SlideShare a Scribd company logo
Hubungan
Materi Pertemuan 5 : Hubungan Industrial
Industrial
Hukum
Ketenagakerjaan
Materi Pertemuan 5 : Hubungan Industrial
KELOMPOK 7
Nama Anggota :
1. Tiara Salman ( B1A122404 )
2. Rafi Alfarizi Wijaya ( B1A122407 )
3. Febro Yasmantoro ( B1A122410 )
4. Ardiko Hendrius Pratama ( B1A122411 )
5. M Herioza Firdaus ( B1A122413 )
Pengertian Hubungan
Industrial
Menurut Pasal 1 angka 16 UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan bahwa "Hubungan Industrial adalah
suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku
dalam proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiri
dari unsur pengusaha, pekeria/buruh, dan pemerintah
yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945)"
Tujuan hubungan industrial jangka
panjang sesuai dengan cita-cita
proklamasi adalah terciptanya
masyarakat adil makmur
berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Tahun 1945.
Tujuan Hubungan
Industrial
Tujuan Jangka
Pandek
Tujuan Jangka
Panjang
Tujuan hubungan industrial
jangka pendek adalah
terciptanya ketenangan kerja
di perusahaan (industrial
peaces).
Ciri-Ciri Hubungan Industrial
A. Mengakui dan menyakini bahwa bekerja bukan sekedar mencari nafkah
saja, melainkan juga sebagai pengabdian manusia kepada Tuhannya, sesama
manusia, masyarakat, bangsa dan negara.
B. Menganggap pekerja bukan hanya sekedar faktor produksi belaka
melainkan sebagai manusia pribadi dengan segala harkat dan martabatnya.
C. Melihat antara pekerja dan pengusaha bukan mempunyai kepentingan
yang bertentangan, melainkan mempunyai kepentingan yang sama untuk
kemajuan perusahaan.
D. Setiap perbedaan pendapat antara pekerja dan pengusaha harus
disesuaikan dengan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat yang
dilakukan secara kekeluargaan.
E. Adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban untuk kedua belah
pihak, atas dasar rasa keadilan dan kepatutan.
Sarana Hubungan Industrial
Sarana-sarana hubungan industrial yang dimaksud, sebagaimana ketentuan
Pasal 103 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 adalah :
Serikat Pekerja/Serikat
Buruh
Organisasi Pengusaha
Lembaga Kerjasama
Bipartit
Lembaga Kerjasama
Tripartit
Peraturan Perusahaan
Perjanjian Kerja
Bersama
Peraturan Perundang-
undangan Ketenagakerjaan
Lembaga Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial.

More Related Content

Similar to RPS 5.pdf

Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...
megiirianti083
 
Hukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaanHukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaan
Fadilah Aulia Rahmasari
 
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusiaHubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
MaxMedia
 
jak_lexprivatum,+13.+Geraldo+Samuel+Kambey_privatum.docx.pdf
jak_lexprivatum,+13.+Geraldo+Samuel+Kambey_privatum.docx.pdfjak_lexprivatum,+13.+Geraldo+Samuel+Kambey_privatum.docx.pdf
jak_lexprivatum,+13.+Geraldo+Samuel+Kambey_privatum.docx.pdf
AlamPravana3
 
1. pendahuluan
1. pendahuluan1. pendahuluan
1. pendahuluan
Gindha Wayka
 
Aspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnisAspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnis
soki leonardi
 

Similar to RPS 5.pdf (6)

Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...
 
Hukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaanHukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaan
 
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusiaHubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
 
jak_lexprivatum,+13.+Geraldo+Samuel+Kambey_privatum.docx.pdf
jak_lexprivatum,+13.+Geraldo+Samuel+Kambey_privatum.docx.pdfjak_lexprivatum,+13.+Geraldo+Samuel+Kambey_privatum.docx.pdf
jak_lexprivatum,+13.+Geraldo+Samuel+Kambey_privatum.docx.pdf
 
1. pendahuluan
1. pendahuluan1. pendahuluan
1. pendahuluan
 
Aspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnisAspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnis
 

RPS 5.pdf

  • 1. Hubungan Materi Pertemuan 5 : Hubungan Industrial Industrial Hukum Ketenagakerjaan
  • 2. Materi Pertemuan 5 : Hubungan Industrial KELOMPOK 7 Nama Anggota : 1. Tiara Salman ( B1A122404 ) 2. Rafi Alfarizi Wijaya ( B1A122407 ) 3. Febro Yasmantoro ( B1A122410 ) 4. Ardiko Hendrius Pratama ( B1A122411 ) 5. M Herioza Firdaus ( B1A122413 )
  • 3. Pengertian Hubungan Industrial Menurut Pasal 1 angka 16 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan bahwa "Hubungan Industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekeria/buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945)"
  • 4. Tujuan hubungan industrial jangka panjang sesuai dengan cita-cita proklamasi adalah terciptanya masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Tahun 1945. Tujuan Hubungan Industrial Tujuan Jangka Pandek Tujuan Jangka Panjang Tujuan hubungan industrial jangka pendek adalah terciptanya ketenangan kerja di perusahaan (industrial peaces).
  • 5. Ciri-Ciri Hubungan Industrial A. Mengakui dan menyakini bahwa bekerja bukan sekedar mencari nafkah saja, melainkan juga sebagai pengabdian manusia kepada Tuhannya, sesama manusia, masyarakat, bangsa dan negara. B. Menganggap pekerja bukan hanya sekedar faktor produksi belaka melainkan sebagai manusia pribadi dengan segala harkat dan martabatnya. C. Melihat antara pekerja dan pengusaha bukan mempunyai kepentingan yang bertentangan, melainkan mempunyai kepentingan yang sama untuk kemajuan perusahaan. D. Setiap perbedaan pendapat antara pekerja dan pengusaha harus disesuaikan dengan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat yang dilakukan secara kekeluargaan. E. Adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban untuk kedua belah pihak, atas dasar rasa keadilan dan kepatutan.
  • 6. Sarana Hubungan Industrial Sarana-sarana hubungan industrial yang dimaksud, sebagaimana ketentuan Pasal 103 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 adalah : Serikat Pekerja/Serikat Buruh Organisasi Pengusaha Lembaga Kerjasama Bipartit Lembaga Kerjasama Tripartit Peraturan Perusahaan Perjanjian Kerja Bersama Peraturan Perundang- undangan Ketenagakerjaan Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.