

9. Kanker tulang
   Kanker tulang adalah terjadi pertumbuhan jaringan abnormal pada
   tulang. Ada dua jenis kanker tulang yaitu kanker tulang primer
   dan sekunder. Pada kanker tulang sekunder, sel kanker berasal
   atau menyebar dari sumber lain atau bukan dari sel tulang. Pada
   kanker tulang primer sel yang menjadi kanker berasal dari sel
   tulang.




                                                                 27
B. RANGKUMAN

     Ada beberapa kelainan yang sering ditemukan pada tulang
     penyusun rangka manusia. Baik yang dibawa sejak lahir, infeksi
     penyakit maupu makanan atau posisi tubuh yang salah.

C. LATIHAN

   1. Sebutkan contoh-contoh kelainan pada tulang yang ditemukan
     dalam kehidupan sehari - hari.




                                                                 28
BAB VI
                          PENUTUP


A. Kesimpulan

   Manusia disusun oleh tulang-tulang. Tulang – tulang tersebut
   berfungsi untuk memberi bentuk tubuh, menahan dan menegakkan
   tubuh, melindungi tubuh, sebagai tempat melekatnya otot rangka,
   sebagai alat gerak pasif, dan tempat pembentukan sel-sel darah.
   Tulang – tulang yang menyusun tubuh manusia terdapat pada 3
   bagian yaitu bagian sumbu (tengkorak dan badan), dan bagian
   apendiks (anggota gerak atas/bawah).   Tulang- tulang penyusun
   tubuh manusia memiliki bermacam-macam tulang baik berdasarkan
   bentuknya maupun berdasarkan zat penyusun tulangnya. Tulang –
   tulang terangkai dengan adanya hubungan antar tulang yang
   disebut juga sendi. Sendi dibagi berdasarkan sifat sendinya dan
   berdasarkan arah gerakannya.    Pada tulang – tulang penyusun
   tubuh manusia tak jarang pula di jumpai kelainan – kelainan.
   Kelainan – kelainan ini disebabkan karena faktor bawaan, infeksi
   penyakit, makanan dan posisi tubuh yang salah

B. Implikasi
   Setelah membaca bahan ajar ini guru lebih memahami konsep
   rangka manusia, sehingga guru tidak menemui masalah pada saat
   membelajarkan materi tersebut kepada siswa. Guru mampu
   mengatasi permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran
   dengan menggunakan berbagai variasi metode pembelajaran
   sehingga tidak hanya monoton menggunakan metode ceramah dan
   lebih konkrit dalam memberikan materi kepada siswa.




                                                                 29
C. Tindak Lanjut
   Untuk lebih meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang
   rangka manusia.     Sebaiknya guru membaca referensi lain yang
   berkaitan dengan konsep rangka manusia, karena banyak hal yang
   perlu diketahui oleh guru dan belum tertuang dalam bahan ajar ini.
   Referensi yang dapat dibaca tidak hanya dari buku cetak tetapi
   dapat juga dari hasil penelusuran melalui internet.




                                                                  30

More Related Content

What's hot

Atletik dasar dan_lanjutan
Atletik dasar dan_lanjutanAtletik dasar dan_lanjutan
Atletik dasar dan_lanjutanIgin1
 
TUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSAR
TUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSARTUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSAR
TUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSARSumarno Feriyal
 
Ipa kls 5 sd (munawar)
Ipa kls 5 sd (munawar)Ipa kls 5 sd (munawar)
Ipa kls 5 sd (munawar)khusnul92
 
Kelas V Sd Ipa Heri Sulistyanto
Kelas V Sd Ipa Heri SulistyantoKelas V Sd Ipa Heri Sulistyanto
Kelas V Sd Ipa Heri Sulistyantosekolah maya
 
SD-MI kelas05 ipa heri edy
SD-MI kelas05 ipa heri edySD-MI kelas05 ipa heri edy
SD-MI kelas05 ipa heri edysekolah maya
 
SD-MI kelas05 ipa salingtemas choiril wigati rohana
SD-MI kelas05 ipa salingtemas choiril wigati rohanaSD-MI kelas05 ipa salingtemas choiril wigati rohana
SD-MI kelas05 ipa salingtemas choiril wigati rohanasekolah maya
 
17.mengadministrasi server dalam_jaringan
17.mengadministrasi server dalam_jaringan17.mengadministrasi server dalam_jaringan
17.mengadministrasi server dalam_jaringanAn Atsa
 
Ilmu pengetahuan alam_2_kelas_2_sarjati_purwo_s_triyatno_suwarmin_tri_sunarni...
Ilmu pengetahuan alam_2_kelas_2_sarjati_purwo_s_triyatno_suwarmin_tri_sunarni...Ilmu pengetahuan alam_2_kelas_2_sarjati_purwo_s_triyatno_suwarmin_tri_sunarni...
Ilmu pengetahuan alam_2_kelas_2_sarjati_purwo_s_triyatno_suwarmin_tri_sunarni...'Cha' Liza
 
Hidrokarbon dan minyak_bumi
Hidrokarbon dan minyak_bumiHidrokarbon dan minyak_bumi
Hidrokarbon dan minyak_bumisunarko47
 
Fisika kls-2-setya-n
Fisika kls-2-setya-nFisika kls-2-setya-n
Fisika kls-2-setya-nIlham W'ie
 
Kelas ii sd ipa_syaeful anwar
Kelas ii sd ipa_syaeful anwarKelas ii sd ipa_syaeful anwar
Kelas ii sd ipa_syaeful anwarw0nd0
 
15. menginstalasi perangkat jaringan_berbasis_luas_(wan)
15. menginstalasi perangkat jaringan_berbasis_luas_(wan)15. menginstalasi perangkat jaringan_berbasis_luas_(wan)
15. menginstalasi perangkat jaringan_berbasis_luas_(wan)Eko Supriyadi
 
02 daftar isi (updated)
02 daftar isi (updated)02 daftar isi (updated)
02 daftar isi (updated)Ifan Ifan
 

What's hot (16)

Atletik dasar dan_lanjutan
Atletik dasar dan_lanjutanAtletik dasar dan_lanjutan
Atletik dasar dan_lanjutan
 
Eko sri darminto
Eko sri darmintoEko sri darminto
Eko sri darminto
 
TUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSAR
TUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSARTUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSAR
TUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSAR
 
Alat Indera
Alat InderaAlat Indera
Alat Indera
 
Ipa kls 5 sd (munawar)
Ipa kls 5 sd (munawar)Ipa kls 5 sd (munawar)
Ipa kls 5 sd (munawar)
 
Kelas V Sd Ipa Heri Sulistyanto
Kelas V Sd Ipa Heri SulistyantoKelas V Sd Ipa Heri Sulistyanto
Kelas V Sd Ipa Heri Sulistyanto
 
SD-MI kelas05 ipa heri edy
SD-MI kelas05 ipa heri edySD-MI kelas05 ipa heri edy
SD-MI kelas05 ipa heri edy
 
SD-MI kelas05 ipa salingtemas choiril wigati rohana
SD-MI kelas05 ipa salingtemas choiril wigati rohanaSD-MI kelas05 ipa salingtemas choiril wigati rohana
SD-MI kelas05 ipa salingtemas choiril wigati rohana
 
17.mengadministrasi server dalam_jaringan
17.mengadministrasi server dalam_jaringan17.mengadministrasi server dalam_jaringan
17.mengadministrasi server dalam_jaringan
 
Ilmu pengetahuan alam_2_kelas_2_sarjati_purwo_s_triyatno_suwarmin_tri_sunarni...
Ilmu pengetahuan alam_2_kelas_2_sarjati_purwo_s_triyatno_suwarmin_tri_sunarni...Ilmu pengetahuan alam_2_kelas_2_sarjati_purwo_s_triyatno_suwarmin_tri_sunarni...
Ilmu pengetahuan alam_2_kelas_2_sarjati_purwo_s_triyatno_suwarmin_tri_sunarni...
 
Hidrokarbon dan minyak_bumi
Hidrokarbon dan minyak_bumiHidrokarbon dan minyak_bumi
Hidrokarbon dan minyak_bumi
 
Fisika kls-2-setya-n
Fisika kls-2-setya-nFisika kls-2-setya-n
Fisika kls-2-setya-n
 
Kelas ii sd ipa_syaeful anwar
Kelas ii sd ipa_syaeful anwarKelas ii sd ipa_syaeful anwar
Kelas ii sd ipa_syaeful anwar
 
15. menginstalasi perangkat jaringan_berbasis_luas_(wan)
15. menginstalasi perangkat jaringan_berbasis_luas_(wan)15. menginstalasi perangkat jaringan_berbasis_luas_(wan)
15. menginstalasi perangkat jaringan_berbasis_luas_(wan)
 
Smp7ipa ipa teguh
Smp7ipa ipa teguhSmp7ipa ipa teguh
Smp7ipa ipa teguh
 
02 daftar isi (updated)
02 daftar isi (updated)02 daftar isi (updated)
02 daftar isi (updated)
 

Similar to Bahan ajar

SD-MI kelas04 ipa yayat sri lilis
SD-MI kelas04 ipa yayat sri lilisSD-MI kelas04 ipa yayat sri lilis
SD-MI kelas04 ipa yayat sri lilissekolah maya
 
SD-MI kelas04 ipa yayat sri lilis
SD-MI kelas04 ipa yayat sri lilisSD-MI kelas04 ipa yayat sri lilis
SD-MI kelas04 ipa yayat sri lilissekolah maya
 
Bahasa Indonesia SMP 9
Bahasa Indonesia SMP 9Bahasa Indonesia SMP 9
Bahasa Indonesia SMP 9sekolah maya
 
Kelas06 ipa yayat
Kelas06 ipa yayatKelas06 ipa yayat
Kelas06 ipa yayatw0nd0
 
Bhs indonesia modul 1 karakteristik perkembangan bahasa anak
Bhs indonesia modul 1 karakteristik  perkembangan bahasa anakBhs indonesia modul 1 karakteristik  perkembangan bahasa anak
Bhs indonesia modul 1 karakteristik perkembangan bahasa anakDewi Grils
 
Ilmu pengetahuan alam
Ilmu pengetahuan alamIlmu pengetahuan alam
Ilmu pengetahuan alamMustahal SSi
 
Kbk smp 06. pengetahuan alam
Kbk smp 06. pengetahuan alamKbk smp 06. pengetahuan alam
Kbk smp 06. pengetahuan alamJasmin Jasin
 
Kelas viii smp bahasa indonesia_kisyani laksono
Kelas viii smp bahasa indonesia_kisyani laksonoKelas viii smp bahasa indonesia_kisyani laksono
Kelas viii smp bahasa indonesia_kisyani laksonow0nd0
 
BSE Fisika Mudah dan Sederhana SMA Kelas XI Sarwono
BSE Fisika Mudah dan Sederhana SMA Kelas XI Sarwono BSE Fisika Mudah dan Sederhana SMA Kelas XI Sarwono
BSE Fisika Mudah dan Sederhana SMA Kelas XI Sarwono Murid Mengajar
 
Kbk sd 05. pengetahuan alam
Kbk sd 05. pengetahuan alamKbk sd 05. pengetahuan alam
Kbk sd 05. pengetahuan alamJasmin Jasin
 
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMK
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMKLAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMK
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMKAmin Eko Wulandari
 
Ilmu pengetahuan alam untuk sd dan mi kelas vi - sriyono, edi trinugroho, e...
Ilmu pengetahuan alam   untuk sd dan mi kelas vi - sriyono, edi trinugroho, e...Ilmu pengetahuan alam   untuk sd dan mi kelas vi - sriyono, edi trinugroho, e...
Ilmu pengetahuan alam untuk sd dan mi kelas vi - sriyono, edi trinugroho, e...SheyllaAngelica
 
KBK 04. KBM yang efektif
KBK 04. KBM yang efektifKBK 04. KBM yang efektif
KBK 04. KBM yang efektifJasmin Jasin
 
Makalah teori pembelajaran
Makalah teori pembelajaranMakalah teori pembelajaran
Makalah teori pembelajaranArif Wicaksono
 
Fullbook ipa sd_mi_kelas_5
Fullbook ipa sd_mi_kelas_5Fullbook ipa sd_mi_kelas_5
Fullbook ipa sd_mi_kelas_5MTs DARUSSALAM
 
Buku Fisika Kelas 2 sma_fisika_sarwono
Buku Fisika Kelas 2 sma_fisika_sarwonoBuku Fisika Kelas 2 sma_fisika_sarwono
Buku Fisika Kelas 2 sma_fisika_sarwonoArif Wicaksono
 
Kbk sd 03 bahasa indonesia
Kbk sd 03 bahasa indonesiaKbk sd 03 bahasa indonesia
Kbk sd 03 bahasa indonesiaJasmin Jasin
 

Similar to Bahan ajar (20)

SD-MI kelas04 ipa yayat sri lilis
SD-MI kelas04 ipa yayat sri lilisSD-MI kelas04 ipa yayat sri lilis
SD-MI kelas04 ipa yayat sri lilis
 
SD-MI kelas04 ipa yayat sri lilis
SD-MI kelas04 ipa yayat sri lilisSD-MI kelas04 ipa yayat sri lilis
SD-MI kelas04 ipa yayat sri lilis
 
Bahasa Indonesia SMP 9
Bahasa Indonesia SMP 9Bahasa Indonesia SMP 9
Bahasa Indonesia SMP 9
 
Kelas06 ipa yayat
Kelas06 ipa yayatKelas06 ipa yayat
Kelas06 ipa yayat
 
Bhs indonesia modul 1 karakteristik perkembangan bahasa anak
Bhs indonesia modul 1 karakteristik  perkembangan bahasa anakBhs indonesia modul 1 karakteristik  perkembangan bahasa anak
Bhs indonesia modul 1 karakteristik perkembangan bahasa anak
 
Ilmu pengetahuan alam
Ilmu pengetahuan alamIlmu pengetahuan alam
Ilmu pengetahuan alam
 
Kbk smp 06. pengetahuan alam
Kbk smp 06. pengetahuan alamKbk smp 06. pengetahuan alam
Kbk smp 06. pengetahuan alam
 
Kelas viii smp bahasa indonesia_kisyani laksono
Kelas viii smp bahasa indonesia_kisyani laksonoKelas viii smp bahasa indonesia_kisyani laksono
Kelas viii smp bahasa indonesia_kisyani laksono
 
BSE Fisika Mudah dan Sederhana SMA Kelas XI Sarwono
BSE Fisika Mudah dan Sederhana SMA Kelas XI Sarwono BSE Fisika Mudah dan Sederhana SMA Kelas XI Sarwono
BSE Fisika Mudah dan Sederhana SMA Kelas XI Sarwono
 
Pembelajaran Mendengarkan
Pembelajaran MendengarkanPembelajaran Mendengarkan
Pembelajaran Mendengarkan
 
Kbk sd 05. pengetahuan alam
Kbk sd 05. pengetahuan alamKbk sd 05. pengetahuan alam
Kbk sd 05. pengetahuan alam
 
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMK
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMKLAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMK
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMK
 
Ilmu pengetahuan alam untuk sd dan mi kelas vi - sriyono, edi trinugroho, e...
Ilmu pengetahuan alam   untuk sd dan mi kelas vi - sriyono, edi trinugroho, e...Ilmu pengetahuan alam   untuk sd dan mi kelas vi - sriyono, edi trinugroho, e...
Ilmu pengetahuan alam untuk sd dan mi kelas vi - sriyono, edi trinugroho, e...
 
KBK 04. KBM yang efektif
KBK 04. KBM yang efektifKBK 04. KBM yang efektif
KBK 04. KBM yang efektif
 
Kbm yang-efektif
Kbm yang-efektifKbm yang-efektif
Kbm yang-efektif
 
Makalah teori pembelajaran
Makalah teori pembelajaranMakalah teori pembelajaran
Makalah teori pembelajaran
 
Fullbook ipa sd_mi_kelas_5
Fullbook ipa sd_mi_kelas_5Fullbook ipa sd_mi_kelas_5
Fullbook ipa sd_mi_kelas_5
 
Buku Fisika Kelas 2 sma_fisika_sarwono
Buku Fisika Kelas 2 sma_fisika_sarwonoBuku Fisika Kelas 2 sma_fisika_sarwono
Buku Fisika Kelas 2 sma_fisika_sarwono
 
Kls 6 ipa
Kls 6 ipaKls 6 ipa
Kls 6 ipa
 
Kbk sd 03 bahasa indonesia
Kbk sd 03 bahasa indonesiaKbk sd 03 bahasa indonesia
Kbk sd 03 bahasa indonesia
 

Bahan ajar

  • 1. (BAHAN MICRO TEACHING) 1. RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT 2. RENCANA PEMBELAJARAN 3. BAHAN AJAR 4. COPY SLIDE DISUSUN OLEH YETTY FATRI DEWI,S.Pd LPMP PROVINSI JAMBI DIKLAT CALON WIDYAISWARA ANGKATAN III DITBINA DIKLAT DITJEN PMPTK BEKERJASAMA DENGAN DITBINA WIDYAISWARA LAN – RI TAHUN 2010
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis berupa kesehatan dan segala kemudahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan bahan ajar yang berjudul “ Rangka Manusia”. Bahan ajar ini sangat diperlukan dalam pelaksanaan Diklat Teknis Peningkatan Kompetensi Guru IPA SMP yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pendidik sehingga dapat meningkatkan profesionalisme sebagai guru mata pelajaran IPA SMP. Bahan ajar ini disusun secara sistematis sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Bahan ajar ini sebagai bahan acuan bagi guru dalam proses pembelajaran di sekolah dan sebagai bahan acuan bagi peserta diklat. Bahan ajar ini masih terbuka untuk mendapat masukan baru yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu masukan yang relevan untuk menyempurnakan bahan ajar ini pada masa yang akan datang dari semua pihak sangat kami butuhkan. Sawangan, 27 Juli 2010 Penyusun Yetty Fatri Dewi, S.Pd i
  • 3. DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR . ................................................................ i DAFTAR ISI . .............................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. ................................................................. 1 B. Deskripsi Singkat .............................................................. 1 C. Pentingnya mempelajari Rangka Manusia. ....................... 1 D. Tujuan Pembelajaran 1. Kompetensi Dasar ....................................................... 2 2. Indikator Keberhasilan .................................................. 2 E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ................................. 2 F. Petunjuk Belajar ................................................................ 3 BAB II TULANG-TULANG PENYUSUN RANGKA MANUSIA A. Tengkorak . ...................................................................... 4 B. Badan . .............................................................................. 5 C. Anggota Gerak ................................................................. 9 D. Rangkuman ....................................................................... 14 E. Latihan .............................................................................. 14 BAB III MACAM – MACAM TULANG PENYUSUN RANGKA A. Berdasarkan Bentuk tulang .............................................. 15 B. Berdasarkan Arah Gerakan.............................................. 17 C. Rangkum .......................................................................... 18 D. Latihan ............................................................................. 18 BAB IV HUBUNGAN ANTAR TULANG A. Berdasarkan sifat gerakannya .......................................... 19 B. Berdasarkan arah gerakannya ......................................... 21 C. Rangkuman ...................................................................... 23 D. Latihan ............................................................................. 24 ii
  • 4. BAB V KELAINAN PADA TULANG A. Kelainan pada rangka manusi dan factor penyebabnya... 25 B. Rangkuman ...................................................................... 28 C. Latihan ............................................................................. 28 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................... 29 B. Implikasi .......................................................................... 29 C. Tindaklanjut ..................................................................... 30 DAFTAR PUSTAKA BIODATA PENULIS iii
  • 5. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat tubuh manusia mencapai akhir masa hidupnya dagingnya akan membusuk. Yang tertinggal adalah satu set objek yang kaku dan pucat yang merupakan kerangka dalam. Rangka manusia tersusun atas berbagai bentuk tulang yang saling berhubungan. Tulang-tulang yang berhubungan tersebut memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh manusia, dan masing-masing tulang tersebut memiliki bagain-bagian yang lebih khusus serta bentuk yang bermacam-macam. Tak jarang pula terjadi kelainan – kelainan pada tulang penyusun rangka manusia yang disebabkan oleh berbagai faktor. B. Deskripsi Singkat Mata Diklat ini membahas tentang tulang penyusun rangka manusia, macam- macam tulang penyusun rangka manusia, hubungan antara tulang, dan kelainan pada rangka manusia, dengan menggunakan metode pelatihan orang dewasa melalui ceramah, tanya jawab dan diskusi kelompok serta demonstarsi. C. Pentingnya Mempelajari Rangka Tubuh Manusia Bahan pelatihan ini penting dipelajari oleh peserta pelatihan , karena melalui penguasaan pengetahuan tentang rangka manusia, peserta pelatihan dapat meningkat kompetensi tentang tulang-tulang penyusun rangka manusia , bentuk tulang penyusun rangka manusia, hubungan antar tulang penyusun rangka manusia dan kelainan- kelainan yang terjadi pada tulang penyususn rangka manusia yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran 1
  • 6. D. Tujuan Pembelajaran 1. Kompetensi Dasar Setelah mengikuti mata diklat ini peserta mampu mengidentifikasi tulang penyususn rangka manusia , menjelaskan macam-macam tulang penyusun rangka manusia, hubungan antar tulang penyusun rangka manusia dan kelainan pada rangka manusia secara keseluruhan dan dapat menerapkannya dalam proses pembelajaran di sekolah. 2. Indikator Keberhasilan a. Memahami tentang rangka manusia b. Menjelaskan hubungan antar tulang penyusun rangka manusia c. Menjelaskan kelainan pada rangka manusia E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok : a. Materi Pokok 1. Tulang penyusun rangka manusia 2. Macam – macam tulang penyusun rangka manusia 3. Hubungan antar tulang penyusun rangka manusia (sendi) 4. Kelainan pada rangka manusia b. Sub Materi Pokok 1.1. Tengkorak 1.2. Badan 1.3. Anggota gerak 1.4. Macam tulang berdasarkan bentuknya 1.5. Macam tulang berdasarkan zat penyusunnya 1.6. Sendi berdasarkan sifat gerakannya 1.7. Sendi berdasarkan arah gerakannya 1.8. Faktor penyebab kelainan pada rangka manusia 2
  • 7. F. Petunjuk Belajar Bahan ajar ini merupakan merupakan pokok-pokok mengenai konsep- konsep yang berkaitan dengan rangka manusia. Untuk mempelajari modul ini beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: 1. Membaca dengan seksama setiap bab dan menjawab pertanyaan atau latihan dalam setiap bab. Apabila ada hal-hal yang belum dipahami dengan jelas dapat ditanyakan pada fasilitatornya atau mendiskusikan dengan peserta yang lain. 2. Perbanyak membaca referensi lain yang terkait dengan materi ini agar pemahaman anda lebih mendalam. 3
  • 8. BAB II TULANG PENYUSUN RANGKA MANUSIA Indikator Keberhasilan : setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat mengidentifikasi tulang penyusun rangka manusia A. TENGKORAK Tengkorak disebut juga rangka sumbu yang sebagian besar tersusun atas tulang-tulang pipih. Tulang tersebut bersambung sedemikian rupa sehingga berbentuk bola berongga. Di dalam rongga itulah tersimpan otak. Tengkorak berfungsi untuk melindungi otak, dan organ-organ penglihatan, pengecap, pendengar, keseimbangan dan pencium. Tulang tengkorak dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: 1. Tengkorak Pelindung Otak / Tulang Kepala Kepala disusun oleh tulang meliputi : a. 1 tulang dahi b. 2 tulang ubun-ubun c. 1 tulang kepala belakang d. 2 tulang baji e. 2 tulang tapis f. 2 tulang pelipis Sambungan antar tulang kepala adalah hubungan yang tidak dapat digerakkan yang disebut dengan sutura. Lihat gambar 1.1 2. Tengkorak Pelindung Wajah / Tulang Muka Wajah disusun oleh tulang yang terdiri dari : a. 2 tulang rahang atas b. 2 tulang rahang bawah c. 2 tulang langit-langit d. 2 tulang hidung 4
  • 9. e. 2 tulang air mata f. 2 tulang pipi g. 1 tulang vomer, h. 2 tulang rongga mata Secara rinci dan jelas dapat dilihat pada gambar 1.2 berikut : Tulang Tapis Tulang Rongga Mata Tulang Air Mata Tulang Pipi Gambar 1.2 : Tengkorak Manusia (kepala dan wajah) B. BADAN Sama halnya dengan tengkorak badan juga termasuk pada rangka sumbu yang disusun oleh tulang-tulang sebagai berikut : 1. Tulang belakang Tulang belakang adalah sebuah struktur lentur yang dibentuk oleh sejumlah tulang yang disebut vetebra atau ruas tulang belakang. Tulang belakang bersifat fleksibel (tidak kaku) karena bersigmen. Bentuk tulang belakang secara keseluruhan melengkung untuk menguatkan dan menyeimbangkan tubuh saat berdiri. Tulang belakang terdiri dari : 5
  • 10. a. 7 ruas tulang leher, b. 12 ruas tulang punggung, c. 5 ruas tulang pinggang, d. 5 ruas tulang kelangkang, dan e. 4 ruas tulang ekor. Secara jelas dapat di lihat pada gambar 1.3 berikut : Gambar 1.3 : Tulang belakang 2. Tulang dada Tulang dada berbentuk seperti pisau belati. Terdiri dari tiga bagian yaitu hulu, badan, dan taju pedang. Seperti pada gambar 1.4 3. Tulang rusuk Tulang rusuk terdiri dari: a. 7 pasang tulang rusuk sejati yang melekat langsung pada tulang dada , b. 5 pasang tulang rusuk palsu yaitu 3 pasang tulang rusuk yang melekat pada tulang rusuk di atasnya dan 2 pasang tulang rusuk melayang. Lihat gambar 1.4. 6
  • 11. Gambar.1.4. Tulang dada dan rusuk 4. Gelang bahu Setiap gelang bahu terdiri atas dua jenis tulang yaitu: 1. 2 selangka yang berbentuk S 2. 2 tulang belikat berbentuk segi tiga. Tulang selangka bersendi dengan tulang dada dan tulang belikat. Tulang belikat bersendi dengan tulang pangkal lengan. Klavikula atau tulang selangka adalah tulang yang melengkung yang membentuk bagian-bagian anterior dari gelang bahu. Klavikula berfungsi memberikan kaitan kepada beberapa otot dari leher dan bahu dengan demikian bekerja sebagai penopang lengan. Skapula atau tulang belikat membentuk bagian belakang dari gelang bahu. Bentuknya segitiga pipih dan memperlihatkan dua permukaan, tiga sudut dan tiga sisi. Lihat gambar 1.5. 7
  • 12. Gambar 1.5. Gelang Bahu 5. Gelang panggul Gelang panggul adalah penghubung antara badan dan anggota bawah. Gelang panggul terdiri dari 1 pasang tulang koksa yang masing – masing mengandung tiga gabungan tulang yaitu tulang usus, tulang duduk dan tulang kemaluan . Bersama – sama dengan tulang kelangkang dan tulang ekor, gelang panggul membentuk daerah seperti mangkok yaitu pelvis, yang melindungi organ reproduksi dalam, kandung kemih dan saluran pencernaan bagian bawah. Lihat gambar 1.6. Gambar : 1.6. Gelang Panggul 8
  • 13. C. ANGGOTA GERAK Anggota gerak disebut juga rangka apendiks yaitu rangka yang menempel pada rangka sumbu di bagi 2 bagian yaitu anggota gerak atas dan anggota gerak bawah 1. Anggota Gerak Atas a. 2 tulang lengan atas Tulang lengan atas adalah tulang terpanjang dari anggota atas. Sepertiga dari atas tulang lengan terdiri atas sebuah kepala yang membuat sendi dengan glenoid dari skapula dan merupakan bangunan dari sendi bahu. Pada bagian batang semakin kebawah semakin pipih di sebelah belakang melintas suatu celah sebagai tempat jalanya saraf radial atau saraf muskulo – spiralis. Maka celah itu disebut celah spiral atau celah radialis. Bagian bawah humerus lebar dan agak pipih. Pada bagian paling bawah terdapat permukaan sendi yang dibentuk bersama tulang lengan bawah. Lihat Gambar 1.7 Gambar.1.7. Tulang Lengan Atas b. 2 tulang hasta Tulang hasta adalah sebuah tulang pipa yang mempunyai sebuah batang dan ujung. Ujung atas ulna kuat dan tebal, dan 9
  • 14. masuk pada formasi sendi siku. Bagian batang ulna makin mendekati ujung bawah makin mengecil. Memberikan kaitan kepada otot yang mengendalikan gerakan dari pergelangan tangan dan jari. Ujung bawah ulna kecil dibandingkan ujung atasnya. Lihat Gambar 1.8. c. 2 tulang pengumpil Radius adalah tulang di sisi lateral lengan bawah. Merupakan tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung. Ukurannya lebih pendek dari pada Ulna. Lihat Gambar 1.8. HASTA HASTA RADIUS Gambar.1.8. Tulang Hasta dan Pengumpil d. 2 X 8 tulang pergelangan tangan pergelangan tangan terdiri dari delapan tulang tersusun dalam dua baris. Empat tulang dalam setiap baris. Lihat gambar 1.9. e. 2 X 5 tulang telapak tangan Tulang telapak tangan tersusun oleh lima tulang. Setiap tulang mempunyai batang dan dua ujung. Ujung yang bersendi dengan tulang kapal disebut ujung karpal dan sendi yang dibentuknya adalah sendi karpo-metakarpal. Ujung distal bersendi dengan 10
  • 15. falanx dan disebut kepala. Batang dari tulang ini adalah prismodial (seperti prisma), dan permukaannya yang terbesar menghadap posterior (ke arah belakang tangan). Lihat gambar 1.9. f. 2 x 14 ruas tulang jari tangan Falanx juga tulang panjang, mempunyai batang dan dua ujung. Batangnya mengecil di arah ujung distal. Terdapat empat belas falanx, tiga pada tiap jari dan dua pada ibu jari. Lihat gambar 1.9. Gambar.1.9. Tulang pergelangan, telapak dan Jari Tangan 2. Tulang anggota gerak bawah Tulang anggota gerak bawah dikaitkan kepada batang tubuh dengan perantara gelang panggul. Aggota gerak bawah terdiri dari: a. 2 tulang paha Tulang paha adalah tulang terpanjang dari tubuh yang memiliki sebuah batang dan dua ujung. 11
  • 16. Ujung atas memperlihatkan sebuah kepala, di bawah kepala ada leher yang panjang dan gepeng terdapat trokhanter mayor dan trokhanter minor. Batang femur berbentuk silinder, halus dan bundar di depan dan di sisi-sisinya. Ujung bawah lebar dan memperlihatkan dua kondil. Kedua kondilnya sangat jelas menonjol, yang medial lebih rendah dari yang lateral. Kedua – duanya masuk dalam formasi persendian lutut. Lihat gambar 1.10. b. 2 tulang kering Tulang kering merupakan yang utama dari tungkai bawah . Tulang kering adalah tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung. Lihat gambar 1.10. c. 2 tulang betis Tulang betis adalah tulang sebelah lateral tungkai bawah. Tulang itu adalah tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung. Ujung atas berbentuk kepala dan bersendi dengan bagian belakang luar dari tibia. Batangnya ramping dan terbenam dalam otot tungkai dan memberi banyak kaitan. Ujung bawah disebelah bawah memanjang.Lihat gambar 1.10. d. 2 tulang tempurung lutut Tempurung lutut terletak di depan sendi lutut. Permukaan anteriornya kasar dan permukaan posteriornya halus dan bersendi dengan bagian pateler dari ujung bawah tulang paha paha. Lihat Gambar 1.10. 12
  • 17. Gambar.1.10. Tulang Paha, Betis, Kering dan Tempurung lutut e. 2 x 7 tulang pergelangan kaki Ada tujuh buah tulang yang secara kolektif dinamakan tarsus. Tulang – tulang ini adalah tulang pendek, terbuat dari jaringan tulang berbentuk jala. Tulang-tulang ini mendukung berat badan kalau berdiri . f. 2 x 5 tulang telapak kaki Terdapat lima tulang telapak kaki. Tulang-tulang ini tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung. Metatarsal pertama adalah gemuk dan pendek, metatarsal kedua terpanjang. g. 2 x 14 ruas jari kaki Tiap jari kaki 3 ruas kecuali ibu jari 2 ruas Gambar.1.11. Tulang Pergelanagn kaki, telapak kaki dan jari kaki 13
  • 18. D. RANGKUMAN 2 bagia rangka manusia rangka sumbu dan rangka apendiks. Rangka sumbu meliputi tengkorak dan badan sedangkan rangka apendik meliputi anggota gerak yaitu anggota gerak atas dan anggota gerak bawah. Tengkorak disusun oleh tengkorak kepala dan wajah. Tengkorak kepala teridi dari tulang dahi, tulang ubun-ubun, tulang kepala belakang, tulang baji, tulang tapis dan tulang pelipis, sedangkan tengkorak wajah meliputi tulang rahang atas, rahang bawah, tulang langit-langit, tulang hidung, tulang air mata, tulang vomer dan rongga mata. Badan disusun oleh tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, gelang bahu dan gelang panggul. Tulang belakang meliputi tulang leher, tulang punggung, tulang pinggang, tulang kelangkang dan tulang ekor. Tulang dada terdiri atas 3 bagian yaitu hulu badan dan taju. Tulang rusuk meliputi tulang rusuk sejati dan tulang rusuk palsu. Gelang bahu terdiri dari tulang selangka dan tulang belikat. Gelang panggul disusun oleh tulang usus, tulang duduk dan tulang kemaluan. Tulang anggota gerak atas meliputi tulang lengan atas, tulang hasta, tulang pengumpil, tulang pergelangan tangan, tulang telapak tangan dan tulang jari tangan. Sedangkan anggota gerak bawah disusun oleh tulang pangkal paha, tempurung lutut, tulang kering, tulang betis, tulang pergelangan kaki, tulang telapak kaki dan tulang jari kaki. E. LATIHAN 1. Buatlah secara skematis tulang penyusun rangka manusia ! 2. Apa yang terjadi pada tubuh manusia jika tidak mempunyai rangka? 14
  • 19. BAB III MACAM – MACAM TULANG PENYUSUN RANGKA MANUSIA Indikator Keberhasilan : setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat menjelaskan macam – macam tulang penyusun rangka manusia A. BERDASARKAN BENTUK TULANGNYA Tulang penyusun rangka manusia berdasarkan bentuk tulangnya dibagi tiga yaitu tulang pipa, tulang pipih dan tulang pendek. 1. Tulang Pipa Disebut tulang pipa karena bentuknya seperti pipa, yaitu bulat, memanjang dan bagian tengahnya berlubang. Contonya tulang lengan, tulang paha, tungkai, dan ruas-ruas tulang jari. Di bagian dalam ujung tulang pipa berisi sumsum merah yang berperan sebagai tempat pembentukan sel darah merah. Tulang pipa di bagi menjadi 3 bagian yaitu kedua ujung yang bersendi dengan tulang lain yang disebut epifisis, bagian tengah disebut diafisis dan antara epifisis dan diafisis adalah cakra epifisis Pada anak-anak, cakra epifisis berupa tulang rawan yang mengandung osteoblas karena masih mengalami pertumbuhan pemanjangan tulang. Pada orang dewasa yang sudah berhenti pertumbuhannya, cakra epifisis sudah berupa tulang keras sehingga epifisis dan diafisisnya menyatu. Gambar 1.12 : Tulang pipa 15
  • 20. 2. Tulang Pipih Tulang pipih bentunya pipih, terdiri atas lempengan tulang kompak dan tulang spons. Di dalamnya berisi sumsum merah yang berfungsi sebagai tempat pembuatan sel-sel darah merah dan sel darah putih. Contohnya tulang rusuk, tulang dada, tulang belikat, tulang panggul dan tulang dahi. Gambar 1.13. Tulang Pipih 3. Tulang Pendek Karena bulat dan pendek, tulang pendek sering disebut sebagai ruas tulang. Di dalamnya berisi susum merah yang berfungsi sebagai tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih. Contoh tulang pendek adalah tulang-tulang pada pergelangan tangan, pergelangan kaki, telapak tangan dan telapak kaki serta ruas-ruas tulang belakang Gambar 1.14:Tulang Pendek 16
  • 21. B. BERDASARKAN ZAT PENYUSUN TULANG Berdasarkan zat penyusun tulang, tulang dibedakan menjadi tulang keras dan tulang rawan. 1. Tulang keras Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas). Osteoblas menghasilkan sel-sel tulang keras yang disebut oeteosit. Selain terdapat osteoblas, terdapat pula osteoklas yang bersifat mengikis tulang. Osteoklas adalah sel berinti banyak dak berukuran besar. Osteoklas melubangi tulang yang kemudian dimasukkan oleh kapiler darah dan osteoblas baru sehingga terbentuk matrik tulang yang baru. Matrik ini terletak dalam lingkaran membentuk sistem havers. 2. Tulang rawan Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan yang disebut kondrosit, yang menhasilkan matrik berupa kondrin. Ada tiga tipe tulang rawan yaitu hialin. serat dan elastik. a. Tulang rawan healin Tulang rawan healin merupakan tulang rawan yang paling banyak terdapat dalam tubuh manusia. Matriksnya transparan bila dilihat dengan mikroskop. Tulang rawan healin merupakan penyusun rangka embrio yang kemudian akan berkembang menjadi tulang keras. Pada orang dewasa tulang rawan hialin terdapat pada sendi gerak sebagai pelicin permukaan tulang dan sendi, ujung tulang rusuk, hidung, laring, trakea dan bronkus. b. Tulang rawan serat Tulang rawan serat memiliki matriks yang berisi berkas serabut kolagen. Karena kandungan matriknya tulang rawan serat bersifat kuat dan kaku serta mampu menahan goncangan. 17
  • 22. Tulang rawan serat terdapat pada antar ruas tulang belakang dan cakram sendi lutut. c. Tulang rawan elastik Tulang elastik mengandung serabut elastik. Tulang rawan ini terdapat pada daun telinga dan epiglotis Pada masa pertumbuhan, terutama saat masih bayi tulang- tulang manusia masih berupa tulang rawan. Dibeberapa bagian misalnya ditilang ubun-ubun, hubungan antar tulang masih belum menutup. Semakin lama ruang antar sel terisi zat kapur sehingga semakin bertambah keras. Namun pada bagian tertentu tulang itutetap sebagai tulang rawan. Misalnya pada daun telinga, kuping, hidung, sendi dan antar ruas tulang belakang. C. RANGKUMAN Tulang penyusun rangka manusia dibagi 2 yaitu berdasarkan bentuk dan zat penyusunnya. Berdasarkan bentuknya terdiri dari tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek. Sedangkan berdasarkan zat penyususnnya terdiri dari tulang keras dan tulang rawan. Tulang rawan dibagi menjadi tulang rawan healin, tulang rawan serat dan tulang rawan D. LATIHAN 1. Jelaskan macam tulang penyusun rangka manusia baik berdasarkan bentuknya maupun berdasarkan zat penyusunnya! 18
  • 23. BAB IV HUBUNGAN ANTAR TULANG (SENDI) Indikator Keberhasilan : setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat menjelaskan hubungan antar tulang penyususn rangka manusia A. BERDASARKAN SIFAT GERAKANNYA SENDI Berdasarkan sifat gerakannya sendi dapat dibedakan atas sendi mati / tak bergerak (Sinartrosis), sendi kaku / sedikit bergerak (Amfiartrosis), dan sendi gerak / bergerak luas (Diartrosis). 1. Sendi mati / tak bergerak (Sinartrosis) Sinartrosis adalah hubungan antara kedua ujung tulang yang direkatkan oleh suatu jaringan ikat , yang kemudian mengalami osifikasi (penulangan), sehingga tidak memungkinkan adanya gerakan. Sebagai contoh adalah hubungan antar tulang – tulang tengkorak. Ada dua jenis Sinartrosis yaitu sinkondrosis dan sutura. Sinkondrosis adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh kartolago hialin. Sutura adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut padat Gambar.2.1. Sendi Mati /tak bergerak (Sinartrosis) 2. Sendi kaku / sedikit bergerak (Amfiartrosis) Amfiartrosis adalah bentuk hubungan antara kedua ujung tulang yang dihubungkan oleh jaringan jaringan kartilago (tulang rawan), 19
  • 24. sehingga memungkinkan tetap adanya gerakan. Amfiartrosis dibagi menjadi dua yaitu simfisis dan sindesmosis. Pada sinfisis sendi dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih. Sebagai contoh adalah hubungan antara ruas-ruas tulang belakang dengan tulang rusuk. Pada sindesmisis sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen, contohnya sendi antara tulang rangkan dan tulang belakang. Gambar.2.2. Sendi kaku / sedikit bergerak (Amfiartrosis) 3. Sendi gerak / bergerak luas (Diartrosis) Diartrosis adalah hubungan antar tulang yang satu dengan yang lain yang tidak dihubungkan oleh jaringan, sehingga memungkinkan terjadinya gerakan tulang secara lebuh bebas. Terjadinya gerakan yang bebas pada persendian dimungkinkan oleh adanya suatu susunan / struktur khusus yang dibangun oleh ligamen, kapsul, cairan sinovial, membran sinovial dan tulang rawan hialin. Gambar.2.3. Sendi gerak / bergerak luas (Diartrosis) 20
  • 25. B. BERDASARKAN ARAH GERAKKNYA Berdasarkan arah gerakannya sendi dibedakan menjadi sendi peluru, sendi engsel, sendi putar dan sendi pelana, sendi luncur dan sendi kondoloid. 1. Sendi peluru Disebut sendi peluru karena dari hubungan dua tulang tersebut dapat terjadi gerakan kesegala arah. Hal ini disebabkan bagian bonggol sendi yang bentunya seperti bola /peluru masuk kedalam cawan sendi dari tulang yang lain. Misalnya hubungan antara tulang gelang bahu dengan tulang lengan atas dan hubungan antara gelang panggul dengan tulang paha. Gambar.2.4. Sendi Peluru 2. Sendi engsel Disebut sendi engsel karena arah gerakannya hanya satu arah, seperti engsel pintu. Hal ini terjadi karena hubungan antara bonggol tulang yang masuk ke dalam mangkok tulang yang tidak terlalu dalam, dan juga adanya bagian pengganjal. Misalnya hubungan tulang atau sendi pada siku dan pada lutut. 21
  • 26. Gambar.2.5. Sendi Engsel 3. Sendi putar Disebut sendi putar karena dari hubungan dua tulang tersebut, tulang yang satu dapat berputar mengitari tulang yang lain. Misalnya hubungan antara tulang atlas dan tulang pemutar (tulang aksis) sehingga kepala kita dapat bergerak dan juga hubungan antara tulang hasta dan pengumpil. Gambar.2.6. Sendi Putar 4. Sendi pelana Disebut sendi pelana karena dari hubungan dua tulang tersebut, tulang yang satu dapat bergerak kedua arah seperti orang yang naik kuda di atas pelana. Contohnya hubungan antara ruas jari tangan dengan telapak tangan, antar tulang-tulang jari kaki dan telapak kaki. 22
  • 27. Gambar.2.7. Sendi Pelana 5. Sendi luncur / geser Disebut sendi luncur / geser karena dari hubungan dua tulang tersebut hanya terjadi sedikit gerak pergeseran. Permukaan kedua tulang yang berhubungan rata. Contohnya adalah sendi pada tulang-tulang telapak tangan dan telapak kaki 6. Sendi kondoloid Sendi terjadi di antara dua tulang yang permukaannya berbentuk oval. Gerakan yang dihasilkan berupa gerak ke samping dan gerak maju mundur tapi tidak mengintari poros. Contohnya adalah sendi pada pergelangan tangan . C. RANGKUMAN Tulang penyusun rangka manusia salin berhubungan satu dengan yang lainnya. Hubungan antar tulang disebut juga dengan sendi. Sendi di bagi menjadi dua, yaitu berdasarkan sifat gerakannya dan berdasarkan arah gerakannya. Berdasarkan sifat gerakannnya sendi terdiri dari sendi mati/ tidak bergerak (Sinartrosis), sendi kaku / sedikit bergerak (Amfiartrosis), sendi gerak / bergerak luas (Diartrosis). Sedangkan berdasarkan arah gerakannya terdiri dari sendi peluru, sendi engsel, sendi putar, sendi pelana, sendi luncur / geser, dan sendi kondoloid. 23
  • 28. D. LATIHAN 1. Jelaskan macam-macam sendi beserta contohnya ! 2. Apa beda sendi sinartrosis, amfiartrosis dan diartrosis 3. Apa yang terjadi jika manusia tidak memiliki sendi? 24
  • 29. BAB V KELAINAN PADA TULANG Indikator Keberhasilan : setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat memahami tentang kelainan tulang penyusun rangka manusia A. KELAIANAN PADA RANGKA MANUSIA BERDASARKAN FAKTOR PENYEBABNYA Sering kali kita temui adanya kelainan-kelainan dan gangguan yang terjadi pada rangka tubuh. Gangguan dan kelainan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor , misalnya karena kelainan yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, karena makanan atau posisi tubuh yang salah. 1. Kelainan sejak lahir Kelainan sejak lahir artinya kelainan yang dibawa sejak dalam kandungan. Ketika dilahirkan orang tersebut telah mengalami kelainan tulang. Penyebabnya memungkinkan karena si ibu terjatuh atau makanannya kurang vit D dan zat kapur, atau karena faktor keturunan (genetik). Bentuk kelainan itu misalnya ketika dilahirkan anak tersebut kakinya berbentuk X atau O atau sejajar. 2. Infeksi Infeksi penyakit dapat mengakibatkan gangguan pada tulang. Gangguan tulang akibat infeksi antara lain : a. Artrisis eksudatif, rasa nyeri pada tulang bila digerakkan akibat peradangan pada selaput sendi b. Artrisis sika, rasa nyeri pada tulang sewaktu digerakkan akibat kekurangan minyak sinovial (pelumas sendi) 25
  • 30. c. Rasa sakit sendi pada lutut dan pangkal paha berupa infeksi yang menghasilkan nanah akibat serangn penyakit kelamin gonorea dan siphilis. d. Sendi terasa kaku akibat infeksi yang kronis oleh beberapa penyakit e. Tulang yang mengecil dan abnormal akibat serangan penyakit polio pada anak-anak yang disebabkan oleh virus. 3. Kerusakan atau kelainan tulang pada persendian Kelainan tulang pada sistem persendian antara lain : a. Selaput tulang rusak, sobek atau memar b. Lepasnya ujung tulang dari bongkol sendi c. Patah tulang (fraktura), baik patah tulang terbuka (tulang mencuat keluar) maupun patah tulang tertutup (tulang tidak mencuat ke luar) d. Retak tulang atau fisura 4. Nekrosis Nekrosis adalah matinya sel-sel tulang. Di bagian luar tulang terdapat selaput tulang yang berfungsi dalam pertumbuhan tulang, terutama untuk mensuplai makanan dan menyambungkan tulang- tulang yang patah Atau retak. Jika selaput tulang rusak maka suplai makanan terhenti dan sel-sel akan mati 5. Defisiensi Kekurangan vitamin D dan juga kalsium (zat kapur) dapat mengakibatkan gangguan proses penulangan sehingga tulang menjadi bengkok dan kropos. Cukup minum susu untuk kesehatan tulang karena susu banyak mengandung zat kapur yang dubuthkan tulang. 26
  • 31. 6. Kebiasan posisi tubuh yang salah Kelainan tulang tulang juga bisa disebabkan oleh kebiasaan posisi tubuh atau posisi duduk yang kurang tepat pada waktu yang lama sewaktu masa pertumbuhan anak. Kelainannya meliputi : a. Lordrosis, tulang belakang melengkung ke depan b. Kifosis, tulang belakang melengkung ke belakang c. Sikoliosis, tulang belakang melengkung ke samping 7. Layuh semu Layu semu disebabkan oleh rusaknya cakra epifisis akibat infeksi sifilis pada anak sejak dalam kandungan. Cakra epifisis adalah daerah pertumbuhan pada tulang panjang. Akibat rusaknya cakra epifisis menyebabkan tulang tidak bertenaga atau layuh. 8. Osteoporosis Osteoporosis adalah suatu keadaan di mana kemampuan tulang mulai berkurang dan disertai kerusakan struktur sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Osteoporosis dialami oleh pria atau wanita diusia tua. Hal ini disebabkan oleh gangguan metabolisme tulang, yaitu jika kerja sel penghancur tulang melebihi kerja sel pembentukan tulang. Lama kelamaan tulang menjadi keropos. Gangguan ini dapat terjadi secara fisiologis karena proses penuaan yang disertai menurunnya hormon, kurang asupan kalsium dan vitamin D. 9. Kanker tulang Kanker tulang adalah terjadi pertumbuhan jaringan abnormal pada tulang. Ada dua jenis kanker tulang yaitu kanker tulang primer dan sekunder. Pada kanker tulang sekunder, sel kanker berasal atau menyebar dari sumber lain atau bukan dari sel tulang. Pada kanker tulang primer sel yang menjadi kanker berasal dari sel tulang. 27
  • 32. B. RANGKUMAN Ada beberapa kelainan yang sering ditemukan pada tulang penyusun rangka manusia. Baik yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit maupu makanan atau posisi tubuh yang salah. C. LATIHAN 1. Sebutkan contoh-contoh kelainan pada tulang yang ditemukan dalam kehidupan sehari - hari. 28
  • 33. BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Manusia disusun oleh tulang-tulang. Tulang – tulang tersebut berfungsi untuk memberi bentuk tubuh, menahan dan menegakkan tubuh, melindungi tubuh, sebagai tempat melekatnya otot rangka, sebagai alat gerak pasif, dan tempat pembentukan sel-sel darah. Tulang – tulang yang menyusun tubuh manusia terdapat pada 3 bagian yaitu bagian sumbu (tengkorak dan badan), dan bagian apendiks (anggota gerak atas/bawah). Tulang- tulang penyusun tubuh manusia memiliki bermacam-macam tulang baik berdasarkan bentuknya maupun berdasarkan zat penyusun tulangnya. Tulang – tulang terangkai dengan adanya hubungan antar tulang yang disebut juga sendi. Sendi dibagi berdasarkan sifat sendinya dan berdasarkan arah gerakannya. Pada tulang – tulang penyusun tubuh manusia tak jarang pula di jumpai kelainan – kelainan. Kelainan – kelainan ini disebabkan karena faktor bawaan, infeksi penyakit, makanan dan posisi tubuh yang salah B. Implikasi Setelah membaca bahan ajar ini guru lebih memahami konsep rangka manusia, sehingga guru tidak menemui masalah pada saat membelajarkan materi tersebut kepada siswa. Guru mampu mengatasi permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dengan menggunakan berbagai variasi metode pembelajaran sehingga tidak hanya monoton menggunakan metode ceramah dan lebih konkrit dalam memberikan materi kepada siswa. 29
  • 34. C. Tindak Lanjut Untuk lebih meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang rangka manusia. Sebaiknya guru membaca referensi lain yang berkaitan dengan konsep rangka manusia, karena banyak hal yang perlu diketahui oleh guru dan belum tertuang dalam bahan ajar ini. Referensi yang dapat dibaca tidak hanya dari buku cetak tetapi dapat juga dari hasil penelusuran melalui internet. 30