Belajar dimanifestasikan dengan adanya perubahan tingkah laku, yaitu tingkah laku yang dapat diamati (Observable behavior). Perubahan di sini menyangkut perubahan afektif, kognitif & psikomotor. Perubahan tingkah laku tersebut mungkin tidak aktual, tetapi potensial saja.
Pembelajaran yang tidak berbasis pada desain yang jelas tidak akan memberikan perubahan yang berarti sebagaimana yang ditargetkan, demikian pula halnya dengan desain tanpa upaya untuk mengejawantahkannya secara serius tidak akan terjadi perubahan tersebut. untuk itu "lakukan apa yang anda tulis, dan tuliskan apa yang akan anda lakukan!" maka tunggu dan tersenyumlah dengan apa yang terjadi setelah anda lakukan itu ...
Tujuan instruksional merupakan “deployment” atau penjabaran dari tujuan
pendidikan. Dalam sistem pendidikan, secara nasional tujuan pendidikan tercantum
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yakni mencerdaskan kehidupan
bangsa. Dari tujuan pendidikan nasional ini kemudian dijabarkan ke dalam tujuan
pendidikan institusional, tujuan pendidikan kurikuler dan tujuan instruksional dengan
memperhatikan aspek pengelolaan pendidikan (Organisasi makro, Organisasi meso, dan Organisasi mikro) dan taraf pengelolaan.
Belajar dimanifestasikan dengan adanya perubahan tingkah laku, yaitu tingkah laku yang dapat diamati (Observable behavior). Perubahan di sini menyangkut perubahan afektif, kognitif & psikomotor. Perubahan tingkah laku tersebut mungkin tidak aktual, tetapi potensial saja.
Pembelajaran yang tidak berbasis pada desain yang jelas tidak akan memberikan perubahan yang berarti sebagaimana yang ditargetkan, demikian pula halnya dengan desain tanpa upaya untuk mengejawantahkannya secara serius tidak akan terjadi perubahan tersebut. untuk itu "lakukan apa yang anda tulis, dan tuliskan apa yang akan anda lakukan!" maka tunggu dan tersenyumlah dengan apa yang terjadi setelah anda lakukan itu ...
Tujuan instruksional merupakan “deployment” atau penjabaran dari tujuan
pendidikan. Dalam sistem pendidikan, secara nasional tujuan pendidikan tercantum
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yakni mencerdaskan kehidupan
bangsa. Dari tujuan pendidikan nasional ini kemudian dijabarkan ke dalam tujuan
pendidikan institusional, tujuan pendidikan kurikuler dan tujuan instruksional dengan
memperhatikan aspek pengelolaan pendidikan (Organisasi makro, Organisasi meso, dan Organisasi mikro) dan taraf pengelolaan.
Similar to Studi ekspolotaris karakter keguruan profesional.ppt (20)
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
3. Untuk memahami sikap secara lebih baik, perlu diketahui bagaimana
ciri-ciri sikap. Gordon W. Allpport mengemukakan empat ciri sikap,
yaitu:
a. Sebagai bentuk kesiapan untuk merespon
b. Bersifat individual
c. Membimbing perilaku
d. Bersifat bawaan dan hasil belajar
4. Sikap itu bersifat pembawaan dan hasil belajar.
Perkembangan sikap ini berlangsung perlahan-lahan
mengikuti hukum perkembangan anak.
Mempelajari sikap sama dengan mempelajari hal lain,
yaitu melalui pancaindera dan keterampilan diteruskan
ke otak.
5. Untuk menentukan struktur sikap guna mendapatkan
komponen-komponen sikap biasanya dipergunakan dua
macam analisis, yaitu analisis nilai instrumental dan
analisis kognitif, efektif, dan konatif.
6. Sikap yang berkedudukan sebagai perantara antara
variabel bebas dengan variabel terikat, mempunyai
empat fungsi :
a. Utilatarian (adaftive) function.
b. Economy (knowledge) function.
c. Expressive (self-realizing) function.
d. The ego-defensive function.
7. McGuire (1975:266-270) menguraikan empat teori
perubahan sikap, yaitu:
a. Pendekatan teori belajar.
b. Pendekatan teori persepsi.
c. Pendekatan konsistensi.
d. Pendekatan teori fungsi.
8. 1. Beberapa Pandangan tentang Ciri-ciri Guru Profesional
2. Harapan yang Tinggi
3. Melibatkan Siswa
4. Analisis dan Sintesis Ciri-ciri Guru profesional
5. Pengelompokkan ciri-ciri Guru Profesional
9. Pembentukan sikap yang efektif harus melibatkan keempat faktor
tersebut diantaranya yaitu:
Teknik pengembangan afeksi
Latihan untuk setiap jenis komponen afeksi
Teknik dilakukan dengan mata tertutup
10. 1. Studi tentang Perbedaan Moral Guru
2. Orientasi Nilai Para Calon Guru
3. Hubungan Kepribadian Calon Guru dengan Sukses
yang Didapat dalam Praktik Keguruan
4. Ketetapan Minat Calon Guru untuk Bekerja Sebagai
Guru
5. Peranan Sikap dalam Perubahan Perilaku
6. Perbedaan Efek Perkuliahan dengan Efek Keguruan
terhadap Sikap Para Calon Guru