SlideShare a Scribd company logo
DONNY VEROZ PANJAITAN
TONNY VERIZ PANJAITAN
DIGO PRADITYO
Industri metalurgi serbuk telah mengalami peningkatan yang stabil dalam adopsi PM
(Powder Metalurgy) produk dan aplikasi dalam sejumlah industri, ada dua alasan
utama untuk menggunakan produk metalurgi serbuk, penghematan biaya dibandingkan
dengan proses alternatif dan keunikannya karakteristik yang disorot dalam laporan ini.
Jika dibandingkan dengan proses fabrikasi tradisional misalnya pengecoran, Proses
PM memiliki keunggulan dibandingkan presisi dimensi tetapi kekuatan pendorong di
balik penggunaan rute PM adalah penghematan biaya. Itu rute metalurgi serbuk
menawarkan karakteristik unik untuk suku cadang yang diproduksi termasuk
kemampuannya untuk mengontrol tingkat porositas, kemampuan paduan logam dan
komposit yang tidak larut dalam keadaan cair, bahan tahan api dengan titik leleh yang
sangat tinggi, seperti tungsten, molibdenum dan niobium.
Metalurgi serbuk merupakan proses pembentukan benda kerja
komersial dari logam dimana logam dihancurkan dahulu berupa serbuk,
kemudian serbuk tersebut ditekan didalam cetakan (mold) dan
dipanaskan di bawah temperatur leleh serbuk sehingga terbentuk
benda kerja. Sehingga partikel-partikel logam memadu karena
mekanisme transportasi masa akibat difusi atom antar permukaan
partikel. Metode metalurgi serbuk memberikan kontrol yang teliti
terhadap komposisi dan penggunaan campuran yang tidak dapat
difabrikasi dengan proses lain. Sebagai ukuran ditentukan oleh cetakan
dan penyelesaian akhir (finishing touch).
KARAKTERISTIK
METALURGI
Karakterisasi bagian metalurgi serbuk terdiri dari
pengujian dan klasifikasi banyak sifat metalurgi
serbuk menghasilkan bagian, tes dan hasil ini
biasanya yang sama ditemui di tempat lain
dalam teknik material. Ada beberapa sifat yang
dimiliki berdasarkan minat, namun berdasarkan
tujuan yang diusulkan dari penelitian yang akan
dibuat terbatas pada sifat-sifat itu. Fitur
mikrostruktur menentukan banyak sifat yang
menarik, ukuran butir, ukuran pori, distribusi pori
dan butir dalam kompak.
ALUMINIUM, TEMBAGA
& PADUANNYA, NIKEL,
STAINLESS STEEL
Paling banyak digunakan biasanya
dicampur dengan carbon (graphite)
untuk dibuat part-part baja.
BESI
Tombol mute, tombol power,
tombol volume plus dan minus,
baki kartu SIM, soket kabel data
8PIN, kaki N41 bawaan, rotor
motor getaran bawaan
LANGKAH-LANGKAH DASAR PADA POWDER METALLURGY
MENYIAPKAN DAN
MENYAMPURKAN LOGAM
SERBUK
MEMADATKAN
LOGAM
SINTERING
OPERASI SEKUNDER CONCLUSION
Proses sinter merupakan metode pembuatan
produk dari bahan serbuk yang sebelumnya
dilakukan proses kompaksi kemudian dengan
memanaskan matrial dibawah titik leburnya
sehingga partikel partikelnya berikatan satu
sama lain.Panas menyebabkan bersatunya
partikel dan efektivitas reaksi tegangan
permukaan meningkatdengan perkataan lain,
proses sinter menyebabkan bersatunya partikel
sedemikian rupa sehingga kepadatan bertambah.
Gambar Pertumbuhan ikatan mikrostruktur antar partikel logam
selama proses sinter
TAHAPAN YANG DIALAMI PARTIKEL-PARTIKEL SERBUK
INTERMEDIATE
STAGE
POINT CONTACT 01 03
FINAL STAGE
INITIAL STAGE 02 04
Pada tahap ini, partikel lepas membentuk
titik kontak antarpartikel lainnya pada
orientasi acak. Kekuatan ikatan kontak yang
terjadi masih lemah dan belum terjadi
perubahan dimensi bakalan. Semakin tinggi
berat jenis bakalan maka bidang kontak
yang terjadi antar partikel juga semakin
banyak sehingga ikatan yang terjadi pada
proses sinter pun semakin besar. Pengotor
yang menempel pada batas kontak
mengurangi jumlah bidang kontak sehingga
kekuatan produk sinter menjadi turun.
Secara umum ditandai dengan penyusunan
kembali formasi leher, yang meliputi penyusunan
kembali partikel dan formasi leher awal di titik
kontak antar partikel, penyusunan kembali
formasi partikel setelah mengalami pergerakan
untuk meningkatkan jumlah titik kontak dan pada
akhirnya membentuk ikatan pada titik kontak
tersebut, dengan pergerakan material terjadi
dengan energi permukaan tertinggi. Gambar Tahap pertama proses
sinter, a) Partikel awal, b)
Penyusunan kembali, c)
Terbentuknya formasi leher
Pertumbuhan leher terus berlanjut, yang diikuti dengan pertumbuhan butir dan
pertumbuhan pori. Perubahan fisik selama tahap kedua adalah sebagai berikut
pertumbuhan ukuran leher antar partikel, porositas menurun atau berkurang, pusat
partikel bergerak semakin dekat secara bersama-sama, penyusutan setara dengan
jumlah berkurangnya porositas, batas butir mulai berpindah sehingga butir mulai
bertumbuh, terbentuknya saluran yang saling berhubungan(continuous channel) dan
berakhir ketika porositas terisolasi. Penyusutan secara maksimal terjadi pada tahap
kedua
Gambar a) Pertumbuhan leher dan volume
penyusutan b) Perpanjangan dari batas butir
c) Pertumbuhan butir berlanjut danbatas
butir meluas, volume penyusutan dan
pertumbuhan butir
Tahap Ketiga (Final Stage) ditandai dengan
hilangnya struktur pori dan munculnya batas
butir. Perubahan fisik selama tahap akhir
meliputiporositas mengalami pergerakan
terakhir dan pertumbuhan butir terjadi.
Gambar a) Pertumbuhan leher dengan
discontinues pore-phase, b) Pertumbuhan
butir dengan pengurangan porositas,c)
Pertumbuhan butir
PANDUAN DESAIN SEBAGAI DASAR PERTIMBANGAN
UNTUK PENGGUNAAN TEKNIK PRESSING KONVENSIONAL
Secara ekonomi proses MS
umumnya digunakan untuk
jumlah part yang banyak
untuk menekan biaya
peralatan & perkakas
khusus yang di butuhkan.
Jumlah minimum ± 10.000
unit.
Kemampuan
MS(Metalurgi Serbuk)
untuk menghasilkan part
dng tingkat porositas yang
dapat di kendalikan.
Porositas s/d 50 % masih
dimungkinkan
MS dapat digunakan
untuk membuat part-part
dari logam & paduannya
yang tidak biasa, yang
sangat sulit atau tidak
mungkin dibuat dengan
proses lainnya.
Bentuk-bentuk
geometri yang dapat
dibuat dengan teknik
Metalurgi Serbuk:
• Bentuk chamfer & corner
juga mungkin dibuat dengan
pressing MS. Permasalahan
pada kekokohan punch
ketika membentuk sudut
sangat tajam
Ulir tidak dapat dibuat
dengan pressing MS, jika
diperlukan part harus di
machining.
• Ketebalan dinding minimal 1,5
mm diantara lubang atau
lubang dengan dinding luar.
Diameter lubang yang di
rekomendasikan minimal 1,5
mm
02 03
01
Metalurgi serbuk mampu menguangi bahkan
menghilangkan prose lanjutan (karena proses
metalurgi serbuk langsung menghasilkan
komponen jadi atau komponen hamper jadi.
Metalurgi serbuk mampu digunakan untuk
membuat komponen berukuran kecil maupun
sangat kecil.
“Metalurgi Serbuk (Powder Metallurgy) : Karakteristik, Proses,
Aplikasi Dan Kelebihan.” 2014. ETS WORLDS. 2014.
https://www.etsworlds.id/2020/12/metalurgi-serbuk-powder-
metallurgy.html.
Powder, ALPA. 2021. “Proses Dan Aplikasi Metalurgi Serbuk - ALPA
Powder Technology.” ALPA Powder Technology. August 17, 2021.
https://www.alpapowder.com/id/109563/.
POWDER METALLURGY.pdf

More Related Content

Similar to POWDER METALLURGY.pdf

1. ABRASIVE JET MACHINING (AJM) 2. ULTRASONICMACHINING (USM) ...
1. ABRASIVE JET MACHINING (AJM)              2. ULTRASONICMACHINING (USM)  ...1. ABRASIVE JET MACHINING (AJM)              2. ULTRASONICMACHINING (USM)  ...
1. ABRASIVE JET MACHINING (AJM) 2. ULTRASONICMACHINING (USM) ...
ejacock
 
Kelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptxKelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptx
filmgan1
 
694 685-1-pb
694 685-1-pb694 685-1-pb
694 685-1-pbAlen Pepa
 
Presentasi kelompok 3
Presentasi kelompok 3Presentasi kelompok 3
Presentasi kelompok 3
Dicky Ashshiddiq
 
Fattakhul Alim_metalurgi serbuk.pptxokeoke
Fattakhul Alim_metalurgi serbuk.pptxokeokeFattakhul Alim_metalurgi serbuk.pptxokeoke
Fattakhul Alim_metalurgi serbuk.pptxokeoke
FattakhulAl
 
aplikasi semen
aplikasi semenaplikasi semen
aplikasi semen
annisaramadhani36
 
825 1501-1-pb (1)
825 1501-1-pb (1)825 1501-1-pb (1)
825 1501-1-pb (1)
Muhibul jamal
 
Tugas proses pengecoran Zakir_14Feb
Tugas proses pengecoran Zakir_14FebTugas proses pengecoran Zakir_14Feb
Tugas proses pengecoran Zakir_14Feb
Muhammad Zakir
 
Jurnal pengaruh distribusi ukuran partikel terhadap permukaan
Jurnal pengaruh distribusi ukuran partikel terhadap permukaanJurnal pengaruh distribusi ukuran partikel terhadap permukaan
Jurnal pengaruh distribusi ukuran partikel terhadap permukaan
AchmadRifaie4
 
Mekanikal Material
Mekanikal MaterialMekanikal Material
Mekanikal Material
oiua
 
Mechanical
MechanicalMechanical
Mechanical
oiua
 
Laporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboranLaporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboran
Muntazar cliff
 
CJR Teknologi Mekanik Analisis Umur dan Keausan Pahat Karbida.pptx
CJR Teknologi Mekanik Analisis Umur dan Keausan Pahat Karbida.pptxCJR Teknologi Mekanik Analisis Umur dan Keausan Pahat Karbida.pptx
CJR Teknologi Mekanik Analisis Umur dan Keausan Pahat Karbida.pptx
Adam Superman
 

Similar to POWDER METALLURGY.pdf (16)

3. jurnal hasil penelitian
3. jurnal hasil penelitian3. jurnal hasil penelitian
3. jurnal hasil penelitian
 
1. ABRASIVE JET MACHINING (AJM) 2. ULTRASONICMACHINING (USM) ...
1. ABRASIVE JET MACHINING (AJM)              2. ULTRASONICMACHINING (USM)  ...1. ABRASIVE JET MACHINING (AJM)              2. ULTRASONICMACHINING (USM)  ...
1. ABRASIVE JET MACHINING (AJM) 2. ULTRASONICMACHINING (USM) ...
 
Kelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptxKelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptx
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
694 685-1-pb
694 685-1-pb694 685-1-pb
694 685-1-pb
 
Presentasi kelompok 3
Presentasi kelompok 3Presentasi kelompok 3
Presentasi kelompok 3
 
Fattakhul Alim_metalurgi serbuk.pptxokeoke
Fattakhul Alim_metalurgi serbuk.pptxokeokeFattakhul Alim_metalurgi serbuk.pptxokeoke
Fattakhul Alim_metalurgi serbuk.pptxokeoke
 
aplikasi semen
aplikasi semenaplikasi semen
aplikasi semen
 
825 1501-1-pb (1)
825 1501-1-pb (1)825 1501-1-pb (1)
825 1501-1-pb (1)
 
Tugas proses pengecoran Zakir_14Feb
Tugas proses pengecoran Zakir_14FebTugas proses pengecoran Zakir_14Feb
Tugas proses pengecoran Zakir_14Feb
 
Jurnal pengaruh distribusi ukuran partikel terhadap permukaan
Jurnal pengaruh distribusi ukuran partikel terhadap permukaanJurnal pengaruh distribusi ukuran partikel terhadap permukaan
Jurnal pengaruh distribusi ukuran partikel terhadap permukaan
 
Mekanikal Material
Mekanikal MaterialMekanikal Material
Mekanikal Material
 
Mechanical
MechanicalMechanical
Mechanical
 
Laporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboranLaporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboran
 
CJR Teknologi Mekanik Analisis Umur dan Keausan Pahat Karbida.pptx
CJR Teknologi Mekanik Analisis Umur dan Keausan Pahat Karbida.pptxCJR Teknologi Mekanik Analisis Umur dan Keausan Pahat Karbida.pptx
CJR Teknologi Mekanik Analisis Umur dan Keausan Pahat Karbida.pptx
 
Teguh
TeguhTeguh
Teguh
 

POWDER METALLURGY.pdf

  • 1. DONNY VEROZ PANJAITAN TONNY VERIZ PANJAITAN DIGO PRADITYO
  • 2.
  • 3. Industri metalurgi serbuk telah mengalami peningkatan yang stabil dalam adopsi PM (Powder Metalurgy) produk dan aplikasi dalam sejumlah industri, ada dua alasan utama untuk menggunakan produk metalurgi serbuk, penghematan biaya dibandingkan dengan proses alternatif dan keunikannya karakteristik yang disorot dalam laporan ini. Jika dibandingkan dengan proses fabrikasi tradisional misalnya pengecoran, Proses PM memiliki keunggulan dibandingkan presisi dimensi tetapi kekuatan pendorong di balik penggunaan rute PM adalah penghematan biaya. Itu rute metalurgi serbuk menawarkan karakteristik unik untuk suku cadang yang diproduksi termasuk kemampuannya untuk mengontrol tingkat porositas, kemampuan paduan logam dan komposit yang tidak larut dalam keadaan cair, bahan tahan api dengan titik leleh yang sangat tinggi, seperti tungsten, molibdenum dan niobium.
  • 4. Metalurgi serbuk merupakan proses pembentukan benda kerja komersial dari logam dimana logam dihancurkan dahulu berupa serbuk, kemudian serbuk tersebut ditekan didalam cetakan (mold) dan dipanaskan di bawah temperatur leleh serbuk sehingga terbentuk benda kerja. Sehingga partikel-partikel logam memadu karena mekanisme transportasi masa akibat difusi atom antar permukaan partikel. Metode metalurgi serbuk memberikan kontrol yang teliti terhadap komposisi dan penggunaan campuran yang tidak dapat difabrikasi dengan proses lain. Sebagai ukuran ditentukan oleh cetakan dan penyelesaian akhir (finishing touch).
  • 5. KARAKTERISTIK METALURGI Karakterisasi bagian metalurgi serbuk terdiri dari pengujian dan klasifikasi banyak sifat metalurgi serbuk menghasilkan bagian, tes dan hasil ini biasanya yang sama ditemui di tempat lain dalam teknik material. Ada beberapa sifat yang dimiliki berdasarkan minat, namun berdasarkan tujuan yang diusulkan dari penelitian yang akan dibuat terbatas pada sifat-sifat itu. Fitur mikrostruktur menentukan banyak sifat yang menarik, ukuran butir, ukuran pori, distribusi pori dan butir dalam kompak.
  • 6. ALUMINIUM, TEMBAGA & PADUANNYA, NIKEL, STAINLESS STEEL Paling banyak digunakan biasanya dicampur dengan carbon (graphite) untuk dibuat part-part baja. BESI
  • 7. Tombol mute, tombol power, tombol volume plus dan minus, baki kartu SIM, soket kabel data 8PIN, kaki N41 bawaan, rotor motor getaran bawaan
  • 8. LANGKAH-LANGKAH DASAR PADA POWDER METALLURGY MENYIAPKAN DAN MENYAMPURKAN LOGAM SERBUK MEMADATKAN LOGAM SINTERING OPERASI SEKUNDER CONCLUSION
  • 9. Proses sinter merupakan metode pembuatan produk dari bahan serbuk yang sebelumnya dilakukan proses kompaksi kemudian dengan memanaskan matrial dibawah titik leburnya sehingga partikel partikelnya berikatan satu sama lain.Panas menyebabkan bersatunya partikel dan efektivitas reaksi tegangan permukaan meningkatdengan perkataan lain, proses sinter menyebabkan bersatunya partikel sedemikian rupa sehingga kepadatan bertambah.
  • 10. Gambar Pertumbuhan ikatan mikrostruktur antar partikel logam selama proses sinter
  • 11. TAHAPAN YANG DIALAMI PARTIKEL-PARTIKEL SERBUK INTERMEDIATE STAGE POINT CONTACT 01 03 FINAL STAGE INITIAL STAGE 02 04
  • 12. Pada tahap ini, partikel lepas membentuk titik kontak antarpartikel lainnya pada orientasi acak. Kekuatan ikatan kontak yang terjadi masih lemah dan belum terjadi perubahan dimensi bakalan. Semakin tinggi berat jenis bakalan maka bidang kontak yang terjadi antar partikel juga semakin banyak sehingga ikatan yang terjadi pada proses sinter pun semakin besar. Pengotor yang menempel pada batas kontak mengurangi jumlah bidang kontak sehingga kekuatan produk sinter menjadi turun.
  • 13. Secara umum ditandai dengan penyusunan kembali formasi leher, yang meliputi penyusunan kembali partikel dan formasi leher awal di titik kontak antar partikel, penyusunan kembali formasi partikel setelah mengalami pergerakan untuk meningkatkan jumlah titik kontak dan pada akhirnya membentuk ikatan pada titik kontak tersebut, dengan pergerakan material terjadi dengan energi permukaan tertinggi. Gambar Tahap pertama proses sinter, a) Partikel awal, b) Penyusunan kembali, c) Terbentuknya formasi leher
  • 14. Pertumbuhan leher terus berlanjut, yang diikuti dengan pertumbuhan butir dan pertumbuhan pori. Perubahan fisik selama tahap kedua adalah sebagai berikut pertumbuhan ukuran leher antar partikel, porositas menurun atau berkurang, pusat partikel bergerak semakin dekat secara bersama-sama, penyusutan setara dengan jumlah berkurangnya porositas, batas butir mulai berpindah sehingga butir mulai bertumbuh, terbentuknya saluran yang saling berhubungan(continuous channel) dan berakhir ketika porositas terisolasi. Penyusutan secara maksimal terjadi pada tahap kedua Gambar a) Pertumbuhan leher dan volume penyusutan b) Perpanjangan dari batas butir c) Pertumbuhan butir berlanjut danbatas butir meluas, volume penyusutan dan pertumbuhan butir
  • 15. Tahap Ketiga (Final Stage) ditandai dengan hilangnya struktur pori dan munculnya batas butir. Perubahan fisik selama tahap akhir meliputiporositas mengalami pergerakan terakhir dan pertumbuhan butir terjadi. Gambar a) Pertumbuhan leher dengan discontinues pore-phase, b) Pertumbuhan butir dengan pengurangan porositas,c) Pertumbuhan butir
  • 16. PANDUAN DESAIN SEBAGAI DASAR PERTIMBANGAN UNTUK PENGGUNAAN TEKNIK PRESSING KONVENSIONAL Secara ekonomi proses MS umumnya digunakan untuk jumlah part yang banyak untuk menekan biaya peralatan & perkakas khusus yang di butuhkan. Jumlah minimum ± 10.000 unit. Kemampuan MS(Metalurgi Serbuk) untuk menghasilkan part dng tingkat porositas yang dapat di kendalikan. Porositas s/d 50 % masih dimungkinkan MS dapat digunakan untuk membuat part-part dari logam & paduannya yang tidak biasa, yang sangat sulit atau tidak mungkin dibuat dengan proses lainnya.
  • 17. Bentuk-bentuk geometri yang dapat dibuat dengan teknik Metalurgi Serbuk:
  • 18. • Bentuk chamfer & corner juga mungkin dibuat dengan pressing MS. Permasalahan pada kekokohan punch ketika membentuk sudut sangat tajam Ulir tidak dapat dibuat dengan pressing MS, jika diperlukan part harus di machining. • Ketebalan dinding minimal 1,5 mm diantara lubang atau lubang dengan dinding luar. Diameter lubang yang di rekomendasikan minimal 1,5 mm 02 03 01
  • 19. Metalurgi serbuk mampu menguangi bahkan menghilangkan prose lanjutan (karena proses metalurgi serbuk langsung menghasilkan komponen jadi atau komponen hamper jadi. Metalurgi serbuk mampu digunakan untuk membuat komponen berukuran kecil maupun sangat kecil.
  • 20. “Metalurgi Serbuk (Powder Metallurgy) : Karakteristik, Proses, Aplikasi Dan Kelebihan.” 2014. ETS WORLDS. 2014. https://www.etsworlds.id/2020/12/metalurgi-serbuk-powder- metallurgy.html. Powder, ALPA. 2021. “Proses Dan Aplikasi Metalurgi Serbuk - ALPA Powder Technology.” ALPA Powder Technology. August 17, 2021. https://www.alpapowder.com/id/109563/.