Dokumen tersebut membahas tentang tafsir ayat Al Quran surat An-Nisa ayat 34-35 menurut beberapa sumber, yaitu Al Misbah, Al Maraghi, dan Departemen Agama. Juga dibahas korelasinya dengan ayat-ayat Al Quran dan hadist-hadist lain yang relevan.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
2. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
a. Latar Belakang.................................................................................................................. 1
b. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 2
c. Tujuan .............................................................................................................................. 2
BAB IIPEMBAHASAN............................................................................................................... 3
1. Tafsir................................................................................................................................ 3
2. Korelasi dengan Ayat lain dan Hadist.................................................................................. 5
BAB III PENUTUP...................................................................................................................... 7
a. Kesimpulan....................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 9
3. 1
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Manusia diciptakan Allah SWT untuk berpasang-pasangan di dunia. Manusia
memiliki rasa kepada lawan jenis. Rasa itu adalah rasa kasih sayang dan cinta. Untuk
mewujudkan dan memelihara rasa itu, maka dilakukan perkwanian sebagai tanda pengikat
diantara keduanya. Dalam menjalani kehidupan rumah tangga pasti ada banyak perbedaan
pendapat, pemikiran dan sikap.
Laki-laki sebagai suami harus menjaga dan memelihara keharmonisan rumah tangga,
dan perempuan sebagai istri harus bisa melayani, menaati, dan menghormati suami agar
tercipta suasana yang harmonis. Suami sebagai tulang punggung keluarga harus mencari
nafkah demi kelangsungan dan kesejahteraan keluarganya. Surat Annisa ayat 34-35
menjelaskan tentang perlakuan suami terhadap istri jika terjadi perselisihan dan cara
mengatasinya jika masalahya tidak bisa terselesaikan.
4. 2
b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Tafsir surat An Nisa ayat 34-35 menurut penafsiran dari Al Misbah, Al
Maraghi, dan Departemen Agama ?
2. Bagaimana korelasi surat An Nisa ayat 34-35 dengan Ayat lain dan hadist-hadist ?
3. Bagaimana pandangan ulama terhadap surat An Nisa ayat 34-35 ?
c. Tujuan
1. Mengetahui Tafsir surat An Nisa ayat 34-35 menurut penafsiran dari Al Misbah, Al
Maraghi, dan Departemen Agama
2. Mengetahui korelasi surat An Nisa ayat 34-35 dengan Ayat lain dan hadist-hadist
3. Mengetahui pandangan ulama terhadap surat An Nisa ayat 34-35
5. 3
BAB II PEMBAHASAN
1. Tafsir
1A. Tafsir Al Misbah
a. Tafsir ayat 34
Suami adalah seorang pemimpin dan penanggung jawab atas istri. Suami telah
menafkahkan sebagian dari harta mereka untuk membayar mahar dan biaya hidup
untuk isteri dan anak-anaknya.Wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah dan
juga kepada suaminya. Istri harus memelihara diri ketika suami tidak berada di
rumah. Bentuk pemeliharaan ini salah satunya adalah cinta suaminya ketika suami
tidak di tempat, dengan cinta yang lahir dari kepercayaan suami terhadap isterinya.
Petunjuk Allah itu adalah ketika wanita – wanita yang kamu khawatirkan yakni
sebelum terjadi nusyuz mereka, yaitu pembangkangan terhadap hak– hak yang
dianugrahkan Allah kepada suami, maka nasehatilah , pada saat yang tepat dan
dengan kata-kata yang menyentuh, tidak menimbulkan kejengkelan, bila nasehat
belum mengakhiri pembangkangannya maka tinggalkanlah mereka bukan dengan
keluar dari rumah, tetapi di tempat pembaringan kamu berdua, dengan
memalingkan wajah dan membelakangi mereka. Kalau perlu tidak mengajak
berbicara paling lama tiga hari berturut-turut untuk menunjukan rasa kesal dan
ketidak butuhanmu terhada mereka, namun jika sikap mereka berlanjut dan inipun
belum mempan, maka demi memelihara kelanjutan rumah tanggamu maka
pukullah mereka, tetapi pukulan yang tidak menyakitkan agar tidak mencederai
namun menunjukan sikap tegas. Namun jika mereka sudah menaati perintahmu,
baik sejak awal nasehat atau setelah meninggalkannya di tempat tidur, atau saat
6. 4
memukulnya, maka janganlah kamu mencari – cari jalan untuk menyusahkannya,
dengan menyebut dan mengecam lagi pembangkangannya yang lalu. Tetapi
tutuplah lembaran lama itu dan buka lembaran baru dengan bermusyawaran dalam
segala persoalan rumah tangga, bahkan kehidupan bersama.
b. Tafsir ayat 35
Jika kamu wahai orang-orang yang bijak dan bertaqwa, khususnya penguasa,
khawatir akan terjadinya persengketaan antara keduanya, yakni menjadikan suami
dan isteri masing – masing mengambil arah yang berbeda dengan arah
pasangannya sehingga terjadi perceraian, maka utuslah kepada keduanya seorang
hakam, yakni juru damai yang bijaksana untuk menyelesaikan kemelut mereka
dengan baik.
Juru damai sebaiknya hakam dari keluarga laki – laki, yakni keluarga suami dan
hakam dari keluarga perempuan, yakni keluarga isteri, masing-masing mendengar
keluhan dan harapan anggota kelurganya. Jika keduanya yakni suami dan isteri
atau kedua hakam itu ingin mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi
bimbingan kepada keduanya yakni suami isteri itu. Ini karena ketulusan niat untuk
mempertahankan kehidupan rumah tangga merupakan modal utama menyelesaikan
semua problem keluarga.
1B. Tafsir Al Maraghi
a. Tafsir ayat 34 dan 35
Sebab-sebab kaum laki-laki memimpin kaum wanita yaitu kaum lelaki
memimpin kaum wanita dengan melindungi dan memelihara wanita, kaum lelaki
berkewajiban memberi nafkah.
Cara yang baik mengatasi istri yang membangkang adalah hendaknya suami
memberikan nasihat yang menurut pandangan suami bisa menyentuh hati mereka
(istri). Lalu suami hendak memisahkan diri dari tempat tidur dengan sikap
berpaling. Yang terakhir jika istri masih membangkang, suami boleh memukul
tetapi pukulan itu tidak menyakiti atau melukainya.
Lalu jika ketiga cara tersebut tidak bisa menyelesaikan permasalahan maka
suami istri dan kaum kerabat wajib mengutus dua orang hakam yang bermaksud
memperbaiki hubungan mereka.jika maksud dan tekad mereka itu benar, maka
dengan karunia dan kemurahan Allah akan mempersatukan mereka kembali.
1C. Tafsir Departemen Agama
a. Tafsir ayat 34
7. 5
Kaum laki-laki adalah pemimpin, pemelihara, pembela, dan pemberi nafkah
serta bertanggung jawab penuh terhadap kaum wanita yang menjadi istri dan
yang menjadi keluarganya. Istri yang membangkang dinamakan istri yang
nusyuz. Perlakuan suami terhadap istri yang tidak taat kepadanya atau nusyuz:
a. Pertama menasehatinya dengan baik
b. Suami berpisah dari tempat tidur istrinya.
c. Memukul dengan pukulan yang enteng yang tidak mengenai muka dan tidak
meninggalkan bekas.
Bila istri sudah kembali taat, janganlah membongkar kesalahan-kesalahan
yang telah diperbuat. Tetapi bukalah lembaran baru dan melupakan hal-hal yang
sudah lalu. Bertindaklah dengan baik dan bijaksana.
b. Tafsir ayat 35
Jika suami khawatir akan terjadi syiqaq atau persengketaan antara suami istri
sesudah melakukan usaha-usaha di atas maka kirimlah seorang hakam atau juru
pendamai dari perwakilan keluarga keduanya, namun jika tidak ada boleh dari
orang lain yang netral dan bijaksana. Tugas seorang hakam adalah mendamaikan.
Hakam harus mengetahui persoalan atau perselisihan yang terjadi dan sebab-
sebabnya, lalu berusaha mendamaikan kedua belah pihak yang sedang berselisih.
Bila dalam mencari islah yang pertama belum tercapai maka diusahakan lagi
menunjuk dua hakam yang sifatnya sebagai wakil keduanya. Kalaupun ini belum
berhasil untuk ketiga kalinya, dicari dua orang hakam yang akan mengambil
keputusan dan keputusan itu mengikat.
2. Korelasi dengan Ayat lain dan Hadist
2A. Korelasi dengan Ayat-Ayat Lain
َيآ ْنِمَوًةَمْح َرَو ًةَّدَوَم ْمُكَنْيَب َلَعَج َو اَهْيَلِإ واُنُكْسَتِل اًاج َوْزَأ ْمُكِسُفْنَأ ْنِم ْمُكَل َقَلَخ ْنَأ ِهِتا
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang berpikir.” (ar Ruum: 21).
َسَعَف َّنُه ْوُمُتْه ِرَك ْنِإَف ِف ْوُرْعَمْالِب َّنُه ْوُرِاشَع َوَك ا ًرْيَخ ِهْيِف ُهللا َلَعْجَي َو اًئْيَش واُه َرْكَت ْنَأ ىا ًرْيِِث
8. 6
Artinya: “bergaulah kalian dengan para istri secara patut. Bila kalian tidak
menyukai mereka maka bersabarlah karena mungkin kalian tidak menyukai
sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (An Nisa`:
19).
ِف ْوُرْعَمْالِب َّنُهُت َوْسِكَو َّنُهُق ْز ِر ُهَل ِدْوُل ْوَمْال ىَلَع َو
Artinya: “Dan kewajiban bagi seorang ayah untuk memberikan nafkah
dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf.” (al Baqarah: 233).
ِرَكْنُمْال ِنَع َن ْوَهْنَي َو ِوفُرْعَمْالِب َونُرُمْأَيۚ ٍضْعَب ُءاَيِل ْوَأ ْمُهُضْعَب َُاتنِؤْمُمْال َو َونُنِؤْمُمْال َووُميِقُي َوَن
ۗ ُ َّاَّلل ُمُهُمَح ْرَيَس َكِئََٰلوُۚأ ُهَلوُس َرَو َ َّاَّلل َونُعيِطُي َو َةاَكَّالز َونُتْؤُي َو َة ََلَّصاليز ِزَعَهَّاللَّنِإيمِكَح
Artinya:“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,
sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka
menyuruh (mengerjakan) yang ma`ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan
sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta`at kepada Allah dan Rasul-Nya.
Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.(At Taubah: 71).
2B. Korelasi dengan hadist
ْمِهِئاَسِنِل ْمُكُارَي ِخ ْمُكُارَي ِخ َو ،اًقُلُخ ْمُهُنَسْحَأ اًناَمْيِإ َنْيِنِؤْمُمْال ُلَمْكَأ
Artinya: “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling
baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri-
istrinya.” (HR. At Tirmidzi).
ِةََلَّصال يِف ْيِنْيَع ُةَّرُق َلِعُج َو ،ُبْيِِّالط َو ُءاَسِِّنال اَيْنُدال َنِم َّيَلِإ َبِِّبُح
Artinya: “Dicintakan kepadaku dari dunia kalian, para wanita (istri) dan
minyak wangi, dan dijadikan penyejuk mataku di dalam shalat.” (HR. Ahmad) .
ًَلْيَل ُهَلْهَأ ْقُرْطَي ََلَف َةَبْيَغْال ُمُكُدَحَأ َالَطَأ اَذِإ
Artinya: “Apabila salah seorang kalian sekian lama pergi meninggalkan
rumah (safar) maka janganlah ia pulang (kembali) kepada keluarganya pada
waktu malam.” (HR. Al-Bukhari).
9. 7
ِف ْوُرْعَمْال َنِم َّن َرِقْحَت َالٍقِلَط ٍهْج َوِب َخَاكَأ ىَقْلَت ْنَأ ْوَل َو اًئْيَش
Artinya: “Jangan sekali-kali engkau meremehkan perbuatan baik
sedikitpun, walaupun hanya berupa memberikan wajah yang manis saat berjumpa
dengan saudaramu.” (HR. Muslim).
ُداَهَتا ْوُّباَحَت ا ْو
aynitrA: “saling menghadiahilah kalian niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. al
Bukhari).
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan
Laki-laki di dalam keluarga adalah seorang pemimpin yang bertanggung jawab atas
keluarganya. Seorang suami adalah pencari nafkah bagi keluarganya. Di dalam mengahadapi
persoalan keluarga surat Annisa ayat 34-35 menjelaskan tata cara dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah dalam keluarga. Apabila terjadi nusyuz (pembangkangan istri) dan
terjadi pertengkaran maka dilakukan cara pertama yaitu dengan menasehati istri dengan kata-
kata yang halus dan lembut. Jika belum berhasil maka suami memisahka diri dengan istri
dengan caca berpaling saat di tempat tidur. Dan cara yang terakhir adalah dengan memukul
yang tidak melukai istri. Apabila istri sudah taat, janganlah mengungkit-ungkit masalah yang
lalu, bukalah lembaran baru. Tetapi jika cara tersebut belum dapat menyelesaikan masalah
dan di khawatirkan terjadi persengketaan diantara suami dan istri, maka suami istri wajib
mengutus dua orang hakam dari kedua belah pihak dengan bermaksud memperbaiki
hubungan mereka.
11. 9
DAFTAR PUSTAKA
Musthafa Ahmad. Tafsir Al Maraghi 5. Semarang : PT. Karyo Toha Putra Semarang
Tafsir Al Misbah 2: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran
https://jalansunnah.wordpress.com/2012/03/05/menjaga-keharmonisan-dalam-rumah-
tangga/
https://sultonimubin.blogspot.com/2012/10/at-taubah-ayat-71-80-dan-terjemahan.html