Putusan PTUN terhadap tergugat PT. Nabire Baru. Menerima eksepsi dari Tergugat dan Tergugat II Intervensi mengenai gugatan Para Penggugat telah melewati tenggang waktu pengajuan gugatan Dalam Pokok Perkara; Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard), Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam sengketa ini sebesar Rp. 842.000 (delapan ratus empat puluh dua ribu rupiah).
Lihat halaman HALAMAN YANG DI TANDAI KUNING. disitu Menyatakan bahwa ditulis pak Prabowo di FOLMULIR CAPRES tidak menjadi KETUA UMUM HKTI!!! sedangkan di lampiran Putusan MA.. tentang HKTI... dari taun 2010 sudah diganti Ketua UMUMnyaaa Oleh OESMAN SAPTA!!!!
Link ==> http://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/c72d6607b01e5ac5abe30b552bbab972
Putusan PTUN terhadap tergugat PT. Nabire Baru. Menerima eksepsi dari Tergugat dan Tergugat II Intervensi mengenai gugatan Para Penggugat telah melewati tenggang waktu pengajuan gugatan Dalam Pokok Perkara; Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard), Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam sengketa ini sebesar Rp. 842.000 (delapan ratus empat puluh dua ribu rupiah).
Lihat halaman HALAMAN YANG DI TANDAI KUNING. disitu Menyatakan bahwa ditulis pak Prabowo di FOLMULIR CAPRES tidak menjadi KETUA UMUM HKTI!!! sedangkan di lampiran Putusan MA.. tentang HKTI... dari taun 2010 sudah diganti Ketua UMUMnyaaa Oleh OESMAN SAPTA!!!!
Link ==> http://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/c72d6607b01e5ac5abe30b552bbab972
1. hkam
ahkam
ah
A
gung
R
epub
M
ahkam
ah
A
gung
R
epublik
Indonesia
h
A
gung
R
epublik
Indonesi
ik
Indones
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
P U T U S A N
Nomor 8/Pid.Sus-Anak/2018/PN Jmr
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Jember yang mengadili perkara pidana anak dengan
acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara ANAK:
1. Nama lengkap : Ahmad Fauzan Bin Samsudin
2. Tempat lahir : Jember
3. Umur/Tanggal lahir : 18 Tahun/1 Februari 2000
4. Jenis kelamin : Laki-laki
5. Kebangsaan : Indonesia
6. Tempat tinggal : Dusun Langkaptegalan, Desa Tisnogambar,
Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember
7. Agama : Islam
8. Pekerjaan : Tidak bekerja
ANAK Ahmad Fauzan Bin Samsudin ditahan dalam tahanan rutan oleh:
1. Penyidik sejak tanggal 16 Februari 2018 sampai dengan tanggal 22 Februari
2018
ANAK Ahmad Fauzan Bin Samsudin ditahan dalam tahanan rutan oleh:
2. Penyidik Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 23 Februari 2018
sampai dengan tanggal 2 Maret 2018
ANAK Ahmad Fauzan Bin Samsudin ditahan dalam tahanan rutan oleh:
3. Penuntut Umum sejak tanggal 2 Maret 2018 sampai dengan tanggal 6 Maret
2018
ANAK Ahmad Fauzan Bin Samsudin ditahan dalam tahanan rutan oleh:
4. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 5 Maret 2018 sampai dengan tanggal
14 Maret 2018
ANAK Ahmad Fauzan Bin Samsudin ditahan dalam tahanan rutan oleh:
5. Hakim Pengadilan Negeri Perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan
Negeri sejak tanggal 15 Maret 2018 sampai dengan tanggal 29 Maret 2018
Anak didampingi oleh Penasihat Hukum FAKIH IMAM KURNAIN, SH.I,
Penasihat Hukum dari Posbakum Pengadilan Negeri Jember berdasarkan
Penetapan Penunjukan Nomor 8/Pid.Sus-Anak/2018/PN Jmr tertanggal 5 Maret
2018;
Halaman 1 dari 19 Putusan Nomor 8/Pid.Sus-Anak/2018/PN Jmr
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
2. hkam
ahkam
ah
A
gung
R
epub
M
ahkam
ah
A
gung
R
epublik
Indonesia
h
A
gung
R
epublik
Indonesi
ik
Indones
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
ANAK didampingi oleh pembimbing kemasyarakatan dan orangtua;
Pengadilan Negeri tersebut;
Setelah membaca:
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Pengadilan Negeri Jember Nomor
8/Pid.Sus-Anak/2018/PN Jmr tanggal 5 Maret 2018 tentang penunjukan
Hakim;
- Penetapan Hakim Nomor 8/Pid.Sus-Anak/2018/PN Jmr tanggal 5 Maret 2018
tentang penetapan hari sidang;
- Hasil penelitian kemasyarakatan;
- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi dan ANAK serta
memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;
Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh
Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Menyatakan Terdakwa Ahmad Fauzan telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ Dengan sengaja membujuk
anak melakukan persetubuhan dengannya “sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam pasal 81 ayat (2) UURI No.23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak sebagaimana yang didakwakan dalam dakwaan kesatu
Penuntut Umum ;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Ahmad Fauzan dengan pidana
penjara selama 5 (lima ) bulan dikurangkan selama Terdakwa berada dalam
tahanan , dengan perintah Terdakwa tetap ditahan dan Pelatihan Kerja Sosial
selama 3 (tiga) bulan ;
3. Menyatakan barang bukti berupa:
- 1 (satu) buah krudung warna hitam ;
- 1 (satu) buah baju kaos lengan panjang warna hitam ;
- 1 (satu) buah kaos dalam warna putih ;
- 1 (satu) buah Bra/BH warna pink putih;
- 1 (satu) buah celana dalam warna krem ;
- 1 (satu) buah rok berwarna biru ;
Dikembalikan kepada Saksi korban Hafila
- 2 (dua) buah botol sprite dengan isinya ;
Halaman 2 dari 19 Putusan Nomor 8/Pid.Sus-Anak/2018/PN Jmr
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
3. hkam
ahkam
ah
A
gung
R
epub
M
ahkam
ah
A
gung
R
epublik
Indonesia
h
A
gung
R
epublik
Indonesi
ik
Indones
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- 1 (satu) pak pil KB ;
Dirampas untuk dimusnahkan ;
4. Menetapkan terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.5.000 (lima ribu
rupiah).
Setelah mendengar permohonan ANAK dan Penasihat Hukumnya yang
pada pokoknya menyatakan mohon keringanan hukuman dikarenakan saat ini
ANAK sudah menikah dengan anak HAFILA dan sedang menunggu kelahiran
anak mereka;
Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap pembelaan
ANAK dan Penasihat Hukum Anak yang pada pokoknya tetap pada tuntutan;
Menimbang, bahwa ANAK diajukan ke persidangan oleh Penuntut
Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:
KESATU
Bahwa terdakwa AHMAD FAUZAN , pada hari Senin tanggal 22 Oktober 2017
sekira pukul 22.00 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan
Oktober Tahun 2017 bertempat di Pondok Pesantren Nurul Kholil Dusun
Tegalan , Desa Langkap , Kecamatan Mumbulsari , Kabupaten Jember atau
setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Jember , yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara
ini, dengan sengaja melakukan melakukan tipu muslihat, serangkaian
kebohongan , atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau
dengan orang lain, yang dilakukan terdakwa dengan cara antara lain sebagai
berikut:
- Bahwa terdakwa AHMAD FAUZAN dan saksi HAFILA adalah sama-sama
sebagai santri di Pondok Pesantran Nurul Kholil dan telah menjalin
hubungan pacaran sejak tanggal 13 Juli 2016 dan terdakwa mengetahui
jika saksi HAFILA yang menjadi pacarnya adalah anak dengan umur 16
tahun, sedangkan terdakwa pada bulan Oktober 2017 berumur 17 tahun 8
bulan.
- Bahwa terdakwa pada hari Senin tanggal 22 Oktober 2017 sekitar jam
22.00 wib mendatangani kamar pondokan saksi HAFILA di kamar santri
putri dengan cara mengetuk kamar setelah saksi HAFILA keluar kamar
terdakwa menarik tangan saksi HAFILA dan diajak berjalan ke arah barat
menuju kamar kosong yang tidak jauh dari kamar saksi HAFILA .
- Bahwa terdakwa yang mengetahui kamar tersebut kosong , mengajak
masuk saksi HAFILA masuk ke kamar kosong tersebut dan saat keduanya
Halaman 3 dari 19 Putusan Nomor 8/Pid.Sus-Anak/2018/PN Jmr
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
4. hkam
ahkam
ah
A
gung
R
epub
M
ahkam
ah
A
gung
R
epublik
Indonesia
h
A
gung
R
epublik
Indonesi
ik
Indones
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
sudah berada di dalam kamar tersebut terdakwa langsung menciumi saksi
HAFILA . Saksi Hafiza awalnya menolak karena merasa takut ketahuan
akan tetapi terdakwa merayu dan meyakinkan saksi HAFILA dengan kata-
kata terdakwa cinta dan menyayangi saksi HAFILA serta akan
bertanggungjawab menikahi saksi HAFILA.
- Bahwa setelah mendengar kata-kata yang diucapkan terdakwa, saksi
HAFILA diam saja atau membiarkan pada saat terdakwa mulai meraba-
raba payudara , dan membuka seluruh pakaiannya sehingga saksi HAFILA
telanjang, setelah saksi HAFILA dalam keadaan telanjang terdakwa
membuka sarung dan melepas celana dalam yang dipakainya, saat itu
penis terdakwa yang sudah dalam keadaan tegang, terdakwa kemudian
menindih tubuh saksi HAFILA yang posisinya tiduran di lantai serta
langsung dimasukkan ke dalam vagina saksi HAFILA.
- Bahwa pada saat awal penis terdakwa dimasukkan kedalam vaginyanya ,
saksi HAFILA merasa kesakitan dan keluar darah, kemudian terdakwa
mencoba memaasukkan lagi dan setelah dirasa penis terdakwa masuk
seluruhnya ke dalam vagina saksi HAFILA terdakwa mulai menggerakkan
penisnya dengan cara melakukan gerakan gesek-gesek (naik turun)
sehingga terdakwa merasa nikmat , dan mengeluarkan sperma di dalam
kemaluan/vagina saksi HAFILA;
- Bahwa terdakwa kemudian memerintahkan saksi HAFILA untuk memakai
pakaiannya dan kembali ke kamarnya, demikian pula dengan terdakwa
yang setelah itu kembali ke kamarnya.
- Bahwa karena merasa enak dan ketagihan terdakwa kembali mengulangi
perbuatannya pada hari Sabtu tanggal 27 Oktober 2017 pada jam 22.00
wib yaitu dengan cara terdakwa mendatangi kamar saksi HAFILA di
pondok putri yang dalam keadaan sepi, mengetuk pintu kamar saksi
HAFILA selanjutnya menggandeng tangan saksi HAFILA menuju kamar
kosong yang tidak jauh dari kamar saksi HAFILA.
- Bahwa terdakwa yang saat itu penisnya sudah dalam keadaan tegang ,
menciumi pipi dan meraba-raba payudara terdakwa , selanjutnya mulai
melepas pakaian dan kerudung yang diapaki saksi HAFILA sehingga
telanjang , selanjutnya terdakwa melepas celana dalam dan sarungnya
dan memasukkan penis terdakwa ke dalam vagina saksi HAFILA dengan
cara menindih tubuh saksi HAFILA, setelah penis masuk seluruhnya ke
dalam vagina saksi HAFILA terdakwa menggesek-gesek sehingga
merasakan kenikmatan dan penis terdakwa mengeluarkan sperma di
Halaman 4 dari 19 Putusan Nomor 8/Pid.Sus-Anak/2018/PN Jmr
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
5. hkam
ahkam
ah
A
gung
R
epub
M
ahkam
ah
A
gung
R
epublik
Indonesia
h
A
gung
R
epublik
Indonesi
ik
Indones
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
dalam vagina terdakwa . Setelah merasa puas terdakwa memerintahkan
saksi HAFILA untuk berpakaian dan kembali ke kamarnya di pondok.
- Bahwa akibat perbuatan terdakwa menyetubuhi saksi HAFILA sebanyak
dua kali , saksi HAFILA hamil 4 bulan sebagaimana kesimpulan Visum et
Repertum Nomor : 474.3/198521/436,7.01/2018 tanggal 23 Januari 2018
yang dibuat dan ditandatangani dokter Azizah Nurdin, Sp.OG , selaku
dokter pemeriksa pada Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Jember.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 81
ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak .
ATAU
KEDUA
Bahwa terdakwa AHMAD FAUZAN , pada hari Senin tanggal 22 Oktober 2017
sekira pukul 22.00 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan
Oktober Tahun 2017 bertempat di Pondok Pesantren Nurul Kholil Dusun
Tegalan , Desa Langkap , Kecamatan Mumbulsari , Kabupaten Jember atau
setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Jember , yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara
ini, melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa, melakukan tipu
muslihat , melakukan serangkaian kebohongan , atau membujuk anak untuk
melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul , yang dilakukan
terdakwa dengan cara antara lain sebagai berikut ;
- Bahwa terdakwa AHMAD FAUZAN dan saksi HAFILA adalah sama-sama
sebagai santri di Pondok Pesantran Nurul Kholil dan telah menjalin
hubungan pacaran sejak tanggal 13 Juli 2016 dan terdakwa mengetahui
jika saksi HAFILA yang menjadi pacarnya adalah anak dengan umur 16
tahun , sedangkan terdakwa pada bulan Oktober 2017 berumur 17 tahun 8
bulan.
- Bahwa terdakwa pada hari Senin tanggal 22 Oktober 2017 sekitar jam
22.00 wib mendatangani kamar pondokan saksi HAFILA di kamar santri
putri dengan cara mengetuk kamar setelah saksi HAFILA keluar kamar
terdakwa menarik tangan saksi HAFILA dan diajak berjalan ke arah barat
menuju kamar kosong yang tidak jauh dari kamar saksi HAFILA.
- Bahwa terdakwa yang mengetahui kamar tersebut kosong , mengajak
masuk saksi HAFILA masuk ke kamar kosong tersebut dan saat keduanya
Halaman 5 dari 19 Putusan Nomor 8/Pid.Sus-Anak/2018/PN Jmr
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
6. hkam
ahkam
ah
A
gung
R
epub
M
ahkam
ah
A
gung
R
epublik
Indonesia
h
A
gung
R
epublik
Indonesi
ik
Indones
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
sudah berada di dalam kamar tersebut terdakwa langsung menciumi saksi
HAFILA . Saksi Hafiza awalnya menolak karena merasa takut ketahuan
akan tetapi terdakwa merayu dan meyakinkan saksi HAFILA dengan kata-
kata terdakwa cinta dan menyayangi saksi HAFILA serta akan
bertanggungjawab menikahi saksi HAFILA.
- Bahwa setelah mendengar kata-kata yang diucapkan terdakwa , saksi
HAFILA diam saja atau membiarkan pada saat terdakwa mulai meraba-
raba payudara , dan membuka seluruh pakaiannya sehingga saksi HAFILA
telanjang, setelah saksi HAFILA dalam keadaan telanjang terdakwa
membuka sarung dan melepas celana dalam yang dipakainya , saat itu
penis terdakwa yang sudah dalam keadaan tegang , terdakwa kemudian
menindih tubuh saksi HAFILA yang posisinya tiduran di lantai serta
langsung dimasukkan ke dalam vagina saksi HAFILA .
- Bahwa pada saat awal penis terdakwa dimasukkan kedalam vaginyanya ,
saksi HAFILA merasa kesakitan dan keluar darah , kemudian terdakwa
mencoba memaasukkan lagi dan setelah dirasa penis terdakwa masuk
seluruhnya ke dalam vagina saksi HAFILA terdakwa mulai menggerakkan
penisnya dengan cara melakukan gerakan gesek-gesek ( naik turun )
sehingga terdakwa merasa nikmat , dan mengeluarkan sperma di dalam
kemaluan / vagina saksi HAFILA.
Bahwa terdakwa kemudian memerintahkan saksi HAFILA untuk memakai
pakaiannya dan kembali ke kamarnya, demikian pula dengan terdakwa
yang setelah itu kembali ke kamarnya .
- Bahwa karena merasa enak dan ketagihan terdakwa kembali mengulangi
perbuatannya pada hari Sabtu tanggal 27 Oktober 2017 pada jam 22.00
wib yaitu dengan cara terdakwa mendatangi kamar saksi HAFILA di
pondok putri yang dalam keadaan sepi, mengetuk pintu kamar saksi
HAFILA selanjutnya menggandeng tangan saksi HAFILA menuju kamar
kosong yang tidak jauh dari kamar saksi HAFILA .
- Bahwa terdakwa yang saat itu penisnya sudah dalam keadaan tegang ,
menciumi pipi dan meraba-raba payudara terdakwa , selanjutnya mulai
melepas pakaian dan kerudung yang diapaki saksi HAFILA sehingga
telanjang , selanjutnya terdakwa melepas celana dalam dan sarungnya
dan memasukkan penis terdakwa ke dalam vagina saksi HAFILA dengan
Halaman 6 dari 19 Putusan Nomor 8/Pid.Sus-Anak/2018/PN Jmr
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
7. hkam
ahkam
ah
A
gung
R
epub
M
ahkam
ah
A
gung
R
epublik
Indonesia
h
A
gung
R
epublik
Indonesi
ik
Indones
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
cara menindih tubuh saksi HAFILA, setelah penis masuk seluruhnya ke
dalam vagina saksi HAFILA terdakwa menggesek-gesek sehingga
merasakan kenikmatan dan penis terdakwa mengeluarkan sperma di
dalam vagina terdakwa . Setelah merasa puas terdakwa memerintahkan
saksi HAFILA untuk berpakaian dan kembali ke kamarnya di pondok .
- Bahwa akibat perbuatan terdakwa menyetubuhi saksi HAFILA sebanyak
dua kali , saksi HAFILA hamil 4 bulan sebagaimana kesimpulan Visum et
Repertum Nomor : 474.3/198521/436.7.01/2018 tanggal 23 Januari 2018
yang dibuat dan ditandatangani dokter Azizah Nurdin, Sp.OG , selaku
dokter pemeriksa pada Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Jember .
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 76 E
Jo Pasal 82 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014
tentang Perubahan atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak .
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum
telah mengajukan saksi-saksi sebagai berikut:
1. HAFILA dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa anak HAFILA dengan ANAK FAUZAN memiliki hubunganpacara sejak
tahun 2016;
- Bahwa antara anak HAFILA dengan ANAK telah saling mengenal semenjak
duduk di sekolah dasar;
- Bahwa pada tanggal 22 Oktober 2017 sekira jam 22.00 wib bertempat di
kamar kosong di pondok Pesantren Nurul Kholil di dusun Jatisari Desa
Tisnogambar Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember, saksi telah
melakukan hubungan seksual dengan ANAK FAUZAN;
- Bahwa sebelum kejadian, saksi tengah tidur dengan teman-teman sekamar
saksi yaitu saksi FIKA dan SOFIATUS SALAMAH, namun ANAK datang
mengetuk kamar saksi dan memanggil saksi dengan panggilan “yang...”;
- Bahwa ANAK mengajak saksi menuju ke kamar kosong yang letaknya 4
(empat) blok atau beda empat kamar dari kamar saksi;
- Bahwa kamar kosong tersebut biasa dijadikan tempat penyimpanan bahan
makanan seperti beras, gula dan lain-lain;
- Bahwa saat berada di kamar tersebut, saksi diajak oleh ANAK memnonton
video porno yang ada di dalam handphone ANAK FAUZAN,dan saat itu
Halaman 7 dari 19 Putusan Nomor 8/Pid.Sus-Anak/2018/PN Jmr
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
8. hkam
ahkam
ah
A
gung
R
epub
M
ahkam
ah
A
gung
R
epublik
Indonesia
h
A
gung
R
epublik
Indonesi
ik
Indones
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
ANAK mengajak saksi untuk mencontoh film yang dilihat oleh saksi dan
ANAK FAUZAN bersama;
- Bahwa ANAK kemudian mulai mencumbu saksi dengan melakukan
penciuman di pipi, bibir dan meremas payudara saksi;
- Bahwa saksi membuka baju kaos, celana dalam, BH dan kerudung milik
saksi sendiri, sementara ANAK juga membuka baju miliknya sendiri;
- Bahwa kemudian saksi dan ANAK melakukan hubungan layaknya suami istri
yaitu ANAK memasukkan penisnya yang telah menegang ke dalam vagina
saksi HAFILA hingga akhirnya mengeluarkan sperma di dalam kemaluan
saksi;
- Bahwa saksi baru pertama kali melakukan hubungan sehingga saksi
merasakan sakit dan mengeluarkan darah saat buang air kecil;
- Bahwa perbuatan ANAKpada saksi tidak dilakukan hanya satu kali tetapi juga
lima hari kemudian yaitu pada tanggal 27 Oktober 2018;
- Bahwa setelah melakukan hubungan suami istri tersebut, ANAK FAUZAN
menitipkan pada temannya yang bernama KOSIM satu strip pil KB dan
minuman sprite untuk saksi dengan maksud agar saksi tidak hamil;
- Bahwa saat ini saksi dalam keadaan hamil;
- Bahwa kehamilan saksi diketahui oleh pak Kyai yang merasa heran karena
saksi tidak atau belum mendapatkan menstruasi selama beberapa bulan;
- Bahwa saksi mau diajak melakukan hubungan suami stri dikarenakan saksi
dijanjikan oleh ANAK akan dinikahi apabila saksi hamil dan ANAK mau
bertanggung jawab, selain itu saksi pun sudah merasa terangsang saat
melihat fim porno bersama-sama dengan ANAK;
- Terhadap keterangan saksi, ANAK membenarkan;
2. SOFIATUS SALAMAH, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut:
- Bahwa saksi adalah teman sekamar dari saksi HAFILA;
- Bahwa saksi adalah teman satu pondok pesantren dengan ANAK FAUZAN;
- Bahwa saksi mengetahui bila ANAK FAUZAN dan saksi HAFILA memiliki
hubungan pacaran sejak satu tahun yang lalu;
- Bahwa pada tanggal yang saksi tidak ingat di malam hari, pada hari jumat di
tahun 2017, ANAK FAUZAN datang ke kamar yang ditempati oleh saksi,
saksi FIKA dan HAVILA dengan cara menegtuk pintu dan memanggil saksi
HAFILA dengan panggilan “yang..”;
Halaman 8 dari 19 Putusan Nomor 8/Pid.Sus-Anak/2018/PN Jmr
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
9. hkam
ahkam
ah
A
gung
R
epub
M
ahkam
ah
A
gung
R
epublik
Indonesia
h
A
gung
R
epublik
Indonesi
ik
Indones
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa kemudian setelah saksi HAFILA membukakan pintu, saksi HAFILA
dan ANAK FAUZAN pergi menuju kamar kosong yang jaraknya 4 kamar dari
kamar saksi;
- Bahwa saksi tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh saksi HAFILA dan
ANAK FAUZAN di kamar tersebut, namun saksi pernah bertanya pada saksi
HAFILA dan menurut HAFILA hanya mengobrol saja;
- Terhadap keterangan saksi, ANAK membenarkan;
3. MARIA, dibawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa kamar saksi berada di sebelah kamar saksi HAFILA;
- Bahwa saksi adalah teman satu pondok pesantren dengan ANAK FAUZAN;
- Bahwa saksi mengetahui bila ANAK FAUZAN dan saksi HAFILA memiliki
hubungan pacaran sejak satu tahun yang lalu;
- Bahwa pada tanggal yang saksi tidak ingat di malam hari, pada hari jumat di
tahun 2017, ANAK FAUZAN datang ke kamar yang ditempati oleh saksi
HAFILA;
- Bahwa kemudian setelah saksi HAFILA membukakan pintu, saksi HAFILA
dan ANAK FAUZAN pergi menuju kamar kosong yang jaraknya 3 kamar dari
kamar saksi;
- Bahwa saksi tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh saksi HAFILA dan
ANAK FAUZAN di kamar tersebut, namun saksi pernah bertanya pada saksi
HAFILA dan menurut HAFILA hanya mengobrol saja;
- Bahwa saksi melihat ANAK FAUZAN mendatangi kamar saksi HAFILA lebih
dari satu kali dan selalu menuju ke kamar kosong di pondok pesantren
tersebut;
- Terhadap keterangan saksi, ANAK membenarkan;
4. FIKA ULFI RAHMAWATI, tidak disumpah pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa saksi adalah teman sekamar dari saksi HAFILA;
- Bahwa saksi adalah teman satu pondok pesantren dengan ANAK FAUZAN;
- Bahwa saksi mengetahui bila ANAK FAUZAN dan saksi HAFILA memiliki
hubungan pacaran sejak satu tahun yang lalu;
- Bahwa pada tanggal yang saksi tidak ingat di malam hari, pada hari jumat di
tahun 2017, ANAK FAUZAN datang ke kamar yang ditempati oleh saksi,
saksi FIKA dan HAVILA dengan cara menegtuk pintu dan memanggil saksi
HAFILA dengan panggilan “yang..”;
Halaman 9 dari 19 Putusan Nomor 8/Pid.Sus-Anak/2018/PN Jmr
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
10. hkam
ahkam
ah
A
gung
R
epub
M
ahkam
ah
A
gung
R
epublik
Indonesia
h
A
gung
R
epublik
Indonesi
ik
Indones
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa kemudian setelah saksi HAFILA membukakan pintu, saksi HAFILA
dan ANAK FAUZAN pergi menuju kamar kosong yang jaraknya 4 kamar dari
kamar saksi;
- Bahwa saksi tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh saksi HAFILA dan
ANAK FAUZAN di kamar tersebut, namun saksi pernah bertanya pada saksi
HAFILA dan menurut HAFILA hanya mengobrol saja;
- Terhadap keterangan saksi, ANAK membenarkan;
Menimbang, bahwa ANAK di persidangan telah memberikan keterangan
yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa ANAK dan saksi HAFILA telah berpacara selama satu tahun dan
selama menjalani hubungan pacaran, saksi HAFILA dan ANAK pernah
melakukan ciuman di pipi maupun di bibir;
- Bahwa pada tanggal 22 Oktober 2017 sekira jam 22.00 wib bertempat di
kamar kosong di pondok Pesantren Nurul Kholil di dusun Jatisari Desa
Tisnogambar Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember, setelah
melaksanakan kajian kitab, ANAK mendatangi kamar saksi HAFILA dan
mengajaknya ke kamar kosong yang jaraknya 4 (empat) kamar dari kamar
saksi HAFILA;
- Bahwa saat berada di kamar kosong, ANAK mengajak saksi HAFILA untuk
menonton film porno dari handphone milik ANAK, samabil ANAK melakukan
ciuman di pipi, dan bibir saksi HAFILA;
- Bahwa ANAK meminta saksi HAFILA untuk membuka kerudung, baju
kaosnya, BH dan celana dalam saksi HAFILA kemudian anak menciumi
payudara saksi HAFILA dan ANAK juga membuka baju, celana, sarung, dan
celana dalamnya kemudian memasukkan penisnya yang telah dalam
keadaan menegang ke dalam vagina saksi HAFILA sambil menaik
turunkannya hingga akhirnya ANAK mengeluarkan spermanya didalam
vagina saksi HAFILA;
- Bahwa perbuatan ANAK tersebut dilakukan bukan hanya satu kali saja, tetapi
lima hari yaitu pada tanggal 27 Oktober 2017, ANAK kembali mengajak saksi
HAFILA unuk melakukan hubungan seksual kembali di kamar kosong yang
berada di Pondok Pesantren;
- Bahwa perbuatan ANAK dan saksi HAFILA dilakukan dengan beralaskan
kardus;
Halaman 10 dari 19 Putusan Nomor 8/Pid.Sus-Anak/2018/PN Jmr
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
11. hkam
ahkam
ah
A
gung
R
epub
M
ahkam
ah
A
gung
R
epublik
Indonesia
h
A
gung
R
epublik
Indonesi
ik
Indones
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa ANAK pernah memberikan pil KB pada saksi HAFILA melalui teman
ANAK yang bernama KOSIM dan juga 2 (dua) botol sprite dengan maksud
agar saksi HAFILA tidak hamil;
Menimbang, bahwa di persidangan telah didengar keterangan
SAMSUDIN orangtua dari ANAK yang pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:
- Bahwa sebagai orangtua merasa menyesal bila kurang memperhatikan
pergaulan dan perilaku ANAK dan berjanjiakan lebih mengawasi lagi
terhadap pergaulan dan perilaku ANAK terlebih saat ini saksi HAFILA dan
ANAK telah melangsungkan pernikahan;
Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai
berikut:
- 1 (satu) buah kerudung warna hitam
- 1 (satu) buah kaos lengan panjang warna hitam;
- 1 (satu) buah kaos dalam warna putih;
- 1 (satu) buah bra/BH warna pink putih;
- 1 (satu) buah celana dalam warna krem;
- 1 (satu) buah rok berwarna biru;
- 2 (dua) botol berisi sprite;
- 1 (satu) pak pil KB;
Menimbang,bahwa dalam berkas perkara telah pula dilampirkan Visum
et Repertum Nomor : 474.3/198521/436,7.01/2018 tanggal 23 Januari 2018
yang dibuat dan ditandatangani dokter Azizah Nurdin, Sp.OG dengan diagnosa
saksi HAFILA hamil 4 (empat) bulan dengan usia kehamilan 15 minggu 4 hari;
Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang
diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:
- Bahwa ANAK dan saksi HAFILA telah berpacaran selama satu tahun dan
selama menjalani hubungan pacaran, saksi HAFILA dan ANAK pernah
melakukan ciuman di pipi maupun di bibir;
- Bahwa pada tanggal yang ANAK tidak ingat, tetapi pada malam hari sekira
pukul 22.00 wib, di tahun 2017 setelah melaksanakan kajian kitab, ANAK
mendatangi kamar saksi HAFILA dan mengajaknya ke kamar kosong yang
ada di Pondok Pesantren Nurul Kholil di dusun Jatisari Desa Tisnogambar
Halaman 11 dari 19 Putusan Nomor 8/Pid.Sus-Anak/2018/PN Jmr
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
12. hkam
ahkam
ah
A
gung
R
epub
M
ahkam
ah
A
gung
R
epublik
Indonesia
h
A
gung
R
epublik
Indonesi
ik
Indones
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember yang jaraknya 4 (empat) kamar
dari kamar saksi HAFILA;
- Bahwa saat berada di kamar kosong, ANAK mengajak saksi HAFILA untuk
menonton film porno dari handphone milik ANAK, sambil ANAK melakukan
ciuman di pipi, dan bibir saksi HAFILA;
- Bahwa ANAK meminta saksi HAFILA untuk membuka kerudung, baju
kaosnya, BH dan celana dalam saksi HAFILA kemudian anak menciumi
payudara saksi HAFILA dan ANAK juga membuka baju, celana, sarung, dan
celana dalamnya kemudian memasukkan penisnya yang telah dalam
keadaan menegang ke dalam vagina saksi HAFILA sambil menaik
turunkannya hingga akhirnya ANAK mengeluarkan spermanya didalam
vagina saksi HAFILA;
- Bahwa perbuatan ANAK tersebut dilakukan bukan hanya satu kali saja, tetapi
lima hari kemudian ANAK kembali mengajak saksi HAFILA untuk melakukan
hubungan seksual kembali masih di kamar kosong yang ada di Pondok
Pesantren Nurul Kholil di dusun Jatisari Desa Tisnogambar Kecamatan
Bangsalsari Kabupaten Jember;
- Bahwa perbuatan ANAK dan saksi HAFILA dilakukan dengan beralaskan
kardus;
- Bahwa ANAK pernah memberikan pil KB pada saksi HAFILA melalui teman
ANAK yang bernama KOSIM dan juga 2 (dua) botol sprite dengan maksud
agar saksi HAFILA tidak hamil;
Menimbang, bahwa selanjutnya Hakim akan mempertimbangkan
apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, ANAK dapat dinyatakan
telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;
Menimbang, bahwa ANAK telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan
dakwaan yang berbentuk alternatif, sehingga Hakim dengan memperhatikan
fakta-fakta hukum tersebut diatas mempertimbangkan terlebih dahulu dakwaan
alternatif kesatu sebagaimana diatur dalam Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 yang unsur-unsurnya adalah sebagai
berikut :
1. Setiap orang;
2. Dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan
atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan
orang lain;
Halaman 12 dari 19 Putusan Nomor 8/Pid.Sus-Anak/2018/PN Jmr
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
13. hkam
ahkam
ah
A
gung
R
epub
M
ahkam
ah
A
gung
R
epublik
Indonesia
h
A
gung
R
epublik
Indonesi
ik
Indones
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa selanjutnya Hakim akan mempertimbangkan unsur-
unsur tersebut:
Ad.1. Unsur setiap orang
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur “Setiap orang”
adalah subjek hukum yaitu orang perorangan atau termasuk koorporasi yaitu
kumpulan orang atau kekayaan yang berorganisasi baik merupakan badan
hukum maupun bukan badan hukum sebagai pelaku peristiwa atau tindak
pidana yang melakukan tindak pidana seperti yang didakwakan oleh Penuntut
Umum dalam perkara yang sedang diadili yang identitasnya sebagaimana
dalam dakwaan Penuntut Umum, maka pelakunya tidaklah memerlukan kriteria
tertentu, siapa saja dapat melakukannya.
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan ANAK dan keterangan
Saksi-Saksi di persidangan terbukti bahwa identitas ANAKyang bernama
AHMAD FAUZAN Bin SUPARMAN tidak disangkal kebenarannya, sehingga
tidak terjadi error in persona bahwa terdakwalah tersangka dalam penyidikan
yang diduga telah melakukan tindak pidana yang menjadi dasar dakwaan
Penuntut Umum.
Menimbang, bahwa oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat bahwa
terdakwalah orang yang dimaksud dengan “Setiap orang “
Ad.2 Unsur dengan sengaja Dengan sengaja melakukan tipu muslihat,
serangkaian kebohongan atau membujuk anak melakukan persetubuhan
dengannya atau dengan orang lain;
Menimbang, bahwa terminologi “sengaja” seringkali dikaitkan dengan
terminologi “menghendaki dan mengetahui” yaitu bahwa seorang pelaku tindak
pidana telah menghendaki dan mengetahui adanya suatu akibat dari
perbuatannya (dikutip oleh Mr. J.M. Van Bemmelen yang dijelaskan dalam
Naskah Pidato Pengukuhan Guru Besar W. Nieboer pada tahun 1978);
Menimbang, bahwa dari fakta-fakta di persidangan yang terungkap,
bahwa hubungan antara ANAK dan saksi korban telah terjalin sejak lama hal ini
dibuktikan dari pengakuan saksi korban HAFILA maupun para saksi di
persidangan yang menyatakan bila ANAK dan saksi korban memang memiliki
hubungan pacaran sejak tahun 2016 namun pacaran tersebut dilakukan masa di
dalam pondok pesantren;
Menimbang, bahwa saksi korban HAFILA merupakan teman satu
sekolah ANAK sewaktu belajar di sekolah dasar dan bertemu kembali di Pondok
Halaman 13 dari 19 Putusan Nomor 8/Pid.Sus-Anak/2018/PN Jmr
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
14. hkam
ahkam
ah
A
gung
R
epub
M
ahkam
ah
A
gung
R
epublik
Indonesia
h
A
gung
R
epublik
Indonesi
ik
Indones
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Pesantren NURUL KHOLIL dan hubungan ANAK dan saksi HAFILA
berkembang menjadi pacaran yang dilakukan di sela-sela mengikuti pelajaran di
Pondok Pesantren;
Menimbang, bahwa sesuai dengan fakta-fakta di persidangan diketahui
bila pada tanggal 22 Oktober 2017 sekira jam 22.00 wib setelah ANAK dan
saksi HAFILA selesai melakukan pengkajian KITAB, ANAK mendatangi kamar
yang ditempati oleh saksi HAFILA dan kedua temannya yaitu saksi SOFIA dan
FIKA dan mengajak saksi HAFILA menuju ke sebuah kamar kosong yang lokasi
kurang lebih 4 (empat) kamar dari kamar saksi HAFILA;
Menimbang, bahwa sewaktu berada di dalam kamar kosong tersebut,
awal mulanya ANAK dan saksi HAFILA bercakap-cakap sambil menonton video
porno yang ada di handphone milik ANAK, kemudian saksi HAFILA diminta
untuk melepaskan pakaian miliknya dan kerudung yang dikenakan setelah
sebelumnya ANAK mengajak saksi HAFILA untuk melakukan hubungan suami
istri dan berjanji akan bertanggung jawab jikalau saksi HAFILA nantinya hamil,
sehingga akhirnya saksi HAFILA mau diajak berhubungan suami istri;
Menimbang, bahwa saat melakukan hubungan suami istri, ANAK
menciumi pipi, bibir dan payudara saksi HAFILA terlebih dahulu, hingga
akhirnya saksi HAFILA merasa terangsang dan ANAK berhasil memasukkan
alat kelaminnya (penis) ke dalam alat kelamin saksi korban HAFILA (vagina)
hingga akhirnya ANAK mengeluarkan spermanya di dalam kemaluan saksi
korban HAFILA;
Menimbang, bahwa perbuatan ANAK terhadap saksi HAFILA dilakukan
bukan hanya satu kali tetapi lima hari kemudian pada tanggal 27 Oktober 2018,
ANAK kembali mendatangi saksi HAFILA dan mengajak saksi HAFILA untuk
melakukan hubungan seks, hingga akhirnya pada bulan Januari, saksi HAFILA
mengetahui bila dirinya telah hamil akibat hubungan seksual yang dia lakukan
dengan ANAK;
Menimbang, bahwa dari fakta-fakta yang dipertimbangkan di atas,
Majelis Hakim melihat adanya indikasi kesengajaan tercermin dari perbuatan
ANAK yang memanfaatkan kesempatan melihat saksi korban HAFILA yang mau
diajak keluar dari kamar pada malam hari dan menonton film porno bersama-
sama, sehingga ketika ANAK mengajak saksi korban HAFILA untuk melakukan
hubungan seksual, saksi HAFILA yang merasa kedekatan dirinya dengan ANAK
sudah sangat dekat, bersedia untuk melakukan hubungan seksual dengan
ANAK ditambah lagi adanya janji dari ANAK untuk mau bertanggung jawab atau
Halaman 14 dari 19 Putusan Nomor 8/Pid.Sus-Anak/2018/PN Jmr
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
15. hkam
ahkam
ah
A
gung
R
epub
M
ahkam
ah
A
gung
R
epublik
Indonesia
h
A
gung
R
epublik
Indonesi
ik
Indones
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
dengan kata lain akan menikahi saksi korban apabila akibat dari hubungan
seksual yang mereka lakukan;saksi akan hamil di luar nikah;
Menimbang, bahwa usia saksi korban yang masih berusia 15 (lima
belas) tahun adalah usia yang rawan bagi seorang anak perempuan ketika telah
mulai berhubungan dengan lawan jenisnya, karena disaat usia tersebut saksi
korban merasa senang untuk selalu berdekatan dengan pacarnya dalam hal ini
adalah ANAK sehingga saksi korban tidak menolak ketika diajak masuk ke
salah satu kamar kosong di pondok pesantren tersebut;
Menimbang, bahwa saksi korban yang merasa senang dengan
kedekatannya pada ANAK tidak dapat menolak lagi ketika ANAK mulai
mencumbui saksi korban HAFILA karena disaat usia tersebut, saksi korban
maupun ANAK tidak mempedulikan mengenai hubungan yang baik dan tidak
baik dilakukan oleh seorang perempuan dengan laki-laki, dikarenakan saksi
korban HAFILA lebih membutuhkan keintiman dari hubungannya dengan ANAK;
Menimbang, bahwa adanya rangsangan yang diberikan oleh ANAK
pada saksi korban membuat saksi korban merasa terbujuk dan terangsang dan
membiarkan ANAK untuk memasukkan alat kelaminnya ke dalam kemaluan
saksi korban HAFILA dan mengeluarkan spermanya di dalam kemaluan saksi
korban HAFILA;
Menimbang,bahwa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tipu
muslihat berarti perbuatan atau perkataan yang tidak jujur (bohong, palsu)
dengan maksud untuk menyesatkan, mengakali atau mencari untung.
Serangkaian berarti satu hasil merangkai/menyusun, kebohongan berarti
sesuatu yang tidak sesuai dengan hal (keadaan) yang sebenarnya. Dengan
demikian serangkaian kebohongan berarti satu hasil menyusun sesuatu yang
tidak sesuai dengan hal (keadaan) yang sebenarnya sehingga serangkaian
kebohongan berarti ada beberapa kebohongan yang dibuat oleh pelaku.
Sedangkan istilah membujuk berarti berusaha untuk meyakinkan seseorang
dengan kata-kata manis bahwa yang dikatakannya benar (untuk memikat,
menipu);
Menimbang, bahwa pernyataan cinta dan sayang yang dikatakan oleh
ANAK kepada saksi korban sebagai pacar dari saksi korban HAFILA dapat
dibuktikan pula dengan panggilan ANAK kepada saksi korban HAFILA berupa
sebutan “SAYANG”;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, maka
perbuatan ANAK dapatlah dikualifikasikan sebagai tindakan membujuk,
dikarenakan saat sebelum melakukan persetubuhan dengan saksi korban,,
Halaman 15 dari 19 Putusan Nomor 8/Pid.Sus-Anak/2018/PN Jmr
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
16. hkam
ahkam
ah
A
gung
R
epub
M
ahkam
ah
A
gung
R
epublik
Indonesia
h
A
gung
R
epublik
Indonesi
ik
Indones
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
ANAK terlebih dahulu menyatakan cintanya pada saksi korban yang diikuti
dengan perbuatannya berupa cumbuan-cumbuan terhadap saksi korban yang
saat melakukan hubungan seksual juga melihat video porno dari handphone
ANAK, hingga akhirnya saksi korban merasa apa yang telah dikatakan ANAK
padanya sebelumnya adalah benar dan perbuatan yang dilakukan oleh ANAK
terhadap dirinya juga adalah benar, bujukan ANAK juga semakin dikuatkan
dengan perkataan ANAK yang meyakinkan saksi korban bahwa ianya akan
bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya;
Menimbang, bahwa pengertian anak di dalam pasal 1 angka 1 Undang-
Undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23
tahun 2002 tentang Perlindungan Anak disebutkan, anak adalah seseorang
yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam
kandungan;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini, unsur anak telah terbukti dari
pemeriksaan identitas diri saksi korban yaitu HAFILA yang dikuatkan oleh Kartu
Keluarga Nomor 3509091803160031 yang menerangkan bahwa saksi korban
HAFILA lahir pada tanggal 4 Agustus 2002;
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi korban HAFILA maupun
ANAK, diketahui bila persetubuhan yang pertama kali terjadi di bulan Oktober
tahun 2017, menunjukan saat terjadinya persetubuhan tersebut umur saksi
korban adalah 15 (lima belas) tahun, hal ini dikuatkan pula oleh keterangan dari
ibu saksi korban, maupun saksi lainnya;
Menimbang, bahwa dengan demikian pada bulan Oktober tahun 2017,
ketika ANAK melakukan perbuatannya terhadap saksi HAFILA, usia saksi
HAFILA adalah belum 18 tahun, sehingga usia ini telah memenuhi usia anak
sebagaimana dimaksud pasal 1 angka 1 UU No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak sebagaimana tersebut diatas;
Menimbang, bahwa berdasarkan Arrest Hooge Raad tanggal 5 Pebruari
1912, yang dimaksud dengan persetubuhan adalah peraduan antara anggota
kemaluan laki-laki dan perempuan yang biasa dijalankan untuk mendapatkan
anak, jadi anggota kemaluan laki-laki harus masuk ke dalam anggota kemaluan
perempuan, sehingga mengeluarkan air mani. Namun demikian menurut Mr.
M.H. Tirtaamidjaja, SH, persetubuhan berarti persentuhan sebelah dalam dari
kemaluan laki-laki dan perempuan yang pada umumnya dapat menimbulkan
kehamilan, tidak perlu telah terjadi pengeluaran mani dalam kemaluan si
perempuan. Sehingga dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
Halaman 16 dari 19 Putusan Nomor 8/Pid.Sus-Anak/2018/PN Jmr
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
17. hkam
ahkam
ah
A
gung
R
epub
M
ahkam
ah
A
gung
R
epublik
Indonesia
h
A
gung
R
epublik
Indonesi
ik
Indones
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
persetubuhan berarti alat kelamin laki-laki (penis) telah masuk ke dalam alat
kelamin perempuan (vagina);
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas jelaslah bial
perbuatan ANAK yang telah memasukkan penis (alat kelaminnya) ke dalam
kemaluan (vagina) saksi korban HAFILA hingga mengeluarkan spermanya di
dalam vagina saksi HAFILA telah dapat dikualifikasikan sebagai perbuatan
persetubuhan;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut,
maka Unsur dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian
kebohongan atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya
atau dengan orang lain telah terpenuhi;
Menimbang, bahwa oleh karena keseluruhan unsur dari Pasal 81 ayat
(2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 telah terpenuhi,
maka ANAK haruslah dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan
melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan alternatif ke
satu;
Menimbang, bahwa terhadap pembelaan yang diajukan oleh Penasihat
Hukum Anak serta saran dari Pembimbing Kemasyarakatan seperti yang
termuat dalam Laporan Penelitian Kemasyarakatan yang pada pokoknya mohon
untuk penjatuhan pidana berupa pidana bersyarat, Hakim tidak sependapat
dengan pembelaan yang diajukan oleh Penasihat Hukum Anak, dengan
pertimbangan penjatuhan pidana penjara atau pidana perampasan
kemerdekaan kepada Anak didasarkan pada alasan pokok yaitu sebagai bentuk
pertanggung jawaban pidana atas kesalahannya, selain itu memberikan efek
pembelajaran sekaligus penyadaran kepada Anak agar tidak melakukan
perbuatannya atau perbuatan melawan hukum lainnya yang dapat merugikan
dirinya sendiri dan juga sebagai efek edukasi masyarakat mengingat semakin
meningkatnya kasus-kasus kejahatan seksual oleh pelaku dan korban yang
sama-sama berstatus anak selain itu akibat perbuatan Anak mengakibatkan
saksi korban dan perasaan malu bagi keluarga korban, namun demikian Hakim
akan mempertimbangkan pembelaan yang diajukan oleh Penasihat Hukum
Anak serta saran dari Pembimbing Kemasyarakatan seperti yang termuat dalam
Laporan Penelitian Kemasyarakatan dalam penjatuhan pidana bagi Anak;
Menimbang, bahwa selanjutnya terhadap permohonan orang tua Anak
Hakim berpendapat bahwa putusan yang akan dijatuhkan telah memperhatikan
kepentingan terbaik untuk anak dan keadilan bagi korban;
Halaman 17 dari 19 Putusan Nomor 8/Pid.Sus-Anak/2018/PN Jmr
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
18. hkam
ahkam
ah
A
gung
R
epub
M
ahkam
ah
A
gung
R
epublik
Indonesia
h
A
gung
R
epublik
Indonesi
ik
Indones
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa sesuai Pasal 71 ayat (3) UU No 11 Tahun 2012
bahwa apabila dalam hukum material diancam pidana kumulatif berupa penjara
dan denda, pidana denda diganti dengan pelatihan kerja yang mana lamanya
pelatihan kerja akan ditentukan dalam amar putusan;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap ANAK telah dikenakan
penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan
penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
Menimbang, bahwa oleh karena ANAK ditahan dan penahanan
terhadap ANAK dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar ANAK
tetap berada dalam tahanan;
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan
untuk selanjutnya dipertimbangkan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa barang bukti berupa 2 (dua) botol berisi sprite, 1
(satu) pak pil KB akan dimusnahkan;
Menimbang, bahwa barang bukti berupa 1 (satu) buah kerudung warna
hitam1 (satu) buah kaos lengan panjang warna hitam, 1 (satu) buah kaos dalam
warna putih, 1 (satu) buah bra/BH warna pink putih, 1 (satu) buah celana dalam
warna krem, 1 (satu) buah rok berwarna biru akan dikembalikan kepada saksi
HAFILA;
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap diri ANAK,
maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan
yang meringankan ANAK;
Keadaan yang memberatkan:
- Perbuatan ANAK telah merugikan saksi korban dan membuat saksi korban
kehilangan kesempatan untuk bersekolah kembali;
Keadaan yang meringankan:
- ANAK mengakui perbuatannya dan telah menyesali perbuatannya;
- ANAK telah mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan menikahi saksi
korban secara resmi;
- ANAK masih berusia muda dan diharapkan dapat memperbaiki perilakunya;
Menimbang, bahwa oleh karena ANAK dijatuhi pidana maka haruslah
dibebani pula untuk membayar biaya perkara;
Memperhatikan, Pasal Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 35 Tahun 2014, Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012
tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dan Undang-undang Nomor 8 Tahun
1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain
yang bersangkutan;
Halaman 18 dari 19 Putusan Nomor 8/Pid.Sus-Anak/2018/PN Jmr
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
19. hkam
ahkam
ah
A
gung
R
epub
M
ahkam
ah
A
gung
R
epublik
Indonesia
h
A
gung
R
epublik
Indonesi
ik
Indones
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
MENGADILI:
1. Menyatakan anak AHMAD FAUZAN telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Dengan sengaja
membujuk anak untuk melakukan persetubuhan dengannya”;
2. Menjatuhkan pidana kepada anak AHMAD FAUZAN oleh karena itu
dengan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan dan pidana pelatihan kerja
di Mitra Jamur Jember selama 3 (tiga) bulan ;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh
anak dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan anak tetap berada dalam tahanan;
5. Menetapkan barang bukti berupa:
- 1 (satu) buah kerudung warna hitam
- 1 (satu) buah kaos lengan panjang warna hitam;
- 1 (satu) buah kaos dalam warna putih;
- 1 (satu) buah bra/BH warna pink putih;
- 1 (satu) buah celana dalam warna krem;
- 1 (satu) buah rok berwarna biru;
Dikembalikan pada saksi HAFILA;
- 2 (dua) botol berisi sprite;
- 1 (satu) pak pil KB;
Dimusnahkan;
6. Membebankan kepada anak untuk membayar biaya perkara ini sejumlah
Rp. 5.000,00 (lima ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan pada hari Kamis, tanggal 22 Maret 2018 oleh
Ruth Marina Damayanti Siregar, S.H.. Mh, sebagai Hakim pada Pengadilan
Negeri Pengadilan Negeri Jember, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk
umum pada hari dan tanggal itu juga, dengan dibantu oleh Hj. SRI WAHYUNI,
SH, Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Pengadilan Negeri Jember,
serta dihadiri oleh St. Mutiatin Kolisah, S.H.., M.H.., Penuntut Umum dan ANAK
didampingi Penasihat HUkumnya, Pembimbing Kemasyarakatan dan orangtua
ANAK;
Panitera Pengganti Hakim,
Hj. SRI WAHYUNI, SH Ruth Marina Damayanti Siregar, S.H.. MH
Halaman 19 dari 19 Putusan Nomor 8/Pid.Sus-Anak/2018/PN Jmr
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19