1. Pengujian hipotesis statistik dapat dilakukan secara satu arah atau dua arah tergantung pada klaim hipotesis alternatif. Pengujian dua arah dilakukan jika klaim alternatif menyatakan bahwa parameter berbeda, sedangkan pengujian satu arah dilakukan jika klaim alternatif menyatakan parameter lebih besar atau lebih kecil. 2. Ukuran tebal yang digunakan dalam pengujian hipotesis bergantung pada jumlah

1. 1. Apabila H1 menyatakan bahwa harga parameter tidak sama dengan harga yang
dihipotesiskan, pengujian dua sisi atau dua arah yaitu pengujian sisi atau arah kanan
dan kiri sekaligus.
Apabila H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih besar daripada “ > ” harga yang
dihipotensiskan, maka pengujian itu disebut pengujian satu arah yaitu pengujian sisi
atau arah kanan.
Apabila H1 menyatukan bahwa harga parameter lebih kecil daripda “ < “ harga yang
dihipotesiskan, maka pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah yaitu
pengujian sisi atau arah kiri.
2. Jika sampel yang diambil lebih dari > 30, maka tebal yang digunakan adalah tebal Z.
3. Jika sampel yang diambil kurang dari < 30, maka tebal yang digunakan adalah tebal
T.

2. 4. a. H0 : π = 135 (Kemampuan mesin offset merk “Wonder” adalah 135 Lb/menit)
H1 : π ≠ 135 (Kemampuan mesin offset merk “Wonder” bukan 135 Lb/menit)
b. α = 5% = 0,05
c. Uji statistik = Ƶ =
χ−π0
√πσ N = 15 σ = 3
X = 132 π0 = 135
d. Ƶ =
132−135
3
√15
⁄
=
=
−3
0,11
= −3,89
e. Nilai kritis ʃ Daerah Kritis = Ƶ
α
2
=
Ƶ 0,05
2
= Ƶ 0,025
= 0,5 – 0,025
= 0,475 (lihat table Ƶ)
= 1,96
f. Keputusan Uji = Tolah Ho
g. Kesimpulan = Kemampuan mesin offset merk “Wonder” bukan 135
Lb/menit