High Rise Building

1. Fuadiyah Salsabila Asrijal
(60100122085)
STUDIO STRUKTUR
DAN KONTRUKSI
BANGUNAN 4

2. Kantor sewa adalah ruang kantor yang disewakan oleh perusahaan atau individu kepada
pihak lain untuk digunakan dalam jangka waktu tertentu. Biasanya, kantor sewa ini
dilengkapi dengan fasilitas seperti meja, kursi, akses internet, dan fasilitas lainnya yang
diperlukan untuk bekerja. Ini memberikan fleksibilitas kepada penyewa untuk memiliki
ruang kerja tanpa harus membeli atau menyewa ruang secara permanen.
LATAR BELAKANG
Apa Itu Kantor Sewa?

3. MENARA THAMRIN
Menara Thamrin adalah bangunan kantor tipe Grade B yang terletak di
Central Business District (Pusat Kawasan Bisnis), jantung kota Jakarta.
Dengan total luas bangunan 35.102 m2, bangunan kantor beralamat di Jl.
M.H. Thamrin No. 3 tersedia untuk sewa.
Menara Thamrin adalah bangunan 26 lantai jarak dengan berjalan kaki
Sarinah Plaza dan Plaza Indonesia. Menara Thamrin yang dilengkapi
dengan 9 lift, dan sebuah dedicated service lift . Menara Thamrin
memiliki 590 tempat parkir yang dapat digunakan oleh tenan dan tamu
serta ATM, Foodcourt, Restaurant, Minimarket dan Bank sebagai
fasilitas di kawasan kantor.

4. Menara Thamrin merupakan gedung perkantoran berkualifikasi grade B yang dimiliki oleh PT Menara
Thamrin. Gedung perkantoran yang sudah mulai beroperasi sejak tahun 1991 ini sendiri dirancang oleh Kajima
Design yang berkolaborasi dengan Wiratman & Associates. Awalnya, gedung perkantoran 26 lantai ini
bernama ATD Plaza. Pada tahun 1995, barulah gedung perkantoran ini berubah menjadi Menara Thamrin.
Sebagai informasi, Menara Thamrin diketahui punya total luas bangunan sebesar 35.102 meter persegi.
Adapun, rata-rata luas tiap lantai pada gedung perkantoran Menara Thamrin ini adalah 1350,08 meter
persegi.
MENARA THAMRIN

5. STRUKTUR
Struktur bawah bangunan Menara Thamrin terdiri dari fondasi yang kuat untuk mendukung beban bangunan
yang tinggi. Fondasi tersebut mungkin terdiri dari pondasi dalam, seperti bored pile atau caisson, yang
ditempatkan di dalam tanah hingga mencapai lapisan tanah yang kokoh untuk mendukung bangunan. Fondasi
tersebut kemudian dihubungkan dengan balok-balok penopang (tie beams) untuk mendistribusikan beban
secara merata.
Selain itu, biasanya juga terdapat struktur beton bertulang yang membentuk basement atau lantai bawah
bangunan. Basement ini digunakan untuk parkir, penyimpanan, atau fasilitas lainnya. Struktur bawah ini
penting untuk memastikan stabilitas dan kekuatan bangunan secara keseluruhan. Namun, detail struktur
bawah bangunan Menara Thamrin yang spesifik mungkin tidak tersedia secara publik dan perlu diakses melalui
dokumentasi teknis resmi dari pengembang atau kontraktor proyek.

6. ANALISA DATA
Tampilan permodelan gedung Thamrin 9 Tower 1
Hal lain yang sering menjadikan masalah pada desain
gedung super tinggi adalah adanya batasan nilai Cs
minimum (0.044 SDS I) yang diatur dalam SNI 03-
1726-2012 yang lebih besar dari Cs aktual gedung
tersebut. Hal ini akan menyebabkan desain struktur
gedung super tinggi menjadi tidak ekonomis, konservatif,
dan sulit untuk dilaksanakan karena tulangan terpasang
yang dibutuhkan akan berlebihan

7. STRUKTUR
TENGAH
Terlihat jelas pada gambar diatas bahwa dengan desain lama, implementasi pemasangan tulangan pada elemen
vertikal (kolom dan shearwall) menjadi sangat tidak ekonomis dan padat. Hal ini tentunya akan berdampak
negatif ke arah konstruksi selanjutnya seperti masalah agregat tidak bisa masuk sehingga banyak terjadi daerah
keropos (honey comb) pada kolom dan atau shearwall yang akan berdampak pada jatuhnya mutu beton rencana.

8. STRUKTUR KOLOM
Menggunakan desain performance based design dan didukung dengan hasil analisis non-linear yang bagus
diperoleh kebutuhan tulangan yang jauh lebih kecil. Mudahnya konstruksi di lapangan dan akan menghilangkan
resiko jatuhnya mutu beton akibat adanya agregat yang tidak bisa masuk ke dalam inti beton.

9. ALUR KERJA DESAIN

10. ALUR
KERJA DESAIN

11. TULANGAN SHERWALL
Dalam teknik struktur
bangunan, shear wall adalah
elemen vertikal dari
penahanan gaya gempa yang
dirancang untuk menahan
gaya lateral dalam bidang,
seperti angin dan seismik.

12. Kerangka baja: Bangunan high-rise seperti Menara Thamrin mungkin menggunakan kerangka baja sebagai
struktur utama untuk mendukung tinggi bangunan dan menahan beban angin serta gempa. Kerangka baja
ini biasanya terdiri dari balok, kolom, dan rangkaian penahan yang dirancang secara khusus untuk
memastikan kestabilan dan keamanan bangunan.
1.
Atap: Atap bangunan terdiri dari berbagai material, termasuk beton, baja, atau bahkan kaca. Atap tersebut
dirancang untuk melindungi bangunan dari cuaca dan elemen-elemen lingkungan lainnya, sambil
memberikan penampilan estetika yang menarik.
2.
STRUKTUR ATAS
Struktur atas bangunan Menara Thamrin terdiri dari berbagai elemen yang dirancang untuk mendukung tinggi
dan fungsionalitas bangunan. Meskipun detail spesifiknya mungkin tidak tersedia secara publik, secara umum,
struktur atas bangunan ini biasanya terdiri dari:

13. Penggunaan nilai Cs rata-rata adalah yang pertama kali dilakukan untuk konsep desain gedung tinggi di
Indonesia.
Berdasarkan hasil NLTHA 7 set gempa, diketahui bahwa level kinerja gedung pada level gempa maksimum
adalah 60% LS ( IO to LS) dan pada level gempa layan adalah elastik.
Berdasarkan semua evaluasi yang dilakukan pada Thamrin 9 Tower 1, menyatakan bahwa gedung Thamrin 9
Tower 1 dengan sistem outrigger & belt-truss dan dengan desain Cs rata-rata masih memenuhi target
kinerja dan resiko sehingga layak untuk dikonstruksi.
Konsep desain berbasis kinerja dan modifikasi nilai Cs (koefisien gempa), dapat dijadikan salah satu
alternatif dalam desain gedung tinggi supaya diperoleh desain yang optimal dan feasible dalam proses
konstruksi.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil evaluasi desain berbasis kinerja gedung Thamrin 9 Tower 1,
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 

14. TERIMA
KASIH