SlideShare a Scribd company logo
PENGELOLAAN PIUTANG
DAN HUTANG
NEGARA/DAERAH
(PERBENDAHARAAN)
NAMA : KAMILA MAY LINDA
NIM : C0E020008
PRODI : D4 KEUANGAN
DAERAH
FAKULTAS : EKONOMI
DAN BISNIS
PENGELOLAAN PIUTANG
DAN HUTANG NEGARA
PENGELOLAAN PIUTANG NEGARA
Berdasarkan Undang - Undang Nomor 49 Prp tahun
1960 BAB II Pasal 8 Yang dimaksud dengan Piutang Negara
atau hutang kepada Negara ialah jumlah uang yang wajib
dibayar kepada Negara atau Badan-badan yang baik secara
langsung atau tidak langsung dikuasai oleh Negara
berdasarkan suatu Peraturan, perjanjian atau sebab apapun.
Sedangkan menurut Undang – Undang Nomor 1 tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara, Piutang Negara adalah
jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah Pusat
dan/atau hak Pemerintah Pusat yang dapat dinilai dengan uang
sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku atau akibat
lainnya yang sah.
Pengelolaan Piutang Negara (State Receivables
Management Process) memiliki ruang lingkup sebagai
berikut:
a. Pembentukan Piutang
b. Penatausahaan Piutang
c. Penagihan Piutang
d. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
e. Penagihan Piutang
f. Penghapusan Piutang
Sedangkan Pengurusan Piutang Negara memiliki ruang
lingkup sebagai berikut:
a. Penagihan Non-Eksekusi
b. Penagihan dengan Surat Paksa
PENGELOLAAN HUTANG NEGARA
Pengelolaan utang dengan diterbitkannya KMK
Nomor:447/KMK.06/2005 tentang Strategi Pengelolaan
Utang Negara Tahun 2005-2009. Dalam KMK ini disebutkan
dua strategi umum manajemen utang yaitu pengelolaan
portfolio dan risiko, serta pengembangan pasar perdana
dan pasar sekunder SUN.
Pengelolaan portfolio dan risiko mencakup
pengurangan utang Negara, penyederhanaan portfolio
utang Negara, pengadaan utang Negara dalam mata uang
rupiah, minimalisasi risiko pembiayaan kembali,
peningkatan porsi utang Negara dengan bunga tetap,
penurunan porsi kredit ekspor, dan penerapan prinsip
pengelolaan utang Negara yang baik.
PENGELOLAAN PIUTANG
DAN HUTANG DAERAH
Planning Architecture
PENGELOLAAN PIUTANG DAERAH
Dalam pengelolaan keuangan di pemerintahan
daerah akan dikenal adanya piutang daerah. Definisi
piutang daerah itu sendiri dapat ditemukan dalam
pengertian di berbagai peraturan perundang-undangan.
Dalam pengertiannya, yang dimaksud dengan piutang
daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada
Pemerintah Daerah dan/atau hak Pemerintah Daerah yang
dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau
akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku atau akibat lainnya yang sah.
Jenis-Jenis Piutang
Daerah
Jenis-jenis piutang daerah yang ada saat ini sangat
beragam dan kadang untuk satu daerah dengan
daerah lainnya memiliki nama yang tidak sama.
Namun menilik sebab terjadinya, piutang-piutang
daerah tersebut memiliki latar belakang terjadinya
yang sama. Beberapa jenis piutang yang sering
terjadi adalah Piutang Retribusi Daerah, Piutang
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan, Piutang Lain Lain Pendapatan Asli
Daerah, Piutang yang Berasal dari Tagihan
Investasi Non Permanen, dan Piutang Lainnya.
Penagihan Piutang Daerah
Selanjutnya terhadap piutang daerah tersebut perlu
dilakukan penagihan UU No 1 Tahun 2004. Dalam UU
tersebut dinyatakan Kepala Satuan Kerja Pengelola
Keuangan Daerah selaku Bendahara Umum Daerah
berwenang melakukan penagihan piutang daerah. Disamping
itu, dinyatakan pula bahwa setiap pejabat yang diberi kuasa
untuk mengelola pendapatan, belanja, dan kekayaan
negara/daerah wajib mengusahakan agar setiap piutang
negara/daerah diselesaikan seluruhnya dan tepat waktu.
Penagihan terhadap piutang daerah akan menjadi
masalah jika dalam perjalanan waktu, piutang daerah menjadi
macet. Artinya para penanggung utang tidak membayar utang
kepada pemerintah daerah. Tentu saja piutang macet akan
membebani pembukuan dan laporan keuangan daerah jika
jumlah penanggung utang banyak dan nominalnya juga
besar.
PENGELOLAAN HUTANG DAERAH
Manajemen utang daerah merupakan suatu proses
penyusunan dan pengimplementasian strategi pengelola
utang pemerintah daerah yang terkait dengan upaya
memperoleh dana pinjaman pada tingkat resiko terkendali
dan biaya terendah serta menggunakan pinjaman tersebut
secara efesien dan efektif.
JENIS HUTANG DAERAH
1. Utang Jangka Pendek, adalah pinjaman untuk menutupi defisit
dalam aliran kas, dan harus dikembalikan secara penuh dalam
waktu setahun.
2. Utang Jangka Menengah, yaitu pinjaman yang dapat digunakan
untuk membiayai proyek penghasil non-pendapatan, dan harus
dikembalikan secara penuh selama periode yang tidak melebihi
masa jabatan kepala daerah.
3. Utang Jangka Panjang, yaitu pinjaman ynag dapat digunakan
untuk membiayai proyek penghasil pendapatan, dan harus dengan
persetujuan DPRD. Manfaat Utang Dalam konteks manajemen
keuangan, utang sampai level tertentu memberikan manfaat bagi
organisasi.
THANK YOU 

More Related Content

Similar to PPT_BAB_9_PENGELOLAAN_PIUTANG_DAN_HUTANG.pptx

Lesson learned from detroit bankcruptcy
Lesson learned from detroit bankcruptcyLesson learned from detroit bankcruptcy
Lesson learned from detroit bankcruptcyBeta Uliansyah
 
Modal asing dan piutang ln
Modal asing dan piutang lnModal asing dan piutang ln
Modal asing dan piutang ln
padlah1984
 
PEMDA OTDA 6.pptx
PEMDA OTDA 6.pptxPEMDA OTDA 6.pptx
PEMDA OTDA 6.pptx
Reisdro
 
Pembiayaan utang
Pembiayaan utangPembiayaan utang
Pembiayaan utang
FRANKLYN_SS
 
Keuangan Pemerintah Daerah.pptx
Keuangan Pemerintah Daerah.pptxKeuangan Pemerintah Daerah.pptx
Keuangan Pemerintah Daerah.pptx
HatabFaizu
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaran
antonius buzgedebuz
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UTANG LUAR NEGERI INDONESIA TAHUN 2000-2012 ...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UTANG LUAR  NEGERI INDONESIA TAHUN 2000-2012 ...FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UTANG LUAR  NEGERI INDONESIA TAHUN 2000-2012 ...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UTANG LUAR NEGERI INDONESIA TAHUN 2000-2012 ...Trisno Harefa
 
Keuangan3
Keuangan3Keuangan3
Keuangan3
Fly E
 
Modal asing dan utang luar negri
Modal asing dan utang luar negriModal asing dan utang luar negri
Modal asing dan utang luar negri
epi rizkiyah
 
Perimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahPerimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahIyens Syeikhbu
 
Perimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahPerimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahIyens Syeikhbu
 
Tugas akuntansi pemerintah 1
Tugas akuntansi pemerintah 1Tugas akuntansi pemerintah 1
Tugas akuntansi pemerintah 1Marobo United
 
Akuntansi Kewajiban Desa.pptx
Akuntansi Kewajiban Desa.pptxAkuntansi Kewajiban Desa.pptx
Akuntansi Kewajiban Desa.pptx
ssuserb5ed70
 
Utang pemerintah dan kesinambungan fiskal 2
Utang pemerintah dan kesinambungan fiskal 2Utang pemerintah dan kesinambungan fiskal 2
Utang pemerintah dan kesinambungan fiskal 2Mulyadi Yusuf
 
Ruri nurul jannah 13
Ruri nurul jannah 13Ruri nurul jannah 13
Ruri nurul jannah 13
Ruri1139
 
13. KEBIJAKAN AKUNTANSI KEWAJIBAN.pdf 13. KEBIJAKAN AKUNTANSI KEWAJIBAN.pdf
13. KEBIJAKAN AKUNTANSI KEWAJIBAN.pdf 13. KEBIJAKAN AKUNTANSI KEWAJIBAN.pdf13. KEBIJAKAN AKUNTANSI KEWAJIBAN.pdf 13. KEBIJAKAN AKUNTANSI KEWAJIBAN.pdf
13. KEBIJAKAN AKUNTANSI KEWAJIBAN.pdf 13. KEBIJAKAN AKUNTANSI KEWAJIBAN.pdf
sikhwan
 
182~PMK.05~2017Per.pdf
182~PMK.05~2017Per.pdf182~PMK.05~2017Per.pdf
182~PMK.05~2017Per.pdf
RamadhanPutra34
 
Uu 2004 nomor 1 perbendaharaan negara
Uu 2004 nomor 1 perbendaharaan negaraUu 2004 nomor 1 perbendaharaan negara
Uu 2004 nomor 1 perbendaharaan negaraMystic333
 
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan NegaraUndang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Penataan Ruang
 
Pengantar pelaksanaan anggaran
Pengantar pelaksanaan anggaranPengantar pelaksanaan anggaran
Pengantar pelaksanaan anggaran
Tatang Suwandi
 

Similar to PPT_BAB_9_PENGELOLAAN_PIUTANG_DAN_HUTANG.pptx (20)

Lesson learned from detroit bankcruptcy
Lesson learned from detroit bankcruptcyLesson learned from detroit bankcruptcy
Lesson learned from detroit bankcruptcy
 
Modal asing dan piutang ln
Modal asing dan piutang lnModal asing dan piutang ln
Modal asing dan piutang ln
 
PEMDA OTDA 6.pptx
PEMDA OTDA 6.pptxPEMDA OTDA 6.pptx
PEMDA OTDA 6.pptx
 
Pembiayaan utang
Pembiayaan utangPembiayaan utang
Pembiayaan utang
 
Keuangan Pemerintah Daerah.pptx
Keuangan Pemerintah Daerah.pptxKeuangan Pemerintah Daerah.pptx
Keuangan Pemerintah Daerah.pptx
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaran
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UTANG LUAR NEGERI INDONESIA TAHUN 2000-2012 ...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UTANG LUAR  NEGERI INDONESIA TAHUN 2000-2012 ...FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UTANG LUAR  NEGERI INDONESIA TAHUN 2000-2012 ...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UTANG LUAR NEGERI INDONESIA TAHUN 2000-2012 ...
 
Keuangan3
Keuangan3Keuangan3
Keuangan3
 
Modal asing dan utang luar negri
Modal asing dan utang luar negriModal asing dan utang luar negri
Modal asing dan utang luar negri
 
Perimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahPerimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerah
 
Perimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahPerimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerah
 
Tugas akuntansi pemerintah 1
Tugas akuntansi pemerintah 1Tugas akuntansi pemerintah 1
Tugas akuntansi pemerintah 1
 
Akuntansi Kewajiban Desa.pptx
Akuntansi Kewajiban Desa.pptxAkuntansi Kewajiban Desa.pptx
Akuntansi Kewajiban Desa.pptx
 
Utang pemerintah dan kesinambungan fiskal 2
Utang pemerintah dan kesinambungan fiskal 2Utang pemerintah dan kesinambungan fiskal 2
Utang pemerintah dan kesinambungan fiskal 2
 
Ruri nurul jannah 13
Ruri nurul jannah 13Ruri nurul jannah 13
Ruri nurul jannah 13
 
13. KEBIJAKAN AKUNTANSI KEWAJIBAN.pdf 13. KEBIJAKAN AKUNTANSI KEWAJIBAN.pdf
13. KEBIJAKAN AKUNTANSI KEWAJIBAN.pdf 13. KEBIJAKAN AKUNTANSI KEWAJIBAN.pdf13. KEBIJAKAN AKUNTANSI KEWAJIBAN.pdf 13. KEBIJAKAN AKUNTANSI KEWAJIBAN.pdf
13. KEBIJAKAN AKUNTANSI KEWAJIBAN.pdf 13. KEBIJAKAN AKUNTANSI KEWAJIBAN.pdf
 
182~PMK.05~2017Per.pdf
182~PMK.05~2017Per.pdf182~PMK.05~2017Per.pdf
182~PMK.05~2017Per.pdf
 
Uu 2004 nomor 1 perbendaharaan negara
Uu 2004 nomor 1 perbendaharaan negaraUu 2004 nomor 1 perbendaharaan negara
Uu 2004 nomor 1 perbendaharaan negara
 
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan NegaraUndang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
 
Pengantar pelaksanaan anggaran
Pengantar pelaksanaan anggaranPengantar pelaksanaan anggaran
Pengantar pelaksanaan anggaran
 

Recently uploaded

Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
afaturooo
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 

Recently uploaded (17)

Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 

PPT_BAB_9_PENGELOLAAN_PIUTANG_DAN_HUTANG.pptx

  • 1. PENGELOLAAN PIUTANG DAN HUTANG NEGARA/DAERAH (PERBENDAHARAAN) NAMA : KAMILA MAY LINDA NIM : C0E020008 PRODI : D4 KEUANGAN DAERAH FAKULTAS : EKONOMI DAN BISNIS
  • 3. PENGELOLAAN PIUTANG NEGARA Berdasarkan Undang - Undang Nomor 49 Prp tahun 1960 BAB II Pasal 8 Yang dimaksud dengan Piutang Negara atau hutang kepada Negara ialah jumlah uang yang wajib dibayar kepada Negara atau Badan-badan yang baik secara langsung atau tidak langsung dikuasai oleh Negara berdasarkan suatu Peraturan, perjanjian atau sebab apapun. Sedangkan menurut Undang – Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Piutang Negara adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah Pusat dan/atau hak Pemerintah Pusat yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau akibat lainnya yang sah.
  • 4. Pengelolaan Piutang Negara (State Receivables Management Process) memiliki ruang lingkup sebagai berikut: a. Pembentukan Piutang b. Penatausahaan Piutang c. Penagihan Piutang d. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih e. Penagihan Piutang f. Penghapusan Piutang Sedangkan Pengurusan Piutang Negara memiliki ruang lingkup sebagai berikut: a. Penagihan Non-Eksekusi b. Penagihan dengan Surat Paksa
  • 5. PENGELOLAAN HUTANG NEGARA Pengelolaan utang dengan diterbitkannya KMK Nomor:447/KMK.06/2005 tentang Strategi Pengelolaan Utang Negara Tahun 2005-2009. Dalam KMK ini disebutkan dua strategi umum manajemen utang yaitu pengelolaan portfolio dan risiko, serta pengembangan pasar perdana dan pasar sekunder SUN. Pengelolaan portfolio dan risiko mencakup pengurangan utang Negara, penyederhanaan portfolio utang Negara, pengadaan utang Negara dalam mata uang rupiah, minimalisasi risiko pembiayaan kembali, peningkatan porsi utang Negara dengan bunga tetap, penurunan porsi kredit ekspor, dan penerapan prinsip pengelolaan utang Negara yang baik.
  • 6. PENGELOLAAN PIUTANG DAN HUTANG DAERAH Planning Architecture
  • 7. PENGELOLAAN PIUTANG DAERAH Dalam pengelolaan keuangan di pemerintahan daerah akan dikenal adanya piutang daerah. Definisi piutang daerah itu sendiri dapat ditemukan dalam pengertian di berbagai peraturan perundang-undangan. Dalam pengertiannya, yang dimaksud dengan piutang daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah Daerah dan/atau hak Pemerintah Daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau akibat lainnya yang sah.
  • 8. Jenis-Jenis Piutang Daerah Jenis-jenis piutang daerah yang ada saat ini sangat beragam dan kadang untuk satu daerah dengan daerah lainnya memiliki nama yang tidak sama. Namun menilik sebab terjadinya, piutang-piutang daerah tersebut memiliki latar belakang terjadinya yang sama. Beberapa jenis piutang yang sering terjadi adalah Piutang Retribusi Daerah, Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, Piutang Lain Lain Pendapatan Asli Daerah, Piutang yang Berasal dari Tagihan Investasi Non Permanen, dan Piutang Lainnya. Penagihan Piutang Daerah Selanjutnya terhadap piutang daerah tersebut perlu dilakukan penagihan UU No 1 Tahun 2004. Dalam UU tersebut dinyatakan Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah selaku Bendahara Umum Daerah berwenang melakukan penagihan piutang daerah. Disamping itu, dinyatakan pula bahwa setiap pejabat yang diberi kuasa untuk mengelola pendapatan, belanja, dan kekayaan negara/daerah wajib mengusahakan agar setiap piutang negara/daerah diselesaikan seluruhnya dan tepat waktu. Penagihan terhadap piutang daerah akan menjadi masalah jika dalam perjalanan waktu, piutang daerah menjadi macet. Artinya para penanggung utang tidak membayar utang kepada pemerintah daerah. Tentu saja piutang macet akan membebani pembukuan dan laporan keuangan daerah jika jumlah penanggung utang banyak dan nominalnya juga besar.
  • 9. PENGELOLAAN HUTANG DAERAH Manajemen utang daerah merupakan suatu proses penyusunan dan pengimplementasian strategi pengelola utang pemerintah daerah yang terkait dengan upaya memperoleh dana pinjaman pada tingkat resiko terkendali dan biaya terendah serta menggunakan pinjaman tersebut secara efesien dan efektif.
  • 10. JENIS HUTANG DAERAH 1. Utang Jangka Pendek, adalah pinjaman untuk menutupi defisit dalam aliran kas, dan harus dikembalikan secara penuh dalam waktu setahun. 2. Utang Jangka Menengah, yaitu pinjaman yang dapat digunakan untuk membiayai proyek penghasil non-pendapatan, dan harus dikembalikan secara penuh selama periode yang tidak melebihi masa jabatan kepala daerah. 3. Utang Jangka Panjang, yaitu pinjaman ynag dapat digunakan untuk membiayai proyek penghasil pendapatan, dan harus dengan persetujuan DPRD. Manfaat Utang Dalam konteks manajemen keuangan, utang sampai level tertentu memberikan manfaat bagi organisasi.