Sistem penyaluran air limbah domestik di Malaysia umumnya menggunakan sistem pengolahan primer seperti tangki septik komunal dan individual serta sistem pengolahan sekunder seperti kolam oksidasi. Air limbah akan dikumpulkan melalui jaringan perpipaan dan dialirkan ke fasilitas pengolahan sebelum dikelola lebih lanjut. Pengolahan dilakukan secara mekanik dengan metode seperti activated sludge, aerated lagoon, dan trickling filter. Pencegahan pen

1. KELOMPOK 1
SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH DOMESTIK MALAYSIA
Muhammad Dhanny A. G 118250001
Indah Ramadhiani 118250030
Apriliantina 118250056
Eko Budi Setiawan 118250084
Karissa Rana Almira 118250093
Febrian Rahmat Adias P 118250102

2. Menurut Dana moneter Internasional atau The International Monetary Fund
(IMF) Malaysia merupakan salah satu kategori negara berkembang.
Malaysia dikategori masih negara berkembang
karena pendapatan nasional bruto per kapita
negara Malaysia sebesar 36.119 ringgit atau 9.248 dolar AS.
DAERAH STUDI
Negara berkembang
biasanya memiliki
tingkat kesejahteraan
relative rendah
dengan Indeks
perkembangan
manusia tercatat di
bawah standar
normal.

3. Air Limbah domestik (rumah tangga)  limbah cair hasil buangan dari
perumahan (rumah tangga),
bangunan perdagangan,
perkantoran dan sarana
sejenis.
Contoh limbah cair domestic adalah air deterjen sisa cucian, air sabun,
dan air tinja.
Menurut Soemirat (1996) digolongkan menjadi 4 yaitu:
1. Sampah yang dapat membusuk, seperti sisa makanan dan dedaunan.
2. Sampah yang sulit membusuk, seperti kayu, besi, seng, plastik dan karet.
3. Sampah seperti debu/abu.
4. Sampah yang berbahaya bagi kesehatan, seperti buangan industri dan zat – zat kimia toksik.
Sumber Air Limbah Domestik

4. Karakteristik Air Limbah Domestik
karakteristik limbah cair dapat digolongkan pada karakteristik fisik,
kimia, dan biologi sebagai berikut (Metcalf dan Eddy, 2013):
1. Karakteristik Fisik meliputi padatan, warna, dan suhu.
2. Karakteristik Kimia meliputi parameter organik (BOD, COD),
anorganik (PH, nitrogen, phospor, DO, dan bau.
3. Karakteristik biologi meliput organisme patogen dan non
patogen.

5. Kondisi Penyaluran Air Limbah Domestik di Malaysia
Malaysia menggunakan sistem pengolahan primer seperti tangki septik komunal maupun tangki imhoff
dan sistem pengolahan sekunder seperti kolam oksidasi. Lalu, tangki septik individual masih banyak
dipakai di daerah permukiman secara luas.
Untuk mengurangi jumlah pengolahan air limbah domestik maka negara ini menggunakan konsep
multipoint  konsep jaringan perpipaan dipasang di daerah permukiman untuk mengalirkan air
buangan dari tangki septik individual ke fasilitas pengolahan sekunder yang lebih modern.
Setiap 2 tahun, dilakukan pengurasan lumpur pada tangki septik individual dan lumputnya akan dibawa
ke pusat-pusat pengolahan limbah kota yang dikelola oleh Indah Water Konsortium Sdn. Bhd. (IWK).
..

6. Di Malaysia, Jenis pengolahannya dilakukan secara mekanik seperti :
1. activated sludge
2. aerated lagoon
3. rotating biological contactor,
4. trickling filter
masih menjadi pilihan utama karena rendah biaya operasional dan pemeliharaan.
Saat ini di malaysia, memulai Gerakan “zero effluent”
dengan melalui program 3 R (reduce, reuse, recycle).
Dimana Air limbah yang masuk ke pengolahan
akan keluar sebagai efluen yang terolah, bio solid dan bio gas
Yang dimana efluen cair dan bio solid akan dapat digunakan sebagai pupuk, sedangkan bio gas dapat
dimanfaatkan untuk energy listrik bagi konsumen domestic.

8. Penyakit yang pernah muncul di Malaysia melalui air yaitu kolera, demam tifoid, dan disentri
selama beberapa abad terakhir (Ministry of Health 1999).
Penyakit ini muncul dikaitkan dengan pencemaran sungai dari kotoran manusia yang
dimana air sungai biasanya menjadi sumber pasokan air untuk semua keperluan di rumah
pedesaan karena terjadinya musim kemarau (Mei, Juni dan Juli)
Penyakit ini lazim di antara orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan dan pinggiran
kota dan dikaitkan dengan ketidaktahuan, kemiskinan, persediaan air yang tidak sehat, dan
pembuangan limbah, kebersihan pribadi yang buruk dan sanitasi lingkungan yang buruk
(Bhagwan R. Singh 1972: 157).
02
Kasus Penyakit terkait Pengolahan Air Limbah di Malaysia
04
03

9. Pencegahan dan pengendalian penyakit yang ditularkan melalui air seperti kolera dan
tifus dapat dicapai melalui peningkatan penyediaan air bersih dan edukasi mengenai
kebersihan dan higienitas pribadi.
Pemantauan epidemiologi, investigasi wabah dan pola penyakit, dan mengidentifikasi
langkah-langkah efektif merupakan strategi penting untuk pengendalian. Pendekatan
sistematis untuk pengendalian dimulai pada akhir tahun enam puluhan, dengan
peluncuran program percontohan sanitasi lingkungan pedesaan pada tahun 1968
(Ministry of Health 1982: 94).

10. TERIMA KASIH