4. α – Kuarsa
(Hexagonal)
SiO2
Tidak berwarna, sering mengandung inklusi
Intergrown dengan ortoklas atau mikroklin
(grafik) dan dengan plagioklas (myrmekite),
sering pseudomorf mineral lain
Belahan tidak ada
Relief sangat rendah, n mineral > n balsam
Birefringence agak lemah, warna interferensi
putih atau agak kuning orde pertama
Sudut pemadaman lurus
Orientasi length slow
Sumbu optik 1
Tanda optik (+)
6. Kalsedon
(agregat, heksagonal?)
SiO2
Tidak berwarna sampai coklat pucat, kadang
berwarna putih kebiruan
Bentuk spherulitik
Belahan tidak ada
Relief rendah, n mineral =, agak tinggi atau
agak rendah dari n balsam
Birefringence agak lemah, warna interferensi
putih atau agak kuning orde pertama
Sudut pemadaman lurus
Orientasi length fast
Sumbu optik 1
Tanda optik (+)
7. Opal
(mineraloid)
SiO2(H2O)x
Seperti mineraloid yang lain, sifat optiknya
bervariasi
Tidak berwarna sampai abu-abu atau coklat
pucat
Colloform crusts
Belahan tidak ada
Relief agak tinggi, n mineral < n balsam
Birefringence tidak ada → isotrop
8. Tridimit
(ortorhombik)
SiO2
Tidak berwarna
Belahan tidak ada
Relief menengah, n mineral < n balsam
Birefringence sangat lemah
Sudut pemadaman lurus
Sumbu optik 2
Tanda optik (+)
Sudut 2V = 35°
9. Kristobalit
(Pseudoisometrik)
SiO2
Tidak berwarna
Belahan tidak ada
Relief menengah, n mineral < n balsam
Birefringence sangat lemah
Sering memperlihatkan struktur mosaik
Sudut pemadaman lurus
Sumbu optik 1
Tanda optik (+)
10. Kristobalit
(Pseudoisometrik)
SiO2
Tidak berwarna
Belahan tidak ada
Relief menengah, n mineral < n balsam
Birefringence sangat lemah
Sering memperlihatkan struktur mosaik
Sudut pemadaman lurus
Sumbu optik 1
Tanda optik (+)