Dokumen tersebut merangkum pengalaman dan pandangan penyair Mashuri tentang puisi. Ia menjelaskan mengapa puisi penting, proses belajar dari puisi yang memerlukan ketekunan, dan perjalanan kariernya sebagai penyair sejak pertama kali menerbitkan puisinya pada tahun 1990-an hingga rencana proyek puisi berikutnya. Dokumen ini memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang dimaknai sebagai puisi menurut

1. MASHURI
Balai Bahasa Jawa Timur
FB: Mashuri Alhamdulillah
HP: 081331333131

2. Kenapa Menghikmati Dunia Puisi
Asyik
Sebagai kebutuhan
Tempat belajar

3. Syarat Belajar dari/pada Puisi
Ketekunan/Istiqomah
Penghayatan proses
Kepekaan
“Bukan semata urusan galau”

4. Puisi adalah…

5. Proses Pematangan Puisi
 Solitaire
 Komunitas (Gapus, Luar Pagar,
PPSJS)
 Pada dasarnya:
“Menulis adalah urusan personal”

6. Semacam Kiblat
Penyair Indonesia
Penyair mancanegara
Hasil eksperimen

7. Awal Mempublikasikan Puisi
Mading (1992)
Koran kecil (pertama 1996 di Karya
Darma)
Koran besar dan jurnal/majalah besar
(Surabaya Post 1997, Media Indonesia
2000, Kompas 2001, Jurnal Kebudayaan
Kalam 2002, dll.).
Laman, blog, dan media sosial

8. Bukan Hanya Puisi
- Puisi bukan satu-satunya
- Menulis cerpen, novel, naskah drama, esai & KTI
- Puisi adalah cinta pertama dan sepanjang hayat

9. Sumber Puisi
Pengalaman hidup
Hasil bacaan
Lainnya

10. Proses Kelahiran Puisi
Tidak sama
Ada yang lama
Ada yang kilat

11. Nasib ‘Anak-Anak’ Batin
 Jawadwipa 3003 (Teater Gapus, 2003)
 Penerbitan buku belum marak
 Stensilan/fotocopian
 Terbit terbatas
 Diluncurkan di Unair Surabaya
 Perform kawan-kawan (musikalisasi,
pembacaan, lukis, tari, drama/pantomim,
dan diskusi)

12.  Pengantin Lumpur (DKJT
dan Surabaya Poetry Society, 2005)

13. Munajat Buaya Darat (Gress Yogya,
2013)

14. Dangdut Makrifat (Basabasi Yogya,
2018)

15. Apakah melulu mendalami soal
tabu?
Tidak
Religiusitas
Tradisionalitas

16. Project ke Depan
buku puisi yang meminjam metrum
parikan/jula juli ludruk
buku puisi berdasarkan naskah kuno
buku puisi gelap

17. TERIMA KASIH