1. LAPORAN PRAKTIKUM
GEOLOGI LINGKUNGAN
Arti Siti Yanuarti (1001962)
Daniel Kasidi (1005724)
Deris Sugiawan (1001879)
Dimas Bagus A. (1005905)
Fitri Yani (1005637)
Intim Vinda G. (1001377)
Rahendra Andry I. (1001414)
Restu Aprilianti A. (1000911)
Ricky P. Ramadhan (1005495)
Wiwit Nurwenda (1000919)
4. DATA LOKASI
Plo
Interpreter Lokasi Koordinat
t
Desa Saganten
107° 08’ 39,43”
1 Daniel – Avnita Kecamatan BT
7° 27’ 51,12” LS
Sindangbarang
Desa Girimukti
107° 09’ 56,52”
4 Deris – Dini Kecamatan BT
07° 24’ 56,27” LS
Sindangbarang
Desa Jayagiri
107° 11’ 52” BT
6 Ricky – Arti Kecamatan
07° 28’ 00” LS
Sindangbarang
Desa Sirnagalih
107º 06’ 30” BT
7 Rega – Restu Kecamatan
07º 26’ 20” LS
Sindangbarang
Desa Cisalak 107° 15’ 15,43”
8 Gani – Fitri BT
Kecamatan Cidaun 07° 29’ 19,64” LS.
Desa Sukapura 107° 12’ 58.89”
9 Dimas – Wiwit BT
Kecamatan Cidaun 07° 28’ 38.18” LS
Desa Cisalak 107º 15’ 17,7” BT
10 Cepi - Intim
Kecamatan Cidaun 7º 29’ 15,3” LS
5. KONDISI UMUM
FISIK
o Struktur geologi daerah Sindangbarang dan Cidaun merupakan
daerah sesar, lipatan, kelurusan dan kekar.
o Formasi yang membentuk kawasan sekitar adalah formasi
Bentang dan Koleberes yang merupakan batuan sedimen dan
formasi Jampang yang merupakan batuan Vulkanik serta
sedimen alluvium dan endapan pantai di sebagian garis
pantai.
o Terdapat pula bukit-bukit sisa yang terdenudasi dan sisa-sisa
bentukan karst yang telah tererosi. Bentang lahan
struktural, Bentukan asal marine terdapat di sepanjang pantai
dan dipengaruhi terhadap bentukan di atasnya. Karena banyak
terlihat endapan pasir besi di sepanjang pantai.
SOSIAL
o Masyarakat sekitar masih tertinggal. Rumah warga sebagian
masih semi permanen berbentuk panggung. Mata pencaharian
bertani dan pedagang. Pertanian menggunakan sistem irigasi
dan tadah hujan. Taraf pendidikan paling tinggi hanya sampai
SMA. Alat transportasi menggunakan minibus (Elf).
7. PLOT 1
Lokasi : Desa Saganten, Kecamatan
Sindangbarang
Koordinat : 107° 08’ 39,43” BT dan 7°
27’ 51,12” LS
KARAKTERISTIK LAHAN
Bentuk lahan mayor: Marin
Bentuk lahan minor: Dataran Abrasi
Kondisi fisik
Marine, dengan unit geologi berpasir besi Bentukan-bentukan geomorfologi
secara umum di daerah saganten dan sekitarnya adalah bentukan denudasional
marine dan dataran abrasi. Kondisi iklim di daerah saganten dan sekitarnya
umumnya beriklim tropis.
Kondisi sosial
penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan. pemukimannya
semi permanen hanya kendaraan pribadi saja yang melintas di daerah ini. Dari
segi ekonomi wilayah ini termasuk kedalam kategoti cukup, dalam artian tidak
kekurangan dalam hidupnya,
Konservasi lahan
Adanya konservasi lahan di daerah itu yaitu dengan menanam mangrove
walaupun tidak banyak, tetapi itu juga membantu pantai agar tidak terkena erosi
oleh air laut secara berlebihan.
8. PLOT 1
Lokasi : Desa Saganten, Kecamatan
Sindangbarang
Koordinat : 107° 08’ 39,43” BT dan 7°
27’ 51,12” LS
SUMBERDAYA GEOLOGI
mineral pasir besi
Kondisi air
Air di daerah itu di manfaatkan untuk irigasi perkebunan dan pesawahan.
Tanah
Tekstur : pasir besi
Struktur
Bentuk : kubus
Ukuran : kecil
Kekuatan : lembut
Energy
Menurut hasil wawancara kami dengan salah satu penduduk jaringan listrik di
daerah ini telah ada, maka penduduk tidak kesulitan untuk mendapatkan energy
listrik. Untuk penduduk yang di sekitar pesisir masih kurang pelayanan
listriknya, di karenakan akses menuju rumah mereka yang jauh, yang dapat
menghambat menyaluran listrik. Pada umumnya masyarakat di daerah ini
menggunakan bahan bakar bensin, dan untuk memasak daerah ini masih
menggunakan kayu bakar.
budidaya
9. PLOT 1
Lokasi : Desa Saganten, Kecamatan Sindangbarang
Koordinat : 107° 08’ 39,43” BT dan 7° 27’ 51,12” LS
POTENSI BENCANA GEOLOGI
Bencana longsor
Jenis longsor yang terdapat di daerah itu jenis longsor abrasi oleh gelombang air
laut. Diperkirakan ukuran longsor oleh abrasi gelombang air laut tersebut sekitar
± 15 m. Faktor dominan dilokasi tersebut yang memicu longsor yaitu oleh
gelombang air laut, karena gelombang air laut di derah itu cukup besar.
Dampak terhadap manusia/lahan budidaya
Bencana tsunami
Bencana ini terjadi pada tahun 2010 yang bersamaan dengan bencana yang ada
di tasik. Akibat dari tsunami yang terjadi di daerah itu yaitu berjarak lumayan
jauh, dari pantai sampai ke perbukitan. Ketinggian tsunami yaitu 2 mdpl
10. PLOT 2
Lokasi : Desa Girimukti, Kecamatan Sindangbarang
Koordinat : 107° 09’ 56,52” BT dan 7° 24’ 56,27” LS
KARAKTERISTIK LAHAN
Bentuk lahan mayor: Struktural
Bentuk lahan minor: Perbukitan
Kondisi Fisik
Berupa Perbukitan yang didominasi oleh pohon-pohon yang tinggi, dimanfaatkan
untuk pesawahan irigasi dan perkebunan nanas, kelapa, ladang dan banyak
lainnya. Karena tanah yang ada dikawasan daerah tersebut sangat subur. Di
daerah penelitian kami kemiringannya yaitu 27,7 %. Daerah perbukitan di
kawasan tersebut di bawahnya di manfaatkan untuk pesawahan irigasi dan
perkebunan. Erosi di daerah perbukitan yaitu erosi parit, lembar dan percik yang
di sebabkan oleh aliran sungai dan air hujan
Kondisi Sosial
bercocok tanam dan berkebun. pemukiman di desa Girimukti ini didominasi
rumah semi permanen. Kendaraan umum dikawasan tersebut relatif tidak
ada, hanya kendaraan pribadi saja yang melintas di kawasan ini. Dilihat dari segi
ekonomi wilayah ini termasuk kedalam kategori cukup, dalam artian tidak
kekurangan dalam hidupnya, masyarakatnya sendiri dalam penerimaan cukup
lumayan ramah dan terbuka bagi para pendatang/tamu yang datang berkunjung
ke kawasan tersebut.
11. PLOT 2
Lokasi : Desa Girimukti, Kecamatan Sindangbarang
Koordinat : 107° 09’ 56,52” BT dan 7° 24’ 56,27” LS
SUMBERDAYA GEOLOGI
Di perbukitan ini pada umumnya banyak ditemukan batu lempung dan tufa. Air
di daerah itu di manfaatkan untuk aktivitas kehidupan sehari-hari serta irigasi
perkebunan dan pesawahan.
Tanah
Tekstur : kasar sampai ke halus
Struktur
Bentuk : granuler,remah dan berbutir
Ukuran : kecil
Kekuatan : mudah hancur
Energy
jaringan listrik di daerah ini sudah ada namun namun ada kendala yaitu selalu
ada pemadaman mendadak,tetapi penduduk tidak pernah merasakan kesulitan
untuk mendapatkan energi listrik. masih kurang pelayanan listriknya,terus dari
jam 4 sore sering spaneng/atau mati mendadak,hal ini membuat kurang nyaman
bagi penduduk sekitar yang sedang menjalankan rutinitasnya.
Pada umumnya masyarakat di daerah ini menggunakan bahan bakar bensin, dan
untuk memasak daerah ini masih menggunakan kayu bakar.
12. PLOT 2
Lokasi : Desa Girimukti, Kecamatan Sindangbarang
Koordinat : 107° 09’ 56,52” BT dan 7° 24’ 56,27” LS
POTENSI BENCANA GEOLOGI
Bencana longsor
ditemukan longsor timbun di daerah tersebut oleh hutannya yang gundul dan
pendangkalan tanah. Diperkirakan ukuran longsor timbun ini tersebut sekitar ±
18 m. Dampak terhadap manusia tidak ada, tetapi dampak terhadap lahan
budaya terasakan yaitu terbukti banyaknya tanah yang mudah ambles dan
pemukiman penduduk banyak yang rusak karenanya. Lahan budaya yang
teramati relatif mengalami kerusakan yang signifikan.
Tsunami
terasakan dengan potensi bencana yang rendah dikarenakan faktor vegetasinya
serta jauh dari laut jadi potensi bencananya tidak terlalu berdampak signifikan.
Ketinggian tsunami yaitu + 2 mdpl
Tipe bentang lahan budaya di daerah ini termasuk desa. bermata pencaharian
yaitu pertanian dan bekerja buruh kasar. Dilihat dari agamanya daerah itu di
dominasi oleh agama islam.
13. PLOT 3
Lokasi : Desa Jayagiri, Kecamatan Sindangbarang
Koordinat : 107° 11’ 52” BT dan 07° 28’ 00” LS
Kondisi Fisik
termasuk dalam bentuk lahan Denudasional dan Fluvial. Adapun untuk minor
termasuk dalam satuan morfologi pedataran dan perbukitan bergelombang
halus. Satuan pedataran ini mempunyai ketinggian sekitar 5-15 mdpl, bentuknya
dataran dengan kemiringan lereng 0-5% dan vegetasi penutupnya berupa
pesawahan dan kebun kelapa. perbukitan bergelombang halus, satuan ini
memunyai ketinggian 15-100 mdpl, bentuknya bergelombang dengan
kemiringan lereng 10-20%. Satuan morfologi ini dicirikan oleh lembah dan
punggungan
Kondisi Sosial
memiliki bentang lahan budaya pedesaan, dimana nama desa tempat praktikum
adalah Desa Jayagiri. Jenis pola pemukiman yang berkembang di daerah ini
adalah mengelempok di pusat desa dan sebagian lagi menyebar secara
setempat-setempat. Tipe dan kualitas bangunan rumah yang dipakai pada
umumya tidak permanen sampai semi permanen
14. PLOT 3
Lokasi : Desa Jayagiri, Kecamatan Sindangbarang
Koordinat : 107° 11’ 52” BT dan 07° 28’ 00” LS
SUMBER DAYA GEOLOGI
Singkapan tuf dijumpai di tebing-tebing pinggir jalan di Desa Jayagiri. Tuf
mempunyai warna kuning keputihan, berbutir halus, dan lunak. Breksi
singkapannya dijumpai di tebing-tebing dan dasar bukit. Breksi mempunyai
warna abu-abu kehitaman dengan komponen bantuan beku andesitis berukuran
kerakal sampai bongkahan,
Potensi bahan galian yang ada di daerah praktikum adalah batu belah yang
diambil dari breksi andesitis dan breksi tuf. Batuan ini digunakan untuk batu
pondasi banguna, pengeras jalan dan dermaga. Bahan galian yang sudah di
eksploitasi atau di tambang adalah bahan galian batu belah di dusun Cimareme
batuan tersebut digunakan untuk batu belah dan bahan pondasi bangunan
TANAH
Tanah yang terdapat di lokasi praktikum terbagi dua jenis tekstur tanah yaitu
tanah lempung sampai lempung pasiran dan tanah pasir berlempung.
Tanah lempung sampai lempung pasiran mempunyai warna coklat ke hitaman
berbutir halus sedikit mengandung pasir, lunak, dan sedikit lengket. Tanah ini
pada umumnya dipakai sebagai lahan pesawahan
15. PLOT 3
Lokasi : Desa Jayagiri, Kecamatan Sindangbarang
Koordinat : 107° 11’ 52” BT dan 07° 28’ 00” LS
POTENSI BENCANA GEOLOGI
Berdasarkan pengamatan, potensi bencana geologi yang mungkin terjadi di
daerah praktikum yaitu gempa bumi. Dikarenakan daerah tersebut terletak di
daerah pantai selatan, dimana pantai selatan itu merupakan daerah subduksi.
16. PLOT 4
Lokasi : Desa Sirnagalih, Kecamatan Sindangbarang
Koordinat : 107º 06’ 30” BT dan 07º 26’ 20” LS
Kondisi Fisik
Bentukan lahan di daerah yang kami amati adalah bentukan lahan dengan
bentukan asal denudasional dengan kemiringan lereng 30 % dan banyak di
temukan bentukannya seperti perbukitan, pegunungan terkikis dan banyak
ditemukan singkapan batuan di beberapa bagian desa ini.
Kondisi Sosial
Tipe bentang lahan budaya daerah ini adalah desa, dengan mata pencaharian
penduduk yang dominan adalah dari sektor pertanian denagn pola pemukiman
yang mengelompok, Tipe dan kualitas bangunan tidak semua masyarakat
memiliki rumah yang bersifat permanen, dengan pebandingan 70 % rumah
permanen dan 30 % tidak permanen yang tahan terhadap gempa karena skala
gempanya pun kecil.
17. PLOT 4
Lokasi : Desa Sirnagalih, Kecamatan Sindangbarang
Koordinat : 107º 06’ 30” BT dan 07º 26’ 20” LS
SUMBER DAYA GEOLOGI
Jenis batuan yang ada pada daerah Kp Kiaramenyan Desa Sirnagalih Kecamatan
Sirnagalih Kabupaten Cianjur ini adalah jenis batuan sediment yang
buruk, karena adanya campuaran dari batu pasir yang kasar dan batu lempung
yang halus.
horizon tanah dimana horizon A memiliki ketebalan 0-70 cm dan horizon B
memiliki ketebalan 70-85 cm, dan kekasaran permukaan yang kami amati
adalah sekitar 15 %.
Di desa sirnagalih ini sudah mendapatkan jaringan listrik dari pemerintah dan
pemenuhan energi listriknya pun sudah memadai karena hampir seluruh
masyarakat mendapat pasokan listrik dari pemerintah
18. PLOT 4
Lokasi : Desa Sirnagalih, Kecamatan Sindangbarang
Koordinat : 107º 06’ 30” BT dan 07º 26’ 20” LS
POTENSI BENCANA GEOLOGI
Terjadi creep atau rayapan tanah dengan estimasi ukuran longsor yang terjadi
kecil yang dipicu oleh air hujan
Gempa
Gempa yang terjadi di daerah ini jarang dan mamiliki skala gempa yang kecil
karena daerah ini tidak menjadi pusat dari gempa yang terasa, terakhir daerah
ini merasakan efek gempa adalah ketika terjadi gempa di tasikmalaya daerah ini
merasakan dampaknya dengan ditandai dengan retak-retaknya sebagian rumah
19. PLOT 5
Lokasi : Desa Cisalak, Kecamatan Cidaun
Koordinat : 107° 15’ 15,43” BT dan 07° 29’ 19,64” LS.
Kondisi fisik
Sekitar 50% lahan yang ada digunakan untuk aktivitas pertanian,yaitu sawah
tadah hujan. Sebagiannya lagi berupa pertanian, lapangan
berumput, sungai, dan bukit Daerah ini merupakan bentukan asal
aluvium, terjadi akibat adanya sedimentasi atau pengerjaan sungai. Dapat
dilihat bahwa, dari lapisan horizon tanah yang penulis amati, tanah tersebut
merupakan endapan pasir
Kondisi sosial
Di desa Cisalak ini sudah di aliri listrik, tapi seringkali mati tiba-tiba. Untuk
keperluan rumah tangga, terutama masak-memasak Gas elpiji sudah banyak
digunakan warga. selama dua tahun ini, warga mulai bekerja pada
penambangan pasir besi milik salah satu perusahaan
20. PLOT 5
Lokasi : Desa Cisalak, Kecamatan Cidaun
Koordinat : 107° 15’ 15,43” BT dan 07° 29’ 19,64” LS.
SUMBER DAYA GEOLOGI
21. PLOT 5
Lokasi : Desa Cisalak, Kecamatan Cidaun
Koordinat : 107° 15’ 15,43” BT dan 07° 29’ 19,64” LS.
POTENSI BENCANA GEOLOGI
Bencana longsor, Tsunami dan gunung meletus belum pernah terjadi didaerah
ini. Namun untuk gempa bumi kerap kali terjadi tapi masih dalam skala kecil.
Menurut warga gempa yang paling besar yang pernah terjadi mengakibatkan
tanah sawah pecah hingga tidak bisa diolah, genteng terbang dan
berjatuhan, ubin-ubin rumah pun terangkat.
22. PLOT 6
Lokasi : Desa Sukapura, Kecamatan Cidaun
Koordinat : 107° 12’ 58.89” BT dan 07° 28’ 38.18” LS
Kondisi fisik
Pada lokasi pengamatan di Desa Cidaun tersebut bentukan lahannya adalah
bentukan lahan marin, lebih tepatnya bentukan lahan marin dataran alluvial
pantai (coastal alluvial plain) yang merupakan bentangan dataran sebagai akibat
perkembangan pantai yang telah lebih lanjutdan bergeser kearah darat, yang
sekarang telah tertutup oleh material material hasil sedimentasi proses fluvo-
marine.
Kondisi sosial
Tipe bentang lahan budaya plot 9 adalah desa dimana mata pencaharian
penduduk antara lain pertanian, perikanan ( di pelabuhan
jayanti), berdagang, namun yang dominan adalah bertani walaupun daerah
tersebut dekat dengan pantai. Adapu pola pemuukiman daerah sekita adalah
memanjang mengikuti jalan.
23. PLOT 6
Lokasi : Desa Sukapura, Kecamatan Cidaun
Koordinat : 107° 12’ 58.89” BT dan 07° 28’ 38.18” LS
SUMBER DAYA GEOLOGI
Pada plot 9 daerah ini terdapat mineral besi pada pasir besi di daerah
sekitar, banyak sekali terdapat pasir besi . Kondisi air pada daerah kajian plot 9
cukup memperhatinkan karena tidak adanya mata air di daerah ini, lalu air
permukaan yang ada adalah tentu saja yang pertama adalah laut dan sungai
dimana air sungainya itu payau, untuk mendapatkan air bersih penduduk
setempat menggunakan sumur yang digunakan untuk mandi, mencuci dan
kegiatan sehari hari lainnya
24. PLOT 6
Lokasi : Desa Sukapura, Kecamatan Cidaun
Koordinat : 107° 12’ 58.89” BT dan 07° 28’ 38.18” LS
POTENSI BENCANA GEOLOGI
Pada daerah kajian plot 9, hampir tidak ada potensi bencana yang tinggi, seperti
tanah longsor karena lahannya relative datar dan potensi letusan gunung api
tidak mungkin karena plot 9 jauh dengan pegunungan, mengenai tsunami tidak
pernah ditemukan kasusnya hingga saat ini.adapun bencana geologi yang
pernah terjadi adalah bencana gempa bumi, namun gempanya sangatlah kecil
sehingga tidak adanya kerusakan, kalupun ada paling hannya pada rumah
rumah permanen (non panggung) yang sudah di tembok, dimana tembok-
tembok daerah tersebut terjadi retak-retak saja.
25. PLOT 7
Lokasi : Desa Cisalak, Kecamatan Cidaun
Koordinat : 107º 15’ 17,7” BT dan 7º 29’ 15,3” LS
Kondisi fisik
Bentukan lahan mayor pada lokasi penelitian adalah Marine dan Fluvial karena
jika dilihat pada bentuk lahan minor terdapat dataran abrasi yaitu daratan hasil
erosi gelombang laut yang menghancurkan dinding pantai dan delta yang berupa
pengendapan di muara sungai karena debit sungai berkurang.
Kondisi sosial
Tipe bentang lahan pada daerah praktikum yaitu berupa desa dengan bentuk
pola pemukiman yang tidak beraturan. Keadaan warga sekitar sangat ramah dan
kehidupan sosial komunikasi antar warga juga berjalan dengan baik, hal ini
dapat dilihat dari keseharian warga yang suka berkelompok atau berkumpul di
suatu tempat seperti warung atau pondok-pondok kolam ikan air payau di
sekitar muara sungai
26. PLOT 7
Lokasi : Desa Cisalak, Kecamatan Cidaun
Koordinat : 107º 15’ 17,7” BT dan 7º 29’ 15,3” LS
SUMBER DAYA GEOLOGI
Batuan dan mineral jika dilihat di sekitar plot penelitian ditemukan jenis batuan
beku ekstrusif karena mempunyai tekstur yang halus dengan mineralogi granitik
karena berwarna terang dan batuan beku andesit. Sedangkan kondisi air pada
daerah tersebut cukup baik karena terdapat air permukaan dan air tanah serta
pemanfaatan air digunakan masyarakat setempat untuk sawah irigasi dan kolam
perternakan ikan air payau
27. PLOT 7
Lokasi : Desa Cisalak, Kecamatan Cidaun
Koordinat : 107º 15’ 17,7” BT dan 7º 29’ 15,3” LS
POTENSI BENCANA GEOLOGI
Desa Cisalak adalah desa yang aman dari bencana geologi seperti
longsor, bencana letusan gunung api dan bencana tsunami. Namun hal tersebut
tidak berlaku untuk bencana gempa bumi yang seperti sudah bersahabat dengan
daerah ini, sangat sering terjadi gempa-gempa kecil yang cukup membuat warga
sekitar panik bahkan terkadang gempa cukup besar yang membuat bangunan
retak. Rumah hancur hingga sawah dan perkebunan rusak pun pernah di alami
oleh warga sekitar karena pernah terjadi suatu gempa besar hingga kekuatan
7,8 skala rikter. Kejadian tersebut saat ditanya kapan terjadinya sebagian warga
28. KESIMPULAN
o Proses geologi berlangsung sepanjang masa dengan kuantitas dan
kualitas yang berbeda di setiap wilayah.
o Proses geologi yang ada berpengaruh baik secara langsung maupun
tidak langsung terhadap kehidupan manusia
o Proses tersebut dapat menghasilkan beragam bentukan dan
hasilnya dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber daya
geologi.
o Di sisi lain, proses geologi yang ada dapat mengancam terhadap
manusia dan kehidupannya
o Lingkungan secara langsung diperngaruhi oleh proses tersebut.
29. SARAN
o Bagi Penduduk di Kecamatan Sindangbarang dan Cidaun agar lebih
mengelola kembali infrastruktur yang telah ada seperti jalur
transportasi, sumber daya air dan sumber daya alam yang terdapat
di kawasan tersebut
o Bagi pihak berwenang yang pengelola hutan dan perbukitan
senantiasa harus lebih menggalakan lagi program rekonservasi
sumber daya alam yang terdapat disana serta menggali potensi
yang terdapat di Kecamatan Sindangbarang dan Cidaun.
o Setiap warga Kecamatan Sindangbarang dan Cidaun harus
mempunyai kesadaran bahwa pada hakikatnya sumber daya yang
terdapat di disana haruslah dikelola, dijaga dan digunakan dengan
bijaksana tanpa adanya penrusakan terhadap kelestarian alamnya.