Trustco jateng - Membangun kebiasaan efektif
•Download as PPTX, PDF•
0 likes•973 views
Presentasi tentang bagiamana cara membangun kebiasaan yang efektif
Recommended
More Related Content
Recently uploaded
Recently uploaded (10)
Featured
Featured (20)
Trustco jateng - Membangun kebiasaan efektif
- 1. By Suratman Trustco Jawa tengah @trustco_jateng www.trustcojateng.org
- 4. Pengertian dan hakikat kebiasaan efektif Pengetahuan
- 8. III. KESALINGTERGANTUNGAN Berusaha mengerti Lebih dahulu Wujud Sinergi Baru dimengerti KEMENANGAN 6 5 PUBLIK 7. Asahan Gergaji Berpikir Menang /menang 4 II. KEMANDIRIAN 3 Dahulukan yang Harus Didahulukan KEMENANGAN 1 PRIBADI 2 Jadilah Proaktif Mulai dari Visi I. KETERGANTUNGAN
- 9. Kebiasaan efektif dalam kehidupan
- 10. KEBEBASAN STIMULUS MEMILIH RESPON RESPON Kesadaran Diri Kehendak Bebas Suara Hati Imajinasi
- 14. Genting Tidak Genting P Kuadran I Kuadran II e AKTIVITAS : AKTIVITAS : n 1. Krisis 1. Pencegahan t 2. Masalah yang mendesak 2. Aktivitas Kemampuan Produksi i 3. Proyek yang digerakkan oleh 3. Pengembangan Hubungan n batas waktu 4. Pengenalan Peluang Baru g 5. Perencanaan 6. Re-kreasi T Kuadran III Kuadran IV d AKTIVITAS : AKTIVITAS : k 1. Interupsi 1. Hal-hal sepele P 2. Beberapa telepon 2. Kerja sibuk e 3. Beberapa Laporan 3. Beberapa pos n 4. Beberapa pertemuan 4. Beberapa telepon t 5. Urusan yang mendesak 5. Pemboros Waktu i 6. Aktivitas yang populer 6. Aktivitas menyenangkan n g
- 15. .
- 16. Rendah Tinggi Kalah/Menang Menang/Menang PERTIMBANGAN Kalah/Kalah Menang/Kalah Rendah Tinggi KEBERANIAN
- 18. Motivasi | Leadership | Manajemen Call 085 640 398 242
Editor's Notes
- Kebiasaan adalah titik pertemuan antara pengetahuan, keterampilan, dan keinginan. Pengetahuan adalah paradigma teoretis, apa yang harus dilakukan dan mengapa. Keterampilan adalah bagaimana melakukannya. Dan keinginan adalah motivasi, keinginan untuk melakukan. Untuk menjadikan sesuatu sebagai kebiasaan di dalam hidup kita, kita harus mempunyai ketiganya.Merubah kebiasaan merupakan proses yang menyakitkan, harus dimotivasi oleh suatu tujuan yang lebih tinggi, oleh kesediaan untuk menomorduakan apa yang Anda inginkan sekarang untuk apa yang Anda inginkan belakangan. Akan tetapi proses ini menghasilkan kebahagiaan. Kebahagiaan dapat didefinisikan, setidaknya sebagian, sebagai buah dari keinginan dan kemampuan untuk mengorbankan apa yang kita inginkan sekarang untuk apa yang kita inginkan pada akhirnya.
- Ada sebuah kisah yang memudahkan kita menemukan makna keefektifan, yaitu kisah petani yang memiliki angsa bertelur emas. Seorang petani miskin pada suatu hari menemukan sebutir telur emas yang berkilau di dalam sarang angsa peliharaannya. Pada mulanya, ia berpikir ini pasti semacam tipuan. Akan tetapi, ketika ia akan membuangnya, ia berpikir kembali dan membawanya untuk memeriksanya.Telur itu ternyata emas murni ! Si petani tidak dapat percaya akan keberuntungannya. Ia menjadi semakin tidak percaya ketika pada hari berikutnya pengalaman tersebut berulang. Hari demi hari, ia bangun dan bergegas menuju sarang dan menemukan satu lagi telur emas. la menjadi sangat kaya; semuanya ini kelihatannya terlalu muluk dan mustahil menjadi kenyataan.Namun sejalan dengan bertambahnya kekayaan timbul pula ketamakan dan ketidaksabaran. Tidak sabar menunggu hari demi hari untuk mendapatkan telur emas tersebut, si petani memutuskan untuk membunuh angsanya dan mendapatkan semua telur emas itu sekaligus. Akan tetapi, ketika ia membuka perut angsa, ternyata kosong. Tidak ada telur emas dan sekarang tidak ada cara untuk mendapatkan telur emas lagi. Si petani telah menghancurkan angsa yang menghasilkan telur-telur tersebut.
- Di dalam kisah ini ada suatu hukum alam, suatu prinsip yaitu definisi dasar dari keefektifan. Kebanyakan orang melihat keefektifan dari paradigma telur emas: semakin banyak Anda menghasilkan, semakin banyak Anda bekerja, semakin efektif Anda jadinya. Akan tetapi kisah ini memperlihatkan bahwa keefektifan yang sebenarnya adalah suatu fungsi dari dua hal : apa yang dihasilkan atau diproduksi (telur emas) dan aset yang menghasilkan atau kapasitas produksi (angsa).
- Jika kita melihat kembali model pohon untuk pembangunan karakter, kita akan melihat bahwa kebiasaan merupakan pokok dan buah dari akar karakter. Maka untuk membangun kebiasaan yang efektif, langkahnya harus dimulai dari menumbuhkan keinginan melalui perenungan akan Nilai, Keyakinan dan Prinsip Hidup yang akan menjawab mengapa suatu kebiasaan harus dilakukan dan dipertahankan. Baru kemudian dikuatkan dengan pengetahuan intelektual tentang segala sesuatu yang terkait dengan kebiasaan yang akan dibangun. Lalu langkah berikutnya adalah dengan menguasai keterampilan tentang bagaimana kebiasaan itu dibangun dan dipertahankan, bahkan mungkin akan diregenerasikan.
- Secara model kebiasaan dapat dilihat pada skema berikut :
- Refleksi dari paradigma sosial yang ada sekarang memberitahu kita bahwa kita terutama ditentukan oleh kondisi dan pengkondisian. Kita sudah mengakui kekuatan hebat dari pengkondisian di dalam kehidupan kita, tetapi pernyataan bahwa kita ditentukan olehnya, bahwa kita tidak memiliki kendali atas pengaruh itu, menciptakan peta yang sangat berbeda. Gagasan dasarnya adalah bahwa kita dikondisikan untuk berespons dengan cara tertentu terhadap stimulus tertentu. Bentuk ini adalah bentuk atau model dari visi yang bersifat reaktif.
- Tetapi ternyata dalam kajian terhadap sejarah hidup para orang besar : para nabi, para pejuang besar kemanusiaan dan ilmu pengetahuan, ditemukan adanya pemanfaatan anugerah kemanusiaan yang besar yaitu berupa kesadaran diri untuk menemukan sebuah prinsip fundamental tentang sifat manusia : Diantara stimulus dan respon, manusia memiliki kebebasan untuk memilih.Di dalam kebebasan untuk memilih terdapat anugerah itu yang menjadikan kita manusia yang unik. Selain kesadaran diri, kita juga memiliki :Suara hati yaitu kesadaran bathin yang dalam tentang benar dan salah, tentang prinsip-prinsip yang mengatur perilaku kita.Imajinasi yaitu kemampuan mencipta di dalam benak kita di luar realitas kita yang sekarang.Kehendak bebas yaitu kemampuan untuk bertindak berdasarkan kesadaran diri kita, bebas dari semua pengaruh lain. Cara pandang yang mengoptimalkan keempat potensi anugerah kemanusiaan tersebut inilah yang merupakan dasar dari model visi proaktif. Kata proaktif ini berarti lebih daripada sekedar mengambil inisiatif. Kata ini berarti bahwa sebagai manusia, kita bertanggung jawab atas hidup kita sendiri. Perilaku kita adalah fungsi dari keputusan kita, bukan kondisi kita. Kita dapat menomorduakan perasaan sesudah nilai. Kita mempunyai inisiatif dan tanggung jawab untuk membuat segala sesuatunya terjadi.
- “ Mulai dengan akhir dalam pikiran “ didasarkan pada prinsip bahwa segalanya diciptakan dua kali. Ada ciptaan pertama yaitu ciptaan gagasan dan ada ciptaan kedua yaitu ciptaan fisik. Lihatlah cetak biru gedung dengan fisik gedungnya, lihatlah tujuan & sasaran organisasi dengan aktifitas organisasinya, lihatlah cita-cita orangtua terhadap anaknya dengan model interaksi antara keduanya. Masing-masing menunjukkan adanya ciptaan pertama dan kedua. Proaktivitas didasarkan pada anugerah yang unik atas manusia yaitu kesadaran diri. Dua tambahan anugerah yang unik lainnya yang memungkinkan kita meluaskan proaktivitas kita dan kepemimpinan pribadi kita adalah imajinasi dan suara hati. Melalui imajinasi kita dapat memvisualisasikan dunia potensi yang belum tercipta yang ada dalam diri kita. Melalui suara hati kita dapat berhubungan dengan kaidah hukum atau prinsip universal. Digabungkan dengan kesadaran diri, kedua anugerah ini memberi kekuasaan kepada kita untuk menulis naskah kita sendiri.
- Cara paling efektif untuk “memulai dengan akhir dalam pikiran” adalah dengan mengembangkan pernyataan misi pribadi, filosofi atau syahadat. Cara ini berfokus pada ingin menjadi apakah Anda (inti karakter pribadi) dan apakah yang Anda ingin lakukan (kontribusi dan pencapaian) serta pada nilai atau prinsip apa yang menjadi dasar Anda untuk menjadi dan melakukannya. Beberapa contoh pernyataan misi pribadi / syahadat pribadi adalah :Berhasillah di rumah lebih dahulu.Carilah dan layakkan diri kita untuk mendapatkan pertolongan Ilahi.Jangan pernah berkompromi dalam hal kejujuran.Kembangkan satu kecakapan baru setiap tahun. Bantulah bawahan untuk berhasil.Mulailah kebaikan dari diri sendiri. Pernyataan misi diatas dan perjalanan menujunya akan menimbulkan rasa aman di hati kita, karena kita yakin bahwa prinsip yang benar tidaklah berubah, prinsip tak bermaksud menguasai kita, prinsip tidak melicinkan jalan dengan jalan pintas dan perbaikan kilat, sebuah prinsip yang dapat kita andalkan. Prinsip adalah kebenaran yang dalam dan mendasar, kebenaran klasik yang tidak berada disini pada suatu hari dan pergi pada hari berikutnya, prinsip dimana sejarah ribuan tahun telah menyaksikan kemenangan prinsip ini, berulang kali.
- Pembiasaan 1 ( Bertindak Proaktif ) mengatakan “ Andalah si pembuat rencana. Andalah yang memegang kendali “. Pembiasaan 2 ( Mulailah dari Akhir Dalam Pikiran Kita ) adalah ciptaan pertama atau ciptaan gagasan. Ini adalah kontak yang mendalam dengan paradigma dasar kita dan nilai serta visi kita tentang dapat menjadi apakah kita nantinya. Pembiasaan 3 ( Dahulukan Yang Harus Didahulukan ) adalah ciptaan kedua, ciptaan fisik. Kebiasaan ini adalah pemenuhan, aktualisasi, kemunculan wajar dari Kebiasaan 1 dan 2. Ini adalah latihan kehendak bebas untuk menjadi berpusat pada prinsip, serta pelaksanaan hari demi hari, saat demi saat. Kehendak bebas adalah kemampuan untuk mengambil keputusan dan membuat pilihan serta bertindak sesuai dengan keputusan dan pilihan tersebut, kemampuan untuk bertindak dan bukan menjadi sasaran tindakan, untuk secara proaktif melaksanakan program yang telah kita kembangkan melalui ketiga anugerah yang lain ( Suara Hati, Kesadaran Diri, Imajinasi ).
- Manajemen efektif adalah mendahulukan apa yang harus didahulukan. Sementara kepemimpinan memutuskan apa sajakah “ hal-hal yang harus didahulukan “ itu, maka manajemenlah yang mendahulukan hal-hal itu, hari demi hari, saat demi saat. Manajemen Waktu sebenarnya bukanlah istilah yang cocok, karena tantangan sebenarnya bukanlah untuk memanajemani waktu, melainkan memanajemeni diri sendiri. Daripada berfokus pada benda dan waktu, harapan generasi keempat berfokus pada pemeliharaan / peningkatan hubungan dan pada pencapaian hasil. Fokusesensialdarigenerasikeempatinidapatdilihatdalammatriksmanajemenwaktudibawahini. Padadasarnyakitamenghabiskanwaktudengansalahsatucaradariempatcara.SepertidapatAndalihat, keduafaktor yang mendefinisikansuatuaktivitasadalahgentingdanpenting. Gentingberartimemerlukanperhatiansegera. Masalahgentingbiasanyaterlihatadatepatdidepankitadanseringmenyenangkan, mudah, menyenangkanuntukdikerjakan. Namunbegituseringmasalahgentingtersebutsebenarnyatidakpenting. Dan seringsikapkita yang terjadisaatmenghadapihaltersebutadalahsikapreaktif. Sebaliknya”penting”adahubungannyadenganhasil. Jikasesuatuitupentingmakasesuatuituakanmenunjangpencapaianmisianda, nilaiandadantujuanprioritastinggianda. Masalahpenting yang tidakgentingmemerlukanlebihbanyaksikapproaktifyaitumemerlukanlebihbanyakinisiatif, antisipasidanempati. Hal pentinginipunmembutuhkanlebihbanyakperjuanganuntukmendahulukannilai-nilaiandadaripadakeinginansesaat. KetikaandaakanberpindahdariKuadran III atau IV kekuadran II danmenyatakan“yes.. !” untukmelaksanakanbeberapaprioritasaktivitaskuadran II padasaat yang bersamaanjugaandamemerlukankeberanianuntukmenyatakan“ no..!”kepadaaktivitas lain dariKuadran III dan IV. SedangkanterhadapKuadran I Andatidakdapatmengabaikanaktivitas yang gentingdanpentingdariKuadranini, walaupunukurannyaakanmenyusutsaatandalebihbanyakmemfokuskanwaktuandadenganpencegahan & persiapandidalamKuadran II.
- Dalam mencapai solusi Menang / Menang ada proses empat langkah berikut ini :Lihat masalahnya dari sudut pandang pihak lain. Usahakan benar-benar untuk mengerti dan memberikan ungkapan akan kebutuhan dan kepedulian akan pihak lain sebaik atau lebih baik daripada yang dapat mereka lakukan sendiri.Kenali persoalan dan keprihatinan yang pokok dari mereka yang terlibat.Tentukan hasil apa yang merupakan solusi yang dapat diterima sepenuhnya.Kenali pilihan-pilihan baru yang mungkin diambil untuk mencapai hasil-hasil itu. Menang / Menang berasal dari karakter yang memiliki integritas, kematangan antara keberanian dan pertimbangan, serta dimilikinya Mentalitas Kelimpahan.
- Membiasakan berusaha mengerti lebih dahulu memerlukan perubahan cara pandang yang sangat mendalam. Kita biasanya berusaha lebih dahulu untuk dimengerti. Kebanyakan orang tidaklah mendengarkan dengan maksud untuk mengerti ; tetapi mereka mendengarkan dengan maksud untuk menjawab. Mereka menyaring segalanya melalui cara pandang mereka sendiri, lalu membacakan autobiografi / pengalaman mereka ke dalam kehidupan orang lain, dengan kata lain mereka meresepkan kacamata mereka sendiri kepada semua orang yang berinteraksi dengan mereka. Mendengarkan empatik adalah Anda masuk ke dalam kerangka acuan orang lain yang Anda dengarkan. Anda memandang keluar melewati kerangka acuan itu, Anda melihat dunia dengan cara mereka melihat dunia, Anda mengerti paradigma mereka, anda mengerti bagaimana perasaan mereka. Ketika saya mengatakan mendengarkan empatik, saya maksudkan mendengarkan dengan maksud untuk mengerti. Saya berusaha lebih dahulu untukmengerti, untuk benar-benar mengerti.