SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
POTENSI PENGALIHAN WILAYAH JELAJAH
(HOME RANGE) SEBAGAI SOLUSI KONFLIK
BABI HUTAN (Sus scrofa vittatus)
DI KECAMATAN MEURAXA
KOTA BANDAACEH
Oleh :
Ainul Mardhiah, S. Pd
Dr. Abdullah, M.Si
Dr. M. Ali S, M.Si
56 Best Research
Anugerah Riset Sobat Bumit
Latar Belakang Masalah
• Habitat babi terganggu
• Babi turun ke pemukiman
penduduk
Degradasi
hutan
• Pemerintah dan masyarakat
sibuk mengurusi kependudukan
• Banyak lahan tidur (semak
ilalang)
Peristiwa
Tsunami
• Babi menempati kawasan
pemukiman penduduk
• Babi mengganggu tanaman dan
ternak masyarakat
Akibat
1
• Berapakah luas dan
bagaimana distribusi
wilayah jelajah babi hutan
(Sus scrofa vittatus) di
kecamatan meuraxa?
2
• Bagaimana deskripsi
habitat babi hutan?
Rumusan
Masalah
Rumusan Masalah
3
• Bagaimana potensi pengalihan
wilayah jelajah sebagai solusi
pengendalian babi hutan yang
dapat diterapkan di Kecamatan
Meuraxa?
Tujuan Penelitian
 Mengetahui luas dan distribusi wilayah
jelajah babi hutan di Kecamatan Meuraxa
 Mengetahui deskripsi habitat babi hutan
 Mengetahui potensi pengalihan wilayah
jelajah sebagai solusi pengendalian babi
hutan di Kecamatan Meuraxa.
Manfaat Penelitian
Dapat memberikan informasi
mengenai luas dan distribusi
wilayah jelajah babi hutan
(Sus scrofa vittatus)
Dapat memberikan informasi
deskripsi habitat babi hutan
yang merugikan masyarakat
Berkontribusi untuk
memberikan solusi
pengendalian babi hutan di
Kecamatan Meuraxa Kota
Banda Aceh
Pengelolaan
dan penentuan
kebijakan oleh
pemerintah
dapat berjalan
dengan baik
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk
memberikan informasi kepada masyarakat
terkait solusi pengendalian kasus konflik babi
hutan (ekologi) dengan manusia di Banda
Aceh.
Signifikansi
 Pendekatan : Kuantitatif
 Jenis penelitian :Deskriptif Eksploratif
METODOLOGI
PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
 Kecamatan Meuraxa yaitu Desa Surien
dan Desa Lamjabat Kota Banda Aceh.
 Pada Bulan Maret-Mei 2013.
Alat Pendukung :
1. GPS (Global Positioning System) Garmin
2. Kamera Canon Ixus 80 IS (8 mega pixel)
3. Teropong
4. Meteran
5. Peta Lokasi
6. Buku dan alat tulis
BAGAN RINGKASAN PENELITIAN
Parameter
Distribusi
home range
babi hutan
Faktor
Pemilihan
habitat baru
Estimasi potensi
kawasan relokasi
babi hutan
Metode Observasi
Langsung
Wawancara
Analisis
faktor
pemilihan
habitat baru
dan habitat
ideal
Menyusun
strategi
penyelesaian
konflik babi
hutan
Estimasi
Hasil
Satu paket peta (Peta
distribusi home
range, peta topografi,
peta penggunaan
lahan, dan peta
ekologi babi hutan
1. Preferensi Habitat
2. Pengaruh Pola Distribusi
Home range dengan
preferensi habitat
3. Estimasi kawasan
relokasi babi hutan
Teknik Pengumpulan Data
 Survei dan observasi dengan teknik purposive
sampling.
 Pengamatan dilakukan selama empat kali dalam satu
bulan (per minggu) di Gampong Surien dan Gampong
Lamjabat (8 plot).
 Setiap plot tersebut dikerjakan dengan mengikuti jalur
(track) babi hutan. Titik-titik koordinat jejak babi
hutan direkam dengan GPS dan dicatat sifat-sifat
karakteristik kawasan yang ditemui jejak babi hutan.
Analisis Data
 Kuantitatif
Untuk penghitungan
wilayah jelajah babi
hutan (Sus scrofa
vittatus) dengan
menggunakan
Software ArcGIS 9,2
Menggambarkan
Dan menjelaskan
wilayah jelajah babi
dalam bentuk peta
serta penilaian hasil
wawancara dengan
masyarakat.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
 Distribusi Wilayah Jelajah (Home
Range) Babi Hutan di Kecamatan
Meuraxa
Wilayah jelajah (home range) babi hutan di
Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh sangat
beragam. Sebelum tsunami, home range babi
hutan yaitu kawasan sepanjang hutan di
Peukan Bada Aceh Besar yang menyebar ke
hutan sekunder di sekitar Peukan Bada seperti
Glee Geunteng dan Glee Gurah
Peta Distribusi Home Range Babi Hutan
Hasil Penelitian dan
Pembahasan
 Luas Wilayah Jelajah (Home Range) Babi
Hutan di Kecamatan Meuraxa (Gp. Surien)
No Nama Plot Luas
Home
Range
Titik
Home
Range
Keterangan
1 Minggu
Pertama
66,65 Ha 8 titik Ditemukan jejak kaki,
sampah, air kubangan dan
gusiran tanah
2 Minggu Kedua 2,25 Ha 6 titik Ditemukan jejak kaki dan
sampah
3 Minggu Ketiga 17,66 Ha 9 titik Ditemukan jejak kaki,
sampah dan kubangan
4 Minggu
Keempat
4,27 Ha 5 titik Ditemukan jejak kaki,
sampah dan kubangan
Hasil Penelitian dan Pembahasan
 Home Range Babi Hutan di Gampong
Lamjabat
No Nama Plot Luas
Home
Range
Titik
Home
Range
Keterangan
1 Minggu
Pertama
1,59 Ha 7 titik Ditemukan jejak kaki,
sampah dan gusiran tanah
2 Minggu
Kedua
3,43 Ha 8 titik Ditemukan jejak kaki dan
sampah
3 Minggu
Ketiga
0,36 Ha 5 titik Ditemukan jejak kaki dan
sampah
4 Minggu
Keempat
3,68 Ha 12 titik Ditemukan jejak kaki,
sampah dan kubangan
Jarang penduduk Sangat banyak tumpukan sampah
 Deskripsi Habitat Babi Hutan di Gampong
Surien

Tingkat Kerusakan yang
diakibatkan oleh Babi Hutan
 Ringan dan jarang terjadi.
Babi hutan tidak mengganggu atau melukai
manusia. Babi hutan hanya mencari makanan dari
sampah-sampah yang dibuang secara
sembarangan oleh masyarakat di sekitar rumah
mereka di kawasan kedua gampong tersebut.
Walaupun babi hutan juga pernah ditemukan
merusak kandang dan kebun warga, tapi tingkat
gangguannya masih tergolong ringan.
Solusi Pengendalian Babi Hutan
 Membersihkan semak
ilalang (Typha latifolia)
yang menjadi habitat baru
babi hutan yang terletak
di kawasan pemukiman
penduduk.
Potensi Pengalihan Wilayah
Jelajah Babi Hutan
 Lahan kosong atau lahan basah tempat
bersarang babi hutan dimanfaatkan untuk
dijadikan lahan pertanian atau sebagai
tambak buatan untuk dipelihara ikan atau
kepiting.
CONTINUE.....
Diperlukan sanitasi atau perawatan lingkungan
dan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak
membuang sampah sembarangan.
CONTINUE.....
Karakteristik Goh Leumo
No Faktor Habitat Kondisi
1 Tipe hutan Dekat dengan Hutan
lindung
2 Penutupan tajuk Jarang (tidak rapat)
3 Ketersediaan pakan Ada
4 Ketersediaan tumbuhan untuk
membuat sarang
Ada (perdu)
5 Ketinggian lahan 750 mdpl
6 Kemiringan 45%
7 Sumber air Banyak kolam
Simpulan
 Wilayah jelajah (home range) babi hutan (Sus
scrofa vittatus) di Kecamatan Meuraxa Kota Banda
Aceh meliputi kawasan pemukiman Gampong
Surien dan Gampong Lamjabat dengan luas 39.92
hektar.
 Deskripsi home range yang dijelajahi babi hutan
meliputi kawasan yang memiliki ketersediaan
pakan, sumber mineral, tempat berkubang,
kemiringan lahan dan adanya vegetasi yang
disukai babi hutan.
 Potensi pengalihan wilayah jelajah babi hutan
dapat dilakukan dengan menjaga sanitasi
lingkungan dan memanfaatkan lahan kosong serta
menempatkan babi hutan ke kawasan relokasi
yang sesuai secara ekologi.
Saran
 Perlu dukungan pemerintah dan masyarakat
setempat untuk memperbaiki kualitas lingkungan
hidup (ekologi) dan melakukan suatu upaya
relokasi babi hutan. Solusi ini sebaiknya dikaji
oleh ahli ekologi bekerja sama dengan
pemerintah daerah dan pemerintah kota serta
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)
Aceh Besar dan Banda Aceh. Semoga kajian
ekologi tersebut dapat diaplikasikan dalam
pengelolaan babi hutan di Provinsi Aceh untuk
menuju penyelesaian konflik babi hutan dengan
manusia.
Daftar Pustaka
 Dickson, J. G., J. J. Mayer, and J. D. Dickson. 2001. Wildlife of Southern
Forests : Habitat and Management. Surrey: Hancock House Publisher.
 Friebel, B. A. and Jodice, P. 2009. Home Range and Habitat Use of Feral Hogs
in Congaree National Park, South Carolina. Human–Wildlife Conflicts.
 Gaston, W.D. et al, 2008. Home Range and Habitat Use of Feral Pigs (Sus
scrofa) on Lowndes County WMA, Alabama. University of Nebrasca, Lincoln.
 Ginting, A. 2009. Karakteristik Habitat dan Wilayah Jelajah Bekantan (Nasalis
Larvatus, Wurmb) di Hutan Mangrove Desa Nipah Panjang Kabupaten Kubu
Raya Provinsi Kalimantan Barat, (online), (repository.ipb.ac.id, diakses pada
tanggal 1 Desember 2012).
 Groves, C. 1981. Ancestors for the Pigs. Taxonomy and Phylogeny of the
Genus Sus. Tech. Bull., No.3, Dept of prehist., Research School of Pasific
Studies. Australian National University. 96pp.
 Leaper, R., G. Massei, M. L. Gorman & R. Aspinall. 1999. The Feasibility of
Reintroducing Wild Boar (Sus Scrofa) To Scotland. Mammal Rev. 1999, Volume
29, No. 4, 239–259. Printed in Great Britain : United Kingdom.

 Matschke, G. H. and J. P. Hardister. 1966. Movements of Transplanted
European Wild Boar in North Carolina and Tennessee. Southeastern Association
of Game and Fish Commissioners 20:74-84.
 Ainul Mardhiah
 Lahir di Panton Labu 9 Oktober 1990
 Fresh Graduated from FKIP Biologi Unsyiah
 Aktif di beberapa komunitas lingkungan:
- Wakil Ketua KLH Sobat Bumi Aceh
- Penasehat KOPHI Aceh
- Sekarang di WALHI Aceh (Divisi Pendidikan)
 Email : ainul_daraaceh@yahoo.com
 Nomor HP : 081360881288
My Profile 
Wassalamu’alaikum warahmatullah….
              

More Related Content

Similar to Potensi Pengalihan Wilayah Jelajah (Home Range) sebagai Solusi Konflik Babi Hutan di Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh

FINAL Proposal_Farhan Reza P_E3501211016-fixx banget ya 15 sept.pdf
FINAL Proposal_Farhan Reza P_E3501211016-fixx banget ya 15 sept.pdfFINAL Proposal_Farhan Reza P_E3501211016-fixx banget ya 15 sept.pdf
FINAL Proposal_Farhan Reza P_E3501211016-fixx banget ya 15 sept.pdfAndesson1
 
Keragaman_kelelawar_insektivora_Sub_Ordo.pdf
Keragaman_kelelawar_insektivora_Sub_Ordo.pdfKeragaman_kelelawar_insektivora_Sub_Ordo.pdf
Keragaman_kelelawar_insektivora_Sub_Ordo.pdfAgathaHaselvin
 
Respons dari pengembangan IKN: Kebudayaan dan konservasi
Respons dari pengembangan IKN: Kebudayaan dan konservasiRespons dari pengembangan IKN: Kebudayaan dan konservasi
Respons dari pengembangan IKN: Kebudayaan dan konservasiCIFOR-ICRAF
 
JOURNAL_keanekaragaman_kelelawar_Ciampe.pdf
JOURNAL_keanekaragaman_kelelawar_Ciampe.pdfJOURNAL_keanekaragaman_kelelawar_Ciampe.pdf
JOURNAL_keanekaragaman_kelelawar_Ciampe.pdfAgathaHaselvin
 
02-ka-bbksda-jabar-sekilas-tb-masigit-kareumbi.ppt
02-ka-bbksda-jabar-sekilas-tb-masigit-kareumbi.ppt02-ka-bbksda-jabar-sekilas-tb-masigit-kareumbi.ppt
02-ka-bbksda-jabar-sekilas-tb-masigit-kareumbi.pptherry susanto
 
ARTIKEL PKL TAHAP 2 KLMPK 4
ARTIKEL PKL TAHAP 2 KLMPK 4ARTIKEL PKL TAHAP 2 KLMPK 4
ARTIKEL PKL TAHAP 2 KLMPK 4Ricky Ramadhan
 
tapal kuda hewan konservasi kabupaten buol
tapal kuda hewan konservasi kabupaten buoltapal kuda hewan konservasi kabupaten buol
tapal kuda hewan konservasi kabupaten buolAisyahInarah1
 
Biologi populasi Rajungan
Biologi populasi RajunganBiologi populasi Rajungan
Biologi populasi Rajunganarisandy08
 
Contoh makalah pengelolaan lansekap
Contoh makalah pengelolaan lansekapContoh makalah pengelolaan lansekap
Contoh makalah pengelolaan lansekapsempiternal99
 
Keanekaragaman Rayap Tanah di Hutan Pendidikan, Gunung Walat, Sukabumi
Keanekaragaman Rayap Tanah di Hutan Pendidikan, Gunung Walat, Sukabumi Keanekaragaman Rayap Tanah di Hutan Pendidikan, Gunung Walat, Sukabumi
Keanekaragaman Rayap Tanah di Hutan Pendidikan, Gunung Walat, Sukabumi Sinergi Inspiration
 
Komposisi pakan musang rase di hutan wanagama dan hutan wanasadi.pptx
Komposisi pakan musang rase di hutan wanagama dan hutan wanasadi.pptxKomposisi pakan musang rase di hutan wanagama dan hutan wanasadi.pptx
Komposisi pakan musang rase di hutan wanagama dan hutan wanasadi.pptxGentaSenaSantosa
 
Keseimbangan ekosistem
Keseimbangan ekosistemKeseimbangan ekosistem
Keseimbangan ekosistemsantivia
 
Keseimbangan ekosistem
Keseimbangan ekosistemKeseimbangan ekosistem
Keseimbangan ekosistemhardi12005211
 
ToR pelatihan peningkatan masyarakat dalam perlindungan keanekaragaman hayati
ToR pelatihan peningkatan masyarakat dalam perlindungan keanekaragaman hayatiToR pelatihan peningkatan masyarakat dalam perlindungan keanekaragaman hayati
ToR pelatihan peningkatan masyarakat dalam perlindungan keanekaragaman hayatiKang Margino
 
Penyelamatan hutan gambut
Penyelamatan hutan gambutPenyelamatan hutan gambut
Penyelamatan hutan gambutYayasan CAPPA
 
Biologi keanekaragaman hayati
Biologi   keanekaragaman hayatiBiologi   keanekaragaman hayati
Biologi keanekaragaman hayatiPuspita cs
 

Similar to Potensi Pengalihan Wilayah Jelajah (Home Range) sebagai Solusi Konflik Babi Hutan di Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh (20)

FINAL Proposal_Farhan Reza P_E3501211016-fixx banget ya 15 sept.pdf
FINAL Proposal_Farhan Reza P_E3501211016-fixx banget ya 15 sept.pdfFINAL Proposal_Farhan Reza P_E3501211016-fixx banget ya 15 sept.pdf
FINAL Proposal_Farhan Reza P_E3501211016-fixx banget ya 15 sept.pdf
 
bioetnomelayu
bioetnomelayubioetnomelayu
bioetnomelayu
 
Keragaman_kelelawar_insektivora_Sub_Ordo.pdf
Keragaman_kelelawar_insektivora_Sub_Ordo.pdfKeragaman_kelelawar_insektivora_Sub_Ordo.pdf
Keragaman_kelelawar_insektivora_Sub_Ordo.pdf
 
Respons dari pengembangan IKN: Kebudayaan dan konservasi
Respons dari pengembangan IKN: Kebudayaan dan konservasiRespons dari pengembangan IKN: Kebudayaan dan konservasi
Respons dari pengembangan IKN: Kebudayaan dan konservasi
 
JOURNAL_keanekaragaman_kelelawar_Ciampe.pdf
JOURNAL_keanekaragaman_kelelawar_Ciampe.pdfJOURNAL_keanekaragaman_kelelawar_Ciampe.pdf
JOURNAL_keanekaragaman_kelelawar_Ciampe.pdf
 
02-ka-bbksda-jabar-sekilas-tb-masigit-kareumbi.ppt
02-ka-bbksda-jabar-sekilas-tb-masigit-kareumbi.ppt02-ka-bbksda-jabar-sekilas-tb-masigit-kareumbi.ppt
02-ka-bbksda-jabar-sekilas-tb-masigit-kareumbi.ppt
 
ARTIKEL PKL TAHAP 2 KLMPK 4
ARTIKEL PKL TAHAP 2 KLMPK 4ARTIKEL PKL TAHAP 2 KLMPK 4
ARTIKEL PKL TAHAP 2 KLMPK 4
 
Artikel klmpok 4
Artikel   klmpok 4Artikel   klmpok 4
Artikel klmpok 4
 
tapal kuda hewan konservasi kabupaten buol
tapal kuda hewan konservasi kabupaten buoltapal kuda hewan konservasi kabupaten buol
tapal kuda hewan konservasi kabupaten buol
 
Biologi populasi Rajungan
Biologi populasi RajunganBiologi populasi Rajungan
Biologi populasi Rajungan
 
Contoh makalah pengelolaan lansekap
Contoh makalah pengelolaan lansekapContoh makalah pengelolaan lansekap
Contoh makalah pengelolaan lansekap
 
Keanekaragaman Rayap Tanah di Hutan Pendidikan, Gunung Walat, Sukabumi
Keanekaragaman Rayap Tanah di Hutan Pendidikan, Gunung Walat, Sukabumi Keanekaragaman Rayap Tanah di Hutan Pendidikan, Gunung Walat, Sukabumi
Keanekaragaman Rayap Tanah di Hutan Pendidikan, Gunung Walat, Sukabumi
 
Komposisi pakan musang rase di hutan wanagama dan hutan wanasadi.pptx
Komposisi pakan musang rase di hutan wanagama dan hutan wanasadi.pptxKomposisi pakan musang rase di hutan wanagama dan hutan wanasadi.pptx
Komposisi pakan musang rase di hutan wanagama dan hutan wanasadi.pptx
 
Feature andi novirianti
Feature andi noviriantiFeature andi novirianti
Feature andi novirianti
 
Keseimbangan ekosistem
Keseimbangan ekosistemKeseimbangan ekosistem
Keseimbangan ekosistem
 
Keseimbangan ekosistem
Keseimbangan ekosistemKeseimbangan ekosistem
Keseimbangan ekosistem
 
Standar Restrim
Standar RestrimStandar Restrim
Standar Restrim
 
ToR pelatihan peningkatan masyarakat dalam perlindungan keanekaragaman hayati
ToR pelatihan peningkatan masyarakat dalam perlindungan keanekaragaman hayatiToR pelatihan peningkatan masyarakat dalam perlindungan keanekaragaman hayati
ToR pelatihan peningkatan masyarakat dalam perlindungan keanekaragaman hayati
 
Penyelamatan hutan gambut
Penyelamatan hutan gambutPenyelamatan hutan gambut
Penyelamatan hutan gambut
 
Biologi keanekaragaman hayati
Biologi   keanekaragaman hayatiBiologi   keanekaragaman hayati
Biologi keanekaragaman hayati
 

Potensi Pengalihan Wilayah Jelajah (Home Range) sebagai Solusi Konflik Babi Hutan di Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh

  • 1. POTENSI PENGALIHAN WILAYAH JELAJAH (HOME RANGE) SEBAGAI SOLUSI KONFLIK BABI HUTAN (Sus scrofa vittatus) DI KECAMATAN MEURAXA KOTA BANDAACEH Oleh : Ainul Mardhiah, S. Pd Dr. Abdullah, M.Si Dr. M. Ali S, M.Si 56 Best Research Anugerah Riset Sobat Bumit
  • 2.
  • 3. Latar Belakang Masalah • Habitat babi terganggu • Babi turun ke pemukiman penduduk Degradasi hutan • Pemerintah dan masyarakat sibuk mengurusi kependudukan • Banyak lahan tidur (semak ilalang) Peristiwa Tsunami • Babi menempati kawasan pemukiman penduduk • Babi mengganggu tanaman dan ternak masyarakat Akibat
  • 4. 1 • Berapakah luas dan bagaimana distribusi wilayah jelajah babi hutan (Sus scrofa vittatus) di kecamatan meuraxa? 2 • Bagaimana deskripsi habitat babi hutan? Rumusan Masalah
  • 5. Rumusan Masalah 3 • Bagaimana potensi pengalihan wilayah jelajah sebagai solusi pengendalian babi hutan yang dapat diterapkan di Kecamatan Meuraxa?
  • 6. Tujuan Penelitian  Mengetahui luas dan distribusi wilayah jelajah babi hutan di Kecamatan Meuraxa  Mengetahui deskripsi habitat babi hutan  Mengetahui potensi pengalihan wilayah jelajah sebagai solusi pengendalian babi hutan di Kecamatan Meuraxa.
  • 7. Manfaat Penelitian Dapat memberikan informasi mengenai luas dan distribusi wilayah jelajah babi hutan (Sus scrofa vittatus) Dapat memberikan informasi deskripsi habitat babi hutan yang merugikan masyarakat Berkontribusi untuk memberikan solusi pengendalian babi hutan di Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh Pengelolaan dan penentuan kebijakan oleh pemerintah dapat berjalan dengan baik
  • 8. Penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait solusi pengendalian kasus konflik babi hutan (ekologi) dengan manusia di Banda Aceh. Signifikansi
  • 9.  Pendekatan : Kuantitatif  Jenis penelitian :Deskriptif Eksploratif METODOLOGI PENELITIAN
  • 10. Tempat dan Waktu Penelitian  Kecamatan Meuraxa yaitu Desa Surien dan Desa Lamjabat Kota Banda Aceh.  Pada Bulan Maret-Mei 2013.
  • 11. Alat Pendukung : 1. GPS (Global Positioning System) Garmin 2. Kamera Canon Ixus 80 IS (8 mega pixel) 3. Teropong 4. Meteran 5. Peta Lokasi 6. Buku dan alat tulis
  • 12. BAGAN RINGKASAN PENELITIAN Parameter Distribusi home range babi hutan Faktor Pemilihan habitat baru Estimasi potensi kawasan relokasi babi hutan Metode Observasi Langsung Wawancara Analisis faktor pemilihan habitat baru dan habitat ideal Menyusun strategi penyelesaian konflik babi hutan Estimasi Hasil Satu paket peta (Peta distribusi home range, peta topografi, peta penggunaan lahan, dan peta ekologi babi hutan 1. Preferensi Habitat 2. Pengaruh Pola Distribusi Home range dengan preferensi habitat 3. Estimasi kawasan relokasi babi hutan
  • 13. Teknik Pengumpulan Data  Survei dan observasi dengan teknik purposive sampling.  Pengamatan dilakukan selama empat kali dalam satu bulan (per minggu) di Gampong Surien dan Gampong Lamjabat (8 plot).  Setiap plot tersebut dikerjakan dengan mengikuti jalur (track) babi hutan. Titik-titik koordinat jejak babi hutan direkam dengan GPS dan dicatat sifat-sifat karakteristik kawasan yang ditemui jejak babi hutan.
  • 14. Analisis Data  Kuantitatif Untuk penghitungan wilayah jelajah babi hutan (Sus scrofa vittatus) dengan menggunakan Software ArcGIS 9,2 Menggambarkan Dan menjelaskan wilayah jelajah babi dalam bentuk peta serta penilaian hasil wawancara dengan masyarakat.
  • 15. Hasil Penelitian dan Pembahasan  Distribusi Wilayah Jelajah (Home Range) Babi Hutan di Kecamatan Meuraxa Wilayah jelajah (home range) babi hutan di Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh sangat beragam. Sebelum tsunami, home range babi hutan yaitu kawasan sepanjang hutan di Peukan Bada Aceh Besar yang menyebar ke hutan sekunder di sekitar Peukan Bada seperti Glee Geunteng dan Glee Gurah
  • 16. Peta Distribusi Home Range Babi Hutan
  • 17. Hasil Penelitian dan Pembahasan  Luas Wilayah Jelajah (Home Range) Babi Hutan di Kecamatan Meuraxa (Gp. Surien) No Nama Plot Luas Home Range Titik Home Range Keterangan 1 Minggu Pertama 66,65 Ha 8 titik Ditemukan jejak kaki, sampah, air kubangan dan gusiran tanah 2 Minggu Kedua 2,25 Ha 6 titik Ditemukan jejak kaki dan sampah 3 Minggu Ketiga 17,66 Ha 9 titik Ditemukan jejak kaki, sampah dan kubangan 4 Minggu Keempat 4,27 Ha 5 titik Ditemukan jejak kaki, sampah dan kubangan
  • 18. Hasil Penelitian dan Pembahasan  Home Range Babi Hutan di Gampong Lamjabat No Nama Plot Luas Home Range Titik Home Range Keterangan 1 Minggu Pertama 1,59 Ha 7 titik Ditemukan jejak kaki, sampah dan gusiran tanah 2 Minggu Kedua 3,43 Ha 8 titik Ditemukan jejak kaki dan sampah 3 Minggu Ketiga 0,36 Ha 5 titik Ditemukan jejak kaki dan sampah 4 Minggu Keempat 3,68 Ha 12 titik Ditemukan jejak kaki, sampah dan kubangan
  • 19. Jarang penduduk Sangat banyak tumpukan sampah  Deskripsi Habitat Babi Hutan di Gampong Surien 
  • 20.
  • 21.
  • 22. Tingkat Kerusakan yang diakibatkan oleh Babi Hutan  Ringan dan jarang terjadi. Babi hutan tidak mengganggu atau melukai manusia. Babi hutan hanya mencari makanan dari sampah-sampah yang dibuang secara sembarangan oleh masyarakat di sekitar rumah mereka di kawasan kedua gampong tersebut. Walaupun babi hutan juga pernah ditemukan merusak kandang dan kebun warga, tapi tingkat gangguannya masih tergolong ringan.
  • 23. Solusi Pengendalian Babi Hutan  Membersihkan semak ilalang (Typha latifolia) yang menjadi habitat baru babi hutan yang terletak di kawasan pemukiman penduduk. Potensi Pengalihan Wilayah Jelajah Babi Hutan
  • 24.  Lahan kosong atau lahan basah tempat bersarang babi hutan dimanfaatkan untuk dijadikan lahan pertanian atau sebagai tambak buatan untuk dipelihara ikan atau kepiting. CONTINUE.....
  • 25. Diperlukan sanitasi atau perawatan lingkungan dan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. CONTINUE.....
  • 26. Karakteristik Goh Leumo No Faktor Habitat Kondisi 1 Tipe hutan Dekat dengan Hutan lindung 2 Penutupan tajuk Jarang (tidak rapat) 3 Ketersediaan pakan Ada 4 Ketersediaan tumbuhan untuk membuat sarang Ada (perdu) 5 Ketinggian lahan 750 mdpl 6 Kemiringan 45% 7 Sumber air Banyak kolam
  • 27. Simpulan  Wilayah jelajah (home range) babi hutan (Sus scrofa vittatus) di Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh meliputi kawasan pemukiman Gampong Surien dan Gampong Lamjabat dengan luas 39.92 hektar.  Deskripsi home range yang dijelajahi babi hutan meliputi kawasan yang memiliki ketersediaan pakan, sumber mineral, tempat berkubang, kemiringan lahan dan adanya vegetasi yang disukai babi hutan.  Potensi pengalihan wilayah jelajah babi hutan dapat dilakukan dengan menjaga sanitasi lingkungan dan memanfaatkan lahan kosong serta menempatkan babi hutan ke kawasan relokasi yang sesuai secara ekologi.
  • 28. Saran  Perlu dukungan pemerintah dan masyarakat setempat untuk memperbaiki kualitas lingkungan hidup (ekologi) dan melakukan suatu upaya relokasi babi hutan. Solusi ini sebaiknya dikaji oleh ahli ekologi bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pemerintah kota serta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Besar dan Banda Aceh. Semoga kajian ekologi tersebut dapat diaplikasikan dalam pengelolaan babi hutan di Provinsi Aceh untuk menuju penyelesaian konflik babi hutan dengan manusia.
  • 29. Daftar Pustaka  Dickson, J. G., J. J. Mayer, and J. D. Dickson. 2001. Wildlife of Southern Forests : Habitat and Management. Surrey: Hancock House Publisher.  Friebel, B. A. and Jodice, P. 2009. Home Range and Habitat Use of Feral Hogs in Congaree National Park, South Carolina. Human–Wildlife Conflicts.  Gaston, W.D. et al, 2008. Home Range and Habitat Use of Feral Pigs (Sus scrofa) on Lowndes County WMA, Alabama. University of Nebrasca, Lincoln.  Ginting, A. 2009. Karakteristik Habitat dan Wilayah Jelajah Bekantan (Nasalis Larvatus, Wurmb) di Hutan Mangrove Desa Nipah Panjang Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat, (online), (repository.ipb.ac.id, diakses pada tanggal 1 Desember 2012).  Groves, C. 1981. Ancestors for the Pigs. Taxonomy and Phylogeny of the Genus Sus. Tech. Bull., No.3, Dept of prehist., Research School of Pasific Studies. Australian National University. 96pp.  Leaper, R., G. Massei, M. L. Gorman & R. Aspinall. 1999. The Feasibility of Reintroducing Wild Boar (Sus Scrofa) To Scotland. Mammal Rev. 1999, Volume 29, No. 4, 239–259. Printed in Great Britain : United Kingdom.   Matschke, G. H. and J. P. Hardister. 1966. Movements of Transplanted European Wild Boar in North Carolina and Tennessee. Southeastern Association of Game and Fish Commissioners 20:74-84.
  • 30.  Ainul Mardhiah  Lahir di Panton Labu 9 Oktober 1990  Fresh Graduated from FKIP Biologi Unsyiah  Aktif di beberapa komunitas lingkungan: - Wakil Ketua KLH Sobat Bumi Aceh - Penasehat KOPHI Aceh - Sekarang di WALHI Aceh (Divisi Pendidikan)  Email : ainul_daraaceh@yahoo.com  Nomor HP : 081360881288 My Profile 
  • 31. Wassalamu’alaikum warahmatullah….               