SlideShare a Scribd company logo
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009




        PROSPEK AGREGAT LOKAL KALIMANTAN TENGAH
             UNTUK BAHAN PERKERASAN JALAN
                                         I Ketut Darsana
                  Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan
                      Jl. A.H Nasution No. 264 Ujungberung Bandung


Abstrak
Puslitbang Jalan dan Jembatan TA-2008 telah melaksanakan uji coba skala penuh pemanfaatkan
agregat lokal untuk bahan jalan pada ruas jalan Riam Durian – Sukamara, Waringin Barat,
sepanjang 1+350 Km di Kalimantan Tengah. Hasil analisis kimia di Pusat Sumber Daya Geologi,
dari + 50 juta m3 cadangan deposit agregat lokal di Lupu, Runtu dan Bukit Sintang termasuk sand-
stone dengan content silIca (SiO2) + 65%.
Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah kajian prospek agregat lokal Kalimantan Tengah untuk
bahan perkerasan jalan melalui uji coba skala penuh,
Metodologi pelaksanaan uji coba skala penuh dimulai dengan pengujian laboratorium sifat-sifat
(properties) agregat lokal untuk bahan lapis pondasi dan bahan campuran beraspal.
Pengujian laboratorium tersebut dipersiapkan untuk Design Mix Formula (DMF), dan Job Mix
Design (JMF) campuran beraspal (HRS). Pelaksanaan uji coba skala penuh pemanfaatan agregat
lokal dengan melakukan pengawasan langsung, dan uji mutu meliputi kuantitas dan kualitas
Hasil kajian laboratorium sifat-sifat (properties) agregat lokal Lupu dan Runtu di Kalimantan
Tengah dengan abrasi +20%, berat jenis +2,65, dapat dimanfaatkan untuk bahan lapis fondasi
agregat (LPA), Namun agregat lokal untuk bahan campuran beraspal, nilai kelekatan aspal hanya
mencapai +80%, dan stabilitas sisa 40%.
Untuk memenui persyaratan gradasi agregat yang kubikal, diperlukan unit pemecah batu (crushed-
stone) yang dilengkapi dengan double impact/jaw.
Agregat lokal Kalimantan Tengah dengan content silica + 65%, untuk bahan campuran beraspal
diperlukan penambahan bahan aditive aspal (WETFIX-BE) terhadap aspal, agar dapat
meningkatkan kelekatan aspal terhadap agegat, dan nilai stabiltas sisa sesuai persyaratan.
Perencanaan campuran beraspal (lataston) dengan aspal pen.60 dan penambahan + 0,30%
aditive WETFIX-BE, pada Design Mix Formula (DMF) untuk HRS Base didapat Kadar Aspal
Optimum (KAO) = 5,60%, density = 2,309 Gr/cc; Untuk HRS WC didapat KAO = 6,60%; density =
2,323 Gr/cc, dengan kelekatan aspal 95% dan stabilitas sisa >80 %.
Dari hasil tersebut menunjukkan agregat lokal Lupu & Runtu di Kalimantan Tengah, mempunyai
prospek yang baik untuk dimanfaatkan sebagai bahan perkerasan jalan.
Kata Kunci; Agregat Lokal-Kalteng,Crushed-stone,Gradasi,Silica & Aditive Aspal.
Abstract
The Research and Development Center For Road and Bridge in 2008 have done full scale test on
local aggregate utilization for road material at Riam Durian – Sukamara, Waringin Barat, around
1+350 km at Central Kalimantan. The chemical analysis from Pusat Sumber Daya Geologi, with
deposit’s reserve + 50 million m3 the local aggregate, Lupu and Runtu,and Bukit Sintang at Central
Kalimantan including sand-stone with silica content (SiO2) + 65%.
The purpose and the aim of this activity is to study the prospect of Central Kalimantan’s local
aggregate to use as road material through the full scale test.
The methodology for full scale test, beginned with laboratory test for local aggregate properties as
material foundation layer and asphalt mix material.
The laboratory tets prepared for Design Mix Formula (DMF) and Job Mix Design (JMF) for asphalt
mix material (HRS). The utilization of local aggregate’s full scale test, through on location
monitoring and quality test covered quantity and quality.
From the laboratory result of properties’s study, the Central Kalimantan’s local aggregate,Lupu and
Runtu, with abration +20% and +2,65 specific gravity, could be used as material for aggregate


I Ketut Darsana                                                                                  95
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009



foundation (LPA). As for asphalt-mix material, asphalt adhesiveness value only reached +80%
and +40% immersion stability.
To full-fill the cubical gradation spec, required crushed-stone unit with double impact-jaw.
To use as asphalt mix material, the Central Kalimantan’s local aggregate with the silica content +
65%, required asphalt aditive WET FIX-BE to asphalt for strengthening the asphalt adhesiveness
with the aggregate, and full-fill the immersion stability rate.
From Design Mix Formula (DMF) for HRS Base with material asphalt pen.60, and addition + 0,3%
aditive WETFIX-BE, found optimum asphalt content 5,60%; density 2,309 gr/cc. For HRS WC
optimum asphalt content 6,60%; density 2,323 gr/cc, with bitumen adhesivenes 95% and
immersion stability > 80%.
The result show that Central Kalimantan’s       local aggregate,    Lupu and Runtu, have a     good
prospect to use as road material.
Key,s Word; Central Kalimantan Local Aggregate’s,Crushed-stone, Gradation,Silica &
Asphalt Additive.




I Ketut Darsana                                                                                  96
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009



PENDAHULUAN
Puslitbang Jalan dan Jembatan TA-2008 telah melaksanakan uji coba skala penuh
sepanjang 1+350 meter di Kalimantan Tengah. Kajian dari beberapa lokasi quarry bahan
di Kalimantan Tengah seperti Lupu, Runtu dan Bukit Sintang dengan cadangan deposit +
50 juta m3.
Kajian laboratorium agegat lokal stock-file dari lokasi quarry Lupu, Runtu, dan Bukit
Sintang, termasuk kelompok sand-stone dengan content-silica 65-66%. Nilai abrasi +
20% dan berat jenis 2,65, namun untuk bahan campuran beraspal nilai kelekatan
terhadap aspal hanya mencapai + 80% dan stabiltas sisa + 40%.
Proses pengolahan dan pemecahan agregat diperlukan alat pemecah batu (stone crusher
- double impact) agar memenuhi persyaratan bentuk butir (kubical) dan untuk bahan
campuran beraspal agar meningkatkan kelekatan terhadap aspal serta nilai stabilitas sisa
diperlukan penambahan bahan aditive-asphalt.
Uji coba skala penuh dan pemilihan alternatip lokasi dan konstruksi perkerasan jalan
dengan bahan agregat lokal, dimaksudkan untuk melihat prospek pemanfaatan agregat
lokal untuk bahan jalan, serta peningkatan prasarana transportasi jalan kawasan
pengembangan daerah tertinggal atau perbatasan di Kalimantan Tengah.




                    Gambar : 1 Peta Jaringan Jalan di Kaliantan Tengah


KAJIAN PUSTAKA
Agregat Lokal

I Ketut Darsana                                                                      97
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009



Dari hasil kajian litbang skala laboratorium agregat lokal (stock-file) Kalimantan Tengah,
khususnya lokasi quarry Lupu, Runtu dan Bukit Sintang, termasuk kelompok sand-stone,
abrasi + 20% dan berat jenis 2,65, secara umum memenuhi persyaratan sebagai bahan
perkerasan jalan.
Namun ada beberapa hal khusus yang perlu diperhatikan dalam proses penyiapan
agregat lokal antara lain pemecahan dilaksanakan secara manual, dibakar, dipecah palu
sehingga persyaratan (kepipihan/lonjong) belum terpenuhi dan cenderung single-size.
     Tabel : 1 Hasil Pengujian Agregat Lokal (Stockfile) – Kalimantan Tengah
                                             Material dari Lokasi
               Jenis                                                              Batasan
     No                              Runtu                   Lupu         T.                 Satuan
             Pengujian
                              K-1     K-2      K-3       K-1      K-2   Kawang   min   mak
     1     Abrasi            18,55   17,00    21,02 20,55 20,12         12,38     -    40      %
     2     Kelekatan aspal     80      80       80      95+       95+    95+     95     -      %
     3     Angularitas Ksr    100     100      100     99,68      100   97,39    95     -      %
     4     Berat Jenis
           Bulk              2,675   2,675    2,669    2,654   2,661    2,462    2.5    -
           SSD               2,687   2,686    2,686    2,678   2,681    2,555     -     -      -
           Apparent          2,705   2,706    2,715    2,719   2,715    2,715     -     -      -
           Penyerapan        0,415   0,419    0,645    0,897   0,748    3,788     -     3      %
Analisis (XRF) struktur Agregat Lokal.
Hasil pengujian agregat lokal Lupu dan Runtu Kalimantan Tengah dengan metode XRF di
Laboratorium Pusat Sumber Daya Geologi - Badan Geologi - Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral, menunjukkan hasil analisis pada Tabel : 2 sebagai berikut :
             Tabel : 2 Hasil Analisis (XRF) Agregat Lupu dan Runtu

                      Parameter               Agregat Lupu          Agregat Runtu

                                                     %                     %
                          SiO2                     66,17                 65,23
                         AL2O3                     15,84                 16,62
                         Fe2O3                      3,65                  4,10
                         CaO                       3,01                   2,70
                         MgO                        1,44                  1,45
                          TiO2                      0,63                  0,79
                         MnO2                       0,08                  0,09
                          K2O                       3,48                  3,68
                          LOI                       0,82                  0,85
Dari hasil analisis tersebut diatas, nilai content 65-66 % > 40% menunjukkan struktur
agregat adalah dominan unsur silica (SiO2) yang mengandung granite dan quartzite.
Agregat dengan komposisi silica > 40% mempunyai sifat “acidic”, pelekatan aspal dan
agregat kurang.
Bahan Aditive Aspal ( WETFIX-BE )
Bahan aditive aspal “WETFIX-BE yang digunakan untuk kelekatan dan anti pengelupasan
(stripping) harus ditambahkan kedalam bahan aspal dengan memperhatikan persentase
dan waktu pencampuran sampai homogen. Untuk campuran beraspal panas (hot-mix)
diperlukan campuran bahan aditive + 0,3 % terhadap aspal.
Dari hasil pengukuran spectra infra merah WETFIX-BE di Laboratorium Departemen
Kimia – Institut Teknologi Bandung, dan gugus fungsi yang terdapat dalam bahan aditive
tersebut, adalah N, CHsp2 dan C-H alipatik

I Ketut Darsana                                                                                       98
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009



Proses pengukuran dilakukan tanpa dan dengan pemanasan pada 100oC selama 10
menit, tidak terjadi perubahan spectra infra merah secara signifikan, yang menyatakan zat
aditive aspal (WETFIX-BE) cukup stabil.
Rumus Umum : Grup-amine
        H                                      H

  R—N—CH2-CH2-CH2—N

                                                H


Campuran Beraspal
Kajian di laboratrium agregat lokal Runtu dan Lupu khususnya untuk bahan agregat
campuran beraspal (lataston), hasil pengujian karakteristik campuran beraspal melalui
percobaan penambahan bahan WET FIX-BE , dengan persentase penambahan 0,30 %
bahan aditive dan bahan kapur terhadap aspal pen 60/70 menunjukkan sifat-sifat pada
Tabel : 3 sebagai berikut:
Tabel 3 : Pengujan sifat-sifat campuran beraspal HRS-WC & HRS Base
                                    Campuran Beraspal (Lataston)
      Jenis                  HRS-WC                                 HRS-Base
    Pengujian          0%      0,3%            Add,         0%        0,3%       Add.    Ketera
                      Add WF Add WF            Kapur      Add-WF     Add WF      Kapur    ngan
 Kadar Aspal            6,3        6,3              6,3     5,7         5,7       5,7
 Kepadatan             2,285      2,291         2,310      2,355     2,328       2.343
 Stabilitas           1105,23    1054,45        1069      1139,34   1061.93      1092
 Stabilitas Sisa       42,13      87,94              -     41,67     88,03         -

Bahan Agregat
Persyaratan bahan agregat untuk lapis pondasi perkerasan jalan disampaikan pada
Tabel: 4 sebagai berikut :
                           Tabel 4: Sifat-sifat Lapis Pondasi Agregat


                                  Sifat‐sifat  Lapis Fondasi Agregat 


          No                        Sifat - Sifat                    Kelas A   Kelas B

            1     Abrasi Agregat Kasar; (SNI 03-2417-1990)          maks 40% maks 40%
            2     Indek Plastis; (SNI 03-1966-1990)                 maks. 6   4 - 10
            3     Hasil Kali IP dgn % Lolos # no.200                maks. 25     -
            4     Batas Cair; (SNI 03-1967-1990)                    maks. 25 maks. 35
            5     Bagian Yang Lunak; (SN M-01-1994-03)               maks 5% maks 5%
            6     CBR; (SNI 03-1744-1989)                            min. 90% min.65%




I Ketut Darsana                                                                                   99
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009




      10
      0                                                            10
                                                                   0        10
                                                                             0
         90                                                                  90
         80                 Agregat Kelas A
                                                              85
                                                                             80
                                                                                                  Agregat K las B
                                                                                                           e
     %07                                                                    %0
                                                                            ,7
     ,                                                                      s
     s 60                                                                   o6
     o
     l                                                   58                 l 0
     o 50                                                                   o
     L                                                                      L50
     n                                             44                       n
     e 40                                                                   e4
     s                                                                      s0
                                                                            r
     r 30                                     30                            e30
     e
     P                                                                      P
         20                        17                                        20
         10            8                                                     10
         0                                                                   0
          01
          ,0          0,1               1           10                        01
                                                                              ,0                0,1
                                N m rS g
                                 o o arin an                                                                 o o 1a g n
                                                                                                            N mrS rin a         10



          Gbr 2(a): Gradasi Agregat Kelas A                                   Gbr 2(b): Gradasi Agregat Kelas B

Persyaratan Bahan Agregat Lokal untuk Campuran Beraspal Lataston (HRS-WC) &
Lataston (HRS-Base) disampaikan pada Tabel:5 sebagai berikut :
                                  Tabel 5: Sifat-sifat Agregat Campuran Beraspal

                                        Sif a t‐ s if a t  C a m p u ra n  L a ta s ton  (H R S)

                                                J e ni s                                                     L a t a st o n (H RS )
    No
                                            P e n g u ji a n                                          H R S -W C          H R S -B as e
     1        Ju m la h tu m b u k a n p e r-b id a n g                                                                   75
     2        R o n g g a d a la m C a m pu ra n ( V IM ) , %                            m in                             3
                                                                   
                                                                                         mak                              6
                                                                   
     3        R o n g g a d a la m A gre ga t (V M A ) , %                               mak                  18                     17
                                                                   
     4        R o n g g a t e ris i A s p a l (V F B ), %                                m in                             68
     5        S ta b ilta s M a rs h a ll, k g /m m
                                                                                         m in                          8 00
     6        P e le le h a n ( Fl o w ) , m m
                                                                                         m in                             3
     7        M a rs h a ll Q u it ie n t (M Q ) , k g /m m                              m in                          2 50
     8        S ta b ilta s M a rs h a ll s is a , % s e t e la h  
              p e re n d am a n se la m a 24 ja m                                        m in                             80
     9        R o n g g a d a la m C a m pu ra n , % p a d a       
              k e p a d a ta n m e m b a l (re fu s a l )                                m in                             2
 
                                                                         
                                                                         
      100                                                                          100
                                                                         
                                HRS ‐WC                                                                       HRS ‐Base
         80
                                                                                   80
                                                                         
     %60
     ,
                                                                                  %60
                                                                                  ,
     n                                                                            n
     e
     s                                                                            e
                                                                                  s
                                                                                  r
     r                                                                            e 40
     e 40
     P                                                                            P


         20
                                                                                   20
                                                                         
         0                                                                          0
                                                                                     0,01             0,1            1               10
          0,01        0,1             1
                                Nom Saringan
                                   or
                                                    10                                                         Nom r Sarin
                                                                                                                  o       gan




         Gbr 3(a) -Gradasi Lataston (HRS-WC)                                      Gbr 3(b)-Gradasi Lataston (HRS-Base)                    100
I Ketut Darsana
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009




Sifat-Sifat Aspal 60/70 & Aditif WETFIX-BE
Hasil pengujian laboratorium sifat-sifat aspal (60/70) untuk campuran beraspal dengan
tanpa dan penambahan bahan 0,2% & 0,3% WETFIX-BE disampaikan pada Tabel : 6
         Tabel: 6 Hasil pengujian laboratorium aspal pen. 60/70 & WET FIX – BE

                   Jenis               Metode           Hasil Pengujian Aspal & Add.WF
No                                                                                            Satuan
                Pengujian             Pengujian         Pen.60/70     +0.2%      + 0.3%
 1    Penetrasi pada 250C 100g.5   SNI 06-2456-1991        65           63        61               0C

      dtk
 2    Titik Lembek                 SNI 06-2434-1991       50.8        51.2       51.6              0C

 3    Titik Nyala (COC)            SNI 06-2433-1991        320        308         298              0C

 4    Daktilitas pada 25oC 5       SNI 06-2432-1991       >140        >140       >140              Cm
      Cm/mnt
 5    Berat Jenis                  SNI 06-2441-1991      1.0365       1.0364     1.0357          -
 6    Kelarutan dalam C2HCL3       SNI 06-2434-1991      99.6247     99,8413    99.9122         %
 7    Kehilangan Berat (TFOT)      SNI 06-2440-1991      0,0124       0,0455     0,0349         %
 8    Penetrasi setelah (TFOT)     SNI 06-2456-1991        55           52         50        0,1 mm
 9    Titik Lembek setelah         SNI 06-2432-1991        55          53,1       52,8          0C

      (TFOT)
10    Duktilitas setelah (TFOT)    SNI 06-2434-1991       >140        >140       >140
11    Perkiraan Suhu                AASHTHO-27-            153        153         150              0C

      Pencampuran                        1990
12    Perkiraan Suhu Pemadatan      AASHTHO-27-            143         140        138              0C
                                         1990


Desain Konstruksi Perkerasan.
Sta 0+000 – Sta 0+650 sepanjang 650 meter, konstruksi perkerasan yang dilaksanakan
sebagai Gambar 4 :




                                                      HRS-WC = 2x2,25

                                                      HRS-Base = 2x2,50          Bahu = 1,50 m

           HRS-WC = 3,00 Cm
                                                                                Kls B = 10,00 Cm
           HRS-Base = 5,00
           C                                                                     Mat.Pil = 15,00
                                                                                      Cm
           Kls A =1 5,00
                                                  Scrab Existing & Dipadatkan

                                                  Tanah Dasar/Sub-Grade CBR (tes-pit) =
                  Gambar 4: Struktur Perkerasan Sta. 0+000 – Sta 0+650
METODOLOGI
Untuk mencapai maksud dan tujuan kegiatan ini dilakukan survey-quarry lokasi agregat
lokal di wilayah Lupu, Runtu dan Bukit Sintang dan lokasi uji coba pada ruas jalan Riam
Durian – Sukamara di Kalimantan Tengah. Pemilihan lokasi uji coba skala penuh setelah
dilakukan pengujian daya dukung (CBR-DCP) perkerasan lama (existing) dan volume lalu
lintas yang menggunakan ruas jalan tersebut. Data aktual tersebut digunakan untuk
menghitung kebutuhan alternatip tebal struktur perkerasan.


I Ketut Darsana                                                                                         101
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009



Pengujian sifat-sifat (properties) agregat lokal stock-file dari masing-masing quarry
tersebut, dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran pemanfaatan bahan sesuai
persyaratan spesifikasi lapis pondasi agregat dan bahan agregat untuk campuran
beraspal.
Hasil pengujian laboratorium agregat lokal tersebut sebagai dasar penyiapan rencana
campuran (Design Mix Formula-DMF) dan penyiapan rencana kerja (Job Mix Formula-
JMF) untuk lapis pondasi agregat (LPA) dan campuran beraspal (lataston) pada uji coba
skala penuh di lapangan.
HASIL KAJIAN
Hasil kajian dan pengawasan pelaksanaan fisik pemanfaaan agregat lokal untuk bahan
jalan sepanjang + 1,350 km pada ruas jalan Riam Durian – Sukamara di Kalimantan
Tengah, meliputi hal-hal sebagai berikut.
Lokasi & Sumber Agregat (Quarry)
Lokasi quarry bahan agregat lokal dioptimalkan yang kemungkinan dapat mendukung dan
mensuplai kebutuhan bahan, dengan mempertimbangkan prasarana transporasi yang
mungkin dapat dilaksanakan.
Lokasi Lupu, ( + 20,00 Km dari Riam Durian)
Lokasi quarry LUPU dengan deposit yang cukup banyak, dan sebagian yang telah diolah
secara tradisional-manual pada beberapa lokasi. Saat ini sedang di bangun unit pemecah
batu (stone-crusher) pada ruas jalan Sukamara-Nanga Bulik tepatnya di daerah Lupu-
Kajang dengan sumber dan quarry agregat lokal (sand-stone) dengan deposit yang
cukup banyak.
 
 
           
           
           
           
           
           
           
           
           
           
           
    Gbr 5 (a) : Penyiapan raw-material secara manual    Gbr 5 (ab) : Penyiapan crushed stone
           
 
Proses pengolahan agregat lokal LUPU yang belum optimal, karena mempergunakan unit
pemecah batu (stone-crusher) dan proses pemecahan hanya dengan menggunakan jaw
dengan single-impact, khususnya persyaratan pipih & lonjong belum terpenuhi, seperti
disampaikan pada Gambar 6 (a)(b)&(c) sebagai berikut.
 
 
 
 
 
 
           


I Ketut Darsana                                                                                102
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009




         
         
         
         
         
         
         
         
         
             Gbr 6 (a) Agregat kasar                             Gbr 6 (b) Agregat sedang
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
                                    Gbr 6 (c) Agregat halus & abu batu


Lokasi Runtu, ( + 120 Km dari Riam Durian)
Lokasi daerah Runtu terletak di ruas jalan Simpang-Runtu-Lamandau + 60 km dari kota
Pangkalan Bun, proses pengolahan & pemecahan dengan stone-crusher terdapat di
beberapa lokasi seperti disampaikan pada Gambar: 7 sebagai berikut :
 
 




      Gbr: 7 (a) Agregat batu belah-raw material        Gbr: 7(b) Crushed-stone – double impact




I Ketut Darsana                                                                                   103


                            Gbr: 7 (c) Agregat proses dengan crushed stone
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009



Bukit Sintang, pada ruas jalan Simpang-Runtu-Lamandau + Km.80 dari Pangkalan Bun,
deposit yang tersedia berupa bukit-bukit yang sampai saat ini belum di olah secara
optimal. Disamping deposit yang belum diolah, prasarana transportasi dari dan ke tujuan
lokasi belum dapat berfungsi dengan baik.




                  Gbr : 8(a) (b) Deposit Quarry Bukit Sintang & Tantangan Prasarana Jalan

Kondisi Perkerasan Lama (Exixting)
Untuk mendapatkan keseragaman daya dukung dan kesetabilan badan jalan diperlukan
pengupasan (scrab) lapis perkerasan dan beraspal yang ada. Hasil scrab tersebut
dihampar, diratakan dan dipadatkan kembali, sekalian membentuk grade dan elevasi
struktur perkerasan, bahu dan drainase jalan.


                                                                       Gbr: 9
                                                                       Kondisi
                                                                       perkerasan
                                                                       lama (existing)

                                                                       Kondis lapis
                                                                       beraspal
                                                                       terkelupas &
                                                                       lubang-lubang




Pengujian Daya Dukung Tanah Dasar (CBR-DCP)
Hasil pengujian daya dukung (CBR) tanah dasar dengan alat DCP pada ruas jalan Riam
Durian-Sukamara Km. 55+750 – Km. 57+750 (Sta 0+000 – Sta 2+000) disampaikan
sebagai Gambar : 10 sebagai berikut :




I Ketut Darsana                                                                             104
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009




                      Gambar 10: Nilai Daya Dukung (CBR) dengan alat DCP
                        (Riam Durian – Sukamara Km.55+750-Km.57+750)
             Riam Durian                                     Sukamara



      Gambar : 10 Grafik nilai daya dukung (CBR) hasil pengujian dengan alat DCP
Nilai daya dukung CBR tanah dasar hasil tes-pit, disampaikan sebagi Tabel: 6 sebagai
berikut :
                    Tabel 6: Resume Hasil Pengujian & Klasifikasi Tanah
             No     Sta-Sta    Nilai CBR       LL          PL             PI      Bertqa Jenis
                                  (%)         (%)          (%)           (%)
             1      0+075         13,5         37           17            20         2,597
             2      0+500          9,0         35           20            15         2,525
             3      1+800          9,0         20           15            15         2,590
Kondis perkerasan setelah penggarukan (Scrab)
Perkerasan lama (existing) digaruk, dikupas (scrab) dan dipadatkan kembali, untuk
mendapatkan keseragaman daya dukung, elevasi badan jalan, perkerasan, bahu dan
drainase jalan.




       Gbr 11 (a) Pembentukan badan jalan                  Gbr 11 (b) Kondisi Hasil Scrab


ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Rancangan rencana LPA Kelas A


I Ketut Darsana                                                                                  105
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009



Rancangan komposisi gradasi terdiri dari : agregat 2-3 = 47,0 %; agregat 1-2 = 8,%;
agregat 0,5-1 = 25%; abu batu = 10% dan pasir = 10%.
                             Tabel : 8 Rancangan gradasi Lapis Pondasi Agregat

                                               RENCA G
                                                    NA RADA AG AT PONDA
                                                           SI REG      SI
                                                         KELA - A
                                                             S
      URAIAN
      Inch                              1.5"            1"         3/8"           #4          #10    #40     #200
      mm                                37,5            25          9,5          4,75         2,0    0,425   0,075


      TtitikKontrol
      Max                               100             85          58           44,0         30,0   17,0     8,0
      Min                               100,0           79,0       44,0          29,0         17,0   7,0      2,0
      Data Gradasi Agregat
       - Agregat 2 - 3                  100,0           66,0        3,4           2,8          2,5   2,1      1,1
       - Agregat 1 -2                    100             99        30,4          16,9         10,5   7,4      4,8
       - Agregat 0,5- 1                 100             100        97,2          63,7         20     11,7     7,5
       - AbuBatu                        100             100        99,4          95,9         72     36,5    23,2
       - Pasir                          100         100,0          100,0         100,0        95,7   45,1     5,2
      Kombinasi A at
                 greg
       - Agregat 2 - 3         47,0%    47,0            31,0        1,6           1,3         1,2    1,0      0,5
       - Agregat 1 -2           8,0%     8,0            7,9         2,4           1,4         0,8    0,6      0,4
       - Agregat 0,5- 1        25,0%    25,0            25,0       24,3          15,9         5,0    2,9      1,9
       - AbuBatu               10,0%    10,0            10,0        9,9           9,6         7,2    3,7      2,3
       - Pasir                  10,0%   10,0            10,0       10,0          10,0         9,6    4,5      0,5
      Total campuran           100,0%   100,0           83,9       48,2          38,2         23,8   12,7     5,6
      Gradasi Lapangan
                                        100,0           92,1       41,5          33,1         24,7   11,9     3,5




                                10
                                 0
                                 90
                                 80

                               ) 70
                               %
                               ( 0
                                 6
                               t
                               a
                               w
                               e5
                                 0
                               l
                               n
                               e
                               s4
                               r 0
                               e
                               P
                                 30
                                 20
                                 10
                                  0
                                  01
                                  ,0              0,1                1                   10
                                                               Uu n rina  (m)
                                                                k ra  sa g n m




                              Gambar 12: Hasil pengujian gradasi LPA Kelas A
Rancangan HRS-Base & HRS-WC
Penyiapan rancangan rencana (HRS Base & HRS WC) dengan aspal pen. 60 (Shell) +
0,30% add. WET FIX - BE.


I Ketut Darsana                                                                                                      106
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009



                     Tabel 9 : Hasil pengujian HRS Base dan HRS WC
            Parameter                        Hasil Pengujian                Hasil Pengujian
            Pengujian                         (HRS Base)                      (HRS WC)

 Kadar Aspal Optimum                             5,60 %                          6,60 %
 Kepadatan                                     2,354 gr/cc                     2,388 gr/cc
 VFB                                            73,25 %                         89,16 %
 VIM                                             4,16 %                          2,50 %
 VMA                                            16,39 %                         15,24 %
 Stabilitas                                    975,60 kg                       898,43 kg
 Kelelehan                                      3,14 mm                         3,90 mm
 MQ                                              311,07                          230,47
 Stabilitas Sisa                                81,19 %                          81,19%

Pelaksanaan Lapis Pondasi Agregat Kls A
Lapis pondasi agregat lokal kelas A dilaksanakan dengan lebar 5,00 meter dan tebal 15
centi meter pada tiap tahapan pelaksanaan sepanjang 1+350 Km. Pelaksanaan
penghamparan dengan grader dan pemadatan dengan pemadat vibro.




                                                                                             

    Gbr 13(a) : Penghamparan agregat kls A          Gbr 13(b) : Pemadatan agregat kls A

Hasil pengujian kepadatan dengan metoda setara pasir (sand-cone), dengan hasil
kepadatan dan ketebalan disampaikan seperti Tabel 9 sebagai berikut :
        Tabel 9: Hasil pengujian kepadatan dan tebal lapis pondasi agregat kelas A
                    γd Laboratorium         Derajat                Kadar Air              Tebal
  Lokasi (Sta)
                         (t/m3)          Kepadatan (% )              (%)                  ( cm )
      0+000              2,070               101,2                    4,9                  14,0
      0+050                                   99,0                    4,5                  15,0
      0+100                                  100,4                    3,6                  16,5
      0+150                                  100,6                    3,4                  15,0
      0+200                                   98,6                    4,3                  15,0
      0+250                                   98,9                    4,6                  15,0
      0+300                                   95,5                    3,6                  16,0
      0+350                                  103,1                    4,2                  15,0
      0+400                                   93,2                    4,3                  15,0
      0+450                                  103,1                    3,6                  15,0
      0+500                                  103,4                    4,6                  15,0


I Ketut Darsana                                                                                    107
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009



      0+550                                    99,5                      3,9         14,5
      0+600                                   105,1                      3,6         15,5
      0+650                                   101,4                      4,3         18,0

o    Kepadatan dengan metoda setara pasir (sand cone) menunjukkan nilai rata-rata
     kepadatan 100,4 %, dengan standar deviasi 3,1, nilai maksimum 105,1 dan minimum
     93,2, menunjukkan nilai kepadatan cukup baik.
o    Kadar air menunjukkan nilai rata-rata kepadatan 4,10 %, dengan standar deviasi 0,5,
     nilai maksimum 4,9 dan minimum 3,4, menunjukkan kadar air cukup baik.
o    Tebal LPA menunjukkan nilai rata-rata 15,4 cm, dengan standar deviasi 1,0, nilai
     maksimum 18,0 cm dan minimum 14,0 cm, menunjukkan ketebalan LPA yang
     memenuhi syarat.
HRS Base
Pelaksanaan penghamparan dan pemadatan HRS-Base lebar 5,00 meter dan tebal 5,00
cm pada Sta 0+000 – Sta 0+650.




    Gbr 14a: Tahapan pelaksanaan HRS Base             Gbr 14b: Tahapan pemadatan HRS Base

HRS WC
Pelaksanaan penghamparan dan pemadatan HRS-WC lebar 4,50 meter dan tebal 3,00
cm pada Sta 0+000 – Sta 0+650.




     Gbr 15a: Tahapan pelaksanaan HRS WC               Gbr 15b: Tahapan pemadatan HRS WC

I Ketut Darsana                                                                             108
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009



Pengujian kepadatan (density) dan pengambilan contoh inti (core-drill) lapis HRS-Base,
disampaikan seperti Tabel : 10 sebagai berikut :
   Tabel : 10 Hasil pengambilan contoh inti (core-drill) & pengujian kepadatan (density)
                    Laboratorium               Lapangan                          Tebal
   Lokasi
    (Sta)         HRS-Base   HRS-WC     HRS Base         HRS WC          HRS Base    HRS WC
                   (gr/cc)    (gr/cc)    (gr/cc)          (gr/cc)         ( cm )      ( cm )
   0+000           2,309     2,323        2,318           2,180           4,86           4,20
   0+050                                  2,356           2,147           5,17           3,61
   0+100                                  2,286           2,140           4,69           3,20
   0+150                                  2,275           2,208           5,73           4,00
   0+200                                  2,325           2,164           4,29           4,23
   0+250                                  2,228           2,258           4,96           3,59
   0+300                                  2,285           2,182           4,27           3,28
   0+350                                  2,296           1,781           4,18           3,62
   0+400                                  2,301           2,073           4,58           4,16
   0+450                                  2,333           1,807           5,16           3,54
   0+500                                  2,236           2,633           4,21           2,95
   0+550                                  2,269           2,219           4,47           4,12
   0+600                                  2,317           2,185           4,38           3,54
   0+650                                  2,333           2,230           6,61           4,93
Dari hasil trial-compaction lapis HRS-Base didapat kepadatan laboratorium 2,309 gr/cc
dan kepadatan lapangan hasil pengujian contoh inti (core-drill) didapat kepadatan rata-
rata 2,297 gr/cc, sehingga derajat kepadatan rata-rata 99,48%.
Dari hasil trial-compaction lapis HRS-WC didapat kepadatan laboratorium 2,323 gr/cc dan
kepadatan lapangan hasil pengujian contoh inti (core-drill), kepadatan rata-rata 2,158
gr/cc, dan derajat kepadatan rata-rata 93,89%.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil pengkajian dan pelaksanaan uji coba skala penuh pemanfaatan agregat lokal
untuk bahan jalan di Kalimantan Tengah, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Agregat lokal ex Lupu maupun Runtu di Kalimantan Tengah, termasuk kelompok sand-
   stone dengan perkiraan jumlah deposit quarry + 50 juta m3. Hasil pengujian dan
   analisis di Laboratorium Pusat Sumber Daya Geologi Departemen ESDM dengan
   content silica (SiO2) + 65 %
2. Kajian laboratorium agregat lokal dengan nilai abrasi + 20%, berat jenis + 2,65
   memenuhi persyaratan untuk lapis fondasi agregat kls-A maupun kls-B, dengan
   memperhatikan persyaratan bentuk butir seperti (pipih & lonjong). Namun untuk bahan
   campuran beraspal, kelekatan terhadap aspal hanya mencapai + 80% dan stabilitas
   sisa 40%.
3. Persyaratan agregat lokal (sand stone) untuk bahan jalan, baik untuk agregat lapis
   pondasi & agregat campuran beraspal, untuk proses pengolahan agregat diperlukan
   unit pemecah batu (stone-crusher) yang dilengkapi dengan double impact/jaw, agar
   mendapatkan bentuk butir yang kubikal.
4. Rancangan rencana campuran beraspal (lataston) dengan aspal pen. 60/70 dan
   penambahan 0,30% aditive aspal (WETFIX BE) ;
   Untuk campuran beraspal HRS Base, didapat Kadar Aspal Optimum (KAO) = 5,60%,
   density = 2,309 gr/cc; VIM = 3,02; stabilitas = 975,60 kg;


I Ketut Darsana                                                                                 109
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009



   Untuk HRS-WC didapat KAO = 6,60%; density = 2,323 Gr/cc; VIM = 3,90; stabilitas =
   898,43 kg; dan untuk masing-masing campuran stabilitas sisa = 81,19%
5. Dari hasil kajian dan pelaksanaan uji coba skala penuh tersebut, agregat lokal Lupu
   dan Runtu di Kalimantan Tengah, mempunyai prospek yang cukup baik untuk bahan
   agregat lapis pondasi dan bahan agregat campuran beraspal (lataston).
Saran
1. Agregat lokal (sand stone) dari quarry Lupu dan Runtu di Kalimantan Tengah untuk
   bahan konstruksi perkerasan jalan, untuk proses pengolahan (gradasi) diperlukan unit
   pemecah batu (stone-crusher) dengan double impact/jaw, agar mendapatkan bentuk
   butir yang kubikal sesuai persyaratan dan spesifikasi bahan agregat.
2. Pemanfaatan agregat lokal dari Lupu & Runtu dengan content silica + 65% untuk
   campuran beraspal (lataston), dengan penambahan bahan additive aspal (WETFIX
   BE) + 0,3% terhadap aspal pen. 60/70, walaupun telah menunjukkan prospek yang
   cukup baik, disarankan kajian dan monitoring kinerja lebih lanjut sehubungan
   pelaksanaan, kondisi lingkungan dan sifat-sifat campuran beraspal.




I Ketut Darsana                                                                     110
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009




                                        Daftar Pustaka
1. Antistripping Agent (Bitumen Additive) For Road Construction, 2006
2. Pavements Unbound, Andrew R.Dawson, proceeding July 2004
3. Adhesion Promoters, Technical Bulletin, Adhesion Promoters, Product Overview
   AKZONOBEL, 2003
4. Bitumen Shell Handbook, July 1990
5. Highway Material, Soil and Concrete, Harold N.Atkins – Second Edition, 1983.




I Ketut Darsana                                                                   111

More Related Content

Recently uploaded

Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdfPertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
classroomastitiani
 
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptxPPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
IsmiAis2
 
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
perusahaan704
 
Materi_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.ppt
Materi_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.pptMateri_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.ppt
Materi_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.ppt
FakhrilHadi
 
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMURPAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
jhanchoek885
 
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
Redis Manik
 
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
YoseSuprapman3
 
Slide Presentasi Marketing Plan bisnis Alamo
Slide Presentasi Marketing Plan bisnis AlamoSlide Presentasi Marketing Plan bisnis Alamo
Slide Presentasi Marketing Plan bisnis Alamo
HelmyTransformasi
 
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.pptPertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
MardhatilaFitriSopal
 
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptxIlmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
RamonaChasdiana
 

Recently uploaded (10)

Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdfPertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
 
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptxPPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
 
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
 
Materi_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.ppt
Materi_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.pptMateri_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.ppt
Materi_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.ppt
 
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMURPAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
 
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
 
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
 
Slide Presentasi Marketing Plan bisnis Alamo
Slide Presentasi Marketing Plan bisnis AlamoSlide Presentasi Marketing Plan bisnis Alamo
Slide Presentasi Marketing Plan bisnis Alamo
 
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.pptPertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
 
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptxIlmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
 

Featured

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
Marius Sescu
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
Expeed Software
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Pixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
ThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
marketingartwork
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
Skeleton Technologies
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
SpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Lily Ray
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
Rajiv Jayarajah, MAppComm, ACC
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
Christy Abraham Joy
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
Vit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
MindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
RachelPearson36
 

Featured (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

Wetfix be

  • 1. Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009 PROSPEK AGREGAT LOKAL KALIMANTAN TENGAH UNTUK BAHAN PERKERASAN JALAN I Ketut Darsana Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan Jl. A.H Nasution No. 264 Ujungberung Bandung Abstrak Puslitbang Jalan dan Jembatan TA-2008 telah melaksanakan uji coba skala penuh pemanfaatkan agregat lokal untuk bahan jalan pada ruas jalan Riam Durian – Sukamara, Waringin Barat, sepanjang 1+350 Km di Kalimantan Tengah. Hasil analisis kimia di Pusat Sumber Daya Geologi, dari + 50 juta m3 cadangan deposit agregat lokal di Lupu, Runtu dan Bukit Sintang termasuk sand- stone dengan content silIca (SiO2) + 65%. Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah kajian prospek agregat lokal Kalimantan Tengah untuk bahan perkerasan jalan melalui uji coba skala penuh, Metodologi pelaksanaan uji coba skala penuh dimulai dengan pengujian laboratorium sifat-sifat (properties) agregat lokal untuk bahan lapis pondasi dan bahan campuran beraspal. Pengujian laboratorium tersebut dipersiapkan untuk Design Mix Formula (DMF), dan Job Mix Design (JMF) campuran beraspal (HRS). Pelaksanaan uji coba skala penuh pemanfaatan agregat lokal dengan melakukan pengawasan langsung, dan uji mutu meliputi kuantitas dan kualitas Hasil kajian laboratorium sifat-sifat (properties) agregat lokal Lupu dan Runtu di Kalimantan Tengah dengan abrasi +20%, berat jenis +2,65, dapat dimanfaatkan untuk bahan lapis fondasi agregat (LPA), Namun agregat lokal untuk bahan campuran beraspal, nilai kelekatan aspal hanya mencapai +80%, dan stabilitas sisa 40%. Untuk memenui persyaratan gradasi agregat yang kubikal, diperlukan unit pemecah batu (crushed- stone) yang dilengkapi dengan double impact/jaw. Agregat lokal Kalimantan Tengah dengan content silica + 65%, untuk bahan campuran beraspal diperlukan penambahan bahan aditive aspal (WETFIX-BE) terhadap aspal, agar dapat meningkatkan kelekatan aspal terhadap agegat, dan nilai stabiltas sisa sesuai persyaratan. Perencanaan campuran beraspal (lataston) dengan aspal pen.60 dan penambahan + 0,30% aditive WETFIX-BE, pada Design Mix Formula (DMF) untuk HRS Base didapat Kadar Aspal Optimum (KAO) = 5,60%, density = 2,309 Gr/cc; Untuk HRS WC didapat KAO = 6,60%; density = 2,323 Gr/cc, dengan kelekatan aspal 95% dan stabilitas sisa >80 %. Dari hasil tersebut menunjukkan agregat lokal Lupu & Runtu di Kalimantan Tengah, mempunyai prospek yang baik untuk dimanfaatkan sebagai bahan perkerasan jalan. Kata Kunci; Agregat Lokal-Kalteng,Crushed-stone,Gradasi,Silica & Aditive Aspal. Abstract The Research and Development Center For Road and Bridge in 2008 have done full scale test on local aggregate utilization for road material at Riam Durian – Sukamara, Waringin Barat, around 1+350 km at Central Kalimantan. The chemical analysis from Pusat Sumber Daya Geologi, with deposit’s reserve + 50 million m3 the local aggregate, Lupu and Runtu,and Bukit Sintang at Central Kalimantan including sand-stone with silica content (SiO2) + 65%. The purpose and the aim of this activity is to study the prospect of Central Kalimantan’s local aggregate to use as road material through the full scale test. The methodology for full scale test, beginned with laboratory test for local aggregate properties as material foundation layer and asphalt mix material. The laboratory tets prepared for Design Mix Formula (DMF) and Job Mix Design (JMF) for asphalt mix material (HRS). The utilization of local aggregate’s full scale test, through on location monitoring and quality test covered quantity and quality. From the laboratory result of properties’s study, the Central Kalimantan’s local aggregate,Lupu and Runtu, with abration +20% and +2,65 specific gravity, could be used as material for aggregate I Ketut Darsana 95
  • 2. Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009 foundation (LPA). As for asphalt-mix material, asphalt adhesiveness value only reached +80% and +40% immersion stability. To full-fill the cubical gradation spec, required crushed-stone unit with double impact-jaw. To use as asphalt mix material, the Central Kalimantan’s local aggregate with the silica content + 65%, required asphalt aditive WET FIX-BE to asphalt for strengthening the asphalt adhesiveness with the aggregate, and full-fill the immersion stability rate. From Design Mix Formula (DMF) for HRS Base with material asphalt pen.60, and addition + 0,3% aditive WETFIX-BE, found optimum asphalt content 5,60%; density 2,309 gr/cc. For HRS WC optimum asphalt content 6,60%; density 2,323 gr/cc, with bitumen adhesivenes 95% and immersion stability > 80%. The result show that Central Kalimantan’s local aggregate, Lupu and Runtu, have a good prospect to use as road material. Key,s Word; Central Kalimantan Local Aggregate’s,Crushed-stone, Gradation,Silica & Asphalt Additive. I Ketut Darsana 96
  • 3. Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009 PENDAHULUAN Puslitbang Jalan dan Jembatan TA-2008 telah melaksanakan uji coba skala penuh sepanjang 1+350 meter di Kalimantan Tengah. Kajian dari beberapa lokasi quarry bahan di Kalimantan Tengah seperti Lupu, Runtu dan Bukit Sintang dengan cadangan deposit + 50 juta m3. Kajian laboratorium agegat lokal stock-file dari lokasi quarry Lupu, Runtu, dan Bukit Sintang, termasuk kelompok sand-stone dengan content-silica 65-66%. Nilai abrasi + 20% dan berat jenis 2,65, namun untuk bahan campuran beraspal nilai kelekatan terhadap aspal hanya mencapai + 80% dan stabiltas sisa + 40%. Proses pengolahan dan pemecahan agregat diperlukan alat pemecah batu (stone crusher - double impact) agar memenuhi persyaratan bentuk butir (kubical) dan untuk bahan campuran beraspal agar meningkatkan kelekatan terhadap aspal serta nilai stabilitas sisa diperlukan penambahan bahan aditive-asphalt. Uji coba skala penuh dan pemilihan alternatip lokasi dan konstruksi perkerasan jalan dengan bahan agregat lokal, dimaksudkan untuk melihat prospek pemanfaatan agregat lokal untuk bahan jalan, serta peningkatan prasarana transportasi jalan kawasan pengembangan daerah tertinggal atau perbatasan di Kalimantan Tengah. Gambar : 1 Peta Jaringan Jalan di Kaliantan Tengah KAJIAN PUSTAKA Agregat Lokal I Ketut Darsana 97
  • 4. Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009 Dari hasil kajian litbang skala laboratorium agregat lokal (stock-file) Kalimantan Tengah, khususnya lokasi quarry Lupu, Runtu dan Bukit Sintang, termasuk kelompok sand-stone, abrasi + 20% dan berat jenis 2,65, secara umum memenuhi persyaratan sebagai bahan perkerasan jalan. Namun ada beberapa hal khusus yang perlu diperhatikan dalam proses penyiapan agregat lokal antara lain pemecahan dilaksanakan secara manual, dibakar, dipecah palu sehingga persyaratan (kepipihan/lonjong) belum terpenuhi dan cenderung single-size. Tabel : 1 Hasil Pengujian Agregat Lokal (Stockfile) – Kalimantan Tengah Material dari Lokasi Jenis Batasan No Runtu Lupu T. Satuan Pengujian K-1 K-2 K-3 K-1 K-2 Kawang min mak 1 Abrasi 18,55 17,00 21,02 20,55 20,12 12,38 - 40 % 2 Kelekatan aspal 80 80 80 95+ 95+ 95+ 95 - % 3 Angularitas Ksr 100 100 100 99,68 100 97,39 95 - % 4 Berat Jenis Bulk 2,675 2,675 2,669 2,654 2,661 2,462 2.5 - SSD 2,687 2,686 2,686 2,678 2,681 2,555 - - - Apparent 2,705 2,706 2,715 2,719 2,715 2,715 - - - Penyerapan 0,415 0,419 0,645 0,897 0,748 3,788 - 3 % Analisis (XRF) struktur Agregat Lokal. Hasil pengujian agregat lokal Lupu dan Runtu Kalimantan Tengah dengan metode XRF di Laboratorium Pusat Sumber Daya Geologi - Badan Geologi - Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, menunjukkan hasil analisis pada Tabel : 2 sebagai berikut : Tabel : 2 Hasil Analisis (XRF) Agregat Lupu dan Runtu Parameter Agregat Lupu Agregat Runtu % % SiO2 66,17 65,23 AL2O3 15,84 16,62 Fe2O3 3,65 4,10 CaO 3,01 2,70 MgO 1,44 1,45 TiO2 0,63 0,79 MnO2 0,08 0,09 K2O 3,48 3,68 LOI 0,82 0,85 Dari hasil analisis tersebut diatas, nilai content 65-66 % > 40% menunjukkan struktur agregat adalah dominan unsur silica (SiO2) yang mengandung granite dan quartzite. Agregat dengan komposisi silica > 40% mempunyai sifat “acidic”, pelekatan aspal dan agregat kurang. Bahan Aditive Aspal ( WETFIX-BE ) Bahan aditive aspal “WETFIX-BE yang digunakan untuk kelekatan dan anti pengelupasan (stripping) harus ditambahkan kedalam bahan aspal dengan memperhatikan persentase dan waktu pencampuran sampai homogen. Untuk campuran beraspal panas (hot-mix) diperlukan campuran bahan aditive + 0,3 % terhadap aspal. Dari hasil pengukuran spectra infra merah WETFIX-BE di Laboratorium Departemen Kimia – Institut Teknologi Bandung, dan gugus fungsi yang terdapat dalam bahan aditive tersebut, adalah N, CHsp2 dan C-H alipatik I Ketut Darsana 98
  • 5. Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009 Proses pengukuran dilakukan tanpa dan dengan pemanasan pada 100oC selama 10 menit, tidak terjadi perubahan spectra infra merah secara signifikan, yang menyatakan zat aditive aspal (WETFIX-BE) cukup stabil. Rumus Umum : Grup-amine H H R—N—CH2-CH2-CH2—N H Campuran Beraspal Kajian di laboratrium agregat lokal Runtu dan Lupu khususnya untuk bahan agregat campuran beraspal (lataston), hasil pengujian karakteristik campuran beraspal melalui percobaan penambahan bahan WET FIX-BE , dengan persentase penambahan 0,30 % bahan aditive dan bahan kapur terhadap aspal pen 60/70 menunjukkan sifat-sifat pada Tabel : 3 sebagai berikut: Tabel 3 : Pengujan sifat-sifat campuran beraspal HRS-WC & HRS Base Campuran Beraspal (Lataston) Jenis HRS-WC HRS-Base Pengujian 0% 0,3% Add, 0% 0,3% Add. Ketera Add WF Add WF Kapur Add-WF Add WF Kapur ngan Kadar Aspal 6,3 6,3 6,3 5,7 5,7 5,7 Kepadatan 2,285 2,291 2,310 2,355 2,328 2.343 Stabilitas 1105,23 1054,45 1069 1139,34 1061.93 1092 Stabilitas Sisa 42,13 87,94 - 41,67 88,03 - Bahan Agregat Persyaratan bahan agregat untuk lapis pondasi perkerasan jalan disampaikan pada Tabel: 4 sebagai berikut : Tabel 4: Sifat-sifat Lapis Pondasi Agregat Sifat‐sifat  Lapis Fondasi Agregat  No Sifat - Sifat Kelas A Kelas B 1 Abrasi Agregat Kasar; (SNI 03-2417-1990) maks 40% maks 40% 2 Indek Plastis; (SNI 03-1966-1990) maks. 6 4 - 10 3 Hasil Kali IP dgn % Lolos # no.200 maks. 25 - 4 Batas Cair; (SNI 03-1967-1990) maks. 25 maks. 35 5 Bagian Yang Lunak; (SN M-01-1994-03) maks 5% maks 5% 6 CBR; (SNI 03-1744-1989) min. 90% min.65% I Ketut Darsana 99
  • 6. Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009 10 0 10 0 10 0 90 90 80 Agregat Kelas A 85 80 Agregat K las B e %07 %0 ,7 , s s 60 o6 o l 58 l 0 o 50 o L L50 n 44 n e 40 e4 s s0 r r 30 30 e30 e P P 20 17 20 10 8 10 0 0 01 ,0 0,1 1 10 01 ,0 0,1 N m rS g o o arin an o o 1a g n N mrS rin a 10 Gbr 2(a): Gradasi Agregat Kelas A Gbr 2(b): Gradasi Agregat Kelas B Persyaratan Bahan Agregat Lokal untuk Campuran Beraspal Lataston (HRS-WC) & Lataston (HRS-Base) disampaikan pada Tabel:5 sebagai berikut : Tabel 5: Sifat-sifat Agregat Campuran Beraspal Sif a t‐ s if a t  C a m p u ra n  L a ta s ton  (H R S) J e ni s   L a t a st o n (H RS ) No P e n g u ji a n   H R S -W C H R S -B as e 1 Ju m la h tu m b u k a n p e r-b id a n g   75 2 R o n g g a d a la m C a m pu ra n ( V IM ) , % m in 3   mak 6   3 R o n g g a d a la m A gre ga t (V M A ) , % mak 18 17   4 R o n g g a t e ris i A s p a l (V F B ), % m in 68 5 S ta b ilta s M a rs h a ll, k g /m m   m in 8 00 6 P e le le h a n ( Fl o w ) , m m   m in 3 7 M a rs h a ll Q u it ie n t (M Q ) , k g /m m   m in 2 50 8 S ta b ilta s M a rs h a ll s is a , % s e t e la h   p e re n d am a n se la m a 24 ja m   m in 80 9 R o n g g a d a la m C a m pu ra n , % p a d a   k e p a d a ta n m e m b a l (re fu s a l )   m in 2       100 100   HRS ‐WC HRS ‐Base 80   80   %60 ,   %60 , n n e s   e s r r e 40 e 40 P   P 20   20   0   0 0,01 0,1 1 10 0,01 0,1 1 Nom Saringan or 10   Nom r Sarin o gan Gbr 3(a) -Gradasi Lataston (HRS-WC) Gbr 3(b)-Gradasi Lataston (HRS-Base) 100 I Ketut Darsana
  • 7. Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009 Sifat-Sifat Aspal 60/70 & Aditif WETFIX-BE Hasil pengujian laboratorium sifat-sifat aspal (60/70) untuk campuran beraspal dengan tanpa dan penambahan bahan 0,2% & 0,3% WETFIX-BE disampaikan pada Tabel : 6 Tabel: 6 Hasil pengujian laboratorium aspal pen. 60/70 & WET FIX – BE Jenis Metode Hasil Pengujian Aspal & Add.WF No Satuan Pengujian Pengujian Pen.60/70 +0.2% + 0.3% 1 Penetrasi pada 250C 100g.5 SNI 06-2456-1991 65 63 61 0C dtk 2 Titik Lembek SNI 06-2434-1991 50.8 51.2 51.6 0C 3 Titik Nyala (COC) SNI 06-2433-1991 320 308 298 0C 4 Daktilitas pada 25oC 5 SNI 06-2432-1991 >140 >140 >140 Cm Cm/mnt 5 Berat Jenis SNI 06-2441-1991 1.0365 1.0364 1.0357 - 6 Kelarutan dalam C2HCL3 SNI 06-2434-1991 99.6247 99,8413 99.9122 % 7 Kehilangan Berat (TFOT) SNI 06-2440-1991 0,0124 0,0455 0,0349 % 8 Penetrasi setelah (TFOT) SNI 06-2456-1991 55 52 50 0,1 mm 9 Titik Lembek setelah SNI 06-2432-1991 55 53,1 52,8 0C (TFOT) 10 Duktilitas setelah (TFOT) SNI 06-2434-1991 >140 >140 >140 11 Perkiraan Suhu AASHTHO-27- 153 153 150 0C Pencampuran 1990 12 Perkiraan Suhu Pemadatan AASHTHO-27- 143 140 138 0C 1990 Desain Konstruksi Perkerasan. Sta 0+000 – Sta 0+650 sepanjang 650 meter, konstruksi perkerasan yang dilaksanakan sebagai Gambar 4 : HRS-WC = 2x2,25 HRS-Base = 2x2,50 Bahu = 1,50 m HRS-WC = 3,00 Cm Kls B = 10,00 Cm HRS-Base = 5,00 C Mat.Pil = 15,00 Cm Kls A =1 5,00 Scrab Existing & Dipadatkan Tanah Dasar/Sub-Grade CBR (tes-pit) = Gambar 4: Struktur Perkerasan Sta. 0+000 – Sta 0+650 METODOLOGI Untuk mencapai maksud dan tujuan kegiatan ini dilakukan survey-quarry lokasi agregat lokal di wilayah Lupu, Runtu dan Bukit Sintang dan lokasi uji coba pada ruas jalan Riam Durian – Sukamara di Kalimantan Tengah. Pemilihan lokasi uji coba skala penuh setelah dilakukan pengujian daya dukung (CBR-DCP) perkerasan lama (existing) dan volume lalu lintas yang menggunakan ruas jalan tersebut. Data aktual tersebut digunakan untuk menghitung kebutuhan alternatip tebal struktur perkerasan. I Ketut Darsana 101
  • 8. Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009 Pengujian sifat-sifat (properties) agregat lokal stock-file dari masing-masing quarry tersebut, dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran pemanfaatan bahan sesuai persyaratan spesifikasi lapis pondasi agregat dan bahan agregat untuk campuran beraspal. Hasil pengujian laboratorium agregat lokal tersebut sebagai dasar penyiapan rencana campuran (Design Mix Formula-DMF) dan penyiapan rencana kerja (Job Mix Formula- JMF) untuk lapis pondasi agregat (LPA) dan campuran beraspal (lataston) pada uji coba skala penuh di lapangan. HASIL KAJIAN Hasil kajian dan pengawasan pelaksanaan fisik pemanfaaan agregat lokal untuk bahan jalan sepanjang + 1,350 km pada ruas jalan Riam Durian – Sukamara di Kalimantan Tengah, meliputi hal-hal sebagai berikut. Lokasi & Sumber Agregat (Quarry) Lokasi quarry bahan agregat lokal dioptimalkan yang kemungkinan dapat mendukung dan mensuplai kebutuhan bahan, dengan mempertimbangkan prasarana transporasi yang mungkin dapat dilaksanakan. Lokasi Lupu, ( + 20,00 Km dari Riam Durian) Lokasi quarry LUPU dengan deposit yang cukup banyak, dan sebagian yang telah diolah secara tradisional-manual pada beberapa lokasi. Saat ini sedang di bangun unit pemecah batu (stone-crusher) pada ruas jalan Sukamara-Nanga Bulik tepatnya di daerah Lupu- Kajang dengan sumber dan quarry agregat lokal (sand-stone) dengan deposit yang cukup banyak.                           Gbr 5 (a) : Penyiapan raw-material secara manual Gbr 5 (ab) : Penyiapan crushed stone     Proses pengolahan agregat lokal LUPU yang belum optimal, karena mempergunakan unit pemecah batu (stone-crusher) dan proses pemecahan hanya dengan menggunakan jaw dengan single-impact, khususnya persyaratan pipih & lonjong belum terpenuhi, seperti disampaikan pada Gambar 6 (a)(b)&(c) sebagai berikut.               I Ketut Darsana 102
  • 9. Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009                     Gbr 6 (a) Agregat kasar Gbr 6 (b) Agregat sedang                         Gbr 6 (c) Agregat halus & abu batu Lokasi Runtu, ( + 120 Km dari Riam Durian) Lokasi daerah Runtu terletak di ruas jalan Simpang-Runtu-Lamandau + 60 km dari kota Pangkalan Bun, proses pengolahan & pemecahan dengan stone-crusher terdapat di beberapa lokasi seperti disampaikan pada Gambar: 7 sebagai berikut :     Gbr: 7 (a) Agregat batu belah-raw material Gbr: 7(b) Crushed-stone – double impact I Ketut Darsana 103 Gbr: 7 (c) Agregat proses dengan crushed stone
  • 10. Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009 Bukit Sintang, pada ruas jalan Simpang-Runtu-Lamandau + Km.80 dari Pangkalan Bun, deposit yang tersedia berupa bukit-bukit yang sampai saat ini belum di olah secara optimal. Disamping deposit yang belum diolah, prasarana transportasi dari dan ke tujuan lokasi belum dapat berfungsi dengan baik.   Gbr : 8(a) (b) Deposit Quarry Bukit Sintang & Tantangan Prasarana Jalan Kondisi Perkerasan Lama (Exixting) Untuk mendapatkan keseragaman daya dukung dan kesetabilan badan jalan diperlukan pengupasan (scrab) lapis perkerasan dan beraspal yang ada. Hasil scrab tersebut dihampar, diratakan dan dipadatkan kembali, sekalian membentuk grade dan elevasi struktur perkerasan, bahu dan drainase jalan. Gbr: 9 Kondisi perkerasan lama (existing) Kondis lapis beraspal terkelupas & lubang-lubang Pengujian Daya Dukung Tanah Dasar (CBR-DCP) Hasil pengujian daya dukung (CBR) tanah dasar dengan alat DCP pada ruas jalan Riam Durian-Sukamara Km. 55+750 – Km. 57+750 (Sta 0+000 – Sta 2+000) disampaikan sebagai Gambar : 10 sebagai berikut : I Ketut Darsana 104
  • 11. Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009 Gambar 10: Nilai Daya Dukung (CBR) dengan alat DCP (Riam Durian – Sukamara Km.55+750-Km.57+750) Riam Durian Sukamara Gambar : 10 Grafik nilai daya dukung (CBR) hasil pengujian dengan alat DCP Nilai daya dukung CBR tanah dasar hasil tes-pit, disampaikan sebagi Tabel: 6 sebagai berikut : Tabel 6: Resume Hasil Pengujian & Klasifikasi Tanah No Sta-Sta Nilai CBR LL PL PI Bertqa Jenis (%) (%) (%) (%) 1 0+075 13,5 37 17 20 2,597 2 0+500 9,0 35 20 15 2,525 3 1+800 9,0 20 15 15 2,590 Kondis perkerasan setelah penggarukan (Scrab) Perkerasan lama (existing) digaruk, dikupas (scrab) dan dipadatkan kembali, untuk mendapatkan keseragaman daya dukung, elevasi badan jalan, perkerasan, bahu dan drainase jalan. Gbr 11 (a) Pembentukan badan jalan Gbr 11 (b) Kondisi Hasil Scrab ANALISIS DAN PEMBAHASAN Rancangan rencana LPA Kelas A I Ketut Darsana 105
  • 12. Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009 Rancangan komposisi gradasi terdiri dari : agregat 2-3 = 47,0 %; agregat 1-2 = 8,%; agregat 0,5-1 = 25%; abu batu = 10% dan pasir = 10%. Tabel : 8 Rancangan gradasi Lapis Pondasi Agregat RENCA G NA RADA AG AT PONDA SI REG SI KELA - A S URAIAN Inch 1.5" 1" 3/8" #4 #10 #40 #200 mm 37,5 25 9,5 4,75 2,0 0,425 0,075 TtitikKontrol Max 100 85 58 44,0 30,0 17,0 8,0 Min 100,0 79,0 44,0 29,0 17,0 7,0 2,0 Data Gradasi Agregat - Agregat 2 - 3 100,0 66,0 3,4 2,8 2,5 2,1 1,1 - Agregat 1 -2 100 99 30,4 16,9 10,5 7,4 4,8 - Agregat 0,5- 1 100 100 97,2 63,7 20 11,7 7,5 - AbuBatu 100 100 99,4 95,9 72 36,5 23,2 - Pasir 100 100,0 100,0 100,0 95,7 45,1 5,2 Kombinasi A at greg - Agregat 2 - 3 47,0% 47,0 31,0 1,6 1,3 1,2 1,0 0,5 - Agregat 1 -2 8,0% 8,0 7,9 2,4 1,4 0,8 0,6 0,4 - Agregat 0,5- 1 25,0% 25,0 25,0 24,3 15,9 5,0 2,9 1,9 - AbuBatu 10,0% 10,0 10,0 9,9 9,6 7,2 3,7 2,3 - Pasir 10,0% 10,0 10,0 10,0 10,0 9,6 4,5 0,5 Total campuran 100,0% 100,0 83,9 48,2 38,2 23,8 12,7 5,6 Gradasi Lapangan 100,0 92,1 41,5 33,1 24,7 11,9 3,5 10 0 90 80 ) 70 % ( 0   6 t a w e5   0 l n e s4 r 0 e P 30 20 10 0 01 ,0 0,1 1 10 Uu n rina  (m) k ra  sa g n m Gambar 12: Hasil pengujian gradasi LPA Kelas A Rancangan HRS-Base & HRS-WC Penyiapan rancangan rencana (HRS Base & HRS WC) dengan aspal pen. 60 (Shell) + 0,30% add. WET FIX - BE. I Ketut Darsana 106
  • 13. Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009 Tabel 9 : Hasil pengujian HRS Base dan HRS WC Parameter Hasil Pengujian Hasil Pengujian Pengujian (HRS Base) (HRS WC) Kadar Aspal Optimum 5,60 % 6,60 % Kepadatan 2,354 gr/cc 2,388 gr/cc VFB 73,25 % 89,16 % VIM 4,16 % 2,50 % VMA 16,39 % 15,24 % Stabilitas 975,60 kg 898,43 kg Kelelehan 3,14 mm 3,90 mm MQ 311,07 230,47 Stabilitas Sisa 81,19 % 81,19% Pelaksanaan Lapis Pondasi Agregat Kls A Lapis pondasi agregat lokal kelas A dilaksanakan dengan lebar 5,00 meter dan tebal 15 centi meter pada tiap tahapan pelaksanaan sepanjang 1+350 Km. Pelaksanaan penghamparan dengan grader dan pemadatan dengan pemadat vibro.   Gbr 13(a) : Penghamparan agregat kls A Gbr 13(b) : Pemadatan agregat kls A Hasil pengujian kepadatan dengan metoda setara pasir (sand-cone), dengan hasil kepadatan dan ketebalan disampaikan seperti Tabel 9 sebagai berikut : Tabel 9: Hasil pengujian kepadatan dan tebal lapis pondasi agregat kelas A γd Laboratorium Derajat Kadar Air Tebal Lokasi (Sta) (t/m3) Kepadatan (% ) (%) ( cm ) 0+000 2,070 101,2 4,9 14,0 0+050 99,0 4,5 15,0 0+100 100,4 3,6 16,5 0+150 100,6 3,4 15,0 0+200 98,6 4,3 15,0 0+250 98,9 4,6 15,0 0+300 95,5 3,6 16,0 0+350 103,1 4,2 15,0 0+400 93,2 4,3 15,0 0+450 103,1 3,6 15,0 0+500 103,4 4,6 15,0 I Ketut Darsana 107
  • 14. Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009 0+550 99,5 3,9 14,5 0+600 105,1 3,6 15,5 0+650 101,4 4,3 18,0 o Kepadatan dengan metoda setara pasir (sand cone) menunjukkan nilai rata-rata kepadatan 100,4 %, dengan standar deviasi 3,1, nilai maksimum 105,1 dan minimum 93,2, menunjukkan nilai kepadatan cukup baik. o Kadar air menunjukkan nilai rata-rata kepadatan 4,10 %, dengan standar deviasi 0,5, nilai maksimum 4,9 dan minimum 3,4, menunjukkan kadar air cukup baik. o Tebal LPA menunjukkan nilai rata-rata 15,4 cm, dengan standar deviasi 1,0, nilai maksimum 18,0 cm dan minimum 14,0 cm, menunjukkan ketebalan LPA yang memenuhi syarat. HRS Base Pelaksanaan penghamparan dan pemadatan HRS-Base lebar 5,00 meter dan tebal 5,00 cm pada Sta 0+000 – Sta 0+650. Gbr 14a: Tahapan pelaksanaan HRS Base Gbr 14b: Tahapan pemadatan HRS Base HRS WC Pelaksanaan penghamparan dan pemadatan HRS-WC lebar 4,50 meter dan tebal 3,00 cm pada Sta 0+000 – Sta 0+650. Gbr 15a: Tahapan pelaksanaan HRS WC Gbr 15b: Tahapan pemadatan HRS WC I Ketut Darsana 108
  • 15. Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009 Pengujian kepadatan (density) dan pengambilan contoh inti (core-drill) lapis HRS-Base, disampaikan seperti Tabel : 10 sebagai berikut : Tabel : 10 Hasil pengambilan contoh inti (core-drill) & pengujian kepadatan (density) Laboratorium Lapangan Tebal Lokasi (Sta) HRS-Base HRS-WC HRS Base HRS WC HRS Base HRS WC (gr/cc) (gr/cc) (gr/cc) (gr/cc) ( cm ) ( cm ) 0+000 2,309 2,323 2,318 2,180 4,86 4,20 0+050 2,356 2,147 5,17 3,61 0+100 2,286 2,140 4,69 3,20 0+150 2,275 2,208 5,73 4,00 0+200 2,325 2,164 4,29 4,23 0+250 2,228 2,258 4,96 3,59 0+300 2,285 2,182 4,27 3,28 0+350 2,296 1,781 4,18 3,62 0+400 2,301 2,073 4,58 4,16 0+450 2,333 1,807 5,16 3,54 0+500 2,236 2,633 4,21 2,95 0+550 2,269 2,219 4,47 4,12 0+600 2,317 2,185 4,38 3,54 0+650 2,333 2,230 6,61 4,93 Dari hasil trial-compaction lapis HRS-Base didapat kepadatan laboratorium 2,309 gr/cc dan kepadatan lapangan hasil pengujian contoh inti (core-drill) didapat kepadatan rata- rata 2,297 gr/cc, sehingga derajat kepadatan rata-rata 99,48%. Dari hasil trial-compaction lapis HRS-WC didapat kepadatan laboratorium 2,323 gr/cc dan kepadatan lapangan hasil pengujian contoh inti (core-drill), kepadatan rata-rata 2,158 gr/cc, dan derajat kepadatan rata-rata 93,89%. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil pengkajian dan pelaksanaan uji coba skala penuh pemanfaatan agregat lokal untuk bahan jalan di Kalimantan Tengah, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Agregat lokal ex Lupu maupun Runtu di Kalimantan Tengah, termasuk kelompok sand- stone dengan perkiraan jumlah deposit quarry + 50 juta m3. Hasil pengujian dan analisis di Laboratorium Pusat Sumber Daya Geologi Departemen ESDM dengan content silica (SiO2) + 65 % 2. Kajian laboratorium agregat lokal dengan nilai abrasi + 20%, berat jenis + 2,65 memenuhi persyaratan untuk lapis fondasi agregat kls-A maupun kls-B, dengan memperhatikan persyaratan bentuk butir seperti (pipih & lonjong). Namun untuk bahan campuran beraspal, kelekatan terhadap aspal hanya mencapai + 80% dan stabilitas sisa 40%. 3. Persyaratan agregat lokal (sand stone) untuk bahan jalan, baik untuk agregat lapis pondasi & agregat campuran beraspal, untuk proses pengolahan agregat diperlukan unit pemecah batu (stone-crusher) yang dilengkapi dengan double impact/jaw, agar mendapatkan bentuk butir yang kubikal. 4. Rancangan rencana campuran beraspal (lataston) dengan aspal pen. 60/70 dan penambahan 0,30% aditive aspal (WETFIX BE) ; Untuk campuran beraspal HRS Base, didapat Kadar Aspal Optimum (KAO) = 5,60%, density = 2,309 gr/cc; VIM = 3,02; stabilitas = 975,60 kg; I Ketut Darsana 109
  • 16. Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009 Untuk HRS-WC didapat KAO = 6,60%; density = 2,323 Gr/cc; VIM = 3,90; stabilitas = 898,43 kg; dan untuk masing-masing campuran stabilitas sisa = 81,19% 5. Dari hasil kajian dan pelaksanaan uji coba skala penuh tersebut, agregat lokal Lupu dan Runtu di Kalimantan Tengah, mempunyai prospek yang cukup baik untuk bahan agregat lapis pondasi dan bahan agregat campuran beraspal (lataston). Saran 1. Agregat lokal (sand stone) dari quarry Lupu dan Runtu di Kalimantan Tengah untuk bahan konstruksi perkerasan jalan, untuk proses pengolahan (gradasi) diperlukan unit pemecah batu (stone-crusher) dengan double impact/jaw, agar mendapatkan bentuk butir yang kubikal sesuai persyaratan dan spesifikasi bahan agregat. 2. Pemanfaatan agregat lokal dari Lupu & Runtu dengan content silica + 65% untuk campuran beraspal (lataston), dengan penambahan bahan additive aspal (WETFIX BE) + 0,3% terhadap aspal pen. 60/70, walaupun telah menunjukkan prospek yang cukup baik, disarankan kajian dan monitoring kinerja lebih lanjut sehubungan pelaksanaan, kondisi lingkungan dan sifat-sifat campuran beraspal. I Ketut Darsana 110
  • 17. Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan TA. 2009 Daftar Pustaka 1. Antistripping Agent (Bitumen Additive) For Road Construction, 2006 2. Pavements Unbound, Andrew R.Dawson, proceeding July 2004 3. Adhesion Promoters, Technical Bulletin, Adhesion Promoters, Product Overview AKZONOBEL, 2003 4. Bitumen Shell Handbook, July 1990 5. Highway Material, Soil and Concrete, Harold N.Atkins – Second Edition, 1983. I Ketut Darsana 111