Materi audiensi pegiat desa, relawan TIK didukung beberapa lembaga, terkait usulan revisi Permenkominfo 5/2015 yang secara teknis dirasa mempersulit pendaftaran dan perpanjangan domain desa.id
Audiensi dengan Menteri Kominfo RI, 6 Oktober 2015.
www.balidesaadat.com
UU desa no 6 th 2014
Kalau Bali mau menjadi daerah yang maju dan modern dengan tetap mampu memelihara identitas daerah dan kearifan lokal, maka seharusnya kita memilih Desa Adat. Kalau mau mewujudkan Ajeg Bali, tidak ada pilihan lain, seharusnya yang dipilih Desa Adat tanpa harus berdebat panjang, bertele-tele yang tidak produktif.
www.balidesaadat.com
Uu desa no 6 th 2014 final 021014 update
Oleh :
Dr. Ir. Wayan Koster, MM.
Anggota Tim Perumus /Pansus RUU Desa
Fraksi PDI Perjuangan DPR RI
Kalau Bali mau menjadi daerah yang maju dan modern dengan tetap mampu memelihara identitas daerah dan kearifan lokal, maka seharusnya kita memilih Desa Adat. Kalau mau mewujudkan Ajeg Bali, tidak ada pilihan lain, seharusnya yang dipilih Desa Adat tanpa harus berdebat panjang, bertele-tele yang tidak produktif.
www.balidesaadat.com
Kalau Bali mau menjadi daerah yang maju dan modern dengan tetap mampu memelihara identitas daerah dan kearifan lokal, maka seharusnya kita memilih Desa Adat. Kalau mau mewujudkan Ajeg Bali, tidak ada pilihan lain, seharusnya yang dipilih Desa Adat tanpa harus berdebat panjang, bertele-tele yang tidak produktif.
Prosedur Umum Forum Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif. Draft per tanggal 27 April 2015.
Draft ini disusun untuk penguatan prosedur yang diterbitkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Informasi dasar dalam dokumen ini diambil dari Prosedur yang sudah dibuat oleh Kominfo.
Dokumen kelengkapan ini disusun oleh Shita Laksmi, Indryatno Banyumurti, Dinita Andriani Putri, Leonardus K. Nugraha.
Sumber aslinya: http://www.slideshare.net/slaksmi/input-masyarakat-sipil-prosedur-penanganan-konten-negatif
Seminar Keamanan Informasi Sesi II
"Keamanan Informasi dalam Pelayanan Publik pada Kementerian Keuangan"
oleh Rachmad Solik (Kabid Perencanaan dan Kebijakan TIK Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan Kementerian Keuangan)
Jakarta, 1 Desember 2014
Bahwa sesuai ketentuan pasal 32 Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 1 Tahun 2016 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa, maka Desa Melung perlu menyusun kembali Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa;
Pengenalan Open SAMM oleh Ivano Aviandi (CEO Cybertech Solusindo, Dosen, Praktisi Keamanan Informasi)
disampaikan pada Diskusi Publik Tata Kelola Pengamanan Perangkat Lunak
Hotel Sahid Jaya Jakarta, 7 November 2013
KPK Laporan Kajian Sistem Pengelolaan Keuangan DesaPendamping Desa
Laporan Kajian Sistem Pengelolaan Keuangan Desa: Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) ini disusun oleh Direktorat Penelitian dan Pengembangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Daftar temuan dan rekomendasi KPK ini dipublikasikan agar semua pihak yang berkepentingan dengan Dana Desa dan ADD serta para pemangku kepentingan (stake holder) baik di pusat dan di daerah dapat mengetahui dan belajar dari kesalahan “masa lalu”.
www.balidesaadat.com
UU desa no 6 th 2014
Kalau Bali mau menjadi daerah yang maju dan modern dengan tetap mampu memelihara identitas daerah dan kearifan lokal, maka seharusnya kita memilih Desa Adat. Kalau mau mewujudkan Ajeg Bali, tidak ada pilihan lain, seharusnya yang dipilih Desa Adat tanpa harus berdebat panjang, bertele-tele yang tidak produktif.
www.balidesaadat.com
Uu desa no 6 th 2014 final 021014 update
Oleh :
Dr. Ir. Wayan Koster, MM.
Anggota Tim Perumus /Pansus RUU Desa
Fraksi PDI Perjuangan DPR RI
Kalau Bali mau menjadi daerah yang maju dan modern dengan tetap mampu memelihara identitas daerah dan kearifan lokal, maka seharusnya kita memilih Desa Adat. Kalau mau mewujudkan Ajeg Bali, tidak ada pilihan lain, seharusnya yang dipilih Desa Adat tanpa harus berdebat panjang, bertele-tele yang tidak produktif.
www.balidesaadat.com
Kalau Bali mau menjadi daerah yang maju dan modern dengan tetap mampu memelihara identitas daerah dan kearifan lokal, maka seharusnya kita memilih Desa Adat. Kalau mau mewujudkan Ajeg Bali, tidak ada pilihan lain, seharusnya yang dipilih Desa Adat tanpa harus berdebat panjang, bertele-tele yang tidak produktif.
Prosedur Umum Forum Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif. Draft per tanggal 27 April 2015.
Draft ini disusun untuk penguatan prosedur yang diterbitkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Informasi dasar dalam dokumen ini diambil dari Prosedur yang sudah dibuat oleh Kominfo.
Dokumen kelengkapan ini disusun oleh Shita Laksmi, Indryatno Banyumurti, Dinita Andriani Putri, Leonardus K. Nugraha.
Sumber aslinya: http://www.slideshare.net/slaksmi/input-masyarakat-sipil-prosedur-penanganan-konten-negatif
Seminar Keamanan Informasi Sesi II
"Keamanan Informasi dalam Pelayanan Publik pada Kementerian Keuangan"
oleh Rachmad Solik (Kabid Perencanaan dan Kebijakan TIK Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan Kementerian Keuangan)
Jakarta, 1 Desember 2014
Bahwa sesuai ketentuan pasal 32 Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 1 Tahun 2016 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa, maka Desa Melung perlu menyusun kembali Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa;
Pengenalan Open SAMM oleh Ivano Aviandi (CEO Cybertech Solusindo, Dosen, Praktisi Keamanan Informasi)
disampaikan pada Diskusi Publik Tata Kelola Pengamanan Perangkat Lunak
Hotel Sahid Jaya Jakarta, 7 November 2013
KPK Laporan Kajian Sistem Pengelolaan Keuangan DesaPendamping Desa
Laporan Kajian Sistem Pengelolaan Keuangan Desa: Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) ini disusun oleh Direktorat Penelitian dan Pengembangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Daftar temuan dan rekomendasi KPK ini dipublikasikan agar semua pihak yang berkepentingan dengan Dana Desa dan ADD serta para pemangku kepentingan (stake holder) baik di pusat dan di daerah dapat mengetahui dan belajar dari kesalahan “masa lalu”.
Proposal acara festival seni kendalisada, Desa Kaliori Kec. Kalibagor, Kab. Banyumas, Jawa Tengah tahun 2017. Proposal ini dimodifikasi dari dokumen asli yang dibuat panitia. Tujuannya agar lebih mudah dibaca dan lebih menarik, sehingga mendapat dukungan lebih banyak pihak.
Jika Desa Anda menyelenggarakan kegiatan festival seni atau kebudayaan semacam ini, silakan gunakan format proposal seperti ini, semoga dapat bermanfaat.
paparan pengembangan brand "enha" sebagai upaya mewujudkan kemandirian pondok pesantren.
disusun oleh Tim Enha, Ponpes Nurul Huda, Langgongsari, Cilongok, Banyumas, Jateng.
Xenoglosofilia adalah judul buku kumpulan tulisan Ivan Lanin di blog-nya sejak beberapa tahun lalu. Menarik, karena dikemas dengan ringkas dan desainnya sangat milenial. eye catching. ilmunya juga mengena, belajar Bahasa Indonesia dan mengenal bagaimana sebuah istilah itu lahir dan berkembang menjadi sangat ringan dan menyenangkan.
Website Desa : Media Warga Terhubung DuniaSupri yanto
Presentasi tentang media publikasi desa memanfaatkan situs web. Digunakan untuk sosialisasi pentingnya pemanfaatan teknologi internet dalam mendukung pembangunan desa secara berkelanjutan. Publikasi menjadi penting di era informasi digital sekarang ini. Pengetahuan warga desa tentang situs web juga harus sesuai dengan kebutuhan mereka. Semoga bermanfaat.
Katalog karya produk/layanan teknologi informasi dan komunikasi, hasil seleksi nasional "idenTIK" 2019. idenTIK (Indonesia Entrepeneur TIK) adalah program pengembangan dari id.up dan sebelumnya dikenal sebagai INAICTA (Indonesia ICT Awards).
Program ini diselenggarakan oleh Ditjen APTIKA Kementerian Kominfo RI. Didukung beberapa lembaga, kampus dan swasta serta asosiasi di bidang teknologi informatika.
Permekominfo 11/2018 : Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik (PSrE)Supri yanto
Sosialisasi Peraturan Menteri Kominfo No.11/2018 tentang Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik (PSrE).
Slide ini digunakan oleh Direktorat Tata Kelola Aplikasi Informatika - Ditjen APTIKA - Kemkominfo RI.
Versi 1 : 29/11/2018
Desa Dermaji Menyambut Bupati, DPMD dan Para Kades/Lurah Kab. Karangasem, Bali pada hari Kamis, 7 September 2017. Slide ini saya buat untuk mendukung presentasi penyambutan oleh Pj Kelapa Desa Dermaji, Maryanto, SH. Anda juga bisa mengaksesnya di https://s.id/desadermaji
Konsep logo untuk Festival Desa Teknologi Informasi dan Komunikasi (DesTIKa) ke-3 di Belitung Timur, Tahun 2015 lalu.
Logo ini kemudian diterima dan dijadikan logo resmi acara oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
1. Diskusi Permenkominfo 5/2015
Menegaskan DESA.ID
sebagai identitas desa di internet
Gerakan Desa Membangun, PANDI, Relawan TIK, ICT Watch, Kemkominfo RI
Jakarta, 6 Oktober 2015
3. Juli 2012 : Desa mempertanyakan
mengapa Pemdes tidak boleh go.id
Feb 2013 : Desa usul desa.id, diterima
DUT PANDI, disetujui Forum Nama
Domain Indonesia
1 Mei 2013 : desa.id diluncurkan
Sept 2013-Juni 2015 : GDM + PANDI
kampanye desa.id, dibantu RTIK
menyebar ke seluruh Indonesia
1 Juni 2015 : Ditjen Aptika Kominfo usul
desa.id didaftarkan PEMDA
Feb 2015 : Kominfo mengeluarkan
Permen 5/2015, hal ini disambut baik
1 Juli 2015 : Kominfo mulai melayani
pendaftaran & perpanjangan desa.id
Diakui atau diambilalih?
desa.id itu..
4. Registran
(Desa)
PANDI
PENGISIAN FORMULIR PEMBAYARAN KONFIRMASI SINKRONISASI DATA
1 JULI 20151 MEI 2013
Reseller / Registrar
1. KTP
2. SURAT (Kades/Sekdes)
3. email@bebas.id
Registran
(Desa)
Registrar
pnsmail.go.id
1. SK Bupati ttg Pengangkatan Kades
2. SK Kades ttg Pengangkatan Perangkat Desa
3. Surat Permohonan domain ttd & cap Kades
4. Suat Kuasa Kades kepada Perangkat Desa
daftar EMAIL dulu ke
pendaftaran@pnsmail.go.id
PANDI
domain.go.id
5. Masalah Teknis
2013 - Juni 2015 > Juli 2015
Registran Kades/Sekdes
Perangkat Desa
Perangkat Desa
Perangkat Daerah - PNS (dapat)
Perangkat Pusat - PNS (dapat)
Dokumen KTP Registran
Surat Permohonan
SK Bupati Pengangkatan KADES
SK Kades Pengangkatan Perangkat
Surat Permohonan dari Kades/Sekdes
Surat Kuasa Kades/Sekdes kepada Perangkat
Email @bebas.id email-desa@pemda.go.id
namaperangkat.namadesa@desa.pnsmail.go.id
Penggunaan Domain Instansi Domain Instansi (oleh Desa)
Domain Layanan (oleh Pemerintah Pusat)
Domain Khusus (oleh Pemerintah Pusat)
7. Resolusi (Revisi Permen)
konsideran jadikan UU 6/2014 menjadi salah satu rujukan Permen
5/2015 selain UU 11/2008, 39/2008 dan 23/2014
rekognisi desa hapus pasal 9 ayat 3
karena menempatkan Desa di bawah Pemda
sesat pikir ubah 3 klasifikasi fungsi domain pemerintah
hapus penyamarataan penggunaan ekstensi domain
restorasi domain kembalikan desa.id ke desa (hanya desa)
kembalikan go.id ke Pemerintah (pusat & pemda)
.id untuk publik, termasuk pemerintah
permudah syarat & proses pengelolaan desa.id, agar lebih mudah
8. 1 PERMEN
TURUNAN
Permen 23/2013
pasal 21 ayat 2
harusnya mengatur go.id & mil.id
2 KONSIDERAN
& WEWENANG
PEMDA
“Mengingat”
Pasal 9 ayat 3
UU DESA tidak dirujuk
Desa ditempatkan dibawah Pemda
3 KLASIFIKASI Pasal 4,5,6 Menyamaratakan 3 ekstensi
domain (go.id, .id & desa.id)
4 DOKUMEN
PENDAFTARAN
Pasal 7 ayat 4 Untuk desa.id, dianggap sangat
memberatkan (ribet)
Masalah Permen 5/2015
10. Resolusi 1
Permen 5/2015 REVISI
Domain go.id, .id, desa.id go.id, .id, desa.id, .mil.id
Klasifikasi instansi, layanan,
khusus
go.id = instansi, layanan, khusus
.id = layanan, khusus
desa.id = instansi
mil.id = instansi
UU Desa tidak disebut, tidak
dirujuk
disebutkan, dirujuk, diakui
11. 7 Oktober 2013, keluar
Permenkominfo No. 23/2013 tentang
Pengelolaan Nama Domain
6 Februari 2015, keluar
Permenkominfo No. 5/2015 tentang
Registrar Domain Instansi
Penyelenggara Negara
UU 11/2008 tentang ITE
UU 39/2008 tentang KEMENTERIAN NEGARA
UU 23/2014 tentang PEMDA
PP 82/2012 tentang PSTE
Permenkominfo No. 23/2013 ttg Pengelolaan
Domain
KONSIDERAN
masalah 2
12. UU No 32 tahun 2004 UU No 6 tahun 2014
Desa menjadi bagian dari
Pemerintahan Kabupaten
(Pasal 200)
Desa berkedudukan di wilayah
Kabupaten/Kota (Pasal 5)
Desa hanya diatur dalam 15 pasal
(200-215)
Desa diatur dalam Undang-Undang
sendiri
Kedudukan
Desa
UU 6/2014
ttg DESA
UU 23/2014
ttg PEMDA
UU 32/2004
ttg PEMDA
15. Resolusi 2
Permen 5/2015 REVISI
Konsideran UU ITE
UU Kementerian Negara
UU PEMDA
UU ITE
UU Kementerian Negara
UU PEMDA
UU DESA
Wewenang
Pemda
Pasal 9 ayat 3 Hapus
16. .id ● sebagai domain layanan/khusus, BUKAN sebagai domain
instansi, dapat didaftarkan Pemdes, Pemda, Pusat (K/L)
.desa.id ● sebagai domain instansi dapat didaftarkan PEMDES harus
dengan tembusan kepada Pemkab (Sekda)
● sebagai domain layanan/khusus dapat didaftarkan Pemda
atau pemerintah pusat, contoh : broadband.desa.id
.go.id ● sebagai domain instansi, hanya Pemda & K/L (Pusat)
● sebagai domain layanan/khusus dapat didaftarkan PEMDES
contoh : umbrellafestkalibagor.go.id
.mil.id ● belum / tidak diatur Permenkominfo 5/2015
KLASIFIKASImasalah 3
17. Resolusi 3
.id ● sebagai domain publik, dengan prinsip FCFS, diatur PANDI
● siapa saja, termasuk pemerintah dapat mendaftarkannya
● jika sebagai pemerintah, harus daftar melalui domain.go.id
.desa.id ● sebagai domain instansi
● hanya dapat didaftarkan oleh PEMDES (Kades/Sekdes)
● tidak perlu tembusan ke Pemda
● Pemda tetap dapat membantu mendaftarkan massal desa.id
● syarat pendaftaran dipermudah (slide berikutnya)
.go.id ● sebagai domain instansi, layanan/khusus terserah registrant
● hanya untuk PEMDA & PEMERINTAH PUSAT
18. Resolusi 4
syarat desa.id ● identitas : cukup KTP Kades/Sekdes
● lainnya : surat permohonan dari Kades/Sekdes
● surat kuasa hanya diperlukan jika Kades/Sekdes bukan
sebagai reginstrant, misal : perangkat desa
proses ● domain.go.id diharapkan menjadi satu panel pendaftaran,
baik itu email maupun domain
● jika memungkinkan, desa cukup mengisi satu formulir
saja, agar tidak bertele-tele
pembayaran ● disediakan Rekening BRI, bukan hanya BCA & Mandiri
● transfer antar bank menambah biaya
19. 5 PROSES web
domain.go.id
Tidak mudah dipahami, ribet
email
@desa.pnsma
il.go.id
Tidak mudah dipahami, ribet
Mendaftar via email, tidak disediakan
formulir
transfer
registran
Ribet mendapatkan authcode
Perlu kirim 4 dokumen via email, lalu
upload ulang di panel registrar
CS : hanya
telp/sms/email
Tidak ada live chat,
Terbatas hari kerja, tidak 24/7
Masalah Layanan
20. Resolusi 5
Website perlu perubahan user interface www.domain.go.id agar lebih
mudah digunakan, bahkan oleh awam sekalipun
Email permudah proses registrari @desa.pnsmail.go.id
jadikan satu panel / formulir di website domain.go.id
bila menyusahkan, desa bisa gunakan @bebas.id
Transfer permudah proses permintaan authcode, tak perlu upload
dokumen, verifikasi cukup menggunakan data registran whois
desa.id sebelumnya
Panduan perlu juga ditambahkan fitur live-chat, knowledge-base,
tutorial video dll.
21. 6 REGISTRAN Disepakati di
DUT PANDI 4
registran desa.id = perangkat desa
KOMINFO sendiri melanggar
contoh :
- broadband.desa.id
- silawan.desa.id
7 NAME
SERVER
Pasal 20
ayat 3
Harusnya name server = .id
KOMINFO sendiri menggunakan .net
contoh : silawan.desa.id
8 SOSIALISASI Surat Edaran Hanya sampai Setda, tak jelas tindak
lanjutnya, sosialisasi terpusat tdk efektif
Masalah Teknis Lainnya
23. Resolusi 6
Registran ● harus sesuai masing-masing pemilik domain
● untuk desa.id = registran adalah Kades/Sekdes atau
perangkat desa
Registran
domain
layanan/khusus
● desa.id tidak dijadikan domain layanan/khusus,
sehingga tidak menimbulkan polemik
26. Resolusi 7
Name server ● menggunakan domain ccTLD .id
● tegur dan koreksi kelalain staf KOMINFO
● tegur dan koreksi kesalahan registran
IP ● harus menggunakan IP Indonesia, setuju
Server ● harus terletak di Indonesia
● harus didukung kebijakan Pemerintah yang membuat
tarif server hosting Indonesia lebih terjangkau
28. Resolusi 8 - Sosialisasi Permen
formal ● terbukti TIDAK efektif
● sosialisasi terpusat dengan ceramah = borring
● surat edaran, mandeg di Setda, tak sampai ke desa
kerjasama ● agar lebih menjangkau desa, sosialisasi lebih efektif di
level kecamatan, bisa kerjasma dengan K/L lain,
Pemda dan komunitas
online ● optimalisasi sosial media yang lebih intensif, kontinyu
● melalui jejaring komunitas