4. UNIX : UNIX merupakan proyek yang berkembang dari MULTICS dan sempat terhenti pengembangan nya karena
keterlambatan. Pada tahun 1969, Ken Thompson dan Dennis Ritchie mencoba merealisasikan ide MULTICS ini.
UNIX – XENIX, DVIX, SINIX, MINIX, Dst :
Dikarenakan UNIX bersifat Open Source, banyak pengembang yang terus mengembangkan proyek UNIX ini dan jadilah
XENIX, DVIX, SINIX, MINIX, Dst.
MINIX – LINUX : Pada tahun 1991, seorang pengembang bernama Linus Torvalds mengembangkan MINIX menjadi
LINUX yang diberi nama Linux 0.01 dan terus berkembang menjadi Linux 0.02, dts.
LINUX – Arch Linux, Debian, Fedora, Slackware, OpenSUSE : Perkembangan Linux pun berlanjut hingga
tercipta berbagai distro-distro Linux yaitu Arch Linux, Debian, Fedora, Slackware dan OpenSuse.
Arch Linux – Manjaro : Manjaro merupakan distro yang berasal dari pengembangan dari Arch Linux yang
memanfaatkan lingkungan desktop Xfce.
Debian – Canaima, Knoppix, Linux Mint Debian Edition, Ubuntu, BlankOn : Perkembangan dari Debian
merupakan perkembangan distro Linux paling banyak digunakan dikarenakan keunggulannya dalam hal
kestabilan.
Ubuntu – Backtrack, Linux Mint, Lubuntu, Xubuntu, BlackBuntu, Sabily : Ubuntu merupakan
perkembangan distro Debian yang paling banyak mendapatkan pengembangan lagi dikarenakan aplikasi
bawaan nya yang lengkap dan gratis
5. Dual Booting adalah menginstall Operating System ( system operasi )
lebih dari dua operating system pada satu computer.
6. 1. Siapkan media booting installasi seperti USB Bootable, Disk Linux, dll
https://linuxmint.com/download.php
https://rufus.akeo.ie/
► Insert USB kedalam computer. Sebelum teman-teman membuat bootable
pada USB, sebaiknya format lebih dulu USB untuk memastikan USB yang
akan kita buat Bootable kosong
7. ► Double klik pada aplikasi Rufus yang sudah kita siapkan sebelumnya + Pilih Yes.
► Akan tampil Menu Rufus, dan hilangkan ceklis pada pilihan
Creat Extended label and icon files.
8. ► Selanjutnya klik FreeDOS, pilih directory penyimpanan OS Linux Mint
dengan ext (.iso) yang sudah kita download sebelumnya.
► Jika sudah klik Open, lalu klik Start untuk mulai. Kemudian, akan muncul kotak
dialoge Please select the mode that you want to use to write this image.
Pilih Write in ISO Image mode ( Recommended ). Lalu Pilih OK
9. ► Kemudian, setelah kita klik OK, akan muncul kembali kotak dialog Warning!.
Kita klik OK saja, karena maksud dari warning tersebut adalah untuk
mengongkan atau memformat USB yang kita gunakan, meskipun sudah kita
format sebelumnya.
► Berikutnya kita tunggu hingga proses Intallasi selesai
Kemudian untuk step yang terakhir, jika tidak muncul notifikasi error maka
installasi kita berhasil. Klik close.
10. 2. Membuat partisi melalui OS Windows
► Kita klik kanan pada My Computer lalu Pilh Manage
11. ► Pilih Disk Management pada folder Storage
► Klik drive yang akan kita bagi partisinya. Klik kanan dan pilih Shrink Volume.
12. ► Pada option Enter the amount of space to shrink in MB, input size sesuai
kebutuhan. Klik Shrink.
► Kemudian klik kanan pada drive yang telah dipartisi. Pilih New Simple Volume.
Setelah itu akan muncul box dialog New simple volume wizard, klik Next sampai
box dialog terakhir lalu klik Finish.
13. 3. Langkah ketiga, insert USB Bootable Linux Mint yang sudah kita buat sebelumnya ke
dalam computer, kemudian setting Boot pada BIOS menjadi USB. Jika USB terdetect maka
langsung saja pilih menu Boot, dan ganti primary bootnya dengan USB. Kemudian tekan
F10 untuk save dan exit
4. Berikutnya adalah langkah ke empat. Ketika kita sudah mengganti primary boot kita
dengan USB bootable Linux Mint, maka selanjutnya kita sudah masuk ke tampilan
installasi Linux Mint.
14. ► Klik dua kali pada icon Install Linux Mint. Muncul box dialog Install, lalu pilih bahasa yang
akan digunakan. Untuk rekomendasi pada umumnya memilih Bahasa inggris, lalu klik
continue.
► Tampilan menu berikutnya adalah Install, pada menu ini kita akan memilih apakah kita
akan menghubungkan ke jaringan wireless untuk update third party. Namun, kita akan
memilih option I don’t want to connect to a wi-fi network right now lalu kita klik continue.
► Setelah kita klik button continue, maka akan muncul langkah berikutnya yaitu menu
Preparing to Install Linux Mint dengan pilihan : Install third party. Kemudian kita ceklis,
lalu kemudian kita klik continue untuk melanjutkan step berikutnya.
15. ► Langkah berikutnya adalah kita berada pada proses Installation Type. Pada proses ini kita
akan memilih pilihan Something else. Fungsinya adalah untuk membuat partisi baru agar
kita bisa melakukan Dual Boot tanpa menghapus Sistem Operasi kita yang lama. Lalu klik
continue.
► Selanjutnya pada langkah ini kita akan membuat partisi Root Primary pada freee space
hardisk yang sudah kita shrink volume terlebih dahulu pada Windows.
Caranya adalah Pilih free space lalu klik (+) pada pojok kiri bawah (pada sebagian
computer ada yang tidak terdapat pilihan (+, -, change), maka klik kanan dua kali pada
free space tersebut).
16. ► Setelah itu maka akan muncul tampilan Create Partition. Pada kolom size, isi dengan
jumlah memory yang kita butuhkan dengan cara mengurangi jumlah memory yang akan
kita buat untuk partisi swap. Type for the new partition : Primary. Pada kolom mount point
ketik “/”. Klik ok dan pilih continue.
► Berikutnya kita membuat partisi untuk Swap Linux yang berfungsi sebagai virtual memory
yaitu dapat digunakan jika computer kita membutuhkan memory lebih. Dan caranya
adalah sama seperti pada saat kita membuat partisi Root.
Yang membedakan adalah pada pilihan kolom size diisi dengan dua kali lipat ukuran
memory computer kita. Lalu pada type partition , kita pilih Logical, lalu pada kolom use as
pilih swap area. Pilih ok dan klik continue.
17. ► Kemudian setelah kita sudah membuat partisi Root dan Swap. Langkah berikutnya adalah
Pilih folder yang akan digunakan untuk ruang penginstallan. Klik Install Now, maka akan
muncul kotak dialog partisi yang akan di format. Dan jika kita sudah yakin maka untuk
melanjutkan proses instalasi, klik continue.
► Atur wilayah sesuai keberadaan kita saat ini. Berhubung kita ada di Indonesia maka atur ke
Jakarta, dan klik continue.
18. ► Selanjutnya kita pilih untuk tampilan Keyboard Layout, pilih English (US), klik continue.
► Kemudian akan muncul tampilan berikut ini, untuk mengatur username dan password kita,
lalu klik continue.
19. ► Selanjutnya kita tunggu proses installasi Linuxnya. Tunggu sampai semua proses penginstalan selesai.
► Dan ketika proses installasi Linux Mint kita selesai, maka kita klik Restart Now dan jangan
lupa untuk mencabut USB bootable dari computer kita. Karena, jika USB Bootable Linux
tidak kita cabut , maka computer kita akan booting ulang dari USB.
20. ► Setelah kita merestart computer kita, maka tampilan setelahnya kita diberi
sebuah pilihan dua Operating System.
Yaitu , OS Linux Mint dan Windows sebagai operating system kita yang lama.
Ingat! Ketika kita memilih booting dengan OS Linux Minta, maka kita harus selalu login dengan
username dan password yg telah kita buat pada pada saat installasi Linux Mint.