Dokumen ini memberikan petunjuk tentang aurat pria dan wanita serta cara berpakaian yang benar menurut agama, yaitu menutup aurat dengan pakaian yang longgar, bersih, selesa dan tidak membazir.
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara melaksanakan shalat bagi orang sakit dan dalam perjalanan. Terdapat penjelasan mengenai cara bersuci, posisi shalat, dan praktiknya dalam kondisi tersebut dengan memberikan keringanan sesuai kemampuan fisik.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan lengkap tentang tata cara melaksanakan sholat fardhu 5 waktu beserta gerakan-gerakannya seperti berdiri tegak, mengangkat kedua tangan, dan sedekap. Tujuannya adalah agar orang-orang dapat memahami dan melaksanakan sholat fardhu dengan benar serta lebih dekat kepada Allah SWT.
Dokumen ini memberikan petunjuk tentang aurat pria dan wanita serta cara berpakaian yang benar menurut agama, yaitu menutup aurat dengan pakaian yang longgar, bersih, selesa dan tidak membazir.
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara melaksanakan shalat bagi orang sakit dan dalam perjalanan. Terdapat penjelasan mengenai cara bersuci, posisi shalat, dan praktiknya dalam kondisi tersebut dengan memberikan keringanan sesuai kemampuan fisik.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan lengkap tentang tata cara melaksanakan sholat fardhu 5 waktu beserta gerakan-gerakannya seperti berdiri tegak, mengangkat kedua tangan, dan sedekap. Tujuannya adalah agar orang-orang dapat memahami dan melaksanakan sholat fardhu dengan benar serta lebih dekat kepada Allah SWT.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang sholat sebagai ibadah wajib bagi Muslim, syarat-syarat sah dan rukun-rukun fardhu dalam sholat, serta sunnah-sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan. Dokumen tersebut juga menyebutkan beberapa perbuatan yang dapat membatalkan keutamaan sholat.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang gerakan berdiri tegak untuk shalat dan niat shalat lima waktu, meliputi posisi berdiri, angkat tangan untuk takbiratul ihram, membaca doa iftitah dan surat Al-Fatihah, gerakan ruku, sujud, duduk antara dua sujud, dan tasyahud awal dan akhir. Juga disebutkan banyak rakaat untuk shalat Dhuhur, Ashar, Maghrib, Isya', dan Subuh serta
Dokumen tersebut memberikan instruksi tentang cara melaksanakan wudhu dan shalat lima waktu, mulai dari posisi berdiri, niat, gerakan-gerakan wudhu dan shalat, serta doa-doa yang dibaca. Dijelaskan pula jumlah rakaat untuk masing-masing shalat dan doa untuk orang tua.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang gerakan berdiri tegak untuk shalat dan niat shalat lima waktu, meliputi posisi berdiri, angkat tangan untuk takbiratul ihram, membaca doa iftitah dan surat Al-Fatihah, gerakan ruku, sujud, duduk antara dua sujud, dan tasyahud awal dan akhir. Juga disebutkan banyak rakaat untuk shalat Dhuhur, Ashar, Maghrib, Isya', dan Subuh serta
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan cara melaksanakan solat bagi orang sakit menurut empat mazhab utama Islam. Mazhab Maliki, Syafie, Hanafi, dan Hanbali setuju bahwa orang sakit dapat melakukan solat duduk atau berbaring jika tidak mampu berdiri, namun perbedaan terdapat pada ketentuan posisi tubuh dan cara melaksanakannya.
Dokumen menjelaskan tata cara melaksanakan shalat bagi orang yang sakit dalam tiga posisi yaitu duduk, berbaring, dan telentang. Jika tidak mampu berdiri, diperbolehkan shalat duduk dengan kaki kiri diduduki dan kanan ditegakkan. Bila tidak kuat duduk, boleh berbaring dengan menghadap kiblat sambil membaca doa. Jika tidak sanggup berbaring, boleh telentang dengan kepal
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan baris berbaris yang mencakup pengertian, maksud dan tujuan, aba-aba, gerakan dasar seperti sikap sempurna, istirahat, lencang, dan berhitung, perubahan arah seperti hadap dan balik, membuka dan menutup barisan, bubar dan berkumpul, serta meninggalkan barisan. Tujuan utama baris berbaris adalah menanamkan disiplin, semangat kebersamaan, dan tanggung
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep dan tata cara baris berbaris dengan tongkat pramuka, meliputi definisi baris berbaris dan fungsinya, penjelasan tiga jenis aba-aba, dan berbagai sikap tongkat pramuka saat melakukan gerakan baris berbaris seperti sikap sempurna, memberi salam, maju jalan, istirahat di tempat, dan lencang kanan.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang sholat sebagai ibadah wajib bagi Muslim, syarat-syarat sah dan rukun-rukun fardhu dalam sholat, serta sunnah-sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan. Dokumen tersebut juga menyebutkan beberapa perbuatan yang dapat membatalkan keutamaan sholat.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang gerakan berdiri tegak untuk shalat dan niat shalat lima waktu, meliputi posisi berdiri, angkat tangan untuk takbiratul ihram, membaca doa iftitah dan surat Al-Fatihah, gerakan ruku, sujud, duduk antara dua sujud, dan tasyahud awal dan akhir. Juga disebutkan banyak rakaat untuk shalat Dhuhur, Ashar, Maghrib, Isya', dan Subuh serta
Dokumen tersebut memberikan instruksi tentang cara melaksanakan wudhu dan shalat lima waktu, mulai dari posisi berdiri, niat, gerakan-gerakan wudhu dan shalat, serta doa-doa yang dibaca. Dijelaskan pula jumlah rakaat untuk masing-masing shalat dan doa untuk orang tua.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang gerakan berdiri tegak untuk shalat dan niat shalat lima waktu, meliputi posisi berdiri, angkat tangan untuk takbiratul ihram, membaca doa iftitah dan surat Al-Fatihah, gerakan ruku, sujud, duduk antara dua sujud, dan tasyahud awal dan akhir. Juga disebutkan banyak rakaat untuk shalat Dhuhur, Ashar, Maghrib, Isya', dan Subuh serta
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan cara melaksanakan solat bagi orang sakit menurut empat mazhab utama Islam. Mazhab Maliki, Syafie, Hanafi, dan Hanbali setuju bahwa orang sakit dapat melakukan solat duduk atau berbaring jika tidak mampu berdiri, namun perbedaan terdapat pada ketentuan posisi tubuh dan cara melaksanakannya.
Dokumen menjelaskan tata cara melaksanakan shalat bagi orang yang sakit dalam tiga posisi yaitu duduk, berbaring, dan telentang. Jika tidak mampu berdiri, diperbolehkan shalat duduk dengan kaki kiri diduduki dan kanan ditegakkan. Bila tidak kuat duduk, boleh berbaring dengan menghadap kiblat sambil membaca doa. Jika tidak sanggup berbaring, boleh telentang dengan kepal
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan baris berbaris yang mencakup pengertian, maksud dan tujuan, aba-aba, gerakan dasar seperti sikap sempurna, istirahat, lencang, dan berhitung, perubahan arah seperti hadap dan balik, membuka dan menutup barisan, bubar dan berkumpul, serta meninggalkan barisan. Tujuan utama baris berbaris adalah menanamkan disiplin, semangat kebersamaan, dan tanggung
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep dan tata cara baris berbaris dengan tongkat pramuka, meliputi definisi baris berbaris dan fungsinya, penjelasan tiga jenis aba-aba, dan berbagai sikap tongkat pramuka saat melakukan gerakan baris berbaris seperti sikap sempurna, memberi salam, maju jalan, istirahat di tempat, dan lencang kanan.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. Pengertian Shalat Lima Waktu
Shalat adalah suatu perbutan yang diawali dengan
takbiratul ihram dan diakhiri dengan
salam. Shalat adalah adalah rukun islam yang
kedua. Shalat lima waktu merupakan shalat
fardhu. Sudahkah kalian melaksanakan shalat
dengan tertibShalat sebagai sarana untuk
mengenal Allah lebih dekat . Shalat merupakan
ibadah yang harus dikerjakan . Kewajiban seorang
hamba adalah menyembah penciptanya.
3. • 1. Gerakan Berdiri Tegak untuk Salat, Berdiri tegak pada salat fardu
hukumnya wajib.
• Berdiri tegak merupakan salah satu rukun salat. Sikap ini dilakukan
sejak sebelum takbiratul ihram. Cara melakukannya adalah sebagai
berikut.
• a. Posisi badan harus tegak lurus dan tidak membungkuk, kecuali
jika sakit.
• b. Tangan rapat di samping badan.
• c. Kaki direnggangkan, paling lebar selebar bahu.
• d. Semua ujung jari kaki menghadap kiblat.
• e. Pandangan lurus ke tempat sujud.
• f. Posisi badan menghadap kiblat. Akan tetapi, jika tidak mengetahui
arah kiblat, boleh menghadap ke arah mana saja. Asal dalam hati
tetap berniat menghadap kiblat.
4. • 2. Gerakan Mengangkat Kedua Tangan
• ada banyak keterangan tentang cara mengangkat tangan. Menurut
kebanyakan ulama caranya adalah sebagai berikut.
• a. Telapak tangan sejajar dengan bahu.
• b. Ujung jari-jari sejajar dengan puncak telinga.
• c. Ujung ibu jari sejajar dengan ujung bawah telinga.
• d. Jari-jari direnggangkan.
• e. Telapak tangan menghadap ke arah kiblat, bukan menghadap ke
atas atau ke samping.
• f.Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk
perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak.
Namun, boleh juga merenggangkannya.
5. • 3. Gerakan Sedekap dalam Salat
• Sedekap dilakukan sesudah mengangkat
tangan takbiratulihram. Adapun caranya
adalah sebagai berikut.
• a. Telapak tangan kanan diletakkan di atas
pergelangan tangan kiri, tidak digenggamkan.
• b. Meletakkan tangan boleh di dada. Boleh
juga meletakkannya di atas pusar. Boleh juga
meletakkannya di bawah pusar.
6. • 4. Gerakan Rukuk Dalam Sholat
• Rukuk artinya membungkukkan badan. Adapun cara melakukannya adalah
sebagai berikut.
• a. Angkat tangan sambil mengucapkan takbir. Caranya sama seperti
takbiratulihram.
• b. Turunkan badan ke posisi membungkuk.
• c. Kedua tangan menggenggam lutut. Bukan menggenggam betis atau
paha. Jari-jari tangan direnggangkan. Posisi tangan lurus, siku tidak
ditekuk.
• d. Punggung dan kepala sejajar. Punggung dan kepala dalam posisi
mendatar. Tidak terlalu condong ke bawah. Tidak pula mendongah ke
atas.
• e. Kaki tegak lurus, lutut tidak ditekuk.
• f. Pinggang direnggangkan dari paha.
• g. Pandangan lurus ke tempat sujud. Sesudah posisi ini mantap, kemudian
membaca salah satu doa rukuk.
7. • 5. Gerakan Iktidal dalam Sholat
•
• Iktidal adalah bangkit dari rukuk. Posisi badan kembali
tegak. Ketika bangkit disunahkan mengangkat tangan
seperti ketika takbiratulihram. Bersamaan dengan itu
membaca kalimat “sami’allahu liman hamidah”. Badan
kembali tegak berdiri. Tangan rapat di samping badan. Ada
juga yang kembali ke posisi bersedekap seperti halnya
ketika membaca surat Al Fatihah. Perbedaan ini terjadi
karena beda pemaknaan terhadap hadis dalilnya. Padahal
dalil yang digunakan sama. Namun, jumhur ulama sepakat
bahwa saat iktidal itu menyimpan tangan rapat di samping
badan.
8. • 6. Gerakan Sujud dalam Sholat
• Tanpa mengangkat kedua tangan Hanya
bertakbir - Meletakkan tujuh anggota badan di
lantai (tempat sujud) yaitu dahi dan hidung,
telapak tangan kanan dan kiri , lutut kanan
dan kiri, ujung-ujung jari kanan dan kiri -
Membaca doa atau bacaan sujud.
9. • 7. Gerakan Duduk antara Dua Sujud
• - Bangun dari sujud membaca takbir - Pantat
diletakkan ditelapak kaki kiri - Kedua tangan
diletakkan dipaha ujung jari-jari tangan
mengarah ke kiblat. - Membaca doa duduk
diantara dua sujud
10. • 8. Gerakan Tasyahud (Tahiyat) Awal
• Duduk antara sujud adalah duduk iftirasy Duduk
tasyahud awal adalah duduk iftirasy, sama seperti
duduk antara dua sujud. Ini pada salat yang lebih
dari dua rakaat, yaitu pada salat zuhur, asar,
magrib, dan isya. - Sebelum berdiri untuk rakaat
ke tiga , kalian harus duduk dahulu. Duduk inilah
yang disebut tasyahud awal - Posisinya sama
seperti duduk iftirasy - Telunjuk tangan kanan
menunjuk kearah kiblat - Membaca doa atau
bacaan tasyahud awal
11. • 9. Gerakan Tasyahud Akhir
• Tasyahud akhir adalah duduk tawaruk. -
Hampir sama dengan tasyahud awal , bedanya
kaki kiri dimasukan di bawah kaki kanan -
Membaca doa atau bacaan tasyahud akhir.
• 10. Tasyahud Akhir
• - Menengok ke kanan sambil mengucapkan
salam - Menengok ke kiri sambil mengucapkan
salam lagi