Dokumen tersebut merangkum tentang penggunaan internet dan media sosial untuk kepentingan desa, termasuk penjelasan mengenai domain desa.id. Domain khusus untuk desa ini diusulkan oleh beberapa desa dan akhirnya disetujui untuk memudahkan desa dalam berkomunikasi dan berbagi informasi secara online. Dokumen ini juga memberikan panduan praktis tentang pendaftaran domain desa.id, penyediaan hosting website, pemilihan mesin website, serta cara
Materi audiensi pegiat desa, relawan TIK didukung beberapa lembaga, terkait usulan revisi Permenkominfo 5/2015 yang secara teknis dirasa mempersulit pendaftaran dan perpanjangan domain desa.id
Audiensi dengan Menteri Kominfo RI, 6 Oktober 2015.
Materi audiensi pegiat desa, relawan TIK didukung beberapa lembaga, terkait usulan revisi Permenkominfo 5/2015 yang secara teknis dirasa mempersulit pendaftaran dan perpanjangan domain desa.id
Audiensi dengan Menteri Kominfo RI, 6 Oktober 2015.
Merupakan proposal yang disampaikan oleh CBN Registrar mengenai "Anything.ID" ke PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia) sekaligus sumbangsih dalam merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-68.
Diskusi terbuka di Mailing List dot-id bisa diikuti di sini:
http://milis.pandi.or.id/pipermail/dot-id/2013-August/001170.html
Merupakan proposal yang disampaikan oleh CBN Registrar mengenai "Anything.ID" ke PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia) sekaligus sumbangsih dalam merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-68.
Diskusi terbuka di Mailing List dot-id bisa diikuti di sini:
http://milis.pandi.or.id/pipermail/dot-id/2013-August/001170.html
Proposal acara festival seni kendalisada, Desa Kaliori Kec. Kalibagor, Kab. Banyumas, Jawa Tengah tahun 2017. Proposal ini dimodifikasi dari dokumen asli yang dibuat panitia. Tujuannya agar lebih mudah dibaca dan lebih menarik, sehingga mendapat dukungan lebih banyak pihak.
Jika Desa Anda menyelenggarakan kegiatan festival seni atau kebudayaan semacam ini, silakan gunakan format proposal seperti ini, semoga dapat bermanfaat.
paparan pengembangan brand "enha" sebagai upaya mewujudkan kemandirian pondok pesantren.
disusun oleh Tim Enha, Ponpes Nurul Huda, Langgongsari, Cilongok, Banyumas, Jateng.
Xenoglosofilia adalah judul buku kumpulan tulisan Ivan Lanin di blog-nya sejak beberapa tahun lalu. Menarik, karena dikemas dengan ringkas dan desainnya sangat milenial. eye catching. ilmunya juga mengena, belajar Bahasa Indonesia dan mengenal bagaimana sebuah istilah itu lahir dan berkembang menjadi sangat ringan dan menyenangkan.
Website Desa : Media Warga Terhubung DuniaSupri yanto
Presentasi tentang media publikasi desa memanfaatkan situs web. Digunakan untuk sosialisasi pentingnya pemanfaatan teknologi internet dalam mendukung pembangunan desa secara berkelanjutan. Publikasi menjadi penting di era informasi digital sekarang ini. Pengetahuan warga desa tentang situs web juga harus sesuai dengan kebutuhan mereka. Semoga bermanfaat.
Katalog karya produk/layanan teknologi informasi dan komunikasi, hasil seleksi nasional "idenTIK" 2019. idenTIK (Indonesia Entrepeneur TIK) adalah program pengembangan dari id.up dan sebelumnya dikenal sebagai INAICTA (Indonesia ICT Awards).
Program ini diselenggarakan oleh Ditjen APTIKA Kementerian Kominfo RI. Didukung beberapa lembaga, kampus dan swasta serta asosiasi di bidang teknologi informatika.
Permekominfo 11/2018 : Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik (PSrE)Supri yanto
Sosialisasi Peraturan Menteri Kominfo No.11/2018 tentang Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik (PSrE).
Slide ini digunakan oleh Direktorat Tata Kelola Aplikasi Informatika - Ditjen APTIKA - Kemkominfo RI.
Versi 1 : 29/11/2018
Desa Dermaji Menyambut Bupati, DPMD dan Para Kades/Lurah Kab. Karangasem, Bali pada hari Kamis, 7 September 2017. Slide ini saya buat untuk mendukung presentasi penyambutan oleh Pj Kelapa Desa Dermaji, Maryanto, SH. Anda juga bisa mengaksesnya di https://s.id/desadermaji
Konsep logo untuk Festival Desa Teknologi Informasi dan Komunikasi (DesTIKa) ke-3 di Belitung Timur, Tahun 2015 lalu.
Logo ini kemudian diterima dan dijadikan logo resmi acara oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
2. Internet = Dunia Nyata
Tanah = SERVER
Tanah Disewakan = HOSTING
Jalan = AKSES INTERNET
Kendaraan = BROWSER
Bahan bakar = PULSA / SIGNAL
Komplek Perumahan = Top Level Domain
Jalan dlm komplek = Second Level Domain
Rumah = WEBSITE
Nomor Rumah = IP Address
Alamat Rumah = NAMA DOMAIN
3. Website
• “Rumah” / balai Desa kita di internet,
dimana orang lain bisa
mengunjunginya kapan saja,
menggunakan komputer maupun
gadget, seperti ponsel, tablet dll.
• Berfungsi sebagai media publikasi
dan interaksi, berisi tulisan, gambar,
audio hingga video yang dapat
dikelola untuk kepentingan Desa.
• Bisa terhubung dengan media sosial,
seperti facebook, twitter, youtube dll.
4. Domain = Identitas
• Alamat di internet sebenarnya adalah
Internet Protocol (IP) berupa
deretan angka dan atau huruf.
IP v4 : 192.168.01.01
IP v6 : 21da:00d3:0000:2f3b:02aa:0o...
• Agar lebih mudah diingat dan
digunakan, maka disepakati Sistem
Penamaan Domain (DNS)
• Domain sebuah website, menunjukan
jenis website tersebut, misalnya :
komersial, organisasi, pemerintah dll.
5. Kategori domain
• Generic Top Level Domain (gTLD)
yakni domain generik / murni yang menjelaskan jenis-jenis
website yang langsung dikelola ICANN.
contoh : .com / .net / .biz / .org / .info / .travel dll.
• Country Code Top Level Domain (ccTLD)
yakni domain kode negara yang dikelola oleh registri masing-masing
Negara, dibawah koordinasi ICANN.
contoh : .my / .cn / .jp / .sg / .th / .au / .uk / .id dll.
• Internationalized Domain (ID)
yakni domain kode negara, yang kemudian dijadikan domain
generik.
contoh : .in / .tv / .fm / .co dll.
6. Pengelola Domain
• Internasional : ICANN
International Corporation for Assigned
Names and Numbers
www.icann.org
• Indonesia : PANDI
Pengelola Nama Domain Internet
Indonesia
www.pandi.or.id
berdasarkan peraturan hukum RI
UU no. 11 th. 2008, PP 28 Th. 2012 dll.
selengkapnya :
http://pandi.or.id/id/blog/kebijakan-berlaku
7. Second level domain .id
11 second level domain (sld) / domain tingkat kedua (dtd) .id
karena ccTLD .id
1. co.id untuk komersial (CV / PT)
2. go.id untuk pemerintah & lembaga pusat & daerah
3. net.id untuk penyelenggara jasa internet (ISP)
4. mil.id untuk militer (TNI)
5. or.id untuk organisasi
6. sch.id untuk sekolah (SD-SMA)
7. ac.id untuk perguruan tinggi (akademi, ST, Universitas)
8. biz.id untuk UMKM (non CV / PT)
9. my.id untuk pribadi / personal
10. desa.id untuk Desa
11. web.id untuk bebas (kategori lain)
*) sampai September 2013
8. Jumlah .id
• Walaupun jumlah pengguna internet
Indonesia mencapai lebih dari 50 juta,
Pengguna domain .id hingga Agustus
2013 hanya berjumlah 106.252
• Masih kalah jika dibanding dengan
pengguna .my (Malaysia) yang jumlah
penduduknya jauh lebih sedikit.
• Karena itu PANDI kemudian
mengkampanyekan tagline “Bangga
Pakai .id” agar orang Indonesia lebih
memilih domain .id daripada lainnya.
selengkapnya : http://pandi.or.id/statistik
9. Desa usul!
• Desa-desa khususnya yang tergabung
dalam GDM yang selama ini
menggunakan domain “or.id” merasa
perlu untuk mengusulkan domain
tingkat kedua (second level domain)
.id baru khusus untuk Desa.
• Desa-desa hingga tahun 2012 terpaksa
menggunakan “or.id” karena TIDAK
BOLEH menggunakan domain “go.id”
sebagaimana diatur dalam
PERMENKOMINFO RI tahun 2006
tentang domain go.id
11. Desa.id disetujui!
• Meski sempat mendapatkan beragam
tanggapan bahkan penolakan dan
cibiran dari orang-orang kota, yang
keminter, usulan domain desa.id
akhirnya disetujui oleh PANDI dan
Forum Nama Domain Indonesia.
• Syukuran peluncuran domain desa.id
dilaksanakan 1 Mei 2013 dengan acara
sederhana dan live videoconference
online antara PANDI di Jakarta dengan
orang-orang Desa di persawahan
Desa Melung, Banyumas.
12. Diskusi Umum Terbuka PANDI, 12 Februari 2013 di Perpus UI Depok
Sosialisasi desa.id di berbagai wilayah Indonesia, April-Mei 2013
13. Peluncuran resmi domain desa.id, 1 Mei 2013
Perangkat Desa – GDM menjadi narasumber Seminar di ITB, Juli 2013
14. Sejarah desa.id
• 30 Juni 2012
Gagasan domain desa.id di acara
#Juguran Blogger Banyumas
• 6 Januari 2013
Usulan resmi desa.id dari Desa-desa
GDM disampaikan kepada PANDI
• 12 Februari 2013
Disetujui Diskusi Umum Terbuka (DUT)
PANDI & diterima FNDI
• 1 Mei 2013
Diluncurkan resmi kepada publik
15. Mendaftar domain desa.id
• Persyaratan
Untuk mendaftar siapkan 2 (dua) dokumen persyaratan :
- KTP pendaftar / registran
- Surat permohonan dari Kepala/Sekretaris Desa
Semua dokumen dipindai/difoto menjadi file .JPG/.PNG
resolusi 72 px/inch. Ukuran file + 200 kb / file.
• Pendaftaran
Kita dapat mendaftarkan domain desa.id di website-website
para penjual domain dan hosting (biasanya satu paket) atau
melalui reseller dari registrar PANDI.
• Biaya
Tarif standar : Rp 50.000 + PPN 10% per-tahun. Tetapi tarif
pada tiap reseller / registrar bisa bervariasi.
17. Web hosting
Setelah domain desa.id terdaftar, untuk membuat sebuah
website, kita harus menggunakan web hosting, agar kita dapat
membangun “rumah” kita di internet.
• Hosting premium, berbayar
Kita bisa memilih hosting shared atau dedicated, berapa
kapasitasnya dll, karena itu menentukan tarif sewanya.
• Hosting gratisan
opsi kedua, pakai hosting gratisan. Resikonya website kita
akan ditutupi banyak iklan dan tidak dijamin keamanannya.
• Di GDM, hosting premium, tarif minimum
GDM menyediakan server web hosting yang bisa digunakan
oleh Desa-desa dengan kualitas premium tarif terjangkau.
18. Mesin Website
Setelah domain dihosting, maka selanjutnya kita membangun
website. Caranya bisa dibangun manual, bisa menggunakan
mesin siap pakai yang disebut CMS, content management system.
• Content management system (CMS)
mesin siap pakai yang sekarang dipakai hampir oleh semua
jenis website di Dunia. CMS yang populer antara lain,
Wordpress, Joomla, Drupal, Magento dll.
• Wordpress
bagi sebagian orang, wordpress dikenal sebagai mesin blog.
Tapi ternyata wordpress lebih canggih dari itu, dengan
beragam pengaya (plug-in) dan tema, wordpress saat ini
menjadi satu CMS yang paling populer dan banyak dipakai.
19. Bingung?
• Untuk membantu Desa-desa
mendapatkan domain desa.id serta
layanan web hosting yang handal
sekaligus mesin website yang canggih,
GDM tengah mengkampanyekan
program #1000webDesa Gratis!
• Gratis 1 tahun Domain desa.id
• Gratis 1 tahun web hosting
• Gratis installasi mesin website
• Caranya?
cukup mendaftar via fasilitator desa.id
GDM atau di : www.desa.web.id
20. Pewarta Warga
• Walaupun bukan Wartawan
kita tetap bisa menulis berita, sekaligus
menerbitkannya secara mandiri melalui
website Desa kita, tentu dengan tetap
memperhatikan asas jurnalistik dan
etika.
• Kita Pewarta Warga!
meliput, mengamati, menulis dan
menyebarkan berita tentang Desa kita,
agar informasi Desa kita menjadi
bagian dari pengetahuan kolektif
Indonesia, bahkan Dunia.
21. Sebar, sebarkan!
Selain menulis di website Desa jangan lupa
sebarkan melalui sosial media.
• Facebook
ganti kebiasan update status yang
galau-ngga-jelas dengan membagikan
link URL tulisan / artikel / postingan kita
di website Desa. Tidak ada salahnya
membagikan link di grup facebook.
• Twitter
jangan ketinggalan, manfaatkan juga
twitter. Presiden SBY saja ngetwit lo ^_^
22.
23.
24. • Yana Noviadi, Kades Mandalamekar, pada Film Dokumenter “Linimassa 2”
• Video lengkap di : http://www.youtube.com/watch?v=H1N9m-murr8
25. Desa Anda juga bisa!
Mulai dengan 3 langkah pertama :
• Wajib punya, Email Desa
sebagai alat komunikasi utama di internet.
• Komitmen, kelola Website Desa
domain khusus Desa sudah diperjuangkan, sudah ada, hosting
nya juga sudah tersedia, CMS / mesin website gratis pula,
tinggal Desa mau belajar dan komitmen mengelolanya.
• Gaul, di sosial media
jangan malu kalau tidak tahu, tidak ada kata terlambat, lebih
baik mulai belajar dan mencoba, sosial media (facebook,
twitter dll.) bisa menjadi senjata Desa menyebarkan informasi.