SlideShare a Scribd company logo
1
The effectiveness of Time Management Strategies Instruction on
students' academic time management and academic self efficacy”
.
A. Latar Belakang Tujuan
Manajemen pendidikan yang diterapkan di lingkungan internal sistem
persekolahan hanyalah sebagian dari tanggung jawab kepala sekolah
sebagai manajer pendidikan. Para pengelola pendidikan (kepala sekolah,
kepala dinas pendidikan) sebagai eksekutif modern saat ini harus mampu
mengamati dan merespon segenap tantangan yang dimunculkan oleh
lingkungan eksternal baik yang dekat maupun yang jauh. Lingkungan
eksternal dekat adalahlingkungan yang mempunyai pengaruh langsung pada
operasional lembaga pendidikan, seperti berbagai potensi dan keadaan
dalam bidang pendidikanyang menjadi konsentrasi usaha sekolah itu sendiri,
situasi persaingan, situasi pelanggan pendidikan, dan pengguna lulusan.
Kesemuanya berpengaruh pada penentuan strategi yang diperkirakan
mendukung sekolah mencapaitujuannya. Lingkungan eksternal yang jauh
adalah berbagai kekuatan dankondisi yang muncul di luar lingkungan
eksternal yang dekat meliputikeadaan sosial ekonomi, politik, keamanan
nasional, perkembangan teknologi,dan tantangan global. Secara tidak
langsung berpengaruh terhadap penyelenggaraan sistem pendidikan di suatu
sekolah.
Faktor lingkungan internal dan eksternal perlu diantisipasi,
dipantau,dinilai, dan disertakan sedemikian rupa ke dalam proses
pengambilankeputusan eksekutif. Para pengambil keputusan, termasuk di
dalamnya kepalasekolah maupun pengelola pendidikan lainnya seringkali
terpaksa mengalahkan tuntutan kegiatan interen dan eksteren lembaga
pendidikandemi melayani bermacam kepentingan seperti urusan rutin, dinas,
bekerja harus selalu di bawah petunjuk atau pedoman kerja yang ditetapkan
oleh birokrasi tanpa mempertimbangkan kebutuhan eksternal organisasi yang
terus berubah, sehingga proses pengambilan keputusan seringkali tidak
maksimal dalam menghasilkan keputusan-keputusan strategis.
Akibatnya persoalan, aktual lembaga pendidikan yang dihadapi tidak
dapat terselesaikan secaramaksimal.Pengamatan dan penilaian yang
dilakukan secara simultan terhadap lingkungan eksternal dan internal
2
lembaga pendidikan memungkinkan para pengelola pendidikan mampu
mengidentifikasi berbagai jenis peluang yangada untuk dapat merumuskan
dan mengimplementasikan berbagai rencana pendidikan secara berhasil.
Rancangan yang bersifat menyeluruh ini dapat dilakukan melalui proses
tindakan yang dikenal sebagai manajemen strategic, juga berkaitan dengan
Jurnal yang berjudul “The effectiveness of Time Management Strategies
Instruction on students' academic time management and academic self
efficacy” .
B. Pembahasan
Waktu tak pernah lepas dari setiap kehidupan manusia. Dari mulai
manusia dilahirkan hingga nantinya kembali ke dalam tanah, sang waktulah
yang akan selalu ada menemani. Sering sekali kita mendengar pepatah
“Waktu adalah Uang” dimana hal ini berarti kita harus bisa memanfaatkan
waktu sebaik mungkin karena waktu sama berharganya dengan uang. Namun
pada prakteknya manusia sering merasa tidak puas dengan 24 jam yang
telah diberikan dalam sehari. entah karena kepadatan jadwal yang mereka
miliki atau karena kurangnya pengaturan waktu yang merekaterapkan,
sehingga mereka tidak bisa menghandle semua agenda yang harus
diselesaikan dan yang terjadi bukan mereka yang mengendalikan waktu tetapi
waktu yang mengendalikan mereka.
Masalah ini merupakan salah satu masalah utama yang dialami oleh
para siwa dan tenaga pengajar kita dituntut untuk mennjadi insan yang aktif,
baik aktif dalam berorganisasi maupun dalam memenuhi kewajiban menuntut
ilmu demi memajukan bangsa. Masih banyak sekali kita yang merasa
hidupnya dikejar berbagai macam deadline tugas, mulai dari tugas akademis
maupun tugas organisasi. terkadang hal ini membuat sebagian dari mereka
merasa terbebani dan akhirnya berakibat buruk pada salah satu bagian dari
kehidupan mereka atau bisa dibilang hidupnya menjadi tidak seimbang, dan
tentunya ini bisa terwujud apabila kita memiliki pengaturan waktu yang baik.
(pengaturan waktu terbilang sangat penting terutama bagi pelajar
danmahasiswa. tanpa pengaturan waktu yang baik, waktu yang ada akan
terbuang sia-sia karena dipakai untuk mendahulukan kegiatan-kegiatan yang
3
terbilang kurang penting, sedangkan untuk kegiatan-kegiatan yang lebih
penting malah tidak terselesaikan dengan baik. inilah yang membuat kita
merasa hidup kita selalu terasa dikejar waktu.
Namun disamping itu, dalam mengatur waktu terhadap jadwal kegiatan
yang ada tidak bisa dilakukan se&ara asal, pengaturan waktu juga harus
didasari dengan kedisiplinan dalam melaksanakan jadwal tersebut sehingga
tercipta keefektifan kerja yang berdampak pada kehidupan sosial dan
akademik pada pribadi itu sendiri. Dengan menyadari pentingnya penerapan
pengaturan waktu pada kita semua, sebagai mana di jelaskan dalam al
Qur'an sebagai berikut :
ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ل‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ت‬‫آ‬ َ‫و‬ َ‫ار‬َ‫ه‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ل‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ر‬َّ‫خ‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ب‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫د‬ َ‫ر‬َ‫م‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ َ‫س‬ْ‫م‬َّ‫ش‬‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ر‬َّ‫خ‬َ‫س‬ َ‫و‬ِ‫ن‬ ‫ُّوا‬‫د‬ُ‫ع‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬‫و‬ُ‫م‬ِ َّ‫اّل‬ َََ‫م‬ْ‫ع‬
ٌ‫ار‬َّ‫ف‬َ‫ك‬ ٌ‫م‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ظ‬َ‫ل‬ َ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِْ‫اْل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫َا‬‫ه‬‫و‬ُ‫ص‬ْ‫ح‬ُ‫ت‬ َ‫َل‬
“ Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang
terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan
bagimu malam dan siang. Dan Dia telah memberikan kepadamu
(keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan
jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu
menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat lalim dan
sangat mengingkari (nikmat Allah).” ( Qs Ibrahim : 33-34 )
Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa Allah memberikan berbagai macam
nikmat kepada kita , salah satu nikmat tersebut adalah ditundukkan malam
dan siang, yaitu diberikan waktu kepada kita sehari semalam selama 24 jam,
kalau kita pandai mensyukurinya dengan memanfaatkannya dalam ketaatan,
maka nikmat tersebut akan menjadi berkah bagi kita, dan Allah akan
menambah dengan kenikmatan lainnya. Tetapi jika menyia-nyiakannya maka
nikmat tersebut akan dicabut oleh Allah.
Waktu merupakan komoditi yang terbatas (Keenan, 1995). Semua orang
mempunyai sumber waktu yang sama yaitu 24 jam atau 86.400 detik setiap
hari. Namun ada sebagian orang yang mengaku tidak mempunyai cukup
waktu untuk melakukan sesuatu, sebagian lagi justru dapat menyelesaikan
banyak hal dibandingkan dengan orang lain. Kebiasaan-kebiasaan yang
4
seringkali dilakukan bahkan menjadi sumber masalah dalam pemborosan
waktu. Kebiasaan seperti melakukan hal-hal yang sebetulnya tidak perlu
dikerjakan sama sekali tanpa disadari adalah sesuatu yang sering dilakukan.
Ini merupakan cara yang umum dilakukan oleh banyak orang. Contoh
kebiasaan ini antara lain mengerjakan halhal yang tidak penting hanya karena
sejak lama hal itu sudah biasa dilakukan, melakukan pencatatan terhadap
beberapa set buku transaksi dan masih melakukan sistem manual padahal
sudah dapat dikerjakan dengan komputerisasi. Kebiasaan lain adalah
melakukan sesuatu yang dapat dan seharusnya dikerjakan orang lain.
Seseorang seringkali merasa lebih ahli atau lebih cepat mengerjakan sesuatu
pekerjaan dibandingkan dengan orang lain. Seseorang tidak percaya akan
kemampuan atau kinerja orang lain, sehingga pendelegasian tugas kurang.
Oleh karena itu, waktu yang digunakan terbuang hanya gara-gara
kekhawatiran yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. Membuang waktu orang
lain dengan sia-sia tanpa disadari sebenarnya juga menjadi sumber
ketidakefektifan. Ketika menyelenggarakan rapat atau pertemuan terlambat
berarti telah membuang waktu orang lain, terutama orang yang hadir lebih
awal. Perencanaan atau persiapan yang kurang, tujuan rapat yang tidak jelas
atau hanya penyelenggaraan rapat yang memenuhi program rutinitas menjadi
penyebabnya.
Hal-hal tersebut sebenarnya hanya masalah bagaimana orang
melakukan manajemen terhadap waktu yang dimiliki. Seseorang diharapkan
dapat berkonsentrasi dalam membuat pilihan dan menyadari hal-hal yang
dapat memotivasi dalam membuat pilihan tesebut. Dalam kehidupan moderen
seperti sekarang ini, semua orang dituntut untuk dapat lebih profesional
dalam bekerja maupun menjalani kehidupan pribadi. Tuntutan tersebut sangat
dirasakan ketika upaya pelayanan dalam berbagai bidang menjadi hal yang
sangat vital. Untuk itu, dalam menjalani kehidupan terutama dalam
menyelesaikan pekerjaannya, seseorang perlu melakukan manajemen diri.
Manajemen waktu merupakan salah satu manajemen diri dalam upaya agar
seseorang dapat lebih professional bekerja. Manajemen waktu adalah suatu
kemampuan untuk mengalokasikan waktu dan sumber-sumber untuk
mencapai tujuan (Dejanasz, 2002: 66). Keterampilan dalam mengelola waktu
5
adalah bagaimana kita meluangkan waktu untuk memprioritaskan dan
mencapai beberapa tujuan kehidupan serta menghasilkan kesejahteraan.
Manajemen waktu merupakan keterampilan personal da manajerial. Hal ini
merupakan proses untuk menyusun dan mencapai tujuan, memperkirakan
waktu dan sumber-sumber waktu yang dibutuhkan untuk mencapai masing-
masing tujuan dan mendisiplinkan diri sendiri memfokuskan pada tujuan.
Seorang manajer yang efektif dapat mengelola waktu sehingga dapat
meningkatkan produktivitas. Selain itu, manjemen waktu dapat mengurangi
tingkat stress (Dejanasz, 2002: 66).
Pemborosan Waktu
Membuang waktu merupakan hal yang sangat mudah dilakukan,
bahkan seringkali tanpa disadari telah melakukannya berkali-kali. Kegiatan
yang membuang waktu merupakan kegiatan memboroskan waktu yang
hendaknya tidak banyak dilakukan. Kegiatan seperti itu bahkan harus
dihindari. Beberapa contoh membuang waktu antara lain :
1. Pergi ke tempat yang sama dua kali gara-gara lupa sesuatu
2. Melamunkan kejadian yang telah atau akan terjadi
3. Hanya memandangi tumpukan pekerjaan yang tertunda semakin tinggi
4. Tidak menemukan selembar kertas penting pada saat diperlukan
5. Menghabiskan waktu mencari sesuatu di tempat yang bukan tempatnya
karena lupa meletakkan
Beberapa Penyebab Pemborosan Waktu Pada saat mencoba untuk
menyelesaikan pekerjaan, seringkali tanpa disadari waktu telah hilang tidak
diharapkan. Setelah baru disadari akan adanya beberapa hal yang
menyebabkan waktu hilang dengan percuma. Menurut Treacy (1993), ada
hal-hal yang umum menyebabkan pemborosan waktu : tidak menemukan apa
yang dicari, pertemuan, telepon, interupsi, penangguhan, kertas kerja yang
kecil-kecil, kemelut, urutan pelimpahan yang terbalik, ingin segalanya
sempurna dan gangguan
6
Gambaran dari pemborosan waktu tersebut adalah :
1. Tidak menemukan apa yang dicari Beberapa orang mungkin jengkel
ketika harus menghabiskan waktu untuk mencari kertas catatan atau
dokumen yang salah taruh. Apalagi kalau sedang dikejar-kejar target
waktu. Apabila setiap kali hal ini terjadi dan menghabiskan waktu 1
menit atau bahkan lebih, maka bisa dibayangkan berapa lama waktu
yang terbuang untuk melakukan sesuatu yang tidak produktif seperti
ini.
2. Pertemuan Dalam pekerjaan, seringkali diminta untuk menghadiri
rapat. Namun seringkali rapat yang diadakan tersebut tidak relevan
dengan pekerjaan kita, memakan waktu yang lama, bahkan rapat
dimulai terlambat.
3. Telepon Berkaitan dengan penanganan telepon, seringkali kebanyakan
orang melakukan sesuatu pemborosan waktu tanpa disadari. Beberapa
hal misalnya banyaknya telepon berdering setiap hari, pembicaraan
telepon yang bertele-tele, mengulang telepon karena ada sesuatu yang
terlupakan dan sebagainya.
4. Interupsi Interupsi oleh orang lain ke meja kerja seringkali tidak dapat
dihindari. Interupsi ini kadang tanpa disadari memang didukung oleh
perilaku kita yang menghentikan apa yang kerjakan ketika ada
interupsi. Hal ini dilakukan salah satunya karena ada perasaan tidak
enak terhadap orang lain. 5. Penangguhan Tugas yang menumpuk
cenderung ditangguhkan. Beberapa orang membuat alasan-alasan
untuk melakukan penundaan. Padahal dengan penundaan-penundaan
justru tugas semakin menumpuk.
6. Kertas kerja yang kecil-kecil Kertas kerja seringkali menjadi sumber
pemborosan waktu. Hal itu terjadi karena cara kerja yang tidak efektif.
Suatu data yang perlu direkam harus melalui proses pencatatan ulang
(pemindahan data) dalam beberapa kertas atau buku.
7. Kemelut Ada mungkin dari waktu yang dimiliki, dihabiskan hanya
karena terjebak pada suatu kemelut. Bahkan seringkali seseorang
7
tergopohgopoh dari suatu kemelut ke kemelut yang lain. Namun perlu
dipertanyakan apakah kemelut yang ditangani betul-betul masalah
yang perlu dihadapi saat ini.
8. Urutan pelimpahan yang terbalik Ada sebagian orang yang
memboroskan waktu dengan membiarkan bawahannya meninggalkan
pekerjaan di atas meja mereka hanya untuk mendapatkan masukan.
Misalnya dengan ungkapan “taruh di situ, biar saya periksa dulu”.
9. Ingin segalanya sempurna Keinginan agar segalanya sempurna,
seringkali membuat sesuatu yang penting menjadi tidak tergarap. Hal
ini karena sebenarnya sesuatu yang kita kerjakan cukup hanya dengan
90% keberhasilan, tetapi kita mentargetkan harus berhasil 100%.
10. Gangguan Gangguan yang terjadi ketika mengerjakan suatu tugas
seringkali tidak dapat dihindarkan. Pekerjaan yang menumpuk di atas
meja bahkan bias merengggut perhatian, sehingga proses kerja
sebelumnya menjadi terganggu.
Penilaian Diri Penilaian diri merupakan salah satu cara untuk
mengetahui masalah yang betul-betul terjadi. Langkah pertama dalam
meningkatkan keterampilan manajemen waktu adalah melakukan penilaian
diri dalam menggunakan waktu. Langkah ini meliputi:
1. Menganalisis penggunaan waktu saat ini
2. Mengidentifikasi hal-hal yang memboroskan waktu
3. Mengubah kebiasaan Dalam menganalisis penggunaan waktu, perlu
mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada diri sendiri mengenai bagaimana
penggunaan waktu yang telah dilakukan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut,
misalnya : seberapa besar proporsi pekerjaan yang dikerjakan sesuai target,
berapa banyak interupsi yang telah dihadapi, apakah selama ini betul-betul
produktif atau hanya sibuk dsb.
Jawaban dari beberapa pertanyaan tersebut diharapkan dapat
memberikan pemahaman mengenai bagaimana penggunaan waktu sekarang
ini. Hal–hal yang memboroskan waktu juga perlu diketahui. Kebanyakan
8
orang baru menyadari ternyata banyak waktu yang telah terbuang dengan
percuma. Hal ini bisa diakibatkan oleh kebiasaan-kebiasaan yang sering
dlakukan. Oleh karena itu, mengubah kebiasaan menjadi sesuatu yang tidak
kalah penting dalam keterampilan manajemen waktu. Mengubah kebiasaan
ini bukan satu hal yang mudah dilakukan, apalagi kalau kebiasaan tersebut
telah menjadi sesuatu yang melekat dalam diri. Namun tanpa ada itikat untuk
mengubah kebiasan tersebut, akan selalu terjebak dengan penggunaan
waktu yang tidak efektif. Akibat selanjutnya adalah kehidupan kerja atau
bahkan kehidupan pribadi tidak mencapai kesejahteraan. Mengubah
Kebiasaan Mengenal diri dan mengenal pemboros waktu merupakan modal
besar untuk melakukan perubahan diri. Kebiasaan-kebiasaan yang sering
tidak disadari memboroskan waktu memerlukan perbaikan.
Kebiasaan yang menurut kita tidak efektif dalam menggunakan waktu
hendaknya diubah menjadi kebiasaan menggunakan waktu yang efektif. Oleh
karena itu, hal yang penting dilakukan adalah memusatkan diri pada upaya-
upaya untuk menghilangkan kebiasaan yang memboroskan waktu. Beberapa
hal yang memboroskan waktu sudah disampaikan di atas. Hal – hal tersebut
seringkali tidak disadari, karena itu sudah menjadi sesuatu yang rutin dan
menjadi kebiasaan sehari-hari. Dan karena sudah menjadi kebiasaan sehari-
hari tampaknya sulit untuk dirubah. Namun yang namanya mengubah
kebiasaan memerlukan waktu dan usaha. Sebuah perubahan memerlukan
proses.
Kebiasaan sangat erat kaitannya dengan karakter. Karakter kita pada
dasarnya adalah gabungan kebiasaan-kebiasaan kita (Covey, 1994).
Mengubah kebiasaan berarti mengubah karakter kita. Tentu saja hal ini bukan
suatu hal yang mudah dilakukan. Hal ini karena kebiasaan secara konsisten
dilakukan terus-menerus, setiap hari dan seringkali tidak disadari. Kebiasaan
ini selain akan menghasilkan kefektifan juga ketidakefektifan kita. Mengubah
kebiasaan penggunaan waktu yang tidak efektif dapat dimulai dengan
menuliskan beberapa hal yang memboroskan waktu. Kemudian membuat
daftar masalah yang dapat ditimbulkan karena kebiasaan tersebut. Berikutnya
adalah memvisualisasikan kebiasaan menghemat waktu. Dalam hal ini,
membayangkan kegiatan-kegiatan yang menghemat waktu. Semua pikiran
9
yang menyebabkan penangguhan waktu segera dihilangkan. Langkah
selanjutnya adalah mengembangkan kebiasaan yang menghemat waktu.
Sebelumnya perlu dituliskan beberapa langkah yang menghemat waktu
Pengelolaan Tugas
Ada beberapa orang yang sibuk dengan tugas pekerjaan, namun dapat
menyelesaikan tugas dengan baik. Ada juga orang hanya tergopoh-gopoh
dari kemelut satu ke kemelut lain, tapi tugas tidak selesai. Hal ini biasa
disebabkan orang tersebut tidak dapat mengelola tugasnya.
Agar dapat mengelola tugas dengan baik, maka ada beberapa langkah
penting, yaitu :
1. Mengetahui tanggung jawab Dalam setiap pekerjaan, memiliki deskripsi
tugas. Deskripsi tugas ini menggambarkan secara garis besar tugas dan
bidang tanggung jawab. Dengan deskripsi ini seseorang diharapkan dapat
menyadari keberadaannya dan mengidentifikasi segala sesuatu yang
seharusnya dikerjakan.
2. Menetapkan tujuan Menetapkan tujuan dan mencapai tujuan merupakan
bagian yang paling utama dalam pengaturan waktu. Dengan tujuan
tersebut, seseorang akan lebih mudah untuk mengetahui dari mana harus
memulai pekerjaan. Selain itu, juga memudahkan untuk memutuskan apa
yang penting dan perlu untuk dilakukan. Dengan demikian, akan dapat
terhindar dari tindakan yang membuang waktu.
3. Mengidentifikasi prioritas Tugas-tugas yang harus dikerjakan mungkin
banyak. Apabila dapat mengidentifikasi prioritas dari tugas-tugas tersebut,
maka memudahkan untuk mencapai tujuan.
Dalam menentukan priporitas tugas, perlu membuat kategori :
a. Tugas mendesak Hal-hal yang mendesak sangat memerlukan
perhatian, tetapi mungkin saja sesuatu yang sepele. Namun seringkali
hal-hal yang mendesak tampak penting karena ada batasan waktu.
Tugas tersebut memerlukan reaksi segera tetapi tidak seharusnya
menghabiskan waktu terlalu banyak. Untuk itu, mungkin seharusnya
10
menunda sesuatu yang mendesak untuk mengerjakan sesuatu yang
penting. Tugas yang termasuk dalam kategori ini antara lain
mengangkat telepon, menjawab email dsb.
b. Tugas penting Tugas yang penting biasanya sangat terkait dengan
tugas utama. Tugas ini memerlukan pertimbangan yang cermat dan
seringkali memerlukan waktu ekstra untuk memikirkannya. Tugas
penting misalnya membuat program layanan untuk tahun berikutnya.
Tentu saja ada juga tugas yang mendesak dan penting. Apabila ini
terjadi, maka memerlukan perhatian secara penuh.
Strategi Manajemen Waktu
Ada beberapa strategi manajemen waktu. Seseorang dapat meluangkan
waktu kira-kira 10 s.d. 15 menit untuk mengelola jadual kegiatan.
1. Membiasakan diri untuk menyiapkan daftar. Daftar ini berisi segala
sesuatu yang butuh untuk dilakukan dan memprioritaskan menurut
tingkat kepentingannya.
2. Merencanakan kegiatan ter tentu dilakukan pada waktu yang tertentu
pula. Hal ini diperlukan disiplin diri.
3. Menemukan waktu bekerja yang optimal. Masing-masing orang memiliki
waktu optimal untuk bekerja. Waktu yang dimiliki tersebut dapat
digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas secara maksimal.
4. Memprioritaskan tugas-tugas berdasarkan tingkat kepentingannya
seperti vital, penting, harus dilakukan hari ini atau dapat dilakukan
besok.
5. Pengorganisasian. Seseorang perlu memilih atau mengatur lingkungan
dalam menyelesaikan tugas. Dalam hal ini, mungkin diperlukan suasana
atau lingkungan yang dipersyaratkan, misalnya harus bebas dari
material yang tidak diperlukan, mengurangi gangguan (telepon atau
kehadiran orang lain) atau interferensi lingkungan (musik, kebisingan)
11
6. Pendelegasian. Seseorang perlu menentukan tugas-tugas atau
kegiatankegiatan yang memungkinkan untuk dapat dikerjakan oleh
orang lain.
7. Membedakan antara “segera” dan penting”
Didalam Paragraf pertama, penulis menegaskan bahwa manajemen
waktu yang melibatkan penetapan tujuan, prioritas, perencanaan, ragu-ragu
dan cara mengatasi hal itu, belajar dan belajar strategi, mencatat, manajemen
stres, mempengaruhi kemampuan individu untuk lebih baik menggunakan
waktu dan memberikan rasa urusan mengontrol kekuatan untuk mereka
(Orgenstern, 2000). Studi menunjukkan bahwa keterampilan manajemen
waktu dapat dilatih .MacCann dan et al. (2012) berpendapat bahwa
manajemen waktu dapat dipengaruhi oleh kognisi (misalnya penetapan tujuan
dan niat) dan konteks (misalnya peran lingkungan studi). Hal ini sejalan
dengan panggilan untuk memasukkan karakteristik individu dan orang lain
mempengaruhi dalam penelitian manajemen waktu (Claessens et al, 2007).
Hal ini juga sejalan dengan temuan empiris terkait. Misalnya, siswa
berprestasi ditemukan menunjukkan lebih mandiri keterampilan belajar
(Zimmerman & Martinez-Pons, 1990), dan dengan manajemen waktu tertentu
(Eilam & Aharon, 2003(
Paragraf selanjutnya, penulis menjelaskan The konstruk self-efficacy
telah dipelajari untuk menentukan masalah yang berkaitan dengan
bagaimana siswa belajar dan bagaimana mereka mungkin atau mungkin tidak
menerima pergeseran mengambil lebih banyak tanggung jawab untuk
pembelajaran mereka (Bandura, 1997). Bandura mengusulkan bahwa
kemampuan orang untuk membawa hasil yang signifikan membantu mereka
dengan mampu memprediksi hasil tersebut. Bandura mendefinisikan self-
efficacy sebagai merujuk kepada "keyakinan dalam kemampuan seseorang
untuk mengatur dan melaksanakan program tindakan yang diperlukan untuk
memproduksi diberikan pencapaian" (1997, hal. 3). Bandura menempatkan
konstruk self efficacy dalam konteks teori kognitif sosial, yang, pada
gilirannya, didasarkan pada pengertian sebab-akibat timbal balik triadic dan
12
badan manusia. Sehubungan dengan teori sosial kognitif sebab-akibat timbal
balik triadic, Bandura (1986, 1997) berpendapat bahwa faktor personal
(misalnya, sikap dan keyakinan), perilaku, dan peristiwa lingkungan semua
pengaruh kemampuan satu sama lain dan dampak individu untuk melakukan
dengan cara-cara tertentu.
Paragraf selanjutnya, penulis menjelaskan Ada intervensi manajemen
waktu meliputi pelatihan keterampilan seperti goal- pengaturan, penjadwalan,
memprioritaskan tugas-tugas, pemantauan diri, pemecahan masalah teknik,
mendelegasikan, dan negosiasi, serta resolusi konflik (Bruning & Frew, 1987;
Higgins, 1986; Morisano, Hirsh, Peterson, Pihl, & Shore, 2010; Richardson &
Rothestein, 2008). Mereka secara khusus berfokus pada manajemen waktu
sering berpusat pada menetapkan tujuan dan prioritas, mekanisme
manajemen waktu (misalnya, membuat to-do list), dan / atau preferensi
seseorang untuk organisasi (misalnya, preferensi untuk terorganisir daripada
bekerja tidak teratur hari;. Claessens et al, 2007). Macan et al. (1990)
menyarankan bahwa waktu pelatihan manajemen harus mengarah pada
peningkatan di daerah-daerah dan, pada gilirannya, ini harus mengarah pada
peningkatan kontrol dirasakan waktu (Claessens et al., 2007). Studi (lihat
Green & Skinner, 2005; King et al, 1986;. Macan, 1994; Slaven & Totterdell,
1993; Van Eerde, 2003) telah menyimpulkan juga bahwa, setelah pelatihan,
peserta akan terlibat dalam perilaku manajemen waktu lebih sering
(Claessens et al., 2007). Selain itu, variabel seperti memperkirakan waktu,
waktu akurat pada tugas-tugas penting, kecemasan, dan penundaan
tampaknya akan terpengaruh positif oleh pelatihan manajemen waktu (Burt &
Kemp, 1994; Claessens et al, 2007; Eilam & Aharon, 2003; Francis-Smythe &
Robertson, 1999; Karim, et al, 2013;. Van Eerde, 2003). Saat ini penggunaan
waktu atau mengelola waktu adalah masalah penting baik bagi individu dan
organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi efektivitas
waktu strategi manajemen instruksi pada belajar manajemen waktu akademik
siswa cacat 'dan self efficacy akademik tahun pertama.
Pembahasan Pada bagian pembahasan, penulis membagi sub pokok
bahasan menjadi beberapa bagian, yaitu:
13
Metode Peserta ;60 siswa berpartisipasi dalam penelitian ini. Setiap
peserta siswa memenuhi kriteria berikut didirikan untuk dimasukkan dalam
penelitian ini: (a) diagnosis LD oleh referensi guru, dan ketidakmampuan
belajar tes skrining (Kamel, 1990) (b) skor IQ pada Kemampuan Mental Test
(Mosa, 1989) antara 90 dan 118 (c) tidak adanya kondisi menonaktifkan
lainnya. Sampel dibagi menjadi dua kelompok; eksperimental (n = 30 anak
laki-laki) dan kontrol (n = 30 anak laki-laki)
Instrumen ; 19-item TMQ dikembangkan untuk mengukur praktik
manajemen waktu siswa sekolah persiapan memiliki skala Likert 3-point.
Tanggapan bawah setiap item terdiri dari biasa, kadang-kadang, dan tidak
pernah. Nilai-nilai yang lebih tinggi pada TMQ sesuai dengan praktek
manajemen waktu yang lebih baik. Manajemen Waktu Angket diberikan untuk
mata pelajaran di ruang kelas dan butuh 10 menit.
Prosedur; siswa yang ikut memenuhi kriteria yang ditetapkan berikut
untuk dimasukkan dalam penelitian ini: (a) diagnosis LD oleh referral guru.
Hasil pemindaian neurologis menunjukkan bahwa orang-orang yang
neurologis kekurangan (b) skor IQ pada Kemampuan Mental Test (Mosa,
1989) antara 95 dan 115 (c) skor kinerja membaca minimal 2 tahun di bawah
tingkat kelas (d) tidak adanya lainnya menonaktifkan kondisiPra-intervensi.
Desain dan Analisis; Efek menerapkan waktu strategi manajemen
instruksi pada siswawaktu akademik manajemen dan self efficacy akademik
dinilai menggunakan berulang-langkah desain, pasca pra dan tindak lanjut
pengujian.
Hasil ; Tabel 2. menunjukkan data analisis ANCOVA untuk perbedaan
dalam tes pasca berarti skor antara kelompok eksperimen dan kontrol dalam
waktu akademik pengelolaan. Tabel menunjukkan bahwa (F) nilai adalah
(1149,034) dan itu adalah nilai signifikan pada tingkat (0,01)
Diskusi ; Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi
efek dari efek menerapkan waktu strategi manajemen instruksi dari
manajemen waktu akademik siswa dan efikasi diri akademik.
14
Dalam sub pokok bahasan diatas penulis menjelaskan dengan sangat
rinci bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan. Pembahasan yang
dilakukan oleh penulis mudah dipahami maksud dan tujuannya oleh pembaca
C. Kelebihan dan Kukurangannya
1.Kelebihan
Kelebihan dalam setiap karya tulis pastinya tersebar di berbagai
tulisannya, namun pastilah ada beberapa kelebihan yang menonjol pada
setiap karya ilmiah/tulis. Kelebihan dalam jurnal ini adalah terletak pada
meteri yang cukup lengkap terlihat pada sub-sub judul dalam jurnal tersebut
yang lengkap dan mendetail, kemudian kelebihan dari jurnal tersebut adalah
penulis dapat mengembangkan beberapa poin-point kecil namun cukup
penting untuk di kaji, dan penulis melakukannya dengan cukup baik.
Kemudian jurnal ini sangat terpercaya karena penulis mencantumkan banyak
referensi/daftar pustaka sehingga jurnal tersebut sangat memikat. Teori dan
model analisis yang diguakan tepat dan ini terlihat pada tiap-tiap kalimat,
yang mana pada tiap-tiap kalimat tersebut sangat manarik dan tersusun
dengan rapi sehingga menarik minat para pembaca. Kelebihan berikutnya
terletak pada segi kepenulisan sang penulis yang cukup baik dengan tidak
bertele-tele dalam menulis/menyimpulkan materinya, penulis juga
memasukkan poin-poin penting kedalam jurnal dengan uraian yang lengkap
namun tidak boros kalimat.
2. Kelemahan
Jika kita mencari sebuah kekurangan dalam sebuah karya sastra
maupun karya ilmiah seseorang mungkin saja sangat untuk mencarinya
karena setiap penulis mempunyai kemampuan dan metode yang berbeda-
beda. Namun menurut saya kekurangan yang ada dalam jurnal ini antara lain
adalah penulis kurang detail dalam memberikan hasil yang didapat dalam
melakukan penelitiannya.
15
D. Kesimpulan
Penelitian ini memiliki beberapa implikasi penting. Penelitian ini menambah
literatur tentang efektivitas waktu strategi manajemen instruksi dengan belajar
siswa penyandang caca. Hasil muncul untuk menunjukkan bahwa waktu strategi
manajemen instruksi adalah strategi pembelajaran yang efektif untuk
meningkatkan manajemen waktu akademik dan efikasi diri akademik siswa
dengan ketidak mampuan belajar.

More Related Content

Similar to Review journal Ali Pirdaus, Prof.Maisah

Manajemen waktu
Manajemen waktuManajemen waktu
Manajemen waktu
Abdul Syarif Sukamto
 
Manajemen waktu
Manajemen waktuManajemen waktu
Manajemen waktu
EDUCATIONAL TECHNOLOGY
 
Rpp 6 pengertian,tujuan pengelolaan waktu
Rpp 6 pengertian,tujuan pengelolaan waktuRpp 6 pengertian,tujuan pengelolaan waktu
Rpp 6 pengertian,tujuan pengelolaan waktu
Arjuna Ahmadi
 
Aktivitas mahasiswa di kampus dan di luar kampus
Aktivitas mahasiswa di kampus dan di luar kampusAktivitas mahasiswa di kampus dan di luar kampus
Aktivitas mahasiswa di kampus dan di luar kampusVisca Amelia S
 
Pengurusan Masa
Pengurusan Masa Pengurusan Masa
Pengurusan Masa
Ilyana Bashah
 
Pengertian disiplin dalam belajar
Pengertian disiplin dalam belajarPengertian disiplin dalam belajar
Pengertian disiplin dalam belajar
ade fikri
 
Wan tugasan
Wan tugasanWan tugasan
Wan tugasanman wan
 
Time Management.pptx
Time Management.pptxTime Management.pptx
Time Management.pptx
IkinMarzal
 
Wan tugasan
Wan tugasanWan tugasan
Wan tugasanman wan
 
Wan tugasan
Wan tugasanWan tugasan
Wan tugasanman wan
 
Wan tugasan
Wan tugasanWan tugasan
Wan tugasanman wan
 
Wan tugasan
Wan tugasanWan tugasan
Wan tugasanman wan
 
Manajemen waktu time_management
Manajemen waktu time_managementManajemen waktu time_management
Manajemen waktu time_management
l4l4k
 
Manajemen_Waktu_Time_Management.pptx
Manajemen_Waktu_Time_Management.pptxManajemen_Waktu_Time_Management.pptx
Manajemen_Waktu_Time_Management.pptx
aplikasiecare
 
Manajemen_Waktu_Time_Management.pptx
Manajemen_Waktu_Time_Management.pptxManajemen_Waktu_Time_Management.pptx
Manajemen_Waktu_Time_Management.pptx
JosephaAgnesMarsela
 
Wakt unya bangun dan mem bangung waktu
Wakt unya bangun dan mem bangung waktuWakt unya bangun dan mem bangung waktu
Wakt unya bangun dan mem bangung waktuKhairul Fadli
 
Konsep sistem informasi
Konsep sistem informasiKonsep sistem informasi
Konsep sistem informasi
rusdy anha
 

Similar to Review journal Ali Pirdaus, Prof.Maisah (20)

Manajemen waktu
Manajemen waktuManajemen waktu
Manajemen waktu
 
Manajemen waktu
Manajemen waktuManajemen waktu
Manajemen waktu
 
Rpp 6 pengertian,tujuan pengelolaan waktu
Rpp 6 pengertian,tujuan pengelolaan waktuRpp 6 pengertian,tujuan pengelolaan waktu
Rpp 6 pengertian,tujuan pengelolaan waktu
 
Aktivitas mahasiswa di kampus dan di luar kampus
Aktivitas mahasiswa di kampus dan di luar kampusAktivitas mahasiswa di kampus dan di luar kampus
Aktivitas mahasiswa di kampus dan di luar kampus
 
Pengurusan Masa
Pengurusan Masa Pengurusan Masa
Pengurusan Masa
 
Tugas sarman kel. 3
Tugas sarman kel. 3Tugas sarman kel. 3
Tugas sarman kel. 3
 
Tugas sarman kel. 3 AKPER PEMKAB MUNA
Tugas sarman kel. 3 AKPER PEMKAB MUNATugas sarman kel. 3 AKPER PEMKAB MUNA
Tugas sarman kel. 3 AKPER PEMKAB MUNA
 
Tugas sarman kel. 3 AKPER PEMKAB MUNA
Tugas sarman kel. 3 AKPER PEMKAB MUNA Tugas sarman kel. 3 AKPER PEMKAB MUNA
Tugas sarman kel. 3 AKPER PEMKAB MUNA
 
Pengertian disiplin dalam belajar
Pengertian disiplin dalam belajarPengertian disiplin dalam belajar
Pengertian disiplin dalam belajar
 
Wan tugasan
Wan tugasanWan tugasan
Wan tugasan
 
Time Management.pptx
Time Management.pptxTime Management.pptx
Time Management.pptx
 
Wan tugasan
Wan tugasanWan tugasan
Wan tugasan
 
Wan tugasan
Wan tugasanWan tugasan
Wan tugasan
 
Wan tugasan
Wan tugasanWan tugasan
Wan tugasan
 
Wan tugasan
Wan tugasanWan tugasan
Wan tugasan
 
Manajemen waktu time_management
Manajemen waktu time_managementManajemen waktu time_management
Manajemen waktu time_management
 
Manajemen_Waktu_Time_Management.pptx
Manajemen_Waktu_Time_Management.pptxManajemen_Waktu_Time_Management.pptx
Manajemen_Waktu_Time_Management.pptx
 
Manajemen_Waktu_Time_Management.pptx
Manajemen_Waktu_Time_Management.pptxManajemen_Waktu_Time_Management.pptx
Manajemen_Waktu_Time_Management.pptx
 
Wakt unya bangun dan mem bangung waktu
Wakt unya bangun dan mem bangung waktuWakt unya bangun dan mem bangung waktu
Wakt unya bangun dan mem bangung waktu
 
Konsep sistem informasi
Konsep sistem informasiKonsep sistem informasi
Konsep sistem informasi
 

Recently uploaded

Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 

Recently uploaded (20)

Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 

Review journal Ali Pirdaus, Prof.Maisah

  • 1. 1 The effectiveness of Time Management Strategies Instruction on students' academic time management and academic self efficacy” . A. Latar Belakang Tujuan Manajemen pendidikan yang diterapkan di lingkungan internal sistem persekolahan hanyalah sebagian dari tanggung jawab kepala sekolah sebagai manajer pendidikan. Para pengelola pendidikan (kepala sekolah, kepala dinas pendidikan) sebagai eksekutif modern saat ini harus mampu mengamati dan merespon segenap tantangan yang dimunculkan oleh lingkungan eksternal baik yang dekat maupun yang jauh. Lingkungan eksternal dekat adalahlingkungan yang mempunyai pengaruh langsung pada operasional lembaga pendidikan, seperti berbagai potensi dan keadaan dalam bidang pendidikanyang menjadi konsentrasi usaha sekolah itu sendiri, situasi persaingan, situasi pelanggan pendidikan, dan pengguna lulusan. Kesemuanya berpengaruh pada penentuan strategi yang diperkirakan mendukung sekolah mencapaitujuannya. Lingkungan eksternal yang jauh adalah berbagai kekuatan dankondisi yang muncul di luar lingkungan eksternal yang dekat meliputikeadaan sosial ekonomi, politik, keamanan nasional, perkembangan teknologi,dan tantangan global. Secara tidak langsung berpengaruh terhadap penyelenggaraan sistem pendidikan di suatu sekolah. Faktor lingkungan internal dan eksternal perlu diantisipasi, dipantau,dinilai, dan disertakan sedemikian rupa ke dalam proses pengambilankeputusan eksekutif. Para pengambil keputusan, termasuk di dalamnya kepalasekolah maupun pengelola pendidikan lainnya seringkali terpaksa mengalahkan tuntutan kegiatan interen dan eksteren lembaga pendidikandemi melayani bermacam kepentingan seperti urusan rutin, dinas, bekerja harus selalu di bawah petunjuk atau pedoman kerja yang ditetapkan oleh birokrasi tanpa mempertimbangkan kebutuhan eksternal organisasi yang terus berubah, sehingga proses pengambilan keputusan seringkali tidak maksimal dalam menghasilkan keputusan-keputusan strategis. Akibatnya persoalan, aktual lembaga pendidikan yang dihadapi tidak dapat terselesaikan secaramaksimal.Pengamatan dan penilaian yang dilakukan secara simultan terhadap lingkungan eksternal dan internal
  • 2. 2 lembaga pendidikan memungkinkan para pengelola pendidikan mampu mengidentifikasi berbagai jenis peluang yangada untuk dapat merumuskan dan mengimplementasikan berbagai rencana pendidikan secara berhasil. Rancangan yang bersifat menyeluruh ini dapat dilakukan melalui proses tindakan yang dikenal sebagai manajemen strategic, juga berkaitan dengan Jurnal yang berjudul “The effectiveness of Time Management Strategies Instruction on students' academic time management and academic self efficacy” . B. Pembahasan Waktu tak pernah lepas dari setiap kehidupan manusia. Dari mulai manusia dilahirkan hingga nantinya kembali ke dalam tanah, sang waktulah yang akan selalu ada menemani. Sering sekali kita mendengar pepatah “Waktu adalah Uang” dimana hal ini berarti kita harus bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin karena waktu sama berharganya dengan uang. Namun pada prakteknya manusia sering merasa tidak puas dengan 24 jam yang telah diberikan dalam sehari. entah karena kepadatan jadwal yang mereka miliki atau karena kurangnya pengaturan waktu yang merekaterapkan, sehingga mereka tidak bisa menghandle semua agenda yang harus diselesaikan dan yang terjadi bukan mereka yang mengendalikan waktu tetapi waktu yang mengendalikan mereka. Masalah ini merupakan salah satu masalah utama yang dialami oleh para siwa dan tenaga pengajar kita dituntut untuk mennjadi insan yang aktif, baik aktif dalam berorganisasi maupun dalam memenuhi kewajiban menuntut ilmu demi memajukan bangsa. Masih banyak sekali kita yang merasa hidupnya dikejar berbagai macam deadline tugas, mulai dari tugas akademis maupun tugas organisasi. terkadang hal ini membuat sebagian dari mereka merasa terbebani dan akhirnya berakibat buruk pada salah satu bagian dari kehidupan mereka atau bisa dibilang hidupnya menjadi tidak seimbang, dan tentunya ini bisa terwujud apabila kita memiliki pengaturan waktu yang baik. (pengaturan waktu terbilang sangat penting terutama bagi pelajar danmahasiswa. tanpa pengaturan waktu yang baik, waktu yang ada akan terbuang sia-sia karena dipakai untuk mendahulukan kegiatan-kegiatan yang
  • 3. 3 terbilang kurang penting, sedangkan untuk kegiatan-kegiatan yang lebih penting malah tidak terselesaikan dengan baik. inilah yang membuat kita merasa hidup kita selalu terasa dikejar waktu. Namun disamping itu, dalam mengatur waktu terhadap jadwal kegiatan yang ada tidak bisa dilakukan se&ara asal, pengaturan waktu juga harus didasari dengan kedisiplinan dalam melaksanakan jadwal tersebut sehingga tercipta keefektifan kerja yang berdampak pada kehidupan sosial dan akademik pada pribadi itu sendiri. Dengan menyadari pentingnya penerapan pengaturan waktu pada kita semua, sebagai mana di jelaskan dalam al Qur'an sebagai berikut : ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ل‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ت‬‫آ‬ َ‫و‬ َ‫ار‬َ‫ه‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ل‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ر‬َّ‫خ‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ب‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫د‬ َ‫ر‬َ‫م‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ َ‫س‬ْ‫م‬َّ‫ش‬‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ر‬َّ‫خ‬َ‫س‬ َ‫و‬ِ‫ن‬ ‫ُّوا‬‫د‬ُ‫ع‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬‫و‬ُ‫م‬ِ َّ‫اّل‬ َََ‫م‬ْ‫ع‬ ٌ‫ار‬َّ‫ف‬َ‫ك‬ ٌ‫م‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ظ‬َ‫ل‬ َ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِْ‫اْل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫َا‬‫ه‬‫و‬ُ‫ص‬ْ‫ح‬ُ‫ت‬ َ‫َل‬ “ Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat lalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” ( Qs Ibrahim : 33-34 ) Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa Allah memberikan berbagai macam nikmat kepada kita , salah satu nikmat tersebut adalah ditundukkan malam dan siang, yaitu diberikan waktu kepada kita sehari semalam selama 24 jam, kalau kita pandai mensyukurinya dengan memanfaatkannya dalam ketaatan, maka nikmat tersebut akan menjadi berkah bagi kita, dan Allah akan menambah dengan kenikmatan lainnya. Tetapi jika menyia-nyiakannya maka nikmat tersebut akan dicabut oleh Allah. Waktu merupakan komoditi yang terbatas (Keenan, 1995). Semua orang mempunyai sumber waktu yang sama yaitu 24 jam atau 86.400 detik setiap hari. Namun ada sebagian orang yang mengaku tidak mempunyai cukup waktu untuk melakukan sesuatu, sebagian lagi justru dapat menyelesaikan banyak hal dibandingkan dengan orang lain. Kebiasaan-kebiasaan yang
  • 4. 4 seringkali dilakukan bahkan menjadi sumber masalah dalam pemborosan waktu. Kebiasaan seperti melakukan hal-hal yang sebetulnya tidak perlu dikerjakan sama sekali tanpa disadari adalah sesuatu yang sering dilakukan. Ini merupakan cara yang umum dilakukan oleh banyak orang. Contoh kebiasaan ini antara lain mengerjakan halhal yang tidak penting hanya karena sejak lama hal itu sudah biasa dilakukan, melakukan pencatatan terhadap beberapa set buku transaksi dan masih melakukan sistem manual padahal sudah dapat dikerjakan dengan komputerisasi. Kebiasaan lain adalah melakukan sesuatu yang dapat dan seharusnya dikerjakan orang lain. Seseorang seringkali merasa lebih ahli atau lebih cepat mengerjakan sesuatu pekerjaan dibandingkan dengan orang lain. Seseorang tidak percaya akan kemampuan atau kinerja orang lain, sehingga pendelegasian tugas kurang. Oleh karena itu, waktu yang digunakan terbuang hanya gara-gara kekhawatiran yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. Membuang waktu orang lain dengan sia-sia tanpa disadari sebenarnya juga menjadi sumber ketidakefektifan. Ketika menyelenggarakan rapat atau pertemuan terlambat berarti telah membuang waktu orang lain, terutama orang yang hadir lebih awal. Perencanaan atau persiapan yang kurang, tujuan rapat yang tidak jelas atau hanya penyelenggaraan rapat yang memenuhi program rutinitas menjadi penyebabnya. Hal-hal tersebut sebenarnya hanya masalah bagaimana orang melakukan manajemen terhadap waktu yang dimiliki. Seseorang diharapkan dapat berkonsentrasi dalam membuat pilihan dan menyadari hal-hal yang dapat memotivasi dalam membuat pilihan tesebut. Dalam kehidupan moderen seperti sekarang ini, semua orang dituntut untuk dapat lebih profesional dalam bekerja maupun menjalani kehidupan pribadi. Tuntutan tersebut sangat dirasakan ketika upaya pelayanan dalam berbagai bidang menjadi hal yang sangat vital. Untuk itu, dalam menjalani kehidupan terutama dalam menyelesaikan pekerjaannya, seseorang perlu melakukan manajemen diri. Manajemen waktu merupakan salah satu manajemen diri dalam upaya agar seseorang dapat lebih professional bekerja. Manajemen waktu adalah suatu kemampuan untuk mengalokasikan waktu dan sumber-sumber untuk mencapai tujuan (Dejanasz, 2002: 66). Keterampilan dalam mengelola waktu
  • 5. 5 adalah bagaimana kita meluangkan waktu untuk memprioritaskan dan mencapai beberapa tujuan kehidupan serta menghasilkan kesejahteraan. Manajemen waktu merupakan keterampilan personal da manajerial. Hal ini merupakan proses untuk menyusun dan mencapai tujuan, memperkirakan waktu dan sumber-sumber waktu yang dibutuhkan untuk mencapai masing- masing tujuan dan mendisiplinkan diri sendiri memfokuskan pada tujuan. Seorang manajer yang efektif dapat mengelola waktu sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Selain itu, manjemen waktu dapat mengurangi tingkat stress (Dejanasz, 2002: 66). Pemborosan Waktu Membuang waktu merupakan hal yang sangat mudah dilakukan, bahkan seringkali tanpa disadari telah melakukannya berkali-kali. Kegiatan yang membuang waktu merupakan kegiatan memboroskan waktu yang hendaknya tidak banyak dilakukan. Kegiatan seperti itu bahkan harus dihindari. Beberapa contoh membuang waktu antara lain : 1. Pergi ke tempat yang sama dua kali gara-gara lupa sesuatu 2. Melamunkan kejadian yang telah atau akan terjadi 3. Hanya memandangi tumpukan pekerjaan yang tertunda semakin tinggi 4. Tidak menemukan selembar kertas penting pada saat diperlukan 5. Menghabiskan waktu mencari sesuatu di tempat yang bukan tempatnya karena lupa meletakkan Beberapa Penyebab Pemborosan Waktu Pada saat mencoba untuk menyelesaikan pekerjaan, seringkali tanpa disadari waktu telah hilang tidak diharapkan. Setelah baru disadari akan adanya beberapa hal yang menyebabkan waktu hilang dengan percuma. Menurut Treacy (1993), ada hal-hal yang umum menyebabkan pemborosan waktu : tidak menemukan apa yang dicari, pertemuan, telepon, interupsi, penangguhan, kertas kerja yang kecil-kecil, kemelut, urutan pelimpahan yang terbalik, ingin segalanya sempurna dan gangguan
  • 6. 6 Gambaran dari pemborosan waktu tersebut adalah : 1. Tidak menemukan apa yang dicari Beberapa orang mungkin jengkel ketika harus menghabiskan waktu untuk mencari kertas catatan atau dokumen yang salah taruh. Apalagi kalau sedang dikejar-kejar target waktu. Apabila setiap kali hal ini terjadi dan menghabiskan waktu 1 menit atau bahkan lebih, maka bisa dibayangkan berapa lama waktu yang terbuang untuk melakukan sesuatu yang tidak produktif seperti ini. 2. Pertemuan Dalam pekerjaan, seringkali diminta untuk menghadiri rapat. Namun seringkali rapat yang diadakan tersebut tidak relevan dengan pekerjaan kita, memakan waktu yang lama, bahkan rapat dimulai terlambat. 3. Telepon Berkaitan dengan penanganan telepon, seringkali kebanyakan orang melakukan sesuatu pemborosan waktu tanpa disadari. Beberapa hal misalnya banyaknya telepon berdering setiap hari, pembicaraan telepon yang bertele-tele, mengulang telepon karena ada sesuatu yang terlupakan dan sebagainya. 4. Interupsi Interupsi oleh orang lain ke meja kerja seringkali tidak dapat dihindari. Interupsi ini kadang tanpa disadari memang didukung oleh perilaku kita yang menghentikan apa yang kerjakan ketika ada interupsi. Hal ini dilakukan salah satunya karena ada perasaan tidak enak terhadap orang lain. 5. Penangguhan Tugas yang menumpuk cenderung ditangguhkan. Beberapa orang membuat alasan-alasan untuk melakukan penundaan. Padahal dengan penundaan-penundaan justru tugas semakin menumpuk. 6. Kertas kerja yang kecil-kecil Kertas kerja seringkali menjadi sumber pemborosan waktu. Hal itu terjadi karena cara kerja yang tidak efektif. Suatu data yang perlu direkam harus melalui proses pencatatan ulang (pemindahan data) dalam beberapa kertas atau buku. 7. Kemelut Ada mungkin dari waktu yang dimiliki, dihabiskan hanya karena terjebak pada suatu kemelut. Bahkan seringkali seseorang
  • 7. 7 tergopohgopoh dari suatu kemelut ke kemelut yang lain. Namun perlu dipertanyakan apakah kemelut yang ditangani betul-betul masalah yang perlu dihadapi saat ini. 8. Urutan pelimpahan yang terbalik Ada sebagian orang yang memboroskan waktu dengan membiarkan bawahannya meninggalkan pekerjaan di atas meja mereka hanya untuk mendapatkan masukan. Misalnya dengan ungkapan “taruh di situ, biar saya periksa dulu”. 9. Ingin segalanya sempurna Keinginan agar segalanya sempurna, seringkali membuat sesuatu yang penting menjadi tidak tergarap. Hal ini karena sebenarnya sesuatu yang kita kerjakan cukup hanya dengan 90% keberhasilan, tetapi kita mentargetkan harus berhasil 100%. 10. Gangguan Gangguan yang terjadi ketika mengerjakan suatu tugas seringkali tidak dapat dihindarkan. Pekerjaan yang menumpuk di atas meja bahkan bias merengggut perhatian, sehingga proses kerja sebelumnya menjadi terganggu. Penilaian Diri Penilaian diri merupakan salah satu cara untuk mengetahui masalah yang betul-betul terjadi. Langkah pertama dalam meningkatkan keterampilan manajemen waktu adalah melakukan penilaian diri dalam menggunakan waktu. Langkah ini meliputi: 1. Menganalisis penggunaan waktu saat ini 2. Mengidentifikasi hal-hal yang memboroskan waktu 3. Mengubah kebiasaan Dalam menganalisis penggunaan waktu, perlu mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada diri sendiri mengenai bagaimana penggunaan waktu yang telah dilakukan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut, misalnya : seberapa besar proporsi pekerjaan yang dikerjakan sesuai target, berapa banyak interupsi yang telah dihadapi, apakah selama ini betul-betul produktif atau hanya sibuk dsb. Jawaban dari beberapa pertanyaan tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai bagaimana penggunaan waktu sekarang ini. Hal–hal yang memboroskan waktu juga perlu diketahui. Kebanyakan
  • 8. 8 orang baru menyadari ternyata banyak waktu yang telah terbuang dengan percuma. Hal ini bisa diakibatkan oleh kebiasaan-kebiasaan yang sering dlakukan. Oleh karena itu, mengubah kebiasaan menjadi sesuatu yang tidak kalah penting dalam keterampilan manajemen waktu. Mengubah kebiasaan ini bukan satu hal yang mudah dilakukan, apalagi kalau kebiasaan tersebut telah menjadi sesuatu yang melekat dalam diri. Namun tanpa ada itikat untuk mengubah kebiasan tersebut, akan selalu terjebak dengan penggunaan waktu yang tidak efektif. Akibat selanjutnya adalah kehidupan kerja atau bahkan kehidupan pribadi tidak mencapai kesejahteraan. Mengubah Kebiasaan Mengenal diri dan mengenal pemboros waktu merupakan modal besar untuk melakukan perubahan diri. Kebiasaan-kebiasaan yang sering tidak disadari memboroskan waktu memerlukan perbaikan. Kebiasaan yang menurut kita tidak efektif dalam menggunakan waktu hendaknya diubah menjadi kebiasaan menggunakan waktu yang efektif. Oleh karena itu, hal yang penting dilakukan adalah memusatkan diri pada upaya- upaya untuk menghilangkan kebiasaan yang memboroskan waktu. Beberapa hal yang memboroskan waktu sudah disampaikan di atas. Hal – hal tersebut seringkali tidak disadari, karena itu sudah menjadi sesuatu yang rutin dan menjadi kebiasaan sehari-hari. Dan karena sudah menjadi kebiasaan sehari- hari tampaknya sulit untuk dirubah. Namun yang namanya mengubah kebiasaan memerlukan waktu dan usaha. Sebuah perubahan memerlukan proses. Kebiasaan sangat erat kaitannya dengan karakter. Karakter kita pada dasarnya adalah gabungan kebiasaan-kebiasaan kita (Covey, 1994). Mengubah kebiasaan berarti mengubah karakter kita. Tentu saja hal ini bukan suatu hal yang mudah dilakukan. Hal ini karena kebiasaan secara konsisten dilakukan terus-menerus, setiap hari dan seringkali tidak disadari. Kebiasaan ini selain akan menghasilkan kefektifan juga ketidakefektifan kita. Mengubah kebiasaan penggunaan waktu yang tidak efektif dapat dimulai dengan menuliskan beberapa hal yang memboroskan waktu. Kemudian membuat daftar masalah yang dapat ditimbulkan karena kebiasaan tersebut. Berikutnya adalah memvisualisasikan kebiasaan menghemat waktu. Dalam hal ini, membayangkan kegiatan-kegiatan yang menghemat waktu. Semua pikiran
  • 9. 9 yang menyebabkan penangguhan waktu segera dihilangkan. Langkah selanjutnya adalah mengembangkan kebiasaan yang menghemat waktu. Sebelumnya perlu dituliskan beberapa langkah yang menghemat waktu Pengelolaan Tugas Ada beberapa orang yang sibuk dengan tugas pekerjaan, namun dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Ada juga orang hanya tergopoh-gopoh dari kemelut satu ke kemelut lain, tapi tugas tidak selesai. Hal ini biasa disebabkan orang tersebut tidak dapat mengelola tugasnya. Agar dapat mengelola tugas dengan baik, maka ada beberapa langkah penting, yaitu : 1. Mengetahui tanggung jawab Dalam setiap pekerjaan, memiliki deskripsi tugas. Deskripsi tugas ini menggambarkan secara garis besar tugas dan bidang tanggung jawab. Dengan deskripsi ini seseorang diharapkan dapat menyadari keberadaannya dan mengidentifikasi segala sesuatu yang seharusnya dikerjakan. 2. Menetapkan tujuan Menetapkan tujuan dan mencapai tujuan merupakan bagian yang paling utama dalam pengaturan waktu. Dengan tujuan tersebut, seseorang akan lebih mudah untuk mengetahui dari mana harus memulai pekerjaan. Selain itu, juga memudahkan untuk memutuskan apa yang penting dan perlu untuk dilakukan. Dengan demikian, akan dapat terhindar dari tindakan yang membuang waktu. 3. Mengidentifikasi prioritas Tugas-tugas yang harus dikerjakan mungkin banyak. Apabila dapat mengidentifikasi prioritas dari tugas-tugas tersebut, maka memudahkan untuk mencapai tujuan. Dalam menentukan priporitas tugas, perlu membuat kategori : a. Tugas mendesak Hal-hal yang mendesak sangat memerlukan perhatian, tetapi mungkin saja sesuatu yang sepele. Namun seringkali hal-hal yang mendesak tampak penting karena ada batasan waktu. Tugas tersebut memerlukan reaksi segera tetapi tidak seharusnya menghabiskan waktu terlalu banyak. Untuk itu, mungkin seharusnya
  • 10. 10 menunda sesuatu yang mendesak untuk mengerjakan sesuatu yang penting. Tugas yang termasuk dalam kategori ini antara lain mengangkat telepon, menjawab email dsb. b. Tugas penting Tugas yang penting biasanya sangat terkait dengan tugas utama. Tugas ini memerlukan pertimbangan yang cermat dan seringkali memerlukan waktu ekstra untuk memikirkannya. Tugas penting misalnya membuat program layanan untuk tahun berikutnya. Tentu saja ada juga tugas yang mendesak dan penting. Apabila ini terjadi, maka memerlukan perhatian secara penuh. Strategi Manajemen Waktu Ada beberapa strategi manajemen waktu. Seseorang dapat meluangkan waktu kira-kira 10 s.d. 15 menit untuk mengelola jadual kegiatan. 1. Membiasakan diri untuk menyiapkan daftar. Daftar ini berisi segala sesuatu yang butuh untuk dilakukan dan memprioritaskan menurut tingkat kepentingannya. 2. Merencanakan kegiatan ter tentu dilakukan pada waktu yang tertentu pula. Hal ini diperlukan disiplin diri. 3. Menemukan waktu bekerja yang optimal. Masing-masing orang memiliki waktu optimal untuk bekerja. Waktu yang dimiliki tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas secara maksimal. 4. Memprioritaskan tugas-tugas berdasarkan tingkat kepentingannya seperti vital, penting, harus dilakukan hari ini atau dapat dilakukan besok. 5. Pengorganisasian. Seseorang perlu memilih atau mengatur lingkungan dalam menyelesaikan tugas. Dalam hal ini, mungkin diperlukan suasana atau lingkungan yang dipersyaratkan, misalnya harus bebas dari material yang tidak diperlukan, mengurangi gangguan (telepon atau kehadiran orang lain) atau interferensi lingkungan (musik, kebisingan)
  • 11. 11 6. Pendelegasian. Seseorang perlu menentukan tugas-tugas atau kegiatankegiatan yang memungkinkan untuk dapat dikerjakan oleh orang lain. 7. Membedakan antara “segera” dan penting” Didalam Paragraf pertama, penulis menegaskan bahwa manajemen waktu yang melibatkan penetapan tujuan, prioritas, perencanaan, ragu-ragu dan cara mengatasi hal itu, belajar dan belajar strategi, mencatat, manajemen stres, mempengaruhi kemampuan individu untuk lebih baik menggunakan waktu dan memberikan rasa urusan mengontrol kekuatan untuk mereka (Orgenstern, 2000). Studi menunjukkan bahwa keterampilan manajemen waktu dapat dilatih .MacCann dan et al. (2012) berpendapat bahwa manajemen waktu dapat dipengaruhi oleh kognisi (misalnya penetapan tujuan dan niat) dan konteks (misalnya peran lingkungan studi). Hal ini sejalan dengan panggilan untuk memasukkan karakteristik individu dan orang lain mempengaruhi dalam penelitian manajemen waktu (Claessens et al, 2007). Hal ini juga sejalan dengan temuan empiris terkait. Misalnya, siswa berprestasi ditemukan menunjukkan lebih mandiri keterampilan belajar (Zimmerman & Martinez-Pons, 1990), dan dengan manajemen waktu tertentu (Eilam & Aharon, 2003( Paragraf selanjutnya, penulis menjelaskan The konstruk self-efficacy telah dipelajari untuk menentukan masalah yang berkaitan dengan bagaimana siswa belajar dan bagaimana mereka mungkin atau mungkin tidak menerima pergeseran mengambil lebih banyak tanggung jawab untuk pembelajaran mereka (Bandura, 1997). Bandura mengusulkan bahwa kemampuan orang untuk membawa hasil yang signifikan membantu mereka dengan mampu memprediksi hasil tersebut. Bandura mendefinisikan self- efficacy sebagai merujuk kepada "keyakinan dalam kemampuan seseorang untuk mengatur dan melaksanakan program tindakan yang diperlukan untuk memproduksi diberikan pencapaian" (1997, hal. 3). Bandura menempatkan konstruk self efficacy dalam konteks teori kognitif sosial, yang, pada gilirannya, didasarkan pada pengertian sebab-akibat timbal balik triadic dan
  • 12. 12 badan manusia. Sehubungan dengan teori sosial kognitif sebab-akibat timbal balik triadic, Bandura (1986, 1997) berpendapat bahwa faktor personal (misalnya, sikap dan keyakinan), perilaku, dan peristiwa lingkungan semua pengaruh kemampuan satu sama lain dan dampak individu untuk melakukan dengan cara-cara tertentu. Paragraf selanjutnya, penulis menjelaskan Ada intervensi manajemen waktu meliputi pelatihan keterampilan seperti goal- pengaturan, penjadwalan, memprioritaskan tugas-tugas, pemantauan diri, pemecahan masalah teknik, mendelegasikan, dan negosiasi, serta resolusi konflik (Bruning & Frew, 1987; Higgins, 1986; Morisano, Hirsh, Peterson, Pihl, & Shore, 2010; Richardson & Rothestein, 2008). Mereka secara khusus berfokus pada manajemen waktu sering berpusat pada menetapkan tujuan dan prioritas, mekanisme manajemen waktu (misalnya, membuat to-do list), dan / atau preferensi seseorang untuk organisasi (misalnya, preferensi untuk terorganisir daripada bekerja tidak teratur hari;. Claessens et al, 2007). Macan et al. (1990) menyarankan bahwa waktu pelatihan manajemen harus mengarah pada peningkatan di daerah-daerah dan, pada gilirannya, ini harus mengarah pada peningkatan kontrol dirasakan waktu (Claessens et al., 2007). Studi (lihat Green & Skinner, 2005; King et al, 1986;. Macan, 1994; Slaven & Totterdell, 1993; Van Eerde, 2003) telah menyimpulkan juga bahwa, setelah pelatihan, peserta akan terlibat dalam perilaku manajemen waktu lebih sering (Claessens et al., 2007). Selain itu, variabel seperti memperkirakan waktu, waktu akurat pada tugas-tugas penting, kecemasan, dan penundaan tampaknya akan terpengaruh positif oleh pelatihan manajemen waktu (Burt & Kemp, 1994; Claessens et al, 2007; Eilam & Aharon, 2003; Francis-Smythe & Robertson, 1999; Karim, et al, 2013;. Van Eerde, 2003). Saat ini penggunaan waktu atau mengelola waktu adalah masalah penting baik bagi individu dan organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi efektivitas waktu strategi manajemen instruksi pada belajar manajemen waktu akademik siswa cacat 'dan self efficacy akademik tahun pertama. Pembahasan Pada bagian pembahasan, penulis membagi sub pokok bahasan menjadi beberapa bagian, yaitu:
  • 13. 13 Metode Peserta ;60 siswa berpartisipasi dalam penelitian ini. Setiap peserta siswa memenuhi kriteria berikut didirikan untuk dimasukkan dalam penelitian ini: (a) diagnosis LD oleh referensi guru, dan ketidakmampuan belajar tes skrining (Kamel, 1990) (b) skor IQ pada Kemampuan Mental Test (Mosa, 1989) antara 90 dan 118 (c) tidak adanya kondisi menonaktifkan lainnya. Sampel dibagi menjadi dua kelompok; eksperimental (n = 30 anak laki-laki) dan kontrol (n = 30 anak laki-laki) Instrumen ; 19-item TMQ dikembangkan untuk mengukur praktik manajemen waktu siswa sekolah persiapan memiliki skala Likert 3-point. Tanggapan bawah setiap item terdiri dari biasa, kadang-kadang, dan tidak pernah. Nilai-nilai yang lebih tinggi pada TMQ sesuai dengan praktek manajemen waktu yang lebih baik. Manajemen Waktu Angket diberikan untuk mata pelajaran di ruang kelas dan butuh 10 menit. Prosedur; siswa yang ikut memenuhi kriteria yang ditetapkan berikut untuk dimasukkan dalam penelitian ini: (a) diagnosis LD oleh referral guru. Hasil pemindaian neurologis menunjukkan bahwa orang-orang yang neurologis kekurangan (b) skor IQ pada Kemampuan Mental Test (Mosa, 1989) antara 95 dan 115 (c) skor kinerja membaca minimal 2 tahun di bawah tingkat kelas (d) tidak adanya lainnya menonaktifkan kondisiPra-intervensi. Desain dan Analisis; Efek menerapkan waktu strategi manajemen instruksi pada siswawaktu akademik manajemen dan self efficacy akademik dinilai menggunakan berulang-langkah desain, pasca pra dan tindak lanjut pengujian. Hasil ; Tabel 2. menunjukkan data analisis ANCOVA untuk perbedaan dalam tes pasca berarti skor antara kelompok eksperimen dan kontrol dalam waktu akademik pengelolaan. Tabel menunjukkan bahwa (F) nilai adalah (1149,034) dan itu adalah nilai signifikan pada tingkat (0,01) Diskusi ; Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi efek dari efek menerapkan waktu strategi manajemen instruksi dari manajemen waktu akademik siswa dan efikasi diri akademik.
  • 14. 14 Dalam sub pokok bahasan diatas penulis menjelaskan dengan sangat rinci bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan. Pembahasan yang dilakukan oleh penulis mudah dipahami maksud dan tujuannya oleh pembaca C. Kelebihan dan Kukurangannya 1.Kelebihan Kelebihan dalam setiap karya tulis pastinya tersebar di berbagai tulisannya, namun pastilah ada beberapa kelebihan yang menonjol pada setiap karya ilmiah/tulis. Kelebihan dalam jurnal ini adalah terletak pada meteri yang cukup lengkap terlihat pada sub-sub judul dalam jurnal tersebut yang lengkap dan mendetail, kemudian kelebihan dari jurnal tersebut adalah penulis dapat mengembangkan beberapa poin-point kecil namun cukup penting untuk di kaji, dan penulis melakukannya dengan cukup baik. Kemudian jurnal ini sangat terpercaya karena penulis mencantumkan banyak referensi/daftar pustaka sehingga jurnal tersebut sangat memikat. Teori dan model analisis yang diguakan tepat dan ini terlihat pada tiap-tiap kalimat, yang mana pada tiap-tiap kalimat tersebut sangat manarik dan tersusun dengan rapi sehingga menarik minat para pembaca. Kelebihan berikutnya terletak pada segi kepenulisan sang penulis yang cukup baik dengan tidak bertele-tele dalam menulis/menyimpulkan materinya, penulis juga memasukkan poin-poin penting kedalam jurnal dengan uraian yang lengkap namun tidak boros kalimat. 2. Kelemahan Jika kita mencari sebuah kekurangan dalam sebuah karya sastra maupun karya ilmiah seseorang mungkin saja sangat untuk mencarinya karena setiap penulis mempunyai kemampuan dan metode yang berbeda- beda. Namun menurut saya kekurangan yang ada dalam jurnal ini antara lain adalah penulis kurang detail dalam memberikan hasil yang didapat dalam melakukan penelitiannya.
  • 15. 15 D. Kesimpulan Penelitian ini memiliki beberapa implikasi penting. Penelitian ini menambah literatur tentang efektivitas waktu strategi manajemen instruksi dengan belajar siswa penyandang caca. Hasil muncul untuk menunjukkan bahwa waktu strategi manajemen instruksi adalah strategi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan manajemen waktu akademik dan efikasi diri akademik siswa dengan ketidak mampuan belajar.