1. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
ALGORITMA DIJKSTRA PADA APLIKASI
AUGMENTED REALITY PENCARIAN
JARAK TERPENDEK STUDI KASUS :
UNIT 3, 4, 5 DAN 6 UNIVERSITAS BUDI
LUHUR
Oleh : Yuda Prasetiya Haqqy 1011503347

2. Latar Belakang
 Seiring dengan meningkatnya perkembangan tekhnologi
pada saat ini di Indonesia maupaun di dunia global
berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan informasi,
berbagai macam alat telah dikembangkan untuk
mempermudah pemberian informasi.
Pada kawasan tertentu khususnya kawasan umum
pemberian informasi sangat dibutuhkan, karena pengunjung
sebuah kawasan biasanya telah mengetahui nama tempat
tujuan tetapi tidak mengetahui lokasi tempat tersebut berada.
Kampus pusat Universitas Budi Luhur yang terletak di
jalan Ciledug Raya, Pertukangan Utara memiliki 8 unit/gedung
dan berbagai fasilitas lainnya. Kawasan kampus pusat
Universitas Budi Luhur memiliki area yang cukup luas dan
memiliki banyak ruangan sehingga memerlukan suatu sistem
atau aplikasi untuk memberikan informasi lokasi ruangan
dengan mudah dan jelas agar dapat membantu orang-orang
yang belum mengetahui lokasi-lokasi ruangan di kawasan

3. Permasalahan
• Sering mengetahui nama ruangan yang ingin dituju
tetapi tidak mengetahui lokasinya.
• Mengalami kesulitan dalam menentukan rute
perjalanan terutama jalur terpendek ke lokasi tujuan.
• Bagaimana mendapatkan informasi rute secara
mudah.
Tujuan Penulisan
• Memberikan informasi lokasi ruangan yang
akan dituju.
• Memberikan informasi rute terpendek untuk
menuju ruangan tersebut.

4. Batasan Masalah
 Karena daya angkut elevator pada unit 3, 4, 5, dan 6 kecil,
maka rute dari jalur terpendek tidak menggunakan elevator
sebagai jalur yang disarankan.
 Menyampaikan informasi jalur terpendek yang mudah
dipahami pengunjung.
 Memberikan informasi dengan menarik dan dengan
rancangan yang user friendly agar memudahkan dalam
pemakaian.
Solusi

6. Penerapan Pencarian Algoritma Dijkstra
Dalam Graf berbobot diatas node 1 sebagai asal dengan node
5 sebagai tujuan, setiap edge yang dihubungkan telah diberi
jarak

7. Penerapan Pencarian Algoritma Dijkstra
Mula-mula Dijkstra melakukan perjalanan ke node 2 karena
node 2 memiliki bobot yang paling kecil

8. Penerapan Pencarian Algoritma Dijkstra
Setelah node 2 di set sebagai node keberangkatan, maka dari
node 2 melakukan kalkukasi kembali terhadap node yang
belum terjamah dan node tetangga dan node 3 menjadi node
tujuan karena memiliki bobot kecil yaitu 9

9. Penerapan Pencarian Algoritma Dijkstra
Dari node 3, Dijkstra melakukan kalkulasi kembali dan node
selanjutnya jatuh pada node 6 dengan jumlah bobot terkecil
nya 9+2=11

10. Penerapan Pencarian Algoritma Dijkstra
Selanjutnya dari node 6 dilakukan kalkulasi kembali, karena
node 5 sebagai tujuan dan node 6 lebih dekat jaraknya setelah
di kalkulasi maka hasil bobot jarak nya adalah 11+9=20
melalui rute 1-3-6-5

11.  User friendly
 Mudah digunakan
 Dapat meng-update posisi user berdasarkan
marker
Kelebihan Program
Kekurangan Program
 Harus menggunakan marker untuk menampilkan objek.
 Kadang terjadi kesalahan saat pembacaan marker.
 Saat intensitas cahaya gelap performa aplikasi akan
menurun.
 Cakupan objek tidak dapat melebihi 100 karena akan
randering objek 3d sangat berat.

12.  Aplikasi mampu mendeteksi marker dan menampilkan object
3D sehingga dapat menampilkan informasi dengan lebih
menarik.
 Object 3D juga memudahkan penyampaian informasi jarak
terpendek karena berbentuk seperti bangunan aslinya
berserta jalur yang disarankan.
 Aplikasi ini dapat meng-update posisi awal user sesuai
dengan posisi marker yang terdapat pada unit 3, 4, 5, dan 6
Universitas Budi Luhur.
Kesimpulan

13. Saran
 Perbaikan pada objek 3D agar lebih mirip dengan
bangunan unit 3, 4, 5, dan 6 Universitas Budi Luhur.
 Pada awal pengoprasian aplikasi ini akan mengunduh
objek 3D dan texture yang cukup besar sehingga sedikit
mengurangi performa.
 Aplikasi ini memiliki cakupan yang tidak terlalu luas
karena tidak dapat memuat terlalu banyak objek, karena
jika terlalu banyak objek yang dimuat akan membebani
perangkat keras user saat digunakan.
 Pada saat intensitas cahaya pada marker minim, maka
akan membutuhkan waktu yang agak lama untuk
mengenali marker tersebut.
 Jika kamera menangkap banyak objek yang berwarna
hitam akan menurunkan kinerja aplikasi karena aplikasi
akan memeriksa objek tersebut dan membandingkannya
dengan marker yang telah diinisiasikan.