Karya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia BellaPrinscha Bella
KTI pelajaran bahasa indonesia kelas 9 SMP Negeri 3 Malang.
Pemanfaatan biji sirsak sebagai pestisida organik. Semoga bermanfaat !
Ta jangan cuma copy-paste, kalo bisa dipraktekan..
Karya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia BellaPrinscha Bella
KTI pelajaran bahasa indonesia kelas 9 SMP Negeri 3 Malang.
Pemanfaatan biji sirsak sebagai pestisida organik. Semoga bermanfaat !
Ta jangan cuma copy-paste, kalo bisa dipraktekan..
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
1. UJIAN TUGAS AKHIR
MUHAYATI ROFIAH
NIM. 151510501108
Oleh:
Jember, 28 November 2022
Dosen Pembimbing Skripsi,
Nanang Tri Haryadi, SP., M.Sc.
NIP. 19810515200501003
Dosen Penguji 1, Dosen Penguji 2,
Ir. Hari Purnomo, M.Si., Ph.D.,DIC. Wildan Muhlison, SP., M.Si.
NIP. 196606301990031002 NIP. 199011062019031017
2. Visi
“Sebagai pelaksana pendidikan tinggi berkualitas dalam mengembangkan
sistem pertanian berkelanjutan berorientasi pada pertanian industrial dan
kearifan budaya lokal”
Misi
1. Merencanakan ketersediaan tenaga ahli di bidang agroteknologi /
agroekoteknologi yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan
stakeholders.
2. Melaksanakan pendidikan tinggi bidang agroteknologi /
agroekoteknologi yang dikelola secara profesional.
3. Mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang
relevan dengan pengembangan sistem pertanian berkelanjutan berbasis
agrobioteknologi dan agroekoteknologi serta berorientasi pada pertanian
industrial dan kearifan budaya lokal.
Agroteknologi/Agroekoteknologi
3. Uji Toksisitas Minyak Atsiri Serai Wangi
dan Ekstrak Daun Mimba terhadap
Mortalitas Corcyraa Cephalonica
4. Hama gudang merupakan hama perusak hasil produksi pertanian pada saat
penyimpanan. Keadaan lingkungan penyimpanan yang stabil dari pada lingkungan
alami serta adanya sumber pangan yang tersedia sangat menguntungkan ketahanan
hidup(BBPPMBTPH, 2019)
Salah satu hama gudang yaitu Corcyra cephalonica. Hama ini dapat
menyerang berbagai biji-bijian yang bersifat polifag. Kerugian yang
ditimbulkan dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang parah. Hama ini
menyerang beras, gandum, jagung, sorgum, kacang tanah, biji kapas, kopi,
rempah-rempah dan biji kakao dalam kondisi penyimpanan
Pengendalian Corcyra cephalonica dapat diatasi dengan menggunakan insektisida
nabati yang berasal dari tanaman. Insektisida nabati seperti daun mimba dapat
mengatasi hama (Hidayat dkk, 2021)
LATAR BELAKANG
5. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh repelensi minyak atsiri serai wangi dan ekstrak daun
mimba terhadap hama Corcyra cephalonica?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan guna mencari tahu pengaruh repelnsi minyak
atsiri serai wangi dan ekstrak daun mimba terhadap Corcyra cephalonica
6. MANFAAT
Memberikan informasi dan wawasan dalam penanganan secara hayati dengan
memanfaatkan minyak atsiri serai wangi dan ekstrak daun mimba pada Corcyra
cephalonica.
HIPOTESIS
1. Terjadi penolakan minyak atsiri serai wangi dan ekstrak daun mimba
terhadap hama Corcyra cephalonica.
2. Terdapat konsentrasi minyak atsiri serai wangi dan ekstrak daun mimba yang
mempunyai pengaruh pada Corcyra cephalonica.
3. Terdapat konsentrasi minyak atsiri serai wangi dan kstrak daun mimba yang
yang berpengaruh terhadap peletakan telur Corcyra cephalonica
8. Serai Wangi
Serai wangi (Cymbopogon nardus(L.) Rendle) ialah
tanaman dari berbagai jenis yang mempunyai manfaat
yang begitu banyak
Kandungan yang terdapat didalamnya ialah sitronelol,
sitronelal, dan juga geraniol
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae/Graminae
Genus : Cymbopogon
Spesies : Cymbopogon nardus L.
9. Tanaman Mimba
• Penggunaan insektisida nabati pada tanaman
mimba dapat dilakukan dengan memanfaatkan
biji maupun daun (Su’ud dkk, 2016)
• Bahan aktif azadirachin pada daun mimba
dapat dapat menghalangi sintesa serta
membiarkan hormon mengganti kulitnya dari
kelenjar protorak gland, mengakibatkan
teerbentuknya ekdisis pada serangga hampir
dewasa
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Familia : Meliaceae
Genus : Azadirachta
Spesies : Azadirachta indica A.
10. Corcyra Cephalonica
Ngengat dewasa aktif di malam hari dan setiap betina bertelur sekitar 90-
300 telur dengan masa inkubasi 5 hari, 23-25 hari masa larva, 10 hari
masa pupa dan masa hidup dewasa 1 minggu (Jhala et al, 2019)
Serangan hama ini menciptakan celah-celah kecil. Larva melekat biji-biji
beras hingaa bergumbal dan memanfaatkannya sebagi rumah tinggal.
(Crop Protection Compedium, 2000).
Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Phillum: Arthopoda
Kelas: Insekta
Ordo: Lepidoptera
Subordo: Mikrolepidoptera
Family: Pyralididae
Genus: Corcyra
SpesiesCorcyra cephalonica Stainton
synonym Anerastia lineate
11. A. Waktu dan Tempat Penelitian
Pelaksanaan kegiatan “Repelensi Minyak Atsiri Serai Wangi
dan Ekstrak Daun Mimba terhadap hama Corcyra
Cephalonica” dilaksanakan pada bulan Oktober- November
2022 di Laboratorium Proteksi Tanaman – Fakultas Pertanian
Universitas Jember
B. Alat
• Alat ekstraksi
• gunting
• pisau
• telenan
• papper box
• papper cup ukuran
10oz
• Pipet
• gelas ukur
• kain kasa
• alat dokumentasi
• alat tulis.
C. Bahan
• Beras
• Corcyra cephalonica
• minyak atsiri serai
wangi
• ekstrak daun mimba
• kapas
• Lem
• kertas label.
D. Metode Penelitian
Penelitian ini dengan memakai pola dasar RAL
(Rancangan Acak Lengkap) nonfaktorial yang terdiri
dari 4 perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga
diperoleh 12 plot percobaan untuk stadia larva dan 12
plot percobaan untuk stadia imago dan menggunakan
metode dual choice. Penelitian menggunakan metode
dual choice, yaitu meletakkan serangga pada tengah
kotak percobaan, untuk mengetahui pilihan dengan
menempatkan dua opsi sumber makanan dan tempat
menetap antara yang diberikan perlakuan dan tanpa
perlakuan.
Perlakuan :
A1 : Minyak serai wangi 10% banding Tanpa Perlakuan
A2 : Minyak serai wangi 15% banding Tanpa Perlakuan
A3 : Ekstrak mimba 10% banding Tanpa Perlakuan
A4 : Ekstrak mimba 15% banding Tanpa Perlakuan
12. Prosedur Penelitian
Pengadaan bahan nabati
Pengadaan Serangga Uji
Persiapan kotak uji coba
Merakit wadah uji coba seperti pada gambar dengan ukuran 12x19x6 cm
dan diameterlubang 5cm kedalaman 6cm. Dan melapisi ventilasi
dengan kain kasa.
Minyak atsiri serai wangi diperoleh dari CV. Sembada
Karya Wangi, yang mana diproses dengan cara
penyulingan.
Mendapatkan Corcyra cephalonica didapat dari Pusat Penelitian PTPN XI
Sukosari Jatiroto. Stadia Imago dalam umur yang sama, dan pias telur
Corcyra cephalonica
Proses pembuatan ekstrak daun mimba : pemilihan daun,
pengalusan daun, lalu dibiarka semalaman, disaring
menggunakan kain, dan ditambahkan detergen sebelum
aplikasi.
13. a . Menimbang beras sebanyak 100 gram
setiap cup
b. Menentukan volume dan konsentrasi bahan
nabati
c. Meneteskan minyak atsiri serai wangi dan
ekstrak daun mimba sesuai dosis perlakuan
pada kapas kemudian di letakkan pada salah
satu lubang dengan konsentrasi sesuai
perlakuan
d. Memasukkan 2 pasang imago Corcyra
cephalonica pada setiap box dan memasukkan
10 ekor larva Corcyra cephalonica pada setiap
box
e. Memberi label pada box untuk
membedakan setiap perlakuan.
Pengamatan dilakukan setelah H+14
Pengamatan
Pengujian keuda bahan nabati pada Corcyra Cephalonica
14. Tingkat
Penolakan Larva
Tingkat penolakan larva Corcyra cephalonica
Uji repelensi penolakan larva dilakukan dengan
metode dual-choice test yang mana merujuk pada
metode Liu, Mishra, Tan, Tang, Yang, & Shen (2006).
VARIABEL PENGAMATAN
15. Tingkat
Penolakan
Peletakan telur
Uji repelensi penolakan peletakan telur imago
dilakukan dengan metode dual-choice test
yang mana merujuk pada metode Liu, Mishra,
Tan, Tang, Yang, & Shen (2006).
VARIABEL PENGAMATAN
16. Data dianalisis menerapkan analisis ragam. Jika hasil yang sudah diperoleh ternyata
tidak sama maka dilaksanakan pengetesan lanjut dengan memakai Uji Jarak
Berganda Duncan pada taraf 5 %.
Analisis Data
17. Hasil analisis sidik
ragam
.
HASIL dan PEMBAHASAN
No Variabel Pengamatan F-hitung Nilai FTabel
5% 1%
1. Repelensi Larva 3,56 tn 4,07 7,59
2. Repelensi Peletakan telur 13,35 ** 4,07 7,59
Keterangan: (tn) Berbeda tidak nyata, (**) Berbeda sangat nyata
Berdasarkan analisis ragam pada tabel di atas diketahui bahwa
parameter repelensi larva terhadap dua bahan nabati tersebut
berbeda tidaknyata, sedangkan parameter repelensi peletakan
telur berbeda sangatnyata
18. Presentase Larva
menetap
.
hasil pengujian dengan metode dual-choice pada seluruh perlakuan menunjukkan
larva Corcyra cephalonica cenderung enggan menetap pada beras yang telah
diberi perlakuan. Peletakan 10 ekor larva Corcyra cephalonica pada bagian
tengah kotak serta setelah diinkubasi selama 14 hari menunjukkan hasil larva
lebih memilih beras tanpa perlakuan (kontrol) dari pada yang telah diberi
perlakuan.
19. Repelensi Larva
.
Minyak atsiri serai wangi mampu menjadi penolak bagi larva Corcyra cephalonica
dengan mekanisme minyak atsiri mengacaukan aroma penarik yang dikeluarkan
oleh beras sehingga pergerakan menuju beras yang terdapat perlakuan menjadi
teralihkan (Nuraida dkk, 2022).
Senyawa aktif yang terkandung dalam minyak atsiri serai wangi adalah senyawa
aldehideid sitronelal C6H16O sebesar 32-45% dan senyawa alcohol geraniol C10H18O
65-90%, sitronelol C6H20O 11-15% beserta senyawa mikro lainyametil heptenon,
terpen-terpen, terpen-alkohol, asam-asam organik. Bahan aktif tersebut sangat
bermanfaat sebagai pengusir serangga (repellent) (Sastroharmidjojo, 2007).
20. Presentase Larva
Muncul
Pengujian repelensi peletakan telur dilakukan dengan metode dual choice yaitu dengan
menempatkan dua pasang imago Corcyra cephalonica di dalam wadah rancangan
selanjutnya diinkubasi selama 14 hari. Berdasarkan gambar 4.3 hasil pengujian dengan
metode dual-choice pada seluruh perlakuan menunjukkan imago Corcyra cephalonica
cenderung meletakkan telur pada kontrol atau beras tanpa perlakuan, dimana larva
muncul pada seluruh perlakuan lebih rendah dari larva yang muncul pada kontrol.
21. Repelensi Kemunculan
Larva
.
Menurut Kardinan (2002) senyawa bahan aktif meliantriol dan salanin dalam ekstrak daun
mimba dapat berfungsi repellent dan senyawa azadirachtin C35H44O16 berfungsi sebagai
penghambat peneluran, mengganggu komunikasi seksual antar imago dan membuat imago dalam
kondisi depresi, dengan konsentrasi yang lebih pekat senyawa azadirachtin mampu menyebabkan
kemandulan pada serangga
22. Pengaruh kedua bahan
terhadap kontrol
.
Peletakan telur pada kontrol juga sedikit terdampak dengan keberadaan bahan
nabati di sebelahnya. Kedua bahan tersebut termasuk mudah menguap dan memiliki
aroma yang tajam, sehingga kondisi udara dalam kotak percobaan juga mengalami
perbedaan dengan habitat hama Corcyra cephalonica tersebut tinggal.
Menurut Ferdayanti dkk, 2014 senyawa sitronelal pada minya atsiri serai wangi
mudah teroksidasi sehingga dijuluki sebagai minyak terbang, karena aromanya dapat
dengan cepat menyebar, begitupun senyawa azadirachtin dalam ekstrak daun mimba
juga mudah mengalami oksidasi (Samsudin, 2013).
23. KESIMPULAN
1. Repelensi minyak atsiri serai wangi dan ekstrak daun mimba terhadap
penolakan Corcyra cephalonica pada stadia larva berbeda tidak nyata.
2. Repelensi minyak atsiri serai wangi dan ekstrak daun mimba terhadap
penolakan Corcyra cephalonica pada stadia imago berbeda sangat nyata.
3. Presentase repelensi kemunculan larva tertinggi pada perlakuan ektrak daun
mimba 15%.