Tulisan ini membahas tentang wirausaha warnet bernama Wijaya.net di Bekasi. Warnet ini didirikan Pak Haji pada tahun 2008 dengan modal Rp100 juta. Wijaya.net menyediakan paket akses internet berjangka waktu dan fasilitas tambahan seperti makanan dan minuman. Warnet ini berlokasi strategis dan bersaing dengan warnet lain dengan menawarkan berbagai pilihan paket dan promosi untuk menarik konsumen dari berbagai kal
1. Wirausaha Warnet (Wijaya.net) berbasis Mikro Ekonomi Page 1
Wirausaha Warnet (Wijaya.net) berbasis Mikro Ekonomi
Jl. Maluku 1 Kelurahan Aren Jaya, Perumnas 3, Bekasi Timur1
Gloria Aryani Hasianita2
4825120337
Sosiologi Pembangunan Reguler ‘12
Abstrak
Tulisan ini mencoba menjelaskan bagaimana warnet dari sisi historis telah banyak melakukan
perkembangan dari pengaksesan golongan kelas sosial serta pengaksesan berdasarkan umur
pengguna jaringan internet. Dalam dunia yang global internet menjadi suatu kebutuhan dalam
penggalian informasi ataupun sekedar hiburan. Hal ini dapat menjadi faktor untuk membuka
wirausaha dalam bidang pelayanan jasa internet dikarenakan pengaksesan internet di Indonesia yang
cukup besar. Namun, berwirausaha tidaklah mudah ada hal yang harus diperjuangkan, untuk itu kita
harus mempunyai modal berusaha keras dan semangat yang tinggi.
Dalam reaksi dunia global, memiliki variabel kegiatan ekonomi dalam produksi,
distribusi, dan konsumsi. Dimana aktor ekonomi produsen dituntut dengan kreativitas dan
inovasi untuk menyesuaikan perkembangan jaman dalam menyediakan suatu kebutuhan dasar
seperti barang dan jasa. Konsumen sebagai aktor penentu bagaimana suatu keberhasilan dari
bahan produksi.
Tulisan ini mengulas tentang wirausaha salah satu warung internet (warnet) sebagai
pertimbangan dalam konsumsi kebutuhan masyarakat yang global dengan pembentukan dunia
baru, yakni dunia maya. Pola masyarakat menengah ke bawah yang memiliki keterbatasan dalam
mengakses internet dikarenakan mempunyai daya pengeluaran yang mahal serta diharuskan
untuk menggunakan komputer sebagai piranti pengaksesan internet mengawali kegiatan
1
Tulisan ini merupakan tugas sebagai pengganti UTS dari mata kuliah Sosiologi Ekonomi yang dijadikan sebagai
nilai penyusunan suatu karya ilmiah. Terima kasih kepada Tuhan YME. Terima kasih kepada Bapak Asep Suryana
selaku dosen pembimbing mata kuliah Sosiologi Ekonomi yang telah memberikan masukan berupa kritik, saran,
dukungan, dan semangat yang sangat berguna bagi penulis untuk dapat menyelesaikan tugas ini. Terima kasih
kepada kedua orangtua saya, karena mereka berdualah orang yang paling berperan besar bagi kehidupan penulis.
2
Lahir menjadi anak sulung dari tiga bersaudara di Bekasi, 23 Desember 1993. Mahasiswa jurusan Sosiologi
Pembangunan Reguler ’12, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Tlp: 94568830.
2. Wirausaha Warnet (Wijaya.net) berbasis Mikro Ekonomi Page 2
wirausaha warnet semakin berkembang. Terutama di tahun 2013 ini terdapat kurang lebih
terdapat kurang lebih 20 warnet yang terdapat di daerah permukiman perumnas 33
. Selain itu,
tulisan ini akan membahas bagaimana strategi produsen menjalani usahanya dalam mensiasati
kualitas warnet yang dapat diakses bagi segala golongan kelas dan golongan usia pada
masyarakat.
Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan
Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced
Research Project Agency Network), dimana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan
hardware dan software komputer berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak
yang tidak terhingga melalui saluran telepon4
. Internet yang dikonsumsi masyarakat untuk
mencari informasi segala kehidupan sehari-hari, mengakses sosial media seperti maraknya
dahulu penggunaan friendster maupun sekedar bermain komputer dengan aplikasi game offline
dan game online. Seiring dengan perkembangannya, aktifitas mengkonsumsi internet menjadi
melekat ke dalam bagian aktifitas mereka sehari-hari.
Pengelompokan warnet yang beragam penulis saat ini meneliti tentang wijaya.net
berdasarkan pertanyaan: Pertama, bagaimana wijaya.net menentukan harga yang sesuai dengan
segala golongan ekonomi serta usia pada masyarakat. Kedua, bagaimana peran Pak Haji
(pengelola warnet) mengaplikasikan usaha dalam menunjang kebutuhan dan keperluan (needs)
keluarga selaku kepala keluarga. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka tulisan ini akan
dibagi menjadi 5 bagian. Pertama, menjelaskan bagian pengantar yang merupakan konsep
sentral dari tulisan ini. Kedua, menjelaskan gambaran atau deskripsi Lokasi tempat penelitian
dari tulisan ini. Ketiga, strategi pelayanan warnet dalam persaingan wirausaha kota metropolitan.
Keempat, pemahaman konsumen sebagai alat dalam penggunaan jasa warnet. Kelima,
menjelaskan tentang penutup yang merupakan bagian dari hasil kesimpulan dari keseluruhan isi
tulisan ini.
3
Penelitian penulis dengan menelusuri satu kawasan Perumnas 3, Bekasi Timur yang berlokasi di pinggiran jalan
raya.
4
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Internet diakses pada 30 Oktober 2013
3. Wirausaha Warnet (Wijaya.net) berbasis Mikro Ekonomi Page 3
Deskripsi Lokasi
Perumnas (Perumahan Nasional) 3 merupakan salah satu daerah yang berada di Bekasi
Timur dan bertempat di Kelurahan Aren Jaya. Selain itu, keberadaan kota Bekasi yang berfungsi
sebagai kota penyangga5
dari Jakarta menjadikan kota tersebut dapat diakses oleh berbagai
masyarakat. Selain dari pembatasan kota Jakarta daerah ini juga merupakan aplikasi jalan untuk
menuju tambun khususnya tambun selatan yang berdekatan dengan perumahan Taman
Kebayoran.
Penglokalisasian yang strategis wijaya.net merupakan penentuan dari gang Jl. Maluku 1
dengan Jl. Timor 8. Sepanjang jalan tersebut kita dapat menemui beberapa rumah toko (ruko) di
depan wijaya.net terdapat Warteg, Tukang Pulsa, serta disebelah wijaya.net terdapat sewa tanah
milik Pak H. Widarto atau dikenal dengan sapaan Pak Haji yang merupakan toko usaha Fried
Chicken milik kerabat Pak Haji serta disebelahnya terdapat rumah makan bakso Pak Kumis.
Selain itu kita dapat menjangkau areal warnet dengan dilalui Angkutan Umum (angkot) K-01
jurusan bekasi-pulogadung dan beberapa alat transportasi lainnya seperti tukang ojek yang
beroperasi tidak jauh dari wijaya.net.
Sepanjang jalan kita akan diperlihatkan dengan jajaran ruko yang melintasi daerah taman
kebayoran sampai ujung jalan RS. Sentosa. Seiring perkembangan jaman, ruko yang tadinya
hanya bertuliskan papan “disewa ruko” menjadi jajaran usaha-usaha yang patut dipilih oleh
konsumen. Salah satunya wijaya.net yang menyediakan jasa internet dan terdapat beberapa
wanet lainnya seperti gamezone.net. Persaingan ini akan menentukan berapa banyaknya
konsumen menggunakan jasa internet untuk menjadi penentuan perekonomian masing-masing
warnet serta perspektif konsumen dalam menentukan penggunaan jasa tersebut.
Strategi Pelayanan Wijaya.net dalam Persaingan Wirausaha Kota Metropolitan
Dalam kota metropolitan seperti Bekasi, warnet menjadi kondisi yang berdomisili sebagai
pengaksesan informasi ataupun sebagai penggunaan game online sebagai hiburan. Wijaya.net
menyediakan beberapa aplikasi browsing seperti Google Chrome, Youtube Downloader, Mozila
5
Ibrahim Saleh, Warteg: Citra Pola Perilaku Konsumsi Masyarakat Jl. Irian Jaya Kelurahan Aren Jaya, Perumnas 3,
Bekasi Timur.hal 3 sekaligus meminjam kata pada studi Somantri (2000) dalam Asep Suryana, Transformasi Sosial
Kota Depok: Dari Pembagian Kerja Internasional Menuju Suburbanisasi Jakarta.
4. Wirausaha Warnet (Wijaya.net) berbasis Mikro Ekonomi Page 4
Firefox dan Yahoo Messenger. Aplikasi game offline seperti Acer Speeder, Alien Shooter,
Bejelewed 2 Deluxe, Deadly Race, Desert Hawk, Feeding Frenzy, Funny Miners, Moto GP,
Stronghold, Star Done, Trio, dan Water Bugs. Serta pengaksesan game online seperti Atlantica,
Point Blank, Ayodance, Seal Online, Lost Saga, DnLauncher, Cross Fire, Rf, dan Free Style.
Pada tahun 2008 Pak Haji memulai berwirausaha dengan membangunnya sebuah warung
internet (warnet) dan saat itu beliau mendapatkan area usaha yang strategis dengan adanya ikatan
sosial antara Pak Haji dengan Pak Ketua Rt 4 yang berada di area Jl Timor 8. Hal ini sejalan
dengan teori Granovetter dengan konsep Embeddedness suatu perekonomian terjadi dalam
jaringan: actual, interaksi konkrit antar individu dan kelompok6
. Bermodalkan 100 juta pak Haji
membuka usaha warnet dengan beberapa piranti komputer yaitu:
Tabel 1.1 Piranti Wijaya.net
Piranti Jumlah
Monitor BENQ 15
Keyboard TRIPRO 15
CPU Samsung Sseasonic Z 15
Mouse 15
Headset 15
Printer EPSON C90 1
Faximile 1
Freezer Daichi 1
Kipas Angin 1
Sumber: Dokumentasi Pribadi
“Pada awalnya saya tidak kepikiran untuk membangun sebuah usaha warnet karena saya
pikir bahwa usaha warnet pasti banyak kendala-kendalanya terutama pada musim penghujan
karena pasti akses internet jadi lola (loading lama) serta banyak pengunjung yang rewel kalo
terjadi keadaan seperti itu, apalagi bila keadaan mati lampu karena scring (daya listrik) yang
gak kuat akan menyebabkan rugi yang besar karena disinikan sistemnya paket-an sehingga
kalo baru main sebentar konsumen banyak yang ngomel, jadi mau gak mau ya harus
dimurahin walaupun sebenarnya kalo sudah nyala komputer masih tetap aktif dan itu harus
6
Bahan Ajaran Mata Kuliah Sosiologi Ekonomi oleh Bapak Asep Suryana dalam The Handbook of Economic
Sociology Neil J. Smelser and Richard Swedberg EDITORS. hal. 2 dalam bab New Economic Sociology
5. Wirausaha Warnet (Wijaya.net) berbasis Mikro Ekonomi Page 5
nunggu lama. Namun, karena banyak sekali pengaksesan internet dan terdapat bahwa di
Indonesia sangat banyak dalam mengakses internet dibanding dengan Negara yang lain
seperti singapura makanya saya mencoba untuk meminimalisir kerugian saya sediakan
fasilitas dengan printer, Scaning, Burning dan faximile”.7
Berdasarkan penuturan di atas dapat dilihat bahwa keberadaan wijaya.net memang
dilatarbelakangi oleh penggunaan jaringan internet yang besar. Namun, dibalik itu semua
ternyata terdapat permasalahan-permasalahan yang rumit sehingga menjadi penghambat
wirausaha yang dijalani oleh Pak Haji. Menurut hasil wawancara penulis oleh narasumber
didapat bahwa terdapat pengkategorian harga dengan jumlah print yakni Rp. 1.000,-/lembar
berbasis kertas hitam putih, serta Rp. 2.000,-/lembar dengan full colour. Ketika penulis bertanya
yang berkaitan tentang persaingan dengan warnet yang lain beliau memberikan arahan dimana
memulai suatu usaha memang mempunyai resiko, untuk itu kita sebagai wirausaha harus cerdas
dan kreatif.
Tabel 1.2 Perbandingan Harga sesuai dengan Paket yang berlaku di Wijaya.net
Paket Waktu Harga
1 1 jam Rp. 3.000,-
2 2 jam Rp. 5.000,-
3 3 jam Rp. 7.500,-
4 4 jam Rp. 10.000,-
5 5 jam Rp. 12.500,-
6 6 jam Rp. 15.000,-
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Berdasarkan table diatas sistem yang digunakan warnet dalam penentuan harga
berdasarkan pemaketan data. Pemaketan tersebut terbukti ampuh untuk menarik konsumen
dikarenakan paket pengaksesan internet dikatakan lebih mudah. Dalam sistem Paket ini tidak
berlaku adanya Personal8
karena dianggap tidak efesien dan lebih menguntungkan.
7
Deskripsi kendala warnet yang diberikan oleh Pak H. (Pemilik Wijaya.net)
8
Pemaknaan kata bagi konsumen dalam mengakses internet yang tidak sesuai batas tergantung kemauan
konsumen.
6. Wirausaha Warnet (Wijaya.net) berbasis Mikro Ekonomi Page 6
Selain paket data akses internet Pak Haji menyediakan fasilitas sebuah freezer dengan
beragam minuman seperti aqua (Rp. 500,-), The Pucuk (Rp. 3.000,-), The Botol (Rp. 3.000,-),
serta terdapat beberapa snack “ciki” yang berharga Rp. 500,- serta keripik singkong beragam
rasa; balado, pedas, manis yang diproduksi oleh Pak Haji sendiri dan diolah dengan tangan
beliau sendiri yang dipatok dengan harga Rp. 2.000,-. Hal tersebut menjadi salah satu siasat Pak
Haji dalam menarik konsumen yang sedang ingin ngemil dalam kegiatan pengaksesan internet.
Dalam penataan ruang komputer sendiri Pak Haji memilih menggunakan jaringan
tipologi bus, dimana penataan komputer disesuaikan dengan lurus dan sejajar. Dengan satu sisi
yang berderet 7 Personal Computer (PC) dan sebelahnya terdapat 8 deretan PC. Siasat ini
digunakan untuk terjadinya penumpukan areal penempatan PC serta dibuat penyangga untuk
CPU yang berada di atas Monitor sehingga dalam pengaksesan internet konsumen merasa
nyaman dengan kondisi komputer dengan pengguna. Serta terdapatnya Toilet bagi para
konsumen dan sebuah gudang di dalam suatu ruangan tertutup dan ditambah lagi terdapat satu
buah kipas angin, dua buah tempat sampah berukuran kecil, lima buah lampu serta dilihat dari
depan terdapat poster-poster game online dijajakan tanpa membuat pintu utama tidak dapat
melihat ke dalam dari luar (transparan).
Foto 1.1 Wijaya.net (tampak depan)
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Tidak hanya sampai situ saja perjuangan Pak Haji dalam menarik pembeli, diadakan
kupon kecil berwarna kuning yang bertuliskan KUPON MAIN GRATIS “Main 2 jam dapat 1
kupon. Tukarkan 10 lembar kupon ini dengan main gratis selama 2 jam”. Kupon ini ditujukan
7. Wirausaha Warnet (Wijaya.net) berbasis Mikro Ekonomi Page 7
untuk konsumen yang sering mengakses internet di Wijaya.net. Berdasarkan hal tersebut bisa
kita simpulkan bahwa Pak Haji sangat mempertimbangkan keuntungan yang bisa didapat
olehnya dan tanpa merugikan konsumen. Dengan demikian, siasat itu menjadi suatu tombak
untuk menjadi tolak ukur konsumen dalam mempergunakan jasa internet seperti Wijaya.net.
Pemahaman Konsumen sebagai Alat dalam Penggunaan Jasa Warnet
Suatu kebijakan tidak mungkin dikatakan dapat berjalan apabila kita tidak mengetahui
praktek yang ada di lapangan. Mungkin kata tersebut menjadi dasar bagaimana pemahaman
konsumen dianggap penting terutama dalam berwirausaha. Dalam jadwal buka dari jam 08.00-
22.00 penulis menganggap bahwa wijaya.net dikunjungi oleh beberapa individu yang berasal
dari beberapa golongan status dan profesi serta dari beberapa golongan usia. Dalam satu hari
yaitu tepatnya pada tanggal 14 Oktober 2013 penulis meneliti dengan menjadi konsumen,
penulis mengamati bahwa sebagian besar pengguna jasa internet yakni berstatus pelajar serta
yang lain kuliah yang bertugas mencari informasi atau terdapat pengusaha dalam internet (bisnis
online) yang sedang mencari informasi atau hanya sekedar browsing bahkan membuat banner
untuk keperluan bisnis konsumen.
Foto 1.2 Voucher Game Online
Sumber: Dokumentasi Pribadi
8. Wirausaha Warnet (Wijaya.net) berbasis Mikro Ekonomi Page 8
Berdasarkan foto 1.1 merupakan voucher game online yang didapat oleh konsumen
Wijaya.net (Joses) sekaligus salah satu gamers9
. Pengaksesan game online ini memang
merupakan salah satu fasilitas yang tersedia di warnet tersebut. Penulis dapat mengkategorikan
tingkat pengaksesan game online ini tergolong pada usia anak-anak hingga remaja yang biasanya
dilihat pada siang hari sekitar jam 10.00 – 15.00. Pada 27 Desember 2013 penulis telah
mewancarai seorang responden Hanna (2 SMA) yang menanggapi bagaimana kuantitas dan
kualitas dari Wijaya.net. Berikut kutipannya:
“Saya sih cuma sekali-kali aja kesini kalau modem di rumah habis saya main internet disini
kak. Lagipula kalau saya make modem gampang habis kalau disini kan Cuma 5ribu bisa
main 2 jam tapi jeleknya mah disini panas yang dingin ditempat tertentu saja yang deket
kipas. Udah gitu beberapa komputer nggak bersih masih ada debu-debu. Saya nyaman
karena warnetnya gak bau rokok kak karena saya gak suka rokok juga dan disini tuh
loadingnya gak lama jadi enak deh buat main gamenya di game.co.id atau main game di fb.”
Salah satunya seorang murid sekolah dasar bermain internet hanya menggunakan fasilitas
game online yakni Audition Ayodance. Bertepatan hari tersebut termasuk hari libur karena
besoknya bertanggal merah yakni hari Idul Adha, sehingga kedua orangtua (Ian)
memperbolehkan anak tersebut main di luar jam sekolah. Seperti Yongki (2 SMP) konsumen
tetap yang selalu bermain game online Rf. Bersama teman-temannya mereka selalu mengunjungi
warnet di setiap siang sepulang sekolah dan pagi hari apabila hari libur seperti tanggal 27
Desember 2013.
Penulis juga memberikan pertanyaan dengan pendekatan kepada narasumber (Mas
Dimas) pada malam hari yang berprofesi sebagai anak kuliahan “kualitas disini sih bagus, dan
bersih susah nemuin warnet seperti ini kan kebanyakan warnet tuh bau rokok trus pada main
game online jadi kalo gw ngakses internet jadi lemot tuh. Makanya gw lebih sering main disini
daripada tempat lain yah walaupun Cuma nyari bahan buat tugas kuliah doang sih gak masalah
yang penting gw nyaman disini. Walaupun toiletnya kurang bersih karena jarang yang make itu
sih gak masalah kan tujuan utama gw mau ngerjain tugas”.
9
Sebutan lain sebagai habitus manusia dalam bermain game.
9. Wirausaha Warnet (Wijaya.net) berbasis Mikro Ekonomi Page 9
Penutup
Berdasarkan hasil diskusi diatas dapat dilihat bahwa, dengan keberadaan Wijaya.net di Jl.
Maluku 8, Kelurahan Aren Jaya, Perumnas 3, Bekasi Timur memberikan makna tersendiri bagi
pengguna jasa Wijaya.net. Awalnya masyarakat yang mengakses jaringan internet hanya
golongan menengah ke atas, dengan perkembangan jaman, warnet menjadi hal yang mudah
dalam pengaksesan internet. Penggeseran fungsi juga dapat disesuaikan dalam perkembangan
jaman yang sebelumnya hanya sebagai mencari informasi yang tersedia di Om google dan
sekarang sebagai usaha online, cyber space, game online yang dapat diakses dengan mudah
tanpa adanya pembatasan ruang dan waktu.
Penulis sebagai salah satu konsumen yang didasari pada berlangsungnya penelitian ini
menganggap bahwa kebijakan atau sistem yang dibuat oleh Pak Haji patut ditiru dalam memulai
suatu wirausaha supaya mendapatkan omset yang besar terutama dalam hal yang terpenting ialah
dapat membalikan modal awal. Walaupun masih didapati kekurangan dalam menyediakan
layanan ini seperti WC yang kurang bersih dan masih didapati debu dari beberapa kompi
(komputer). Pak Haji tidak stagnan dalam berwirausaha melainkan berbagai cabang usaha
digelutinya seperti sewa tanah yang tepat di samping warnet serta menggeluti berbagai usaha lain
seperti perdagangan kripik dan beberapa minuman. Berbagai cara dapat dilakukan dalam
berwirausaha untuk itu pantang menyerah adalah modal yang tepat bagi kita.
10. Wirausaha Warnet (Wijaya.net) berbasis Mikro Ekonomi Page 10
DAFTAR PUSTAKA
Saleh, Ibrahim. Warteg: Citra Pola Perilaku Konsumsi Masyarakat Jl. Irian Jaya Kelurahan
Aren Jaya, Perumnas 3, Bekasi Timur. Dalam Jurnal Ekonomi. Jakarta: Jurusan
Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta.
Suryana, Asep. The Handbook of Economic Sociology Neil J. Smelser and Richard Swedberg.
Jakarta: Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta.
Rochyati, Nur, Umi. Modul 4 Pengantar Ilmu Ekonomi Materi Permintaan, Penawaran dan
Harga Keseimbangan Pasar. Jakarta: Edisi Revisi 2010 Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta.