12. PENGERTIA
N
REFERENSIPERMASALA
HAN
SARA
N
KONS
EP
SARAN :
menegaskan, dan apabila perlu
memisahkan jabatan supervisor dengan
jabatan pengawas dalam struktur
birokrasi pendidikan di Indonesia.
dalam konteks otonomi daerah, jabatan
supervisor dapat diangkat sesuai dengan
kebutuhan masing-masing daerah.
membangun kesadaran budaya mutu dalam
pendidikan bagi pengelola-pengelola
pendidikan pada semua tingkatan.
mendorong kepala sekolah berperan
sebagai instructional leader dan
mengurangi porsi tugas-tugas
administratif.mengikis pola hubungan yang paternalistik
antara pengawas/ Kepala Sekolah dengan
guru dan mengembangkan hubungan
profesional yang akrab dan terbuka untuk
meningkatkan pembelajaran.
memperbaiki pola pendidikan prajabatan
maupun inservice rekrutmen, seleksi,
penugasan, serta penilaian dan promosi
jabatan supervisor/pengawas.
SUPERV
ISI
IDEAL
13. REFERENSI :
Gunawan, Ary H, 1996, Administrasi Sekolah,
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Subari, 1994, Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Perbaikan Situasi Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.
Daryanto, H.M., 2001, Administrasi Pendidikan,
Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Purwanto, M. Ngalim, 2008, Administrasi dan Supervisi
Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nur Mufidah, Luk-luk, 2009, Supervisi Pendidikan,
Yogyakarta: Teras.
Sahertian, Piet A., 1981, Prinsip dan Tehnik Supervisi
Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional.
http://id.scribd.com/doc/39692531/PROBLEMATIKA-
PENGERTIA
N
REFERENSIPERMASALA
HAN
SARA
N
KONS
EP