Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Penilaian Kinerja & AKNOP Daerah Irigasi Air LakitanAgung Noorsamsi
Kinerja jaringan irigasi Air Lakitan diukur berdasarkan hasil survey, data
inventarisasi jaringan irigasi DI. Air Lakitan tahun 2017, dan penilaian kondisi dan
fungsi secara assesmen, juga melalui wawancara yang telah dilakukan terhadap
responden yang berkepentingan. Berdasarkan analisa dan perhitungan penilaian
kinerja manual, diketahui bahwa Daerah Irigasi Air Lakitan memiliki prosentase
kinerja sebesar 74.87 %, nilai tersebut didapat dari penjumlahan bobot bagian tiap elemen kriteria yang dinilai, sehingga menurut Peraturan Menteri PU no.
12/PRT/M/2015, kinerja Jaringan Irigasi Air Lakitan masuk dalam kategori Baik.
Secara keseluruhan kinerja sistim irigasi D.I.Air Lakitan adalah 74.87, artinya kinerja
sistimnya Baik (antara 70%-79%), yang terdiri dari Kondisi Prasarana : 33.68,
Produktivitas tanam : 10.44, Sarana Penunjang : 5.38, Organisasi Personalia : 13.43,
Dokumentasi : 4.75, Kondisi P3A : 7.20.
Rekayasa irigasi adalah suatu disiplin ilmu dan praktek teknik yang berkaitan dengan perancangan, pembangunan, operasi, dan pemeliharaan sistem irigasi. Sistem irigasi ini dirancang untuk mengelola dan mendistribusikan air secara efisien ke lahan pertanian agar tanaman dapat tumbuh dengan optimal.Rekayasa irigasi memiliki peran krusial dalam mendukung pertanian berkelanjutan, meningkatkan produktivitas tanaman, dan memastikan pengelolaan sumber daya air yang efisien. Seiring dengan perkembangan teknologi, rekayasa irigasi terus berkembang untuk memenuhi tuntutan pertanian modern.
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Penilaian Kinerja & AKNOP Daerah Irigasi Air LakitanAgung Noorsamsi
Kinerja jaringan irigasi Air Lakitan diukur berdasarkan hasil survey, data
inventarisasi jaringan irigasi DI. Air Lakitan tahun 2017, dan penilaian kondisi dan
fungsi secara assesmen, juga melalui wawancara yang telah dilakukan terhadap
responden yang berkepentingan. Berdasarkan analisa dan perhitungan penilaian
kinerja manual, diketahui bahwa Daerah Irigasi Air Lakitan memiliki prosentase
kinerja sebesar 74.87 %, nilai tersebut didapat dari penjumlahan bobot bagian tiap elemen kriteria yang dinilai, sehingga menurut Peraturan Menteri PU no.
12/PRT/M/2015, kinerja Jaringan Irigasi Air Lakitan masuk dalam kategori Baik.
Secara keseluruhan kinerja sistim irigasi D.I.Air Lakitan adalah 74.87, artinya kinerja
sistimnya Baik (antara 70%-79%), yang terdiri dari Kondisi Prasarana : 33.68,
Produktivitas tanam : 10.44, Sarana Penunjang : 5.38, Organisasi Personalia : 13.43,
Dokumentasi : 4.75, Kondisi P3A : 7.20.
Rekayasa irigasi adalah suatu disiplin ilmu dan praktek teknik yang berkaitan dengan perancangan, pembangunan, operasi, dan pemeliharaan sistem irigasi. Sistem irigasi ini dirancang untuk mengelola dan mendistribusikan air secara efisien ke lahan pertanian agar tanaman dapat tumbuh dengan optimal.Rekayasa irigasi memiliki peran krusial dalam mendukung pertanian berkelanjutan, meningkatkan produktivitas tanaman, dan memastikan pengelolaan sumber daya air yang efisien. Seiring dengan perkembangan teknologi, rekayasa irigasi terus berkembang untuk memenuhi tuntutan pertanian modern.
Similar to TUGAS PERENCANAAN SISTEM BANGUNAN IRIGASI.pptx (20)
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. TUGAS PERENCANAAN & SISTEM BANGUNAN IRIGASI
M22119011
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
2023
2. ” BANGUNAN UKUR FUNGSIONAL & STRUKTUR”
1. BANGUNAN UKUR Fungsional & Struktur
Pelatihan desain irigasi partisipatifkerjasama antaradirektorat pengelolaan lahan dan air –
politeknik negeri malangketindan, april 2008
2. Fungsional IRIGASI Bangunan Ukur
Bangunan ukur dalam jaringan irigasimengambil air dari sumber,mengalirkannya ke dalam
sawah,memberikan air pada tanaman, danmembuang kelebihan air ke jaringan
ukurintakepelimpahsampingbangunan ukur(flume)bangunan terjun bokschek structure.
3. Fungsional Pengukuran Debit Pengukuran Debit Dimaksudkan Untuk
Pemberian air irigasi dapat sesuai dengan kebutuhan airmencegah kelebihan air, sehingga
(over topping)dapat menyusun perencanaan pembagian air yang adil dan merata.
4. Tata Letak Tata Letak Bangunan Ukur
Bangunan utama : bagian hulu saluran primer.
bangunan bagi/bagi-sadap : hulu saluran sekunder/sub sekunder.
bangunan sadap : awal sadap tersier.
2
3. 3
5. Tipe Bangunan Ukur Drempel Crump De Guyter Romijn Cipoletti
Parshall
Pelimpah Ambang Lebar
Ambang Lebar
Pintu Romijn
Pelimpah Ambang Tajam
Cipoletti
Takik V (Thomson)
Penyempitan Aliran (Flume)
Parshall Flume
Venturi Flume
Aliran Bawah (Orifice)
Crump De Gruyter
Orifice Dengan Tinggi Energi Tetap
Baffle Distributor
Drempel
Crump De Guyter
Romijn
Cipoletti
Parshall
Flume
Orifices
4. 6. Parshall Flume Konstruksi
Bangunan Parshall Flume Adalah Bangunan Ukur Type Penyempitanlebar Tenggorokan
1,2,3,6,9 Inch
1,2,3, …, 8 Ft
Kelebihan :
Ketepatan Hidrolis Yang Baik
Konstruksi Kuat
Benda-benda Hanyut Bisa Dilewatkan Dengan Mudah
Eksploitasi Agak Sulit
Pada Umumnya Bangunan Ini Dipergunakan Untuk Pengukuran Debit Yang Besar
7. Parshall Flume Konstruksi
Koefisien m, n tergantung dari lebar tenggorokan (w)
4
5. 5
8. Drempel Konstruksi Kelebihan Kelemahan
Bangunan drempel adalah bangunan ukur ambang lebarBangunan
bangunan aliran atas (overflow) untuk ini tinggi energi hulu lebih kecil
Kelebihan :
Bentuk hidrolis luwes dan sederhana.
Konstruksi kuat, sederhana dan tidak mahal.
Benda-benda hanyut bisa dilewatkan dengan mudah.
Eksploitasi mudah
Kelemahan :
Bangunan ini hanya dapat dipakai sebagai bangunan pengukur saja,Agar
tidak boleh tenggelam.
6. 9. Drempel Aliran Hidrolis
Syarat : aliran bebas beda muka air hilir dengan hulu minimal 5 cm
Q = debit (L/detik)
b = lebar ambang (m)
h = tinggi muka air (cm)
10. Cipoletti Konstruksi Kelebihan Kelemahan
Alat ukur cipoletti merupakan modifikasi dari alat ukur ambang tajam dengan kontraksi
penyempitan sepenuhnya, sehingga memiliki bidang kontrol yang berbentuk trapesium.
Lantai ambang datar, sedangkan taludnya dibuat dengan kemiringan 1H : 4v
Kelebihan :
bangunan yang sederhana.
Kotoran / sedimen yang melayang dapat hanyut dengan mudah.
Pengukuran debit mudah dilaksanakan
kelemahan :
kehilangan energi sama dengan tinggi energi.
Tidak dapat mengatur.
Jika digunakan pintu sorong sebagai pengatur, maka besarnya aliran tidak sebanding dengan
6
7. 7
11. Cipoletti Aliran Hidrolis
Syarat : Aliran Bebas beda muka air hilir dengan hulu minimal 5 cm
Q = debit (l/detik)
b = lebar ambang (m)
h = tinggi muka air (cm)
12. LT Flume Aliran Hidrolis
Syarat : Aliran Bebas beda muka air hilir dengan hulu minimal 5 cm
Q = debit (l/detik)
b = lebar ambang (m)
h = tinggi muka air (cm)
8. “BANGUNAN IRIGASI BANGUNAN BAGI SADAP FUNGSIONAL & STRUKTUR”
1. Bangunan Irigasi Bangunan Bagi Sadap Fungsional & Struktur
Pelatihan Desain Irigasi Partisipatifkerjasama Antaradirektorat Pengelolaan Lahan Dan Air
– Politeknik Negeri Malangketindan, April 2008.
2. Latar Belakang IRIGASI Bangunan Bagi Sadap
Bangunan bagi sadap dalam jaringan irigasi mengambil air dari sumber, mengalirkannya ke
dalam saluran, membagikan ke petak sawah, memberikan air pada tanaman, dan membuang
kelebihan air ke jaringan pembuang.
Bangunan bagi sadap
Intake
Pelimpah
Samping
Bangunan ukur
(Flume)
Bangunan terjun
Boks
Chek structure
8
9. 9
3. Definisi & Fungsional Bangunan Bagi-Sadap
Bangunan air yang berfungsi untuk mengatur pembagian air ke
tersier. Pengatur debit air irigasi dilakukan dengan : Pengaturan
Pengaturpengaturan pintu
Bangunan ukur
4. Tipe Bangunan Bagi Sadap
Bangunan bagi terletak di saluran primer dan sekunder pada suatu
berfungsi untuk membagi aliran antara dua saluran atau lebih. Bangunan
Bangunan sadap tersier mengalirkan air dari saluran primer atau
Bangunan Bagi dan Sadap
Bangunan ini merupakan gabungan antara bangunan bagi dan bangunan
10. 5. Komponen Struktur
Bangunan Pengatur Muka Air mengatur muka air tinggi muka air
Pintu Kuras membersihkan endapan di depan pengambilan
Mercu tetap menaikkan muka air
Pintu Pengambilan mengatur debit yang dialirkan ke daerah layanan
Bak dan saluran ukur menstabilkan aliran guna memenuhi persyaratan hidrolis bangunan ukur
Bangunan ukur
1b 1a
Bangunan Bagi B.PH.1
Saluran Sekunder Pilang Hilir - DI. Mrican Kanan
10
11. 11
6. Bangunan Pengatur Jenis Bangunan Pengatur
Jenis bangunan pengatur muka air, yaitu:
Pintu skot balok dapat dikontrol
Pintu sorong dapat dikontrolmercu tetap tidak dapat dikontrol
Kontrol celah trapesium tidak dapat dikontrol
Bangunan pengatur yang tidak dapat dikontrol harus didisain sedemikian rupa,
dioperasikan pada sistem pemberian air terus-menerus atau sistem giliran.
7. Bangunan Pengatur Prinsip Pengaturan Muka Air
Pengaturan : Bendung & Pintu
Skot Balok
8. Bangunan Pengatur Prinsip Pengaturan Muka Air
Pengaturan : Pintu Pengatur
Tanpa Pengaturan
12. 9. Bangunan Pengatur Lebar Saluran > 2 m
Pada saluran yang lebar (lebih dari 2 m) mungkin akan menguntungkan untuk
pengatur muka air, misalnya :
Skot balok dengan pintu bawah
Mercu tetap dengan pintu bawah
Mercu tetap dengan skot balok.
10. Bangunan Pengatur Skot Balok Kontruksi dan tata letak pintu skot balok
Balok-balok profil segi empat itu ditempatkan tegak lurus terhadap potongan segi empat
sponeng/alur yang lebih lebar 0,03 m sampai 0,05 m dari tebal balok-balok itu sendiri. Pada
dalam bangunan saluran irigasi sebesar 2,0 m atau lebih kecil.
12
13. 13
11. Bangunan Pengatur Skot Balok Kelebihan-kelebihan Kelemahan-kelemahan
Kontruksi ini sederhana dan kuat
Biaya pelaksanaannya kecil
Kelemahan-kelemahan
Pemasangan dan pemindahan balok memerlukan sedikit-dikitnya dua orang dan
Tinggi muka air bias diatur selangkah demi selangkah saja; setiap langkah sama
Ada kemungkinan dicuri orang.
Skot balok bisa dioperasikan oleh orang yang tidak berwenang.
Karakteristik tinggi-debit aliran pada balok belum diketahui secara pasti.
14. 12. Bangunan Pengatur Pintu Sorong
Lebar standar untuk pintu pembilas bawah (undersluice) adalah
satu Stang Pengangkat :
0,50; 0,75; 1,00;
Dua Stang Pengangkat :
1,25; dan 1,50 m.
Kelebihan :
Tinggi muka air hulu dapat dikontrol dengan tepat.
Pintu bilas kuat dan sederhana.
Sediment yang diangkut oleh saluran hulu dapat melewati pintu bilas
Kelemahan :
Kebanyakan benda-benda hanyut bias tersangkut di pintu.
Kecepatan aliran dan muka air hulu dapat dikontrol dengan baik jika aliran moduler.
14
15. 15
13. Bangunan Pengatur Pintu Sorong - Type A, B Tipe Pintu Lebar Pintu (m)
Keterangan
A
>2
Ulir
B
0,90 – 2,00
B*
0,90 - 2,00
Daun Pintu terbuat dari kayu
16. 14. Bangunan Pengatur Pintu Sorong - Type B* Tipe Pintu Lebar Pintu (m)
Keterangan
A
>2
Ulir
B
0,90 – 2,00
B*
0,90 - 2,00
Daun Pintu terbuat dari kayu
15. Bangunan Pengatur Pintu Sorong - Type C2 dan C3 Tipe Pintu Lebar (m)
Keterangan
C
20,60 – 0,80
Ulir
C3
0,30 – 0,60
16
17. 17
16. Bangunan Pengatur Pintu Sorong - Type C5 Bangunan sadap B.Pg.1
Tipe
Lebar Pintu (m)
Keterangan
C50,30 – 0,50
Angkat
Bangunan sadap B.Pg.1
Saluran Sekunder Manis Renggo - DI. Mrican Kanan
18. 17. Bangunan Pengatur Mercu Tetap Mercu tetap dengan dua bentuk Kelebihan
Mercu bulat
Mercu Ambang Lebar
Kelebihan :
Karena peralihannya yang bertahap, bangunan pengatur ini tidak banyak
benda terapung.
Bangunan pengatur ini dapat direncana untuk melewatkan sedimen yang
Bangunan ini kuat; tidak mudah rusak.
Kelemahan :
Aliran pada bendung menjadi non moduler jika nilai banding tenggelam H2/H1
Hanya kemiringan permukaan hilir 1:1 saja yang bisa dipakai.
Aliran tidak dapat disesuaikan.
18
19. 19
18. Bangunan Pengatur Celah Pengatur Trapesium
celah kontrol cocok untuk besar debit yang berbeda-beda
Kelebihan :
Bangunan ini tidak menaikkan atau menurunkan muka air di saluran untuk
Bangunan ini kuat dan memberikan panjang ekstra di sebelah hulu
dengan mudah dilengkapi dengan pelimpah searah saluran.
Bangunan ini tidak memakai ambang dan oleh karena itu dapat
dan sedimen dengan baik.
Kelemahan :
Bangunan ini hanya baik untuk aliran tidak tenggelam melalui celah
20. 19. Beda Elevasi yang besar Beda Elevasi yang kecil
Prinsip Penyadapan
Luas Daerah Layanan
∆E
Drempel
LT Flume
Beda Elevasi yang besar
Beda Elevasi yang kecil
Luas Daerah Layanan 15 Ha
Luas Daerah Layanan 5 Ha
20
21. 21
20. Operasi Bangunan Pengambilan Air Irigasi
Pengambilan/penyadapan air dari saluran induk/sekunder
Menutup pintu kuras
Membuka pintu pengambilan sesuai kebutuhan
Debit yang mengalir diatur dengan mengatur pembukaan pintu sadap
Membuka/mengatur pintu air
Mencatat debit berdasarkan peilscall bangunan ukur
22. 21. Kondisi Saluran & Debit Rencana Debit sesuai & Keberlanjutan terjamin
Operasi bangunan
Mulai
Operasi pintu air
Kondisi saluran & debit rencana
Debit rencana diperoleh dari UPTD/ pengamat setiap 10 hari
Pengaturan pintu bertahap kenaikan setiap 5-10 cm tinggi stang dan berhenti 5-10
Dilakukan guna menghindari keretakan pasangan saluran
Lihat peilscall dan
Tabel debit
Tidak
Debit
Sesuai
Ya
Catat debit
Debit sesuai & keber lanjutan terjamin
Debit yang dialirkan, baik yang ke petak tersier atau suplisi saluran sekunder tidak
atau jatah pemberian.
Selesai
22
23. 23
22. Operasi Bangunan Prosedur Operasi Pintu Air
Kombinasi Operasi
Bangunan sadap B.Bs.1
Saluran Sekunder Manis Renggo - DI. Mrican Kanan
23. Operasi Bangunan Pemantauan Data Periode harian (setiap hari)
Pengamat melakukan pencatatan tinggi peilscall bangunan;
Berdasarkan tinggi peilscall ditentukan debit yang mengalir
Periode 10 harian
Pengamat melakukan perhitungan rata-rata, kemudian menyerahkan ke
dinas/pengamat/UPTDSetelah dilakukan RPA (Rencana Pembagian Air),
rencana setiap bangunan bagi, bangunan sadap atau bangunan bagi – sadap,
debit rencana.
24. Operasi Bangunan Papan Eksploitasi
Pengaturan debit berdasarkan RPA, disebarluaskan ke petani melalui papan
24. 25. Pemeliharaan Pengurasan/Pembersihan Endapan Penguras depan pengambilan
Dilakukan dengan :
Ketinggian muka air berlebihan
Pintu pengambilan ditutup
Pintu kuras dibuka penuh
Pengurasan depan pengambilan hendaknya disesuaikan dengan kondisi setempat
Penguras saluran ukur
Pelaksana pemeliharaan rutin hendaknya selalu memantau endapan di saluran ukur
pengukuran (pembersihan dilakukan setiap 20 hari sekali).
26. Pemeliharaan
Patok BM Sebagai patokan elevasi dalam perbaikan/ rehabilitasi saluran dan
24