Artikel ini menceritakan tentang modifikasi yang dilakukan Armand Setiawan pada mobil Mitsubishi Evolution IX miliknya untuk meningkatkan kinerja di ajang balapan Time Attack. Ia mempercayakan modifikasi mobil tersebut kepada tuner bernama Hening Hidayat, yang melakukan berbagai perubahan pada mesin, eksterior, dan interior mobil untuk meningkatkan kecepatan, pengendalian, dan keamanan. Beberapa modifikasi utama adalah penggantian ber
1. SPEEDFREAK
COVER STORY
EVOIX
dipilihnya agar lebih leluasa
memodifikasi bagian dapur pacunya
demi mewujudkan impiannya dalam
memburu kemenangan di ajang time
attack.
Teks Febry Ardhani Foto Rimba Mahardika
2. COVER STORY
EVOIX
K
ecintaannya terhadap
dunia modifikasi selalu
dituangkannya ke
dalam mobil-mobil idamannya.
Dalam arti kata, mobil yang
diidamkannya merupakan mobil
yang mudah di modifikasi untuk
meningkatkan performance
-nya. Dan saat temannya
menawarkan mobil STi rakitan
tahun 2005, Armand Setiawan
tanpa berpikir panjang lagi
langsung membelinya dan
memboyongnya ke garasi
rumahnya.
Apalagi STi merupakan salah
satu mobil yang memang
khusus di spesialisasikan sebagai
mobil modifikasi. Ditambah lagi
dengan hobinya yang doyan
mengoprek mesin, rasanya klop
antara tersedianya mobil miliknya
dengan hobi yang tertanam
dalam dirinya. “Jenis Subaru
yang aku beli cukup langka dan
lebih ringan dari STi biasa, karena
itu, aku langsung membelinya
saat ada teman menawarkan,”
ujar Armand yang mengaku
Subaru miliknya sebenarnya
adalah demo car STD Standard
Suspension dan ViPEC.
Armand yang pernah
tinggal
3. COVER STORY
EVOIX
di Australia selama beberapa
tahun itu, saat kembali ke
Tanah Air mengikuti arus dan
iklim otomotif yang sedang
berkembang dengan pesat di
dalam negeri, dan salah satunya
ingin menurunkan mobilnya di
ajang Time Attack tahun 2012
ini. Oleh sebab itu, wiraswasta
muda ini mempercayakan mobil
kesayangannya kepada Hening
Hidayat, punggawa Racetech,
seorang tuner yang memiliki
keahlian khusus dalam melakukan
perubahan di mesin. Dengan
tujuan supaya mobilnya menjadi
kandidat juara di Time Attack,
sehingga ubahan yang dilakukan
pada optimal weight reduction,
aerodynamic enhancement,
better engine response, cooling
system dan reinforcement.
Keseriusan Hening dalam
memodifikasi mobil ini dapat
terlihat dari berbagai macam
parts aftermarket yang dipilihnya
yang biasanya merek-merek
aftermarket dari negara yang
sama dengan negara produsen
sebuah produk otomotif tentunya
mereka lebih mengerti mesin
standar dan sangat mengerti
bagaimana mengembangkannya,
karena itulah Hening memilih
Tomei. “Tomei adalah salah satu
dari yang terbaik di dunia untuk
mesin karena merek aftermarket
ini memiliki keunggulan pada
reliable, setiap
engine builder memliki track
record sendiri-sendiri sedangkan
Tomei banyak berbicara di banyak
sirkuit Time Attack,” ungkap
Hening.
Hening kemudian melakukan
penggantian jeroan-jeroan
standard STi dengan labelan
Tomei, diantaranya blok mesin,
head, camshaft, piston untuk
menghasilkan kompresi dan torsi
yang besar. Inspirasinya didapat
dari modifikasi Subaru versi
Tomei/Cusco/Voltex. Memang
parts yang ada pada mobil ini
berbeda dengan Subaru versi
Tomei/Cusco/voltex, mungkin
karena setiap bagiannya masih
prototipe jadi tidak mungkin dijual
di pasaran. Untuk Horse power,
Hening mengaku belum bisa
memberi tahu secara pasti, tetapi
yang jelas dengan spesifikasi
seperti ini, peningkatan Horse
power sudah jelas melebihi angka
300 daya kuda.
Untuk urusan Electronic Control
Unit (ECU), konsol bawaan
dirasakan sudah tidak mencukupi,
karena itu perannya digantikan
dengan ViPEC plug and play.
ViPEC punya kemampuan
seperti ECU lain yang beredar di
pasaran dengan harga yang lebih
mahal. Karena kemampuan ECU
tidak bisa digali hanya dengan
melihat spesifikasi pada kertas,
tapi ViPEC memiliki banyak fitur
yang memungkinkan set up
konfigurasi mesin yang dapat
membuat setingan mesin sesuai
yang diinginkan. Mengontrol
dengan tepat injektor dan sudut
pengapian, juga tekanan RPM.
“Selain itu, ViPEC juga punya
data logger dan displaynya sendiri
sehingga bisa juga digabungkan
dengan ekstra output dan
input sebagai piranti tambahan.
Manipulasi data tidak hanya
sebatas on/off saja tetapi bisa juga
menyesuaikan seberapa banyak
kebutuhan mobil,” jelas Hening.
Untuk membantu pendinginan
ruang bakar, water injection
menyemprotkan air dengan
kadar dan takaran tertentu ke
intake sebelum campuran bahan
bakar dan udara mulai menyesaki
ruang bakar. Secara efektif akan
meningkatkan oktan bahan
bakar sehingga meningkatkan
daya output. Selain itu bisa
menambah rasio kompresi yang
besar, penggunaanya bisa juga
sebagai penghambat mesin untuk
knocking karena aktivitas di trek.
Aquamist juga punya control
unit yang menghasilkan data
yang dibutuhkan ViPEC untuk
menyesuaikan dengan settingan
mesin.
Sedangkan urusan eksterior,
wide body kastem, diselimuti
dengan cutting stiker biru dengan
motif army look yang kental
dengan nuansa racing, namun
tetap menghadirkan warna
identik STi. Pada kaki-kaki untuk
mendapatkan tingkat suspensi
yang prima, labelan STD sudah
tentu menjadi pilhan utama.
Adapun pada interior, dipasang
switch konsol yang nantinya
disesuaikan dengan kebutuhan
driver dan medan balap.
Digunakan juga untuk pengaturan
low high boost dan yang satunya
lagi untuk mengatur traction
control. Atau bila tidak digunakan
bisa juga dipakai untuk yang
lainnya. Karena fungsinya bisa
dirubah sesuai dengan keinginan
dan menyesuaikan dengan
pembalap. Pada bagian kabin
tentu saja jok belakang tidak lagi
dibutuhkan. Pemasangan roll bar
juga dilakukan sebagai salah satu
regulasi kemanan pada setiap
lomba adu kecepatan.
Meskipun semua orang
menginginkan kemenangan
4. COVER STORY
EVOIX
Mobil
Mitsubishi Evolution IX
Pemilik
Armand Setiawan
MESIN
Noken as Tomei, per klep Tomei, piston
Tomei, stang piston Tomei, silinder STi,
kopling Exedy, roda gila STD, saringan
udara HKS, radiator Koyorad, tutup
radiator Denso, busi NGK Racing, koil
STD, turbocharger Tomei, intercooler
Blitz, saluran bahan bakar STD, timming
belt Kevlar, ECU Vipec, cam-gear STD
AVCS, water injection system Aquamist
HF 6, limited slip LSD Cusco, injektor
Dynamics 1000cc/mnt
EKSTERIOR
Widebody kastem, diffuser APR, rear
wing karbon APR Performance, roof
spoiler karbon, kap mesin karbon, spion
karbon, kap bagasi karbon, cutting stiker
by Azhvra, muffler Amuse powerhouse
KAKI-KAKI
Pelek Rota Grid 10.5x18, ban Toyo
Proxes X1 TR 225/35ZR18, sokbreker
STD, per STD, rem STD, strutbar depan
dan belakang Carbing
INTERIOR
Jok Bridge Low Max, indikator STi
Genome, roll bar Cusco, Aquamist water
Injection System, switch panel Longacre,
AIM indikator
SPECIAL THANKS TO
Leon Chandra, Ivan Thojib, Mao Gan,
Hening Hidayat, Henry Sutrisno, Agus
Mardika, Jaka Permana, Amsuri Johan,
Glen Sumendap, Andre Timothy, Alexan-
der Azhvra, Abraham Abiesuta, Caesar
Adhinanda, APR Performance, Tomei,
STD, Vi-pec, Racetech, Alta, AMS
spesifikasi
di setiap perlombaan, dengan
merendah Hening tidak
memasang target apapun, agar
nantinya driver dan mobilnya
bisa tampil all out tanpa tekanan.
Sedangkan untuk penunggang
kuda besi ini, Armand telah
mempersiapkan dua pembalap
yaitu Muhammad Rully Armando
dan Caesar Adhinanda.
Saat ditanya tentang
kepuasan tentang mobil ini
secara keseluruhan, Armand
memaparkann, there is always
room for improvement. Artinya,
di setiap mobil modifikasi
selalu mempunyai celah
untuk improvisasi, maka rasa
ketidakpuasan harus selalu ada
untuk senantiasa bisa melahirkan
ide-ide baru.
Sedangkan urusan eksterior,
wide body kastem, diselimuti
dengan cutting stiker biru dengan
motif army look yang kental
dengan nuansa racing, namun
tetap menghadirkan warna
identik STi. Pada kaki-kaki untuk
mendapatkan tingkat suspensi
yang prima, labelan STD sudah
tentu menjadi pilhan utama.
Adapun pada interior, dipasang
switch konsol yang nantinya
disesuaikan dengan kebutuhan
driver dan medan balap.
Digunakan juga untuk pengaturan
low high boost dan yang satunya
lagi untuk mengatur traction
control. Atau bila tidak digunakan
bisa juga dipakai untuk yang
lainnya. Karena fungsinya bisa
dirubah sesuai dengan keinginan
dan menyesuaikan dengan
pembalap. Pada bagian kabin
tentu saja jok belakang tidak lagi
dibutuhkan. Pemasangan roll bar
juga dilakukan sebagai salah satu
regulasi kemanan pada setiap
lomba adu kecepatan.
Sedangkan urusan eksterior,
wide body kastem, diselimuti
dengan cutting stiker biru dengan
motif army look yang kental
dengan nuansa racing, namun
tetap menghadirkan warna
identik STi. Pada kaki-kaki untuk
mendapatkan tingkat suspensi
yang prima, labelan STD sudah
tentu menjadi pilhan utama.
Adapun pada interior, dipasang
switch konsol yang nantinya
disesuaikan dengan kebutuhan
driver dan medan balap.
Digunakan juga untuk pengaturan
low high boost dan yang satunya
lagi untuk mengatur traction
control. Atau bila tidak digunakan
bisa juga dipakai untuk yang
lainnya. Karena fungsinya bisa
dirubah sesuai dengan keinginan
dan menyesuaikan dengan
pembalap. Pada bagian kabin
tentu saja jok belakang tidak lagi
dibutuhkan. Pemasangan roll bar
juga dilakukan sebagai salah satu
regulasi kemanan pada setiap
lomba adu kecepatan.
Sedangkan urusan eksterior,
wide body kastem, diselimuti
dengan cutting stiker biru dengan
motif army look yang kental
dengan nuansa racing, namun
tetap menghadirkan warna
identik STi. Pada kaki-kaki untuk
mendapatkan tingkat suspensi
yang prima, labelan STD sudah
tentu menjadi pilhan utama.
Adapun pada interior, dipasang
switch konsol yang nantinya
disesuaikan dengan kebutuhan