Dokumen tersebut membahas tentang kerusakan hutan akibat penebangan berlebihan, fungsi-fungsi penting hutan, dan upaya pelestarian hutan melalui program Hutan Tanaman Industri dan Hutan Desa. Dokumen ini juga membahas berbagai pendapat mengenai upaya optimalisasi sumber daya hutan untuk kesejahteraan masyarakat setempat.
Kerusakan alam merupakan masalah serius yang diakibatkan oleh faktor alam dan manusia. Tiga contoh kerusakan alam terparah di Indonesia adalah penambangan emas oleh PT Newmont di Nusa Tenggara Barat yang menyebabkan polusi udara dan air, kegiatan PT Freeport di Papua yang mencemari lingkungan, serta rusaknya terumbu karang di seluruh Indonesia akibat berbagai aktivitas manusia. Dampaknya meliputi kerusakan hutan
Paragraf pertama membahas latar belakang masalah illegal logging di Indonesia, termasuk dampaknya terhadap lingkungan dan ekosistem. Paragraf berikutnya membahas tujuan makalah ini yaitu mengetahui dampak dan kaitan illegal logging dengan etika lingkungan. Pembahasan selanjutnya membahas teori-teori terkait illegal logging dan fungsi-fungsi hutan.
Dokumen tersebut membahas tentang kerusakan hutan akibat penebangan berlebihan, fungsi-fungsi penting hutan, dan upaya pelestarian hutan melalui program Hutan Tanaman Industri dan Hutan Desa. Dokumen ini juga membahas berbagai pendapat mengenai upaya optimalisasi sumber daya hutan untuk kesejahteraan masyarakat setempat.
Kerusakan alam merupakan masalah serius yang diakibatkan oleh faktor alam dan manusia. Tiga contoh kerusakan alam terparah di Indonesia adalah penambangan emas oleh PT Newmont di Nusa Tenggara Barat yang menyebabkan polusi udara dan air, kegiatan PT Freeport di Papua yang mencemari lingkungan, serta rusaknya terumbu karang di seluruh Indonesia akibat berbagai aktivitas manusia. Dampaknya meliputi kerusakan hutan
Paragraf pertama membahas latar belakang masalah illegal logging di Indonesia, termasuk dampaknya terhadap lingkungan dan ekosistem. Paragraf berikutnya membahas tujuan makalah ini yaitu mengetahui dampak dan kaitan illegal logging dengan etika lingkungan. Pembahasan selanjutnya membahas teori-teori terkait illegal logging dan fungsi-fungsi hutan.
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATANDevi Ningsih
Ekosistem Hutan Mangrove atau lebih dikenal juga dengan sebutan Hutan Bakau atau mangal merupakan salah satu ekosistem penting yang membangun dan menyokong keberadaan wilayah pesisir.
Kerangka dokumen ini membahas masalah kerusakan hutan di Indonesia dan dampaknya, serta alternatif penyelesaian. Kerusakan hutan menyebabkan berkurangnya udara bersih, erosi di daerah aliran sungai, banjir, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Untuk menanggulanginya diperlukan sosialisasi pentingnya hutan, reboisasi, pengawasan yang ketat, dan kesadaran masyarakat dalam melest
Bencana ekologis seperti kabut asap dan banjir telah memberikan dampak negatif besar di Riau. Penyebab utamanya adalah kerusakan lingkungan akibat konversi hutan alam menjadi perkebunan dan hutan tanaman. Hal ini menyebabkan berkurangnya fungsi penyerapan air dan meningkatnya aliran permukaan saat hujan, sehingga meningkatkan risiko banjir. Upaya pelestarian hutan alam perlu dilakukan untuk mengur
Mitra SETAPAK di Aceh telah secara aktif merestorasi wilayah hutan yang dirusak oleh perkebunan kelapa sawit dan mendesak pemerintahan lokal, regional dan nasional untuk menghentikan rencana eksploitasi Ekosistem Leuser yang dilindungi, yakni salah satu wilayah yang paling beragam kehidupan flora dan faunanya di muka bumi.
Kajian ini menganalisis penyebab kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Pontianak serta implikasi kebijakannya. Faktor-faktor penyebabnya antara lain kurangnya kesadaran lingkungan, teknologi alternatif pembukaan lahan, dan dorongan ekonomi. Diperlukan kebijakan seperti inovasi teknologi ramah lingkungan, sinkronisasi peraturan, penegakan hukum, serta instrumen ekonomi untuk menceg
O documento discute a importância da higiene pessoal e ambiental para a saúde, listando hábitos como lavar as mãos, escovar os dentes e manter uma alimentação equilibrada. Também menciona fontes de poluição como o tabaco, combustíveis fósseis e indústrias, e recomenda estudar em ambientes limpos e arejados.
The document discusses the ubiquity of gaming platforms and their potential for learning. It notes that more people than ever now have access to video game consoles, with 148.4 million people having at least one console in their home last year. It also discusses gaming demographics, with kids ages 6-12 accounting for 20% of online gamers. Finally, it argues that gaming can take advantage of learning theories and potentially synthesize all learning if applied smartly to education.
This one sentence document does not provide enough context or information to create an accurate 3 sentence summary. The document contains only one word - "Lorem" - which is not meaningful on its own.
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATANDevi Ningsih
Ekosistem Hutan Mangrove atau lebih dikenal juga dengan sebutan Hutan Bakau atau mangal merupakan salah satu ekosistem penting yang membangun dan menyokong keberadaan wilayah pesisir.
Kerangka dokumen ini membahas masalah kerusakan hutan di Indonesia dan dampaknya, serta alternatif penyelesaian. Kerusakan hutan menyebabkan berkurangnya udara bersih, erosi di daerah aliran sungai, banjir, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Untuk menanggulanginya diperlukan sosialisasi pentingnya hutan, reboisasi, pengawasan yang ketat, dan kesadaran masyarakat dalam melest
Bencana ekologis seperti kabut asap dan banjir telah memberikan dampak negatif besar di Riau. Penyebab utamanya adalah kerusakan lingkungan akibat konversi hutan alam menjadi perkebunan dan hutan tanaman. Hal ini menyebabkan berkurangnya fungsi penyerapan air dan meningkatnya aliran permukaan saat hujan, sehingga meningkatkan risiko banjir. Upaya pelestarian hutan alam perlu dilakukan untuk mengur
Mitra SETAPAK di Aceh telah secara aktif merestorasi wilayah hutan yang dirusak oleh perkebunan kelapa sawit dan mendesak pemerintahan lokal, regional dan nasional untuk menghentikan rencana eksploitasi Ekosistem Leuser yang dilindungi, yakni salah satu wilayah yang paling beragam kehidupan flora dan faunanya di muka bumi.
Kajian ini menganalisis penyebab kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Pontianak serta implikasi kebijakannya. Faktor-faktor penyebabnya antara lain kurangnya kesadaran lingkungan, teknologi alternatif pembukaan lahan, dan dorongan ekonomi. Diperlukan kebijakan seperti inovasi teknologi ramah lingkungan, sinkronisasi peraturan, penegakan hukum, serta instrumen ekonomi untuk menceg
O documento discute a importância da higiene pessoal e ambiental para a saúde, listando hábitos como lavar as mãos, escovar os dentes e manter uma alimentação equilibrada. Também menciona fontes de poluição como o tabaco, combustíveis fósseis e indústrias, e recomenda estudar em ambientes limpos e arejados.
The document discusses the ubiquity of gaming platforms and their potential for learning. It notes that more people than ever now have access to video game consoles, with 148.4 million people having at least one console in their home last year. It also discusses gaming demographics, with kids ages 6-12 accounting for 20% of online gamers. Finally, it argues that gaming can take advantage of learning theories and potentially synthesize all learning if applied smartly to education.
This one sentence document does not provide enough context or information to create an accurate 3 sentence summary. The document contains only one word - "Lorem" - which is not meaningful on its own.
El documento proporciona instrucciones para crear un programa en NetBeans que utiliza los comandos float y double para calcular gastos, intereses y el monto total a pagar de un préstamo. Explica cómo abrir un nuevo proyecto de Java, asignar valores a variables float y double, y usar el comando System.out.println para mostrar los resultados.
Noé recebeu ordens de Deus para construir uma arca para salvar os animais de um dilúvio que inundaria Portugal. Noé tentou construir a arca, mas enfrentou muitas dificuldades burocráticas com várias agências governamentais que exigiam licenças, taxas e regulamentos. Noé se desesperou com tanta burocracia e não conseguiu terminar a arca a tempo.
La selección de personal forma parte del proceso de provisión de recursos humanos y sigue al proceso de reclutamiento. El reclutamiento atrae candidatos mediante diferentes técnicas de comunicación, mientras que la selección evalúa a los candidatos reclutados y elige a aquellos con mayores probabilidades de adaptarse al puesto y desempeñarlo bien. El objetivo del reclutamiento es proveer candidatos para el proceso de selección, mientras que el objetivo de la selección es escoger a los candidatos más adecuados para
The document summarizes research conducted on various sensors for a wheelchair instrumentation project. It discusses wireless communication modules like RF and Bluetooth, as well as strain gauges, accelerometers, thermocouples, and Hall effect sensors. For each sensor type, the document provides descriptions, theories of operation, and considerations for downselection. Several sensor options are evaluated based on criteria like cost, size, and shipping time to select appropriate models. Circuit diagrams and mounting instructions are also included. The goal is to design a system that can measure key data from multiple wheelchairs simultaneously, including speed, temperature, vibration, and strain, and transmit the information wirelessly in real-time.
This document summarizes a study on implementing the multi-VDD power reduction technique. The study replicates an ISCAS'89 benchmark circuit at two different voltage domains, with one instance at a high VDD and the other at a low VDD. Experimental results found that applying multi-VDD reduced total power by 85.83% and area by 57.44% compared to using a single high VDD, though 47 level shifters increased area overhead by 0.82% and power overhead by 4.98%. The multi-VDD technique effectively reduced both static and dynamic power for the circuit.
The document provides information for parents about the Early Years Foundation Stage (EYFS) framework. It explains that the EYFS exists to support child development from birth to age 5 and outlines the seven areas of learning and development it covers. These include both prime areas like communication, physical development, and personal/social skills, as well as specific areas like literacy, math, understanding the world, and arts/design. The framework is used to plan activities and observe children's progress.
1. The document discusses the differences between a business and the technical work of that business, noting that they are two separate things.
2. It explains that a business has three main parts: the entrepreneur who is the dreamer and visionary, the manager who is pragmatic and orderly, and the technician who does the work.
3. The document outlines Michael Gerber's entrepreneurial model and turn-key revolution approach, which focuses more on how a business operates rather than just what it does.
A kind woman who longed for a child was given a tiny baby girl no bigger than her thumb after planting a magical seed. Named Thumbelina, she lived in a walnut shell with petals for blankets. An ugly toad kidnapped Thumbelina but she was rescued by a swallow who took her to warmer lands. There, Thumbelina found a handsome fairy prince who was king of the flowers, and they fell in love and married, living happily ever after.
Makalah ini membahas upaya pelestarian hutan untuk mencegah pemanasan global. Hutan memiliki fungsi penting sebagai paru-paru bumi dan merupakan sumber daya alam yang perlu dilestarikan. Kerusakan hutan seperti kebakaran dan penebangan liar perlu dicegah karena berdampak buruk bagi lingkungan dan iklim.
Dokumen tersebut membahas tentang akibat konversi hutan di Indonesia, termasuk kerusakan lingkungan seperti banjir, kekeringan, tanah longsor, efek rumah kaca, kerusakan lapisan ozon, dan kepunahan spesies. Dokumen tersebut juga menyarankan strategi perlindungan hutan yang berkelanjutan seperti reboisasi, tebang pilih, dan sosialisasi UU penebangan hutan.
Dokumen tersebut membahas tentang akibat konversi hutan, termasuk banjir dan kekeringan, efek rumah kaca, kerusakan lapisan ozon, dan kepunahan spesies. Dokumen tersebut juga menyarankan strategi perlindungan hutan seperti reboisasi, penebangan secara selektif, dan sosialisasi UU penebangan hutan.
Hutan adalah kawasan yang ditumbuhi pepohonan dan tumbuhan lainnya yang terdapat di seluruh dunia. Dokumen ini membahas berbagai jenis hutan di Indonesia serta penyebab dan akibat kerusakan hutan beserta cara mengatasinya. Di antaranya dengan tebang pilih, tebang tanam, mencegah penebangan liar, dan penghijauan.
Hutan adalah kawasan yang ditumbuhi pepohonan dan tumbuhan lainnya, berfungsi sebagai penampung karbon dioksida, habitat hewan, dan pelestarian tanah. Terdapat berbagai jenis hutan seperti hutan bakau, sabana, rawa, wisata, dan hujan tropis. Kerusakan hutan disebabkan kebakaran, penebangan liar, dan aktivitas manusia lainnya, mengakibatkan efek rumah kaca, kepunahan spesies, dan banjir
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]Rahthino Giovanni
Dokumen tersebut membahas tentang konversi hutan dan akibatnya. Konversi hutan adalah penggunaan lahan hutan untuk tujuan selain kehutanan seperti transmigrasi, pertambangan, perkebunan dan peternakan. Akibat dari konversi hutan antara lain berkurangnya curah hujan, meningkatnya banjir dan erosi, serta kerusakan ekosistem. Secara keseluruhan konversi hutan dapat menimbulkan banyak kerugian
Dokumen tersebut membahas tentang kebakaran hutan dan dampaknya. Disebutkan bahwa penyebab kebakaran hutan antara lain sambaran petir, kecerobohan manusia, dan aktivitas vulkanik. Dampaknya meliputi peningkatan emisi karbondioksida, kematian satwa liar, banjir dan kekeringan, serta gangguan pada kesehatan, pendidikan, ekonomi dan infrastruktur.
Dokumen tersebut membahas masalah kebakaran hutan dan lahan di Riau yang disebabkan oleh praktik pembakaran lahan untuk konversi lahan menjadi perkebunan. Dokumen ini menyebutkan bahwa praktik ini merupakan dosa turunan dari eksploitasi hutan secara berlebihan dan kebijakan konversi lahan yang salah. Dokumen ini juga menyarankan perlunya peraturan yang tegas untuk mencegah praktik pembakaran lahan
Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia terus terjadi setiap tahunnya akibat kemarau panjang atau pembakaran sengaja, menyebabkan kerusakan besar bagi keanekaragaman hayati dan lingkungan. Dokumen ini membahas dampak negatif kebakaran terhadap flora, fauna, lingkungan, sosial ekonomi dan kesehatan, serta usulan perencanaan penanggulangannya.
Kebakaran Hutan Kalimantan Barat Yang Mengakibatkan Terjadinya Kabut Asap Eks...NurliaKandaRamadhani1
Kebakaran hutan besar-besaran di Kalimantan Barat mengakibatkan kabut asap ekstrim di Pontianak. Kabut asap ini menyebabkan gangguan kesehatan dan menurunkan efisiensi karena banyak aktivitas yang dibatalkan. Masalah lingkungan ini disebabkan kebakaran hutan sengaja untuk pembukaan lahan maupun karena kemarau panjang.
Kerusakan lingkungan hidup (etika profesi)Bunga Pitaloka
Dokumen tersebut membahas tentang kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh faktor alam seperti gunung berapi, gempa bumi, dan faktor manusia seperti penebangan liar, penambangan liar, dan limbah industri. Dokumen tersebut juga membahas upaya pelestarian lingkungan hidup oleh masyarakat dan pemerintah serta cara mengatasi masalah lingkungan hidup.
- Hutan di Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan menyediakan sumber daya alam. Kebakaran hutan dapat terjadi karena aktivitas manusia maupun secara alami. Upaya konservasi dan mitigasi perlu dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan.
Jenis - Jenis Perubahan Hutan (Pengetahuan Lingkungan) by Muhammad KennedyMuhammad Kennedy Ginting
Jenis - Jenis Perubahan Hutan merupakan salah satu materi dalam mata kuliah Pengetahuan Lingkungan. Disini akan membahas tentang lignkungan pada saat sekarang.
Dokumen tersebut membahas tentang pengaturan penggunaan tanah dan pengembangan properti oleh pemerintah daerah melalui zoning. Zoning menentukan apakah lahan bisa digunakan untuk perumahan, komersial atau industri. Peraturan daerah mengatur batasan ketinggian bangunan, luas lantai, area hijau, persyaratan parkir, garis sempadan jalan, serta zoning kawasan rawan bencana. Penilai harus melakukan konsultasi den
Zaman Kapur dicirikan oleh siklus pengendapan dan penyusutan air laut global. Berbagai fosil karakteristik seperti ammonit, rudist, dan foraminifera membantu menentukan usia batuan Kapur. Iklim hangat selama periode pertengahan Kapur memungkinkan kehidupan tumbuh hingga lintang tinggi. Berbagai hewan seperti dinosaurus, pterosaurus, dan reptilia laut hidup pada masa itu.
PENGGUNAAN METODE THE LOOK AHEAD VSP SURVEY” UNTUK PENCITRAAN TARGET FORMA...Marchel monoarfa
Berdasarkan hasil Look Ahead VSP survey di sumur eksplorasi Lofin-1, diperkirakan target formasi berada pada kedalaman lebih dalam daripada perkiraan awal. Survey ini memberikan citra seismik di bawah sumur yang berguna untuk mengambil keputusan lanjutan pengeboran. Hasil akhir menunjukkan target berada pada kedalaman 14.357 kaki, lebih dalam dari perkiraan semula.
An introduction to ocean remote sensing (2nd ed.) [s. martin, 2014]Marchel monoarfa
This document provides an overview of the second edition of the textbook "An Introduction to Ocean Remote Sensing". The second edition has been fully updated with significant new coverage of advances in satellite oceanography and results from new satellite missions. It remains an ideal textbook for students taking courses in oceanography, remote sensing, and environmental science, and provides a practical resource for researchers working with oceanographic satellite data. The book introduces students to how remote sensing works, how to understand satellite observations of the ocean, and the importance of these observations for physical and biological oceanography. It provides explanations of various imaging techniques and retrieval algorithms used to measure properties of the ocean from satellite observations.
Banjir besar terjadi di Jakarta pada 2014 akibat kombinasi faktor alam dan manusia. Survei menunjukkan 43,4% warga menilai banjir 2014 lebih parah dari sebelumnya. Kerusakan jalan mencapai 619 lokasi di Jakarta. Penyebabnya adalah penebangan pohon, pembangunan, dan ketidakmampuan sistem drainase menangani air hujan. Upaya penanggulangannya meliputi mitigasi, tanggap darurat
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
Stop Pembakaran Hutan green peace
1. MENGEJAR API, MELAWAN ASAP: STOP KEBAKARAN HUTAN SEKARANG!
Saat kita diam dan membiarkan kejahatan terjadi di depan mata kita, secara tidak langung kita menyetujuinya
(Sumber : Greenpeace, 2014)
PENDAHULUAN
Di seluruh dunia, hutan-hutan alami sedang dalam krisis. Tumbuhan dan binatang yang
hidup didalamnya terancam punah. Dan banyak manusia dan kebudayaan yang menggantungkan
hidupnya dari hutan juga sedang terancam. Tapi tidak semuanya merupakan kabar buruk. Masih
ada harapan untuk menyelamatkan hutan-hutan tersebut dan menyelamatkan mereka yang hidup
dari hutan. Hutan purba dunia sangat beragam. Hutan-hutan ini meliputi hutan boreal-jenis hutan
pinus yang ada di Amerika Utara, hutan hujan tropis, hutan sub tropis dan hutan magrove.
Hutan-hutan itu dapat menjaga sistem lingkungan yang penting bagi kehidupan di bumi. Mereka
mempengaruhi cuaca dengan mengontrol curah hujan dan penguapan air dari tanah. Mereka juga
2. membantu menstabilkan iklim dunia dengan menyimpan karbon dalam jumlah besar yang jika
tidak tersimpan akan berkontribusi pada perubahan iklim. Hutan-hutan purba itu adalah rumah
bagi jutaan orang rimba yang untuk bertahan hidup bergantung dari hutan-baik secara fisik
maupun spiritual. Hutan-hutan tersebut juga merupakan rumah bagi duapertiga dari spesies
tanaman dan binatang di dunia. Yang berarti ratusan ribu tanaman dan pohon yang berbeda jenis
dan jutaan serangga-masa depan yang juga bergantung pada hutan-hutan purba. Hutan-hutan
purba yang menakjubkan ini berada dalam ancaman. Di Brazil saja, lebih dari 87 kebudayaan
manusia telah hilang; pada 10 hingga 20 tahun kedepan dunia nampaknya akan kehilangan
ribuan spesies tanaman dan binatang. Tapi ada kesempatan terakhir untuk menyelamatkan hutan-
hutan ini dan orang-orang serta spesies yang tergantung padanya.
Indonesia merupakan salah satu Negara tropis yang memiliki wilayah hutan terluas kedua
di dunia. Keberadaan hutan ini tentunya merupakan berkah tersebdiri. Hutan merupakan
ekosistem alamiah yang keanekaragaman hayatinya sangat tinggi. Keberadaan hutan di
Indonesia sangat penting tak hanya untuk bangsa Indonesia tetapi juga bagi semua makhluk
hidup di bumi. Hutan di Indonesia sering dijuluki sebagai paru-paru dunia. Hal ini wajar
mengingat jumlah pepohonan yang ada di dalam kawasan hutan ini bisa mendaur ulang udara
dan menghasilkan lingkungan yang lebih sehat bagi manusia. Sayangnya, akhir-akhir ini
kebakaran hutan di Indonesia semakin sering terjadi. Penyebabnya bisa beragam yang dibagi ke
dalam dua kelompok utama, alam dan campur tangan manusia. Menurut data statistik, kebakaran
hutan di Indonesia sebanyak 90 % disebabkan oleh manusian dan selebihnya adalah kehendak
alam.
MUSIM PEMBAKARAN HUTAN
Kita semua sadar bahwa pembakaran hutan dan lahan adalah menu tahunan industri
kehutanan dan perkebunan di Indonesia. Disebut pembakaran, bukan kebakaran, karena lebih
banyak ditemukan unsur kesengajaannya. Hutan Indonesia masuk dalam kategori hutan hujan
basah yang tidak memungkinkan bagi hutan terbakar dengan sendirinya. Dalam banyak kasus,
kawasan yang terbakar adalah kawasan yang telah dibersihkan (landclearing) sebagai proses
persiapan pembangunan perkebunan. Api yang tidak terkendali kemudian memasuki hutan
skunder yang memiliki vegetasi kurang dari 20 m3
/ha. Dengan tipe hutan yang kita miliki pula,
serasah yang muncul jauh lebih sedikit dibanding tipe hutan seperti Eropa dan Amerika.
3. Munculnya serasah disebabkan semakin luasnya tutupan hutan alam yang terbuka akibat
penebangan yang merusak. Kebakaran hutan tidak akan mungkin terjadi bila tidak dipantik oleh
api diatas serasah. Pembakaran hutan sendiri merupakan buah dari kesalahan kebijakan dan
pengelolaan hutan dan lahan di Indonesia. Dosa turunan ini dimulai sejak 1980 an, ketika
industri perkebunan mulai menggeliat dan mulai mempraktekkan budaya tebang, imbas dan
bakar, yang akhirnya menjadi ritme keseharian industri kehutanan dan perkebunan di Indonesia,
dan menjadikan asap sebagai menu tahunan masyarakat.
Bila ditarik benang merah, pembakaran hutan dan lahan adalah sebuah symptom dari
memburuknya kesehatan hutan alam akibat eksploitasi hutan secara masif sejak 1970 an.
Blunder pengelolaan hutan inilah yang menjadi penyebab utama rusaknya hutan alam yang ada
disamping sebagai penyebab utama kebakaran hutan dan lahan.
Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
memperkirakan area yang terbakar di Riau meliputi sekitar 2.398 hektar kawasan konservasi
yang terdiri atas 922,5 hektar Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil, 373 hektar Suaka
Margasatwa Kerumutan, 80,5 hektar Taman Wisata Alam Sungai Dumai, 95 hektar Taman
Nasional Tesso Nilo, 9 hektar Cagar Alam Bukit Bungkuk, dan 867,5 hektar area penggunaan
non-kawasan hutan terbakar.
Sebanyak 75 persen titik kebakaran terjadi di lahan gambut dan hal tersebut berhubungan
dengan keringnya udara di Riau yang berpotensi menyebabkan titik api yang sebelumnya sudah
mengecil di bawah gambut kembali terbakar. Ada yang berkata hal itu disebabkan karena gejala
el nino. El Nino memang berhubungan dengan kekeringan dan kebakaran hutan. Namun patut
digaris bawahi bahwa el Nino bukan penyebab kebakaran hutan melainkan necessary condition
terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Patut digarisbawahi pula bahwa upaya menyalahkan
perladangan tradisional gilir balik adalah sangat tidak beralasan sama sekali. Hal ini bisa kita
lihat dan pahami bahwa kegiatan tradisional tersebut telah lama diakukan oleh masyarakat
namun belum pernah terjadi seperti ini. Meskipun pada masa itu juga telah terjadi el Nino. Sejak
tahun 2001 hingga Mei 2006 diketahui bahwa kebakaran pada lahan-lahan milik masyarakat
hanya mencapai 18,1 persen dari total keseluruhan wilayah yang terbakar. Dari angka itu, kurang
separuhnya terjadi pada lahan-lahan pertanian milik masyarakat yang menerapkan sistem rotasi
pertaniannya. Sisanya lagi di kawasan-kawasan eks HPH yang ditinggalkan begitu saja oleh
pemiliknya kemudian digunakan oleh masyarakat.
4. Bukti-bukti bahwa konsesi perkebunan dibersihkan dengan cara bakar sebetulnya sudah
bisa dilihat indikasinya di lapangan. Tanpa harus menemukan sekaleng bensin dan sebatang
korek api, tumpukan kayu yang disusun berjalur-jalur sebetulnya sudah mengindikasikan bahwa
kawasan tersebut sedang dalam persiapan pembersihan lahan dengan metode bakar. Metode ini
paling sering digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan hasil yang efektif dan juga sebagai
salah satu upaya meminimalisir penyebaran api yang lebih luas.
Kasus di atas hanyalah cuplikan dari permasalahan berkepanjangan kebakaran hutan dan
lahan di Indonesia yang terjadi hampir setiap tahun dalam satu dekade terakhir. Kebakaran hutan
dan lahan paling banyak disebabkan oleh perilaku manusia, baik disengaja maupun akibat
kelalaian mereka. Hanya sebagian kecil saja yang disebabkan oleh alam (petir atau lava gunung
berapi). Penyebab kebakaran oleh manusia dapat dirinci sebagai berikut:
1. Konversi lahan, yang disebabkan oleh kegiatan penyiapan (pembakaran) lahan untuk
pertanian, industri, pembuatan jalan, jembatan, bangunan, dan lain-lain.
2. Pembakaran vegetasi, yang disebabkan oleh kegiatan pembakaran vegetasi yang
disengaja namun tidak terkendali sehingga terjadi api lompat, misalnya pembukaan
hutan tanaman industri (HTI) dan perkebunan, atau penyiapan lahan oleh masyarakat.
3. Pemanfaatan sumber daya alam, yang disebabkan oleh aktivitas seperti pembakaran
semak-belukar dan aktivitas memasak oleh para penebang liar atau pencari ikan di
dalam hutan;
4. Pemanfaatan lahan gambut, yang disebabkan oleh aktivitas pembuatan kanal atau
saluran tanpa dilengkapi dengan pintu kontrol yang memadai air sehingga
menyebabkan gambut menjadi kering dan mudah terbakar;
5. Sengketa lahan, yang disebabkan oleh upaya masyarakat lokal untuk memperoleh
kembali hak-hak mereka atas lahan atau aktivitas penjarahan lahan yang sering
diwarnai dengan pembakaran.
DAMPAK & PANANGULANGAN PEMBAKARAN/ KEBAKARAN HUTAN
Dampak
1.Emisi gas karbon ke atmosfer sehingga meningkatkan pemanasan global;
2.Hilangnya habitat bagi satwa liar sehingga terjadi ketidakseimbangan ekosistem
3.Hilangnya pepohonan yang merupakan penghasil oksigen serta penyerap air hujan
5. sehingga terjadi bencana banjir, longsor, dan kekeringan;
4. Hilangnya bahan baku industri yang akan berpengaruh pada perekonomian
5. Berkurangnya luasan hutan yang akan berpengaruh pada iklim mikro (cuaca cenderung
panas)
6. Polusi asap sehingga mengganggu aktivitas masyarakat dan menimbulkan berbagai
penyakit pernafasan; dan
7. Penurunan jumlah wisatawan
Penangulangan Sebelum Terjadi Kebakaran
Berikut ini beberapa hal penting yang harus dilakukan:
1. Membuat menara pengamat yang tinggi berikut alat telekomunikasi.
2. Melakukan patroli keliling hutan secara rutin untuk mengatasi kemungkinan
kebakaran.
3. Menyediakan sistem transportasi mobil pemadam kebakaran yang siap digunakan.
4. Melakukan pemotretan citra secara berkala, terutama di musim kemarau untuk
memantau wilayah hutan dnegan titik api cukup tinggi yang merupakan rawan
kebakaran.
Penangulangan Pada Saat Terjadi Kebakaran Hutan
1. Melakukan penyemprotan air secara langsung apabila kebakaran hutan bersekala kecil.
2. Melakukan penyemprotan air secara merata dari udara dengna menggunakan
helikopter atau pesawat udara.
3. Membuat hujan buatan, dengan teknologi modifikasi cuaca.
PENEGAKAN KEBIJAKAN HUKUM
Instrumen Hukum Internasional
1. The Geneva Convention on The Long-Range Transboundary Air Pollutan, 1979
(Konvensi Geneva 1979) : pasal 2 menyebutkan bawa mewajibkan Negara-negara
peserta konvensi untuk berusaha menekan serendah mungkin, secara bertahap
mengurangi dan mencegah pencemaran udara termasuk pencemaran udara lintas
batas.
2. Asean Agreement on The Conservation of Nature and Natural Resources, 1985
(ASEAN ACNN) : selain kerangka hukum kerjasama bidang konservasi alam dan
6. sumber daya alam tetapi memuat juga kewajiban negara-negara ASEAN untuk
mencegah kebakaran hutan sebagaimana yang tercermin dalam pasal 6 ayat (1) dan
3. Resolusi Singapore 1992 : Menegaskan dan memperkuat kerjasama dibidang
bencana alam, pencemaran udara dan air lintas batas, tumpahan minyak, pembuangan
limbah berbahaya dan kebakaran hutan.
4. Resolusi Bandar`Seri Begawan, 1994 : Rencana Aksi Strategis ASEAN tentang
Lingkungan Hidup
5. ASEAN Cooperation Plan on Transboundary Pollutan, 1995 (ASEAN CPTP) :
memuat 3 program dan salah satunya mengenai pencemaran udara lintas batas.
Pearturan Perundang-undangan Indonesia nomor 18 tahun 2013 Tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Perusakan Hutan.
1. Pasal 1 point 3, Perusakan hutan adalah proses, cara, atau perbuatan merusak hutan
melalui kegiatan pembalakan liar, penggunaan kawasan hutan tanpa izin atau
penggunaan izin yang bertentangan dengan maksud dan tujuan pemberian izin di dalam
kawasan hutan yang telah ditetapkan, yang telah ditunjuk, ataupun yang sedang diproses
penetapannya oleh Pemerintah.
2. Pasal 3a. menjamin kepastian hukum dan memberikan efek jera bagi pelaku perusakan
hutan;
3. Pasal 3b. menjamin keberadaan hutan secara berkelanjutan dengan tetap menjaga
kelestarian dan tidak merusak lingkungan serta ekosistem sekitarnya.
4. Pasal 58 (1) Masyarakat berhak atas: a. lingkungan hidup yang baik dan sehat, termasuk
kualitas lingkungan hidup yang dihasilkan oleh hutan.
Berdasarkan pemikiran sebagaimana diuraikan di atas, upaya pemberantasan perusakan
hutan melalui undang-undang tersebut harus dilaksanakan dengan mengedepankan asas keadilan
dan kepastian hukum, keberlanjutan, tanggung jawab negara, partisipasi masyarakat, tanggung
gugat, prioritas, serta keterpaduan dan koordinasi. Selanjutnya, pembentukan undang-undang
tersebut selain memiliki aspek represif juga harus mempertimbangkan aspek restoratif, yang
bertujuan untuk:
a. memberikan payung hukum yang lebih tegas dan lengkap bagi aparat penegak hukum
7. untuk melakukan pemberantasan perusakan hutan sehingga mampu memberi efek jera
bagi pelakunya;
b. meningkatkan kemampuan dan koordinasi aparat penegak hukum dan pihak-pihak
terkait melalui lembaga pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan dalam upaya
pemberantasan perusakan hutan.
c. meningkatkan peran masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan terutama sebagai
bentuk kontrol sosial pelaksanaan pemberantasan perusakan hutan;
d. mengembangkan kerja sama internasional dalam rangka pemberantasan perusakan hutan
secara bilateral, regional, ataupun multilateral; dan
e. menjamin keberadaan hutan secara berkelanjutan dengan tetap menjaga kelestarian dan
tidak merusak lingkungan serta ekosistem sekitarnya guna mewujudkan masyarakat
sejahtera
HIMBAUAN UNTUK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Terkait kebakaran hutan dan lahan akibat sengketa lahan, reformasi kebijakan
pengelolaan hutan dan lahan sangat diperlukan. Pengkajian ulang izin pemanfaatan hutan dan
lahan yang tumpang tindih harus segera dilakukan, terutama pada lahan-lahan yang bertumpang
tindih dengan tanah ulayat masyarakat adat. Selama sengketa lahan belum terselesaikan,
kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan akan terus berulang dan juga peraturan
perundang-undangan yang ada belum secara tegas mengatur tindak pidana perusakan hutan yang
dilakukan secara terorganisasi. Oleh karena itu, diperlukan payung hukum dalam bentuk undang-
undang agar perusakan hutan terorganisasi dapat ditangani secara efektif dan efisien serta
pemberian efek jera kepada pelakunya. Setidaknya didalam paying hukum memuat hal-hal
seperti berikut :
1. Menyetop pengeluaran izin baru bagi konversi lahan, utamanya pada kawasan yang
memiliki tutupan hutan.
2. Mengeluarkan peraturan perundangan yang melarang dengan tegas dan memuat
sanksi baik terhadap perusahaan yang menggunakan metode bakar, maupun yang
konsesinya terbakar.
3. Mencabut seluruh izin usaha bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakan metode
bakar dalam proses land clearing.
8. 4. Memberlakukan hukuman bagi PENJAHAT LINGKUNGAN dengan proporsional
5. Menyusun Pedoman Pembukaan Lahan Tanpa Bakar yang sifatnya tegas, jelas dan
mudah dipahami oleh masyarakat awam sekalipun
6. Memberlakukan insentif ekonomi sebagai ransangan kepada perusahaan yang
melakukan land clearing tanpa metode bakar.
(Ada yang lebih penting dari sekedar melakukan pekerjaan dengan baik, yaitu bekerja dengan sikap
mulia)
PENUTUP
Pagar yang paling aman ialah ketika hutan menghijau mengelilingi kita
SAVE FOREST INDONESIA TO SAVE GENERATION
www.100persenindonesia.org
.
Referensi
UU Indonesia nomor 18 tahun 2013 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan.
WAHLI. Kebakaran Hutan
www. Ekosistem-ekologi.blogspot.com Penyebab dan dampak kebakaran hutan di Indonesia
www.greanpeace.org Melindungi Hutan Indonesia
WWF Indonesia. Forest and land fires
www.wikipedia.com Kebakaran Hutan
By : Marchel Monoarfa
Mahasiswa Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta